• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelindo IV (Persero) Makassar Branch

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pelindo IV (Persero) Makassar Branch"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EFEKTIVITAS ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT PELINDO IV (PERSERO) CABANG MAKASSAR

Miftahul Ilmiyah1, Nurdam Buhaerah2, Hasrajuddin3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

The purpose of this research was to determine the effectiveness of the operational cost budget at PT.

Pelindo IV (Persero) Makassar Branch. This research used quantitative descriptive approach. The data used was secondary data with data collection techniques in the form of documentation. The Data was analyzed by using analysis of variance. Analysis of variance was used to determine the difference between a predetermined budget and its realization, if the realization was smaller than the budget that has been set then this was assumed as beneficial (favorable) and if the realization was greater than the budget that has been set then this was assumed as unfavorable. The results of the analysis of variance indicated that the operational cost budget at PT. Pelindo IV (Persero) Makassar Branch has not been effective.

Keywords: Effectiveness, and Budget operational costs.

PENDAHULUAN

Secara umum tujuan utama suatu perusahaan didirikan adalah untuk menghasilkan laba bagi pemiliknya, tujuan mencari laba tersebut menuntut tiap-tiap perusahaan untuk dapat menemukan strategi atau cara agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Adapun salah satu cara agar perusahaan dapat mempertahankan hidupnya adalah dengan melakukan pengendalian yang efektif terhadap biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan operasionalnya. Pada saat ini perusahaan seringkali dihadapkan pada masalah biaya. Biaya (cost) adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang/jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa datang bagi perusahaan. Adapun diantara biaya-biaya yang timbul adalah biaya operasional, dimana biaya operasional ialah semua pengeluaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan opersional perusahaan. Biaya operasional inilah yang harus bisa ditekan oleh perusahaan akibat dari pengeluaran biaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan karena biaya operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh besar diperusahaan.

Jika suatu perusahaan tidak dapat mengelola anggaran biaya operasionalnya

secara efektif maka kegiatan operasional perusahaan tersebut akan terhambat dan apabila hal ini terus terjadi maka perusahaan tersebut pasti akan mengalami kerugian.

Dengan demikian perusahaan memerlukan penyusunan anggaran untuk menunjang efektifitas biaya operasional karena secara umum penganggaran termasuk salah satu fungsi manajemen.

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif dari aktivitas sebuah organisasi atau perusahaan.

Anggaran harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang akan diperoleh dari suatu kegiatan. Anggaran juga menjadi alat yang penting bagi perusahaan dalam memberi arahan dalam kegiatan operasional perusahaan untuk mencapai tujuan.

Adapun perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar yang bergerak dibidang kepelabuhanan.

(2)

Tabel 1. Realisasi anggaran biaya operasional PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar Tahun 2016-2017 TAHUN RKA ANGGARAN REALISASI

2016 120.973.775 120.973.775 130.712.281 2017 137.679.434 137.679.434 139.768.894 Sumber: data diolah PT Pelindo IV (Persero)

Cabang Makassar (2019).

Berdasarkan anggaran biaya operasional pada PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar seperti yang tampak pada tabel 1.

menggambarkan sebagai berikut: Anggaran biaya operasional pada tahun 2016 sebesar 120.973.775 dan realisasinya sebesar 130.712.281 dimana realisasi anggaran lebih besar dari anggaran yang ditetapkan, anggaran biaya operasional pada tahun 2017 sebesar 137.679.434 dan realisasinya sebesar 139.768.894 dimana realisasi anggaran lebih besar dari anggaran yang ditetapkan. Dalam pelaksanaan kegiatan pada PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar tidak dapat dihindarkan terjadinya ketidaksesuaian antara anggaran yang telah ditetapkan dan realisasinya. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengetahui penyebab terjadinya ketidaksesuaian antara anggaran yang telah ditetapkan dan realisasinya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Anggaran Biaya Operasional pada PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar telah efektif ?”

Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui efektivitas anggaran biaya operasional pada PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Pasolong dalam Rahman (2017), efektivitas pada dasarnya berasal dari kata “efek” dan digunakan dalam istilah ini sebagai hubungan sebab akibat. Efektivitas dapat dipandang sebagai suatu sebab dari variable lain. Efektivitas berarti bahwa tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat tercapai atau sasaran tercapai karena adanya proses kegiatan.

