Serambi Journal of Agricultural Technology, Vol.5 No.1 Hal 47- 51 2023 | 47 9879ISSNISSNIISSNSSN: 2684-9879
UTILIZATION OF KIRINYUH LEAVES (Chromolaen odorata L.) AS AN ALTERNATIVE TO HERBAL TEA USING OVEN DRYING
TEMPERATURE OPTIMIZATION
Suci Rahmi1)*, Desi Susanti2)
1,2Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar
*email: [email protected]
Article Info Article history:
Received:
31-05-2023
Received in revised:
05-06-2023 Accepted:
09-06-2023
Abstract
Kirinyuh is a shrub plant that is widespread in the tropics. Kirinyuh plants grow wild in Aceh province. One of the traditional and mechanical uses of the kirinyuh plant (Chromolaen odorata L.) is to process it into an alternative herbal tea product. Tea processing techniques from agricultural commodity raw materials are usually carried out by the drying process. This study aims to utilize kirinyuh leaves as an alternative to herbal tea by optimizing the drying temperature of the oven. The stages of the drying process of kirinyuh leaves are optimization of the oven drying temperature (T) with 3 treatments (40 oC, 50 oC, 60 oC). during (60 minutes, 120 minutes, 180 minutes). From the results of drying kirinyuh leaves, the percentage of water content was measured. Based on the weight of the kirinyuh leaf samples, oven drying with variations in temperature (40, 50, 60)oC showed that at 60oC the most optimal in reducing the water content of kirinyuh leaf herbal tea was 4.91-5.48%.
Keywords: kirinyuh, herbal tea, optimization, drying
PEMANFAATAN DAUN KIRINYUH (Chromolaen odorata L.) SEBAGAI ALTERNATIF TEH HERBAL MENGGUNAKAN OPTIMASI SUHU
PENGERINGAN OVEN
Abstrak
Kirinyuh merupakan tanaman semak yang tersebar luas di daerah tropis. Tanaman kirinyuh banyak tumbuh liar di provinsi Aceh. Salah satu pemanfaatan secara tradisional maupun mekanis tanaman kirinyuh (Chromolaen odorata L.) adalah dengan mengolah menjadi produk alternatif teh herbal. Teknik pengolahan teh dari bahan baku komoditas pertanian biasanya dilakukan proses pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan daun kirinyuh sebagai alternatif teh herbal dengan menggunakan optimasi suhu pengeringan oven. Tahapan proses pengeringan daun kirinyuh adalah dilakukan optimasi suhu pengeringan oven (T) dengan 3 perlakuan (40 oC, 50 oC, 60 oC). selama (60 menit, 120 menit, 180 menit). Hasil pengukuran pengeringan daun kirinyuh, diukur persentase kadar air. Berdasarkan berat bahan sampel daun kirinyuh, pengeringan oven dengan variasi suhu (40, 50, 60)oC menunjukkan bahwa pada suhu 60oC paling optimal dalam pengurangan kadar air teh herbal daun kirinyuh sebesar 4,91- 5,48
%
Kata kunci: kirinyuh, teh herbal, optimasi, pengeringan
Serambi Journal of Agricultural Technology, Vol. 5 No.1 Hal 47 - 51 2023 | 48 PENDAHULUAN
Kirinyuh merupakan tanaman semak yang tersebar luas di daerah tropis..
Daun Kirinyuh berwarna hijau muda dan bentuk gerigi yang dapat tumbuh mencapai lebih dari 2 meter. Bunga berwarna putih bergerombol dan muncul pada saat musim kering (Soeryoko, 2011). Tanaman kirinyuh banyak tumbuh liar di provinsi Aceh. Tanaman ini sangat mudah tumbuh di sepanjang lalu lintas jalan dan pada lahan- lahan yang ditelantarkan menjadi semak belukar yang belum optimal dalam pemanfaatannya. Salah satu pemanfaatan secara tradisional maupun mekanis tanaman kirinyuh (Chromolaen odorata L.) adalah dengan mengolah menjadi produk alternatif teh herbal.
Teknik pengolahan teh dari bahan baku komoditas pertanian biasanya dilakukan proses pengeringan. Pengeringan merupakan salah satu teknik pengolahan yang digunakan untuk memperpanjang daya simpan. Pengeringan mampu menurunkan kadar air serta meningkatkan konsentrasi komponen fenolik pembentuk warna, rasa, dan aroma pada teh.
Pengeringan daun teh yang sering digunakan yaitu pengeringan kabinet, sangrai, dan penjemuran sinar matahari (Adhamatika, 2021).
