PEMBAHASAN
Pirolisis merupakan suatu proses dekomposisi biomassa secara termal tanpa oksigen sama sekali. Proses dekomposisi pada pirolisis ini juga sering disebut dengan devolatilisasi. Produk pirolisis terdiri dari 3 tipe, seperti gas yang tidak dapat terkondensasi (CO, CO2, CH4, dll) dan gas yang dapat dikondasasi (tar), serta arang. Umpan pirolisis bisa berbentuk bahan – bahan tanaman, biomassa atau berbentuk polimer. Pada praktikum ini proses yang digunakan adalah proses Pirolisis biomassa yang merupakan dekomposisi bahan organic menciptakan bahan padat berbentuk arang aktif, gas serta uap dan aerosol (Riandis et al., 2021)
Arang aktif merupakan senyawa karbon yang telah ditingkatkan daya adsorpsinya dengan proses aktivasi. Pada proses aktivasi ini terjadi penghilangan hidrogen, gas-gas dan air dari permukaan karbon sehingga terjadi perubahan fisik pada permukaan. Pada proses aktivasi juga terbentuk pori-pori baru karena adanya pengikisan atom karbon melalui oksidasi ataupun pemanasan.(Dewi dkk, 2020).
Pada percobaan ini dilakukan aplikasi arang aktif yang didapatkan dari proses pirolisis. Arang hasil pirolisis diaktivasi dengan Menimbang arang hasil gasifikasi cangkang sawit sebanyak 10 gram. Kemudian nemasukkan arang kedalam gelas beaker dan menambahkan larutan KOH 1 M (perbadingan larutan KOH : Berat karbon ; 20:1). Setalah itu Merendam arang hasil gasifikasi dengan larutan KOH selama 24 jam. Setelah 24 jam menyaring karbon aktif yang telah diaktivasi dan menetralkan pH karbon aktif menggunakan aquades. Kemudian mengeringkan karbon aktif selama 2 jam dengan suhu 110oC lalu dinetralkan. Pada percobaan ini karbon aktif yang didapatkan sebesar 30 gram.
Pada percobaan ini didapatkan adsorbansi larutan zat warna sebelum diberi arang aktif sebesar 0,930 gram dan adsorbansi setelah larutan zat warna diberi arang aktif sebesar. 0,928 gram. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan adsorbansi karena ……
Adapun faktor yang mempengaruhi percobaan ini seperti berikut : 1. Waktu
Semakin lama waktu pada proses pirolisis berlangsung. Produk yang diperoleh (residu padat, tar, dan gas) semakin meningkat. Kenaikan waktu mencapai waktu tak hingga (t) yaitu waktu yang dibutuhkan sampai hasil padatan residu, tar, dan gas mencapai posisi konstan.
2. Suhu
Semakin tinggi suhu nilai konstanta dekomposisi termal makin besar sehingga menyebabkan laju pirolisis bertambah dan konversi naik.
3. Berat Partikel
Semakin banyak material yang dimasukkan, mengakibatkan hasil dari bahan bakar cair (tar) dan arang akan meningkat.
(Riandis et al., 2021)