• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSIKODIAGNOSTIKA: Konsep-konsep dasar dan jenis-jenis wawancara

N/A
N/A
Raissa Athaya Hwardani

Academic year: 2023

Membagikan "PSIKODIAGNOSTIKA: Konsep-konsep dasar dan jenis-jenis wawancara"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

PSIKODIAGNOSTIKA II

Psikodiagnostik 1 - Tema 2.1

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Dosen Pengampu :

Laelatus Syifa Sari Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog Zahrina Mardhiyah, M.Psi., Psikolog

Fadjri Kirana Anggarani, S.Psi., M.A.

(2)

Tema 2.1 : Konsep-konsep dasar dan jenis-jenis wawancara

INTERVIEW

(3)

Wawancara

● Salah satu metode pengumpulan data

● Melibatkan dua orang atau lebih:

- Satu pihak pewawancara

- Pihak lain yang diwawancarai

● Mengungkapkan antara lain - Persepsi

- Sikap

- Pengalaman

- Penilaian seseorang mengenai lingkungan

- Penilaian mengenai dirinya sendiri

(4)

Pengertian Wawancara

Wawancara adalah percakapan antara individu/seseorang dengan individu lain dengan tujuan tertentu dan berguna untuk memperoleh informasi

komprehensif tentang yang diwawancarai.

Wawancara tidak lepas dari kemampuan

observasi, komunikasi, dan empati dari

pewawancara

(5)

Pengertian Wawancara

Kata Conversation lebih dipilih daripada dyadic verbal interaction:

● interaksi dalam wawancara melibatkan perilaku non verbal

● wawancara lebih sebagai bentuk komunikasi dari pada bentuk

pertanyaan (pewawancara membuat pernyataan untuk merangkum atau memberikan stimulasi)

● Stimulasi komunikasi dalam

wawancara dapat berbentuk

pertanyaan atau pernyataan

(6)

Wawancara

Secara tradisional wawancara adalah

percakapan, biasanya tanya-jawab antara

dua pihak (terdiri dari 2 orang atau lebih),

saling berhadapan secara fisik sehingga

dapat melihat dan mendengar langsung,

dapat melihat ekspresi non-verbalnya

saat percakapan sedang berlangsung

(7)

• Kemajuan teknologi yang semakin canggih, orang melakukan wawancara tidak tatap muka saja, tapi melalui telephone, teleconference, dsb

Metode wawancara yang digunakan tergantung berbagai pertimbangan:

- Tujuan wawancara

- Siapa yang diwawancara - Tempat wawancara

• Tiap metode ada kelebihan dan kekurangannya

Wawancara

(8)

Kapan Wawancara Digunakan?

Responden Buta Huruf

Responden terlalu muda untuk merespons alat tes

Respondens terlalu sibuk untuk mengerjakan angket Topik yang diukur

bersifat pribadi,

individual, rahasia

(9)

Penggunaan Wawancara Berdasarkan Tujuan Tertentu

• Jika ingin mendalami jawaban responden

• Jika ingin mengecek kesesuaian antara pertanyaan dengan jawaban

• Jika mengharapkan jawaban yang panjang

• Jika ingin mengontrol pertanyaan, jawaban, responden, dan situasi (wawancara terstruktur)

• Jika ingin mengetahui kesesuaian responden dengan persyaratan khusus misalnya performasi fisik, kemampuan komunikasi, suku bangsa,

kepercayaan politik, dsb

• Jika ingin mengamati komunikasi non verbalnya dan kemampuan berkomunikasi

• Jika ingin mengamati lebih detail tentang emosi, perasaan, keyakinan,

sikap yang akan dilaporkan

(10)

Kapan Wawancara Digunakan?

Penelitian Pemeriksaan psikologis (McConaughy, 2005) 1. Terutama pada penelitian kualitatif 🡪

a. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang makna subyektif dari topik b. Dilakukan untuk melakukan

eksplorasi terhadap suatu isu yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain

c. Merupakan metode utama

2. Penelitian kuantitatif, wawancara sebagai metode pendamping

1. Digunakan sebagai alat utama maupun pendamping pada saat:

a. Melakukan “initial clinical assessment”

b. Melakukan diagnosa psikiatrik c. Mengevaluasi efektivitas tritment d. Skrining status risiko

2. Dalam kondisi asesmen lain (misal

tes) tidak dapat digunakan, wawancara

beserta observasi menjadi metode

utama

(11)

● Wawancara dapat menggantikan alat ukur psikologis (metode primer)

● Wawancara dapat menjadi alat pengumpul data penunjang alat ukur psikologis (pelengkap)

● Alat pengumpul data kuantitatif

● Alat pengumpul data kualitatif

Wawancara Sebagai Pengumpul

Data

(12)

Proses Wawancara

Membuat Pertanyaan Wawancara

Mencari Literatur untuk Memahami

Tema Meminta Izin

Merekam, melakukan pencatatan

gesture Membangun

raport

(13)

Tipe Interview

● Terstruktur

● Semi Terstruktur

● Tidak Terstruktur

(14)

Structured Interviews

● Standardized interviews

● Survey interviews

● Clinical

history taking

Focused or Semi Structured

Interviews

● In-depth Interviews

● Survey interviews

● Group Interviews

Structured Interview

● In-depth Interviews

● Clinical Interviews

● Group Interviews

● Oral or Life History Interviews

Tipe Interview

(15)

Wawancara Terstruktur (Sistematik)

● Daftar pertanyaan dan kategori jawaban telah disiapkan

● Kecepatan wawancara terkendali

● Tidak ada fleksibilitas baik pertanyaan atau jawaban

● Pewawancara menunjukkan minat tetapi tetap menjaga jarak

● Tujuannya untuk mendapat penjelasan

tentang suatu fenomena

(16)

