34
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Pemeriksaan Agregat
4.1
Pemeriksaan agregat kasar dan agregat halus dilakukan di Laboratorium mengikuti panduan dari SNI tentang pemeriksaan agregat serta mengikuti Buku Panduan Pedoman Praktikum Beton .
Hasil Pembuatan Agregat Halus Karet Ban Bekas 4.2
Hasil Perhitungan dan analisa terhadap agregat halus karet ban dalam, dari pengujian analisa didapat hasil menggunakan rumus SNI-1969-2008 pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Analisa Pengujian Karet Ban Dalam
Pengujian Hasil
Berat benda uji kering oven (gram) 250
Berat piknometer + air (gram) 495
Berat piknometer + benda uji + air (gram) 687 Berat benda uji jenis kering permukaan (gram) 258
Berat jenis curah kering 273
Berat jenis curah (jenuh kering permukaan) 282
Berat jenis semu 428
Penyerapan Air 0,032%
Sumber : Penelitian 2023
Hasil Pengujian Agregat Kasar Batu Laterit 4.3
Hasil Perhitungan dan analisa terhadap agregat kasar batu Laterit, dari pengujian analisa didapat hasil pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4. 2 Analisa Pengujian Agregat Kasar
Sumber : Siregar dkk 2022
Pengujian Hasil
Finesse Modulus 6.91
Berat isi gembur (kg) 1503
Berat isi padat (kg) 1561
Berat jenis (N/m3) 2.53
Kadar lumpur 0.98%
Tabel 4. 3 Analisa Pengujian Batu Laterit
Pengujian Hasil
Berat jenis (gram) 1.82
Berat isi (gram) 633
Penyerapan 0.5%
Kadar air 0.15%
Sumber : Penelitian 2023 Hasil Pengujian Agregat Halus 4.4
Agregat halus yang digunakan pada penelitian ini yaitu pasir Palu, yang diketahui secara umum bahwa pasir Palu sudah memenuhi syarat untuk dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
Hasil perhitungan agregat halus pasir Palu yaitu:
1. Pengujian berat volume pasir 2. Pengujian kadar lumpur 3. Pengujian berat jenis 4.4.1 Berat Volume Pasir
Tabel 4. 4 Hasil Pengamatan Berat Volume Pasir
Pengujian Tanpa rojokan Dengan
rojokan
Berat silinder (gram) 2143 2143
D/H Silinder (cm) 14/20 14/20
Volume silinder (cm3) 3077,2 3077,2
Berat silinder + pasir (gram) 6197 6658
Berat pasir (gram) 4054 4054
Berat volume (kg/cm3) 0,0020 0,0021
Sumber : praktikum beton 2021
4.4.2 Berat Jenis Pasir
Tabel 4. 5 Hasil Pengamatan Berat Jenis Pasir Palu
Pengujian no I
Berat uji jenuh kering permukaan (gram) 500
benda uji kering oven (bk) (gram) 650
Berat piknometer diisi air (pada suhu kamar) (B)
(gram) 660
Berat piknometer + Benda uji (SSD) = Air (pada suhu
kamar) (Bt) (gram) 964
Berat jenis curah (bulk Specific Gravity) 3,3163 Berat jenis jenuh kering perumukaan (Bulk Specific
Gravity Saturated Surface Dry) 2,5510
Berat jenis semu (Apparent Specific Gravity) 1,8786 Sumber : praktikum beton 2021
4.4.3 Kadar Lumpur
Kadar lumpur dengan cara basah, yaitu:
Tabel 4. 6 Hasil Pengamatan Uji Kadar Lumpur Basah
Pengujian no I II
Tinggi lumpur (mm) 20 20
Tinggi pasir (mm) 60 84
Kadar lumpur (%) 0,333 0,238
Rata - rata (%) 0,2855
Sumber : praktikum beton 2021
Hasil Pengujian Air 4.5
Pada penelitian ini menggunakan air PDAM yang ambil di laboratorium Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Tabel 4. 7 Hasil Pengujian Air (Zulkarnain 2021)
No Parameter Satuan Kadar
Maksimal
Hasil Pemeriksaan A.Fisika
1. Kekeruhan NTU 5 7.15
2. Warna ptCo 15 29
3. Zat pada terlarut
(TDS) Mg/l 500 67.0
4. Bau - Tidak berbau Tidak berbau
5. Rasa - Tidak berasa Tidak berasa
6. Suhu °C Suhu udara ±3 30.0
7. DHL Sm-1 1500 90.1
B.KIMIA
8. pH - 6.5-8.5 6.88
Alumunium Mg/l 0.2 -
Besi (Fe) Mg/l 0.3 -
Kesadahan (CaCo3) Mg/l 500 53.4
Sumber : Zulkarnain dkk., 2021
Perencanaan Campuran Beton 4.6
