• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAJARI TENTANG BANDARA

N/A
N/A
Rhofikav Alee

Academic year: 2023

Membagikan "PELAJARI TENTANG BANDARA"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

LAPANGAN TERBANG

Dosen Pengampu : Derry Wiliyanda Nasution, S.T., M.T.

“FASILITAS BANDARA”

(2)

Kelompok 2

• Sherly Anzelina 200404052

• M Rafi Akbar 200404082

• Arrya Fayiz Pranoto 190404087

(3)

LANDING MOVEMENT

Oleh: Arrya Fayiz

(4)

Landing Movement

Areal utama dari bandara yang terdiri dari runway, taxiway, dan apron

(5)

Runway (Landasan Pacu)

Runway atau landasan pacu adalah salah satu fasilitas yang ada pada bandar udara yang berupa perkerasan yang disiapkan untuk pesawat melakukan aktivitas pendaratan dan lepas landas. Runway difasilitasi oleh system marka (marking), system pencahayaan (lighting), dan rambu- rambu (signs) untuk mengidentifikasi runway dan memberikan panduan arah kepada pilot saat pesawat berjalan, lepas landas, dan ancang-ancang pendaratan dan mendarat.

(6)

Terdapat bagian bagian penting pada landasan pacu (runway) yaitu:

1) Runway shoulder/ bahu landasan pacu adalah area pembatas pada akhir tepi perkerasan runway yang dipersiapkan menahan erosi dari hembusan jet dan sebagai jalur kendaraan darat untuk pemeliharaan dan keadaan darurat serta untuk penyediaan daerah peralihan antara bagian perkerasan dan runway strip.

(7)

2) Runway end safety area adalah suatu daerah simetris yang merupakan perpanjangan dari garis tengah runway dan membatasi bagian ujung runway strip, yang ditujukan untuk mengurangi risiko kerusakan pesawat yang sedang menjauhi atau mendekati runway saat melakukan kegiatan take off (lepas landas) maupun landing (pendaratan).

(8)

3) Clearway adalah suatu daerah tertentu di ujung runway tinggal landas yang terdapat di permukaan tanah maupun permukaan air di bawah pantauan operator Bandar udara, yang dipilih dan ditujukan sebagai daerah yang aman bagi pesawat saat mencapai ketinggian tertentu. Clearway juga merupakan daerah bebas terbuka yang disediakan untuk melindungi pesawat saat melakukan manuver pendaratan maupun lepas landas.

(9)

4) Stopway adalah suatu area tertentu yang berbentuk segiempat yang ada di permukaan tanah terletak di akhir bagian landing (tinggal landas) yang dipersiapkan sebagai tempat berhenti pesawat saat terjadi pembatalan kegiatan tinggal landas.

5) Turning area adalah bagian dari runway yang digunakan untuk pesawat melakukan gerakan memutar, baik untuk

membalikan arah pesawat, maupun gerakan pesawat saat akan parkir di apron.

(10)

6) Runway strip adalah luasan bidang tanah yang diratakan dan dibersihkan tanpa benda-benda yang mengganggu yang dimensinya bergantung pada panjang runway dan jenis instrument pendaratan (precission approach) yang dilayani.

(11)

Taxiway

Taxiway adalah suatu jalur tertentu di dalam lokasi

menghubungkan

Bandar antara

udara landas an

yang pacu (runway) dengan landasan parkir (apron) di daerah bangunan terminal dan sebaliknya, terdiri dari exit taxiway, paralel taxiway dan high speed taxiway.

(12)

Apron (Landasan Parkir)

Apron adalah suatu bidang tertentu di dalam Bandara yang disediakan sebagai tempat bagi pesawat saat melakukan kegiatan Menaikkan dan Menurunkan Penumpang, Muatan pos dan kargo dari pesawat, Pengisian bahan bakar Parkir dan perawatan pesawat.

