• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS PENAMBANGAN BATUBARA

N/A
N/A
Fazryan Ade Priambudy

Academic year: 2023

Membagikan "RENCANA KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS PENAMBANGAN BATUBARA "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS PENAMBANGAN BATUBARA SAMPAI DENGAN 10 JUTA TON/TAHUN PT. MUSTIKA INDAH

PERMAI DI KECAMATAN MERAPI BARAT DAN MERAPI TIMUR, KABUPATEN LAHAT, PROVINSI SUMATERA SELATAN

(Ujian 2 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Oleh :

Fazryan Ade Priambudy 2014181007

JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

2023

(2)

i DAFTAR ISI

Halaman

ISI ... 1

I. Rencana Kegiatan Usaha ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

II. Rona Lingkungan Lahan/Tanah Wilayah Kegiatan Usaha ... 2

III. Dampak Tahap Konstruksi Terhadap Komponen Fisik Terkait Lahan/Tanah ... 2

IV. Dampak Tahap Operasi Terhadap Komponen Fisik Terkait Lahan/Tanah ... 4 DAFTAR PUSTAKA

(3)

1 ISI

I. Rencana Kegiatan Usaha

Peningkatan Kapasitas Penambangan Batubara Sampai Dengan 10 Juta Ton/Tahun Pt.

Mustika Indah Permai Di Kecamatan Merapi Barat Dan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.

1.1. Latar Belakang

PT. MIP adalah salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pertambangan batubara di Kabupaten Lahat. Luas wilayah KP PT. MIP ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lahat No. 503/377/KEP/PERTAMBEN/2008 tentang Pemberian Perpanjangan Kuasa Pertambangan Eksplorasi atas suatu wilayah dengan kode KW.27.02.P.LHT.2008 seluas 2.000 ha yang terletak di Kecamatan Merapi Barat dan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Studi AMDAL kegiatan penambangan batubara PT. MIP disetujui melalui SK Bupati Lahat No.

467/KEP/BLH/2008 untuk kapasitas penambangan sebesar 5 juta ton/tahun. Selanjutnya, Bupati Lahat mengeluarkan Keputusan No. 503/474/KEP/PERTAMBEN/2008 yang memberikan izin KP Eksploitasi untuk PT. MIP. Sesuai dengan ketentuan Undang- Undang No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, izin KP Eksploitasi diubah menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lahat No. 503/188/Kep/ PERTAMBEN/2010 tanggal 29 April 2010.

IUP Operasi Produksi ini berlaku selama 20 tahun dan dapat diperpanjang 2 kali masing- masing 10 tahun.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015 – 2024 dari PT.

Perusahaan Listrik Negara (PLN), diperlukan penambahan kapasitas daya sistem

(4)

2 Sumatera sebesar 17,7 GW dalam periode 2015 - 2024 atau rata-rata sebesar 1,7 GW per tahun. Untuk pemenuhan target tersebut, direncanakan 45,5% berasal dari PLTU Batubara (coal-fired power plant). Selain sistem Sumatera, PLN juga merencanakan adanya pembangkit listrik mulut tambang pada area konsesi tambang di Sumatera Selatan untuk membantu pemenuhan listrik sistem Jawa-Bali dengan total kapasitas penambahan 3 GW. Sehubungan dengan hal itu, PT. MIP berencana meningkatkan kapasitas produksi dari 5 juta ton/tahun menjadi 10 juta ton/tahun. Oleh karena itu, PT. MIP mengajukan perubahan Izin Lingkungan melalui penyusunan dokumen AMDAL yang terdiri dari KA, ANDAL dan RKL-RPL.

II. Rona Lingkungan Lahan/Tanah Wilayah Kegiatan Usaha

Secara umum dampak pertambangan terhadap lingkungan adalah penurunan produktivitas lahan, kepadatan tanah bertambah, terjadinya erosi dan sedimentasi, terjadinya gerakan tanah atau longsoran, terganggunya flora dan fauna, terganggunya kesehatan masyarakat serta berdampak terhadap perubahan iklim mikro. Sedangkan dampak pasca tambang yang terjadi adalah, perubahan morfologi dan topografi lahan, perubahan bentang alam (bentuk bentang alam pada lahan bekas tambang biasanya tidak teratur, menimbulkan lubang-lubang terjal, gundukan tanah bekas timbunan alat berat), lahan menjadi tidak produktif dan rawan potensi longsor (Nurul, 2017).