Penelitian ini merujuk pada SNI 032847 2002 Tentang Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan Dengan Agregat Ringan, berikut adalah Langkah pembuatan beton ringan:
Tabel 4. 8 Perencanaan Campuran Beton
Sumber : penelitian 2023
No Tabel Grafik Perhitungan Nilai
1 MPa 20
2 - -
3 - -
4 - -
5 PCC Tipe 1
6 Diketahui Alami/Pecah
7 Grafik 1 0,64
8 - -
9 Ditetapkan 60-180 mm
10 Ditetapkan 20 mm
11 Diketahui 205
12 Diketahui 320,31
13 - -
14 - -
15 - -
16 Ditetapkan Zona 2
17 - -
40%
60%
19 Ditetapkan 2,54
20 Grafik 3 2300
21 20 - 12 - 11 1774,69
22 18 x 21 709,88
23 21 - 22 1064,81
24
25 Tiap m3 320,31 205 709,88 1064,81
Tiap campuran uji 0.0159 6,11 3,91 13,54 16,93
26 Koreksi proporsi campuran - - - -
18
Semen (kg) Air (L)
Grafik 2
Jumlah Silinder 3
Volume / Adukan 0.0053 x 3 = 0,0159 Agregat Halus (kg) Agregat Kasar (kg)
0,0159 x 1,2 Kadar agregat gabungan Kadar agregat halus Kadar agregat kasar
Proporsi campuran
Volume/ Silinder 0.0053 Agregat Kondisi Jenuh Kering
Persen agregat Agreagat Halus Agregat Kasar
Berat jenus relative, agregat (kering permukaan) Berat isi beton
Jumlah Semen maksimum Jumlah semen minimum Faktor air semen yang disesuaikan Susunan besar butir agregat halus Susunan agregat kasar atau gabungan Faktor air semen maksimum Slump
Ukuran agregat maksimum Kadar air bebas Jumlah semen Nilai tambah (m)
Kuat tekan rata-rata yang direncanakan Jenis semen
Jenis agregat (HALUS/KASAR) Faktor air semen
Uraian Kuat tekan yang diisyarakatkan (benda uji silinder) Deviasi standar (s)
Dalam hal ini peneliti akan menganalisa data – data yang telah diperoleh saat penelitian berlangsung sehingga didapatkan campuran beton yang diinginkan sesuai persentase limbah ban yang direncanakan yaitu 0%, 5%, 10%, 15%.
Adapun data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 9 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 0%
Bahan Karet Ban 0%
Pasir 13,54 Kg
Semen 6,11 Kg
Laterit 14,612 Kg
Air 3,91 L
Sumber : penelitian 2023
Tabel 4. 10 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 5%
Bahan Karet Ban 5%
Pasir 12,86 Kg
Karet Ban 114 g
Semen 6,11 Kg
Laterit 14,612 Kg
Air 3,91 L
Sumber : penelitian 2023
Tabel 4. 11 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 10%
Bahan Karet Ban 10%
Pasir 12,19 Kg
Karet Ban 227 g
Semen 6,11 Kg
Laterit 14,612 Kg
Air 3,91 L
Sumber : penelitian 2023
Tabel 4. 12 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 15%
Bahan Karet Ban 15%
Pasir 11,51 Kg
Karet Ban 341 g
Semen 6,11 Kg
Laterit 14,612 Kg
Air 3,91 L
Sumber : penelitian 2023
Adapun perencanaan campuran beton diatas merupakan pembuatan 3 benda uji untuk sekali pencampuran bahan material. Maka, dilakukan 5 kali pencampuran disetiap persentase material.
Pembuatan Benda Uji 4.7
Pada penelitian ini pembuatan beton dilakukan di laboratorium rekayasa Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dengan menggunakan cetakan berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm yang berjumlah 60 buah. Pembuatan beton menggunakan karet ban sebagai agregat halus pada campuran beton ringan.
Adapun tahapan pembuatan beton menggunakan karet ban sebagai agregat halus sebagai berikut:
4.7.1 Pengadukan Beton
Beton diaduk menggunakan mesin pengaduk (molen). Untuk pengadukan beton yang pertama dilakukan memasukan material agregat halus, dilanjutkan dengan memasukan agregat kasar, setelah tercampur rata maka dilanjutkan dengan memasukan semen, selanjutnya untuk penggunaan air dituangkan secara berkala dengan cara 1/3 agar campuran diaduk dengan rata dan homogen.
