• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH OLEH SISWA KELAS XI DI SMA N 1 VII KOTO SUNGAI SARIK

KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL

RICKA SAFITRI NPM: 12070166

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

(2)
(3)

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH OLEH SISWA KELAS XI DI SMA N 1 VII KOTO SUNGAI SARIK

KABUPATEN PADANG PARIAMAN

RickaSafitri

1

Dra. Harisnawati, M.Pd, M.Si

2

Sri Rahayu, M.Pd

3

Program StudiPendidikanSosiologi

STKIP Sumatera Barat ABSTRAK

Penelitianinidilatarbelakangi, masalahbanyaknya siswa kelas XI yang belum mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sekolah di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui faktor penyebab siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi menurut Alfred Schutz, yang menyatakan bahwa tindakan manusia ditentukan oleh makna yang dipahami tentang sesuatu yang disebut dengan motif, dimana seseorang dalam melakukan tindakan mempunyai makna tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan penelitian ini adalah siswa kelas XI, guru yang mengajar di kelas XI, kepala perpustakaan dan pegawai perpustakaan. Pemilihan informan menggunakan teknik

purposive sampling

dengan jumlah informan 21 orang.

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dalam 3 tahap yaitu 1) observasi , 2) wawancara, 3) studi dukumen. Unit analisis data adalah individu. Analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman yang mencakup empat tahap yaitu : 1) Pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, 4) verifikasi/penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaaan di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman yaitu 1) Motivasi, 2) Pelayanan pustakawan, 3) Kondisi fisik perpustakaan.

Kata kunci: Perpustakaan sekolah

1Mahasiswa Program StudiPendidikanSosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2017

2Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

LIBRARY USE BY SCHOOL STUDENTSCLASS XI IN

SMA N 1 VII KOTO SUNGAI SARIKKABUPATEN PADANG PARIAMAN

RickaSafitri

4

Dra. Harisnawati, M.Pd, M.Si

5

Sri Rahayu, M.Pd

6

Sociology of Education Studies Program

STKIP Sumatera Barat ABSTRACT

This research is motivated, problem number of class XI students who have yet to visit and take advantage of the school library in SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik. This study aims to describe and determine the causes of class XI students not to visit and use the library in SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman.

The theory used in this research is the theory of phenomenology by Alfred Schutz, which states that human action is determined by the meaning that is understood about something called the motif, where a person to take action to have a particular meaning. This study used a qualitative approach and descriptive. The informants are a class XI student, the teacher in class XI, head of libraries and library staff. Selection of informants using purposive sampling with 21 informants. The data used are primary data and secondary data. Methods of data collection is done in three stages: 1) observation, 2) interviews, 3) study documents has become. The unit of data analysis is the individual.

Analysis of data using an interactive model Miles and Huberman which includes four stages: 1) Collection of data, 2) data reduction, 3) data, 4) verification / conclusion.

Based on the results of this study concluded that the factors causing the class XI students not to visit and take advantage of perpustakaaan in SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman namely 1) motivation, 2) Services librarian, 3) the physical condition of the library.

Keywords: School library

4Mahasiswa Program StudiPendidikanSosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2017

5Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

6Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(5)

PENDAHULUAN

Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru di kalangan masyarakat, di mana-mana telah diselenggarakan perpustakaan, seperti di sekolah- sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah. Begitu pula di kantor-kantor, bahkan sekarang telah digalakkan perpustakaan- perpustakaan umum baik tingkat kabupaten sampai dengan di tingkat desa. Walaupun bukan merupakan hal yang baru, masih banyak orang yang memberikan definisi yang salah terhadap perpustakaan. Banyak orang yang mengasosiasikan perpustakaan itu dengan buku-buku, sehingga setiap tumpukan buku pada suatu tempat tertentu disebut perpustakaan. Padahal tidak semua tumpukan buku itu dapat dikatakan perpustakaan (Bafadal, 2015:1).

Menurut (Sitepu, 2014:65) perpustakaan adalah tempat menyimpan berbagai jenis informasi dalam berbagai ragam tampilan yang sekaligus berfungsi sebagai sumber belajar. Isi koleksi perpustakaan dapat dipergunakan sebagai informasi untuk diolah menjadi pengetahuan baru.

