• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Metode Preference Selection Index Untuk Penilaian Dosen Terbaik Yang Diambil Dari Pengisian Kuesioner

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pemanfaatan Metode Preference Selection Index Untuk Penilaian Dosen Terbaik Yang Diambil Dari Pengisian Kuesioner"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pemanfaatan Metode Preference Selection Index Untuk Penilaian Dosen Terbaik Yang Diambil Dari Pengisian Kuesioner

Putri Aisyiyah Rakhma Devi*

Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Gresik, Gresik, Indonesia Email: 1,*deviaisyiyah@umg.ac.id

Email Penulis Korespondensi: deviaisyiyah@umg.ac.id

Abstrak−Universitas muhammadiyah melaksanakan evaluasi kinerja dosen terbaik menggunakan norma mengharuskan mahasiswa buat melaksanakan pengisian survey secara online. Tetapi masih menggunakan perhitungan biasa dan terjadinya perhitungan tersebut tidak efektif. Penilaian mahasiswa terhadap kinerja mengajar dosen jadi yang sangat kerap jadi evaluasi yang digunakan pada pembelajaran akbar buat mengukur seberapa baik mata kuliah tersebut diajarkan. Tahap penelitian dimulai dengan identifikasi perkara, dilanjutkan menggunakan pengumpulan data dengan berupa studi pustaka, survei, serta wawancara. Sesudah pengumpulan data terselesaikan, analisis dilakukan menggunakan memakai metode PSI buat membantu perhitungan. Laporan lalu dibuat sesuai hasil penelitian yang diperoleh. Kriteria yang dicoba penilaian dosen universitas muhammadiyah terbaik berdasarkan penilan hasil Kuesioner yang diisi oleh mahasiswa ada 4, yakni Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosia. Bersumber pada mekanisme prosedur Preference Selection Index memberikan keputusan yang lebih efisien, pelaksanaan prosedur ini sangat simpel dan sangat mudah dimengerti sebab tiap tahapan menolong dalam menciptakan keputusan. Hasil akhir yang didapat dari mekanisme PSI yakni 11,747.

Kata Kunci: Dosen; Kuesioner; Mahasiswa; PSI;

Abstract−Muhammadiyah University conducts evaluations of the performance of the best lecturers using norms requiring students to fill out online surveys. But still using ordinary calculations and the occurrence of these calculations is not effective.

Student assessment of lecturer teaching performance is the most frequent evaluation used in large learning to measure how well the course is being taught. The research phase begins with case identification, followed by data collection in the form of literature studies, surveys, and interviews. After data collection is complete, analysis is carried out using the PSI method to aid in calculations. Reports are then made according to the research results obtained. The criteria that were tried to evaluate the best Muhammadiyah University lecturers based on the assessment of the results of the questionnaire filled in by students were 4, namely Personality Competence, Pedagogic Competence, Professional Competence, and Social Competence. Based on the mechanism of the Preference Selection Index procedure to provide more efficient decisions, the implementation of this procedure is very simple and very easy to understand because each step helps in making decisions. The final result obtained from the PSI mechanism is 11.747.

Keywords: Lecturer; Questionnaire; Student; PSI

1. PENDAHULUAN

Mata Kuliah merupakan satuan pelajaran yang diajarkan dan dipelajari oleh mahasiswa pada taraf perguruan tinggi yang disusun berdasarkan capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang dibebankan padanya, berisi materi pembelajaran, bentuk dan metode pembelajaran, evaluasi, serta mempunyai bobot minimal satu satuan kredit semester (SKS) [1]. Pada pembentukan mata kuliah, terdapat hal yang perlu diperhatikan yakni, mata kuliah diupayakan mengandung unsur perilaku, pengetahaun, serta keterampilan (awam serta khusus). Pada unsur sikap, lulusan dibutuhkan bisa memberikan perilaku bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. Unsur pengetahuan, ialah menguasa konsep teoritis IPTEKS, dan menguasai formulasi penyelesaian persoalan prosedural di industri. Selanjutnya dalam pembentukan mata kuliah perlu menentukan bahan kajian serta kedalaman materi pembelajaran yang harus dikuasai sang target lulusan. Selain itu, perlu ditentukan juga berapa bobot kredit atau SKS berasal mata kuliah tersebut.