4.7.2 Slump Test
Slump test dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi atau kualitas campuran beton. Pengujian slump dilakukan menggunakan kerucut abrams dengan cara mengisi kerucut abrams dengan beton segar pengisian tersebut dilakukan 3 lapis disetiap lapis diperkirakan 1/3 dari isi kerucut pada tiap lapisan dilakukan rojokan / penusukan sebanyak 25 kali, besi rojokan harus masuk sampai bagian bawah setiap lapisan, setelah kerucut abrams penuh kemudian ratakan permukaan kerucut kemudian kerucut diangkat perlahan, jika kerucut sudah terlepas ukur tinggi adukan dengan tinggi kerucut. Maka selisih tinggi kerucut dengan adukan adalah nilai slump.
Tabel 4. 13 Hasil Pengujian Nilai Slump
kode Nilai Slump (cm) dan Umur Beton
3 hari 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari
BN 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm
BR 5% 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm
BR 10% 11 cm 11 cm 11 cm 11 cm 11 cm
BR 15% 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm
4.7.3 Mencetak Beton
Beton yang sudah diuji slump kemudian dimasukkan kedalam cetakan silinder menggunakan cetokan yang sudah diberi oli, adukan beton ke dalam cetakan dengan cara mengisi cetakan silinder 1/3 lalu dilakukan pemadatan dengan cara dirojok / ditusuk menggunakan sebatang besi yang berdiameter 16 mm dengan jumlah rojokan / tusukan 25 kali, lakukan hal ini hingga pengisian cetakan silinder 2/3 dan 3/3 atau sampai dengan cetakan silinder terisi penuh lalu bagian luar cetakan dipukul – pukul menggunakan palu karet agar udara yang terperangkap didalam adukan dapat keluar, setelah itu ratakan bagian permukaan cetakan dan ditunggu mengering selama ±24 jam disarankan tidak lebih dari 48 jam untuk pelepasan cetakan.
4.7.4 Pemeliharaan Beton (Curing)
Setelah cetakan dibuka kemudian beton tersebut dilakukan pemeliharaan beton dengan cara direndam didalam pada kolam yang berada di lab kampus Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur hingga umur yang telah ditentukan dengan umur rencana rendaman 7, 14, 21, dan 28 hari.
Pengujian Berat Volume Beton 4.8
Setelah beton sudah kering dari kadar air perendaman, kemudian dilakukan pengujian berat beton, didapat hasil pengujian berat beton pada tabel sebagai berikut:
4.8.1 Pengujian Berat Volume Beton Normal
Tabel 4. 14 Pengujian Berat Volume Beton Normal
Grafik 4. 1 Pengujian Berat Volume Beton Normal
2.114 2.111 2.092
1.907
2.130 2.110
2.118 2.090 2.123 2.125 2.094 2.108 2.089
2.429 2.466
00 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000
1 2 3
Berat Volume Beton (Kg/m3)
Berat Volume Beton Normal (Kg/m3)
3 hari 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari
Prosentase Umur Berat Volume Beton
(Kg/m3) Rata-rata
0%
3
2.114
2.106 2.111
2.092 7
1.907
2.049 2.130
2.110 14
2.118
2.117 2.125
2.108 21
2.090
2.091 2.094
2.089 28
2.123
2.339 2.429
2.466
4.8.2 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 5% Karet Ban Dalam Tabel 4. 15 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 5% Karet Ban Dalam
Prosentase Umur Berat Volume Beton
(Kg/m3) Rata-rata
5%
3
2.028
2.008 2.002
1.994 7
2.018
2.023 2.032
2.019 14
2.070
2.073 2.078
2.071 21
2.028
2.070 2.094
2.089 28
2.033
2.034 2.027
2.042
Grafik 4. 2 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 5% Karet Ban Dalam
2.028
2.002
1.994 2.018
2.032
2.019
2.070 2.078
2.071
2.028
2.094 2.089
2.033 2.027
2.042
1.940 1.960 1.980 2.000 2.020 2.040 2.060 2.080 2.100 2.120
1 2 3
Berat Volume Beton (Kg/m3)
Berat Volume Beton Presentase 5% Karet Ban
3 hari 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari
4.8.3 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 10% Karet Ban Dalam Tabel 4. 16 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 10% Karet Ban Dalam
Prosentase Umur Berat Volume Beton
(Kg/m3) Rata-rata
10%
3
2.013
2.002 1.992
2.000 7
2.007
2.006 2.024
1.986 14
2.007
2.000 2.005
1.987 21
2.002
1.996 1.975
2.010 28
2.007
2.018 2.015
2.030
Grafik 4. 3 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 10% Karet Ban Dalam
2.013
1.992 2.000
2.008
2.025
1.987
2.008 2.006
1.987 2.002
1.975
2.010 2.008
2.015
2.030
1.940 1.950 1.960 1.970 1.980 1.990 2.000 2.010 2.020 2.030 2.040
1 2 3
Berat Volume Beton (Kg/m3)
Berat Volume Beton Presentase 10% Karet Ban
3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari
4.8.4 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 15% Karet Ban Dalam Tabel 4. 17 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 15% Karet Ban Dalam
Prosentase Umur Berat Volume Beton
(Kg/m3) Rata-rata
15%
3
1.955
1.961 1.962
1.969 7
1.964
1.958
1.966
1.944 14
1.955
1.970
1.981
1.983 21
1.977
1.952
1.953
1.927 28
1.958
1.946 1.953
1.927
Grafik 4. 4 Pengujian Berat Volume Beton Prosentase 15% Karet Ban
1.955 1.962 1.969
1.964 1.966
1.944 1.955
1.981 1.983
1.977
1.953
1.927 1.958
1.953
1.927
1.890 1.900 1.910 1.920 1.930 1.940 1.950 1.960 1.970 1.980 1.990
1 2 3
Berat Volume Beton (Kg/m3)
Berat Volume Beton Presentase 15% Jaret Ban
3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari
Tabel 4. 18 Hasil Pengujian Berat Rata-Rata Volume Beton
Kode Umur berat Volume Beton
(MPa) Rata-Rata
0%
3 2106
2140
7 2049
14 2117
21 2091
28 2339
5%
3 2008
2042
7 2023
14 2073
21 2070
28 2034
10%
3 2002
2004
7 2006
14 2000
21 1996
28 2018
15%
3 1962
1958
7 1958
14 1973
21 1953
28 1946
Grafik 4. 5 Berat Volume Beton Umur 28 Hari
2339
2034 2018 1946
0 500 1000 1500 2000 2500
0% 5% 10% 15%
Berat isi beton kg/m3
Berat Volume Beton Umur 28 Hari
Pada tabel diatas menunjukkan hasil pengujian berat volume beton, didapat berat volume beton dengan rata-rata Prosentase agregat halus karet ban 0%, 5%, 10%, dan 15% memiliki berat melebihi batas beton ringan SNI-03-3449-2002 yaitu <1850 kg/m3. Jika melebihi berat beton ringan termasuk kedalam beton normal.
Grafik 4. 6 Berat Rata-Rata Volume Beton
Pada grafik berat rata-rata volume beton didapat hasil pada prosentase 0%
karet ban dalam sebesar 2.140 kg/m3, pada prosentase 5% karet ban dalam didapat hasil 2.042 kg/m3, terjadi penurunan sebesar 4%. Pada prosentase 10%
agregat halus karet ban dalam didapat hasil 2.004 kg/m3, terjadi penurunan sebesar 2%. Pada prosentase 15% agregat halus karet ban dalam didapat hasil 1.950 kg/m3, terjadi penurunan sebesar 3%.
Pengujian Kuat Tekan Beton 4.9
Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada saat beton telah mencapai umur rencana 3, 7, 14,21 dan 28 hari, pengujian kuat tekan beton menggunakan alat kuat tekan dengan kapasitas 3000 kN. Hasil pengujian kuat tekan beton didapat pada tabel sebagai berikut:
2140
2042
2004
1958
1850 1900 1950 2000 2050 2100 2150 2200
0% 5% 10% 15%
Berat isi beton Kg/m3
Berat Rata-Rata Volume Beton
4.9.1 Pengujian Kuat Tekan Beton Normal
Tabel 4. 19 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal Prosentase Hari Kuat Tekan
(MPa) Rata-rata
0%
3
7,41
7,22 7,62
6,64 7
9,45
9,32 9,65
9,82 14
10,63
11,34 12,89
10,50 21
11,40
11,94 12,09
12,32 28
12,71
14,77 16,22
15,38
Grafik 4. 7 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Normal
Pada beton normal umur 3 hari memiliki kuat tekan rata-rata 7,22 MPa, pada umur 7 hari kuat tekan rata-ratanya 9,32 MPa, 14 hari kuat tekan rata-ratanya 11,34 MPa, umur 21 hari kuat tekan rata-rata 11,94 MPa, dan untuk umur 28 hari kuat tekan rata-ratanya 14.77 MPa.
