Peluang:
Stik Daun Singkong menawarkan peluang bisnis yang menarik dalam dunia kuliner. Keunikan bahan baku, yaitu dedaunan singkong yang diolah menjadi basil renyah, memberikan nilai tambah pada produk ini. Potensi pasar yang luas terbuka untuk makanan ringan inovatif dengan sentuhan lokal.
Konsumen saat ini semakin tertarik pada makanan sehat dan ramah lingkungan, dan Stik Daun Singkong memenuhi kriteria tersebut.
Dengan harga yang terjangkau, Stik Daun Singkong bisa menarik perhatian berbagai lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga dewasa. Kemitraan dengan petani lokal untuk memastikan pasokan dedaunan singkong berkualitas juga mendukung aspek keberlanjutan dan mendapatkan dukungan dari konsumen yang peduli pada aspek lokal.
Strategi pemasaran yang cerdas, seperti penekanan pada keunikan rasa, kemasan yang menarik, dan promosi berbasis cerita di media sosial menjadi upaya tim meningkatkan daya tarik produk ini.
Terlebih lagi, Stik Daun Singkong menjadi daya tarik wisata kuliner, memperkuat citra kuliner lokal.
Dengan kombinasi kreativitas dalam pengolahan singkong, keberlanjutan, dan pemasaran yang efektif, bisnis Stik Daun Singkong diyakini memiliki potensi untuk tumbuh dan menjadi favorit di pasar kuliner lokal dan bahkan internasional.
Masalah:
Meskipun ide bisnis Stik Daun Singkong menawarkan peluang menarik, beberapa masalah potensial perlu dipertimbangkan. Pertama, ketersediaan dedaunan singkong yang berkualitas dapat menjadi tantangan, terutama jika permintaan tiba-tiba meningkat. Perlu kerja sama yang kuat dengan petani lokal dan manajemen rantai pasok yang efisien untuk mengatasi masalah ini.
Selain itu, perizinan dan regulasi kesehatan makanan harus diperhatikan. Proses inovatif dalam pembuatan Stik Daun Singkong perlu memenuhi standar keamanan pangan dan peraturan setempat.
Pengelolaan limbah dari proses produksi juga menjadi isu penting, mengingat fokus pada keberlanjutan.
Masalah pemasaran juga dapat muncul, terutama jika persepsi konsumen terhadap dedaunan singkong sebagai bahan pembungkus belum dikenal atau dipahami dengan baik. Perlu upaya ekstra dari tim dalam pendekatan pemasaran untuk mendidik dan membangun kesadaran konsumen tentang keunikan dan kelebihan produk.
Selain itu, persaingan di industri makanan ringan cukup sengit. Pemilihan rasa, kemasan, dan strategi pemasaran yang tidak tepat dapat menghambat daya saing produk ini di pasar yang padat. Namun, dengan manajemen yang cermat, penelitian pasar yang mendalam, dan responsif terhadap umpan balik pelanggan, masalah-masalah ini dirasa dapat diatasi untuk memastikan kesuksesan jangka panjang bagi bisnis Stik Daun Singkong.
Solusi:
Untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul dalam bisnis Stik Daun Singkong, beberapa solusi strategis dapat diimplementasikan. Pertama, kerja sama yang erat antara tim dengan petani lokal perlu diperkuat melalui kontrak jangka panjang dan pelatihan agronomi, untuk memastikan pasokan
dedaunan singkong yang konsisten. Penerapan sistem manajemen rantai pasok yang efisien tentu membantu mengatasi tantangan ketersediaan bahan baku.
Dalam menghadapi perizinan dan regulasi kesehatan makanan, kolaborasi dengan ahli di bidang tersebut dapat memberikan panduan yang diperlukan. Investasi dalam fasilitas produksi yang memenuhi standar keamanan pangan dan berkelanjutan sekiranya dapat mengurangi risiko regulatori dan memberikan kepercayaan kepada konsumen.
Manajemen limbah dapat ditingkatkan dengan mengadopsi praktik daur ulang dan komposisi dedaunan singkong yang tidak terpakai. Ini akan mendukung citra keberlanjutan bisnis dan memenuhi tuntutan konsumen yang peduli lingkungan.
Sementara itu dalam hal pemasaran, pendekatan edukatif harus terus diterapkan. Kampanye pemasaran kreatif melalui media sosial dan kolaborasi dengan influencer kuliner mampu membantu meningkatkan pemahaman konsumen tentang keunikan Stik Daun Singkong. Selain itu, terlibat dalam kegiatan promosi lokal dan pameran kuliner dapat memperkuat citra produk di mata konsumen.