Interviewer

● Memberikan penjelasan secukupnya pada responden tujuan dari wawancara

Mengikuti pedoman: urutan pertanyaan, penggunaan kata, tidak boleh melakukan improvisasi

● Mengendalikan wawancara, tetapi tidak terlibat (tidak sugestif, beropini, menginterpretasi pertanyaan)

Wawancara Terstruktur

(17)

Sumber Kesalahan

• Jawaban mengarah pada social desirability (apa yang dianggap baik oleh orang banyak atau apa/bagaimana seharusnya)

• Tipe kuesioner, penggunaan kata yang mungkin menimbulkan salah tafsir

• Teknik bertanya, penambahan kata yang tidak seharusnya

(18)

Wawancara Terstruktur

Kelemahan Kekuatan

Respon yang diperoleh bersifat rasional, tetapi kemampuan untuk mengungkap dimensi emosional rendah

Setiap responden mendapat

pertanyaan yang sama , jadi Variasi jawaban akibat variasi pertanyaan dapat dihindarkan

Kaku, kurang dapat disesuaikan

dengan moment Kesalahan akibat masalah teknis dapat dikurangi

Data kurang mendalam Hasil kesimpulan lebih reliabel (pembuktian hipotesis lbh mudah)

Komparasi data menjadi lebih

mudah

(19)

● Tujuannya untuk mengetahui apakah seseorang mengalami depresi

● Saya akan menyampaikan beberapa perasaan / perilaku yang mungkin Anda lakukan. Tolong katakan kepada saya seberapa sering anda

merasakan ini selama seminggu terakhir, dan kira-kira berapa hari dalam seminggu bila hal itu terjadi?

Contoh

(20)

Jarang atau tidak sama sekali (kurang dari 1 hari)

Sebagian atau dalam jumlah yang sedikit (1-2 hari)

Kadang-kadan g atau dengan jumlah waktu yang sedang (3-4 hari)

Sebagian besar atau selalu (5-7 hari)

Apakah anda terganggu dengan hal-hal yang biasa nya tidak

mengganggu anda?

Apakah anda kehilangan nafsu makan?

Apakah anda

kesulitan

untuk fokus

(21)

Wawancara Tidak Terstruktur

Setting

Bahasa dan Budaya

Penampilan Diri

Elemen yang Diperhatikan

Memantapkan Rapport

Mendapatkan Kepercayaan

Mengumpulkan Data Empirik Menemukan

Infoman

(Responden)

(22)

Kekuatan dan Kelemahan

Interview

(23)

Kekuatan Kelemahan Merupakan metode terbaik untuk menilai

keadaan pribadi Tidak efisien dari segi waktu, tenaga, dan biaya

Tidak dibatasi tingkat umur dan pendidikan

responden Informasi tergantung kesediaan,

kemampuan, kondisi momental responden

Metode utama atau pelengkap dalam

penelitian psikologi Proses mudah terganggu (kehadiran orang/suara di sekitarnya)

Menjadi kriterium bagi data yang diperoleh dengan metode lain (Menguji kebenaran terhadap data yang sudah didapat dengan cara lain misalnya angket, skala, tes,

observasi). Jadi hasil wawancara

memberikan pertimbangan-pertimbangan yang menentukan

Perlu penguasaan “bahasa yang sama”

Dapat dilakukan bersama-sama observasi Butuh kompetensi dari pewawancara yang

ahli

(24)

Kemampuan

Pewawancara

(25)

1. Attending

Behavior 2. Active Listening Skills

3. Observing and Reflecting Feelings:

A Foundation of Client Experience

4. Menjalin Hubungan baik

kedua pihak

5.Keterampilan

Komunikasi 6. Nonverbal Behavior

7. Verbal Skill

(26)

• Pola/bentuk

attending behavior perlu dimodifikasi sesuai latar

belakang budaya

Attending behavior adalah perilaku pewawancara yang

menunjukkan perhatian pada responden /klien.

• Dalam konteks konseling:

menunjukkan sikap ingin membantu

• Dalam konteks konseling:

menunjukkan sikap ingin membantu

1. Attending Behavior

• Jadi tidak selalu

sama untuk setiap

responden /klien

(27)

Empat Dimensi Attending (3v+b

1. visual / eye contact : misalnya dengan memandang lawan bicara

2. vocal qualities : tinggi rendah, keras lemah, irama dari suara

3. verbal tracking : mengikuti alur cerita responden

4. attentive and authentic body

language: ekspresi wajah, sikap tubuh, dll

(28)

• Mendengarkan aktif adalah mendengarkan dengan penuh perhatian

• Hal tersebut akan meyakinkan responden /klien bahwa ia

- didengarkan,

- dipahami pandangannya - dipahami perasaannya

2. Active Listening Skills

(29)

Unsur Dalam Mendengarkan Aktif

A. Encouraging B.

Paraphrasing

C. Summarizing

(30)

A. Encouraging

• Adalah mendorong dan menjaga agar responden /klien tetap berbicara, antara lain dengan gerakan tubuh, gerak kepala, ekspresi wajah yang positif

• Menggunakan verbal yang singkat misalnya “umm”

“yaa”

• Mengulang kata kunci dari cerita responden, misalnya

“marah?”

• Mengulang statement yang dikatakan responden,

misalnya “lalu anda menjadi marah?”

(31)

B. Paraphrasing

• Mengulang yang diceritakan responden /klien dalam periode tertentu dengan bahasa pewawancara

• Terdiri dari empat dimensi:

1. sentence stem, mengulang kalimat dengan menyebut nama klien

2. key words, kata kunci yang digunakan klien

3. meringkas hal-hal penting yang dikatakan responden /klien 4. check-out for accuracy, cek ketepatan dengan mengajukan pertanyaan singkat setelah pewawancara paraphrase, misalnya

“apakah saya telah mendengar dengan benar?”