(13)

TERMINAL AREA

Oleh: Sherly Anzelina

(14)

Terminal Area

Fasilitas bangunan terminal penumpang adalah bangunan yang disediakan untuk melayani seluruh kegiatan yang dilakukan oleh penumpang dari mulai keberangkatan hingga kedatangan.

(15)

Terminal penumpang ini memiliki bagian-bagian, antara lain sebagai berikut:

a. Fasilitas keberangkatan

1)Check in counter adalah fasilitas pengurusan tiket pesawat terkait dengan keberangkatan. Jumlahnya dipengaruhi oleh jumlah penumpang waktu sibuk yang dilayani oleh bandar udara tersebut.

2)Check in area adalah area yang dibutuhkan untuk menampung check

in counter. Luasnya dipengaruhi oleh jumlah penumpang waktu sibuk yang dilayani oleh bandar udara tersebut.

(16)

3) Rambu/marka terminal bandar udara, fasilitas custom immigration quarantine /CIQ (bandar udara internasional), ruang tunggu, tempat duduk, dan fasilitas umum lainnya (toilet, telepon, dan sebagainya) adalah fasilitas yang harus tersedia pada terminal keberangkatan. Jumlahnya dipengaruhi oleh jumlah penumpang waktu sibuk yang dilayani oleh bandara tersebut.

(17)

b. Fasilitas Kedatangan

1)Ruang kedatangan adalah rungan yang digunakan untuk menampung penumpang yang turun dari pesawat setelah melakukan perjalanan. Fasilitas ini dilengkapi dengan kerb kedatangan dan baggage claim area.

2)Baggage conveyor belt adalah fasilitas yang digunakan untuk melayani pengambilan bagasi penumpang. Panjang dan jenisnya dipengaruhi oleh jumlah penumpang waktu sibuk yang dilayani dan

banyaknya bagasi penumpang yang diperkirakan.

(18)

3) Rambu/marka terminal bandara, fasilitas Custom Imigration Quarantine/CIQ (bandara internasional) dan Fasilitas umum dalah kelengkapan terminal kedatangan yang harus disediakan yang Jumlahnya dipengaruhi oleh jumlah penumpang waktu sibuk yang dilayani oleh bandara tersebut.

(19)

Denah sisi darat bandara udara Ngurah Rai, Denpasar,

Bali, Indonesia

Bangunan Terminal

penumpang

(20)

Bangunan Terminal Barang (Kargo)

Fasilitas bangunan terminal barang (kargo) bangunan terminal yang digunakan untuk

adalah

kegiatan

bongkar muat barang (kargo) udara yang dilayani oleh bandar udara tersebut.

Luasannya dipengaruhi oleh berat dan volume kargo waktu

sibuk yang dilayani oleh bandara tersebut. Fasilitas ini meliputi gudang, kantor administrasi, parkir pesawat, gedung operasi, jalan masuk, dan tempat parkir kendaraan umum.

(21)

Bangunan Operasi

Fasilitas bangunan operasi meliputi sebagai berikut.

1.Gedung operasional antara lain ; PKP-PK, menara kontrol, stasiun meteorologi, gedung NDB, gedung VOR dan gedung DME.

•Bengunan teknis penunjang yang terdiri dari pembangkit tenaga listrik dan stasiun bahan bakar merupakan fasilitas yang terikat dengan jalannya operasional bandar udara dari segi kelistrikan dan pergerakan pesawat.

(22)

3. Bangunan administrasi dan umum terdiri dari kantor bandara, kantor keamanan, kantin dan tempat ibadah serta rumah dinas bandara. Fasilitas tersebut diatas diperlukan untuk mendukung pengoperasian bandara baik secara aspek administrasi, personalia, maupun lalu lintas kebandarudaraan.

(23)

Fasilitas Penunjang Bandar Udara

•Fasilitas penunjang bandar udara terdiri atas jalan akses dan tempat parkir kendaraan penunjang. Fasilitas ini ditujukan untuk mendukung pelayanan terhadap para pengunjung baik calon penumpang amupun penunjang bukan penumpang.

