• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PEMASARAN BATU BATA MERAH DESA SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PELATIHAN PEMASARAN BATU BATA MERAH DESA SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN PEMASARAN BATU BATA MERAH DESA SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR

Muhammad Harliea*, Fariansyaha

aProgram Studi Magister Manajemen, Pascasarjana, Universitas Islam Kalimantan MAB Email : mharlie@gmail.com

Abstrak

Sungai Tabuk merupakan kawasan bahari yang mempunyai nilai historis, ekonomis dan tradisional sebagaimana layaknya suatu kampung tradisional yang masih memegang nilai-nilai luhur. Sungai tabuk termasuk kedalam wilayah pemerintahan Kabupaten Banjar, Kecamatan Sungai Tabuk, memiliki luas 147,30 km2. Pada tahun 1890, kampung Sungai Tabuk termasuk ke dalam distrik Banjarmasin . Yang menarik dari wilayah sungai tabuk adalah pembuatan batu-bata secara tradisional . Manusia sebagai pekerja pembuatan batu-bata sungai tabuk. Dalam satu hari bisa dikerjakan manusia 800-1000 batu-bata cetak tergantung dari daya tahan seseorang. Dan memerlukan pembakaran dengan sistem dibakar diatas tungku dengan menggunakan kayu sibitan atau kulit-kulit kayu sampai batu-bata benar-benar masak.

Diharapkan dengan penyuluhan penerapan teknologi tradisional pembuatan batu bata sungai Tabuk tidak lengkang oleh waktu sehingga bisa diwariskan ke anak cucu akang datang. Bagi dunia keilmuan teknik sipil merupakan kebudayaan yang harus dilestarikan dan mulai dipatenkan sehingga tidak diambil oleh bangsa lain teknologi tradisional pembuatan batu bata sungai Tabuk ini. Kedepan lewat riset atau penelitian kita akan menguji kekuatan dari teknologi pembuatan batu bata sungai Tabuk ini sehingga bisa dipatenkan dan memiliki nilai jual yang tinggi. Bagi Mahasiswa sangat membantu memahami praktik pembuatan batu-bata sungai

Tabuk dari material tanah lempung juga menginspirasi mereka untuk berjiwa wirausaha dibidang pembuatan dan penjualan batu bata. Bagi masyarakat setempat mengharapkan adanya binaan produk termasuk pemasaran produk melalui manajemen atau pengorganisasian modern dalam mengolah produk home industri ini menjadi industri besar. Kendala dari pembuatan batu-bata sungai Tabuk ini adalah material yang kalau habis maka pembuatan bisa terhenti. Material tanah lempung atau tanah pehumahan diambil di jalur sungai tabuk di dekat pehumahan (tanah pertanian). Sehingga perlu strategi supply and demand dalam mengatasi kelangkaan material atau kendala lainnya adalah cuaca hujan terus menerus karena pembuatan batu bata memerlukan pengeringan matahari yang tinggi. Kedepannya perlu dibuatkan gudang pengeringan batu-bata yang sederhana dengan lampu-lampu pijar panas yang menyala sehingga batu-bata cepat kering dan bisa dimasak untuk dijadikan batu-bata masak. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat berupa Pelatihan Pemasaran Batu Bata Merah Desa Sungai Tabuk Kabupaten Banjar bisa dilaksanakan dan berhasil karena memberikan wawasan dan pengetahuan bagi kelompok pekerja dan mahasiswa Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari.

Kata Kunci : Pelatihan Pemasaran Batu Bata Merah, Desa Sungai Tabuk Kabupaten Banjar.

HASIL-HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN-DOSEN UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN

Tahun: 2021 ISBN: 978-623-7583-79-0

Homepage:

https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/PPKMDU

(2)

PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

Sungai tabuk merupakan kawasan bahari yang mempunyai nilai historis, ekonomis dan tradisional sebagaimana layaknya suatu kampung tradisional yang masih memegang nilai-nilai luhur. Sungai tabuk termasuk kedalam wilayah pemerintahan Kabupaten Banjar, Kecamatan Sungai Tabuk, memiliki luas 147,30 km2. Pada tahun 1890, kampung Sungai Tabuk termasuk ke dalam distrik Banjarmasin.