Dosen ialah sumber energi manusia utama yang berfungsi selaku tenaga pendidik handal dan ilmuwan yang mempunyai tugas pokok serta bertujuan buat bisa mengakuisisi, mentransformasikan, memberitahukan, meningkatkan, mempraktikkan ilmu pengetahuan, seni serta teknologi lewat pembelajaran, riset serta dedikasi ataupun pelayanan terhadap publik [2]. Memandang dari gimana berartinya kedudukan dosen terhadap sesuatu program riset, pihak yang bersangkutan butuh buat mengenali gimana kinerja dosen pada tiap program riset yang ada. Dalam tiap organisasi, penilaian biasa dicoba dalam kurun waktu tertentu yang bertujuan buat menjamin pencapaian sasaran tujuan serta kualitas organisasi tersebut [3]. Tercantum organisasi yang bergerak di bidang pembelajaran tidak terkecuali pada perguruan tinggi negeri ataupun swasta. Dalam perguruan tinggi, penilaian yang biasa dicoba merupakan penilaian kinerja dosen. Di dunia pembelajaran spesialnya akademi besar kedudukan aktif seseorang dosen sangatlah berarti selaku pengajar dalam proses belajar mengajar. Penilaian kinerja dosen ini dicoba buat memaksimalkan aktivitas belajar mengajar di perguruan tinggi.

Universitas Muhammadiyah melaksanakan evaluasi kinerja dosen terbaik menggunakan norma mengharuskan mahasiswa buat melaksanakan pengisian survey secara online. Tetapi masih menggunakan perhitungan biasa dan terjadinya perhitungan tersebut tidak efektif. Padahal informasi lapangan tadi berisi pertanyaan-pertanyaan menyangkut tentang mutu dosen yang mengajar di kelas tersebut. Penilaian mahasiswa

(2)

terhadap kinerja mengajar dosen jadi yang sangat kerap jadi evaluasi yang digunakan pada pembelajaran akbar buat mengukur seberapa baik mata kuliah tersebut diajarkan. Hasil riset menampilkan jika cenderung buat merumuskan jikalau penilaian yang profesional dan valid, Proses penilaian mengajar diketahui dicoba tiap semester buat semua dosen. Tujuan utama asal evaluasi ialah buat memberikan data pada pengambilan keputusan buat dosen apakah layak buat senantiasa jadi dosen ataupun tidak. Proses penilaian yang dicoba mencakup penilaian dosen oleh mahasiswa, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, serta Kompetensi Sosial. Yang akan terjadi dari penilaian kinerja ini hendak jadi bahan evaluasi guna tingkatkan kinerja tiap-tiap dosen. Penilaian Dosen buat mengevaluasi kinerja dosen sinkron mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa-mahasiswi universitas muhammadiyah. Sesuai Temuan, tindakan perbaikan dan planning masa depan yang seni manajemen buat memastikan pemugaran pada kualitas mengajar dan belajar.

Evaluasi dosen universitas muhammadiyah terbaik berdasarkan penilaian yang akan terjadi, survey yang diisi oleh mahasiswa menggunakan bantuan metode Preference Selection Index (PSI). Sistem pendukung keputusan ada beberapa metode yang dapat digunakan buat memilih evaluasi dosen universitas muhammadiyah terbaik diantaranya MOOSRA, SMART, MABAC, TOPSIS, WASPAS, AHP, OCRA, VIKOR, ELECTRE, SAW, COPRAS serta lain-lain. pada penelitian ini metode Preference Selection Index (PSI) artinya metode untuk memecahkan multi-kriteria pengambilan keputusan (MCDM) yang kompleks dibawah ketidakpastian. dalam metode yang diusulkan itu tidak perlu buat menetapkan kepentingan relatif antara atribut [4].

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Ifo Wahyu Pratama menggunakan judul “Sistem Pendukung Keputusan evaluasi Kinerja Dosen dengan Metode Technique For Order By Similarity To Ideal Solution (Topsis)

& Preference Ranking Organization For Evaluation (Promethee) dengan mendapatkan kesimpulan, menggunakan Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Dosen dibutuhkan akibat yang aporisma pada evaluasi kinerja dosen, dengan tingginya Kinerja dosen dapat berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa yang kuliah [4]. Penelitian serupa lainnya pernah dilakukan oleh Dyah Apriliani serta Oman Somantri menggunakan judul “Implementasi Metode Promethee dalam Sistem Pendukung Keputusan penilaian Raport Dosen” menerima konklusi berupa, perangkat lunak hasil penelitian dapat dipergunakan menjadi media buat mempercepat proses evaluasi raport dosen dan mampu melakukan perankingan dengan menggunakan pembobotan yang terhadap kriteria yang bisa disesuaikan sehingga lebih fleksibel [5]. Penelitian lain memakai metode AHP yang ditulis oleh Wahyu Dwi Puspitasari serta Kharidatul Ilmi menggunakan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi memakai Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)” mendapatkan konklusi, yang akan terjadi implementasi sistem pendukung keputusan pemilihan dosen berprestasi di Fakultas Teknologi Data Universitas Islam Balitar bersumber pada gosip kuesioner buat desain sistem menampilkan yang akan terjadi yang baik dengan memperoleh nilai persentase 58,8%, kesesuaian sistem menampilkan yang akan terjadi yang baik menggunakan memperoleh nilai persentase yang lebih akbar ialah 66,3% dan pengguna tidak hadapi kesusahan pada memakai sistem yang sesuai dengan nilai persentase kemudahan sistem yang sangat akbar ialah 71%. Serta kuisioner secara totalitas memperoleh hasil yang baik, menampilkan sistem telah tepat yang dibutuhkan. Sistem pemilihan dosen yang terbuat leluasa asal kesalahan sintaks serta secara fungsional membuat hasil baik.