Karena adanya kegiatan belajar yang berbeda jenjangnya, dari prasekolah hingga universitas, ditambah dengan kepentingan membaca yang berbeda- beda, maka muncullah perpustakaan dengan berbagai bentuk dan jenisnya demi menyesuaikan kebutuhan penggunanya tersebut. Menurut (Bafadal, 2015:4) secara garis besar ada lima macam perpustakaan, yaitu (1) perpustakaan nasional, (2) perpustakaan umum, (3) perpustakaan khusus, (4) perpustakan perguruan tinggi, dan (5) perpustakaan sekolah.

Perpustakaan sekolah sebagai sarana pendidikan yang amat penting harus diselenggarakan secara efektif dan efesien. Jika dilihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini sedemikian pesatnya.

Maka peranan perpustakaan sebagai sumber informasi sangat kuat dan

mutlak diperlukan di sekolah-sekolah.

Pentingnya perpustakaan, sehingga diibaratkan sebagai jantung pendidikan yang memiliki kemampuan dan kekuatan yang langsung mempengaruhi hasil pendidikan. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik sekolah dasar maupun sekolah menengah, baik Sekolah Umum maupun sekolah lanjutan, Supriyadi (Bafadal, 2015:4).

Keberadaan perpustakaan di sekolah sangat penting artinya karena perpustakaan sekolah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru dan murid. Ia berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar (PBM) ditingkat sekolah. Oleh karena itu ia merupakan bagian integral dari program penyelenggaraan pendidikan tingkat sekolah, (Yusuf, 2007:2).

Perpustakaan sekolah merupakan sarana dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan dapat berfungsi sebagai sumber informasi dan sumber belajar apabila di dalam perpustakaan sekolah tersebut tersedia banyak bahan pustaka. Dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan dapat meningkatkan minat baca siswa.

Perpustakaan sekolah juga memiliki pengaruh yang cukup besar bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Luas ruangan perpustakaan sekolah tergantung jumlah siswa yang dilayani. Idealnya sebuah ruangan perpustakaan di SMA tipe B yaitu 400- 850 siswa dengan luas ruangannya 200 m2, (Bafadal, 2015:151).

Perpustakaan di SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman sudah ada dengan luas ruangan 126 m2,dengan jumlah 767 siswa atau kurang dari 850 siswa termasuk perpustakaan Sekolah

(6)

Menengah Atas (SMA) dengan tipe B, (Berdasarkan wawancara dengan wakil sarana dan prasarana di SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik pada bulan April 2016). Selain ruangan, perpustakaan sekolah juga sudah memiliki sejumlah perlengkapan dan peralatan untuk diberikan kepada pengunjung atau siswa dan guru yang memanfaatkan perpustakaan. Peralatan yang telah disediakan di perpustakaan seperti pena, buku induk peminjaman, kartu anggota, formulir pendaftaran, tinta, tinta stempel, penghapus tinta, spidol, lem perekat, tali, dan lain sebagainnya.

Perpustakaan ini dikelola oleh 2 tenaga pengelola yaitu kepala perpustakaan dan pegawai perpustakaan. Siswa bisa memanfaatkan perpustakaan dimulai dari jam 07.15 pada saat bel di mulainya jam pelajaran sampai dengan bel pulang sekolah pada jam 14.30.

Koleksi buku yang disediakan di perpustakaan ini cukup memadai dengan jumlah keseluruhan 22.876 buku, dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2016 baik itu buku fiksi maupun buku non fiksi, dengan jumlah 21.862 buku fiksi dan 1.014 buku non fiksi, sehingga dapat mendukung kegiatan belajar mengajar siswa dan dapat menarik siswa datang ke perpustakaan untuk memanfaatkan bahan pustaka yang telah disediakan di perpustakaan.

Kebijakan pengelola perpustakaan di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik pada tahun 2015/2016, koleksi perpustakaan dipinjamkan kepada siswa selama 15 hari dengan denda keterlambatan pengembalian sebanyak Rp 500/hari.

