• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI PELANGGARAN ETIKA PROFESI AKUNTAN XEROX CORPORATION

N/A
N/A
Radina Puspita Sari

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI PELANGGARAN ETIKA PROFESI AKUNTAN XEROX CORPORATION"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI PELANGGARAN ETIKA PROFESI AKUNTAN

XEROX CORPORATION Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi

Disusun oleh:

Radina Puspita Sari (2022220027)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS BINA INSANI BEKASI

2023

(2)

Profil Xerox Corporation

Xerox Corp (Xerox), merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Xerox Holdings Corp. Xerox Holdings Corporation didirikan pada tahun 1906 dan berkantor pusat di Norwalk, Connecticut. Xerox sebuah perusahaan teknologi tempat kerja, mendesain, mengembangkan, dan menjual sistem dan solusi manajemen dokumen di Amerika, Eropa, Timur Tengah, Afrika, India, dan Internasional.

Perusahaan ini menawarkan solusi tempat kerja, termasuk printer monokrom desktop,printer warna dan multifungsi; mesin cetak digital dan perangkat produksi ringan, serta solusinya; dan layanan digital yang memanfaatkan otomatisasi alur kerja, perangkat lunak personalisasi dan komunikasi, solusi manajemen konten, dan layanan digitalisasi. Perusahaan ini juga menyediakan komunikasi grafis dan solusi produksi serta layanan TI, perangkat komputasi penggunaan akhir, infrastruktur jaringan, teknologi komunikasi, dan berbagai solusi TI terkelola, seperti dukungan produk teknologi, teknik professional, dan otomatisasi proses robotic komersial;

serta menyediakan pembiayaan untuk penjualan peralatan kantor Xerox, non-Xerox, dan layanan TI.

Selain itu, perusahaan ini menyediakan FreeFlow, sebuah portofolio solusi perangkat lunak untuk otomatisasi dan integrasi pemrosesan pekerjaan cetak yang terdiri dari persiapan file, produksi akhir, dan penerbitan elektronik. Lebih lanjut, perusahaan ini menjual produk kertas dan sistem format lebar, lisensi, serta perangkat lunak mandiri seperti CareAR, DocuShare, dan XMPie. Perusahan ini menjual produk dan jasanya secara langsung kepada para pelanggannya melalui teaga penjualan langsung, serta melalui agen indeoenden, dealer, pengecer bernilai tambah, integrator sistem, dan pasar e-commerce

Kasus Xerox Corporation

(3)

Xerox Corporation, perusahaan berskala besar yang pernah menjadi raja fotokopi dunia telah membuat kesalahan fatal dengan fraud revenue yang mencapai US$ 2 miliar, dan hampir bersamaan dengan waktu terjadinya skandal akuntansi keuangan terbesar di dunia yang melibatkan perusahaan–perusahaan besar di Amerika seperti Enron dan WorldCom. Xerox Corporation melakukan berbagai kesalahan pencatatan accounting dalam keuangan mereka, dan Xerox Corp pun telah didenda karena telah secara disengaja melakukan pencatatan keuangan bisnis perusahaan dan pembuatan laporan keuangan perusahaan secara tidak benar, tidak sesuai dengan standar Generally Accepted Accounting Principles (GAAP), dan kemudian setelah kejadian tersebut, ditemukan juga selisih keuntungan yang mencapai US$ 2 miliar selama beroperasi tahun 1997 hingga 2001 oleh Securities And Exchange Commision. Fraud Xerox Corp sebuah skandal yang multidimensional, karena fraud accounting besar–besaran dan tidak dapat langsung terungkap seluruhnya, melainkan secara bertahap satu demi satu.