(32)

C. Summarizing

• Meringkas apa yang telah diceritakan responden secara keseluruhan untuk konfirmasi kebenarannya

• Perhatikan juga nonverbal pewawancara maupun klien

• Diakhiri dengan pertanyaan “benarkah penangkapan

saya?”

(33)

Melakukan ACTIVE-LISTENING

● Memahami tujuan

● Memahami responden / klien

● Memperhatikan dari awal

● Mendengar dengan empati

● Kesabaran dan kontrol diri

● Mendengarkan dengan penuh perhatian

(34)

Mendengar Aktif

Mendengarkan dengan seksama

• Mendengar pasif hanya menggunakan telinga saja,

sedangkan mendengar aktif melibatkan perasaan dan hati.

Membiarkan responden mengekspresikan ide dan perasaannya

• Pewawancara memberikan waktu bagi responden untuk mengungkapkan perasaannya

Lanjutan

(35)

Observing: mengamati perilaku klien selama wawancara

Reflecting feelings: merefleksikan perasaan klien yang biasanya disembunyikan agar menjadi eksplisit dan jelas

• (terutama dalam konteks konseling)

3. Observing and Reflecting Feelings: A

Foundation of Client Experience

(36)

• Dapat ditempuh dengan bersikap:

• Tidak egois, saling menghargai, menghormati, mempercayai, memberi dan menerima, dsb

• Diawali dengan pembicaraan ramah tamah, misalnya menanyakan kesehatan

• Menjelaskan tujuan wawancara

4. Menjalin Hubungan Baik Kedua Pihak

(37)

• Dapat ditempuh dengan bersikap:

• Tidak egois, saling menghargai, menghormati, mempercayai, memberi dan menerima, dsb

• Diawali dengan pembicaraan ramah tamah, misalnya menanyakan kesehatan

• Menjelaskan tujuan wawancara

4. Menjalin Hubungan Baik Kedua Pihak

(38)

• Pertanyaan pembukaan: biasanya bersifat umum dan tidak sulit untuk dijawab

• Gaya bicara, nada dan irama bicara: netral dan bersahabat

• Sikap bertanya, bukan sikap menggurui

• Paraphrase: meringkas jawaban responden untuk konfirmasi kebenarannya

5. Keterampilan Komunikasi

(39)

Probing:

mengajukan pertanyaan agar responden menjelaskan lebih lanjut

Pencatatan:

melakukan pencatatan dengan cepat, tidak menyolok

Menilai jawaban

Kesesuaian dengan yang diharapkan, atau standar.

5. Keterampilan Komunikasi

Lanjutan

(40)

• Jarak Bicara

• Posisi badan

• Sentuhan (sesuai norma etika)

• Kontak mata

• Ekspresi wajah

• Tekanan suara

6. NONVERBAL BEHAVIOR

(41)

Mengembangkan pertanyaan:

● Broad/narrow

● Terbuka/tertutup

● Menyimpulkan

● Paraphrase

● Ekspresi isi dan emosi

7. VERBAL SKILLS

(42)

KODE ETIK WAWANCARA

persetujuan Ada responden, dinyatakan

dalam Informed

Consent

Ada hak untuk dilindungi kerahasiannya

(identitas responden)

Perlindungan dari celaka fisik, emosi, dan lain-lain

Hak untuk tahu apa yang

akan digali (tidak semua

situasi memungkinka

n)

Kejujuran laporan (melaporkan

seperti apa adanya, tanpa

dikotori oleh pendapat atau

penilaian

pribadi)

(43)

Terima

Kasih

(44)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PSIKODIAGNOSTIKA II

Psikodiagnostik 1 - Tema 2.2

Dosen Pengampu :

Laelatus Syifa Sari Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog Zahrina Mardhiyah, M.Psi., Psikolog

Fadjri Kirana Anggarani, S.Psi., M.A.

(45)

Tema 2.2 : Elemen, alur, dan tipe-tipe wawancara bagian I

ELEMEN WAWANCARA DAN ALUR WAWANCARA

(46)

Elemen Wawancara Terdiri dari lima:

a. Interaksi

b. Proses

c. Dua Pihak

d. Tujuan

e. Pertanyaan

(47)

a. Interaksi

• Interaksi berarti ada pertukaran dan saling berbagi:

bertukar peran, tanggung jawab, perasaan, keyakinan, motif, dan informasi

• Interaksi tidak harus seimbang antara pewawancara

dengan responden, tergantung jenis dan tujuan

wawancara

(48)

b. Proses

• Prosesnya kompleks dan dinamis, sambung menyambung (continue) mengalir berdasarkan jawaban responden pada wawancara semi terstruktur dan tidak terstruktur)

• Memperhatikan non verbal responden maupun pewawancara

• Tingkat keterbukaan responden menentukan keberhasilan

wawancara

(49)

c. Dua Pihak

• Terdiri dari dua pihak yaitu:

- interviewer (pewawancara)

- interviewee (yang diwawancarai/ responden)

• Proses saling bicara dan fokus dalam topik yang dibicarakan

• Melibatkan dua orang atau lebih

(50)

d. Tujuan

• Wawancara lebih dari pembicaraan biasa

• Wawancara mempunyai tujuan tertentu

• Oleh karena itu ada

‒ Perencanaan: isi dan proses sesuai dengan tujuan dan kondisi responden (interviewee)

‒ Struktur: tahapan terstruktur dalam melakukan

wawancara

(51)

e. Pertanyaan

• Pertanyaan menjadi bagian penting dalam wawancara

• Pertanyaan yang baik akan menghasilkan:

‒ Hubungan optimal dengan interviewee

‒ Tercapainya tujuan wawancara

‒ Perasaan puas di kedua belah pihak

(52)