Setiap siswa yang mengujungi perpustakaan diperbolehkan meminjam buku perpustakaan untuk dibaca di perpustakaan tanpa membawa kartu anggota, siswa juga diperbolehkan untuk memanfaatkan perlengkapan yang telah disediakan di perpustakaan seperti globe elektric, catur, TV dan lain sebagainya. Ruangan perpustakaan SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik cukup jauh dari kebisingan seperti lapangan olahraga dan kelas-kelas untuk belajar dan juga mudah di akses ketika mobil barang mengatarkan buku-buku baru

dan lain sebagainya, mobil barang bisa langsung parkir di depan perpustakaan sekolah. Di dalam perpustakaan disediakan kursi-kursi dan meja-meja untuk para pengunjung untuk belajar, buku-buku yang tersusun dengan rapi dan dipisahkan antara buku yang satu dengan yang lainnya agar para pengunjung mudah untuk mengammbil buku yang dicarinya.

Meskipun sudah memiliki perpustakaan yang baik namun masih banyak siswa yang belum mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan dengan maksimal sebagaimana mestinya. Perpustakaan yang diharapkan dapat mengembangkan minat baca siswa dengan tuntunan guru dan pustakawan sebagai pembimbing siswa dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan belajar-mengajar tidak sesuai dengan faktanya, masih banyak ditemukan siswa di SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik yang tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sekolah. Siswa lebih suka berkumpul di kantin sekolah daripada membaca di perpustakaan ketika jam istirahat, hal ini terbukti dari data kunjungan siswa SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik ke perpustakaan dari bulan Maret 2016.

siswa kelas X merupakan kelas yang paling banyak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sekolah yaitu sebanyak 147 orang atau 49,33 % meskipun belum setengah dari jumlah siswa kelas X, dibandingkan dengan kelas XI yang jauh lebih sedikit yaitu sebanyak 35 orang atau 15,98 %. Siswa di SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik yaitu berjumlah 767 orang siswa yang terdiri dari kelas X, kelas XIdan kelas XII. Kelas XI merupakan kelas yang paling sedikit siswanya mengujungi dan memanfaatkan perpustakaan, lebih dari setengah siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan yang ada di sekolah.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, siswa kelas XI yang mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sangat minim dengan artian bahwa tingkat kesadaran siswa akan pentingnya perpustakaan sekolah

(7)

masih rendah. Siswa lebih cendrung ke kantin dan duduk-duduk dikelas dibandingkan membaca dan memanfaatkan perpustakaan. Hal dapat dilihat dari siswa yang tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan, khususnya siswa kelas XI, dimana kurangnya tingkat kesadaran siswa untuk mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sekolah.

Berdasarkanuraianlatarbelakang di atas, makarumusanmasalahdaripenelitianini yaitu“Mengapa siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman?

Berdasarkanuraianrumusanmasalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui faktor penyebab siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman.

Adapunmanfaatdaripenelitianiniadalah sebagaiberikut : a) Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian lain yang berminat pada bidang pendidikan khususnya yang berhubungan dengan masalah pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa. b) Secara praktis penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi kepala sekolah, guru dan pegawai perpustakaan dalam meningkatkan kualitas perpustakaan agar dapat menimbulkan minat siswa untuk memanfaatkan perpustakaan di SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman. c) Sebagai bahan masukan bagi penulis untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam bidang ilmu penelitian.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang

digunakandalampenelitianiniyaknipend ekatankualitatif.Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain

(Moleong, 2012:6). Sedangkan tipe penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif, yang berupaya untuk menjelaskan dan menggambarkan fenomena tertentu sehubungan dengan itu penulisan deskriptif tidak dimaksud untuk menguji hipotesa tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang variabel, gejala atau keadaan (Arikunto, 2006:291).

Alasan peneliti memilih tipe deskriptif karena ingin mendeskripsikan dan menjelaskan apa faktor penyebab siswa kelas XI di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik tidak mengunjungi dan memanfaatkan perustakaan, dengan mengajukan pertanyaan sesuai dengan apa yang peneliti harapkan untuk melengkapi isi dari penelitian ini ( Afrizal, 2014:71)

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan lokasi penelitian (Moleong, 2012:132).