Pada areal pertambangan PT Mustika Indah Permai yang terletak di kecamatan Merapi Barat dan Merapi Timur sudah mengalami perubahan bersamaan dengan dikeluarkannya rencana kegiatan ini. Maksud dari perubahan tersebut adalah, rona lingkungan pada wilayah tersebut sebelumnya sudah dilakukan aktivitas pertambangan. Artinya lahan tersebut sudah berada dalam keadaan minim vegetasi ketika dikeluarkannya rencana kegiatan ini. Sehingga hal ini kemungkinan dapat diperburuk dengan adanya rencana kegiatan tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penambangan dari 5 juta ton/tahun menjadi 10 juta ton/tahun.

III. Prakiraan Satu Dampak Tahap Konstruksi Terhadap Komponen Fisik Terkait Lahan/Tanah

Pada tahap konstruksi rencana kegiatan ini berpotensi merusak komponen fisik khusunya lahan atau tanah, yaitu berupa Peningkatan Erosi Tanah dan Hasil Sedimen. Sumber dampak peningkatan erosi dan sedimen ini berasal dari pembukaan lahan. Peningkatan erosi tanah dan hasil sedimen adalah dampak yang umum terjadi akibat aktivitas

(5)

3 pertambangan. Berikut adalah penjelasan tentang peningkatan erosi tanah dan hasil sedimen dalam konteks pertambangan:

1. Erosi Tanah

Erosi tanah terjadi ketika lapisan tanah atas terkikis atau terangkat dari permukaan tanah.

Aktivitas pertambangan dapat mengganggu kestabilan tanah melalui penggalian, penggunaan alat berat, dan perubahan topografi. Ketika tanah yang stabil terganggu, hujan, angin, atau aliran air dapat mempercepat laju erosi.

Peningkatan erosi tanah dapat mengakibatkan beberapa konsekuensi negatif, termasuk hilangnya lapisan tanah subur yang penting untuk pertumbuhan tanaman, penurunan kesuburan tanah, dan kerusakan habitat alami. Erosi tanah juga dapat menyebabkan sedimentasi di saluran air dan waduk, mengurangi kapasitas penyimpanan air dan mengganggu ekosistem akuatik.

2. Hasil Sedimen

Sedimen adalah partikel-partikel tanah, pasir, lumpur, atau material organik yang terbawa oleh aliran air atau angin. Aktivitas pertambangan dapat menghasilkan sedimen dalam jumlah yang signifikan. Penggalian, pemindahan tanah, dan eksposur tanah yang luas meningkatkan kemungkinan terjadinya erosi dan pengangkutan sedimen.

Hasil sedimen yang masuk ke sungai, waduk, atau perairan pesisir dapat menyebabkan beberapa masalah. Sedimen yang terendap di dasar perairan dapat mengurangi cahaya matahari yang masuk dan mengganggu fotosintesis tanaman air. Hal ini dapat mengganggu kehidupan akuatik dan merusak ekosistem air. Selain itu, hasil sedimen yang mencemari air dapat mengurangi kualitas air dan mempengaruhi organisme air yang sensitif terhadap perubahan kualitas air.

Untuk mengurangi peningkatan erosi tanah dan hasil sedimen akibat pertambangan, praktik pengelolaan yang tepat perlu diterapkan. Ini termasuk penggunaan teknik perlindungan tanah seperti revegetasi, penahanan air, dan pengelolaan aliran permukaan.

Penyusunan rencana pemantauan dan mitigasi erosi tanah juga penting untuk memantau dampak dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi erosi dan sedimen yang dihasilkan.

Untuk mengatasi dampak ini pihak perusahaan melakukan upaya pencegahan sebagai berikut.

a. Pembukaan lahan dilakukan secara bertahap dan terbatas hanya pada tapak proyek b. Meminimalkan pemotongan dan penimbunan tanah (cut and fill) untuk

mempertahankan stabilitas tanah

c. Penstabilan lereng tanah timbunan untuk mencegah terjadinya erosi gully dan longsor

d. Pembuatan sediment trap terbatas pada lahan yang sedang dibangun

e. Penstabilan tebing sepanjang kiri-kanan jalan dan penutupan dengan tanaman penutup (cover crop)

(6)

4 f. Penanaman tanaman penghijauan menggunakan tanaman eksotik in-situ di lahan

perkantoran dan kiri kanan sepanjang jalur jalan akses.

IV. Prakiraan Satu Dampak Tahap Operasi Terhadap Komponen Fisik Terkait Lahan/Tanah

Pada tahap operasi rencana kegiatan ini berpotensi menurunkan kualitas tanah terutama pada Kesuburan Tanah yang di mana hal ini merupakan dampak dari adanya peningkatan erosi dan hasil sedimen. Secara spesifik, sumber dampak dari menurunnya kesuburan tanah pada areal rencana kegiatan disebabkan karena pengupasan dan penempatan topsoil.