7,41 7,62
6,64
9,45 10,63 9,65 9,82
12,89
10,50
11,40 12,71 12,09 12,32
16,22 15,38
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00
1 2 3
Kuat Tekan (MPa)
Pengujian Kuat Tekan Beton Normal
3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari
4.9.2 Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 5% Karet Ban
Tabel 4. 20 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 5% Karet Ban
Grafik 4. 8 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 5% Karet Ban Pada Prosentase agregat halus 5% didapat hasil kuat tekan beton pada umur rencana 3 hari memiliki kuat tekan rata-rata 4,91 MPa, pada umur 7 hari didapat hasil kuat tekan rata-rata 10,69 MPa, pada umur 14 hari didapat kuat tekan beton rata-rata 11,25 MPa, pada umur 21 hari didapat kuat tekan beton rata-rata 11,51, dan untuk umur rencana beton 28 didapat kuat tekan rata-rata 12,73.
4,89 5,13 4,73
14,56
11,08
6,44 12,62
11,04
10,10 12,64
11,79
10,10
12,52 12,10
13,58
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00
1 2 3
Kuat Tekan (MPa)
Pengujian Kuat Tekan Beton 5% Karet Ban
3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari
Prosentase Hari Kuat Tekan
(MPa) Rata-rata
5%
3
4,89
4,91 5,13
4,73 7
14,56
10,69 11,08
6,44 14
12,62
11,25 11,04
10,10 21
12,64
11,51 11,79
10,10 28
12,52
12,73 12,10
13,58
4.9.3 Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 10% Karet Ban
Tabel 4. 21 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 10% Karet Ban Prosentase Hari Kuat Tekan
(MPa) Rata-rata
10%
3
4,10
4,03 3,97
4,01 7
9,32
8,56 8,75
7,61 14
8,62
9,00 10,19
8,19 21
11,19
10,83 11,00
10,30 28
12,41
12,44 13,85
11,06
Grafik 4. 9 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Prosentase 10% Karet Ban Pada Prosentase agregat halus 10% didapat hasil kuat tekan beton pada umur rencana 3 hari memiliki kuat tekan rata-rata 4,03 MPa, pada umur 7 hari didapat hasil kuat tekan rata-rata 8,56 MPa, pada umur 14 hari didapat kuat tekan beton rata-rata 9,00 MPa, pada umur 21 hari didapat kuat tekan beton rata-rata 10,83, dan untuk umur rencana beton 28 didapat kuat tekan rata-rata 12,44.
4,10 3,97 4,01
9,32 8,75
7,61 8,62
10,19
8,19
11,19 11,00 10,30
12,41
13,85
11,06
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00
1 2 3
Kuat Tekan (MPa)
Pengujian Kuat Tekan Beton 10% Karet Ban
3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari
4.9.4 Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 15% Karet Ban
Tabel 4. 22 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Prosentase 15% Karet Ban Prosentase Hari Kuat Tekan
(MPa) Rata-rata
15%
3
3,46
3,53 3,93
3,21 7
8,51
7,91 7,97
7,25 14
8,58
8,43 7,96
8,76 21
8,62
9,00 10,19
8,19 28
10,46
11,85 13,92
11,19
Grafik 4. 10 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Prosentase 15% Karet Ban Pada Prosentase agregat halus 15% didapat hasil kuat tekan beton pada umur rencana 3 hari memiliki kuat tekan rata-rata 3,53 MPa, pada umur 7 hari didapat hasil kuat tekan rata-rata 7,91 MPa, pada umur 14 hari didapat kuat tekan beton rata-rata 8,43 MPa, pada umur 21 hari didapat kuat tekan beton rata-rata 9,00, dan untuk umur rencana beton 28 didapat kuat tekan rata-rata 11,85.
