PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK PANGAN LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN
PANGAN
Ir. Mastur, MSi PhD
BB Litbang Bioteknologi dan SDG Pertanian
Disampaikan pada Pertemuan Seminar Nasional “Pemanfaatan Sumber Daya Pangan Lokal untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Lokal”
Kendari, 1 November 2019
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN PANGAN DAN PERTANIAN 2020-2024
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
1. Meningkatkan ketersediaan dan ekspor pangan
2. Meningkatkan lapangan kerja
3. Mengurangi kemiskinan 4. Meningkatkan
kesejahteraan petani
1. Indonesia berdaulat pangan
2. Lapangan kerja meningkat/
pengangguran menurun
3. Kemiskinan menurun 4. Kesejahteraan petani
meningkat
Plant Genetic Improvement :
Manipulating plants through the benefit of mankind
Conventional breeding Tissue culture
Inter-specific hybridization Improved selection methods - Molecular markers
- Genome based GM crop development
https://farmingfirst.org/wordpress/wp- content/uploads-2015
• Ketersediaan sumber daya lahan
• Ketersediaan sumber daya genetik
• Ketersediaan teknologi
• Dukungan sistem regulasi yang kondusif
1. PENDAHULUAN
KERANGKA KETAHANAN PANGAN, KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN
KETAHANAN PANGAN
•KUALITAS KONSUMSI
(Diversifikasi Pangan dan Kualitas Gizi)
•KETERSEDIAAN
(Produksi, Cadangan & Impor)
•AKSESIBILITAS
(Distribusi & Harga Terjangkau)
•MASALAH PANGAN
(Kemiskinan & Bencana Alam)
KEMANDIRIAN PANGAN
“kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat”
KEDAULATAN PANGAN
“Hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal”
3
ARAH PENTING KEBIJAKAN:
1. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi 2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan:
Penguatan cadangan pangan dan stabilisasi harga pangan
3. Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat: (i) konsumsi protein: telur, ikan, dan daging, sayur dan buah; (ii) penggunaan pangan lokal non beras .
4. Mitigasi gangguan terhadap kedaulatan pangan: (i) benih adaptif perubahan iklim, sekolah iklim dan asuransi pertanian.
PENGERTIAN SUMBER DAYA GENETIK DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
• UU No 5. tahun 1994 pasal 2 ttg Keanekaragaman Hayati : keanekaragaman diantara mahluk hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lainnya, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian
keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. Jadi keanekaragaman hayati ada tiga tingkatan yaitu gen (SDG), jenis dan ekosistem.
• Sumber Daya Hayati (SDH) mencakup sumber daya genetik (SDG), organisme atau
bagiannya, populasi atau komponen biotik ekosistem-ekosistem lain dengan manfaat dan nilai yang nyata atau potensial untuk kemanusiaan.
• Material genetik : bahan dari tumbuhan, binatang, jasad renik atau asal lain yang mengandung unit-unit fungsional pewarisan sifat (hereditas).
• Sumber daya genetik (SDG) : bahan genetik yang mempunyai nilai nyata atau potensial.
• Material genetik : bahan dari organisme yang menentukan karakteristik dan mutu SDH sebagai ekspresi unit-unit fungsional pewarisan sifat (hereditas)
4
2. PENGELOLAAN SDG
• Konservasi
1. In situ 2. Eks situ
• Pemanfaatan
1. Langsung 2. Tak langsung
• Perlindungan hukum
KEGIATAN PENGELOLAAN SDG :
KONSERVASI SDG IN SITU
• Center of origin
• Pusat keanekaragaman