Calon Pengguna:
Calon konsumen sasaran Stik Daun Singkong adalah mereka yang mencari pengalaman kuliner yang unik, sehat, dan ramah lingkungan. Profil konsumen ini mencakup kaum muda profesional yang aktif, memiliki kesadaran tinggi terhadap kesehatan, dan mencari alternatif makanan ringan yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Mereka cenderung peduli pada aspek keberlanjutan dan suka mencoba hal-hal baru.
Selain itu, Stik Daun Singkong juga menyasar pada kelompok konsumen yang mencintai makanan tradisional dengan sentuhan modern. Pasangan muda atau keluarga yang menginginkan camilan sehat untuk anak-anak mereka juga mampu menjadi segmen pasar potensial. Keunikan rasa dan cara penyajian yang inovatif dapat memikat konsumen yang mencari pengalaman kuliner yang berbeda.
Potensi pasar Stik Daun Singkong cukup besar, terutama di kota-kota besar dan daerah dengan tingkat urbanisasi tinggi di Indonesia. Pertumbuhan tren gaya hidup sehat, kepedulian terhadap lingkungan, dan eksplorasi kuliner lokal menjadi pendorong potensial bagi kesuksesan bisnis ini.
Dengan memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen sasaran ini, Stik Daun Singkong memiliki peluang untuk menjadi pilihan favorit di pasar makanan ringan, dengan potensi ekspansi lebih lanjut ke pasar internasional yang menghargai keunikan produk lokal.
Desain Produk atau Jasa:
Desain produk Stik Daun Singkong menciptakan pengalaman unik yang memadukan kearifan lokal dengan inovasi modern. Bentuk basil menggulung dengan panjang sekitar 20 cm memberikan kesan yang khas, menonjolkan keberagaman rasa dan kualitas dedaunan singkong yang digunakan. Warna hijau daun singkong pada stik menciptakan identitas visual yang kuat, memberikan kesan alami dan segar yang sesuai dengan bahan baku utama.
Kemasan standing pouch berwarna kuning setinggi 30 cm dengan gambar produk stik di tengah- tengah memberikan daya tarik estetis dan kenyamanan dalam penyimpanan. Desain ini tidak hanya
memudahkan konsumen dalam membawa dan menyimpan produk, tetapi juga memberikan kesan ceria yang sesuai dengan citra makanan ringan yang menyenangkan.
Khusus pada interior kemasan dilapisi aluminium foil yang berperan sebagai penghalang aroma, menjaga keaslian rasa Stik Daun Singkong dengan mencegah bau atau rasa dari lingkungan luar yang dapat meresap ke dalam produk. Ini penting untuk memastikan bahwa konsumen dapat menikmati cita rasa khas dan keunikan produk
Selain aspek visual, desain produk ini juga mempertimbangkan keberlanjutan dengan menggunakan bahan kemasan yang ramah lingkungan. Standing pouch yang dapat didaur ulang atau memiliki label ramah lingkungan dapat menarik konsumen yang peduli pada isu lingkungan.
Secara keseluruhan, desain produk Stik Daun Singkong mencerminkan keaslian dan daya tarik produk lokal, sementara juga memberikan kesan modern dan bersahabat. Desain ini membantu
menyelesaikan masalah pemasaran dengan menciptakan citra produk yang menarik, menonjolkan keunikan rasa dan keberlanjutan, yang merupakan nilai tambah bagi konsumen yang menjadi target pasar.
Tim:
Tim di balik bisnis Stik Daun Singkong terdiri dari tiga orang mahasiswa FKIP Universitas Jambi yang sempat beberapa kali merintis pengalaman lewat Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan Business Plan Competition (BPC). Pertama, Vannessa Ajeng Trisna Putri selaku kepala produksi dalam pengolahan makanan dan teknik masak khususnya dalam penggunaan dedaunan singkong. Latar belakangnya dalam kuliner dan pengalaman di industri makanan memberikan wawasan mendalam dalam merancang resep yang lezat dan inovatif.