•Fasilitas penunjang bandara juga termasuk jembatan, drainase, turap, pagar, serta taman. Di berbagai bandar udara modern, fasilitas ini terdiri atas fasilitas intermodal, sebagai salah satu upaya integrase bandara dengan sistem moda transportasi lainnya.

(24)

Terminal Traffic Control

Pemateri: Muhammad Rafi Akbar

(25)

Apa itu Terminal Traffic Control ?

Terminal Traffic Control yaitu sebuah fasilitas atau layanan yang

disediakan oleh Bandar udara, yang bertujuan untuk memandu lalu lintas

udara. Dalam hal ini, lalu lintas udara tidak hanya saat diatas saja (udara),

melainkan pada saat pesawat (helikopter, pesawat komersil, pesawat

militer atau lainnya) di darat atau akan terbang, take off, landing, hingga

pesawat tersebut berhenti.

(26)

Tujuan Pelayanan Pemandu Lalu Lintas Udara

Pada prinsipnya pelayanan pemandu lalu lintas udara dilaksanakan agar terciptanya operasi penerbangan yang aman, lancer, teratur dan efisien. Menurut Civil Aviation and Safety Regulation (CASR) dan International Civil Aviation Organization (ICAO) yang tertuang dalam Annex 11 Air Traffic Services, Chapter 2 Air Traffic Service Planning Point 2.2 (1998), terdapat 5 (lima) tujuan dari pelayanan lalu lintas udara (Five objectives of air traffic services) adalah :

1.Mencegah tabrakan antar pesawat di udara.

2.Mencegah tabrakan antara pesawat di daerah pergerakan dengan halangan lainnya.

3.Mempertahankan keteraturan dan kelancaran arus lalu lintas penerbangan.

(27)

Pelayanan Pemandu Lalu Lintas Udara

1. Air Traffic Control

a. Aerodrome Control Service

Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan Alerting yang diperuntukkan bagi pesawat terbang yang beroperasi atau berada di bandar udara dan

sekitarnya (vicinity of aerodrome) seperti take off, landing, taxiing, dan yang berada di kawasan

manoeuvring area, yang dilakukan di menara pengawas (control tower). Unit yang bertanggung

jawab memberikan pelayanan ini disebut Aerodrome Control Tower.

(28)

b. Approach Control Service

Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan Alerting Service, yang diberikan kepada pesawat yang berada di ruang udara sekitar bandar udara, baik yang sedang melakukan pendekatan maupun yang baru berangkat, terutama bagi

penerbangan yang beroperasi terbang instrumen yaitu suatu penerbangan yang mengikuti aturan penerbangan instrumen atau dikenal dengan Instrument Flight Rule (IFR). Unit yang bertanggung jawab memberikan pelayanan ini disebut Approach Control Office (APP).

c. Area Conrol Service

Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan Alerting Service, yang diberikan kepada penerbang yang sedang menjelajah (en-route flight) terutama yang termasuk penerbangan terkontrol (controlled flights). Unit yang bertanggung jawab

memberikan pelayanan ini disebut Area Control Centre (ACC).

(29)

2. Flight Information Service

Flight Information Service adalah pelayanan yang dilakukan dengan memberikan berita dan informasi yang berguna dan bermanfaat untuk keselamatan, keamanan, dan efisiensi bagi penerbangan.

Alerting Service

Alerting Service adalah pelayanan yang dilakukan dengan memberitahukan instansi terkait yang

tepat, mengenai pesawat udara yang membutuhkan pertolongan search and rescue unit dan

membantu instansi tersebut, apabila diperlukan.

