• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate ... - EDII

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate ... - EDII"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perusahaan berkomitmen untuk menerapkan standar tata kelola perusahaan sesuai dengan praktik terbaik dalam setiap kegiatan operasionalnya. Dalam rangka penerapan GCG secara konsisten, diperlukan tools GCG berupa Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang menjadi acuan dalam penerapannya.

Pengertian

Tujuan

Tujuan Penerapan GCG

Tujuan Penyusunan GCG Code

  • Landasan Implementasi GCG Code
  • Ruang Lingkup GCG Code
  • Proses Penyusunan GCG Code
  • Tanggung Jawab Implementasi GCG Code

Dalam upaya menegakkan kepatuhan terhadap GCG Code, Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas kepatuhan terhadap GCG Code, termasuk menyelesaikan setiap konflik yang timbul. Dewan Komisaris dan Direksi memastikan bahwa kode etik GCG direview secara berkala, pelaksanaan review dapat dikoordinasikan atau melibatkan pihak lain sesuai kebutuhan. Pengurus sebagai organ Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab kolegial dalam pengurusan Perseroan, setiap anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya.

Setiap unit bisnis bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan kepada pimpinan perusahaan. realisasi anggaran yang telah ditetapkan di unit usaha yang mengarahkan, memantau, mengevaluasi dan mengefektifkan; Kriteria risiko yaitu Dewan Pengawas dan Direksi harus menetapkan kriteria yang digunakan untuk menilai risiko; Dewan Pengawas dan Direksi memastikan bahwa GCG Code direvisi secara berkala, pelaksanaan revisi dapat dikoordinasikan atau melibatkan pihak lain jika diperlukan.

PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN

Transparansi (Transparency)

Akuntabilitas (Accountability)

Responsibilitas (Responsibility)

Independensi (Independency)

Kewajaran (Fairness)

HIERARKI PERATURAN DAN STRUKTUR KEBIJAKAN PERUSAHAAN

Hierarki Peraturan Perusahaan

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham memuat hal-hal yang harus disetujui oleh Pemegang Saham, sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan; Keputusan Dewan Komisaris memuat hal-hal yang menjadi kewenangan Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan dan penasehatan sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hal-hal lain yang diperlukan untuk pelaksanaan tugasnya. Dewan Komisaris;

Struktur Kebijakan Perusahaan

ORGAN PERUSAHAAN

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Prinsip Dasar

RUPST merupakan badan hukum dengan kuasa yang belum diberikan kepada Dewan Pengawas dan Pengurus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan. RUPS dan/atau Pemegang Saham tidak dapat mencampuri tugas, fungsi dan wewenang Dewan Pengawas dan Pengurus dengan tidak mengurangi kewenangan RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan, termasuk penggantian atau pemberhentian anggota Dewan Pengawas dan/atau Direktur Utama.

Pedoman Pelaksanaan

  • Dewan Komisaris

Pedoman Implementasi

Organ Pendukung Dewan Komisaris

  • Sekretaris Dewan Komisaris
  • Komite Audit
  • Komite Manajemen Risiko
  • Direksi

Evaluasi kinerja Sekretaris Dewan Komisaris dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali dengan cara yang ditentukan oleh Dewan Komisaris. 2) Komite Audit a. Independen baik dalam pelaksanaan tugas maupun pelaporan dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Organ Pendukung Direksi

  • Sekretaris Perusahaan
  • Hubungan Antar Organ Perusahaan

PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDERS)

Prinsip Dasar

Mitra Perusahaan harus bekerja sama untuk kepentingan kedua belah pihak berdasarkan prinsip saling menguntungkan. Para kreditur Perseroan harus memenuhi persyaratan yang sesuai untuk mengajukan bantuan pendanaan guna kepentingan perluasan usaha dan peningkatan kinerja Perseroan.

Pedoman Pokok Pelaksanaan

Pegawai

Pelanggan

Pemasok

Mitra Kerja

Kreditur

Pemerintah

Masyarakat

KEBIJAKAN PERUSAHAAN

Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct)

Tujuan

Risiko

Prinsip Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Jajaran Perusahaan

Ruang Lingkup Code of Conduct

  • Kebijakan Pengendalian Gratifikasi

Jajaran direksi dan karyawan perusahaan disertakan sebagai bahan dalam proses induksi bagi karyawan baru dan bagi pemangku kepentingan perusahaan.