Kota Sungai Tabuk berbatasan langsung dengan kota Banjarmasin di sebelah Barat, sehingga menjadi salah satu penyangga perkembangan kota terbesar di Kalimantan Selatan. Batas wilayah di Utara berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala, sebelah Timur dengan kecamatan Martapura Barat serta sebelah Selatan dengan kecamatan Gambut dan Kertak Hanyar. Dapat dilihat pada Gambar 1. Peta Wilayah Sungai Tabuk.

Gambar 1. Peta Wilayah Desa Sungai Tabuk Sumber : www.googlemaps.com

Menurut data Disdukpencapil Banjar tahun 2014, jumlah penduduk sungai tabuk kota sebesa 3.118 jiwa dan sungai tabuk keramat 4.257 jiwa. Sungai Tabuk meliputi satu kelurahan dan 20 desa, dengan kisaran penduduk antara 1000-13000 jiwa, dengan peringkat jumlah penduduk paling banyak berturut-turut Sungai Lulut, Gudang Hirang, Sungai Tabuk Keramat, Sungai Bakung dan Sungai Tabuk Kota. Mayoritas penduduk di Sungai Tabuk adalah petani dan pedagang. Ke arah Sungai Tabuk sudah banyak perkembangan perumahan. Dan banyak di wilayah tersebut pekerja pembuat batu-bata dari tanah pehumaan. Untuk menuju wilayah sungai tabuk dapat melalui jalan darat dan sungai. Wilayah sungai tabuk memiliki tanah pertanian yang

subur dan pengairan sungai yang melimpah yaitu sungai tabuk.

Yang menarik dari wilayah sungai tabuk adalah pembuatan batu-bata secara tradisional.

Manusia sebagai pekerja pembuatan batu-bata sungai tabuk. Dalam satu hari bisa dikerjakan manusia 800-1000 batu-bata cetak tergantung dari daya tahan seseorang. Dan memerlukan pembakaran dengan sistem dibakar diatas tungku dengan menggunakan kayu sibitan atau kulit-kulit kayu sampai batu-bata benar-benar masak.

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Potensi pembuatan batu-bata di wilayah Sungai Tabuk sangatlah besar dan pekerjaan ini sudah ada mulai zaman kerajaan dahulu. Menurut penduduk setempat bahwa teknologi pembuatan batu-batu yang diterapkan sudah ada sejak zaman dahulu termasuk pada saat pendudukan penjajah Belanda dan Jepang.

Pertumbuhan pesaing batu bata sungai tabuk saat ini sudah banyak variasinya seperti batu-bata cetak press, batu bata batako, batu bata ringan dan lain-lain sehingga diperlukan mutu dari batu bata sungai tabuk dengan konsep manajemen yang baik. Lingkup yang menjadi batasan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah hanya memberikan penyuluhan teknologi tradisional pembuatan batu bata kepada masyarakat pekerja pembuat batu-bata sungai tabuk. Berupa modifikasi alat cetaknya yang tadinya dua cetak untuk batu bata bisa menjadi delapan cetak untuk batu bata.

Sehingga dari sisi produksivitas dan waktu lebih efektif dan efisien serta masih mempertahankan tenaga manusia tidak menggunakan mesin.

Serta pengetahuan tentang kriteria batu bata yang baik dan kuat berdasarkan SNI 15-2094- 2000.

Usaha batu bata merah sekarang ini memang memiliki peluang yang telah berkurang karena adanya batu bata ringan, kualitas dan kuantitas produk tidak terpenuhi serta strategi pemasaran yang biasa saja. Tujuan kegiatan ini memberikan Pelatihan Pemasaran Batu Bata Merah kepada pekerja atau pengolah batu bata bagaimana cara memasarkan batu bata merah.

Memberikan solusi kendala pemasaran batu bata merah berupa metode pemasaran Marketing Mix.

(3)

PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

Sungai tabuk merupakan kawasan bahari yang mempunyai nilai historis, ekonomis dan tradisional sebagaimana layaknya suatu kampung tradisional yang masih memegang nilai-nilai luhur. Sungai tabuk termasuk kedalam wilayah pemerintahan Kabupaten Banjar, Kecamatan Sungai Tabuk, memiliki luas 147,30 km2. Pada tahun 1890, kampung Sungai Tabuk termasuk ke dalam distrik Banjarmasin.