Tidak lama setelah ditemukannya pelanggaran pertama terhadap GAAP, terungkap pelanggaran lain terhadap GAAP yang menaikkan pengakuan pendapatan perusahaan secara berlipat melebihi US$ 3 miliar daripada nilai yang sebenarnya, dan pada akhirnya menaikkan pendapatan sebelum kena pajak senilai lebih dari US$ 1,5 miliar. Hal ini dikarenakan perusahaan Xerox Corp bertujuan memenuhi standar pasar saham Wall Street sehingga menyamarkan kinerja operasi perusahaan yang sebenarnya dari para investor. Xerox Corp berjanji untuk melakukan penyusunan ulang laporan keuangan perusahaan, merestrukturisasi bagian kontrol keuangan perusahaan, serta mengurus permasalahan dan administrasi hukum yang berhubungan dengan hal ini, dan juga membayar denda penalti sebesar US$ 10 juta. Walaupun begitu, Xerox Corp tidak pernah mengakui ataupun menyangkal bahwa mereka telah melakukan kesalahan dan fraud dalam menyusun laporan keuangan perusahaan dan informasi keuangan perusahaan untuk para investor ataupun pihak lainnya.

Pada tahun 2002, Securities and Exchange Commission (SEC) mengajukan keluhan terhadap Xerox yang dianggap telah melakukan penipuan terhadap publik

(4)

pada tahun 1997 hingga tahun 2000 karena mencantumkan informasi yang salah pada laporan keuangannya. enghadapi gugatan dari SEC, Xerox tidak melakukan pembelaan maupun pengakuan namun setuju untuk membayar denda US$ 10 juta dan memperbaiki laporan keuangannya untuk tahun 1997 hingga 2000. Pada tahun 2003, enam manajemen senior Xerox dituduh melakukan penipuan, termasuk mantan CEO dan CFO Xerox. Mereka juga tidak melakukan pembelaan maupun pengakuan namun setuju untuk membayar denda US$ 22 juta.

Perbaikan laporan keuangan Xerox hanya mengubah pada tahun 2002, Securities and Exchange Commission (SEC) mengajukan keluhan terhadap Xerox yang dianggap telah melakukan penipuan terhadap publik pada tahun 1997 hingga tahun 2000 karena mencantumkan informasi yang salah pada laporan keuangannya. SEC menuduh manajemen Xerox mengetahui dan menyetujui tindakan manipulasi laporan keuangannya untuk menyamakan target penjualan dengan penjualan sebenarnya. Setelah beberapa lama, Xerox Corp akhirnya mengakui telah mencatat profit dan penjualan melebihi nilai sebenarnya, sehingga semakin memperburuk keadaan terhadap perusahaan–perusahaan di Amerika dan prosedur audit yang bersangkutan.

Xerox Corp kemudian merevisi profitnya selama perioda tahun 1997 hingga 2001. Dalam laporan sebanyak hampir 1000 halaman kepada SEC, Xerox Corp mencatat kelebihan penjualan peralatan senilai US$ 6,4 miliar. Namun, setelah terungkapnya skandal tersebut, laporan dari Wall Street atas kebocoran pencatatan keuangan Xerox Corp menyebutkan bahwa saham perusahaan di pasaran tidak anjlok secara drastis. Pada hari yang sama, setelah sempat terguncang mencapai 25% harga saham, saham Xerox Corp ditutup pada $ 6,97 dari pembukaan sebesar

$ 8.00, atau turun $ 1,03. Xerox Corp kemudian membentuk tim manajemen baru untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, termasuk penyusunan ulang keuangan perusahaan serta laporannya.

Pemeriksaan Terhadap Error dan Fraud

(5)

Auditor resmi Xerox Corp, KPMG, menyatakan bahwa laporan audit atas Xerox Corp hingga tahun 2001 telah sesuai dengan standar yang berlaku dalam GAAP. Tetapi pada kenyataannya fraud yang terjadi melibatkan kesalahan yang disengaja atas pengalokasian pendapatan leasing. Perbedaan angka untuk lease equipment akan bernilai sangat besar karena memang berorientasi pada jenis peralatan seperti itu. Penyusunan ulang terhadapnya dapat berarti nilai penjualan yang dibukukan dalam satu tahun dapat berubah menjadi dibukukan pada tahun–

tahun sesudahnya.