Tanggung Jawab Penerapan dan Pengawasan terhadap

Ruang Lingkup Pengendalian Gratifikasi

  • Kebijakan Benturan Kepentingan

Tanggung Jawab Implementasi dan Pengawasan Kebijakan

Ruang Lingkup Kebijakan Conflict of Interest

  • Kebijakan Pengaduan Pelanggaran/Whistleblowing Policy

Tanggung Jawab Penerapan dan Pengawasan Whistleblowing Policy

Ruang Lingkup Whistleblowing Policy

  • Kebijakan Pengendalian Internal

Ruang Lingkup Kebijakan Pengendalian Internal

  • Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual)

Evaluasi diri merupakan proses yang dilakukan untuk menguji dan menilai efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian intern. Tujuan penilaian ini adalah untuk memberikan keyakinan yang cukup bahwa semua tujuan pelaksanaan kegiatan dapat dicapai/dilaksanakan dengan benar.

Tanggung Jawab Penerapan Board Manual

Ruang Lingkup Board Manual

  • Piagam Komite (Committee Charter)

Meliputi pengertian dan persyaratan pengurus, susunan pengurus, penunjukan pengurus, masa jabatan pengurus, pemberhentian pengurus, tugas, wewenang, hak, kewajiban dan tanggung jawab mengenai pengurus, pembatasan kekuasaan pengurus dan kewenangannya. prosedur pelaksanaan, prosedur sehubungan dengan tugas dan kewajiban dewan, pendelegasian wewenang antar anggota dewan, pembagian tugas oleh direksi, program kerja dan anggaran dewan, mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban dewan, program pengenalan dan pendalaman pengetahuan , remunerasi dewan, hubungan dengan perusahaan afiliasi, kasus sehubungan dengan rangkap jabatan, rapat dewan, badan pendukung dewan, etika kedinasan dewan dan evaluasi kinerja dewan. Meliputi tindakan direksi yang memerlukan persetujuan tertulis dari direksi, tindakan direksi yang memerlukan tanggapan tertulis dari direksi dan persetujuan rapat umum, rapat resmi direksi dan dewan direksi , pertemuan informal, komunikasi formal dan komunikasi informal. Meliputi rapat umum umum (RUPS), rapat umum umum (RKAP) dan rapat umum luar biasa. 2) Sosialisasi pengurus secara manual.

Sosialisasi yang diberikan untuk meningkatkan pemahaman Board Manual dengan baik kepada Dewan Komisaris dan Organ Pendukungnya, Direksi dan Karyawan perusahaan yang berkepentingan, termasuk materi dalam proses pengenalan (induction) bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

Tanggung Jawab Penerapan Piagam Komite

Ruang Lingkup Piagam Komite

  • Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter)

Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan pemahaman yang baik terhadap Piagam Komite bagi anggota komite pendukung Dewan Komisaris, termasuk sebagai bahan dalam proses onboarding bagi anggota komite yang baru.

Ruang Lingkup Piagam Internal Audit

  • Kebijakan Internal Audit

Ruang Lingkup Kebijakan Internal Audit

  • Kebijakan Sekretaris Perusahaan

Ruang Lingkup Kebijakan Sekretaris Perusahaan

  • Kebijakan Perencanaan Strategis

Sekretaris Perusahaan berperan sebagai fasilitator komunikasi antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite dan Stakeholders secara terbuka dan efektif sehingga hak dan kewajiban informasi masing-masing dapat terpenuhi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap informasi yang diberikan kepada pemegang saham adalah sesuai dengan keadaan Perseroan saat ini dan sesuai kebutuhan, sehingga dapat diperhitungkan keabsahan datanya; Menciptakan citra yang baik untuk hubungan eksternal dan komunikasi dengan pihak eksternal, prinsip kehati-hatian dan . profesionalisme, sehingga diperlukan mekanisme untuk mengatur hubungan dan komunikasi.

Sekretaris Perusahaan bekerja sama dengan Departemen Hukum dan pihak terkait lainnya melakukan screening kebijakan umum, SOP dan instruksi kerja agar arah perusahaan konsisten. Penyusunan laporan tahunan, laporan keberlanjutan dan laporan lain yang diperlukan yang disahkan oleh Sekretaris Perusahaan.

