• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN GANTI RUGI TANAH HAK MILIK MASYARAKAT DI DESA LUBUK BATANG BARU ATAS PEMBUATAN JALAN OLEH PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

N/A
N/A
Pebri Yansyah

Academic year: 2024

Membagikan "PELAKSANAAN GANTI RUGI TANAH HAK MILIK MASYARAKAT DI DESA LUBUK BATANG BARU ATAS PEMBUATAN JALAN OLEH PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU "

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Skripsi ini disusun dengan judul: “Pelaksanaan Kompensasi Tanah Milik Masyarakat di Desa Lubuk Batang Baru untuk Pembangunan Jalan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu”. Judul skripsi ini adalah “Pelaksanaan Kompensasi Tanah Milik Masyarakat di Desa Lubuk Batang Baru untuk Pembangunan Jalan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu”. Apa isi perjanjian pemberian ganti rugi atas tanah milik masyarakat di desa Lubuk Batang Baru untuk pembangunan jalan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu?

Apa saja kendala yang terjadi dalam pelaksanaan pemberian kompensasi di Desa Lubuk Batang Baru Kabupaten Ogan Komering Ulu? Bagaimana upaya mengatasi kendala penyelesaian permasalahan kompensasi pada pembangunan jalan di desa Lubuk Batang Baru kecamatan Ogan Komering Ulu. Apa isi perjanjian pemberian ganti rugi atas tanah milik masyarakat di Desa Lubuk Batang Baru untuk pembangunan jalan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu 51 B.

Permasalahan

Maka berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ganti rugi kepada masyarakat atas penggusuran rumah untuk pembuatan jalan. Dari uraian latar belakang masalah diatas maka penulis akan membahas dan mengangkat judul “Pelaksanaan Kompensasi Tanah Milik Masyarakat Desa Lubuk Batang Baru Untuk Pembangunan Jalan Oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu”.

Tujuan Penelitian dan Penulisan

Kerangka konseptual

Menurut Pasal 4 UU Pertanian ayat 1, Tanah adalah bagian dari bumi, yang dimaksud dengan tanah meliputi permukaan bumi dan tubuh bumi yang berada di darat, serta permukaan bumi yang berada di bawah air, termasuk air laut. Berdasarkan Pasal 20 ayat 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria dijelaskan bahwa hak milik adalah hak yang bersifat turun-temurun, paling kuat dan paling lengkap yang dapat dimiliki oleh masyarakat atas tanah. Pemberian atribut ini bukan berarti bahwa hak tersebut merupakan hak yang mutlak, tidak terbatas dan tidak dapat diganggu gugat.

Desa Lubuk Batang Baru merupakan desa yang terletak di Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah petani.10. Kabupaten ini terkenal dengan wilayah dengan jumlah penduduk terbesar yaitu suku Ogan di Provinsi Sumatera Selatan.

Landasan Teoritis dan Tinjauan Pustaka

Penggantian biaya, kompensasi ini merupakan suatu bentuk kompensasi yang memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pihak yang dirugikan dalam hubungan kontrak. Misalnya karena barang telah habis dipakai, barang tersebut musnah, berubah bentuk atau dipindahtangankan, maka ganti rugi yang diberikan atas pengembalian tersebut adalah nilai yang wajar dari hasil pelaksanaan akad. Kompensasi berdasarkan Pelaksanaan Kontrak, apabila dalam kontrak terdapat wanprestasi maka pihak yang dirugikan dapat menuntut pemenuhannya.

Perselisihan adalah perselisihan yang timbul antara para pihak dalam suatu perjanjian akibat adanya wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam perjanjian.15 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perselisihan adalah sesuatu yang menimbulkan perselisihan, pertikaian dan perselisihan. 16 Pada prinsipnya penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu penyelesaian sengketa melalui litigasi (melalui pengadilan) atau penyelesaian sengketa melalui prosedur non-yudisial (di luar pengadilan). Mediasi merupakan suatu proses penyelesaian sengketa dengan perantara pihak ketiga yaitu pihak yang memberikan masukan kepada para pihak untuk menyelesaikan perselisihannya. Arbitrase merupakan suatu cara penyelesaian sengketa perdata di luar pengadilan berdasarkan kesepakatan tertulis antara para pihak yang bersengketa.

Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kasus dan pendekatan teori. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber datanya. 20 Sumber data dalam penelitian Data primer dalam penelitian empiris ini diperoleh dari hasil penelitian di lapangan yang langsung diberikan oleh narasumber, baik secara lisan maupun tertulis. Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber yang ada.