Berdasarkan kelebihan tersebut, Metode tersebut akan digunakan untuk menentukan hasil kuesioner sehingga hasilnya akan menjadi keputusan akhir. Dari kasus tersebut, penulis menyarankan beberapa penelitian tentang evaluasi hasil kuesioner dosen universitas muhammadiyah, menggunakan prosedur Preference Selection Index (PSI). Penelitian ini menjanjikan untuk mengidentifikasi opsi kuesioner yang tepat untuk benar-benar mendapatkan manfaat terbaik.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tahapan Penelitian

Gambar 1. Tahapan Penelitian Berikut penjelasan pada Gambar ke-1 Tahapan Penelitian:

a. Identifikasi masalah merupakan langkah yang diambil peneliti di awal riset. Peneliti melakukan identifikasi masalah dengan menjelaskan apa masalah yang ditemukan dan bagaimana masalah tersebut diukur dan dihubungkan dengan prosedur penelitian [6].

(3)

b. Pengumpulan Data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Validitas pengumpulan data serta kualifikasi pengumpul data sangat diperlukan untuk memperoleh data yang berkualitas.

c. Studi Pustaka ialah kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi objek penelitian atau topik cerita yang diusung ke dalam karya tulis non ilmiah.

d. Survei pada penelitian merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden dalam berbentuk sample dari sebuah populasi.

e. Wawancara merupakan metode ketika subjek dan peneliti bertemu dalam satu situasi tertentu dalam proses mendapatkan informasi. Informasi penelitian yang berupa data diperoleh secara langsung oleh peneliti dari subjek penelitian [7].

f. Analisis Metode PSI merupakan memasukan rumus dan langkah-langkah PSI, ketika telah mendapatkan data- data penelitian dan akan diolah pada penelitian tersebut.

g. Laporan penelitian merupakan suatu dokumen tertulis tentang hasil pelaksanaan suatu penelitian yang dibuat secara jelas, disusun menurut metode penulisan dan sistematika tertentu dengan bahasa yang lugas.

2.2 Kriteria dan Isi Tiap Kriteria

Kritera Penilaian Dosen universitas muhammadiyah terbaik berdasarkan penilan hasil Kuesioner yang diisi oleh mahasiswa ada 4, yakni Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosial. Berikut penjelasan tiap kriteria.

a. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian mengacu di bagaimana seorang guru juga dosen bertindak sesuai dengan adat agama, adat aturan, tata cara sosial, serta kebudayaan nasional Indonesia [8]. Berikut isi dari kriteria kompetensi kepribadian bisa ditinjau di tabel 1.

Tabel 1. Kompetensi Kepribadian

NO. KOMPETENSI KEPRIBADIAN

1 Kebiasaan Dosen berpakaian rapi dan sopan

2 Kemampuan Dosen berperilaku yang mencerminkan keimanan dan ketaqwaan 3 Kemampuan Dosen bersikap dan bertindak konsisten

4 Kemampuan Dosen menerima dan memberikan kritik dan saran 5 Kemampuan Dosen menyelesaikan permasalahan perkuliahan di kelas 6 Ketepatan Dosen menyelenggarakan perkuliahan sesuai jadwal b. Kompetensi Pedagogik

Pada bidang pendidikan, khususnya bagi pengajar atau dosen, Kompetensi pedagogik ialah keterampilan atau kemampuan yang harus dikuasai oleh pengajar, serta ciri peserta didik dapat dilihat berasal segala aspek kehidupan, baik moral, emosional maupun intelektual. dalam hal kemampuan mengajar, pengajar juga dosen dituntut buat bisa memahami siswanya serta tahu bagaimana memberikan pedagogi yang tepat kepada peserta didik. Isi asal kriteria kompetensi pedagogik dapat dipandang pada tabel 2.

Tabel 2. Kompetensi Pedagogik

NO. KOMPETENSI PEDAGOGIK

1 Kemampuan Dosen melakukan penilaian hasil belajar secara adil dan transparan 2 Kemampuan Dosen memanfaatkan media pembelajaran secara optimal 3 Kemampuan Dosen memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk bertanya/menjawab 4 Kemampuan Dosen menerapkan metode pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan 5 Kemampuan Dosen menjelaskan rencana perkuliahan di awal perkuliahan 6 Kemampuan Dosen menyampaikan materi sesuai rencana perkuliahan 7 Kesesuaian soal-soal ujian dengan materi yang diajarkan c. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan pemahaman materi pembelajaran yang lebih luas serta mendalam. Hal ini mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran serta substansi keilmuan yang melampaui materi pembelajaran, serta dominasi struktur serta metode ilmiah [9]. Berikut isi dari kriteria kompetensi Profesional dapat ditinjau di tabel 3.