Ruang Lingkup Kebijakan Perencanaan Strategis

  • Kebijakan Budgeting

Rencana kerja bisnis bersifat jangka panjang dan jangka pendek dan ditentukan secara bottom-up dan top-down. Rencana Kerja Perseroan dapat dipahami secara optimal oleh seluruh pihak internal Perseroan dari berbagai fungsi, proses bisnis dan unit organisasi, dengan tetap memperhatikan aspek kerahasiaan. Rencana kerja perusahaan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dapat dipantau serta diukur tingkat keberhasilannya.

Ruang Lingkup Kebijakan Budgeting

  • Kebijakan Keuangan

Evaluasi pelaksanaan anggaran dan analisis penyimpangan yang timbul dilakukan oleh masing-masing unit kerja dan/atau perusahaan secara keseluruhan;

Ruang Lingkup Kebijakan Keuangan

  • Kebijakan Akuntansi dan Pajak

Ruang Lingkup Kebijakan Akuntansi dan Pajak

  • Pedoman Pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR)

Comprehensibility, yaitu informasi yang disajikan harus dipahami oleh pengguna laporan akuntansi yang berbeda. Andal, yaitu informasi yang disajikan tidak boleh mengandung representasi yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan oleh pengguna sebagai representasi yang sebenarnya dari apa yang seharusnya disajikan; Dapat dibandingkan, yaitu laporan akuntansi dan laporan manajemen harus dapat dibandingkan antar periode untuk mengidentifikasi tren posisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Memastikan pelaksanaan proses pengelolaan pajak yang benar, khususnya pada saat pencatatan (rekapitulasi) jumlah pajak yang harus dibayar, yang penting untuk pencatatan akuntansi; Menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan sengketa perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, khususnya yang berkaitan dengan proses pengadilan pajak, yang tidak ada aspek pembayaran atau penyuapan.

Ruang Lingkup Kebijakan Pengelolaan CSR

  • Kebijakan Kepatuhan Hukum

Mengoperasikan perusahaan dan pengelolaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta menjamin kelangsungan operasi perusahaan dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan;

Ruang Lingkup Kebijakan Kepatuhan Hukum

  • Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa

Ruang Lingkup Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa

  • Kebijakan Pengembangan Bisnis dan Investasi

Ruang Lingkup Kebijakan Pengembangan Bisnis

  • Kebijakan Manajemen Risiko

Proses pengalihan dan integrasi proyek pengembangan ke dalam proses operasional anak perusahaan harus memastikan bahwa perusahaan memiliki kontrol yang kuat terhadap proses pengelolaan anak perusahaan tersebut; Memastikan portofolio bisnis yang dijalankan oleh unit bisnis Perseroan dan yang diserahkan kepada Anak Perusahaan harus mendukung tujuan strategis Perseroan. Pendirian dan pengelolaan anak perusahaan dan perusahaan afiliasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk menjaga kesinambungan, pengembangan usaha dan . merupakan salah satu cara pengendalian perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan;

Memastikan bahwa pembentukan dan pengelolaan anak perusahaan dan afiliasi harus memberikan keuntungan bagi Perseroan, bebas dari kepentingan politik dan bebas dari benturan kepentingan; Manajemen Anak Perusahaan harus mengutamakan sinergi dengan Perseroan dan/atau antar Anak Perusahaan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ruang Lingkup Kebijakan Manajemen Risiko

  • Kebijakan Teknologi Informasi

Seluruh risiko yang dihadapi, baik yang sudah dikendalikan maupun yang belum dikendalikan, harus diidentifikasi dengan menggunakan metode dan sistematika yang terstruktur, antara lain melalui verifikasi Dokumen Manajemen Risiko (Risk Management Documents/DMR) oleh unit kerja yang melaksanakan kegiatan/proposal proyek. 3) Proses Analisis Risiko. Perusahaan harus memiliki proses pemantauan risiko untuk memastikan bahwa manajemen risiko tetap efektif dan relevan dengan perubahan situasi yang terjadi. Dewan Komisaris dan Direksi memastikan adanya komunikasi dan konsultasi yang efektif antara semua pihak yang berkepentingan dengan manajemen risiko, baik pihak internal maupun eksternal.