• Pusat awal pengembangan
• Bisa di dalam kawasan hutan, bisa juga di luar kawasan hutan
• Lahan budidaya, perdesaan
EKS SITU
• Kebun raya
• Arboretum
• Lahan pertanian
• Bank gen, bank biji
6
Koleksi SDG on farm
Komoditas
Jumlah aksesi
Serealia (padi gogo, padi sawah, padi rawa, jagung, sorghum, jewawut) 517 Aneka Kacang (Kacang tanah, kacang tunggak, kedelai, kacang gude) 29 Aneka ubi (Talas, singkong, ubi jalar, ubi kayu, keladi, gembili, ubi lain) 271
Tan buah 439
Tan sayur 214
Tan hias dan yg lain 29
Tan obat 43
Tan perkebunan (kelapa, kakao, pinang, jambu mete, pala, cengkeh,
tebu, aren, nam-nam) 17
1559
Ternak (sapi, domba, ayam, itik, kuda) 11
* Karakterisasi telah dan sedang berlangsung di beberapa BPTP
Koleksi SDG ex situ
Komoditas Pengelola Jumlah aksesi
Tanaman pangan : Serealia, aneka ubi, dan aneka kacang
BB-Biogen, BB-Padi, Balitkabi,
dan Balitsereal 10563
Tanaman obat dan industri rempah Balitro 3590
Tanaman hias Balithi 961
Tanaman hortikultura sayur Balitsa 1507
Tanaman hortikultura buah Balitbu dan BalitJestro 799
17420 Tanaman perkebunan
Balitas, PPKS, Balitka, Balitri
Kopi 1292
Kakao 570
Tebu 6009
Teh 870
Cincona 600
Karet 9130
Sawit 7788
26259
*Koleksi SDG terdiri atas varietas lokal, klon/galur, varietas unggul, dan varietas hasil introduksi
KOLEKSI SDG TANAMAN DI BANK GEN BALITBANGTAN
3. PERLINDUNGAN HUKUM DAN HAK ATAS SDG 1. PENDAFTARAN (REGISTRASI)
2. PELEPASAN VARIETAS TANAMAN PANGAN,
PERKEBUNAN, TANAMAN PAKAN ATAU GALUR DAN RUMPUN TERNAK
3. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL :
• HAK PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN (HAK PVT),
• INDIKASI GEOGRAFIS
• PATEN BIOTEKNOLOGI
10
KONVENSI INTERNASIONAL TERKAIT HAK ATAS PGR
• INTEL. PROPERTY RIGHTS
• FARMER RIGHT
•NATIONAL SOVEREGNITY
• COMMON HERRITAGE OF
HUMANITY
IUPGR
1983 CBD 1992 NP 2014
TRIPS 1995 UPOV 1961
ITPGRFA
2004
Pelepasan varietas
Tahun Tan.Pangan Perkebunan Hortikultura
2008 9 0 41
2009 39 11 25
2010 16 2 79
2011 26 2 46
2012 19 4 0
HAK PVT
• Pendaftaran dan perlindungan varietas tanaman ( Sumber PPVT )
Komoditas Jumlah varietas
Tanda Daftar (Hak PVT) Tahun 2004-2014
Tan Pangan 409 (106)
Tan Perkebunan 200 (166)
Tan Hias 206 (7)
Tan Sayuran 336 (23)
Tan Buah 365(23)
Tan rempah-obat 32 (26)
Jumlah 1548 (328)
1. Domestikasi dan Seleksi 2. Pemuliaan Persilangan 3. Pemuliaan Mutasi
4. Bioteknologi
• Selular atau in vitro : mutasi in vitro, embryo rescue, kultur jaringan, fusi protoplas
• Molekular : MAB, Rekayasa genetika (transformasi dan genome editing)
METODE PERBAIKAN GENETIK
4. PERBAIKAN GENETIK MELALUI PERSILANGAN
Agroekosistem Produktivitas rata- rata (ton/ha)
Potensi hasil
(ton/ha) VUB
Sawah irigasi 6,8 10,6 Inpari 45, Inpari 46, Inpari 47 WBC, Mantap, Pamelen
Pasang surut 5,2 7,2 Inpara 1, Inpara 2, Inpara 8
Rawa lebak 5,1 7,1 Inpara 7, Inpara 10 HDB, Purwa,
Tadah hujan 6,2 9,6 Inpari 38, Inpari 39, Inpari 40, Inpari 41, Cisaat
Lahan kering/gogo 5,4 8,4 Inpago 11, Inpago 12
Toleran naungan 5,1 7,1 Rindang 1, Rindang 2
Toleran rendaman 6,1 7,2 Inpari 30 Ciherang Sub-1 Toleran salinitas 5,3 7,3 Inpari 34, Inpari 35
Dataran tinggi 6,6 7,0 Inpari 28, Luhur 1, Luhur 2, Sarinah
Hibrida 7,8 11,8 HIPA 18, HiPA 19
VUB PADI PRODUKTIVITAS TINGGI
Karakteristik Produktivitas rata-rata (ton/ha)
Potensi hasil (ton/ha)
VUB
Jagung untuk Pakan
11,9 12,7
11,4 10,1 11,2
NASA 29 HJ 21, HJ 22 JH 27, JH 36 BIMA 19, Bima 20 (semua hibrida)