(30)

Sistem/Peralatan yang Digunakan Untuk Memandu Lalu Lintas

• Radar Pengawasan Primer (PSR)

• Radar Pengawasan Sekunder (SSR)

• Multilaterasi

• Siaran Pengawasan Ketergantungan Otomatis (ADS- B)

• Radar Pergerakan Permukaan

• A-SMGCS

• Radar Pendekatan Presisi (PAR)

(31)

Sistem/Peralatan yang Digunakan Untuk Memandu Lalu Lintas

• Otomatisasi dan ATM

• Plot, Trek dan Label

• Korelasi

• Posisi Kerja Menara Terintegrasi (ITWP)

• Deteksi Konflik Jangka Menengah (MTCD)

• Alat Pengontrol Taktis (TCT)

• Penyelidikan (bagaimana-jika)

• Jaring Pengaman

• TUA

• Alat Jejak Hilang

(32)

Permasalahan yang Terjadi Dalam Pemandu Lalu Lintas Udara

Traffic

1.Banyaknya penerbangan dan keberangkatan.

2.Banyaknya pesawat yang transit.

3.Landasan pacu kosong.

4.Sedikitnya jumlah garbarata.

5.Muat bongkar bagasi yang lama

(33)

Permasalahan yang Terjadi Dalam Pemandu Lalu Lintas Udara

Weather

1.Curah Hujan yang tinggi.

2.Visibilitas landasan pacu sangat rendah.

3.Turbulence.

4.Salju yang tebal.

5.Angin yang kencang.

(34)

KONFIGURASI BANDARA

(35)

Konfigurasi Bandara

Konfigurasi bandar udara adalah jumlah dan arah dari landasan serta penempatan bangunan terminal termasuk lapangan parkir, taxiway, apron, dan jalan masuk yang terkait dengan landasan itu.

(36)

1. Konfigurasi Landas Pacu (Runway)

Konfigurasi landas pacu banyak macamnya, sebagian konfigurasi merupakan kombinasi dari kombinasi dasar.

Konfigurasi dasar terdiri dari:

Landasan Tunggal

Adalah konfigurasi yang sederhana, sebagian besar Bandar Udara di Indonesia menggunakan konfigurasi ini. Kapasitas landasan tunggal dalam kondisi Visual Flight Rule ( VFR ) antara 45-100 gerakan tiap jam,

sedangkan dalam kondisi Instrumen Flight Rule ( IFR ) kapasitas berkurang menjadi 40-50 gerakan tergantung pada komposisi pesawat campuran beserta tersedianya alat bantu navigasi.

(37)

Landasan Tunggal

(38)

b. Landasan Paralel ( Paralel Runway)

Bandara memiliki dua atau lebih landasan pacu sejajar, yang memungkinkan untuk mengoperasikan lebih banyak pesawat secara bersamaan. Pemisahan / penjarakan tidak mempengaruhi kapasitas dalam kondisi VFR, kecuali kalau pesawat – pesawat besar.

Jumlah landasan pacu yang dibutuhkan dalam suatu bandar udara tergantung pada volume lalu lintas, orientasi landasan arah angin yang bertiup dan luas tanah yang tersedia bagi pengembangannya.

(39)

Landasan Paralel

(40)

c. Landasan Bersilangan (Crosswind Runways)

Landasasan bersilangan diperlukan apabila angin bertiup keras dari satu arah, yang akan menghasilkan tiupan angin yang berlebihan bila landasan mengarah pada satu arah angin. Bila angin bertiup lemah ( kurang dari 20 knot atau 13 knot ) maka kedua landasan bisa dipakai bersama – sama.

Kapasitas dua landasan yang bersilangan bergantung sepenuhnya dibagian

mana landasan ini bersilangan ( ditengah, diujung ) serta cara operasi penerbangan yaitu strategi pendaratan dan lepas landas. Persilangan makin jauh dari awal lepas landas dan threshold pendaratan akan mengurangi Kapasitasnya.

(41)

Landasan Bersilangan

(42)

c. Landasan V Terbuka

Seperti halnya bersilangan, landasan terbuka dibentuk karena arah angin keras dari banyak arah, sehingga harus membuat landasan dengan dua arah.

