• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN WAWANCARA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PEDOMAN WAWANCARA "

Copied!
100
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

  • Pengertian proses belajar mengajar
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar
  • Pembetukan karakter siswa
  • Hakikat PPKn

22 Tahun 2006 menegaskan bahwa: “Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang menitikberatkan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang berkarakter sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan UUD 1945”. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional bahwa “pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam hubungan warga negara dengan pemerintah, sehingga menjadi warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara”. Menurut Arnie Fajar, Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang menitikberatkan pada pembentukan individu-individu yang beragam dari segi agama, sosial budaya, bahasa, umur dan suku bangsa menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter sebagaimana dimaknai oleh Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang berperan dalam pembentukan karakter bangsa dengan memberikan pengetahuan tentang moral, etika, hubungan antar warga negara, pemenuhan hak dan kewajiban warga negara, kesadaran akan hukum. dan politik untuk mewujudkan suasana demokratis sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan upaya membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berkaitan dengan hubungan warga negara dengan negara, serta pendidikan pengetahuan tentang pertahanan. negara akan menjadi warga negara yang dapat memahami kedua mata pelajaran tersebut dan Dengan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka terciptalah insan Pancasila dan cita-cita pendidikan nasional. Tidaklah cukup membangun akhlak mulia peserta didik melalui mata pelajaran tertentu, seperti Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan bahasa Indonesia; tetapi juga melalui semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah yang diikuti secara terpadu. a) Metode pengembangan karakter siswa di sekolah.

Sebagai mata pelajaran di sekolah, Pendidikan Kewarganegaraan telah mengalami berbagai perkembangan, baik dari segi kemasan maupun isi. Secara historis, epistemologis dan pedagogis, kedudukan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai kurikulum dimulai dengan masuknya mata pelajaran IPS ke dalam kurikulum SMA tahun 1962, yang berisi materi tentang pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945. Mata pelajaran IPS atau Kewarganegaraan dalam fakta berdasarkan pengalaman belajar yang diperoleh.

Sedangkan pada kurikulum SMA 1968 terdapat mata pelajaran kewarganegaraan yang materinya terutama terkait dengan UUD 1945. Sedangkan pada kurikulum SPG 1969, mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang muatannya terutama berkaitan dengan sejarah Indonesia, konstitusi, pengetahuan sosial dan pengetahuan manusia. hak (Winataputra dan Budimasyah. 1994 Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah mengakomodasi misi baru pendidikan ini dengan memperkenalkan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKn.

Kerangka Pikir

Berdasarkan dokumentasi yang diperoleh di SMP Muhammadiyah 1 Makassar, kurikulum kelas VII memuat beberapa nilai karakter yang akan dikembangkan dalam pembelajaran kewarganegaraan. Berdasarkan pemaparan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan pengamatan terhadap sumber penelitian di SMP Muhammadiyah 1 Makassar mengenai evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran PKn dapat diketahui bahwa guru di SMP Muhammadiyah 1 Makassar melakukan evaluasi yang signifikan terhadap aspek nilai-nilai karakter siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru mengembangkan beberapa strategi pengajaran yang dapat mendorong siswa untuk giat belajar dan mengamalkan nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Bagaimana cara Bapak/Ibu mendidik siswa agar aktif, kreatif dan mengembangkan rasa ingin tahu dalam penanaman nilai-nilai karakter? Apakah Bapak/Ibu guru mengingat dan menanamkan nilai-nilai karakter yang dapat diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Apakah keterbatasan jam belajar menjadi faktor penghambat penanaman nilai karakter melalui mata pelajaran PKn pada siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar?

Apakah komitmen guru, misalnya tugas guru di luar sekolah, menjadi faktor penghambat dalam penanaman nilai-nilai karakter. Apa faktor penghambat dalam penanaman nilai karakter melalui mata pelajaran PKn. Upaya apa yang dilakukan guru agar penanaman nilai karakter melalui mata pelajaran PKn pada siswa SMA Muhammadiyah 1 Makassar mendapat hasil yang maksimal.

Materi pelajaran apa yang Bapak/Ibu gunakan sebagai sumber belajar siswa agar nilai-nilai karakter ditanamkan kepada siswa?

