• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI PELANGGARAN ETIKA LINGKUNGAN

N/A
N/A
Radina Puspita Sari

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI PELANGGARAN ETIKA LINGKUNGAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI PELANGGARAN ETIKA LINGKUNGAN

PT. NESTLE

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi

Disusun oleh:

Radina Puspita Sari (2022220027)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS BINA INSANI BEKASI

2023

(2)

Pengertian Etika Bisnis

Bisnis yang dijalankan bersama para stakeholder membuat perusahaan harus memastikan hubungan yang terjalin harus selalu baik. Etika bisnis adalah suatu pedoman tentang norma yang diterapkan oleh perusahaan, termasuk saat pengambilan keputusan. Adanya hubungan baik yang terjaga antara perusahaan dan stakeholder lewat implementasi prinsip serta etika.

Prinsip Etika Bisnis

1. Otonomi; kompetensi seorang pelaku bisnis dalam pengambilan keputusan harus baik, karena pada dasarnya prinsip otonomi memandang kepribadian itu sebagai wewenang perusahaan sepenuhnya.

2. Tanggung Jawab; tanggung jawab pelaku usaha menjadi keutamaan dalam perusahaan, karena semua perilaku dan tindakan yang diambil harus sesuai dan bisa di pertanggungjawabkan.

3. Kejujuran; Transparansi dan kejujuran menjadi dua hal yang harus diterapkan dalam berperilaku di dunia bisnis.

Profil PT. Nestlé

Nestlé didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss oleh seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman bernama Henry Nestle. Awal mulanya Henry Nestle mendirikan perusahaannya karena banyaknya bayi yang meninggal sebelum usia saru tahun, karena para wanita dulu tidak mau menyusui bayinya sendiri. Kemudian teman Henry datang dan membawa bayi premature untuk dirawat olehnya. Dan bayi tersebut diberi makanan berupa roti olahan, susu dan gula, sehingga kondisi bayi tersebut lebih membaik dari sebelumnya.sejak saat itu makanan olahan Henry yang di produksi nya dengan nama “Nestle Lacte Ferine” dan menjadi popular dan dipercaya karena terbukti dapat meningkatkan gizi dan menurunkan angka kematian pada bayi. Kemudian Henry Nestle membuat nama "Nestle" yang dalam bahasa Jerman Swiss berarti sarang burung kecil (little nest) menjadi logo perusahaan. Oleh karena itu, Henry Nestlé adalah dikenal sebagai orang Swiss pertama yang membangun industri modern yang memperhatikan pentingnya citra merek dan perusahaan.

(3)

Perusahaan Nestlé telah mempunyai anak perusahaan diberbagai negara termasuk Indonesia. Nestlé telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971, dan saat ini PT tersebut telah memperkerjakan lebih dari 2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam produk Nestle seperti: Dancow, Bear Brand, Nescafe, Milo, bubur bayi Nestle Cerelac, Fox’s, dll.

Moto Nestlé “Good Food, Good Life” menggambarkan komitmen perusahaan yang berkesinambungan untuk mengkombinasikan ilmu dan teknologi guna menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia akan makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk dikonsumsi serta lezat rasanya.

Permasalahan dalam Perusahaan Nestlé

Adanya skandal yang menimpa perusahaan yaitu mengandung bakteri penyebab berbagai penyakit. Pada tahun 2004 Produk Susu Nestlé telah ditarik dari peredaran di sejumlah negara eropa karena mengandung Bakteri Sakazakii yang menyebabkan meningitis, infeksi pembuluh darah atau inflamasi sistem pencernaan yang mematikan bagi bayi maupun orang dewasa. (Published The Lancet 30 Desember 2003, halaman 5, 39). Menurut situs Sciences News Online dari penelitian yang dilakukan di 35 negara ditemukan bahwa tingkat pencemaran bakteri Enterobacter sakazaii ini pada susu formula bayi sebesar 14 persen atau 20 kaleng dari 141 kaleng yang diteliti. Penelitian ini juga lebih lanjut menemukan bahwa bakteri E. Sakazakii ini ditemukan pada debu yang ada dilantai pabrik pembuatan susu formula bayi tersebut. Pada penelitian terakhir didapatkan kemampuan 12 jenis strain E. sakazakii untuk bertahan hidup pada suhu 58 derajat celsius dalam pemanasan rehidrasi susu formula.

Nestlé, telah dikecam karena memproduksi susu formula untuk bayi yang mengandung bakteri E. Sakazakii, khususnya untuk produk susu formula yang dipasarkan dinegara berkembang. Lalu pada tahun 2011 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengambilan 96 sampel produk susu formula dari

(4)

berbagai merek untuk menguji kemungkinan adanya bakteri Enterobacter Sakazaki.