Kota Sungai Tabuk berbatasan langsung dengan kota Banjarmasin di sebelah Barat, sehingga menjadi salah satu penyangga perkembangan kota terbesar di Kalimantan Selatan. Batas wilayah di Utara berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala, sebelah Timur dengan kecamatan Martapura Barat serta sebelah Selatan dengan kecamatan Gambut dan Kertak Hanyar. Dapat dilihat pada Gambar 1.

Peta Wilayah Sungai Tabuk.

Gambar 1. Peta Wilayah Desa Sungai Tabuk Sumber : www.googlemaps.com

Menurut data Disdukpencapil Banjar tahun 2014, jumlah penduduk sungai tabuk kota sebesa 3.118 jiwa dan sungai tabuk keramat 4.257 jiwa. Sungai Tabuk meliputi satu kelurahan dan 20 desa, dengan kisaran penduduk antara 1000-13000 jiwa, dengan peringkat jumlah penduduk paling banyak berturut-turut Sungai Lulut, Gudang Hirang, Sungai Tabuk Keramat, Sungai Bakung dan Sungai Tabuk Kota. Mayoritas penduduk di Sungai Tabuk adalah petani dan pedagang. Ke arah Sungai Tabuk sudah banyak perkembangan perumahan. Dan banyak di wilayah tersebut pekerja pembuat batu-bata dari tanah pehumaan. Untuk menuju wilayah sungai tabuk dapat melalui jalan darat dan sungai. Wilayah sungai tabuk memiliki tanah pertanian yang

subur dan pengairan sungai yang melimpah yaitu sungai tabuk.

Yang menarik dari wilayah sungai tabuk adalah pembuatan batu-bata secara tradisional. Manusia sebagai pekerja pembuatan batu-bata sungai tabuk. Dalam satu hari bisa dikerjakan manusia 800-1000 batu-bata cetak tergantung dari daya tahan seseorang. Dan memerlukan pembakaran dengan sistem dibakar diatas tungku dengan menggunakan kayu sibitan atau kulit-kulit kayu sampai batu-bata benar-benar masak.

1.2. Perumusan Masalah

Potensi pembuatan batu-bata di wilayah Sungai Tabuk sangatlah besar dan pekerjaan ini sudah ada mulai zaman kerajaan dahulu. Menurut penduduk setempat bahwa teknologi pembuatan batu-batu yang diterapkan sudah ada sejak zaman dahulu termasuk pada saat pendudukan penjajah Belanda dan Jepang.

Pertumbuhan pesaing batu bata sungai tabuk saat ini sudah banyak variasinya seperti batu-bata cetak press, batu bata batako, batu bata ringan dan lain-lain sehingga diperlukan mutu dari batu bata sungai tabuk dengan konsep manajemen yang baik. Lingkup yang menjadi batasan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah hanya memberikan penyuluhan teknologi tradisional pembuatan batu bata kepada masyarakat pekerja pembuat batu-bata sungai tabuk. Berupa modifikasi alat cetaknya yang tadinya dua cetak untuk batu bata bisa menjadi delapan cetak untuk batu bata.

Sehingga dari sisi produksivitas dan waktu lebih efektif dan efisien serta masih mempertahankan tenaga manusia tidak menggunakan mesin.

Serta pengetahuan tentang kriteria batu bata yang baik dan kuat berdasarkan SNI 15-2094- 2000.

Usaha batu bata merah sekarang ini memang memiliki peluang yang telah berkurang karena adanya batu bata ringan, kualitas dan kuantitas produk tidak terpenuhi serta strategi pemasaran yang biasa saja. Tujuan kegiatan ini memberikan Pelatihan Pemasaran Batu Bata Merah kepada pekerja atau pengolah batu bata bagaimana cara memasarkan batu bata merah.

Memberikan solusi kendala pemasaran batu bata merah berupa metode pemasaran Marketing Mix.

(4)

SOLUSI DAN TARGET LUARAN 2.1. Solusi

Dengan adanya bentuk Pelatihan Pemasaran batu bata kepada masyarakat pekerja pembuat batu bata tradisional sungai tabuk mendapatkan solusi dan kemanfaatnya sebagai berikut :

1. Pekerja mampu menerapkan teknologi tradisional pembuatan batu bata dalam produksi batu-bata sungai tabuk untuk tetap eksis atau bertahan secara berkelanjutan dan diteruskan sampai ke anak-cucu.