Tabel 3. Kompetensi Profesional

NO. KOMPETENSI PROFESIONAL

1 Kemampuan Dosen memahamkan mahasiswa tentang materi yang disampaikan 2 Kemampuan Dosen menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran 3 Kemampuan Dosen menyampaikan materi perkuliahan dengan memuaskan 4 Kemampuan Dosen menyampaikan materi perkuliahan dengan jelas

(4)

NO. KOMPETENSI PROFESIONAL

5 Kemampuan Dosen menyusun subtansi perkuliahan secara sistematis

6 Penguasaan Dosen terhadap substansi mata kuliah

7 Upaya Dosen meningkatkan kualitas pembelajaran secara terus menerus d. Kompetensi Sosial

Galat satu kompetensi yang harus dimiliki setiap pengajar maupun dosen merupakan kompetensi sosial, yaitu kemampuan mengelola hubungan sosial, yang memerlukan aneka macam keterampilan, kemampuan, dan kemampuan buat memecahkan duduk perkara yang muncul pada hubungan interpersonal [10]. Berikut isi asal kriteria sosial dapat dipandang di tabel 4.

Tabel 4. Kompetensi Sosial

NO. KOMPETENSI SOSIAL

1 Kemampuan Dosen memberi pelayanan yang baik pada mahasiswa 2 Kemampuan Dosen memotivasi dan meningkatkan kemampuan mahasiswa

3 Kepedulian Dosen terhadap mahasiswa

4 Kesediaan Dosen berkomunikasi dengan mahasiswa di luar jam kuliah

5 Keteladanan Dosen menurut mahasiswa

2.3 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan ataupun Decision Support System (DSS) Kerap dipergunakan buat menunjang solusi atas permasalahan ataupun kesempatan serta bisa pula dipergunakan buat pengambilan keputusan. Sistem Pendukung Keputusan memakai CBIS (Computer Based Information System) yang fleksibel, interaktif, serta mudah beradaptasi yang dirancang buat menunjang pemecahan atas konflik manajemen normatif yang tidak terstruktur [11]. Sistem pendukung keputusan ialah sistem berbasis pc yang terdiri asal 3 komponen yang silih berafiliasi, sistem bahasa (prosedur yang sediakan komunikasi antara pengguna serta komponen sistem pendukung keputusan yang lain), sistem pengetahuan (wacana basis pengetahuan pertarungan). Sistem pendukung keputusan (baik selaku berita ataupun selaku acara) dan sistem penanganan pertarungan (ikatan antara dua komponen yang lain, terdiri berasal satu ataupun lebih keahlian penindakan problem universal yang diperlukan buat pengambilan keputusan. SPK dibuat buat menunjukkan data, pedoman, prediksi serta panduan pengguna data buat membentuk keputusan) keputusan yang lebih baik [12].

2.4 Preference Selection Index (PSI)

Mekanisme Preference Selection Index (PSI) dibesarkan sang Maniya serta Bhatt (2010) buat membongkar multi- kriteria pengambilan keputusan (MCDM) [13]. norma PSI ialah galat satu berasal norma sistem pendukung keputusan yang menggunakan tahapan-tahapan mudah dalam penyelesaian perkaranya serta merogoh nilai paling tinggi menjadi nilai alternatif saran pada norma ini dimana tiap langkah- langkah memakai bobot eksklusif serta cocok dengan spesifikasi tiap-tiap cara lain. Serta berikut merupakan tahapan pada pengambilan keputusan menggunakan mekanisme Preference slection index (PSI) [14]–[22]. Rumus metode PSI sebagai berikut.

1. Tentukan alternatif dan kriteria tujuan

2. Matriks keputusan yang sebelumnya telah ditentukan masing-masing nilai awal dalam penyeleksian data yang akan digunakan

Xij =

𝑥11 𝑥12 𝑥1𝑛 𝑥21 𝑥22 𝑥2𝑛 𝑥𝑚1 𝑥𝑚2 𝑥𝑚𝑛

(1)

3. Normalisasi Matriks keputusan

Jika atribut benefit maka menggunakan rumus berikut:

Nij = 𝑋𝑖𝑗

𝑥𝑗𝑚𝑎𝑥 (2)

Jika atributnya cost rumus sebagai berikut:

Nij = 𝑥𝑗𝑚𝑖𝑛

𝑋𝑖𝑗 (3)

4. Melakukan pencarian rata-rata terhadap nilai

Dalam rumusan pencarian nilai akan dihitung dengan persamaan berikut:

N = 1

𝑛

𝑛𝑖=1

𝑁𝑖𝑗

(4)

5. Menghitung variasi preferensi

(5)

Pada tahapan ini ditemukan sebuah nilai variasi preferensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ϕ

j =

𝑛𝑖=1

[𝑁

11

N]