Jagung untuk Pangan
5,5 7,9
6,2 7,5 6,1
Srikandi Kuning, Srikandi Putih, Srikandi Ungu, Pulut
VUB Jagung Komposit dan Hibrida
Jagung Pulut
BIOTIK
PANGAN FUNGSIONAL
FISIK
ABIOTIK
• Potensi hasil 2,8 t/ha
• Umur panen 81 hari
• Biji sedang (10,7 g/100 biji)
• Toleran kekeringan pada fase reproduktif
• Toleran Lahan Masam
• Hasil : 2,6 ton/ha
• Umur : 85 hari
• Bobot : 10 g/100 biji
• Toleran Lahan Masam
• Hasil : 2,51 t/ha
• Umur : 84 hari
LITBANG UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI BAWANG MERAH
18
Penyediaan Benih Sumber dan Benih Sebar dalam bentuk Umbi dan TSS
VUB off season:
• Trisula, potensi 21,21 t/ha, adaptif musim hujan
• Sembrani, potensi 24,4 t/ha, adaptif musim hujan,
dataran rendah dan tinggi
• Pancasona, potensi 23,7 t/ha, adaptif musim hujan, dataran rendah dan tinggi
• Bima, 18 t/ha, adaptif musim hujan, dataran rendah dan tinggi
VARIETAS UNGGUL BAWANG MERAH
5. PERBAIKAN SDG MELALUI BIOTEKNOLOGI
A. In vitro
1. Perbanyakan (mikropropagasi) :
‒ Organogenesis
‒ Somatic embryogenesis
‒ Bioreaktor 2. Konservasi
3. Perbaikan (Pemuliaan)
‒Mutasi somaklonal
‒ Seleksi in vitro
‒ Embrio rescue
‒ Kultur anther
‒ Kultur endosperm
‒ Fusi protoplas
‒ Dukungan untuk pemuliaan rekayasa genetika
B. Molekular
1. Kekerabatan dan keragaman 2. Marker Assisted Breeding 3. Kit Deteksi Berbasis Marka
Molekular
4. Transformasi genetik
5. Pengeditan Genom (New Breeding Technique)
RISET PEMULIAAN DAN BIOTEKNOLOGI
Nilai ekonomi
riil Sumber
Daya Genetik
Pemuliaan
Bioteknologi
Varietas Unggul
Bioprospeksi
T Produksi : Mentah
Akhir Benih
Kearifan Lokal
Bioreactor, Bioproses
Penangkaran
On farm, off farm, out farm
Teknologi Produksi &
Metode Lain Pemanfaatan langsung
Hibrida Somatik untuk Menggabungkan Keunggulan
Jeruk Keprok dan Siam
Teknik Kultur Endosperm untuk Perakitan Jeruk Siam
Medan Seedless
PERBAIKAN JERUK LOKAL DENGAN BIOTEKNOLOGI IN VITRO
PERBAIKAN GENETIK DENGAN MEMANFAATKAN GEN KERABAT LIAR ATAU VARIETAS LOKAL MENGGUNAKAN MAS
VUB INPARI HDB
VUB INPARI BLAS
Potensi hasil 9,6 ton/ha Tahan HDB dan Blas
Cocok ditanam di lahan sawah tadah hujan
VUB INPARI 40
VUB BIO-PATENGGANG
PERBAIKAN VARIETAS LOKAL/UNGGUL DENGAN METODE MAB
Galur 2-AP CM-2 2.5081 CM-3 1.4938 Ciherang -
MW 0.0788
Lines Yield (t/ha)
CM-2 7,09
CM-3 7,40
CP-1 7,51
CP-2 7,98
Mentikwangi 6,91 Ciherang 6,59 Pandanwangi 4,95
Aromatic compound
Molecular selection
Essential Variety Ciherang - Aromatic
PENINGKATAN POTENSI HASIL PADI CODE x qTSN4 & qDTH8
Galur
Jumlah gabah isi/malai
Potensi hasil (t/ha) GKG
Code-qTSN4-B22-1 245 11,16 Code-qTSN4-B12-1 199 10,67 Code-qDTH8-E13-1 234 11,49 Code-qDTH8-G142 223 11,51
Code 165
Inpari 32 191
• UML di Cianjur 2019
(masih berlangsung)
Kentang PRG tahan Phytophtora infestant
1
Prod : 19,75 ton/ha
efisiensi fungisida 50-80%
Lolos aman pangan dan lingkungan KKH (2018)
Siap dilepas
PEMANFAATAN VARIETAS LIAR MELALUI Teknologi Transgenik
Atlantic Granola Katahdin
Katahdin SP951 Granola x SP951 Granola x SP951 LUT Lembang, 2009 - 2010
Gen ketahanan dari kentang liar S. bulbocastanum
6. PERBAIKAN GENETIK UNTUK PENINGKATAN RANTAI NILAI SDG
1. Varietas Penghasil Produk Premium 2. Varietas Penghasil Produk Fungsional 3. Varietas Penghasil Produk Biofortifikasi
4. Varietas Lokal Penghasil Produk Sehat Ramah Lingkungan
5. Bioprospeksi
26
Karakter Khusus
Produktivitas rata-rata
(ton/ha)
Potensi hasil (ton/ha)
VUB
Kandungan Zn tinggi
