Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id
z
Warna sesuaikan dengan skema penelitian
PROPOSAL
PENELITIAN PENGEMBANGAN IPTEK (PPI)
DESAIN PEMBELAJARAN GEOMETRI TRANSFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR
Oleh;
Benny Hendriana, M.Pd (0308128801) Isnaini Handayani, M.Pd (0313108601)
Windia Hadi, M.Pd (0325049202)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA
JAKARTA
2021
Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN PENGEMBANGAN IPTEK (PPI) Judul Penelitian
Desain Pembelajaran Geometri Transformasi untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Ketua Peneliti :Benny Hendriana, M.Pd
Link Profil simakip :http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/show/608
Contoh link: http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/show/978
Fakultas/Program Studi: FKIP/ Pendidikan Matematika Anggota Peneliti :Isnaini handayani, M.Pd
Link Profil simakip :http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/show/737 Anggota Peneliti :Windia Hadi, M.Pd
Link Profil simakip :http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/show/1072 Nama Mahasiswa : Chintya Karina Anandito NIM: 1701105161
Nur Fitri Yani NIM: 1701105110 Rifdah Zahra Amalia NIM: 1701105109 Waktu Penelitian : 6 Bulan
Pililhan Fokus Riset UHAMKA
Fokus Penelitian UHAMKA:Sosial Humaniora Luaran Penelitian
Luaran Wajib :Artikel sinta 2 Status minimal : Submitted Luaran Tambahan :Modul Bahan Ajar Status minimal : Draft
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ketua Peneliti
Meyta Dwi Kurniasih, M.Pd Benny Hendriana, M.Pd
NIDN. 0317058602 NIDN.0308128801
Menyetujui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ketua Lemlitbang UHAMKA
Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd Prof. Dr. Suswandari, M.Pd
NIDN.0317126903 NIDN. 0020116601
RINGKASAN
Geometri merupakan salah satu cabang dalam matematika. Geometri juga merupakan ilmu tertua dibandingkan dengan cabang matematika lainnya. Geometri merupakan ilmu tentang bentuk, ukuran, posisi/letak. Salah satu topik dalam pembahasan geometri adalah transformasi. Geometri transformasi merupakan sebuah perubahan/perpindahan letak dari suatu posisi awal ke posisi lain.
Geometri transformasi merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Pendidikan matematika di semester VI UHAMKA. Di masa pandemic ini, pembelajaran dilakukan secara daring, oleh karena itu kemandirian dalam belajar merupakan sesuatu hal penting dan sangat dibutuhkan, dikarenakan pembelajaran melalui daring sangat terbatas. Banyak kendala yang dialami mahasiswa, diantaranya kendala signal dan kuota. Ditambah lagi, topik geometri merupakan salah satu topik yang sulit dipahami dikarenakan banyaknya definisi dan teorema yang harus dibuktikan. Akan sulit bagi mahasiswa memahami materi seperti pada saat pembelajaran tatap muka (PTM). Maka dalam pembelajaran daring ini, mahasiswa membutuhkan suatu desain pembelajaran yang mampu membuat mereka mengelaborasi materi secara mandiri, desain pembelajaran yang mampu menuntun mahasiswa dalam memahami definisi dan menyusun argument-argumen untuk pembuktian teorema. Disisi lain, selama ini pembelajaran geometri transformasi masih menggunakan berbagai macam referensi, dan dosen harus meramu materi pembelajaran dari berbagai sumber dan menampilkannya dalam bentuk powerpoint. Namun ternyata materi yang dibuat belum maksimal karena masih bersifat satu arah, belum menuntun mahasiswa secara maksimal agar mahasiswa memahami materi secara mandiri, terlebih lagi, dalam geometri transformasi, begitu banyak definisi yang sulit dipahami dan teorema-teorema yang harus dibuktikan secara sistematis, logis dan benar. Dengan adanya desain pembelajaran yang baik, diharapkan dapat meningkatkan kemandirian mahasiswa dalam belajar, dan dengan adanya kemandirian belajar yang baik, maka akan membuat mahasiswa lebih mudah memahami materi geometri transformasi.
Kata Kunci : Desain pembelajaran, geometri transformasi, kemandirian belajar
Latar Belakang
Salah satu tujuan dan prinsip penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah membantu mahasiswa meningkatkan dan membangun kemampuannya dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan secara mandiri dan mampu menerapkannya pada khalayak masyarakat (Hapizah, 2014).