Menurut Robbins dalam Rahman (2017), memberikan definisi efektivitas sebagai tingkat pencapaian organisasi dalam jangka panjang. Maksudnya adalah efektivitas merupakan suatu standar pengukuran untuk menggambarkan tingkat keberhasilan suatu

organisasi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi penekanan dari pengertian efektivitas berada pada pencapaian tujuan. Ini berarti dapat dikatakan efektif apabila tujuan atau sasaran yang dikehendaki dapat tercapai sesuai dengan rencana semula dan menimbulkan efek atau dampak terhadap apa yang diiginkan atau diharapkan.

Beberapa ahli mendefinisikan anggaran sebagai berikut: 1) Menurut Adisaputro dan Asri dalam Ahmad (2017), anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan. 2) Menurut Estes dalam Ahmad (2017), anggaran adalah rencana keuangan yang menunjukkan estimasi atau rencana pendapatan dan biaya.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Anggaran (budget) merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif dari aktivitas usaha sebuah organisasi atau perusahaan

Anggaran mempunyai manfaat sebagai berikut: Menurut Herlianto (2015), manfaat anggaran adalah sebagai berikut: 1) Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan. 2) Anggaran merupakan alat komunukasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak. 3) Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.

Jenis-jenis Anggaran Menurut Herlianto (2015), jenis-jenis anggaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: a) Anggaran Operasional, Anggaran operasional adalah anggaran yang berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatanperusahaan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. b) Anggaran Finansial, Anggaran finansial adalah anggaran yang berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang

Faktor-faktor dalam Penyusunan Anggaran, Menurut Manalu dan Poluan (2018), dalam penyusunan anggaran perlu

(3)

dipertimbangkan faktor-faktor berikut: a) Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan. b) Data masa lalu. c) Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi. d) Pengetahuan tentang taktik, strategi, pesaing, dan gerak-gerik pesaing. e) Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.

Metode Pembuatan Anggaran Menurut Dedeh dalam Katili, (2013), ditinjau dari siapa yang membuatnya maka penyusunan budget dapat dilakukan dengan cara: a) Otoriter atau Top Down. b) Demokrasi atau Bottom up. c) Campuran atau Top down atau Bottom up.

Kelemahan Anggaran Menurut Lestari dan Permana (2017), anggaran yang disusun kadang memiliki kelemahan antara lain: a) Terjadi ketidakefisienan dalam tindakan masa lalu, anggaran yang disusun dengan menggunakan data atau anggaran masa lalu kadang mengabaikan ketidakefisienan. b) Kesempatan di masa depan yang tidak terdapat di masa lalu akan diabaikan.

Anggaran Operasional Menurut The dan Sugiono (2015), anggaran operasional (Operational Budget) adalah rencana kegiatan operasi yang dituangkan dalam bentuk fisik dan keuangan atau mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi suatu perusahaan. Adapun jenis-jenis anggaran operasional yaitu sebagai berikut: a) Anggaran Penjualan (Sales Budget), b) Anggaran Produksi (Production Budget), c) Anggaran, d) Anggaran Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Budget), e) Anggaran Overhead (Overhead Budget), f) Anggaran Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold Budget).

Konsep biaya (cost) telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Carter dalam Salman dan Farid (2016), mendefinisikan biaya sebagai “niliai tukar, pengeluaran, pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat.” Horngren dalam Salman dan Farid (2016), mendefinisikan biaya (cost) sebagai sumber daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari kedua orang tersebut dapat digabungkan definisinya bahwa biaya (cost) adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa datang bagi perusahaan.

Penggolongan biaya berdasarkan sesuatu yang dibiayai (Darya, 2019): a) Biaya

Langsung (Direct Cost) Biaya langsung (Direct cost) merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. b) Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan menggunakan aktivitas (Indriani, 2018). a) Biaya Variabel Merupakan biaya yang jumlahnya bertambah secara proposional terhadap perubahan penggunaan aktivitas. b) Biaya Tetap merupakan beban-beban yang tidak berubah dalam total ketika aktivitasnya berubah dalam cakupan relevan. Penggolongan biaya berdasarkan pengambilan keputusan (Sujarweni, 2015). a) Biaya relevan biaya ini harus direncankan terlebih dahulu karena biaya ini akan mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan masa mendatang. b) Biaya tidak Relevan biaya yang tidak berbeda diantara alternative tindakan yang sudah ada.

Menurut Riyadi (2017), pentingnya manajemen untuk memahami bagaimana hubungan antara biaya denga faktor-faktor yang memicu perubahan biaya (cost driver) Estimasi biaya adalah proses menaksir hubungan antara biaya-biaya dan pengarah biaya yang menyebabkannnya.

