YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (237-245)
237 PEMANFAATAN NFT SEBAGAI PELUANG BISNIS PADA ERA
METAVERSE
--- Dina Purnama Sari
Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta (Naskah diterima: 1 Januari 2022, disetujui: 30 Januari 2022)
Abstract
In the metaverse era, there are several business opportunities that can be obtained by the people, one of which is NFT. NFT is an NFT or Non-Fungible Token is a token (based on program code on the blockchain) that represents digital files, including photos, images, songs, sound recordings, videos, and games. Thus, NFT is a digital-based asset so it is relatively easy to trade because it does not require real space which is more expensive. Meanwhile, the research method carried out is descriptive qualitative using secondary data based on phenomena by using analysis from relevant references. The result of his research is that NFT is one of the easiest business opportunities to do in the metaverse era.
Keywords: NFT, Metaverse, Business Opportunity
Abstrak
Pada era metaverse, terdapat beberapa peluang bisnis yang dapat diperoleh oleh masyarakat, salah satunya adalah NFT. NFT merupakan NFT atau Non-Fungible Token adalah token (berasaskan kode program di blockchain) yang mewakili file digital, di antaranya adalah foto, gambar, lagu, rekaman suara, video, dan game. Dengan demikian, NFT adalah aset berbasis digital sehingga relatif mudah untuk diperjualbelikan karena tidak membutuhkan ruang nyata yang lebih memakan biaya. Adapun, metode penelitian yang dilakukan deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sekunder berdasarkan fenomena dengan menggunakan analisis dari referensi yang relevan. Hasil penelitiannya adalah NFT merupakan salah satu peluang bisnis yang mudah dilakukan di era metaverse.
Kata Kunci: NFT, Metaverse, Peluang Bisnis
I. PENDAHULUAN
ra metaverse yang saat ini sedang terjadi di Indonesia merupakan salah satu fenomena yang menarik untuk dijadikan salah satu bahan penelitian deskriptif kualitatif. Hal itu dikarenakan era
metaverse merujuk pada dunia virtual 3D yang dihuni oleh avatar manusia yang bukan rekayasa.
Sehubungan dengan hal tersebut, orang yang pertama mencipatakan istilah metaverse adalah Neal Stephenson. Ia menyebutkan
E
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (237-245)
238 istilah tersebut pada novelnya di tahun 1992
yang berjudul “Snow Crash”. Istilah tersebut tidak memiliki definisi yang dapat diterima secara universal. Misalnya, metaverse adalah internet yang diberikan dalam bentuk 3D.
Dengan demikian, metaverse adalah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung, misalnya, orang-orang dapat bekerja, bertemu, bermain dengan menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone, atau perangkat lainnya (https://www.cnbcindonesia.com/tech/202112 16163806-37-299867/mengenal-apa-itu- metaverse-dan-bagaimana-cara-kerjanya).
Secara umum, metaverse memudahkan individu untuk melakukan beberapa hal, seperti menghadiri konser virtual, melakukan perjalanan online, membuat atau melihat karya seni, dan mencoba pakaian digital untuk dibeli. Selain itu, metaverse merupakan alternatif menghasilkan keuntungan pada pandemi covid-19 karena dapat dilakukan sistem shift kerja dari rumah atau work from home. Misalnya, karyawan bisa bergabung bersama dalam sebuah kantor virtual.
Penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai pemanfaatan NFT sebagai peluang
bisnis pada era metaverse, khususnya di kota- kota besar di Indonesia yang saat ini banyak dilaksanakan dan menarik dikaji sebagai sebuah fenomena. Sehubungan dengan hal tersebut, metodologi penelitian yang dilakukan adalah metodologi penelitian deskriptif kualitatif berdasarkan fenomena dengan data sekunder dari beberapa media online sebagai referensi pengolahan data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan NFT sebagai peluang bisnis pada era metaverse.
II. Kajian Teori 2.1 Peluang Bisnis
Menurut Eko Purwanto (2020: 1-2), bisnis dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) serta usaha informal lainnya. Adapun, individu yang mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung risiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut entrepreneur. Produk merupakan barang atau layanan dengan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (237-245)
239 karakteristik tertentu yang memberikan
kepuasan dan manfaat. Perusahaan bisnis menyediakan barang atau layanan yang akan disampaikannya kepada pelanggan dan mendapatkan keuntungan. Selain itu, bisnis juga merupakan lembaga yang menghasilkan barang atau layanan yang dibutuhkan masyarakat dan sangat dipengaruhi oleh naik dan turunnya permintaan masyarakat. Bisnis tidak hanya menghasilkan manfaat dan keuntungan bagi pemilik bisnis maupun pihak lainnya, tetapi juga terdapat kegiatan individu, kelompok, atau organisasi.