Karena dengan adanya kemampuan tersebut mahasiswa dilatih agar mampu meningkatkan kompetensinya dalam menyelesaikan permasalahan yang kelak berguna sebagai calon guru baik pada sekolah menengah maupun atas (Sukmawati & Yenni, 2020).
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang selalu dipelajari di tiap jenjang pendidikan Kata Kunci Maksimal 5 Kata
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan,
Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id
formal. Oleh karena itulah matematika menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Matematika memiliki cabang ilmu yang terdiri dari Aritmatika, Geometri, Aljabar, Trigonometri, Kalkulus. Geometri merupakan ilmu tertua dibandingkan dengan cabang matematika lainnya.
Geometri merupakan ilmu tentang bentuk, ukuran, posisi/letak. Salah satu topik dalam pembahasan geometri adalah transformasi. Geometri transformasi merupakan sebuah perubahan/perpindahan letak dari suatu posisi awal ke posisi lain. Di program studi pendidikan matematika FKIP UHAMKA, geometri transformasi merupakan mata kuliah wajib bagi
mahasiswa Pendidikan matematika di semester VI.
Topik yang dipelajari dalam mata kuliah ini antara lain : (1) Transformasi; (2) Refleksi; (3) Isometri; (4) Komposisi dan Invers Transformasi; (5) Setengah Putaran; (6) Translasi; (7) Rotasi;
(8) Dilatasi; dan (9) Refleksi Geser.
Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran geometri transformasi adalah kurangnya kemampuan dalam memahami definisi dan Menyusun pembuktian teorema. Meskipun sudah diberikan contoh beserta Langkah penyelesaiannyapun, mahasiswa masih kesulitan dalam memahami contoh dan menerapkan pada Latihan soal. Kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan sendiri soal geometri transformasi, baik dari soal yang diberikan langkah penyelesaian maupun soal yang tidak dilengkapi dengan langkah penyelesaian masih tergolong rendah. Selain itu, masalah lain yang dihadapi dalam pembelajaran geometri transformasi adalah buku penunjang yang digunakan mahasiswa selama perkuliahan, yakni kurang interaktif dan bahasanya sulit dipahami oleh mahasiswa. Pada buku teks pun belum mampu melibatkan mahasiswa secara aktif melakukan penemuan saat membangun konsep karena buku teks hanya
berfokus pada penyajian materi.
Menurut (Ningsih & Nurrahmah, 2016) masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran matematika di Indonesia adalah rendahnya prestasi belajar baik pada kemampuan, pengetahuan,
sikap, keterampilan serta kemandirian belajarnya.
Kemandirian belajar di masa pandemic ini memiliki peran yang sangat penting karena akan menumbuhkan motivasi bagi mahasiswa untuk terus belajar dan bermuara pada prestasi belajarnya. Di masa pandemic ini, pemerintah melalui Kemdikbud memberlakukan pembelajaran jarak jauh (daring) pada semua jenjang Pendidikan, tidak terkecuali perguruan tinggi. Dengan adanya kebijakan ini, maka kemandirian belajar pun diperlukan. Kemandirian belajar atau dalam istilah asing sering disebut sebagai Self regulated learning adalah proses perencanaan dan pemantauan diri terhadap proses kognitif dan afektif dalam menyelsaikan suatu tugas akademik, tetapi bukan termasuk dalam kategori kemampuan mental ataupun keterampilan, tapi lebih kepada pengasahan diri dalam kemampuan akademik. (Sumarmo, 2004).
Untuk mendukung dan meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa pada pembelajaran geometri transformasi, dosen memiliki peran yang amat penting untuk merancang desain pembelajaran yang efektif menciptakan suatu kondisi lingkungan yang efektif dan menyenangkan bagi mahasiswa.
Dengan lingkungan yang efektif dan menyenangkan, diharapkan dapat memaksimalkan pembinaan dan membangkitkan minat para mahasiswa dalam belajar. Oleh sebab itu maka peneliti ingin mengembangan suatu desain pembelajaran yang dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa.
Urgensi Penelitian
Berdaasarkan latar belakang di atas, urgensi penelitian ini adalah terciptanya suatu desain pembelajaran yang dapat meningkatkan kemandirian belajar di masa pandemic ini.
Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dan peta jalan (road map) dalam bidang yang diteliti. Bagan dan road map dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber pustaka 10 tahun terakhir
TINJAUAN PUSTAKA
A. Desain Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran dibutuhkan desain pembelajaran yang efektif. Hal ini dikarenakan dengan adanya pembelajaran yang efektif, mahasiswa dapat mengeksplorasi dan menganalisis pengetahuan mereka sehingga nantinya kemandirian belajar dapat terbentuk dengan baik. Fakta
membuktikan bahwa jika hanya dengan menggunakan model
dan strategi mengajar saja tidak cukup, sebaiknya dibantu dengan sumber belajar lain seperti bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum yang ada (Lumbantoruan, 2019). Salah satu desain pembelajaran yang dapat digunakan adalah melalui sumber belajar/bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran akan efektif jika bahan tersebut dikembangkan sesuai kebutuhan pembelajar.
Sungkono dkk (2003:1) menyatakan bahwa bahan pembelajaran adalah seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran yang “didesain” untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan menurut (Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013:1) bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar antara lain : (1) Memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik dalam rangka mendukung pemaparan materi pembelajaran; (2) Memberikan kemungkinan bagi pembelajar untuk memberikan umpan balik atau mengukur penguasaannya terhadap materi yang diberikan dengan memberikan soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya; (3) Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana atau konteks tugas dan lingkungan pembelajar; dan (4) Bahasa yang digunakan cukup sederhana karena pembelajar hanya berhadapan dengan bahan ajar ketika belajar secara mandiri.
Dengan demikian bahan ajar perlu dirancang sedemikian rupa agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
B.Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar adalah suatu sikap yang mendeskripsikan dalam berinisiatif belajar, mendiagnosis kebutuhan belajar, menetapkan tujuan belajar, mengontrol diri, menjadikan kesulitan menjadi sebuah tantangan, menerapkan strategi dalam belajar serta mengevaluasi proses dan hasil selama belajar (Sugandi, 2013). Kemandirian belajar merupakan suatu bentuk belajar yang memberi kesempatan untuk menentukan tujuan belajar, perencanaan belajar, sumber-sumber untuk belajar, dan menentukan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka sendiri (Tasaik & Tuasikal, 2018). Dalam kegiatan belajar mandiri mahasiswa menetapkan sendiri mulai dari tujuan belajar hingga evaluasi belajar masing-masing, sehingga kegiatan mandiri dalam belajar terkendali. Oleh karena itu kemandirian belajar sangat diperlukan dalam belajar matematika oleh individu dalam perguruan tinggi yang dihadapi dengan tugas-tugasnya. Sehingga kesimpulan berdasarkan referensi di atas mengenai kemandirian belajar yaitu suatu keadaan serta sikap dimana seseorang dapat berdiri sendiri dan menata masalah pada dirinya tanpa bergantung dengan bantuan orang lain serta meningkatkan karakter pada diri untuk berjuang dan melihat sebuah masalah adalah suatu tantangan dan tidak akan menyerah serta berpengaruh pada nilai dan
Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id
motivasi dalam belajar. Keterampilan dalam belajar mandiri ialah sebuah kemampuan akan belajar secara mandiri yang merupakan karakteristik dari pembelajaran baik dalam pembelajaran di kelas maupun pembelajaran secara daring. Karena pada saat proses belajar mahasiswa akan mencari, menemukan serta menyimpulkan yang telah dipelajari secara mandiri. Mandiri dalam belajar dengan mudah dalam membantu mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat mencapai tujuannya dalam menguasai materi pembelajaran. Dalam (Rambe, 2011) Menurut Baumgartner (2003) terdapat 3 tujuan utama dari kemandirian belajar, yaitu : (a) Meningkatkan kemampuan dari pelajar untuk menjadi siswa yang dapat belajar secara mandiri.