Biaya Operasional (Operating Expenses) Menurut Syaifullah (2014), biaya operasional atau biaya usaha merupakan biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan, tetapi berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan sehari-hari. Biaya ini dapat dibagi menjadi dua jenis antara lain: a) Biaya Penjualan (Selling Expenses) yaitu biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penjualan yang dilakukan perusahaan seperti biaya promosi, biaya pengepakan barang, biaya gaji salesman, dan lain sebagainya. b) Biaya Administrasi dan Umum (General and Administrative Expenses) yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan tetapi tidak ada hubungan dengan penjualan

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Anggaran Biaya Operasional pada PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar telah efektiv.

(4)

METODE PENELITIAN

Menurut Sujarweni (2015), desain penelitian adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi yang menghasilkan model atau blue print penelitian. Desain penelitian yang penulis gunakan ialah penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif merupakan suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.

Penelitian ini dilaksanakan di PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar yang terletak di Jalan Soekarno Nomor 1 (90173) Makassar-Sulawesi Selatan.

Penelitian ini menggunakan jenis data kuatitatif dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Dokumentasi. Untuk menganalisis data, penulis menggunakan analisis varians.

Analisis Varians adalah membandingkan kinerja standar dengan kinerja actual. Analisis varians digunakan untuk mengetahui seberapa besar selisih antara anggaran yang telah direncanakan dengan realisasi anggarannya. Jika realisasi anggarannya lebih kecil dari biaya yang dianggarkan maka hal ini dapat dikatakan menguntungkan (favorable) sebaliknya jika realisasi anggarannya lebih besar dari biaya yang dianggarkan maka hal ini dianggap tidak menguntungkan (unfavorable).

Untuk menghitung varians anggaran biaya operasional yaitu:

Varians = Target Anggaran - Realisasi Anggaran

= Rp. Xxx

Untuk menghitung persentase realisasi anggaran biaya operasional yaitu:

Kriteria Efektivitas:

Efektif = Favorable & Tidak Efektif = Unfavorable

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 2. Realisasi anggaran biaya operasional PT Pelindo IV (Persero)

Cabang Makassar Tahun 2016

Sumber: PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar (2019).

Tabel 3. Analisis varians biaya pegawai PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar

Tahun 2016

Sumber: Data diolah (2019).

Berdasarkan tabel 3. analisis varians untuk biaya pegawai menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable), hal ini dapat dikatakan tidak efektif. Realisasi anggaran lebih besar dari anggaran yang ditetapkan, dimana selisih anggaran sebesar - 1.672.526 dengan persentase -5,74%. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan tarif gaji dan kenaikan tunjangan seperti tunjangan prestasi, tunjangan regional, tunjangan mobilitas dan tunjangan kinerja.

(5)

Tabel 4. Analisis varians biaya bahan PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar

Tahun 2016

Sumber: Data diolah (2019).

Berdasarkan tabel 4. analisis varians untuk biaya bahan menunjukkan hasil yang menguntungkan (favorable), hal ini dapat dikatakan efektif. Realisasi anggaran lebih kecil dari anggaran yang ditetapkan dimana selisih anggaran sebesar 4.172.468 dengan persentase 14,42%. Hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan kebutuhan dan adanya penghematan anggaran pada biaya bahan.

Tabel 5. Analisis varians biaya pemeliharaan PT Pelindo IV (Persero)

Cabang Makassar Tahun 2016

Sumber: Data Hasil Olahan (2019).

Berdasarkan tabel 5. analisis varians untuk biaya pemeliharaan menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable), hal ini dapat dikatakan tidak efektif. Realisasi anggaran lebih besar dari anggaran yang ditetapkan dimana selisih anggaran sebesar - 1.374.524 dengan persentase -9,51%. Hal ini terjadi karena pada bagian biaya pemeliharaan seperti pemeliharaan instalasi fasilitas pelabuhan, pemeliharaan jalan dan bangunan,

pemeliharaan peralatan dan pemeliharaan emplasemen melebihi dari target anggaran yang ditetapkan.

Tabel 6. Analisis varians biaya penyusutan dan amortisasi PT Pelindo IV (Persero)

Cabang Makassar Tahun 2016

Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan tabel 6. analisis varians untuk biaya penyusutan dan amortisasi menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable), hal ini dapat dikatakan tidak efektif. Realisasi anggaran lebih besar dari anggaran yang ditetapkan, dimana selisih anggaran sebesar -5.021.534 dengan persentase -29.00%. Hal ini terjadi karena sudah banyak kapal dan alat-alat fasilitas pelabuhan yang mengalami kerusakan sehingga terjadi penyusutan. Anggaran yang ditetapkan juga terlalu kecil dari realisasinya.