2 (5)

6. Mencari data penyimpangan terhadap nilai preferensi

Ωj = 1 – Ø𝑗 (6)

7. Menentukan pembobotan terhadap kriteria.

w

j = 𝑗

𝑚𝑖=1Ω𝑗 (7)

Nilai total keseluruhan kriteria bobot dari semua atribut harus satu, contoh

𝑚𝑗=1Ω𝑗 = 1 (8)

8. Hitung PSI (θi)

Menghitung mencari nilai PSI menggunakan rumus sebagai berikut:

θ

i= ∑𝑚𝑗=1𝑋𝑖𝑗 Wj (9)

9. Pilih alternatif yang sesuai berdasarkan nilai tertinggi untuk menjadi kandidat pilihan dosen terbaik.

2.5 Alur Perhitungan Metode Preference Selection Index (PSI)

Proses riset yang dipergunakan Preference Selection Index (PSI) menggunakan flowchart buat mendeskripsikan alur proses komputasi yang berlangsung pada Microsoft Office Excel. Proses perhitungan ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Alur Perhitungan Metode Preference Selection Index (PSI)

Terlihat asal Gambar 2 bahwa proses perhitungan dari metode PSI dimulai dari pembentukan matriks, sampai dapatkan penentuan nilai PSI, gambar tersebut ialah alur rumus PSI. Selanjutnya penentuan nilai PSI setiap alternatif akan diranking menjadi nilai terbaik.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Berikut Contoh Hasil Hasil Pengisian Kuesioner pada 1 kriteria dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Contoh Hasil Pengisian Kuesioner

Pada gambar 3, 1 kriteria diisi rata-rata mahasiswa yang berjumlah 40 orang, didalam hasil tersebut mendapatkan nilai 5 dari kepentingan yang berarti sangat penting, dan nilai 5 dari penilaian dengan sangat baik,

(6)

perhitungannya ialah kepentingan 5+5+5+5+5+5 = 30 dari kepentingan, dari penilaian yakni 5+5+5+5+5+5 = 30.

Dari hasil terseut dijumlahkan 30+30 = 60, hasil dari 60 dibagi jumlah mahasiswa universitas muhammadiyah tiap mata kuliah dengan rata-rata 40 orang, 60/40 = 1,5. 1,5 adalah nilai hasil perhitungan dari 1 alternatif pada 1 kriteria dan 1 mata kuliah pada tiap jurusan, rata-rata dosen pembibimbing mahasiswa hanya 1 mata kuliah. Hasil dari analis yang terkumpul dari proses pengamatan serta riset yang dicoba merupakan terdapatnya kebutuhan yang lumayan memakan waktu serta tenaga dalam membuat suatu pelaporan [23].

Dalam melakukan penentuan Penilaian dosen universitas muhammadiyah terbaik berdasarkan penilan hasil Kuesioner sebelumnya mengunakan menggunakan cara perjumlahan aja akan di ganti dengan sistem pendukung keputusan menggunakan metode PSI. Maka dilakukan penentuan kriteria dengan cara diskusi menggunakan pihak yang terkait serta ditentukan menggunakan 4 kriteria yakni: Kompetensi Kepribadian (K1), Kompetensi Pedagogik (K2), Kompetensi Profesional (K3), serta Kompetensi Sosial (K4) menggunakan data berjenis benefit dalam melakukan perhitungan penentuan evaluasi dosen universitas muhammadiyah terbaik dengan alat bantu Microsoft Excel di berikan nilai-nilai buat setiap data alteratif atau kandidat dosen yang ada 10 data cara lain yang di inisialkan menggunakan huruf D seperti yang dicantumkan di tabel 4.

Tabel 4. Data Alternatif Kode

Alternatif

Kompetensi Kepribadian

Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Profesional

Kompetensi Sosial

D1 1,175 1,05 1,6 0,95

D2 1,225 1,525 1,375 1,025

D3 1,25 0,9 1,2 1,175

D4 1,075 1,75 1,25 1,125

D5 1,5 1,75 1,75 1,25

D6 1,5 1,6 1,65 1,2

D7 1,4 1,55 1,25 0,9

D8 1,525 1,425 1,625 1,125

D9 1,5 1,75 1,75 1,1

D10 1,4 1,5 1,7 1,15

3.2 Perhitungan Metode Preference Selection Index (PSI)

Tahap Selanjutnnya, Matriks normalisasi yang dimana rumus berasal mekanisme PSI, Nilai dari D1=1,175 dibagi menggunakan nilai yang sangat tinggi ataupun max pada Kriteria K1, Dan yg tertinggi ialah nilai 1,525 dapat ditinjau pada tabel 5, begitu tiap kriteria, jika sudah memastikan normalisasi matriks hendak dievaluasi total di masing-masing kriteria, dan dilanjutkan dengan menghitung nilai rata-rata kinerja asal cara lain buat kriteria yang hendak dimaximalkan (Benefit), perhitungan tersebut bisa ditinjau pada tabel 6.