Defenisi operasional variabel

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Sumber Data
  • Sampel Sumber Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Rencana Pengujian Keabsahan Data

Sedangkan nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan dalam pembelajaran antara lain tertuang dalam RPP; serta di RPP kelas IX jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri. Nilai karakter yang paling penting untuk dikembangkan dalam pembelajaran PKn adalah nasionalisme, taat pada aturan sosial, demokratis, jujur, menghargai perbedaan, sadar akan hak dan kewajiban diri sendiri dan orang lain, serta nilai karakter lainnya. Menurut data dokumentasi, materi yang diajarkan dalam PKn meliputi nilai-nilai karakter antara lain: nilai-nilai karakter kewarganegaraan, menghormati orang lain, dan nilai-nilai karakter lainnya dari materi yang membahas tentang demokrasi, kedaulatan rakyat.

Dan melalui observasi diperoleh data pembelajaran bahwa pelajaran PKn mengandung nilai-nilai karakter seperti religius, disiplin, cinta ilmu, kerja keras, menghargai orang lain dan bersikap kritis, kreatif, inovatif. Pendidikan karakter yang dilakukan oleh guru jelas dilakukan dalam pembelajaran di kelas yang ditemukan oleh peneliti, pelaksanaan pembelajaran (pendahuluan, kegiatan inti dan kesimpulan), serta evaluasi pelaksanaan pembelajaran terdapat nilai-nilai karakter di dalamnya. Dilihat dari proses pembelajarannya, PPKn merupakan mata kuliah inti dalam pembentukan karakter mahasiswa. Setelah dilakukan penelitian nilai-nilai karakter yang ditanamkan dalam proses pembelajaran PPKn cukup baik, meskipun masih belum efektif.

Meminimalkan kendala yang ada dalam pembentukan karakter yaitu membekali siswa dengan pemahaman dan contoh nilai-nilai karakter disiplin, menambah jumlah jam pelajaran PKn di sekolah dan menyadarkan siswa akan pentingnya karakter. Jawab : Selalu memberikan motivasi atau arahan, penjelasan kepada setiap siswa terutama dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada setiap siswa. Jawab : ada siswa yang kesulitan, misalnya di kelompok 7 D ada siswa yang benar-benar tidak tahu huruf bahkan tidak tahu huruf, cara memberi nilai karakter itu sangat sulit.

Jawapan: Ya, bagi pembudayaan, bolehlah menganjurkan kajian kajian kajian dan seterusnya menilai nilai budi pekerti bagi anak itu sendiri baik di dalam mahupun di luar persekitaran sekolah.

Tabel 3.1 Jumlah Guru SMP Muhammadiyah 1 Makassar
Tabel 3.1 Jumlah Guru SMP Muhammadiyah 1 Makassar

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran lokasi umum

Dari dokumentasi siswa kelas VIII diketahui bahwa pembelajaran mata pelajaran PKn di kelas diawali dengan: Guru menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran, dimulai dengan berdoa, menanyakan kehadiran siswa, kebersihan dan penataan ruang kelas, kesiapan buku catatan dan sumber belajar; Guru memberikan motivasi dengan membimbing siswa memahami nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa; Guru mengingatkan siswa tentang konsep yang telah dipelajari. Nilai karakter tersebut antara lain; andal, rajin, hormat, peduli, tanggung jawab, nilai karakter rajin, tanggung jawab, peduli lingkungan, disiplin dan kewarganegaraan. Banyak siswa yang mengetahui arti karakter tetapi tidak dapat menanamkan nilai-nilai yang dikandungnya, hal ini dikarenakan banyak siswa yang kurang memiliki kesadaran diri, hal ini diberikan dengan memotivasi siswa untuk terus berusaha sebaik mungkin dalam belajar.

Nilai-nilai utama yang ada pada mata pelajaran Hukum Perdata antara lain: nasionalisme, ketaatan pada aturan sosial, demokrasi, keadilan, menghargai keberagaman, kesadaran akan hak dan kewajiban diri sendiri dan orang lain. Dalam pelaksanaannya, guru selalu menanamkan nilai-nilai karakter yang baik, seperti memberi motivasi di akhir pembelajaran, melarang melakukan hal-hal yang tidak baik. Kegiatan evaluasi oleh guru sudah mengacu pada nilai-nilai karakter, meskipun ada guru yang tidak mencantumkan penilaian sikap (karakter) dalam dokumentasinya, namun dalam pelaksanaannya guru memberikan evaluasi berbasis karakter.