ALUR WAWANCARA

sumber R.L. Gorden

(53)

Contoh Kasus

CSA (community service administration) di pada tahun 1970, mereka ingin mewawancara tujuannya untuk mengevaluasi efektifitas program kerja yang dilakukan organisasi lokal menggunakan funding dari CSA ini untuk pengentasan kemiskinan. Mereka melakukan pertemuan dan menghasilkan pertanyaan-pertanyaan di antaranya adalah :

1. Seberapa banyak plamflet informasi yang telah kamu distribusikan selama 3 bulan terakhir?

2. Berapa banyak pertemuan komunitas yang kamu lakukan selama 4 bulan terakhir?

3. Berapa jumlah profesional dan volunter yang menjadi staff mu?

4. Pada berapa artikel berita kegiatanmu di muat?

(54)

Irrelevan question terjadi karena kegagalan dalam menerjemahkan kata “effectiveness”.

Effectiveness berkaitan dengan “hasil” bukan

“usaha”

(55)

INTERVIEW CYCLE

PLANNING

Formulate RELEVANT QUESTIONS

Word questions to MOTIVATE

Establish communicating atmosphere

DOING

Deliver the questions

Listen to the response

Observe the respondent

Evaluate the response

Probe the response

Record the response

ANALYZING

Analyze own behavior

Code information

Measure reliability

REFLECT AND REPEAT THE CYCLE

(56)

PLANNING

(57)

Mengembangkan Relevants Questions

Menetapkan TUJUAN wawancara

Mengembangkan definisi konseptual

Mengembangkan definisi operasional

Mengembangkan aspek-aspek

Membuat pertanyaan berdasarkan aspek

(58)

MENGEMBANGKAN PERTANYAAN YANG MEMOTIVASI

Mengurangi EGO THREAT

Memilih kata yang mudah dipahami

Memilih kata yang dapat menstimulasi jawaban

Memilih pertanyaan luas dan spesifik

(59)

DOING

(60)

Mengembangkan IKLIM KOMUNIKATIF

PHYSICAL SETTING

Pengaturan kursiPenerangan SuasanaPencatatanPenampilan

VERBAL SETTING

– Pemilihan kalimat – Pemilihan intonasi

‒ Pemilihan gaya bahasa – Alur pertanyaan

NON VERBAL SETTING

– Bahasa Tubuh

– Ekspresi wajah

– Kontak mata

(61)

DOING

1. Deliver the question

2. Listen to the respondent

3. Observe the respondent

4. Evaluate the response

5. Probe the response

6. Record the response

(62)

Deliver the Question

• Menyampaikan pertanyaan yang sudah dirancang

• Disertai non verbal dan bahasa tubuh antara lain posisi tubuh, kontak mata, ekspresi wajah, nada suara, dan lain-lain

• Hal tersebut akan mempengaruhi kinginan

responden untuk menjawab dan kualitas

jawaban

(63)

Listen to the Respondent

• Mendengarkan adalah proses intelektual yang aktif untuk mengartikan apa yang dikatakan seseorang

• Mendengarkan dengan suatu tujuan

• Memperhatikan bahasa verbal dan non verbal

responden, misalnya intonasi saat mengatakan

sesuatu bisa memberi arti yang berbeda dengan

yang diucapkan

(64)

Observing the Respondent

• Mengamati nonverbal atau bahasa tubuh responden

• Tanda-tanda seperti gerakan tangan, kaki, ekspresi wajah, mood, sikap

• Pewawancara dapat menentukan kapan perlu memotivasi, probing, dsb dari tanda-tanda

tersebut

• Dapat juga untuk pertimbangan validitas

jawaban

(65)

Evaluating the Response

• Tiga hal yang dipertanyakan dalam evaluasi

‒ apakah jawaban relevan dengan tujuan

‒ apakah informasi valid/benar

‒ apakah informasi lengkap

(66)

Probing the Response

Berdasarkan hasil evaluasi,

‒ dilakukan pertanyaan lanjutan

‒ Tujuan: untuk melengkapi dan

menyempurnakan informasi yang

sudah didapat, agar sesuai dengan

tujuan

(67)

Recording the Response

• Mencatat /melaporkan jawaban dapat berada di dua sisi yaitu sebagai bagian dari doing atau analyzing

• Dapat juga berurutan yaitu mencatat jawaban dan mengelompokkan

kemudian dianalisis

(68)

ANALYZING

• Analyze own behavior

• Code Information

• Measure reliability

(69)

III. Analyzing

Terdiri dari 2 aspek:

menganalisis behavior dari pewawancara sendiri

menganalisis semua informasi yang didapat

Hal ini perlu dilakukan sebelum melakukan

wawancara berikutnya agar tidak mengulang

kesalahan

(70)

Pelaksanaan Wawancara Opening, Body, Closing

Sumber: Stewart & Cash

Interviewing principles and pratices

(71)

Opening ( pembukaan )

Pembukaan dalam wawancara akan berpengaruh pada jalannya wawancara selanjutnya

Tujuan agar responden merasa bebas, serta dapat berkomunikasi secara tepat dalam wawancara

Membentuk rapport dan mendorong responden

bersedia diwawancarai

(72)

OPENING

Pembukaan yang gagal /tidak tepat akan menyebabkan

suasana tidak terbuka,

jawaban yang tidak jelas dan tidak akurat

Dua langkah dalam pembukaan:

1. Establish rapport

2. Orient the other party

LANJUTAN

(73)

Menjalin hubungan baik antara pewawancara dengan yang diwawancarai (responden)

Membentuk saling kepercayaan

Biasanya diawali dengan memperkenalkan diri pewawancara

Disertai dengan nonverbal yang hangat, misalnya bersalaman, senyum, kontak mata, nada suara yang ramah dan bersahabat