Tindakan Xerox Terhadap Fraud dan Error

Dengan kejadian–kejadian ini, saham Xerox Corp jatuh sebanyak 28%

hingga senilai $ 5,75 setelah sebelumnya hanya sedikit menurun, karena dengan ini kepercayaan publik dan investor terhadap Xerox Corp semakin berkurang. Hal ini jelas sangat mempengaruhi pasar dan Tom Hougaard sebagai market strategist di financial bookmarkers City Index, meramalkan bahwa para investor Xerox Corp akan bereaksi keras atas kejadian tersebut, yang mungkin akan berpengaruh secara signifikan terhadap pasar saham. Pada akhirnya Xerox Corp berhenti bekerjasama dengan auditor KPMG dan memecatnya untuk digantikan oleh akuntan Pricewaterhouse Coopers LLP. KPMG tidak berkomentar lebih jauh terhadap hal ini.

Xerox Corp yang beberapa tahun belakangan ini mulai bersusah payah karena tidak adanya permintaan pasar dan juga kerasnya persaingan di Benua Asia, dahulu merupakan perusahaan besar setelah sekitar akhir 1960-an menguasai pasarnya ketika memperkenalkan 914, mesin fotokopi xerografis pertama di dunia.

Ketika itu Xerox Corp dapat disejajarkan dengan Microsoft dan produksi 914 menjadi produk industri dengan hasil penjualan terbesar di dunia sepanjang masa. Namun setelah itu Xerox Corp gagal melanjutkan penemuan barunya setelah penelitian Xerox Labs di Silicon Valley menemui kegagalan. Xerox Labs berhasil menciptakan mouse komputer, tetapi sama sekali tidak berguna karena kerangka

(6)

kerja atas Personal Computer (PC) malah dieksploitasi oleh Microsoft, dan ciptaan lainnya yaitu laser printer, tidak dapat bersaing di pasaran. Pada bulan Mei tahun 1999, harga saham Xerox Corp di pasar saham benar–benar jatuh, dari nilai yang cukup besar pada point $ 64 hingga hanya menjadi $ 3,81 pada bulan Desember 2000. Namun belakangan Xerox Corp berhasil merestrukturisasi kembali perusahaan mereka dan telah melunasi hutang sebesar US$ 7 miliar, yang langsung mengangkat kembali nilai saham perusahaan sebesar 14,3% menjadi $8,97.

Analisis Masalah

Pada kasus Xerox, terbukti bahwa enam manajemen senior Xerox termasuk mantan CEO dan CFO Xerox, telah melakukan penipuan. Dengan cara memanipulasi penjualan dan menggeser pendapatan. Berdasarkan pada teori di atas, terbukti bahwa Xerox telah melakukan Fraudulent Statement. Begitu juga dengan auditor resmi dari Xerox, yaitu KPMG yang juga membantu dalam manipulasi laporan keuangan. Di sini dapat dilihat bahwa terjadi konspirasi, baik antar manjemen seperti CEO, CFO dan manajemen lainnya, juga ada konspirasi antar pihak manajemen dengan auditor Xerox, yaitu KPMG. Hal tersebut terbukti dari pihak manajemen yang mendukung adanya manipulasi dan pergeseran pendapatan pada laporan keuangan Xerox.

adanya kerjasama diantara jajaran manajemen dan auditor Xerox yang pada waktu itu adalah KPMG, mengakibatkan fraud pada tahun 1997 dan tahun 2003, dimana ada manipulasi pada penjualan dan adanya pergeseran pendapatan.

Dimana pada waktu KPMG menyatakan bahwa laporan keuangan dari Xerox Corp hingga tahun 2001 telah sesuai dengan GAAP. Namun pada kenyataannya hal tersebut tidalah benar. Ketika kasus pertama telah muncul, Xerox kemudian dikenai denda US$10 juta dan Xerox juga melakukan revisi profit sesuai dengan permintaan SEC. Dari revisi tersebut ditemukan bahwa Xerox telah mencatat kelebihan penjualan sebesar US$ 6,4 miliar. Cukup kontras, dimana adanya fraud sebesar US$ 6,4 miliar, namun denda yang dikenakan hanya US$ 10 juta. Adanya faktor

(7)

pengungkapan yang sebenarnya telah dilakukan oleh SEC, namun sayang faktor penalti yang dikenakan kurang signifikan dengan perbuatan yang telah dilakukan, hal inilah yang menyebabkan Xerox melakukan fraud kembali pada tahun 2003, dengan mengeser pendapatan.