2. Potensi batu-bata tradisional sungai tabuk merupakan warisan budaya turun menurun mulai dari zaman Kerajaan Banjar (Hindu- Islam), Penjajah Belanda dan Jepang sampai zaman sekarang. Wajib dilestarikan dan dikembangkan lagi dari segi kemasan dan pemasarannya.

3. Menambah bentuk aplikasi keilmuan teknik sipil dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat pekerja pembuat batu bata sehingga dapat menghasilkan produksi batu bata yang efektif dan efisien serta kriteria batu bata yang baik dan kuat berdasarkan SNI 15-2094-2000.

4. Bagi mahasiswa menjadi pengetahuan di bidang teknik sipil bagaimana cara membuat atau praktik pembuatan batu bata dengan material tanah lempung (tanah pehumahan) dan berwirausaha atau enterpreneurship dibidang penjualan batu bata.

2.2. Target Luaran

Target Luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah para pekerja baik pria, wanita, remaja dan dewasa seta mahasiswa dalam pengetahuan ataupun keterampilan dalam pengelolaan pembuatan batu-bata tradisional sungai tabuk meningkat secara efektif dan efisien serta berstandar SNI 15-2094-2000.

SOLUSI DAN TARGET LUARAN 2.1. Solusi

Dengan adanya bentuk Pelatihan Pemasaran batu bata kepada masyarakat pekerja pembuat batu bata tradisional sungai tabuk mendapatkan solusi dan kemanfaatnya sebagai berikut :

5. Pekerja mampu menerapkan teknologi tradisional pembuatan batu bata dalam produksi batu-bata sungai tabuk untuk tetap

eksis atau bertahan secara berkelanjutan dan diteruskan sampai ke anak-cucu.

6. Potensi batu-bata tradisional sungai tabuk merupakan warisan budaya turun menurun mulai dari zaman Kerajaan Banjar (Hindu- Islam), Penjajah Belanda dan Jepang sampai zaman sekarang. Wajib dilestarikan dan dikembangkan lagi dari segi kemasan dan pemasarannya.

7. Menambah bentuk aplikasi keilmuan teknik sipil dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat pekerja pembuat batu bata sehingga dapat menghasilkan produksi batu bata yang efektif dan efisien serta kriteria batu bata yang baik dan kuat berdasarkan SNI 15-2094-2000.

8. Bagi mahasiswa menjadi pengetahuan di bidang teknik sipil bagaimana cara membuat atau praktik pembuatan batu bata dengan material tanah lempung (tanah pehumahan) dan berwirausaha atau enterpreneurship dibidang penjualan batu bata.

2.2. Target Luaran

Target Luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah para pekerja baik pria, wanita, remaja dan dewasa seta mahasiswa dalam pengetahuan ataupun keterampilan dalam pengelolaan pembuatan batu-bata tradisional sungai tabuk meningkat secara efektif dan efisien serta berstandar SNI 15-2094-2000.

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1. Metode Pelaksanaan Kegiatan

Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan menggunakan ilmu manajemen. Sehingga digunakan dalam menyampaikan dengan metode ceramah, metode diskusi dan tanya- jawab kepada para peserta. Dengan metode diskusi dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi para pekerja pembuat batu-bata tradisional Sungai Tabuk dan untuk mahasiswa yang ikut dalam pengabdian kepada masyarakat di Sungai Tabuk Kabupaten Banjar akan menambah wawasan mengenai teknologi tradisional pembuatan batu bata sebagai bahan bangunan.

3.2. Khalayak Sasaran

Yang menjadi khalayak sasaran adalah masyarakat pekerja sungai tabuk dan bersama mahasiswa Universitas Islam Kalimantan

(5)

Muhammad Arsyad Al Banjari. Diharapkan anggota khalayak sasaran yang dianggap strategis (mampu dan mau) untuk dilibatkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, serta dapat menyebarluaskan hasil kegiatan pada anggota khalayak sasaran yang lain. Bagi mahasiswa akan menambah wawasan dan keterampilan membuat batu bata dengan teknologi tradisional.