Bila angin bertiup kencang dari satu arah saja, sedangkan pada keadaan angin bertiup lembut kedua landasan bias dipakai bersama – sama.

(43)

LandasanV Terbuka dan V Tertutup

(44)

2. Landasan Hubung (Taxiway)

Taxiway adalah suatu jalan pada suatu bandar udara yang terpilih atau disiapkan untuk digunakan suatu pesawat terbang yang sedang berjalan taxi. Jadi fungsi utama adalah untuk jalan keluar masuk pesawat dari landas pacu ke bangunan terminal atau landas pacu ke hanggar pemeliharaan.

Pesawat terbang yang bergerak diatas taxiway kecepatannya relative lebih kecil dibandingkan dengan pada waktu pesawat bergerak diatas runway, maka lebar di taxiway dapat lebih kecil dibandingkan dengan lebar runway.

(45)

Hal – hal penting yang merupakan prinsip untuk perencanaan geometric taxiway :

a.Gunakan lebar 60 ft apabila jarak antara roda depandan roda utama sama atau lebih besar dari 60 ft

b.75 ft apabila roda utama sebelah luar lebih besar dari 30 ft

c.60 ft apabila jarak antar roda depan dan roda utama paling sedikit 60 ft

(46)

3. Apron

Apron adalah bagian dari bandar udara yang disediakan untuk keperluan

menaikan dan menurunkan penumpang, muatan pengambilan barang, parkir atau pemeliharaan pesawat terbang.

Apron ini direncanakan untuk dua sampai tiga pesawat dari ukuran terbesar yang diramalkan akan mendarat dilapangan, dengan jalan cukup lebar bagi pesawat lain yang melintas.

(47)

Kedudukan Apron

Lay out dari apron tergantung pada cara penempatan pesawat parkir atau

kedudukan gates secara grup disekitar terminal, dan bentuk dari sirkulasi parkir dari pesawat yang dikaitkan pula dengan kedudukan / lokasi antara terminal dan landasan.

(48)

Bagian – Bagian dari Apron

Tiga bagian penting yang terdapat dalam suatu apron sebagai berikut : a.Traffic Area

Adalah daerah yang diperlukan untuk keperluan yang bersifat komersil.

•Parking Area

Di sediakan untuk keperluan parkir pesawat ( non komersial ).

•Maintenance Area

Disediakan untuk keperluan perbaikan atau overhaul.

(49)

THANK YOU

Referensi

Dokumen terkait

pacu karena peningkatan lalu lintas udara yang berpengaruh pada kapasitas. landasan pacu ( runway ) di Bandar Udara

“Perancangan Ulang Bandar Udara Internasional Supadio di Pontianak”, Skripsi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.. ”Analisis Kapasitas Landas Pacu Pada Bandar Udara Ngurah

Pesawat rencana tersebut dijadikan sebagai acuan untuk analisis geometrik sisi udara yaitu landas pacu, landas hubung, dan landas parkir, dalam perencanaan perkerasan

Tugas Akhir ini membahas tentang rencana pengembangan fasilitas sisi udara pada Bandara Internasional Ahmad Yani yaitu runway, taxiway, dan apron yang diperlukan untuk

sebagai tempat mendarat sekaligus lepas landas pesawat. Dengan panjang landasan runway , yaitu 2600 meter. Bandar udara Adi Soemarmo sebagai salah satu Bandar

Dalam perencanaan pengembangan bandar udara Wamena, yang direncanakan yaitu Runway, taxiway, Apron dengan menggunakan pesawat standar Boeing 737-400 dan mengacu pada

Dalam perencanaan pengembangan bandar udara Wamena, yang direncanakan yaitu Runway, taxiway, Apron dengan menggunakan pesawat standar Boeing 737-400 dan mengacu pada

3.8 landas pacu runway daerah yang diperkeras berbentuk segipanjang di bandar udara yang disediakan untuk lepas landas take-off dan pendaratan landing pesawat udara 3.9 landas