Menurut Rasmulia Sembiring (2014:
3-4), bisnis adalah upaya seseorang dalam mengelola produk atau barang jualan, jasa yang diberikan untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian, untuk memperoleh peluang bisnis, terdapat beberapa faktor, yaitu penguasaan pasar, potensi sumber daya manusia dan sarana prasarananya, tanggung jawab publik, dan tingkat partisipasi bisnis.
Menurut Lyandra Aisyah Margie . dkk., (2020: 1-2), bisnis dijalankan oleh orang perorangan secara individu atau sekelompok orang yang membentuk sebuah institusi.
Seseorang dan institusi bisnis yang mengorganisasikan berbagai sumber daya
yang tersedia untuk mendukung proses bisnis.
Dalam prosesnya, bisnis membuat dan menyalurkan produk baik barang ataupun jasa tertentu. Barang-barang dan jasa yang dihasilkan tersebut dibutuhkan oleh masyarakat secara umum.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa peluang bisnis berkaitan dengan berbagai macam proses dan pihak.
Pihak yang terlibat di dalamnya mampu bekerja sama dan bersinergi sehingga tercipta peluang bisnis yang menghasilkan keuntungan. Selain itu, diperlukan perencanaan dan kemampuan menganalisis bisnis yang akan dilaksanakan.
2.2 NFT (Non-Fungible Token)
NFT (Non-Fungible Token) merupakan aset digital yang dimiliki individu atau sekelompok individu yang sebagai besarnya menggunakan teknologi blockchain ethereum untuk merekam transaksi di dalamnya. NFT mewakili barang berharga atau unik dengan nilai tukar yang tidak bisa diganti. Produk NFT yang dapat dijual, yaitu karya seni, aset game, foto, video, musik dan sebagainya. Selain itu, individu tersebut dapat mengubah aset dokumen menjadi NFT.
Berkaitan dengan harga jual, NFT tergantung
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (237-245)
240 pada faktor subjektif, seperti kualitas,
kreativitas, dan reputasi sang seniman.(https://www.cnbcindonesia.com/tech /20220117115005-37-307907/apa-itu-nft-hal- yang-bikin-ghozali-tajir-melintir-bak-sultan).
Secara sederhana, NFT mengubah karya seni digital dan barang koleksi lainnya menjadi aset yang dapat diverifikasi dengan mudah dan diperdagangkan di blockchain.
Imbalan tersebut sangat besar bagi pihak yang menjual NFT karena investor mengeluarkan banyak uang untuk memiliki versi gambar digital NFT. Jadi, NFT adalah bagian konten digital yang ditautkan ke blockchain, basis data digital yang menopang mata uang digital atau cryptocurrency seperti bitcoin dan ethereum. NFT tidak dapat saling ditukarkan.
Artinya, tidak ada dua NFT yang sama.
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk membuktikan keasliannya, pembeli akan menerima sertifikat. Secara umum, NFT digunakan untuk membeli dan menjual karya seni digital dan dapat berbentuk GIF, tweet, kartu perdagangan virtual, gambar objek fisik, skin video game, dan real estate virtual.
(https://www.republika.co.id/berita/r5lk0o368/
mengenal-nft-peluang-bisnis-yang-nilainya- kadang-nggak-masuk-akal).
NFT (Non-Fungible Token) adalah token (berasaskan kode program di blockchain) yang mewakili file digital, seperti foto, gambar, lagu, rekaman suara, video, dan game. File tersebut tidak disimpan di blockchain, melainkan di server ataupun jaringan server IPFS. Token akan merujuk secara permanen terhadap data binary file tersebut. Dengan demikian, token dan file yang diwakilinya dapat dengan mudah dilacak
setiap transaksinya.
(https://riau.suara.com/read/2022/01/22/16480 6/10-manfaat-nft-untuk-keuntungan-bisnis).
Berdasarkan pemaparan mengenai NFT, dapat disimpulkan bahwa NFT (Non-Fungible Token) adalah bagian konten digital yang ditautkan ke blockchain, basis data digital yang menopang mata uang digital atau cryptocurrency seperti bitcoin dan ethereum.
NFT tidak dapat saling ditukarkan. Token dan file yang diwakilinya dapat dengan mudah dilacak setiap transaksinya. Produk NFT yang dapat dijual, yaitu karya seni, aset game, foto, video, musik dan sebagainya.