Memberi salam

Menanyakan keadaan responden

Membicarakan hal umum misalnya cuaca, lalulintas, dsb

Pembicaraan yang menyenangkan misalnya ucapan selamat jika mengetahui prestasi responden

1. Establish Rapport

(74)

Menjelaskan pada responden

‒ tujuan wawancara,

‒ institusi/organisasi apa yang bertanggung jawab,

‒ apa yang diharapkan dari responden,

‒ informasi untuk apa,

‒ bagaimana memilih responden,

‒ berapa lama kira-kira waktu yang dibutuhkan,

‒ lain-lain yang dirasa perlu namun jangan terlalu panjang

2. Orient the Other Party

(75)

Contoh (alternatif) Pembukaan

Menjelaskan tujuan

Meringkas masalah

Menjelaskan ditemukannya masalah

Menawarkan insentif atau reward

Meminta bantuan

Mengacu pada posisi responden

Mengacu pada penanggung jawab proyek

Mengacu pada organisasi

Meminta waktu

Menanyakan suatu pertanyaan

(76)

Nonverbal

“Daerah kekuasaan”: menghormati dan tidak melanggar daerah kekuasaan

Penampilan dan pakaian: sesuai dengan situai dan kondisi

Sentuhan: misalnya cara bersalaman, menepuk bahu, dll (sesuai budaya)

Membaca komunikasi non verbal, apa yang biasa/wajar

dilakukan, setiap budaya tidak sama

(77)

Body ( bagian utama wawancara )

Pewawancara telah menyiapkan topik dan pertanyaan yang akan diajukan

Interview guide berupa outline atau checklist dari topik atau sub topik wawancara (bukan pertanyaan)

Ini membantu pewawancara mengingat area informasi yang akan diungkap agar tidak melenceng

Juga pewawancara dapat mencatat jawaban yang relevan, dan mengajukan pertanyaan untuk lebih mendalami

Contoh membuat Outline Sequences: -Topical sequences,

ada 6 kunci kata yaitu what, when,where, who,how,why

(78)

BODY

Time sequences, urutan waktu

Space sequences, urutan tempat atau lokasi

Cause to effect sequences, urutan sebab akibat

Problem solution sequences, urutan penyelesaian masalah jika ada

LANJUTAN

(79)

Closing ( penutup )

Akhir wawancara adalah bagian yang integral dengan keseluruhan wawancara

Tetap menjaga hubungan baik yang telah dibangun selama wawancara berlangsung

menimbulkan kesan responden adalah berharga

Tidak menimbulkan kesan sudah berakhir jadi tidak dibutuhkan lagi

Menjawab pertanyaan responden jika ada

Mengakhiri wawancara, biasanya pendek saja

Ekspresi wajah yang senang dan puas dengan wawancara yang

telah dilakukan

(80)

Fungsi Penutup

1. Sebagai tanda kalau wawancara akan berakhir namun bukan hubungan yang berakhir

Misalnya dengan mengatakan “sampai jumpa”

Atau melakukan perjanjian untuk pertemuan berikutnya 2. Mengekspresikan hal yang positif

kedua pihak saling menghargai

misalnya

mengucapan terima kasih,

menyatakan senang dengan pertemuan ini

(81)

Fungsi Penutup

3. Membuat ringkasan hal-hal yang penting bersama-sama

Jangan menunjukkan sikap terburu-buru,

ingat: “yang akan diingat orang adalah hal-hal yang baru saja

terjadi” (the law of recency)

(82)

Contoh (alternatif) penutup

Menanyakan apakah ada pertanyaan

Menanyakan apakah ada tambahan informasi

Menyatakan bahwa semua pertanyaan sudah terjawab

Menanyakan kegiatan pribadi

Menanyakan kegiatan professional

Menyatakan keterbatasan waktu

Menjelaskan dan memberi alasan menutup wawancara

Mengekspresikan

penghargaan dan kepuasan

Merencanakan pertemuan berikutnya

Membuat ringkasan dari interview

Menyatakan keterbatasan

waktu

(83)

Nonverbal Closing Action

Mengubah posisi duduk seolah-olah akan berdiri

Mengemasi barang misalnya buku catatan

Tersenyum

Melihat jam

Mengajak bersalaman

Gerakan tangan

Dan lain-lain

(84)

Perhatikan!

Opening, body, dan closing berperan sama

pentingnya untuk keberhasilan wawancara

secara keseluruhan, jadi perlu mendapat

perhatian dan perencanaan yang saksama

(85)

PERTANYAAN (QUESTIONS)

Dalam Wawancara

(86)

PERTANYAAN

Adalah alat utama dalam wawancara

Secara luas: statement yang mengundang jawaban, termasuk non verbal

Penghubung antara pewawancara dengan responden

Tiga karakteristik pertanyaan yang esensial: (1) Open or

closed (2) Primary or secondary (3) neutral or leading

(87)

(1) Open - Closed

Open questions

pertanyaan terbuka mengundang jawaban terbuka

Highly open questions

tidak ada pembatasan sama sekali

Contoh:

Apa pendapat anda tentang korupsi?

Ceritakan pada saya mengenai studi anda!

Moderately open questions

sudah ada sedikit pembatasan tapi tetap ada

kebebasan

(88)

(1) Open – Closed (lanjutan)

Contoh :

Apa pendapat anda tentang korupsi di Indonesia?

Ceritakan pada saya mengenai studi

anda di perguruan tinggi!