Pengeringan konvensional dengan menggunakan sinar matahari kurang efektif disebabkan masih tergantung pada cuaca dan waktu sehingga teknik mengoptimasikan proses pengeringan daun kirinyuh dengan menggunakan suhu pengeringan oven. Berdasarkan latar belakang permasalahan itu, maka penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan daun kirinyuh sebagai alternatif teh herbal dengan menggunakan optimasi suhu pengeringan oven.
METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun kirinyuh, air, kertas label, kemasan HDPE. sedangkan alat yang digunakan adalah oven pengering merk memmert D39263/D39264, desikator, timbangan digital, pisau, nampan, saringan, kamera.
Tahapan persiapan pengeringan yaitu pertama, disiapkan daun kirinyuh dengan melakukan proses sortasi dan grading, kemudian pisahkan daun kirinyuh dari tangkai tanaman. selanjutnya ditimbang daun kirinyuh dengan menggunakan timbangan digital. setelah ditimbang dicuci daun kirinyuh dengan menggunakan air yang mengalir agar kotoran pada daun bisa bersih. setelah bersih dilakukan penirisan daun selama 5 – 6 jam. Daun kirinyuh dilakukan pelayuan pada suhu ruang selama 5 hari.
Tahapan proses pengeringan daun kirinyuh adalah dilakukan optimasi suhu pengeringan oven (T) dengan 3 perlakuan (40 oC, 50 oC, 60 oC). selama (60 menit, 120 menit, 180 menit ). Hasil pengukuran pengeringan daun kirinyuh, diukur persentase kadar air. Penentuan persentase kadar air teh herbal daun kirinyuh adalah menimbang cawan kosong, kemudian cawan dikeringkan dalam oven pengering selama 20 menit, kemudian ditimbang cawan kosong. Sampel sebanyak 10 g yang sudah dihomogenkan lalu dimasukkan ke dalam cawan. Cawan yang berisi sampel kemudian ditutup dan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 100-105 ºC selama 10 jam. Cawan dipindahkan ke desikator, cawan lalu didinginkan, dan setelah dingin ditimbang kembali. perhitungan dengan menggunakan rumus : (Apriantono dkk, 1989).
Serambi Journal of Agricultural Technology, Vol. 5 No.1 Hal 47 - 51 2023 | 49 % Kadar Air =𝑊1−𝑊2
𝑊1 𝑥 100 % Dimana :
W1 = Berat sampel awal (gram) W2 = Berat Sampel Akhir (gram)
Berikut tahapan hubungan temperatur dan waktu selama proses pengeringan oven.
Keterangan:
(a) Preheating: Mesin pengering dinyalakan dari temperatur ruangan 22 C - 24 C temperatur yang telah ditentukan, guna untuk memanaskan oven pengering.
(b) Holding time 1: Daun ditahan pada temperatur preheating selama 15-20 menit, guna membuat oven dan daun berada dalam temperatur yang sama.
(c) Final heating: daun dipanaskan dari suhu preheating menuju suhu kerja sesuai variasi dari parameter temperatur pengeringan.
(d) Holding time: Daun ditahan pada temperatur kerja sesuai dengan variasi dari parameter durasi pengeringan.
(e) Cooling: Daun didinginkan hingga kembali pada suhu ruangan berkisar 22 C – 24 C, Nazar, dkk (2021).
HASIL DAN PEMBAHASAN Teh herbal
Pemanfaatan daun kirinyuh sebagai alternatif teh herbal mempunyai rasa dan aroma yang khas, menjadi salah satu minuman fungsional bagi masyarakat. Teh yang bersumber dari daun Kirinyuh memiliki kandungan senyawa pryrrolizidine alkaloids yang menyebabkan tanaman ini berbau menusuk dan berasa pahit. Sehingga pada proses pengolahan teh, daun kirinyuh dilakukan proses pelayuan selama 5 hari pada suhu ruang.
Proses pelayuan bertujuan untuk mengurangi kadar air hingga 70%, selama proses pelayuan daun teh akan mengalami dua perubahan yaitu perubahan senyawa- senyawa kimia yang terdapat dalam daun kirinyuh, dan menurunkan kadar air. Hasil pengolahan daun kirinyuh menjadi teh herbal memperoleh karakteristik Berikut dapat dilihat bentuk Teh Herbal daun kirinyuh.