Data tersier merupakan data penunjang yang dapat memberikan pedoman terhadap data primer dan data sekunder.22 Dalam hal ini data tersier yang digunakan adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sedangkan dalam penelitian empiris, hal ini menjadi kunci keberhasilan memperoleh data yang akurat dan benar. Setelah seluruh data terkumpul, baik data primer maupun data sekunder, yaitu analisis yang dilakukan tidak menggunakan rumus statistik dan datanya tidak berupa angka-angka, melainkan menggunakan kalimat-kalimat yang mencerminkan pendapat para ahli, peraturan perundang-undangan, termasuk data yang diperoleh penulis di lapangan dan memberikan gambaran permasalahan secara rinci, dengan cara mendeskripsikan data yang dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data yang digunakan.

Sistematika Penulisan

Dalam analisis data, metode yang digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu dengan menganalisis berdasarkan jawaban responden kemudian jawaban tersebut akan disajikan dalam bentuk deskripsi. Bab pertama adalah Pendahuluan, bab ini merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan penulisan, kerangka konseptual, landasan teori, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab kedua yaitu ketentuan-ketentuan umum yang berkaitan dengan tanah bebas, dalam bab ini memuat pengertian tanah bebas, macam-macam tanah, pelepasan dan pencabutan hak atas tanah, peraturan-peraturan mengenai tanah bebas.

Bab ketiga adalah ketentuan umum tentang ganti rugi, bab ini membahas tentang ketentuan umum tentang ganti rugi, bentuk ganti rugi, akibat hukum yang berkaitan dengan tanah ganti kerugian dan peraturan tentang ganti kerugian. Bab empat merupakan pembahasan, bab ini membahas tentang pelaksanaan pemberian ganti rugi atas tanah milik masyarakat di desa Lubuk Batang Baru untuk pembangunan jalan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Bab kelima, Kesimpulan, merupakan bab terakhir dari skripsi ini, yang memuat simpulan dari uraian bab-bab sebelumnya serta saran-saran mengenai realitas yang kita jumpai dalam rangka penelitian dan penulisan skripsi.

KETENTUAN UMUM TENTANG TANAH HAK MILIK

Macam-macam Jenis Tanah

Pembebasan dan Pencabutan Hak Atas Tanah

Salah satu cara berakhirnya hak atas tanah adalah dengan dilepaskannya hak atas tanah. Selama ini pengadaan tanah telah mengalami perubahan, yaitu semula diatur dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 1974 tentang Tata Cara Perolehan Hak Atas Tanah. Hal ini kemudian diubah pada tahun 1993 dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi Penyelenggaraan Pembangunan untuk Kepentingan Umum.57.

Penyelenggaraan pengadaan tanah dilakukan dengan memperhatikan peranan tanah dalam kehidupan manusia dan asas menghormati hak-hak hukum atas tanah. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka penertiban tanah untuk kepentingan umum dilakukan secara berimbang dan dilaksanakan pada tingkat pertama melalui konsultasi langsung dengan para pemegang hak atas tanah.58. Pembebasan tanah merupakan pelepasan hubungan hukum yang semula terjalin dengan pemegang hak (pemilik tanah) dengan memberikan ganti rugi.

Ganti rugi atas tanah yang dibebaskan berupa: tanah yang sudah mempunyai hak berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1960, tanah masyarakat hukum adat pasal 1 ayat 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 15 Tahun 1974. 59 Hakikat makna pelepasan hak atas tanah adalah seseorang melepaskan haknya untuk kepentingan lain dengan imbalan memasok. Ketentuan yang tertuang dalam SK tersebut salah satunya berkaitan dengan panitia penafsiran ganti rugi tanah.

Sedangkan pengertian pengadaan tanah sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (1) Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 55 Tahun 1993. Untuk kepentingan umum, meliputi kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama rakyat. , serta kepentingan pembangunan, presiden dalam keadaan terpaksa, setelah mendengar dengan Menteri Pertanian, Menteri Kehakiman dan menteri terkait dapat mencabut hak atas tanah dan benda-benda yang ada di atasnya.63. Memperhatikan ketentuan pasal 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 1961 di atas, maka proses permohonan yang diajukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum presiden mengambil keputusan atas dasar apa hak itu akan dicabut.

Permohonan pencabutan hak atas tanah dan/atau fasilitas oleh pemerintah disampaikan kepada Presiden oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan mediasi Menteri Agraria, melalui Kepala Badan Pengawasan Agraria yang bersangkutan (ayat 1). .

Pengaturan Tentang Tanah Hak Milik

Penggunaan lahan harus disesuaikan dengan peruntukan yang ditentukan sesuai dengan rencana tata ruang. Lahan yang dipergunakan tidak boleh terbengkalai sehingga menimbulkan kerugian terhadap tanah tersebut, baik dari segi kesuburan, penggunaan dan kegunaan tanah tersebut. Kesimpulan bab ini membahas tentang ketentuan-ketentuan umum mengenai tanah hak milik yang meliputi pengertian tanah hak milik, macam-macam tanah, pelepasan dan pencabutan hak atas tanah, peraturan-peraturan mengenai tanah hak milik.

