• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELINGKUPAN DALAM KERANGKA ACUAN ANDAL

N/A
N/A
Fazryan Ade Priambudy

Academic year: 2023

Membagikan "PELINGKUPAN DALAM KERANGKA ACUAN ANDAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PELINGKUPAN DALAM KERANGKA ACUAN ANDAL (Ujian 1 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Oleh :

Fazryan Ade Priambudy 2014181007

JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

2023

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ISI...1

1. Pelingkupan dalam Kerangka Acuan ANDAL...1

2. Prinsip Dasar Pelingkupan dalam Kerangka Acuan ANDAL...1

3. Tujuan Pelingkupan dalam Kerangka Acuan ANDAL...1

4. Manfaat Pelingkupan dalam Kerangka Acuan ANDAL...2

5. Aspek-Aspek Pelingkupan dalam Kerangka Acuan ANDAL...2

6. Proses Pelingkupan dalam Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)...4 DAFTAR PUSTAKA

(3)

ISI

1. Pelingkupan dalam Kerangka Acuan

Proses pelingkupan melibatkan penentuan batasan dan ruang lingkup analisis dampak lingkungan untuk suatu proyek atau kegiatan. Tujuannya adalah untuk mengenali dan memahami potensi dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat proyek tersebut.

Dalam Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), pelingkupan berperan penting dalam mengarahkan perhatian pada aspek lingkungan yang harus diperhatikan secara mendalam. Penetapan pelingkupan dalam ANDAL umumnya didasarkan pada proyek atau kegiatan yang akan dievaluasi.

2. Prinsip Dasar Pelingkupan dalam Kerangka Acuan ANDAL

Beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan saat melaksanakan pelingkupan adalah sebagai berikut:

1. Memperhatikan dan mengevaluasi berbagai opsi lokasi untuk rencana usaha atau kegiatan. Dalam pelingkupan, penting untuk mempertimbangkan alternatif lokasi yang mungkin untuk rencana usaha atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Ini

melibatkan analisis dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi yang mungkin timbul di setiap lokasi yang dipertimbangkan. Dengan mempertimbangkan opsi lokasi secara hati-hati, dapat dipilih lokasi yang paling sesuai untuk mengurangi dampak negatif dan meningkatkan keberlanjutan.

2. Memperhatikan dan mengevaluasi alternatif teknologi dan proses produksi. Selain lokasi, prinsip dasar lain dalam pelingkupan adalah mempertimbangkan alternatif teknologi dan proses produksi dari rencana usaha atau kegiatan. Ini melibatkan evaluasi terhadap teknologi yang digunakan, bahan baku yang digunakan,

penggunaan energi, pengelolaan limbah, dan dampak lingkungan lainnya. Dengan mempertimbangkan alternatif teknologi dan proses produksi, dapat dipilih yang paling ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar ini, pelingkupan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, penting untuk melibatkan pemangku kepentingan terkait dan memastikan bahwa keputusan yang diambil didasarkan pada analisis menyeluruh dan informasi yang akurat.

3. Tujuan Pelingkupan dalam Kerangka Acuan ANDAL

Pelingkupan memiliki tujuan diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi ruang lingkup dampak potensial yang disebabkan oleh rencana usaha atau kegiatan terhadap lingkungan hidup yang dianggap relevan untuk dianalisis secara detail dalam studi ANDAL.

2. Menentukan wilayah studi dalam kerangka ANDAL dengan mempertimbangkan penyebaran dampak, termasuk batas proyek, batas ekologis, batas sosial, dan batas administratif.

(4)

3. Menetapkan tingkat kedalaman studi ANDAL sebagai dasar untuk menentukan metode penelitian yang akan digunakan, data dan informasi yang diperlukan, jumlah sampel yang akan diukur, dan kebutuhan tenaga ahli yang diperlukan.

4. Manfaat Pelingkupan dalam Kerangka Acuan ANDAL Manfaat dalam melakukan pelingkupan adalah sebagai berikut.

1. Efisiensi biaya, tenaga, dan waktu dalam penyusunan ANDAL.

2. Terarahnya penyusunan ANDAL.

3. Terakomodasinya kesempatan diskusi dan konsultasi antara pemrakarsa dengan berbagai pihak yang berkepentingan sejak awal kegiatan, sehingga konflik di tahap lanjut dihindari.

5. Aspek-Aspek Pelingkupan dalam Kerangka Acuan ANDAL

Tabel 1. Aspek Lingkungan

Aspek Pelingkupan Deskripsi

1. Identifikasi Aspek Lingkungan Mengidentifikasi elemen lingkungan yang relevan untuk dianalisis

2. Penetapan Lingkup Potensial Menentukan cakupan dampak yang mungkin timbul dari proyek

3. Penetapan Lingkup Wilayah Studi Menentukan batas wilayah yang akan dianalisis dalam ANDAL

4. Penentuan Tingkat Kedalaman Studi Menentukan tingkat detail dan metode yang akan digunakan

5. Dokumentasi dan Komunikasi Membuat catatan dan berkomunikasi secara efektif dengan pemangku kepentingan

Pelingkupan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pada dasarnya, pelingkupan mencakup aspek-aspek berikut.