(b) Mengembangkan system belajar transformasi sebagai komponen utama dalam kemandirian belajar (c) Mengarahkan pembelajaran dalam perilaku sosial sebagai bagian integral dari kemandirian belajar. Adapun ciri-ciri karakter kemandirian menurut Iin, Negeri & Aceh (2017) dalam (Sukmawati & Yenni, 2020) sebagai berikut: (a) Sikap percaya diri, dengan meyakini pada kemampuan dan penilaian dalam diri sendiri dalam melakukan tugasnya serta memilih pendekatan yang efektif. (b) Bertanggung jawab, sikap dengan adanya keasadaran dalam diri seseorang bahwa setiap tindakannya akan mempengaruhi orang lain dan juga dirinya sendiri. (c) Mampu bekerja sendiri, mampu berusaha sekuat tenaga yang dilakukannya secara mandiri untuk menghasilkan sesuatu yang membanggakan atas kemampuan yang dimilikinya. (d) Menghargai waktu, menghargai yang sudah ditetapkan dengan tidak akan membiarkan waktunya terbuang sia-sia dan semaksimal mungkin akan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya sendiri serta lingkungannya. (e) Mampu mengambil keputusan, seseorang jika dihadapkan dengan suatu permasalahan akan mampu mengambil keputusan yang tepat dengan tidak membebani diri sendiri dan juga tidak menyakiti orang lain. (f) Memiliki hasrat untuk maju, sikap seseorang yang tidak dengan mudahnya patah dan menyerah serta semangat dalam menghadapi berbagai rintangan dan selalu bekerja keras untuk mewujudkan suatu tujuannya
Roadmap Penelitian (Berisi Paragraf yang menjelaskan roadmap penelitian)
Adapun peta jalan penelitian ini dibuat dalam tiga tahap. Pertama, penelitian di arahkan untuk mengetahui kemampuan matematika mahasiswa dan juga mengukur sikap-sikap yang dimiliki mahasiswa. Kemudian, di tahap kedua, berdasarkan analisis di tahap pertama, merancang bahan ajar yang dapat meningkatkan afeksi matematis mahasiswa, sehingga nantinya berdampak pada peningkatan kemampuan matematikanya. Dan di tahap ketiga, terciptanya suatu bahan ajar yang valid yang dapat digunakan secara luas, baik dalam lingkup program studi pendidikan matematika UHAMKA, maupun di luar UHAMKA
Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id
METODE PENELITIAN
Dalam pelaksanaan pengembangan pembelajaran, dapat menggunakan prosedur Research and Development (R&D) dan suatu produk yang dihasilkan oleh peneliti merupakan hasil produk dari pelaksanaan penelitian R&D. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model pengembangan 4-D dikemukakan oleh Thiagarajan, dan Semmel yang terdiri dari 4 tahap yaitu Define (Tahap Pendefinisian), Design (Tahap Perancangan), Develop (Tahap Pengembangan), Disseminate (Tahap Penyebaran). Penggunaan model pengembangan 4-D dikarenakan dapat membangun perangkat yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pembelajaran serta dikarenakan beberapa peneliti telah menggunakan model pengembangan 4-D dalam mengembangkan sebuah produk bahan ajar. Tahap-tahap pada model pengembangan 4-D yaitu sebagai berikut:
1. Define (Tahap Pendefinisian) Tahapan yang berisi kegiatan untuk menganalisis dan menentukan kebutuhan-kebutuhan serta informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini untuk menentukan masalah yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. Pada tahap ini meliputi : Analisis awal dilakukan guna untuk mengetahui permasalahan yang mendasari dalam pengembangan desain pembelajaran ini. Analisis ini penting dilakukan karena pada langkah analisis awal ini yang dapat menentukan untuk mengetahui desain pembelajaran apa yang cocok dikembangkan; analisis Mahasiswa untuk mengetahui karakteristik mahasiswa sesuai dengan rancangan pembelajaran yang akan dibuat. Analisis Konsep menentukan, merinci, dan menyusun isi materi yang akan dirancang didalam bahan ajar yang dikembangkan. Pada tahap definisi awal ini yang akan dilakukan dengan menganalisis materi geometri transformasi dan indikator pencapaian perkuliahan (Kurniawati & Negara, 2019); Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Analisis untuk menentukan tujuan pembelajaran dalam indikator pencapaian pembelajaran.
2. Design (Tahap Perancangan), yaitu kegiatan merancang model produk yang ingin dikembangkan, yaitu Lembar Kerja Mahasiswa pada materi geometri transformasi untuk meningkatkan kemandirian belajar . Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini ialah: Pemilihan Produk Pemilihan produk dilakukan untuk mengidentifikasi bahan ajar yang relevan dengan karakteristik materi yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, Pemilihan Format seperti pemilihan format (desain LKM) baik dari pemilihan font, ukuran font, sampai subbab pada tiap bab, Desain Awal, yakni merancang produk yang dibuat oleh peneliti.