Ruang Lingkup Kebijakan Teknologi Informasi

  • Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Bersama dengan fungsi pengguna, tingkat layanan yang disepakati (service level agreement) ditentukan dan direvisi. 6) Proses penilaian kinerja sistem informasi. Kepuasan pengguna teknologi informasi dari pihak internal dan eksternal perusahaan berupa layanan help desk;

Ruang Lingkup Kebijakan Pengelolaan SDM

  • Kebijakan Pengembangan Organisasi dan Budaya

Memastikan bahwa perusahaan memiliki sistem kompensasi karyawan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan mempertimbangkan aspek kompetensi (orang), kinerja (prestasi) dan pekerjaan (jabatan). Jaminan mengenai kesehatan dan kesejahteraan karyawan selama masa kerjanya dan dana pensiun setelah pensiun sesuai ketentuan yang berlaku. Pemutusan hubungan kerja sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku dan dilakukan secara adil dan harmonis.

Ruang Lingkup Kebijakan Pengembangan Organisasi dan Budaya

  • Kebijakan Umum

Tingkat kerusakan sarana transportasi dan tingginya angka kecelakaan transportasi akibat kegagalan sistem manajemen transportasi.

Ruang Lingkup Kebijakan Umum

  • Kebijakan Pengelolaan Arsip dan Dokumen Perusahaan

Lingkup kebijakan pengelolaan arsip dan dokumen perusahaan Pengurus mengangkat pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan arsip dan dokumen.

Ruang Lingkup Kebijakan Pengelolaan Arsip dan Dokumen

Perusahaan mengambil tindakan perlindungan terhadap semua catatan dan dokumen perusahaan dengan mempertimbangkan biaya dan manfaat serta nilai risiko. Arsip dan dokumen perusahaan disimpan sesuai dengan nilai guna dan daya tahannya sesuai ketentuan yang berlaku; Pejabat, pegawai dan fungsi di lingkungan perusahaan wajib melakukan pengkajian ulang secara berkala/berkala terhadap arsip dan dokumen di lingkungan kerjanya.

Ruang Lingkup Kebijakan Manajemen Aset

  • Kebijakan Pemasaran

Sistem pengelolaan aset yang meliputi penerimaan, pengalihan, penurunan nilai, pengakuan, pendaftaran, pengkodean, penyusutan dan pelaporan aset, dilakukan berdasarkan teknologi informasi. Aset berupa fasilitas dan jasa perusahaan dapat dimanfaatkan/dikelola oleh pihak lain berdasarkan pertimbangan komersial tanpa mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas pokok. Pengamanan mencakup seluruh aset perusahaan, baik fisik maupun non fisik, tindakan pengamanan terhadap aset-aset strategis dan bernilai ekonomis tinggi;

aset Perusahaan yang bersengketa dengan pihak lain diselesaikan secara transparan dan adil, selalu mengutamakan kepentingan Perusahaan; Harta yang tidak memberikan nilai tambah (tidak produktif) dapat ditawarkan untuk dijual, ditukar, dimitrakan atau dihapusbukukan dan pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan anggaran dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku pada Perseroan;

Ruang Lingkup Kebijakan Pemasaran

  • Kebijakan Operasi Bisnis

Ruang Lingkup Kebijakan Operasi Bisnis

  • Kebijakan Mutu dan Pelayanan

Ruang Lingkup Kebijakan Mutu dan Pelayanan

GCG Code perusahaan disusun dan dikembangkan menjadi suatu sistem kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. GCG Code disusun sebagai pedoman tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan standar praktik terbaik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. SK-16/S.MBU/2012, pengesahan GCG Code ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi atau disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pedoman GCG disusun untuk menjadi acuan bagi pemegang saham, direksi, direksi dan karyawan sehubungan dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Penerapan GCG Code akan terus dilakukan secara konsisten dengan komitmen penuh dari seluruh manajemen perusahaan dan dukungan seluruh pemangku kepentingan lainnya.

PENUTUP

Pemberlakuan GCG Code

Sosialisasi GCG Code

Implementasi GCG Code

Evaluasi dan Review GCG Code

Referensi

Dokumen terkait

Independent variable control Location of the household Dummy location; 1 if located in Java, and 0 for areas outside Java Characteristics of the areas Dummy character of areas; 1