Tabel 7. Analisis varians biaya asuransi PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar

Tahun 2016

Sumber: Data diolah (2019).

Berdasarkan tabel 7. analisis varians untuk biaya asuransi menunjukkan hasil yang

(6)

menguntungkan (favorable), Hal ini dapat dikatakan efektif. Realisasi anggaran lebih kecil dari anggaran yang ditetapkan dimana selisih anggaran sebesar 135.221 dengan persentase 9,43%. Hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan kebutuhan dan adanya penghematan anggaran pada biaya asuransi.

Tabel 8. Analisis varians biaya sewa PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar

Tahun 2016

Sumber: Data diolah (2019).

Berdasarkan tabel 8. analisis varians untuk biaya sewa menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable), hal ini dapat dikatakan tidak efektif. Realisasi anggaran lebih besar dari anggaran yang ditetapkan, dimana selisih anggaran sebesar - 3.596.518 dengan persentase -25,07%. Hal ini terjadi karena karena adanya penambahan buruh pelabuhan sehingga terjadi kenaikan pada upah buruh/tenaga kerja, biaya sewa lainnya melebihi dari anggaran yang ditetapkan dan pada biaya sewa emplasemen anggaran yang ditetapkan tidak ada tetapi realisasinya ada.

Tabel 9. Analisis varians biaya administrasi kantor PT Pelindo IV (Persero) Cabang

Makassar Tahun 2016

Sumber: Data diolah (2019).

Berdasarkan tabel 9. analisis varians untuk biaya administrasi kantor menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable), kantor menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable), hal ini dapat dikatakan tidak efektif. Realisasi anggaran lebih besar dari anggaran yang ditetapkan, dimana selisih anggaran sebesar -398.907 dengan persentase -23,44%. Hal ini terjadi karena meningkatnya biaya kebutuhan kantor.

Tabel 10. Analisis varians biaya umum PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar

Tahun 2016

Sumber: Data Hasil Olahan (2019).

Berdasarkan tabel 10. analisis varians untuk biaya umum menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable), hal ini dapat dikatakan tidak efektif. Realisasi anggaran lebih besar dari anggaran yang ditetapkan, dimana selisih anggaran sebesar -1.982.184 dengan persentase -14,52%. Hal ini terjadi karena pada bagian biaya umum seperti biaya perjalanan dinas, biaya penyisihan piutang, biaya survey, biaya promosi, biaya pajak kendaraan, biaya olahraga dan kesenian, biaya pendidikan dan latihan, biaya bantuan sosial, biaya perawatan dan kesehatan pegawai, biaya penghapusan aktiva, biaya

(7)

pemasaran, biaya penanganan kasus dan biaya umum lainnya melebihi dari target anggaran yang ditetapkan. Anggaran yang ditetapkan juga terlalu kecil dari kebutuhan yang ada di perusahaan.

Tabel 11. Realisasi anggaran biaya operasional PT Pelindo IV (Persero)

Cabang Makassar Tahun 2017

Sumber: PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar (2019).

Tabel 12. Analisis varians biaya pegawai PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar

Tahun 2017

Sumber: Data Hasil Olahan (2019).

Berdasarkan tabel 12. analisis varians untuk biaya pegawai menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable), hal ini dapat dikatakan tidak efektif. Realisasi anggaran lebih besar dari anggaran yang ditetapkan, dimana selisih anggaran sebesar Rp. -899.823 dengan persentase -2,84%. Hal ini terjadi karena adanya penambahan pegawai, kenaikan tarif gaji dan kenaikan tunjangan prestasi, tunjangan regional tunjangan kinerja dan pada tunjangan jabatan jumlah anggarannya diturunkan. Pada tahun 2017, ada usaha perbaikan pada biaya pegawai karena biaya pegawai mengalami penurunan persentase menjadi -2,84%

dari -5,74% pada tahun 2016.

Tabel 13. Analisis varians biaya bahan PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar

Tahun 2017

Sumber: Data diolah(2019).