3. Develop (Tahap Pengembangan), yakni untuk memodifikasi yang dikembangkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini ialah: Validasi Para Ahli (content dan media), Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas dilakukan pada 15 orang mahasiswa semester VI, Uji Coba Lapangan Subjek pada uji lapangan ini yaitu mahasiswa Pendidikan Matematika UHAMKA semester VI-E dan F tahun 2020/2021 yang sedangan mengikuti mata kuliah Geometri transformasi.
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata. Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir dapat berupa file JPG/PNG.
Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan. Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian yang diusulkan.
mahasiswa yang mengampu mata kuliah geometri transformasi.
Untuk mengukur kemandirian belajar, ada beberapa tahap yang dilakukan. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan validasi angket tentang kemandirian belajar mahasiswa.
Proses validasi dilakukan oleh beberapa ahli yaitu dua dosen. Kedua validator menyatakan bahwa kuisioner sesuai untuk digunakan dengan beberapa revisi terkait bahasa. Tahap kedua adalah membuat kuisioner dengan Google Form Tahap ketiga adalah menganalisis. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan table variabel peta WinSteps. Menunjukkan bagan alur penelitian.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner/angket untuk mengetahui rasa cemas yang dialami mahasiswa selama belajar matematika dengan pembelajaran jarak jauh.
Pemberian empat item yang ada pada survei dengan pilihan respon “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)”, “Sangat Tidak Setuju (STS)” (Cheema & Sheridan, 2015).
Kuesioner/angket dibagikan secara online dengan menyebarkan link yang bisa diakses mahasiswa melalui handphone setelah UTS dan setelah UAS untuk melihat peningkatan kemandirian belajar mahasiswa. Untuk memudahkan pengumpulan data, peneliti memanfaatkan aplikasi Google Form (Khanna Tiara, 2016).
Diagram Alir Penelitian
Penjelasan Jika diperlukan Click or tap here to enter text.
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id
No Kegiatan Bulan Ke-
1 2 3 4 5 6
1. Pembuatan dan penetapan judul proposal 2. Pembuatan proposal penelitian
3. Pembuatan desain awal pembelajaran 4. Pembuatan instrument penelitian 5. Validasi bahan ajar dan instrument 6. Pelaksanaan penelitian
7. Pengolahan dan analisis data
8. Penyusunan laporan akhir penelitian dan pembuatan artikel
9. Submit artikel di jurnal nasional terakreditasi
Catatan;(informasi tambahan untuk menjelaskan kegiatan)
Click or tap here to enter text.
DAFTAR PUSTAKA
Badri, Y., Nindiasari, H., & Fatah, A. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Dengan Scaffolding Metakognitif Untuk Kemampuan Dan Disposisi Berpikir Reflektif Matematis Siswa. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran Matematika, 12(1).
https://doi.org/10.30870/jppm.v12i1.4863
Hapizah. (2014). Pengembangan Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial. Kreano: Jurnal 90 Matematika Kreatif-Inovatif, 5(1), 73–81. https://doi.org/10.15294/kreano.v5i1.3280
Hasanah, A., Sri Lestari, A., Rahman, A. Y., & Danil, Y. I. (2020). Analisis Aktivitas Belajar
Daring Mahasiswa Pada Pandemi COVID-19. 4–8.
http://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/30565
Lestari, Ika. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang: Akademia
Merona, S. P. (2019). Penggunaan Modul Statitistika Matematika Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Jurnal Dimensi Pendidikan Dan Pembelajaran, 7(1).
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
Daftar Pustaka ditulis dengan menggunakan APA Style.
Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 6(1), 73–
84. https://doi.org/10.30998/formatif.v6i1.754
Sukmawati, R., & Yenni. (2020). Penggunaan Lembar Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Matematika Smp Dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa. Sigma, 5(2), 57.
https://doi.org/10.36513/sigma.v5i2.752
Sugandi, A. I. (2013). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Setting Kooperatif Jigsaw Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Sma. Infinity Journal, 2(2), 144.
https://doi.org/10.22460/infinity.v2i2.31
Sungkono. 2003. Pengembangan Dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul Dalam Proses Pembelajaran. Makalah Yogyakarta: FIP UNY
Sumarmo, U. (2004). Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa, dan Bagaimana dikembangkan pada Peserta Didik Oleh: Utari Sumarmo, FPMIPA UPI. Academia.Edu, 1983, 1–9.
https://doi.org/10.1111/j.1095-8312.2011.01677.x
Susanah. (2019). Pengembangan Lembar Kegiatan Mahasiswa Matematika Dasar. Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika Dan Pendidikan Matematika, 9(1:), 7–12.
https://doi.org/10.36456/buana_matematika.9.1:.1977.7-12
Tasaik, H. L., & Tuasikal, P. (2018). Peran Guru Dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas V Sd Inpres Samberpasi. Metodik Didaktik, 14(1), 45–55.
https://doi.org/10.17509/md.v14i1.11384
Wahyuningsih, I. D., Hidayat, A., & Lisnawati, C. (2019). Penggunaan Lembar Kerja Siswa ( LKS ) Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Ekonomi Akuntansi, 5(2), 85–94.