(89)

Keuntungan dan Kelemahan Pertanyaan Terbuka

Keuntungan Kelemahan

Selain mengungkapkan informasinya dapat juga memperkirakan kondisi dan kualitas responden dari cara menjawabnya

Kemungkinan responden

menjawab panjang lebar tetapi tidak sesuai dengan yang

ditanyakan/diungkap

Jawaban yang terlalu panjang

sulit untuk direkam dan diproses

(90)

(1) Open – Closed (lanjutan)

Closed questions:

pertanyaan tertutup, jawabannya sempit, terbatas dan terfokus

Highly closed questions,

responden diminta memilih jawaban

yang tersedia

(91)

(1) Open – Closed (lanjutan)

Moderately closed questions:

pertanyaan yang mengarah pada hal spesifik dan terbatas

Contoh: Fakultas apa yang anda pilih?

Bipolar questions:

closed question dapat berupa pilihan 2 kutub

Contoh:

Apakah anda seorang yang hemat atau boros?

Pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak

(92)

Keuntungan dan Kelemahan Closed Questions

Keuntungan Kelemahan

Pewawancara dapat mengontrol panjangnya jawaban dan informasi yang spesifik

Informasi yang didapat sedikit, jadi harus mengajukan beberapa

pertanyaan

Hemat waktu dan tenaga Tidak dapat mengungkap alas an jawabannya

Mudah ditabulasi

(93)

(2) Primary - Secondary

Primary Question:

pertanyaan yang dapat berdiri sendiri walaupun keluar dari konteks (topik yang sedang

diungkap/diteliti)

Contoh:

Bagaimana anda dapat tertarik pada pengobatan herbal?

Dan semua contoh dalam open-closed questions

(94)

(2) Primary - Secondary

Secondary Question:

pertanyaan lanjutan,

berhubungan dengan pertanyaan pertama

tidak dapat berdiri sendiri.

Sering disebut probing.

Contoh: ceritakan lebih lanjut.

Probing dapat open maupun closed

(95)

Tipe Secondary Questions

Silent probes:

hanya nonverbal tanpa kata-kata

Nudging probes:

pertanyaan pendek.

contoh: Lalu? Dan? Ya..

Clearinghouse probes:

untuk meyakinkan apakah sederet pertanyaan sudah dijawab semua oleh responden

Contoh: Apakah masih ada lagi? Apakah ada yang

terlewatkan?

(96)

Tipe Secondary Questions

Informational probes:

apabila jawaban subjek terkesan hanya permukaan dan tidak jelas.

Contoh: jelaskan apa yang kau maksud dengan …….?

Restatement probes:

kalau responden belum menjawab tuntas, pertanyaan

asli diulang sebagian atau seluruhnya

(97)

Tipe Secondary Questions

Refflective probes:

Meyakinkan apakah jawaban responden tidak salah

Contoh: Responden mengatakan “ibu itu….”

Pewawancara menanyakan, “maksud Anda ibu Budi?”

Mirror probes:

Meringkas jawaban (paraphrase)

Untuk konfirmasi kebenarannya

(98)

(3) Neutral - Leading

Neutral Question:

Pertanyaan yang netral, responden menentukan sendiri jawabannya tanpa pengarahan maupun paksaan

Leading questions:

pertanyaan yang menggiring responden untuk

menjawab sesuai yang diharapkan baik secara

eksplisit maupun implisit, verbal atau nonverbal

(99)

(3) Neutral - Leading

Contoh:

N : Apakah anda suka minum kopi?

L : Anda suka suka minum kopi?

N: Bagaimana kesehatan anda?

L: Apakah anda merasa cukup sehat?

(100)

NETRAL LEADING

TERBUKA TERTUTUP TERBUKA TERTUTUP

PRIMARY Bagaimana

pendapatmu tentang KKP?

Setujukah kamu dengan penerapan KKP?

Banyak mahasiswa yang merasa KKP itu berat, bagaimana pendapatmu?

Apakah kamu setuju dengan kebanyakan pendapat

mahasiswa yang menyatakan bahwa KKP itu berat?

SECONDARY Apa yang

menyebabkan kamu

berpendapat seperti itu?

Apa yang

menyebabkan kamu

berpendapat seperti itu?

Jika kamu merasa bahwa KKP itu tidak berat, apa yg menyebabkan kamu ikut mengkritik pelaksanaan

Saya kira kamu merasa bahwa KKP itu tidak berat, apakah karena

nilai-nilaimu

yang sudah

keluar ternyata

(101)

Semakin banyak manusia belajar, semakin banyak dia menyadari

ketidaktahuannya

-Anonymous-

(102)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PSIKODIAGNOSTIKA II

Psikodiagnostik 1 - Tema 2.2

Dosen Pengampu :

Laelatus Syifa Sari Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog Zahrina Mardhiyah, M.Psi., Psikolog

Fadjri Kirana Anggarani, S.Psi., M.A.

(103)

Tema 2.2 : Elemen, alur, dan tipe-tipe wawancara bagian I

BEHAVIORAL EVENT INTERVIEW

(104)

Catatan Penting

● Kejujuran dalam BEI, apakah anda yakin bahwa pewawancara tidak tahu kebohongan anda

● Harus siap dengan situasi yang tidak kita pahami

● Attitude pewawancara, untuk tetap

membangun raport

(105)

Behavioral Event

Interview

(106)

How can we make our interviews better

● Make them structure

● Make them competency based

● Make them behaviorally focused

(107)

BEI

● Sering disebut sebagai “competency-based interviews

atau “targeted selection.”

● Sebuah teknik interview yang didasari pada pemikiran bahwa pengalaman masa lalu merupakan prediktor bagi perilaku masa yang akan datang.

● Fokus pada pertanyaan yang berkaitan dengan perilaku / pengalaman kandidat pada masa lalu

● Kandidat diminta bercerita tentang ketrampilan atau

kompetensi yang dimiliki saat melakukan aktivitas atau

pengalaman sebagai karyawan

(108)

Mengapa menggunakan BEI?