Berdasarkan tabel 13. analisis varians untuk biaya bahan menunjukkan hasil yang menguntungkan (favorable), hal ini dapat dikatakan efektif. Realisasi anggaran lebih kecil dari anggaran yang ditetapkan, dimana selisih anggaran sebesar 580.359 dengan persentase 2,46%. Hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan kebutuhan dan adanya penghematan anggaran pada biaya bahan. Pada tahun 2017, ada usaha perbaikan pada biaya bahan karena biaya bahan mengalami penurunan persentase menjadi 2,46% dari 14,42% pada tahun 2016.

Tabel 14. Analisis varians biaya pemeliharaan PT Pelindo IV (Persero)

Cabang Makassar Tahun 2017

Sumber: Data diolah (2019).

Berdasarkan tabel 14. analisis varians untuk biaya pemeliharaan menunjukkan hasil yang menguntungkan (favorable), hal ini dapat dikatakan efektif. Realisasi anggaran lebih kecil dari anggaran yang ditetapkan dimana selisih anggaran sebesar 1.796.923 dengan persentase 9,37%. Hal ini terjadi karena biaya yang dikelurkan sudah sesuai dengan

(8)

kebutuhan dan adanya penghematan anggaran pada biaya pemeliharaan.

Pada tahun 2017, ada usaha perbaikan pada biaya pemeliharaan dibandingkan dengan tahun 2016 yang menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable) sedangkan pada tahun 2017 sudah menunjukkan hasil yang menguntungkan (favorable).

Tabel 15. Analisis varians biaya penyusutan dan amortisasi PT Pelindo IV (Persero)

Cabang Makassar Tahun 2017

Sumber: Data diolah (2019).

Berdasarkan tabel 15. analisis varians untuk biaya penyusutan dan amortisasi menunjukkan hasil yang menguntungkan (favorable), hal ini dapat dikatakan efektif.

Realisasi anggaran lebih kecil dari anggaran yang ditetapkan, dimana selisih anggaran sebesar 1.335.632 dengan persentase 5,36%.

Hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan kebutuhan dan adanya penghematan anggaran pada biaya penyusutan dan amortisasi.

Pada tahun 2017, ada usaha perbaikan pada biaya penyusutan dan amortisasi dibandingkan dengan tahun 2016 yang menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable) sedangkan pada tahun 2017 sudah menunjukkan hasil yang menguntungkan (favorable).

Tabel 16. Analisis varians biaya asuransi PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar

Tahun 2017

Sumber: Data diolah (2019).

Berdasarkan tabel 16. analisis varians untuk biaya asuransi menunjukkan hasil yang menguntungkan (favorable), hal ini dapat dikatakan efektif. Realisasi anggaran lebih kecil dari anggaran yang ditetapkan dimana selisih anggaran sebesar 339.389 dengan persentase 14,46%. Hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan kebutuhan dan adanya penghematan anggaran pada biaya asuransi.

Pada tahun 2017, biaya asuransi mengalami peningkatan persentase menjadi 14,46% dari 9,43% pada tahun 2016.

Tabel 17. Analisis varians biaya sewa PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar

Tahun 2017

Sumber: Data diolah (2019).

Berdasarkan tabel 17. analisis varians untuk biaya sewa menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable), hal ini dapat dikatakan tidak efektif. Realisasi anggaran lebih besar dari anggaran yang ditetapkan, dimana selisih anggaran sebesar -5.908.663 dengan persentase -33,64%. Hal ini terjadi karena adanya penambahan buruh pelabuhan dan kenaikan tarif pada upah buruh/tenaga kerja dan pada biaya sewa kapal dan emplasemen anggaran yang ditetapkan

(9)

tidak ada tetapi realisasinya ada. Pada tahun 2017, biaya sewa mengalami peningkatan persentase menjadi -33,64% dari -25,07%

pada tahun 2016.

Tabel 18. Analisis varians biaya administrasi kantor PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar Tahun 2017

Sumber: Data diolah (2019).

Berdasarkan tabel 18. analisis varians untuk biaya administrasi kantor menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable), hal ini dapat dikatakan tidak efektif. Realisasi anggaran lebih besar dari anggaran yang ditetapkan, dimana selisih anggaran sebesar -241.631 dengan persentase -10,89%. Hal ini terjadi karena meningkatnya biaya kebutuhan kantor seperti kertas dan alat tulis sehingga memerlukan pengadan barang baru.

Pada tahun 2017, ada usaha perbaikan pada biaya administrasi kantor karena biaya administrasi kantor mengalami penurunan persentase menjadi -10,89% dari -23,44%

pada tahun 2016.