3.4. Pembahasan tentang Teknologi Tradisional Pembuatan Batu-Bata

Gambar 3.1 Teknologi Tradisional Batu Bata Merah

Sumber : Survei, 2021

Definisi Batu Bata

Merupakan suatu unsur bangunan yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan atau tanpa campuran bahan-bahan lain, dibakar cukup tinggi, hingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air. (SNI 15-2094-2000). Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah lempung yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. (Wikipedia, 2013)

Bahan Baku Untuk Membuat Batu Bata Tanah Liat, Air dan Abu Padi

Alat-Alat Untuk Membuat Batu Bata Cangkul, Pencetak Batu Bata dari Kayu, Tungku Pembakaran, Kayu Bakar dan Batu Bata

Proses Cara Membuat Batu Bata

1. Tanah liat sungai tabuk di dapat dari tanah liat pehumahan atau lahan pertanian yang diangkut menggunakan

perahu. Dipindahkan ke tempat penimbunan tanah liat atau lempung.

2. Selanjutnya jika sudah didapat, bersihkan tanah liat tersebut dari sisa sampah yang ada seperti rumput batu- batu kecil dan sebagainya.

3. Hancurkan tanah tersebut dengan cara menginjak-injak tanah tersebut hingga menjadi lumpur, jangan sampai terlalu lembek (seperti bubur) karena tidak akan bisa dicetak.

4. Lalu taruh lumpur (lempung) di atas cetak.

5. Setelah sudah bisa langsung di

cetak jangan lupa menaruh sedikit abu dicetakan agar tidak lengket.

6. Bila tanah liat tersebut sudah berbentuk persegi seperti batu bata, anda sudah bisa melakukan pengeringan.

7. Tahap pendindingan tujuan nya agar batu bata cepat kering bisa dilakukan dengan cara menumpukan bata yang masih berbentuk tanah tadi dengan memiringkannya.

8. Lalu jika sudah kering, tahap

selanjutnya menyusun batu bata dari kilang tempat produksi ke dapur pembakaran.

9. Tahap pembakaran batu bata ini adalah langkah penentuan dimana bisa

dikatakan berhasil atau kurang berhasil dikarenakan pada tahap ini akan dilakukan pembakaran di dapur dan biasa nya memakan waktu cukup lama, tergantung banyaknya batu bata yang bakar.

Tahap-tahap Pembakaran Batu Bata

1. Langkah selanjutnya setelah batu bata mentah yang sudah kering disusun di dapur pembakaran yang sudah disiapkan.

2. Setelah itu juga harus menyiapkan bahan bakarnya seperti kayu atau bisa juga dengan sisa olahan kayu sibitan, potongan kayu galam, harus dikeringkan dulu agar mempermudah pembakaran.

3. Lalu melakukan tahap pembakaran dengan cara memasukan kayu tersebut kedalam lubang dibawah susunan batu bata tadi.

4. Kemudian kita masuk ketahap membuat dinding disekeliling susunan batu

(6)

tersebut tujuan nya adalah mempercepat suhu yang ada didalam susunan batu bata cepat naik keatas tidak lupa memberi sekam (bekas kupasan kulit padi) bisa didapatkan dikilang padi.

Apinya jangan sampai mati atau redup, semakin hari harus tambah marak atau ditambah volumenya.

5. Tahap penutupan lubang api bertujuan agar hawa api tidak keluar dan tanda berakhirnya peroses pembakaran hal ini bisa dilakukan apabila asap yang ada pada bagian atas susunan batu bata tadi sudah membening atau kalau kita lihat hanya ada seperti udara yang membara- bara

6. Masih belum selesai, masih ada tahap finishing-nya lagi yaitu tahap peyiraman bagian atas susunan batu bata dengan sekam (bekas sisa kulit padi)

7. Setelah itu kita lanjutkan dengan tahap pembukaan dinding yang sudah dipasang tadi, ini dilakukan sekitar 24 jam setelah tahap nomor 6. Lamanya tahap pembakaran tergantung banyaknya batu bata yang dibakar (misal kalau 60.000 buat batu bata diperlukan waktu 6 hari 6 malam non-stop)

8. Setelah dibakar kemudian didinginkan, pendinginan bata di lakukan selama 1 minggu dan di susun di tempat yang teduh kemudian batu bata siap diperjualbelikan.