Xerox masih dalam keadaan yang menguntungkan, sehingga para investor harus membeli harga saham Xerox dengan harga yang lebih mahal, karena laporan- laporan yang tidak sesuai dengan fakta yang ada. Adanya tekanan bahwa Xerox harus memenuhi standar pasar saham Wall Street, hal tersebut dilakukan agar para investor tetap percaya pada Xerox dan tidak menarik investasi mereka. Terdapat keserakahan dari masing-masing individu untuk mendapatkan pengakuan dari investor maupun masyarakat.

Berdasar analisis dan teknik pendekteksian fraud, banyak cara yang dapat ditempuh untuk membuktikan terjadinya fraud. Dalam kasus fraud yang terjadi pada Xerox, SEC yang berperan dalam melakukan pembuktian bahwa Xerox telah melakukan fraud, hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan, dimana Xerox telah melakukan manipulasi penjualan dan pergeseran pendapatan. Pembuatan laporan keuangan yang diluar standar GAAP menjadikan alasan bagi SEC untuk menindak lanjuti dan memberikan penalti bagi Xerox dan KPMG.

Pelanggaran Etika Bisnis Dalam Perusahaan

(8)

Dalam kasus ini Xerox telah menunjukkan bahwa terdapat pelanggaran etika bisnis yang di lakukan oleh pihak eksekutif dan pelanggaran etika profesi akuntansi yang dilakukan oleh auditor internal. mulai dari manipulasi penjualan sampai pada pergeseran pendapatan. Tentunya informasi-informasi yang bersifat palsu tersebut merugikan investor, karena investor melakukan investasi tanpa mengetahui informasi yang sebenarnya. Bila investor mengetahui informasi yang sebenarnya, tentu investor dapat membeli saham Xerox dengan harga yang lebih murah dan tidak perlu mengalami kerugian. Selain karena pihak manajemen yang melakukan fraud, pihak auditor, yaitu KPMG juga menyetujui laporan keuangan yang tidak sesuai dengan standar GAAP.

Seharusnya pihak auditor disini dapat menjadi media antara masyarakat dengan perusahaan, melalui pemberian opini. Namun KPMG disini justru memberikan opini dan informasi yang salah pada masyarakat. Disini dapat dilihat bahwa profesionalisme sebagai auditor tidak ada dalam KPMG, sehingga KPMG tetap menyetujui keinginan dari manajemen Xerox untuk melakukan manipulasi penjualan dan pergeseran pendapatan. Jadi pada kasus Xerox, etika bisnis manajemen merupakan hal yang penting, bahwa manajemen seharusnya melakukan bisnis sesuai dengan etika dan aturan-aturan yang ada. Selain itu pihak ketiga, yaitu auditor juga merupakan pihak yang berperan penting dalam menjaga hubungan antara masyarakat dengan perusahaan yang memakai jasa audit audior tersebut. Tindakan auditor harus sesuai dengan SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) dan harus mengikuti metoda pencatatan yang ada, seperti GAAP ataupun IFRS. Sehingga para investor, masyarakat dan pemerintah dapat memiliki informasi yang benar.

REFERENSI

(9)

Association of Certified Fraud Examiners. (2004). Retrieved from The Nation on Occupational Fraud and Abuse, New York.

Ernst & Young Special Report. (2010, June 16). Global Online Retailing. Retrieved from http://akuntansibisnis.wordpress.com/2010/06/16/xerox-scandal/

Profil Xerox Corp. (n.d.). Retrieved from Yahoo Finance:

https://finance.yahoo.com/quote/xrx/profile/?fr=sycsrp_catchall

Referensi

Dokumen terkait