Pengupasan dan penempatan topsoil dapat menurunkan kesuburan tanah karena lapisan topsoil merupakan lapisan tanah paling subur yang mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan tanaman. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pengupasan dan penempatan topsoil dapat mempengaruhi kesuburan tanah:

1. Nutrien Penting: Lapisan topsoil kaya akan nutrien penting seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan mikronutrien lainnya. Tanaman memperoleh nutrisi ini dari lapisan tanah atas untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Pengupasan topsoil mengakibatkan hilangnya lapisan tanah yang mengandung nutrisi ini, sehingga mengurangi ketersediaan nutrisi bagi tanaman di area tersebut.

2. Bahan Organik: Topsoil mengandung bahan organik yang penting untuk kesehatan tanah. Bahan organik tersebut memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas penahan air, dan menyediakan nutrisi bagi mikroorganisme tanah. Pengupasan topsoil menghilangkan bahan organik yang esensial tersebut, sehingga dapat merusak kesuburan tanah dan mengurangi kemampuannya untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

3. Aktivitas Mikroorganisme: Lapisan topsoil merupakan tempat tinggal bagi berbagai mikroorganisme yang berperan penting dalam siklus nutrisi tanah. Mikroba seperti bakteri, jamur, dan cacing tanah bertanggung jawab dalam menguraikan bahan organik menjadi nutrien yang dapat digunakan oleh tanaman. Pengupasan topsoil dapat mengurangi populasi mikroorganisme tersebut, mengganggu keseimbangan biologis dalam tanah, dan menghambat proses dekomposisi yang penting bagi kesuburan tanah.

4. Struktur Tanah: Lapisan topsoil memiliki struktur yang baik dengan agregat tanah yang longgar dan pori-pori udara dan air yang memadai. Struktur ini memungkinkan akar

(7)

5 tanaman untuk menembus tanah dengan baik, memperoleh oksigen, dan mengalirkan air dengan efisien. Pengupasan topsoil mengganggu struktur tanah tersebut, menyebabkan kompaksi tanah dan perubahan tekstur tanah yang dapat menghambat pertumbuhan akar tanaman.

Meskipun pengupasan topsoil dapat menurunkan kesuburan tanah, penting untuk dicatat bahwa dalam praktik pengupasan topsoil yang baik, upaya harus dilakukan untuk menjaga topsoil yang diangkat dan mengembalikannya ke area yang direhabilitasi setelah penambangan selesai. Dengan demikian, topsoil dapat dikembalikan ke tempatnya semula dan mendukung pemulihan kesuburan tanah serta rehabilitasi ekosistem yang optimal.

Untuk mengatasi dampak ini pihak perusahaan melakukan upaya pencegahan sebagai berikut.

a. Pembukaan lahan dilakukan secara bertahap dan terbatas hanya pada tapak proyek Pengupasan top soil dilakukan dengan mempertahankan bentuk dan volume tanah alami

b. Penempatan top soil dilakukan dengan memperhatikan susunan/urutan lapisan/horizon tanah; Tinggi per jenjang timbunan top soil tidak lebih dari 3 m untuk mempertahankan kestabilan tanah timbunan

c. Penstabilan lereng tanah timbunan untuk meminimalkan terjadinya erosi parit, gully dan longsor

d. Penutupan tanah timbunan menggunakan tanaman penutup tanah (cover crop) e. Pembuatan sediment traps di sekeliling lokasi tanah timbunan.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2015. Peningkatan Kapasitas Penambangan Batubara Sampai Dengan 10 Juta Ton/Tahun Pt. Mustika Indah Permai Di Kecamatan Merapi Barat Dan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. PT. Mustika Indah Permai.

Jakarta.

Nurul Listiyani. 2017. Dampak Pertambangan Terhadap Lingkungan Hidup Di Kalimantan Selatan Dan Implikasinya Bagi Hak-Hak Warga Negara. Jurnal Al’Adl. 9 (1) : 67-86.

Referensi

Dokumen terkait

Table 3 shows that there is a relationship between eating behavior and nutritional status of children, Table 1 Distribution Frequency Behavior Eating In Childhood Preschool in the

Ministry of Transportation Directorate General Of Civil Aviation 19 ICAO Annexes to the Convention - contain > 12,000 ‘SARPs’ • Annex 1 Personnel Licensing • Annex 2 Rules of the