PEMAHAMAN TENTANG MERDEKA BELAJAR
Arif Marnoto, S.Pd
Guru PJOK SDN 1 Komet Banjarbaru.
PEMAHAMAN TENTANG MERDEKA BELAJAR
 Merdeka Belajar adalah sebuah program yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim sebagai upaya untuk bebas berpikir dan
berekspresi.
tujuan Merdeka Belajar adalah sebagai berikut.
 Membangun suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi guru dan siswa.
 Memberikan keleluasaan pada sekolah dalam mengadakan penilaian dan penerapan kurikulum sesuai dengan kondisi sekitar.
 Memenuhi kebutuhan peningkatan sumber daya manusia dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
 Menciptakan peserta didik yang berjiwa merdeka, serta tidak merasa dikekang oleh ketentuan dan peraturan dalam pembelajaran sehingga mereka dapat menemukan potensi dan
kemampuan diri masing-masing.
 Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
MENGENAL DIRI SEBAGAI PENDIDIK
 Pekerjaan seorang guru tidak sebatas pada mendidik dan mengajar saja akan tetapi tugas guru terhadap siswa yang lainnya yaitu membimbing serta mengarahkan para siswa agar tetap di jalur yang benar, terlebih pada saat proses belajar mengajar.
 Guru merupakan tenaga profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, menilai, melatih dan mengevaluasi para peserta didik untuk jalur pendidikan formal pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah.
 Guru merupakan sosok yang bisa membentuk watak dan jiwa para peserta didik.
Guru memiliki kuasa untuk membangun dan membentuk kepribadian peserta didik agar bisa menjadi seorang yang berguna bagi nusa, bangsa dan juga agama.
1. ING NGARSA SUNG TULADHA
 Seperti sudah disebutkan sebelumnya, "Ing Ngarsa Sung Tuladha" berarti "di depan menjadi contoh atau pautan", yang harus dilakukan oleh semua guru.
 Seorang guru sebagai pemimpin dalam kelas harus memberikan contoh yang baik bagi siswanya. Mereka harus mampu mempraktikkan nilai-nilai yang mereka
ajarkan, seperti disiplin, kerja keras, kejujuran, dan toleransi. Seorang guru juga harus bisa menjadi panutan yang baik bagi siswa-siswanya. Bahkan guru juga harus bisa mencontohkan pentingnya untuk menghargai perbedaan dan memperkuat
kerja sama.
 Dengan demikian, Ing Ngarsa Sung Tuladha sangat penting diterapkan dalam dunia pendidikan sebagai sebuah pedoman bagi guru dalam membentuk siswanya
menjadi individu yang berkualitas.
2. ING MADYA MANGUN KARSA
 Selanjutnya Ki Hajar Dewantara juga memperkenalkan semboyan "Ing Madya Mangun Karsa" yang bermakna "di tengah memberi atau membangun semangat, niat, maupun kemauan".
 Semboyan ini perlu dilakukan oleh guru untuk membimbing para siswa dalam membangun cita-cita yang tinggi dan mulia. Selain itu, semboyan ini juga bisa diartikan sebagai sebuah ajakan untuk mengembangkan potensi diri.
 Sehingga seorang guru memiliki peran untuk membantu para siswa menemukan potensi diri yang bisa dikembangkan.
 Jadi, dari semboyan ini, seorang guru berperan penting dalam membentuk manusia yang berkarakter, kreatif, dan mampu berkontribusi bagi kemajuan masyarakat dan bangsa
3. TUT WURI HANDAYANI
 Semboyan terakhir adalah "Tut Wuri Handayani" yang berarti "di belakang memberikan semangat atau dorongan".
 Pada semboyan ini sosok guru diharapkan bisa memberikan semangat dan dorongan pada para siswanya.
 Dengan begitu para siswa memiliki keberanian dan pendukung dalam mencapai cita-cita yang diinginkan.
 Dorongan atau semangat yang bisa diberikan pada para siswa cukup beragam, dari pendidikan yang berkualitas, fasilitas pendidikan, hingga dukungan secara moral.
 Rasa semangat yang diberikan oleh guru akan membuat para siswa berani menggapai cita-citanya dan mencari pendidikan sesuai yang diinginkan.
 Tiga semboyan ini pun jadi terkenal untuk menggambarkan peran sosok guru atau pemimpin atas siswa atau anak buahnya.
PERAN SEBAGAI GURU
 Guru merupakan tenaga profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, menilai, melatih dan mengevaluasi para peserta didik untuk jalur pendidikan formal pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah.
Implementasi kebijakan merdeka belajar mendorong peran guru baik dalam pengembangan kurikulum maupun dalam proses pembelajaran.
Selain sebagai salah satu sumber belajar, dalam merdeka belajar guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang didukung oleh kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial.
 Kebijakan Merdeka Belajar adalah memberikan kemerdekaan kepada setiap satuan pendidikan untuk melakukan inovasi. Pada hakekatnya, Merdeka Belajar hadir
untuk menggali potensi yang ada pada guru, sekolah dan peserta didik untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas secara mandiri. Mandiri bukan hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan yang sudah ada, tetapi yang sangat diperlukan adalah kegiatan untuk berinovasi. Guru dan peserta didik diberi
kebebasan untuk mengakses ilmu pengetahuan, serta metode pembelajaran yang berdiferensiasi.
INGIN MENJADAI GURU SEPERTI APA ?
 Pembelajaran yang “Merdeka” juga harus dilakukan secara inovatif. Dalam hal ini, setiap guru perlu memiliki keterampilan untuk memberikan pengajaran yang inovatif. Beberapa metode yang dapat dilakukan oleh guru dalam memberikan innovative teaching antara lain (Kalyani & Rajasekaran, 2018):
1. Menggunakan alat bantu audio dan video (teknologi digital) 2. Melakukanbrainstorming
3. Belajar di luar kelas 4. Membuat roleplay
5. Mendorong penemuan ide-ide baru
6. Menggunakan permainan (puzzle and game) 7. MelakukanStory telling.
 Merdeka Belajar dapat juga menjadi indikator inovasi pembelajaran di era perkembangan teknologi saat ini melalui pemanfaatan teknologi dalam proses
pembelajaran. Pemanfaatan teknologi dapat melibatkan siswa dengan berbagai jenis rangsangan pembelajaran berbasis aktivitas. Pemanfaatan Teknologi dapat menambah daya tarik penyajian materi, sehingga memacu para siswa dan guru untuk lebih
banyakmelekmedia.
TUJUAN PEMBELAJARAN PJOK KURIKULUM MERDEKA
Bagaimana tahapan metode pengajaran ini?
 ASESMEN DIAGNOSTIK
 Peserta didik Anda akan melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi,
karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, tahap pencapaian pembelajaran, dan hal mendasar lainnya.
 PERENCANAAN
 Pada tahap ini, Anda akan menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik.
 Selain itu, Anda akan melakukan pengelompokkan peserta didik berdasarkan tingkat kemampuan yang sama.
 PEMBELAJARAN
 Selama proses pembelajaran, Anda akan mengadakan asesmen formatif secara berkala.
 Sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran, di akhir proses pembelajaran, Anda akan melakukan asesmen sumatif. Asesmen ini juga akan memudahkan Anda untuk merancang projek berikutnya bagi peserta didik.
KITA AKAN TERAPKAN PEMBELAJARAN PJOK
ASESMEN DIAGNOSTIK
1. Mengidentifikasi kemampuan prasyarat
2.Menyusun instrumen asesmen diagnosis
3. Melaksanakan asesmen diagnosis
4. Membuat pemetaan murid dari hasil diagnosis