a) Informasi mengenai rencana usaha/kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi yang akan dilakukan oleh penanggung jawab usaha/kegiatan.

b) Pengelolaan dan pemantauan lingkungan terkait rincian mengenai pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan yang telah direncanakan oleh penanggung jawab usaha/kegiatan. Hal ini mencakup langkah-langkah yang akan diambil untuk mengelola dan memonitor dampak lingkungan yang timbul akibat rencana usaha/kegiatan.

c) Data komponen lingkungan dilakukan identifikasi mengenai informasi komponen lingkungan yang akan terdampak oleh rencana usaha/kegiatan. Data yang disampaikan harus berupa data primer atau sekunder yang aktual dan valid.

d) Dampak potensial disajikan hasil identifikasi dan inventarisasi dampak lingkungan hidup (primer, sekunder, dll.) yang berpotensi timbul sebagai akibat adanya rencana usaha/kegiatan. Proses identifikasi dapat dilakukan dengan metode ilmiah yang berlaku secara nasional/internasional.

(5)

e) Evaluasi dampak potensial, dengan memisahkan dampak yang perlu dikaji lebih dalam dengan dasar penentuan suatu dampak potensial menjadi Dampak Penting Hipotetik (DPH) atau tidak. Evaluasi dampak potensial mencakup hal-hal yang dianggap penting oleh masyarakat, instansi yang bertanggung jawab, dan pakar.

f) Dampak penting hipotetik, berisi daftar dampak hasil evaluasi dampak potensial yang telah dilakukan.

g) Batas wilayah studi, merupakan batas terluar dari batas wilayah proyek, ekologis, sosial, dan administratif dengan mempertimbangkan kendala teknis.

Penentuan batas wilayah studi dilakukan dengan justifikasi ilmiah yang kuat dan disertai dengan peta batas wilayah studi yang memenuhi kaidah kartografi.

h) Batas waktu penelitian, setiap Dampak Penting Hipotetis (DPH) yang dianalisis memiliki batas waktu penelitian yang ditetapkan. Penentuan batas waktu penelitian digunakan sebagai landasan untuk mengidentifikasi perubahan data komponen lingkungan yang terkait dengan rencana usaha/kegiatan.

Tabel 2. Informasi Pelingkupan N

o

Rencana Usaha/Kegiatan yang Berpotensi Menimbulkan

Dampak Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanaka

n

Komponen Rona Lingkungan

Terkena Dampak

Uraian Batas

Wilaya h Studi

Batas Waktu Kajian Dampak

Potensia l

Evaluasi Dampak Potensia

l

Dampak Penting Hipoteti

k

Tahap Pra

Konstruksi Tahap Konstruksi Tahap Operasi Tahap Pasca Operasi

Gambar 1. Diagram Alir Pelingkupan

Kegiatan

1. Pra Konstruksi 2. Konstruksi 3. Operasi

Dampak Potensial DPH

Lingkungan Rencana

Usaha Kegiatan

(6)

6. Proses Pelingkupan dalam Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)

Berdasarkan proses pelingkupan dalam ANDAL berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup, sebagai berikut.

1. Identifikasi Aspek Lingkungan: Mengidentifikasi aspek lingkungan yang relevan untuk dianalisis dalam kerangka ANDAL, termasuk tanah, air, udara, flora dan fauna, serta aspek sosial dan budaya yang terkait dengan proyek atau kegiatan yang akan dilakukan.

2. Penetapan Lingkup Potensial: Menentukan cakupan dampak potensial yang signifikan yang mungkin terjadi akibat proyek atau kegiatan. Daftar potensi dampak lingkungan dipertimbangkan berdasarkan relevansi, tingkat signifikansi, dan potensi dampaknya terhadap lingkungan.

3. Penetapan Lingkup Wilayah Studi: Menentukan wilayah studi yang akan dianalisis dalam kerangka ANDAL, dengan mempertimbangkan batas proyek, batas ekologis, batas sosial, dan batas administratif. Tujuan pentingnya adalah memastikan bahwa dampak lingkungan yang relevan dan signifikan tercakup dalam analisis.

4. Penentuan Tingkat Kedalaman Studi: Menentukan tingkat kedalaman studi yang akan dilakukan dalam kerangka ANDAL, termasuk metode penelitian yang akan digunakan, data dan informasi yang diperlukan, jumlah sampel yang harus diukur, dan keahlian ahli yang dibutuhkan. Tingkat kedalaman studi disesuaikan dengan kompleksitas proyek, tingkat potensi dampak, dan persyaratan regulasi yang berlaku.

5. Dokumentasi dan Komunikasi: Melakukan dokumentasi yang jelas mengenai hasil pelingkupan dan menjalankan komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan terkait. Hal ini penting untuk memastikan pemahaman yang konsisten dan transparansi dalam seluruh proses.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Azzarahmawati. 2014. Wajib amdal, dokumenamdal, proseduramdal.

http://azzarahmawati.blogspot.co.id/ Diakses: 7 Juni 2023.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2021). Panduan Teknis Penyusunan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL).

Referensi

Dokumen terkait

As such, based on the results of the tracer study, out of 235 accounted graduates of the College of Arts & Sciences in various years across the programs, there are 105 alumni who are