KETENTUAN UMUM TENTANG GANTI RUGI

Bentuk-bentuk Ganti Rugi

Pada prinsipnya ganti rugi harus diserahkan langsung kepada pihak yang berhak mendapat ganti rugi. PELAKSANAAN KOMPENSASI TANAH MILIK MASYARAKAT DI DESA LUBUK BATANG BARU UNTUK PEMBANGUNAN JALAN. Isi perjanjian pemberian ganti rugi atas tanah milik masyarakat di desa Lubuk Batang Baru untuk pembangunan jalan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Besaran ganti rugi yang diberikan tergantung luas tanah dan bangunan yang akan digunakan untuk pembangunan jalan tersebut. Kompensasi ini diterima oleh pihak yang berhak mendapatkan kompensasi berdasarkan hasil penilaian yang ditentukan dalam konsultasi. Kompensasi ini diterima oleh pihak yang berhak mendapatkan kompensasi berdasarkan hasil penilaian yang ditetapkan dalam konsultasi.

Dalam pelaksanaan pemberian ganti rugi atas tanah milik masyarakat di Desa Lubuk Batang Baru untuk pembangunan jalan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, pelaksanaan pemberian ganti rugi dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dilaksanakan pada awal bulan Desember 2017. , tahap kedua dilakukan pada awal Maret 2018. Pembayaran ganti rugi harus dilakukan dengan memperhatikan kebaikan pihak-pihak yang terkena dampak pengadaan tanah, khususnya menyasar masyarakat yang terkena dampak pembangunan jalan di kota Lubuk Batang Baru. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada warga sekitar yang sangat menginginkan ganti rugi yang sangat tinggi, hal inilah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembangunan jalan di desa Lubuk Batang Baru kecamatan Ogan Komering Ulu.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pelaksanaan kompensasi tanah milik masyarakat di desa Lubuk Batang Baru untuk pembangunan jalan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Diskusi ini diadakan untuk merundingkan penetapan besaran ganti rugi guna mencapai kesepakatan antara masyarakat dengan pihak-pihak yang membutuhkan lahan untuk pembangunan jalan di desa Lubuk Batang Baru. Pada saat pelaksanaan pembangunan jalan di Desa Lubuk Batang Baru terjadi kesepakatan mengenai ganti rugi yang mengakibatkan terjadinya penggusuran terhadap tanah dan bangunan milik beberapa masyarakat di desa tersebut.

Upaya yang dilakukan dalam hal ini adalah pemerintah melakukan pembahasan untuk menentukan besaran ganti rugi. Dalam menentukan nilai ganti rugi, ada baiknya memberikan nilai ganti rugi yang wajar kepada masyarakat yang terkena dampak pembangunan jalan di Desa Lubuk Batang Baru. Sebab, nilai kompensasi ini akan digunakan untuk kelangsungan hidup masyarakat yang terkena dampak proyek ini.

Referensi

Dokumen terkait

Apak kendala yang ditemui dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Solo Kertosono dan pemberian ganti rugi bagi bekas pemilik tanah di wilayah

Pelaksanaan Pemberian Ganti Kerugian Bagi Pemegang Hak Milik Atas Tanah Dalam Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung Dalam Rangka Perlindungan Hukum Di

ganti rugi adalah penggantian terhadap kerugian baik bersifat fisik dan/atau non fisik sebagai akibat pengadaan tanah kepada yang mempunyai tanah, bangunan,

Dalam pelaksanaan ganti rugi pengadaan tanah untuk pembangunan Banjir Kanal Timur terdapat kendala yaitu besarnya ganti rugi yang berbeda setiap orang yang menerima

tahun lalu hanya diberikan ganti rugi tidak sebesar yang diminta oleh warga yang belum menerima ganti rugi tahun sekarang, sehingga dikhawatirkan adanya perbedaan

Judul Tesis : Kedudukan Hak Milik Atas Tanah Perumahan Angkasa Pura Diatas Tanah Hak Pengelolaan Di Kawasan Kota Baru Bandar Kemayoran.. Telah berhasil dipertahankan di hadapan

Peranan Akta Peralihan Hak Dengan Ganti Rugi dalam proses pendaftaran haknya adalah sebagai alas hak dan bukti permulaan pemilikan tanah atau bukti perolehan tanah

Terkait tugas yang diberikan kepada panitia penggadaan tanah diantaranya melakukan musyawarah dengan para pemegang hak atas tanah dalam rangka menentukan besaran ganti rugi, atas dasar