Kedua, kepala pemasaran dan branding, Wandi Saputra, seorang profesional kreatif dengan latar belakang dalam pemasaran dan desain grafis. Pengalamannya dalam kampanye pemasaran dan pengetahuannya tentang tren konsumen membantu menciptakan citra merek yang kuat dan daya tarik visual untuk Stik Daun Singkong. Prestasi yang pernah diraih di dunia entreprenurship ialah Juara 2 BPC Tingkat Nasional BEM FEB Universitas Jambi tahun 2021 dengan lewat pengenalan produk Jam Dinding Resam.
Ketiga, manajer operasional dan keuangan, Rada Irma Mutia yang memimpin aspek keuangan dan manajemen operasional. Melalui pengalaman menjanjikan sebagai finalis lomba BPC dari Pemrov Jambi 2021 dengan produk kuliner Wajik Nanas, dia membawa keahlian strategis dalam perencanaan keuangan, manajemen inventaris, dan pengembangan strategi bisnis.
Potensi Nilai Tambah/Dampak yang Sudah Ada:
Pengadaan bisnis Stik Daun Singkong telah menciptakan sejumlah potensi nilai tambah dan dampak positif. Pertama-tama, produk ini membawa keunikan dalam dunia kuliner dengan memanfaatkan dedaunan singkong sebagai bahan baku utama, menciptakan produk yang agronomis dan
mendukung keberlanjutan.
Dalam konteks sosial dan ekonomi, bisnis ini juga memberikan dampak positif dengan menjalin kemitraan dengan petani lokal. Dengan melibatkan petani dalam rantai pasok, Stik Daun Singkong memberikan dukungan kepada komunitas lokal dan membantu menggerakkan ekonomi setempat.
Selanjutnya, nilai tambahnya terletak pada pengembangan produk lokal yang dapat menjadi daya tarik wisata kuliner. Stik Daun Singkong menciptakan identitas kuliner yang kuat dan mempromosikan kekayaan bahan baku lokal, berpotensi menjadikan singkong .
Dari segi konsumen, Stik Daun Singkong memberikan alternatif makanan ringan sehat yang
memenuhi kebutuhan konsumen yang peduli pada kesehatan dan lingkungan. Dengan menciptakan produk yang tidak hanya lezat tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan, bisnis ini dapat menjadi pilihan utama bagi konsumen yang menginginkan gaya hidup sehat.
Secara keseluruhan, bisnis Stik Daun Singkong bukan hanya sekadar penyedia makanan ringan, tetapi juga menciptakan dampak positif dalam aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Potensi nilai tambah ini membuka peluang untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan pengakuan sebagai inovator dalam industri kuliner lokal.
Sumber Daya:
Pengembangan usaha bisnis Stik Daun Singkong melibatkan sejumlah sumber daya yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan. Pertama-tama, sumber daya manusia yang berkualitas dan
berkompeten menjadi kunci utama. Tim yang terampil dalam produksi, pemasaran, dan manajemen operasional membantu meningkatkan efisiensi dan inovasi produk.
Sumber daya finansial juga krusial dalam pengembangan usaha ini. Dana yang cukup dapat
digunakan untuk investasi dalam fasilitas produksi modern, riset dan pengembangan, serta strategi pemasaran yang efektif. Dukungan finansial yang baik juga memungkinkan bisnis untuk menghadapi tantangan dan peluang yang muncul.
Pengadaan bahan baku berkualitas dan terjamin merupakan sumber daya kritis. Kerjasama yang solid dengan petani lokal untuk memastikan pasokan dedaunan singkong yang berkualitas menjadi langkah strategis untuk menghindari gangguan dalam rantai pasok.
Teknologi dan peralatan modern juga menjadi sumber daya penting. Peralatan produksi yang efisien membantu meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Teknologi informasi digunakan untuk manajemen inventaris, pemasaran online, dan analisis data konsumen untuk mendukung pengambilan keputusan.
Selain itu, jaringan dan hubungan bisnis yang kuat dengan pemasok, distributor, dan mitra strategis juga membentuk sumber daya yang tak ternilai. Kolaborasi yang baik terbukti membuka pintu untuk ekspansi pasar dan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.
Dengan merinci dan mengelola sumber daya ini secara efektif, bisnis Stik Daun Singkong dapat mengoptimalkan potensi pengembangan dan menjaga kelangsungan usahanya dalam pasar yang kompetitif.
LAMPIRAN FOTO
BIODATA KETUA
NAMA : WANDI SAPUTRA
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : AIR BAGI/28 Juli 2001
NIK : 1404202807010001
ASAL INSTITUSI : UNIVERSITAS JAMBI Scan KTP