Konsumen Batu Bata Sungai Tabuk

Biasanya banyak orderan dari pihak developer perumahan, toko bangunan dan pembeli perorangan, dengan harga 1 batanya berkisar antara Rp.700 - Rp.1000,- belum termasuk ongkos kirim.

Standar Batu Bata

Persyaratan Batu Bata menurut Badan Standar Nasional (BSN) melalui NI-10 telah menentukan spesifikasi bata sebagai bahan konstruksi, yaitu: Bentuk dan tampilan Bata harus memiliki sisi persegi, permukaan yang kasar, berwarna merah, memiliki suara yang nyaring ketika diketok dan tidak memiliki retak serta tidak mudah patah. BSN disempurnkan oleh SNI 15-2094-2000. Adapun syarat-syarat batu bata dalam SNI 15-2094-2000 meliputi beberapa aspek seperti:

a. Pandangan Luar, Batu bata merah harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidang sisi harus datar, tidak menunjukkan retak-retak dan perubahan bentuk yang berlebihan, tidak mudah hancur atau patah, warna seragam, dan berbunyi nyaring bila dipukul.

b. Ukuran, Standar Bata Merah di Indonesia oleh YDNI (Yayasan Dana Normalisasi Indonesia) nomor 15-2094-2000 menetapkan suatu ukuran standar untuk bata merah sebagai berikut :

(1) Panjang 240 mm, lebar 115 mm dan tebal 52 mm

(2) Panjang 230 mm, lebar 110 mm dan tebal 50 mm

c. Kuat Tekan Tabel 1. Klasifikasi Kekuatan Bata (SNI 15-2094-2000)

Mutu Bata Merah Kuat Tekan Rata-rata

Kgf/cm2 N/mm2

Tingkat I (Satu) lebih besar dari 100 >10

Tingkat II (Dua) 100-80 10 – 8

Tingkat III (Tiga) 80-60 8 – 6

3.5. Teknologi Tradisional Pembuatan Batu- Bata Yang ditawarkan

Teknologi tradisional pembuatan batu bata yang ditawarkan dengan mempartahankan karifan lokal yaitu menggunakan tenaga manusia dan menggunakan alat-alat sederhana berupa cetak kayu, material tanah lempung tanpa ada campuran pasir, semen dan air, serta menggunakan abu sekam untuk melepaskan dari

cetakan kayu. Adapun tawarannya adalah sebagai berikut :

1. Cetakan kayu dengan ukuran batu bata sungai tabuk belum berstandar SNI Nomor 15-2094-2000 seperti ukuran standar untuk bata merah panjang 240 mm, lebar 115 mm dan tebal 52 mm dan 230 mm, lebar 110 mm dan tebal 50 mm

2. Ukuran batu bata sungai tabuk dengan 10 cm panjang, 5 cm lebar dan 3 cm tebal.

(7)

3. Cetakan kayu hanya 2 cetakan batu bata dengan modifikasi dibuat dengan melihat Tabel 2.

Tabel 2. Satu Pekerja dengan kemampuan Cetakan, Durasi dan Produksi Batu Bata No. Cetakan (Batu Bata) Durasi (Jam) Produksi (Batu Bata)

1. Cetakan 2 8 800

2. Cetakan 4 8 1600

3. Cetakan 6 8 2400

4. Cetakan 8 8 3200

Sumber : Asumsi, 2021

4. Kemampuan produksi 12000 batu bata memerlukan 1 bulan. Dengan asumsi sehari 3000 batu bata maka perlu 4 hari untuk mencetak batu bata.

5. Konsep pengeringan sebaiknya menggunakan pengeringan tertutup yang ditutupi oleh seng yang menerima sinar matahari sehingga pengeringan bisa mengalami percepatan dan penyusunan batu bata yang tidak rapat ada rongga angin yang bisa masuk. Dibutuhkan waktu pengeringan 15 hari dengan tenaga matahari.

6. Konsep pembakaran sebaiknya menggunakan pembakaran atau tungkup yang tertutup tidak terbuka agar apinya merata dan masaknya juga merata. Masa pembakaran dibutuhkan dua hari non-stop dan diperlukan satu minggu didinginkan setelah itu boleh dijual.