Gambar 1. Pengeringan suhu (40oC )
Gambar 2. Teh herbal suhu (40oC)
Serambi Journal of Agricultural Technology, Vol. 5 No.1 Hal 47 - 51 2023 | 50 Gambar 3. Pengeringan suhu (50oC)
Gambar 4. Teh herbal suhu 50oC
Gambar 5. Pengeringan Suhu (60oC)
Gambar 6. Teh Herbal suhu (60oC)
Kadar Air
Persentase kadar air pada produk pangan mempunyai pengaruh dalam
menentukan karakteristik fisik dan kimia serta lama simpan bahan pangan. Mutu teh herbal daun kirinyuh pada produk teh kering akan mempengaruhi umur simpan, dimana apabila teh herbal daun kirinyuh mengandung cukup banyak kadar air akan mengakibatkan teh herbal cepat lembab dan mudah mengalami kerusakan. Hasil analisis persentase kadar air pada teh herbal daun kirinyuh berdasarkan optimasi suhu dan waktu pengeringan oven ditampilkan pada Gambar 7.
Gambar 7. Persentase kadar air teh herbal
Kadar air teh herbal daun kirinyuh berkisar antara 4,90% - 6,33%. Persentase ini menunjukkan bahwa kadar air teh dalam batas persentase yang aman disimpan dalam jangka yang lama. Berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh (SNI, 1995) Kadar air produk teh memiliki nilai maksimal 12%. Sehingga kadar air teh herbal daun kirinyuh dari setiap perlakuan pengeringan termasuk dalam standar mutu teh yang ditetapkan oleh SNI 3836:2013.
6.016.176.33
5.515.125.59 4.91
5.485.06
0 1 2 3 4 5 6 7
Kadar Air (%)
Perlakuan
Kadar Air
Serambi Journal of Agricultural Technology, Vol. 5 No.1 Hal 47 - 51 2023 | 51 Tabel 1. Perlakuan (P) suhu pengeringan
P Suhu Waktu (Menit)
Berat Bahan
Berat Kering
1 40 60 6,5 3,80
2 40 120 6,74 3,78
3 40 180 6,89 3,85
4 50 60 6,48 6,25
5 50 120 6,09 5,91
6 50 180 6,43 5,44
7 60 60 5,86 5,57
8 60 120 6,45 6,24
9 60 180 6,03 5,85
Berdasarkan berat bahan sampel daun kirinyuh, pengeringan oven dengan variasi suhu (40,50,60)oC menunjukkan bahwa pada suhu 60oC selama 60-180 menit paling optimal dalam pengurangan kadar air teh herbal daun kirinyuh sebesar 4,91- 5,48
%. Begitu pula pada penelitian Nazar,dkk (2021) menyatakan kehilangan kadar air maksimum pada pengeringan daun kirinyuh adalah 1000 gram, 60 oC dan 240 menit.
Kadar air sangat mempengaruhi mutu teh kering, pada produk teh kering akan mempengaruhi umur simpan, dimana apabila teh kering mengandung cukup banyak kadar air akan mengakibatkan teh cepat lembab dan mudah rusak.
(Zainuddinnur, dkk 2016).
KESIMPULAN
Pemanfaatan daun kirinyuh sebagai alternatif teh herbal mempunyai rasa dan aroma yang khas, menjadi salah satu minuman fungsional bagi masyarakat.
pengeringan oven dengan variasi suhu (40,50,60)oC menunjukkan bahwa pada suhu 60oC paling optimal dalam pengurangan kadar air teh herbal daun kirinyuh sebesar 4,91- 5,48 %. setiap
perlakuan pengeringan termasuk dalam standar mutu teh yang ditetapkan oleh SNI 3836:2013.
DAFTAR RUJUKAN
Adhamatika, A,. Erni S,M. (2021).
Pengaruh Metode Pengeringan dan Persentase Teh Kering Terhadap Karakteristik Seduhan Teh Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L).
Jurnal Pangan dan Agroindustri, 9(4): 196-207.
Apriyantono, Anton. (1989). Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB.Bogor.
Nazar, F., Rumendi, U., Setiawan, H.
(2021). Optimasi Proses Pengeringan Daun Kirinyu (Chromolaena Odorata L.) Terhadap Kehilangan Kadar Air Maksimum Menggunakan Metode Taguchi. dilihat 27 Mei 2023.
http://repository.polman- bandung.ac.id.
Soeryoko, H. (2011). Kiat Pintar Memproduksi Kompos Dengan Pengurai Sendiri. Yogyakarta:
Lily Publisher.
Zainuddinnur, M., Meldayanoor, Nuryati,.
(2016). Proses Pembuatan Teh Herbal Daun Sukun dengan Optimasi Proses Pengeringan dan Penambahan Bubuk Kayu Manis dan Cengkeh. Jurnal Teknologi Agro-Industri. 3(1).