Tabel 19. Analisis varians biaya umum PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar

Tahun 2017

Sumber: Data diolah (2019).

Berdasarkan tabel 19. analisis varians untuk biaya umum menunjukkan hasil yang menguntungkan (favorable), hal ini dapat dikatakan efektif. Realisasi anggaran lebih kecil dari anggaran yang ditetapkan, dimana selisih anggaran sebesar 908. 354 dengan persentase -5,60%. Hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan kebutuhan dan adanya penghematan anggaran pada biaya umum.

Pada tahun 2017, ada usaha perbaikan pada biaya umum dibandingkan dengan tahun 2016 yang menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan (unfavorable)

PENUTUP

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini yaitu: 1) Anggaran menjadi alat yang penting bagi perusahaan dalam kegiatan operasional perusahaan untuk mencapai tujuan. 2) Efektivitas anggaran biaya operasional dilakukan dengan membandingkan antara target anggaran dengan realisasi anggaran. 3) Dalam proses penyusunan anggaran pada PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar sudah baik, dimulai dengan penyusunan RKA lalu perusahaan melakukan evaluasi dan melakukan penetapan anggaran. 4) Hasil analisis varians anggaran biaya operasional

(10)

untuk tahun 2016-2017 PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar belum efektif karena secara keseluruhan anggaran biaya operasional menghasilkan penyimpangan yang tidak menguntungkan (unfavorable) meskipun ada usaha perbaikan pada bagian-bagian anggaran biaya operasional tetapi hal ini masih dapat dikatakan belum efektiv.

Saran dalam penelitian ini yaitu: 1) Perusahaan diharapkan dapat mengelola anggaran secara efektif agar jumlah realisasi anggaran tidak melebihi target anggaran yang ditetapkan. 2) Perusahaan sebaiknya melakukan pengendalian yang lebih baik pada anggaran biaya operasional. 3) Perusahaan sebaiknya mengevaluasi, mempertimbangkan dan mengawasi setiap pengeluaran anggaran biaya operasionalsaran

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, K. (2017). Akuntansi Manajemen, Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan. Cetakan Kesebelas. Jakarta: Rajawali Pers.

Darya, I.G.P. (2019). Akuntansi Manajemen.

Cetakan Pertama. Sidoarjo: Uwais Inspirasi Indonesia, Anggota ikapi

Herlianto, D. (2015). Anggaran Keuangan.

Cetakan Pertama. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Indriani, E. (2018). Akuntansi Manajemen.

Edisi Pertama. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Katili, J. (2013). Analisis Varians Biaya Operasional dalam Pengukuran Efektivitas Pengendalian Biaya Operasional PT.

Asuransi Jiwasraya (Persero). 1 (4): 1262- 1273. Diakses pada tanggal 21 November

2019 melalui website

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba /article/view/2906.

Lestari, W., & Permana, D.B. (2017).

Akuntansi Biaya Dalam Perspektif.

Cetakan Pertama. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.

Manalu, S., & Poluan, S.J. (2018). Cara Akurat Menyusun Penganggaran Perusahaan Manufaktur. Edisi Pertama.

Malang: CV. Seribu Bintang.

PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar.

(2019). Realisasi Anggaran Biaya Operasional.

Rahman, M. (2017). Ilmu Administrasi.

Cetakan Pertama. Makassar: CV. Sah Media.

Riyadi, S. (2017). Akuntansi Manajemen.

Cetakan Pertama. Sidoarjo: Zifatama Publisher.

Salman, K.R., & Farid, M. (2016). Akuntansi Manajemen, Alat Pengukuran dan Pengambilan Keputusan Manajerial.

Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Indeks.

Sujarweni, V.W. (2015). Akuntansi Biaya Teori dan Penerapannya. Cetakan Pertama.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sujarweni, V.W. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Syaifullah, H. (2014). Akuntansi Biaya dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta:

Laskar Aksara.

The, I., & Sugiono, A. (2015). Akuntansi, Informasi dalam Pengambilan Keputusan.

Cetakan Pertama. Jakarta: PT Grasindo, anggota Ikapi.

Referensi

Dokumen terkait

Pelindo I sei.Pakning merupakan tempat Kerja Praktek yang mana dilaksanakan dari awal bulan juli 2021.PT Pelindo I merupakan cabang dari PT Pelindo Indonesia I Persero atau Pelindo I

of the defenceless women, who had no choice but to comply.34 There is documented evidence given under oath by women who had been molested by members of the armed black units who