Informan dalam penelitian ini ditentukan secara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan informan dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan sehingga memudahkan peneliti untuk menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2011:300).

Dimana purposive adalah kriteria kriteria yang diambil peneliti untuk sumber informasi. Adapun informan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Siswa kelas XI yang tidak mengunjungi perpustakaan SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik

2. Guru mata pelajaran yang mengajar dikelas XI di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik

3. Kepala beserta pegawai perpustakaan SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik.

Sebelummelakukanwawancaradeng aninforman yang berjumlah21 orang, penelititerlebihdahulumemberisalam, dengansikapsopandanmemintaizindeng anmenanyakankepadainformanapakah bisadimintawaktunyaataumerasatergan ggusaatmelakukanwawancara.

Setelahinformanmemberikanizinkepad

(8)

apeneliti,

kemudianpenelitimemberikanpertanya ansesuaipedomanwawancara yang telahdibuatsebelumnya.Padasaatmelak ukanwawancaradenganinformanpenelit itidaklupamembuatcatatankecilapa yang

disampaikanolehpenelitisupayabisadija dikanhasildokumentasidanpertimbanga

njikaadajawaban yang

kurangmenjawabterkaitpermasalahanp enelitian.

Dilihatdarihasilwawancara,

danjawaban yang

didapatsudahmerasasudahcukupdanme njawabpermasalahanpenelitian, kemudianpenelitimengakhiriwawancar adenganmengucapkanterimakasihkaren ainformansudahbersediameluangkanw aktunyauntukmelakukanwawancara.Ke mudiandilanjutkankepadainformanberi kutnyabegituseterusnyasampaijawaban yang dicarimerasasudahlengkap.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dimana data primer merupakan kata- kata dan tindakan orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman atau audio tapes, pengambilan foto, atau film (Moleong,2010:157). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan mengambil data berupa penjelasan tentang faktor penyebab siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman.

Untuk memperoleh data atau informasi dalam penelitian ini, maka digunakan metode observasi, wawancaradan studi dokumentasi.

Observasi adalah suatu pengamatan yang meliputi kegiatan memusatkan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2010:199).Observasi adalah metode pengamatan dimana peneliti mencatat langsung pengalaman yang disaksikan selama penelitian.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi non

partisipan, dimana dalam melakukan observasi ini peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen (Sugiyono, 2014:145). Observasi non partisipandalam penelitian ini peneliti lakukan dimana peneliti tidak terlibat secara langsung dalam aktivitas yang sedang dilakukan informan dan peneliti hanya mengamati kegiatan siswa kelas XI di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik di sekolah, seperti siswa kelas XI yang tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan baik pada saat jam istirahat maupun pada jam proses pembelajaran berlangsung dan kegiatan yang dilakukan oleh siswa kelas XI.

Selanjutnya wawancara, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam. Dimana menurut (Bungin, 2009:108) wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan.

Pada saat wawancara berlangsung peneliti menyampaikan pertanyaan- pertanyaan berdasarkan pedoman wawancara agar wawancara tidak keluar dari tujuan penelitian, dan penelitian membiarkan informan bercerita tentang kunjungan siswa ke perpustakaan. Dalam melakukan wawancara penulis tidak mewawancarai informan hanya satu kali atau dua kali saja melainkan berulang-ulangsebanyak 3 kali dan intensitas yang tinggi hingga data yang didapatkan bisa menjawab pertanyaan peneliti secara tuntas.Dan menanyakanalasan siswa tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sekolah.

Wawancara dengan informan dilakukan pada jam sekolah seperti jam istirahat agar tidak meganggu jam belajar siswa. Hal ini dilakukan,saat informan sudah dalam kondisitidak

(9)

sibukbekerja dan tidak pada waktu proses belajar mengajar, sehingga akan

mudahuntuk melakukan

wawancara,karena informan memiliki waktu senggang yang lebih lama.

Studi dokumen, dokumen adalah barang-barang tertulis. Dokumen merupakan mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, dokumen, notulen rapat, agenda, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2006 : 231).

Studi dokumen yang dilakukan peneliti adalah melalui foto-foto kondisi ruang perpustakaan. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berupa gambar mengenai situasi dan kondisi sekolah dan perpustakaan sebagai media agar dapat diamati dan diteliti lebih lanjut.