III. METODE PENELITIAN
Objek yang diteliti diperoleh berdasarkan data sekunder dari beberapa media digital berkaitan dengan topik penelitian dengan pembahasan.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (237-245)
241 Menurut Eko Murdiyanto (2020: 4-5),
pada penelitian kualitatif diyakini bahwa satu- satunya pengetahuan (knowledge) yang valid adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu pengetahuan yang berawal dan didasarkan pada pengalaman (experience) yang tertangkap lewat pancaindera untuk kemudian diolah oleh nalar (reason). Lebih lanjut, penelitian kualitatif, „proses‟ penelitian merupakan sesuatu yang lebih penting dibanding dengan „hasil‟ yang diperoleh. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrumen pengumpul data merupakan satu prinsip utama. Eko Murdiyanto (2020: 19), menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya.
Menurut Eko Murdiyanto (2020: 28), Fenomenologi merupakan salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang diaplikasikan untuk menggali dan mengungkap kesamaan makna dari sebuah konsep atau fenomena yang menjadi pengalaman hidup sekelompok individu.
Sebagai metode untuk mengungkap esensi makna sekumpulan individu, fenomenologi menjadi metode riset yang dekat dengan
filsafat dan psikologi, serta penerapannya syarat upaya-upaya filosofis dan psikologis.
Menurut Suharsimi Arikunto (2007:
250), penelitian deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen karena tidak dimaksudkan untuk mengetahui akibat dari suatu perlakuan. Dengan penelitian deskriptif, peneliti hanya bermaksud menggambarkan atau menerangkan gejala.
Menurut David Hizkia Tobing, dkk., (2017: 10), penelitian kualitatif bertujuan mendapatkan gambaran menyeluruh (holistik) dari sebuah fenomena dari sudut pandang subjek, tanpa harus membuktikan apapun, maka kualitatif tepat untuk digunakan pada permasalahan yang bersifat eksploratif, deskriptif, dan eksplanatif. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah menjabarkan penemuan atau fenomena, menyajikannya apa adanya sesuai fakta atau temuan di lapangan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomena merupakan penelitian yang menghasilkan penemuan tanpa disertai statistik atau cara kuantifikasi lainnya.
Walaupun demikian, penelitian tersebut bertujuan mendapatkan gambaran menyeluruh (holistik) dari sebuah fenomena.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (237-245)
242 IV. HASIL PENELITIAN
Berikut adalah data dan pembahasan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti. Data dan pembahasan tersebut disertai dengan gambar sebagai media yang mempermudah menganalisis dan mengolah data.
NFT merupakan platform baru untuk media koleksi digital sebagai sarana untuk mendukung seniman, kreator, influencer, artis, musisi, atlet, dan sebagainya berdasarkan imbalan yang ditawarkan investor. Imbalan tersebut bernilai hingga puluhan juta dollar AS.
NFT juga merupakan anak turunan cryptocurrency. NFT dan aset kripto lainnya memiliki tujuan, bentuk dan cara penggunaan yang sangat berbeda seperti kripto yang menggunakan teknologi blockchain, Bitcoin.
NFT dapat dibuat oleh berbagai kalangan.
Untuk membuatnya, media yang diperlukan adalah dompet digital, pembelian kecil ethereum, dan koneksi ke pasar NFT sehingga dapat diunggah dan diubah kontennya dalam NFT atau seni kripto.
NFT dijual di pasar dan prosesnya bervariasi setiap platform-nya. Pada platform tersebut, dapat dimasukkan seperti deskripsi pekerjaan dan harga yang disarankan.
Sebagian besar NFT dibeli menggunakan ethereum tetapi juga dapat dibeli dengan token ERC-20 lainnya, seperti WAX dan Flow.
Agar NFT dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis yang menguntungkan maksimal, maka diperlukan beberapa pengetahuan dan kemampuan lainnya. Pada dasarnya, gambar digital apa pun dapat dibeli sebagai NFT. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat membelinya, terutama jika dilakukan sebagai pemula.
Tahap awalnya adalah sebagai peluang bisnis, putuskan segmen pasar, jenis dompet digital, dan jenis mata uang kripto untuk menyelesaikan penjualan.
Beberapa pasar NFT yang paling umum termasuk OpenSea, Mintable, Nifty Gateway, dan Rarible. Selain itu, terdapat pasar khusus untuk NFT yang lebih spesifik, seperti NBA Top Shot untuk sorotan video bola basket atau Valuables untuk melelang cuitan seperti Dorsey yang saat ini sedang ditawar.