Tabel 5. Hasil Normalisasi Matriks Dari Metode PSI Kode Alternatif K1 K2 K3 K4

D1 0,770 0,600 0,914 0,760 D2 0,803 0,871 0,786 0,820 D3 0,820 0,514 0,686 0,940 D4 0,705 1,000 0,714 0,900 D5 0,984 1,000 1,000 1,000 D6 0,984 0,914 0,943 0,960 D7 0,918 0,886 0,714 0,720 D8 1,000 0,814 0,929 0,900 D9 0,984 1,000 1,000 0,880 D10 0,918 0,857 0,971 0,920 Total 8,885 8,457 8,657 8,800

Tabel 6. Nilai Rata-rata Kinerja Kriteria K1 K2 K3 K4

Hasil 0,889 0,846 0,866 0,880

Pada tabel 6 perhitungan nilai rata-rata kinerja ialah sebagai berikut: 1 dibagi dengan data alternatif yaitu 10, setelah hasil tersebut ada, akan dikali dengan total kriteria K1 8,885 hasilnya adalah 0,889, angka 1 tersebut terdapat dari rumus metode Preference Selection Index (PSI). Tahap selanjutnya menghitung penentuan nilai variasi preferensi, yang dimana nilai normalisasi matrik dikurangi nilai rata-rata kinerja hasil tersebut akan dipangkatkan 2 sehingga mendapatkan nilai preferensi, sehabis perhitungan tersebut akan dijumlah tiap kriteria, hasil perhitungan bisa dilihat pada tabel 7. Setelah penentuan nilai variasi preferensi selesai akan dilanjutkan penentuan deviasi nilai preferensi yang dimana perhitungannya 1 dikurangi total dari nilai variasi preferensi dan hasil tersebut dijumlahkan, dapat dilihat pada tabel 8.

(7)

Tabel 7. Hasil Penentuan Nilai Variasi Preferensi Kode Alternatif K1 K2 K3 K4

D1 0,014 0,060 0,002 0,014 D2 0,007 0,001 0,006 0,004 D3 0,005 0,110 0,032 0,004 D4 0,034 0,024 0,023 0,000 D5 0,009 0,024 0,018 0,014 D6 0,009 0,005 0,006 0,006 D7 0,001 0,002 0,023 0,026 D8 0,012 0,001 0,004 0,000 D9 0,009 0,024 0,018 0,000 D10 0,001 0,000 0,011 0,002 Total 0,101 0,250 0,144 0,070 Tabel 8. Hasil Penentuan Deviasi Nilai Preferensi Kriteria K1 K2 K3 K4 Jumlah

Hasil 0,899 0,750 0,856 0,930 3,435 Tabel 9. Hasil Penentuan Bobot Tiap Kriteria Kriteria K1 K2 K3 K4 Jumlah

Hasil 3,088 2,577 2,940 3,193 12

Sebelum Tahap akhir dari metode Preference Selection Index (PSI) ialah mencari nilai bobot pada tiap kriteria yang dimana hasil yang didapat dari Hasil K1=0,899 Dikali dengan jumlah tiap kriteria berupa nilai 3,435 pada tabel 8, dan hasil bobot yang telah terdapat dapat dipandang pada tabel 9. Selanjutnya menghitung nilai PSI hasil dari normalisasi matrik yang ada pada tabel 5 dikali dengan bobot kriteria pada tabel 9, Hasil dapat dilihat pada tabel 10, Selanjutnya dijumlahkan tiap-tiap alternatif seperti 2,379 + 1,546 + 2,688 + 2,427 = 9,040 dan hasil tersebut dirangkingkan dengan alat bantu Microsoft Office Excel dengan kode akhir 0 (Descending) yang tertinggi ialah terpilih, hasil tersebut bisa dilihat pada tabel 11.

Tabel 10. Hasil Normalisasi Matrik PSI Dikali Dengan Bobot Kode Alternatif K1 K2 K3 K4

D1 2,379 1,546 2,688 2,427 D2 2,481 2,246 2,310 2,618 D3 2,531 1,325 2,016 3,001 D4 2,177 2,577 2,100 2,874 D5 3,037 2,577 2,940 3,193 D6 3,037 2,356 2,772 3,065 D7 2,835 2,283 2,100 2,299 D8 3,088 2,098 2,730 2,874 D9 3,037 2,577 2,940 2,810 D10 2,835 2,209 2,856 2,938 Tabel 11. Hasil Perangkingan Tiap-tiap Alternatif