3,46 3,93 3,21
8,51 8,58 8,62 7,97 7,96 7,25 8,76 10,19
8,19 10,46
13,92
11,19
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00
1 2 3
Kuat Tekan (MPa)
Pengujian Kuat Tekan Beton 15% Karet Ban
3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari
Tabel 4. 23 Hasil Pengujian Kuat Tekan Rata-Rata Kode Umur Kuat Tekan Rata-rata(MPa)
0%
3 7,22
7 9,32
14 11,34
21 11,94
28 14,77
5%
3 4,91
7 10,69
14 11,25
21 11,51
28 12,73
10%
3 4,03
7 8,56
14 9,00
21 10,83
28 12,44
15%
3 3,53
7 7,91
14 8,43
21 9,00
28 11,85
Grafik 4. 11 Hasil Pengujian Kuat Tekan Rata-Rata
3,53
7,91 8,43 9,00
11,85
4,03
8,56 9,00
10,83
12,44
4,91
10,69 11,25 11,51
12,73
7,22
9,32
11,34 11,94
14,77
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00
3 7 14 21 28
Kuat Tekan (Mpa)
Kuat Tekan Beton Rata-Rata
15%
10%
5%
0%
Pada grafik kuat tekan beton rata-rata untuk prosentase agregat halus karet ban 0% pada umur 7 hari memiliki kuat tekan yang lebih rendah dari 5%. Hal ini dikarenakan batu yang digunakan dari hasil pemecahan manual tiap sampel berbeda-berbeda sehingga dapat mempengaruhi kuat tekan.
Grafik 4. 12 Kuat Tekan Beton Umur 28 Hari
14,77
12,73 12,44
11,85
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00
0% 5% 10% 15%
Kuat Tekan (MPa)
Kuat Tekan Beton Umur 28 Hari
Jenis Pola Keruntuhan 4.10
Pada pengujian kuat tekan beton terdapat pola kehancuran beton dimana terdapat garis rambut yang merupakan jenis dari kehancuran apakah pola kehancuran tersebut masuk kedalam bentuk kehancuran kerucut atau masuk kedalam bentuk kehancuran sejajar sumbu tegak (kolumnar) dari ke lima jenis pola kehancuran yang terdapat pada SNI 1974:2011 “ Cara uji kuat beton dengan benda uji silinder ”
Gambar 4. 1 Sketsa Gambar Tipe Kehancuran Pada Benda Uji Keterangan;
1. Bentuk kehancuran kerucut
2. Bentuk kehancuran kerucut dan belah 3. Bentuk kehancuran kerucut dan geser 4. Bentuk kehancuran geser
5. Bentuk kehancuran sejajar sumbu tegak (kolumnar)
dari pengujian kuat tekan di laboratorium sampel beton prosentase 5%, 10%
dan 15%. Hasil dari pengujian dapat dilihat pada gambar 4.2.
A B C
Gambar 4. 2 Pola Kehancuran Prosentase Karet Ban Dalam 5%, 10%, 15%
Keterangan
Pada gambar 4.1 didapat pola kehancuran yang sama terdapat pada SNI 1974;2011 dengan jenis keretakan sebagai berikut.
a. Gambar (A) menunjukan pola kehancuran = Bentuk kehancuran sumbu tegak (kolumnar)
b. Gambar (B) menunjukan pola kehancuran = Geser
c. Gambar (C) menunjukan pola kehancuran = Bentuk kehancuran sumbu tegak (kolumnar)
Penyebab keretakan pada benda uji
a. Pada gambar (A) menunjukan bentuk pola kehancuran sumbu tegak (kolumnar) bisa terjadi akibat permukaan benda uji yang tidak rata sehingga pembebanan distribusi tidak merata.
b. Pada gambar (B) menunjukan bentuk pola kehancuran geser tipe retakan ini mengidentifikasi bahwa pembebanan yang diberikan oleh mesin uji tekan tidak merata.
c. Pada gambar (C) menunjukan bentuk pola kehancuran sumbu tegak (kolumnar) bisa terjadi akibat permukaan benda uji yang tidak rata sehingga pembebanan distribusi tidak merata.
Jenis Pola Kehancuran Belah Dua 4.11
Pola kehancuran belah dua kuat tekan pada prosentase agregat halus karet ban dalam 5%, 10%, dan 15% sebagai berikut:
Gambar 4. 3 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 5%
Gambar 4. 4 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 10%
Gambar 4. 5 Prosentase Agregat Halus Karet Ban 15%
Dapat dilihat pada gambar diatas partikel karet lunak tidak mampu mengisi rongga dalam beton, sebagai mana fungsi pasir sebagai agregat halus. Sehingga dapat mempengaruhi kuat tekan apabila prosentase agregat halus karet ban semakin tinggi. Perlunya pemanasan karet ban dalam pada suhu tertentu selama
±1 jam agar bahan kimia yang terkandung dalam karet ban yaitu alkali dapat mengikat agregat pada campuran beton.