Dalam pengujian sampel tersebut, BPOM tidak menemukan satu pun susu formula (termasuk didalamnya adalah NESTLE) yang terkontaminasi. Pengujian ini dilakukan pada 2008 sampai 2011. Hal itu terungkap saat jumpa pers BPOM di kantor kemkominfo, Kamis (10/2/2011)

Analisis Masalah Perusahaan Nestle

Pada kasus diatas diketahui bahwa Perusahaan Nestlé sudah melakukan perbuatan yang melanggar etika dalam lingkungannya dengan tidak kehati-hatianya terhadap kebersihan. Sebagai perusahaan produksi makanan terbesar di dunia, perusahaan terus memusatkan perhatiannya untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health), dan keafiatan (wellness) dari konsumen. Para karyawan tersebut pun terus berdedikasi dan termotivasi untuk memproduksi produk yang berkualitas tinggi dan membangun brand untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Nestlé terus menerus melakukan penelitian dan pengembangan untuk terus melakukan penyempurnaan berbagai produk ciptaannya. Hal ini dilakukan sejalan dengan berkembangnya konsep dan dimensi makanan, yang kini tidak lagi sekedar untuk memperoleh kenikmatan (enjoyment) namun telah berkembang menuju keafiatan (wellness) dan bermuara pada kehidupan yang sejahtera dan berkualitas (wellbeing). Nestlé juga memperkuat kemampuan R&D melalui Kemitraan Inovasi di tiap tahap proses pengembangan produk – dari kolaborasi awal dengan perusahaan awal dan biotek hingga kemitraan akhir dengan para pemasok utama. Dengan menyatukan semua sumber R&D, Nestlé mampu memberikan solusi makanan berkualitas tinggi dan aman untuk semua konsumen di seluruh dunia – baik dalam gizi, kesehatan, dan keafiatan, nutrisi, kesehatan, kebaikan, rasa, tekstur atau kenyamanan.

Hal ini sejalan dengan Misi Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas,

(5)

bernutrisi dan lezat rasanya. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestlé berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.

Perusahaan senantiasa memastikan standar perilaku bisnis yang ketat dan mendukung pelestarian lingkungan sebagaimana tercantum dalam Nestlé Corporate Business Principles. Ini termasuk Prinsip-Prinsip Global Compact PBB tentang Hak Azasi Manusia, Tenaga kerja , Lingkungan dan Korupsi.

Pelanggaran Etika Bisnis Dalam Perusahaan Nestlé Indonesia

Pelanggaran prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh Perusahaan Nestle yaitu prinsip Berintegritas, Tanggung Jawab Sosial, dan Menghormati kesejahteraan konsumen. promosi formula susu seperti, PT Nestle Indonesia juga telah menghadapi kritik terkait promosi formula susu yang tidak etis di negara-negara berkembang. Ini termasuk promosi yang mungkin tidak sesuai dengan manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi. Dan kepatuhan gizi dan Label Produk; ada laporan di berbagai negara tentang ketidaksesuaian antara klaim gizi pada produk Nestle dengan nilai gizi sebenarnya. Ini menciptakan isu etika terkait ketidak akuratan informasi dan potensi dampak negative pada kesehatan masyarakat.

Corporate Business Principal Nestlé merupakan pondasi dari budaya perusahaan PT NESTLÉ , yang telah berkembang selama 140 tahun. Pada 2011, program pelatihan modular diluncurkan pada berbagai komponen Corporate Business Principal. Kedalaman dan fokus dari pelatihan dibentuk sesuai dengan materialitas untuk fungsi yang berbeda dalam perusahaan. Corporate Business Principal Nestlé akan terus berevolusi dan beradaptasi dengan perubahan dunia.

Landasan dasar kita tidak berubah dari waktu dan asal-usul Perusahaan mereka, dan mencerminkan ide-ide dasar keadilan, kejujuran, dan perhatian umum untuk kesejahteraan orang-orang.

(6)

REFERENSI

Jurnal Ilmiah, U. (2016). Profil Perusahaan NESTLÉ . Retrieved from Universitas Brawijaya: https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/435/380

Permasalahan yang terjadi di PT NESTLÉ. (2019). Retrieved from SCRIBD:

https://www.scribd.com/document/438507708/324901938-Etika-Bisnis-Pt- Nestle-Docx

Sampoerna University . (2022, September 12). Pengertian Etika Bisnis dan Prinsip- Prinsip Etika Bisnis. Retrieved from SAMPOERNA UNIVERSITY:

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-etika-bisnis-teori- prinsip-dan-contohnya/

Referensi

Dokumen terkait