Kode Alternatif Hasil Rangking

D1 9,040 9

D2 9,654 7

D3 8,874 10

D4 9,727 6

D5 11,747 1

D6 11,231 3

D7 9,516 8

D8 10,790 5

D9 11,364 2

D10 10,837 4

3.3 Pembahasan

Bersumber di hasil yang didapat, dalam pelaksanaan PSI ini mengunakan perlengkapan alat bantu Microsoft Office Excel ini ada informasi data yang harus dimasukan pada tiap- tiap tata cara. 4 informasi kriteria merupakan Kompetensi Kepribadian (K1), Kompetensi Pedagogik (K2), Kompetensi Profesional (K3), serta Kompetensi Sosial (K4) dengan informasi berjenis benefit. Asal 4 kriteria itu dicoba proses pencarian data dari hal kriteria

(8)

tersebut. Rencana ini menampilkan jikalau perhitungan ini bisa memastikan dosen universitas muhammadiyah terbaik dan proses pemilihan hendak berlangsung secara objektif dan cocok dengan kriteria yang telah didetetapkan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kumar [24], Pathak [25], dan Ashiwani [26]

yang mana penelitian mereka membagikan bahwa proses pemilihan secara objektif sudah sesuai menggunakan kriteria dan evaluasi pada perhitungan tersebut. Pada akhirnya yang sebagai dosen universitas muhammadiyah terbaik ialah D5 dengan rangking 1.

4. KESIMPULAN

Dari ulasan memperlihatkan sebagian kesimpulan antara lain pada prosedur PSI sangat membantu periset dengan menerapkan Prosedur Preference Selection Index ini bisa memesatkan proses dalam memastikan alternatif dalam dosen universitas muhammadiyah terbaik. Prosedur PSI membagikan keputusan yang lebih efisien, Pelaksanaan prosedur ini sangat simpel serta sangat gampang dimengerti sebab tiap tahapan menolong dalam menciptakan keputusan. Prosedur Pelaksanaan PSI sangat menolong dalam memastikan pemilihan. Hasil akhir yang didapat dari prosedur PSI yakni 11,747 dengan rangking 1.

REFERENCES

[1] “Mata Kuliah - Definisi dan Pengertiannya,” https://campus.quipper.com/, 2022.

https://campus.quipper.com/kampuspedia/mata-kuliah (accessed Dec. 08, 2022).

[2] N. S. N. Salam, A. A. Supianto, and A. R. Perdanakusuma, “Analisis Sentimen Opini Mahasiswa Terhadap Saran Kuesioner Penilaian Kinerja Dosen dengan Menggunakan TF-IDF dan K-Nearest Neighbor,” J. Pengemb. Teknol. Inf.

dan Ilmu Komput. e-ISSN, vol. 2548, p. 964X, 2019.

[3] K. J. Atmaja and I. N. S. W. Wijaya, “Pengembangan sistem evaluasi kinerja dosen (e-kuesioner) STMIK STIKOM Indonesia,” JST (Jurnal Sains Dan Teknol., vol. 8, no. 1, pp. 55–64, 2019.

[4] I. W. Pratama, “Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Dengan Metode Topsis & Promethee,” J.

Cendikia, vol. 16, no. 1 April, pp. 35–42, 2018.

[5] D. Apriliani and O. Somantri, “Implementasi metode promethee dalam sistem pendukung keputusan penilaian raport dosen,” J. Inform. J. Pengemb. IT, vol. 4, no. 1, 2019.

[6] I. Afrianto, “Identifikasi Masalah,” https://kuliahonline.unikom.ac.id/, 2020.

https://kuliahonline.unikom.ac.id/?listmateri/&detail=39275 (accessed Apr. 05, 2023).

[7] A. W. N. Ulfy and P. A. R. Devi, “Penentuan Kenaikan Jabatan Menggunakan Pembobotan Metode AHP dan Didukung Metode Complex Proportional Assessment,” J. Sist. Komput. dan Inform., vol. 3, no. 3, pp. 232–240, 2022.

[8] R. Widdiharto, “Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial, Dua Hal Yang Perlu Dimiliki oleh Para Guru,”

https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/, 2021. https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/Kompetensi-Kepribadian-dan- Kompetensi-Sosial,-Dua-Hal-Yang-Perlu-Dimiliki-oleh-Para-Guru#:~:text=Kompetensi kepribadian mengacu pada bagaimana,sosial%2C dan kebudayaan nasional Indonesia. (accessed Nov. 10, 2022).

[9] F. Tri, “4 Kompetensi Guru yang Wajib Dimiliki oleh Calon Guru,” https://gurubinar.id/, 2020.

https://gurubinar.id/blog/4-kompetensi-guru-yang-wajib-dimiliki-oleh-calon-guru?blog_id=53#:~:text=Kompetensi profesional yaitu penguasaan terhadap,menguasai struktur serta metodologi keilmuannya. (accessed Nov. 10, 2022).

[10] D. Rosyada, “Guru Harus Memiliki Kompetensi Sosial yang Baik,” http://dederosyada.lec.uinjkt.ac.id/.

http://dederosyada.lec.uinjkt.ac.id/reviews/guruharusmemilikikompetensisosialyangbaik (accessed Nov. 10, 2022).