7. Perlu marketing penjualan yang menerapkan antara supply and demand sehingga tidak terjadi kelangkaan material batu bata ketika permintaan tinggi.

3.6. Marketing Mix atau Bauran Pemasaran Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan wawasan atau konsep strategi pemasaran industri batu bata merah dalam meningkatkan ekonomi keluarga pada usaha batu bata merah mengenai strategi pemasaran industri batu bata merah dalam meningkatkan ekonomi keluarga pada usaha batu bata. Strategi pemasaran yang dilakukan usahawan batu bata merah adalah dengan menerapkan prinsip Marketing Mix atau bauran pemasaran yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai islami. Dan juga mencontoh praktik pemasaran yang dilakukan Nabi Muhammd SAW. Sesuai dengan sifat Nabi Muhammad SAW yaitu:

shiddiq, Amanah, Tabligh ,Fathanah. Dengan nilai-nilai tersebut usaha batu bata merah

mampu tetap eksis dan berkembang ditengah persaingan yang kompetitif.

HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Sungai Tabuk Kabupaten Banjar dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat

diadakan di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar dengan jumlah 10 orang yang hadir (daftar hadir terlampir) terdiri dari pekerja pembuat batu bata dan mahasiswa.

2. Masyarakat atau pekerja pembuat batu bata sangat antusias dan melek teknologi tradisional karena peninggalan dari leluhur sudah ada sejak zaman kerajaan Banjar.

3. Masyarakat sudah paham tentang teknologi tradisional pembuatan batu bata hanya saja dari hasil diskusi pengelolaan batu bata belum memiliki manajemen yang baik baru hanya sampai membuat batu bata saja. Tetapi dengan adanya modifikasi teknologi tradisional dengan mempertahankan tenaga manusia dengan merubah atau menambah cetakan yang dari dua bata bisa menjadi delapan batu bata. Sehingga produksi batu bata oleh satu pekerja dalam satu hari bisa menghasilkan 3200 batu bata dengan dihargai 1000 batu bata mendapatkan upah sebesar Rp.100.000,- kalau 3200 batu bata menjadi Rp.300.000,-. Sehingga upah pekerja dengan 8 jam kerja bisa lebih menguntungkan secara ekonomi dan waktu produksi lebih efisien dan efektif untuk mencetak batu bata.

4. Pelatihan Pemasaran Batu Bata Merah untuk meningkatkan penjualan yang efektif serta menguntungkan bagi pekerja batu bata.

5. Mahasiswa Uniska MAB semakin memahami metode pemasaran batu bata merah dengan Marketing Mix. Kegiatan

(8)

pelatihan pemasaran bagi mahasiswa akan mendapatkan pemahaman tentang metode Marketing Mix dan membentuk jiwa wirausaha (enterpreneurship).

DAFTAR PUSTAKA

Frick, Heinz (1999), Ilmu Bahan Bangunan, Edisi ke-9, Yayasan Kanisius, Yogyakarta.

Ornam, Kurniati; Noraduola, Dwi.R; Santi (2010). The Application of Hollow Brick Filled Husk for Low Cost Housing Project.

Proceeding of Makassar International Conference of Civil Engineering. UNHAS.

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Haluoleo 124.

SNI 15-2094-2000 mengenai kriteria batu bata merah.

Kabupaten Banjar Dalam Angka 2018, BPS, 2019

Sand Husnan. Manajemen Keuangan Industri Kecil Edisi 3. UPP. AMP YKPN. Yogyakarta, 1994.

T.Hani Handoka. Dasar-dasar Manajemen Industri Kecil Edisi 4. BPFE Yogyakarta, 1999.

http://cara-

terindah.blogspot.com/2014/06/cara-membuat- batu-bata-secara-manual.html diakses pukul 13:19 tanggal 10-03-2019.

http://lianatika.blogspot.com/2012/03/pembuat an-bata-secara-manual-dan-mesin.html

diakses pukul 13.21 tanggal 10-03-2019.

http://blog.unnes.ac.id/sugeng/2016/07/20/pros es-cara-membuat-batu-bata-secara-manual/

diakses pukul 13.23 tanggal 10-03-2019

.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hasil penelitian ini, kami berharap dapat mengetahui pengaruh dari serbuk batu bata dan fly ash batu bara terhadap campuran aspal beton lapis AC-WC yang