● Perilaku masa lalu merupakan prediktor terbaik untuk perilaku masa yang akan datang

● Fokus pada indikator atribusi dan karakteristik pribadi

● Mampu melihat pola pikir kandidat berdasarkan proses berpikir dan pemecahan masalah

● Kemungkinan kecil, kandidat akan melakukan persiapan dalam tingkat tinggi

● Meminimalisir terjadinya jawaban yang sudah direkayasa

(109)

Mengapa menggunakan BEI?

● Fokus pada

○ Pengalaman

○ Perilaku

○ Potensi dalam pencapaian kesuksesan

● Berdasarkan fakta, BEI, 55% hasilnya mampu memprediksi

perilaku kerja (on-the-job behavior) pada masa mendatang.

(110)

Langkah Persiapan dalam BEI- Bagi Pewawancara

● Mempelajari …

○ Strategi bertanya

berdasarkan konsep BEI,

○ Teknik melakukan

“probe” – bertanya lebih mendalam (menyelidiki)

○ Cara menginterpretasi jawaban

○ Membuat catatan hasil wawancara secara efektif

● Memahami …

○ Fungsi Job Competency Assesment dan

keterkaitannya dengan BEI

○ Bagaimana menentukan dimensi terpenting dari suatu tugas

○ Cara mengembangkan

pertanyaan yang mampu

mengungkap dimensi

yang ingin digali

(111)

Langkah Persiapan dalam BEI- Bagi Pewawancara

● Gunakan teknik STARs

○ Situasi (Situation) seperti apa yang dialami oleh kandidat (keterlibatannya)

○ Tugas/langkah (Task) seperti apa yang dilakukan kandidat dalam pencapaian solusi

○ Tindakan (Actions) apa saja yang diambil dalam mengatasi masalah

○ Bagaimana hasil (Results) yang dicapai.

(112)
(113)

Persiapan untuk BEI

Situation or Task Gambarkan Situasi yang spesifik dan bukan umum. Detail atau rinci tentang apa saja yang dilakukan saat berada dalam suatu situasi atau tugas tertentu.

Action Gambarkan aktivitas yang dilakukan, fokus pada pihak yang diwawancara. Ketika situasinya dalam tim, maka kandidat diminta menggambarkan peran atau kontribusi yang dilakukan.

Results to Achieved Gambarkan apa yang terjadi saat pencapaian suatu solusi atau tugas, bagaimana cara

pencapaian dan apa yang dipelajari dari situasi

tersebut.

(114)

Persiapan BEI: isu-isu penting

1. Isu-isu penting yang dapat ditanyakan:

a. Situasi krisis dalam kehidupan/pekerjaan dan bagaimana cara mengatasi.

b. Kontribusi kandidat dalam suatu pekerjaan tim/bagaimana cara dia mengelola tim

c. Pengalaman dalam situasi stress atau ketemu hal baru d. Cerita saat menjadi ketua tim dalam suatu organisasi

e. Bagaimana strategi dalam menghadapi kegagalan

(115)

Memulai Wawancara

● Memperkenalkan diri

● Menjelaskan :

* tujuan wawancara

* Waktu yang dibutuhkan untuk wawancara

* penggunaan alat perekam dan kerahasiaan informasi

* Beri kesempatan yang diwawancara untuk bertanya

(116)

Tujuan BEI

The purpose of BEI is to best match the candidates’ skills, competencies, and motives with the requirements and success

factors of the position.

Position Tasks Success

Factor

Candidate

Skills

Task Mastery

Competencies

(117)

Tujuan BEI

Position Tasks Success

Factor

Candidate Skills Task Mastery Competencies

Increased Productivity

And

Job Satisfaction

(118)

Assessment Tool

Personality based

assessment Knowledge based assessment

Behavior based assessment

Personal capabilities &

values

Profesional

qualification Competencies

Psychometric

Test: written, observation, interview

on technical competency

Test : asesment center

Job simulation BEI

(119)

Apa itu Kompetensi?

Observable Behavior

Knowledge-Job Related Skills

Communicates w/impact, Demonstrates leadership)

Traits

(Learns quickly, projects self confidence, Team player, handles ambiguity well,

demonstrates initiative) Motives

(Self development, focuses on client success,

Preserves firm/personal integrity)

(120)

Kompetensi

● kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, dan atribut pribadi yang dapat diobservasi dan diterapkan yang menciptakan

keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi

● Berfokus pada bagaimana karyawan menciptakan nilai

Kategori Kompetensi 1. Technical competency

2. Managerial competency

3. Interpersonal competency

(121)

Keuntungan bagi Pewawancara

● Tersedianya kriteria objektif untuk meng’ases’

kandidat

● Memudahkan pewawancara dalam

menginventarisasi hal-hal yang spesifik dan detail tentang pengalaman kandidat dalam melakukan pekerjaan atau proses studi.

● Fokus pada kandidat untuk bercerita tentang hal-hal positif yang ada pada diri ybs.

● Perhatian utama pada proses wawancara

(122)

Hal-Hal Penting dalam BEI

Kemungkinan tertipu dengan pengalaman kandidat jauh

lebih kecil, karena

pengalaman kandidat adalah nyata dan dapat digali oleh

pewawancara

Menjamin suatu keputusan seleksi menjadi lebih akurat

Data jauh lebih penting

daripada perasaan

(123)

Keuntungan bagi Pihak yang Diwawancara

● Memberikan peluang bagi kandidat untuk

menceritakan pengalaman dalam bekerja dan sekolah secara detail.