[11] R. A. Ma’ruf, U. Chotijah, and P. A. R. Devi, “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMASTIAN PESERTA DIDIK BERPRESTASI MENGENAKAN PROSEDUR VIKOR DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-MA’ARIF,” NUANSA Inform., vol. 17, no. 1, pp. 126–135, 2023.

[12] A. D. U. Siregar, N. A. Hasibuan, and F. Fadlina, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sales Marketing Terbaik di PT. Alfa Scorph Menggunakan Metode COPRAS,” J. Sist. Komput. dan Inform., vol. 2, no. 1, pp. 62–68, 2020.

[13] A. K. Estetikha, K. Kusrini, and A. H. Muhammad, “Metode Preference Selection Index Dalam Menentukan Distribusi Alat Pelindung Diri di Yogyakarta,” J. Inf. Syst. Informatics, vol. 3, no. 4, pp. 740–749, 2021.

[14] R. T. Adek, H. A. K. Aidilof, and A. I. Nasution, “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE PREFERENCE SELECTION INDEX,” J.

Teknoinfo, vol. 16, no. 2, pp. 198–212, 2022.

[15] R. Panggabean and N. A. Hasibuan, “Penerapan Preference Selection Index (PSI) Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pengangkatan Supervisor Housekeeping,” Resolusi Rekayasa Tek. Inform. dan Inf., vol. 1, no. 2, pp. 85–93, 2020.

[16] I. D. Pangestu and F. Fahrullah, “Penerapan Metode Preference Selection Index (Psi) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supervisor Di Pt Arkananta,” J. Teknosains Kodepena, vol. 2, no. 1, pp. 37–49, 2021.

[17] M. Rizki and G. Ginting, “Penerapan Metode Preference Selection Index Dalam Pemilihan Teller Terbaik,” Build.

Informatics, Technol. Sci., vol. 2, no. 2, pp. 127–134, 2020.

[18] R. Dewantara, P. A. Cakranegara, A. J. Wahidin, A. Muditomo, and I. G. I. Sudipa, “Implementasi Metode Preference Selection Index Dalam Penentuan Jaringan Dan Pemanfaatan Internet Pada Provinsi Indonesia,” J-SAKTI (Jurnal Sains Komput. Dan Inform., vol. 6, no. 2, pp. 1226–1238, 2022.

[19] N. P. Rizanti, L. T. Sianturi, and M. Sianturi, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Pertukaran Pelajar Menggunakan Metode PSI (Preference Selection Index),” in Seminar Nasional Teknologi Komputer & Sains (SAINTEKS), 2019, vol. 1, no. 1.

[20] T. N. Saragih, “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Reward Kepada Karyawan Menggunakan Metode Preference Selection Index,” in Seminar Nasional Teknologi Komputer & Sains (SAINTEKS), 2019, vol. 1, no. 1.

[21] Y. Ali and A. Aprina, “Penerapan Metode Preference Selection Index (PSI) Dalam Pemberian Keputusan Pemberian

(9)

Dana BOS Pada Siswa Kurang Mampu,” in Seminar Nasional Teknologi Komputer & Sains (SAINTEKS), 2019, vol. 1, no. 1.

[22] J. Hutagalung, A. F. Boy, H. Jaya, and I. Zulkarnain, “Pemberian Beasiswa Kepada Mahasiswa dengan Metode Preference Selection Index (PSI),” J-SAKTI (Jurnal Sains Komput. dan Inform., vol. 6, no. 2, pp. 648–660, 2022.

[23] A. W. N. ULFY, “SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN BERBASIS WEB DI PT. SWABINA GATRA GRESIK,”

Univ. Muhammadiyah Gresik, 2021, [Online]. Available: http://eprints.umg.ac.id/5429/.

[24] M. Kumar and A. Kumar, “Application of preference selection index method in performance based ranking of ceramic particulate (SiO2/SiC) reinforced AA2024 composite materials,” Mater. Today Proc., vol. 27, pp. 2667–2672, 2020.

[25] V. K. Pathak, R. Singh, and S. Gangwar, “Optimization of three-dimensional scanning process conditions using preference selection index and metaheuristic method,” Measurement, vol. 146, pp. 653–667, 2019.

[26] A. Kumar et al., “Optimization of sliding and mechanical performance Ti/NI metal powder particulate reinforced Al 6061 alloy composite using preference selection index method,” Mater. today Proc., vol. 44, pp. 4784–4788, 2021.

.

Referensi

Dokumen terkait

• In a Gasoline engine the air/fuel mixture enters the cylinder and creates a stoichiometric homogeneous mixture, which is ignited and the flame travels from the spark and outwards

& Labuschagne, C., Social indicators for sustainable project and technology life cycle management in the process industry, International Journal of Life Cycle Assessment,