Berdasarkan hasil dari ketiga triangulasi data berdasarkan metode diketahui bahwa dilihat dari hasil observasi yang menjelaskan faktor penyebab siswa kelas XI tidak mengujungi dan memanfaatkan perpustakaan dan didukung dengan data pada saat wawancara serta studi dokumentasi yang didapat dari lapangan dihasilkan data yang absah kebenarannya.

Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu, yaitu siswa kelas XI yang tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan di SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik. Alasan peneliti memilih unit analisis individu adalah agar tercapainya tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan faktor penyebab siswa kelas XI tidak memnfaatkan perpustakaan di SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman.

Teknik dan pengelolahan data yang dilakukan menggunakan model analisis data Milles dan Huberman yaitu model analisis data interaktif (interactive model of analisys). (Data yang telah dicatat atau diketik tersebut kemudian dianalisis. Analisis data tersebut terdiri dari alur kegiatan yang dilakukan secara bersamaan yaitu: 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3)

penyajian data (display), 4) dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Miles dan Huberman, 1992: 15- 16).Adapunpenjelasannyasebagaiberik ut:

1.) pengumpulan data, Adapun dalam tahapan ini peneliti terjun ke lapangan untuk mengambil data tentang faktor- faktor penyebab siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman. Data ini peneliti kumpulkan setelah mendapat surat balasan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Pariaman dan sekolah tempat melakukan penelitian. pada bulan desember 2015 peneliti melakukan observasi dan wawancara pada tanggal 3 Agustus 2016 dengan siswa kelas XI dan pengawai perpustakaan untuk melihat permasalahan penelitian tentang faktor penyebab siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan.

2.) Reduksi data diartikan sebagai proses merangkulmemilihhal- halpokok, memfokuskanpadahal-hal

yang penting,

dicaritemadanpolanyadanmembuang yang tidakperludari data yang diperolehdarilapangan.

Padatahapinipenelitimemilih data mana yang

relevandengantujuandanfokuspenelitia nselanjutnyadikelompokan (Emzir, 2012: 129).

Dalam hal ini peneliti mencatat semua informasi yang diperoleh dari informan dilapangan menyangkut tentang faktor-faktor penyebab siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman. Dari data yang diperoleh, peneliti mencatat semua informasi yang diberikan oleh informan setelah itu peneliti

mengumpulkan data dan

menyederhanakan data tersebut dengan cara mengelompok-mengelompokan data, yakninya mengambil data yang sesuai dengan pertanyaan yang peneliti ajukan dan membuang data yang tidak

(10)

menyangkut dengan pertanyaan yang peneliti ajukan.

3.) penyajian data (display), penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang paling sering digunakan pada masa yang lalu adalah dalam bentuk teks naratif.Pada tahap ini dilakukan pengkategorian data atau pengelompokan data kedalam klasifikasi-klasifikasi yang menentukan data penting dan tidak penting pada tahap pertama (Miles dan Huberman, 1992: 17-18). Pada tahap ini peneliti penyajian data yang peneliti lakukan dengan menguraikan uraian singkat penyebab siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik.

4.) Kegiatan analisis yang terakhir adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Dari pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, alur sebab akibat. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang- remang atau samar sehingga setelah diteliti menjadi jelas (Miles dan Huberman, 1992 : 19).

Lokasi penelitian ini dilakukan di SMAN 1 VII Koto Sungai Sariak yang berada di jalan Lubuk Puar, Desa Balah Aia, kecamatan VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman.

Defenisi operasional konsep yang digunakandalampenelitianiniyaitu:

a. Siswa

Siswa adalah subjek yang secara khusus diserahkan oleh orang tuanya dengan tujuan untuk mengikuti pembelajaran di sekolah.

b. Perpustakaan

Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisikan kumpulan- kumpulan buku atau tempat yang dijadikan sebagai sumber informasi yang sudah ditata

sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kemudahan kepada pembaca untuk mencari dan memanfaatkannya sebagai wadah untuk memperoleh informasi.

c. Pemanfaatan

pemanfaatan merupakan turunan kata dari kata “manfaat”, yakni suatu pengahadapan yang semata-mata menunjukkan kegiatan menerima. Penghadapan tersebut pada umumnya mengarah pada perolehan atau pemakaian hal-hal yang berguna baik dipergunakan secara langsung maupun tidak langsung agar dapat bermanfaat.

d. Motivasi

Motivasi adalah rangsangan atau dorongan dari dalam diri seseorang yang menjadi penggerak dalam melakukan aktivitas-aktivitas dalam mencapai maksud dan tujuan tertentu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Perpustakaan SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik.

SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik memiliki ruangan perpustakaan dengan luas 126 m2 yang dikelola oleh dua orang tenaga pengelola yaitu Ibu Dra Nursyamsi dan Ibu Miratovia, S.Pd sebagai kepala perpustakaan dan pegawai perpustakaan. Kedua pengelola perpustakaan di SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik ini bukanlah orang yang ahli dalam bidang perpustakaan namun mereka merupakan guru yang juga mengajar dan dipercaya untuk sekaligus menjadi kepala dan pegawai perpustakaan karena SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik tidak memiliki pegawai perpustakaan yang ahli pada bidangnya semenjak perpustakaan SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik didirikan, jadi yang menjadi kepala dan pegawai perpustakaaan hanyalah guru-guru yang mengajar di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik.

(11)

SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik sudah memiliki buku-buku yang cukup banyak jumlahnya dan koleksi buku yang ada di perpustakaan SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik cukup beragam baik dari fiksi maupun non fiksi yang semuanya bisa dimanfaatkan oleh siswa dan guru yang ada di SMAN 1 VII Koto Sugai Sarik. Setiap guru dan siswa yang meminjam buku di perpustakaan dicatat namanya dibuku peminjaman dengan jangka waktu 15 hari untuk siswa dan 20 hari untuk guru.

Selain koleksi buku yang ada di perpustakaan SMA N 1 VII Koto bisa dimanfaatkan oleh siswa yang berkunjung ke perpustakaan, ada juga beberapa buku yang di pinjamkan oleh pustaka daerah Kabupaten Padang Pariaman baik itu buku fiksi maupun non fiksi yang berjumlah 30 buku untuk setiap peminjaman selama sebulan, setiap bulannya perpustakaan daerah Kabupaten Padang Pariaman pergi ke sekolah dengan mobil pepustakaan keliling dengan membawa beberapa buku untuk dipilih langsung oleh pengelola perpustakaan disekolah.

Hal tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi siswa, karena dengan koleksi yang beragam akan menambah wawasan si pembacanya.

Dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa masih banyak siswa kelas XI yang tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sekolah, disini kita dapat melihat masih rendahnya kesadaran dari siswa untuk memanfaatkan perpustakaan karena ketidaksadaran siswa akan pentingnya perpustakaan. Meskipun pengelola perpustakaan telah mengambil beberapa kebijakan seperti memberi hadiah kepada kelas yang paling banyak mengunjungi perpustakaan pada akhir semester, hadiah berupa uang sebanyak Rp. 200.000,- untuk juara 1, Rp. 150.000,- untuk juara 2 dan Rp. 100.000,- untuk juara 3.

Dalam penelitian ini bisa kita lihat bahwa masih banyaknya siswa kelas XI yang belum mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan di SMA N

1 VII Koto dimana para siswa mempunyai banyak alasan-alasan tertentu mengapa mereka tidak mau mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan, padahal mereka tahu tentang pentingnya membaca buku- buku yang telah disediakan di perpustakaan namun mereka masih saja banyak yang tidak mengunjungi dan memafaatkaan perpustakaan sekolah.

5.2.Faktor Penyebab Siswa Kelas XI tidak Mengujungi dan Memanfaatkan Perpustakaan di SMAN 1 VII Koto Sungai Sarik

Menurut Alfred Schutz tindakan manusia ditentukan oleh makna yang dipahami tentang sesuatu yang disebut dengan motif, dimana dalam melakukan suatu tindakan seseorang

mempunyai makna

tertentu.Begitujugadengan siswa kelas XI yang tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan di SMAN

1 VII Koto Sungai

Sarik.Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukan, adapunpenyebabsiswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaanyakni: 1) Motivasi, 2) Pelayanan pustakawan, 3) Kondisi fisik perpustakaan.