Berkaitan dengan hal tersebut, perhatikan harga karena beberapa pasar mengenakan biaya tambahan untuk menyelesaikan transaksi di blockchain.
Sementara itu, biaya lain dapat mencakup
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (237-245)
243 biaya untuk mengubah dolar menjadi
ethereum dan biaya penutupan.
Berikut adalah beberapa produk NFT sebagai peluang usaha.
1. Foto Selfi Ghozali
Gambar 1.
Ini dia foto selfie termahal Ghozali yang harganya sudah melambung tinggi. Saat ini foto tersebut sudah dipatok di harga Rp 1,3 T
(Sumber:
https://hot.liputan6.com/read/4858583/6-foto- selfie-ghozali-everyday-dengan-harga-
termahal-di-nft-capai-rp-133-m_) Pada contoh gambar 1, foto selfi sederhana Ghozali teserbut berhasil menghasilkan penjualan sebesar 1, 3 triliyun rupiah. Gambar tersebut merupakan salah satu hasil produk NFT yang dilakukan oleh Ghozali.
2. NFT the merge
Gambar 2
Foto: NFT Merge karya Pak (Doc. akun Twitter Cruxe)
(Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/tech/2022011 4122837-37-307348/edan-ini-5-nft-termahal-
di-dunia-ghozali-everyday-termasuk) The Merge merupakan NFT termahal yang pernah terjual selama tahun 2021. NFT tersebut merupakan karya seni yang diciptakan oleh seniman digital Pak yang ikonik. Pada karyanya tersebut, produk seninya terjual senilai 91,8 juta USD atau setara dengan Rp 1,31 triliun.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (237-245)
244 3.NFT Everydays: The First 5000 Days
Foto: Everydays: The First 5000 Days karya Mike Winkelmann (doc akun Twitter Cruxe) (Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/tech/2022011 4122837-37-307348/edan-ini-5-nft-termahal- di-dunia-ghozali-everyday-termasuk)
NFT Everydays: The First 5000 Days merupakan kolase gambar milik Mike Winkleman sejak tahun 2007 dan telah selesai pada tahun 2020. NFT tersebut merupakan termahal nomor kedua yang terjual pada tahun 2021 dengan harga 69,3 juta USD atau setara dengan Rp 991 miliar, pada tanggal 11 Maret 2021. Kolase gambar tersebut dibeli investor cryptocurrency Singapura melalui rumah lelang Christie's.
Jadi, berdasarkan temuan data, pembahasan, dan hasil pembahasan, maka NFT dapat dimanfaatkan sebagai peluang
bisnis pada era metaverse. Hal ini diperlukan kemampuan teknis lainnya yang menunjang, seperti seni, memahami target konsumen, market place, mengubah konten digital menjadi konten NFT.
V.KESIMPULAN
Berdasarkan Hasil dan Pembahasan, maka diperoleh kesimpulan bahwa NFT sebagai bentuk dukungan karya pencipta independen. Selain itu, beberapa pihak lainnya tertarik dengan gagasan pengambilan aset digital yang dapat disalin oleh siapa pun dan klaim kepemilikan. Dengan demikian, menghasilkan jutawan dan miliarder kripto yang mendiversifikasi kepemilikan bitcoin dari NFT dan terciptalah peluang usaha pada era metaverse. Diharapkan, dengan adanya penelitian ini, terdapat penelitian lanjutan mengenai peluang bisnis pada era metaverse dan mampu menambah serta meningkatkan para wirausahawan dan lapangan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian.
Rineka Cipta. Jakarta
Davis, F.D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and User.
Acceptance of Information Technology.
MIS Quarterly
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (237-245)
245 Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Multivariat dengan Program IBM SPSS. 21. Edisi 7, Penerbit Universitas Diponegoro
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2016 dan 2017. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Jakarta.
Mardiasmo. 2011.Perpajakan. Jakarta: PT.
Andi.
Noname. 2012. Mudahnya Pelaporan Pajak Melaluie-Filing. <http:// pajak.go.
id/content/mudahnya-pelaporan-pajak- melalui-e-Filing-0>(diakses 25 juni 2017).
Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang KUP. Jakarta.
Sihombing, Nurianti. 2016. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi pada penerapan e-Filing terhadap tingkat kepatuhan formal dalam penyampaian SPT Tahunan di Muara Bungo (Studi kasus pada KPP Pratama Muara Bungo). Skripsi Universitas Muara Bungo.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.