● Memberikan kesempatan untuk menekankan pada aspek keunggulan pribadi

● Memberikan peluang untuk menggambarkan

gaya kerja dan prioritas dalam menjalankan

aktivitas kerja

(124)

Dimensi – Perilaku Spesifik

● Sering disebut “characteristics, skills, values, attitudes, competencies,

dimensions, success factors, requirements”

● Perilaku yang diidentifikasi haruslah disesuaikan dengan budaya organisasi

● Perangkat Ketrampilan:

○ Content skills—work-related knowledge

○ Functional/Transferable—work with people, information, things

○ Adaptive/Self-Management—personal

characteristics

(125)

Dimensi – Perilaku Spesifik

● Sering disebut “characteristics, skills, values, attitudes, competencies,

dimensions, success factors, requirements”

● Perilaku yang diidentifikasi haruslah disesuaikan dengan budaya organisasi

● Perangkat Ketrampilan:

○ Content skills—work-related knowledge

○ Functional/Transferable—work with people, information, things

○ Adaptive/Self-Management—personal

characteristics

(126)

10 Perilaku Utama dalam Kerja

1. Achievement/Results Orientation

2. Initiative

3. Impact and Influence 4. Customer Service

Orientation 5. Interpersonal

Understanding

6. Organizational Awareness

7. Analytical Thinking 8. Conceptual Thinking 9. Information Seeking 10. Integrity

Source: Competency-Based Interviews, (2006),

Robin Kessler, p. 42.

(127)

Kata Kunci - Boleh & Tak Boleh

(128)

Do’s

1. Mulai dengan Peristiwa Positif gali pengalaman sukses kandidat

2. Keruntutan cerita harus

diperhatikan. Jika tak runtut, silakan bertanya

3. Diskusikan berdasarkan situasi aktual

4. Lakukan “probes” atau pertanyaan pendalaman secara spesifik dan

sekaligus untuk membuka apa yang tersembunyi.

5.Mengelola emosi diri, kendali diri penting

Don’t’s

1.Jangan gunakan pertanyaan yang

mengarahkan untuk jawaban abstrak dan respon hipotetik

• “apa yang akan kamu lakukan”

diganti menjadi “apa yang kamu lakukan;

• “Apa yang selalu kamu lakukan”

menjadi “Secara aktual, apa yang kamu lakukan. Ceritakanlah secara detail dengan contoh aktual”

2.Jangan gunakan pertanyaan yang mengarahkan

3.Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat sempit atau tertutup

4.Jangan melompat ke situasi lain tanpa

menyelesaikan suatu cerita

(129)

Contoh Pertanyaan - Jawaban - Interpertasi (1)

● Pertanyaan:

○ Deskripsikan pengalaman anda saat menemui suatu permasalahan dan langkah koreksi apa yang anda lakukan saat itu.

● Jawaban:

○ Ketika saya menjalankan tugas sebagai bagian pelayanan, saya melihat tidak ada sebuah sistem yang mampu mencatat

keluhan pelanggan (Situations). Berpijak dari kondisi tersebut, saya membuat formulir keluhan pelanggan yang mudah

digunakan dan mengajarkan kepada setiap orang (Action).

Dengan cara itu, keluhan konsumen turun 20% karena data

untuk menyelesaikan sudah tercatat dan melalui formulir

tersebut apa yang perlu diperbaiki dapat dilacak. (Results).

(130)

Contoh Pertanyaan - Jawaban - Interpertasi (1)

● Interpretasi:

○ Kandidat mampu berpikir sistematis, cara pengungkapannya runtut, fokus pada

penyelesaian masalah secara logis, dapat

mempersuasi orang lain dengan cara yang benar.

(131)

Contoh Deskripsi Perilaku

integritas :

- mematuhi peraturan dan etika berorganisasi menegakkan kejujuran, memegang teguh komitmen dan prinsip yang diyakini benar,

bertanggung jawab atas tindakan , keputusan, dan

resiko yang menyertai, dan mendorong orang lain

untuk melakukan hal yang sama

(132)

Contoh Deskripsi Perilaku

Level Deskripsi Pelaku

-2 Tidak dapat dipercaya, manipulatif. Tidak mempunyai itikad baikuntuk melaksanakan peraturan organisasi baik yang tertampil dalam ucapan, tindakan atau keputusan yang diambil, yang mencerminkan rendahnya komitmen dan kesengajaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi

-1 Berdedikasi rendah, tidak konsisten. Tidak melakukan kegiatan yang bersifat

manipulatifatau sengaja melanggar aturan, tetapi menunjukkan kurangnya dedikasiuntuk menjalankan aturan yang berlaku, kurang komitmen, kurangpaham akan norma dan etika organisasi dan rasa tanggungjawab

1 Beritikad baik, berkomitmen, dan bertanggungjawab. Menunjukkan itikad baik untuk mentaati aturan organisasi, nrma, dan etika, berusaha untuk bertindak jujur, bertanggung jawab dan menghargai janji

2 Berdedikasi dan konsisten. Menunjukkan tindakan yang selaras dengan aturan, nilai dan

etika organisasi, cerminan dari komitmen, rasa tanggung jawab, dan kepedulian, berani

menerima kritik sebagai umpan balik yang positif

(133)

Contoh Pertanyaan

● Ask them about similar situation

○ Describe a time when you…?

○ Give me an example of how you…?

● Spesific responses in behavioral term

○ What did you do to resolve… problem?

○ How did you handle … situation?

(134)

Ex: Tujuan Interview

- Tujuan : identifikasi talent manajer cabang

- Target : mendapatkan manajer yang memiliki kompetensi sesuai standar yang ditetapkan - Posisi : manajer

- Persyaratan (job desk + budaya org)🡪kompetensi yg cocok?

No Competency Requirement

1 Customer service orientation 3

2 Teamwork 3

3 Planning organizing 3

4 Leadership 3

5 Decision making 3

(135)

Terima

Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Based on the description above, a study has been carried out entitled: The Effect of the reject green kale substitution Ipomoea aquatica Fermented yeast in Commercial Feed on

“O Thou, the living and true God, the Eternal Father of Our Lord Jesus Christ, the Author of all things and of Thy Church, Thine is the word and the promise, ‘For my name’s sake I will