5.2.1. Motivasi

Motivasi merupakan dorongan untuk seseorang bertindak dalam mencapai tujuan tertentu, baik motivasi tersebut berasal dari dalam diri individu maupun dari luar diri individu tersebut. Dari hasil pengamatan penelitian di lapangaan, peneliti menemukan bahwa siswa kelas XI tidak memiliki motivasi atau keinginan dari dalam dirinya untuk mengunjungi perpustakaan sekolah.

Hal ini terlihat dari data kunjungan siswa kelas XI pada bulan April 2016 ke perpustakaan yaitu sebanyak 35 orang atau 15,98 % siswa yang berkunjung dari jumlah siswa keseluruhan yaitu 219 orang siswa kelas XI.

Motivasi sangat dibutuhkan oleh siswa, baik motivasi untuk meminjam, membaca dan mencari sumber belajar

(12)

dipustaka agar siswa dapat mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan yang ada disekolah.

Motivasi juga sangat penting agar siswa tersebut dapat bertindak sesuai dengan yang diharapkan. Motivasi yang ada dalam diri siswa merupakan suatu wadah rencana untuk siswa dalam bertindak. Tetapi tindakan yang dilakukan oleh siswa tersebut terjadi secara tidak sadar. Motivasi tidak sadar merupakan tindakan yang dilakukan secara tidak langsung dapat mengarahkan tindakan yang akan dilakukan, supaya tindakan tersebut dapat terarah dengan baik sesuai yang diinginkan.

5.2.2 Pelayanan Pustakawan

Perpustakaan di SMA N 1 VII Koto memiliki dua pustakawan yaitu kepala perpustakaan dan pegawai perpustakaan, kedua pustakawan inilah yang bergantian bertugas di perpustakaan. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di lapangan, penelittii menemukan bahwa pelayanan dari pustakawan terhadap

siswa yang mengunjungi

perpustakaan kurang baik. Pegawai pustaka tidak menghiraukan dan membantu siswa yang ingin meminjam buku, mengembalikan buku, dan mencari buku yang mereka butuhkan di perpustakaan dan bahkan sesekali mereka memarahi siswa yang tidak sabar untuk mengembalikan dan memperpanjang buku yang mereka pinjam. Apalagi ketika pegawai perpustakaan sedang mengerjakan pekerjaan seperti menyusun buku atau mengolah buku-buku baru.

Pelayanan dari pustakawan juga dapat mempengaruhi siswa dalam mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sekolah.

5.2.3. Kondisi Fisik Perpustakaan Kondisi fisik perpustakaan merupakan unsur yang sangat penting untuk menunjang minat siswa megunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sekolah. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada bulan Agustus 2016, ruangan

perpustakaan di SMA N 1 VII Koto memilki luas 126 m2 yang bisa menampung seluruh siswa dengan jumlah 767 siswa di sekolah tersebut.

Dengan rak-rak buku yang tersusun rapi beserta pembatas pada setiap kelompok buku dan keterangan pada setiap rak-rak yang ada, ruangan perpustakaan yang bersih dan tersusun rapi, namun sangat di sayangkan karena kondisi ruangan perpustakaan yang gelap karena tidak ada lampu yang menyala dan juga tidak ada cahaya matahari yang masuk ke ruangan perpustakaan sehingga membuat siswa kesulitan dalam membaca maupun menemukan buku yang mereka cari.

Kelas XI merupakan kelas yang paling jauh jaraknya dengan perpustakaan dibandinngkan dengan kelas-kelas lainnya sehingga siswa kelas XI adalah siswa yang paling sedikit jumlahnya mengunjungi dan memanfatkan perpustakaan pada bulan April 2016 yaitu sebanyak 84,01 % atau 184 orang siswa dari jumlah keseluruhan siswa kelas XI yaitu sebanyak 219 orang siswa.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan data yang didapatkan dilapangan dan hasil pengolahan data, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkaan perpustakaan di SMA N 1 VII Koto Sungai Sarik antara lain:

1. Kurangnya motivasi baik dari dalam diri individu dan dari luar diri individu,

2. Pelayanan dari pustakawan yang kurang baik dan tidak ramah kepada pengunjung perpustakaan yang mereka rasakan ketika mengunjungi perpustakaan, 3. Kondisi ruangan perpustakaan

yang belum baik seperti ruangan perpustakaan yang gelap dan tidak mendapatkan cahaya matahari dari luar ataupun lampu yang tidak menyala, warna cat tembok yang sudah memudar dan sirkulasi udara yang belum baik.