Jawab : ya dilakukan secara berkesinambungan, bagaimana caranya kita menanamkan nilai-nilai karakter disitu, kalau saya belajar PKn seperti yang saya lakukan setiap hari, saya pergi ke kelas atau dimana saja di tempat itu dan saya memberikan arahan dan nilai-nilai karakter ​dan nilai-nilai perilaku agar dapat ditingkatkan. Jawab : Mengenai nilai-nilai karakter bagi siswa sudah lama kami lakukan di sekolah ini, jauh sebelum ada Kurikulum 13 yang menjelaskan tentang karakter siswa, kami terapkan di sekolah bagaimana caranya disini, ada banyak namanya, bisa lewat kultus atau terus memotivasi santri untuk pembudayaan ulkhirimah ahlak, khususnya di sekolah, ironisnya memang seni pesantren. Jawab : Jadi mengenai perilaku dan kejujuran kita kembalikan sesuai dengan penanaman nilai-nilai karakter kepada anak-anak kita, dimulai dari kejujuran maka karakter anak-anak dengan sendirinya akan terbentuk dalam pembentukan karakter tersebut.

Menjawab ; Yang pertama adalah penanaman nilai-nilai karakter dengan cara dibentuk dari kebiasaan atau motivasi yang diberikan oleh guru, kemudian berubah menjadi penanaman ahlak tulkharimah pada anak jika dikaitkan dengan beberapa karakter yang dinilai. oleh subjek. guru.

Deskripsi Data dan Hasil Penelitian

  • Pelaksanaan Pembelajaran PPKn dalam Pembentukan Karakter
  • Tantangan yang Dihadapi Guru PPKn dalan Pembentukan Karakter

Pembahasan

Penilaian autentik cenderung berfokus pada tugas yang kompleks atau kontekstual, yang memungkinkan peserta mendemonstrasikan kompetensinya kepada siswa dalam suasana yang lebih autentik. g) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tujuan pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah agar siswa menguasai kompetensi target (materi), dan dirancang agar siswa belajar, mengenal atau peduli dan menginternalisasi nilai-nilai dalam bentuk perilaku (Jamal Ma'mur Asmani, 2012: 59). Jawab : Hal ini selalu ditanamkan pada siswa khususnya guru PPKn selalu ada nilai, norma ya, artinya saya selalu menanamkan pada siswa dan nilai kejujuran dalam norma kesusilaan profesi yang berasal dari hati. Jawab:strategi ya maksudnya kalau saya di bidang PKn kalau kita bandingkan dengan nilai kemarin apakah ada yang berubah atau tidak dan kita bandingkan lagi dengan hari ini dan lusa, kalau tidak ada yang berubah kita punya untuk memanggil anak itu dan memberinya instruksi.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Tantangan yang dihadapi guru PKn dalam pembentukan karakter adalah kurangnya pemahaman siswa tentang karakter, kurangnya pelajaran PKn dan kesadaran diri siswa.

Saran

Bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar tidak ada anak yang terlantar. Jawab : pertama kita bagi kelompok ya tidak ada perbedaan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain ya tidak, kita sebagai guru boleh memberikan kelompok ini kepada yang mampu dan mereka tidak membaginya untuk bekerja sama agar tidak ada yang salah akan ditinggalkan dan diabaikan. Jawab : ya setiap kali kita memberikan motivasi untuk memperbaiki karakter karena ini sekolah Islam dan yang harus kita tanamkan disini adalah karakter anak-anak.

Jawaban: Memberi arahan dalam disiplin, saya biasa menyebut mereka anak-anak dan memberikan arahan tidak boleh sedemikian rupa sehingga mereka dapat dihukum dan jika ada yang terlambat atau melanggar, misalnya mendapat sanksi atau peringatan. Jawab : buatlah jadwal di setiap kelas, jadwal bersih-bersih setiap hari anak tahu tugasnya adalah yang mengerjakan tugasnya dan sebelum pulang anak-anak membersihkan kelas.

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Guru SMP Muhammadiyah 1 Makassar
Tabel 4.1 Penilaian Sikap

Referensi

Dokumen terkait

mendapatkan umpan balik (feedback) tentang pelaksanaan interaksi edukatif yang telah dilakukan. Faktor-Faktor Yang Menunjang Dan Menghambat Upaya Guru Dalam Meningkatkan

[r]