Yunita, A., & Septia, T. (2015). Efektifitas Lembar Kerja Mahasiswa (Lkm) Struktur Aljabar.
Jurnal Pelangi, 6(2). https://doi.org/10.22202/jp.v6i2.295
Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id
Rancangan Anggaran Keuangan
Bahan Habis Pakai Material
Justifikasi
Pembelian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah
Penggandaan Proposal Paket 3 50,000 150,000
Kertas HVS Paket 2 45,000 90,000
Tinta Print Paket 1 300,000 300,000
Materai Pcs 2 12,000 24,000
Penyusunan modul ajar Draft 1 1,500,000 1,500,000
Penyusunan dan Instrumen Penelitian
desain pembelajaran Draft 1 500,000 500,000
Kuota Peneliti Selama 6 Bulan 6 orang paket 36 100,000 3,600,000
Penggandaan Laporan Paket 3 100,000 300,000
Sub Total (Rp) 6,464,000 Perjalanan
Material
Justifikasi
Pembelian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah Transport dan Konsumsi FGD Penyusunan
Modul pembelajaran
2 pertemuan
untuk 6 orang 12 150,000 1,800,000 Transport dan Konsumsi FGD Penyusunan
instrument penelitian
2 pertemuan
untuk 6 orang 12 150,000 1,800,000
Pengambilan Data Paket 3 500,000 1,500,000
Transport dan Konsumsi Seminar Hasil
Penelitian 3 orang 3 200,000 600,000
Sub Total (Rp) 5,700,000 Sewa
Material
Justifikasi
Pembelian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah
Olah Data Penelitian 1 Paket 1 1,500,000 1,500,000
Cetak Draft Bahan Ajar 1 Paket 1 1,000,000 1,000,000
Sub Total (Rp) 2,500,000 Biaya Publikasi
Material
Justifikasi
Pembelian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah
Translate dan Proof Reading Artikel 1 2,000,000 2,000,000
Publikasi Jurnal Nasional Sinta 2 Artikel 1 2,500,000 2,500,000 Sub Total (Rp) 4,500,000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN (Rp) 19,164,000 Terbilang
Sembilan Belas Juta Seratus Enam Empat Ribu Rupiah Lampiran Format Susunan Organisasi Tim Pengusul dan Pembagian Tugas
No Nama / NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Benny
Hendriana, M.Pd.
/ 0308128801
UHAMKA Pendidikan Matematika
10 • Ketua peneliti
• Penanggung jawab
• Membuat angket kemandirian belajar 2 Isnaini
Handayani,
M.Pd. /
0305019101
UHAMKA Pendidikan Matematika
10 • anggota peneliti
• Membuat draft modul ajar
• Analisis Data
• Membuat Laporan
2 Windia Hadi,
M.Pd /
0325049202
UHAMKA Pendidikan Matematika
10 • Anggota Peneliti
• Pengumpulan Data
• Membuat draf artikel jurnal
• Mendaftar Hak Kekayaan Intelektual
Created by Lemlitbang UHAMKA │ simakip.uhamka.ac.id │lemlit.uhamka.ac.id
SEMINAR PROPOSAL DI PROGRAM STUDI
Link Zoom
https://zoom.us/j/96313250429?pwd=Tngvb2xFUjBIQ2VORDJGbXJGWTMwZz09
Ketika diklik Linkzoom judulnya harus seminar proposal program studi…fakultas…tanggal….pukul……WIB
Screenshoot bukti seminar proposal program studi
Meyta Dwi Kurniasih Ayu Faradillah Isnaini
Handayani Asih Miatun Riski Dwi Siswanto Fitri Alyani Windia Hadi Benny Hendriana Hella Jusra Seminar minimal dihadiri oleh Ketua Prodi/Sekertaris dengan participant dosen minimal 3 Dosen