Jarak dari kelas XI dengan

(13)

perpustakaan yang cukup jauh, sehingga siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sekolah.

SARAN

1. Bagi kepala sekolah agar dapat memberikan pelatihan kepada pustakawan mengenai ilmu tentang kepustakaan agar pustakawan lebih ahli dalam peranya sebagai seorang pustakwan dan melayani pengunjung serta mengelola perpustakaan.

2. Bagi kepala sekolah dan guru agar memperbaiki dan meningkatkan kualitas kelengkapan sarana dan prasarana perpustakaan sehingga perpustakaan menjadi lebih menarik dan siswa yang berkujung menjadi senang dan nyaman.

3. khususnya bagi pembaca dapat dijadikan tambahan wawasan ilmu pengetahuan tentang faktor penyebab siswa kelas XI tidak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian.Rineka Cipta: Jakarta Afrizal. 2014.

MetodePenelitianKualitatif (SebuahUpayaMendukungP enggunaanPenelitianKualita tifDalamBerbagaiDisiplinIl

mu.Jakarta: Raja GrafindoPersada Bungin, Burhan. 2011.

MetodologiPenelitianKualit atifAktalisasiMetodologisKe arahRagam Varian

Kontemporer, Jakarta: Raja GrafindoPersada

Bafadal, Ibrahim. 2015.Perpustakaan Sekolah.PT Aksara: Jakarata Lasa Hs. 2009. Manajemen

Perpustakaan Sekolah.Pirus Book Publisher. Jakarta Miles, Huberman. 1992. Analisis Data

Kualitatif. UI.Press: Jakarta Moleong, Lexy. 2012. Metodologi

Penelitian Kualitatif.

Remaja Rosdakarya:

Bandung

Sitepu. 2014. Pengembangan Sumber Belajar. PTRaja Grafindo:

Jakarta

Sugiyono, Anas. 2010. Pengatar statistik pendidikan. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada Suwarno, Wiji. 2010. Pengetahuan

Dasar Perpustakaan. Ghalia Indonesia: Bogor

Yusuf, Pawit M. dan Yaya Suhendar.

2007. Pedoman

Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah.

Kencana: Jakarta

9

Referensi

Dokumen terkait

kampung naga. Dalam hal ini, observasi dilakukan untuk mengamati pola pembinaan yang dilakukan di lingkungan SMAN 4 Cimahi. Peneliti akan mengamati berbagai aktivitas pada siswa,

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber lokasi penelitian. Pada penelitian ini peneliti melakukan observasi langsung dengan mengamati

Observasi langsung di Rumah Yatim At- Tamim, sehingga peneliti tidak hanya mengamati berbagai kegiatan atau aktivitas yang ada di dalam panti, tetapi juga dapat mengetahui

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitan ini adalah: (1) Observasi, (a) Proses pengamatan pembelajaran di kelas, pada proses ini peneliti mengamati langsung setiap

Teknik observasi langsung adalah suatu metode pengumpulan data secara langsung dimana peneliti atau pembantu peneliti langsung mengamati gejala-gejala yang diteliti

Observasi adalah teknik pengumpiulan data dimana peneliti mengamati sendiri menggunakan mata, pendengaran dan penciuman suatu objek yang telah peneliti lakukan dan

Metode observasi langsung dalam penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti mengamati langsung terhadap waktu yang dibutuhkan petugas dalam melakukan kegiatan penyimpanan dokumen

19 Pengamatan atau observasi yang peneliti lakukan adalah observasi partisipan atau terlibat atau berperan serta, dimana peneliti melibatkan diri pada kegiatan yang dilakukan subjek