6,5 9,9 Inpari IR Nutrizink
Tipe basmati 6,1 9,1 Baroma
Tipe japonica 4,1 5,8 Tarabas
Beras merah 6,7 7,7 Pamelen, Pamera,
Inpari 24
Beras hitam 6,2 9,8 Jeliteng
Beras ketan 6,3 9,4 Paketih, Purwa
Umur sangat genjah 6,7 8,5 Cakrabuana Agritan, Siliwangi, Pajajaran, Inpari 19, Inpari 13
VUB PADI KARAKTER KHUSUS
Tarabas
Beras Merah
Padi Emas
•
Padi yang mengandung beta karotene, sehingga berwarna kuning, yangkemudian dapat dikonversikan menjadi vitamin A sesuai kebutuhan badan
manusia
•
Dikembangkan menggunakan pendekatan rekayasa genetika pada inbrida•
Benih turunannya dapat ditanam kembali oleh petani (bukan hibrida)•
Target dari GR ialah mensuplai 30–50 % kebutuhan rata rata anak Balita, ibuhamil dan menyusui untuk vitamin A
PEMANFAATAN MIKROBA LOKAL UNTUK PENINGKATAN HASIL
HORVIC : active metabolite extracted from Plant Growth
Promoting Bacteria (PGPB) from ICABIOGRAD Culture Collection
To boost root growth in vegetative and generative phases
To stimulate simultaneous flowering
To increase yield
PEMANFAATAN BIOTEKNOLOGI UNTUK MENEKAN PENGGUNAAN PESTISIDA PADA RPODUK SEHAT BERORIENTASI EKSPOR
30
NILAI EKONOMI DAN BISNIS SDG
Sector Size in 2006 Important of GR
Agricultural seeds USD 30 billion All derived GR
Biotechnology USD 70 billion (public company)
Many product from GR (enzymes, microorganism)
Pharmaceutical USD 640 billion GR 20-25%
Personal care USD 12 billion Some products from GR
Botanical USD 22 billion herbal
supplement
Some products from GR
Food and beverages USD 31 billlion Some products from GR
Source : modified from P ten Brink (2011) and Greiber el al (2012) in Prip and Rosendal (2015)
CONTOH : PENINGKATAN PRODUKSI PADI BERORIENTASI EKSPOR Pemilihan Tipe Padi Premium
• Identifikasi potensi VUL berpeluang dan layak ekspor. Lihat data perdagangan bila sudah ada. Beras tradisional Adan di Krayan.
• Pemilihan target negara tetangga sesuai level pendapatan perkapita, hubungan kultur, transportasi. Brunai dan Sabah secara tradisional menyukai.
• Tipe produk dan segmen yang dibidik (padi organik, padi fungsional, padi aromatik, padi pulen, kombinasi ). Misal organik pulen.
• Laporkan ke intansi terkait.
• Perlindungan hukum dan konservasi SDG Lokal tanpa atau dengan aspek geografis fisik dan budaya.
32
7. STRATEGI PEMANFAATAN LANGSUNG SDG LOKAL UNTUK
KETAHANAN PANGAN LOKAL DAN EKSPOR
Penyusunan Master Plan Pengembangan
• Siapkan peta kesesuaian lahan, AEZ atau peta lain
• Pelajari faktor biofisik penghambat tumbuh komoditas, serta faktor sosioekokultur penghambat pengembangan dan solusinya
• Lakukan konservasi in situ dan eks situ SDG lokal teridentifiksi, serta upaya penangkaran benihnya
• Perakitan teknologi budidaya dan rencana pelaksanaan pendampingan teknologi budidaya oleh BPTP dan penyuluh. Menggunakan SRI, PTT, kombinasi organik
• Pelajari aspek lemah pasca panen dan pengolahan, serta teknologi perbaikannya
• Penyusunan kelembagaan koodinasi, eksekusi, dan sumber-sumber pembiayaan
• Penyusunan roadmap kegiatan mencakup waktu, jenis kegiatan, volume, kebutuhan dan sumber pembiayaan, pelaksana/pj
• Penyusunan Dokumen yang Disepakati
33
Strategi Perbaikan Produk (secara Genetik) dari VUL untuk Ekspansi Pasar Ekspor
• Identifikasi target ekspansi pasar. Ekspansi pada negara yang sama dengan segmen sama, perluasan segmen (meningkat/menurun), negara lain, tetapi dengan basis VUL yang sama.
• Pelajari pereferensi target pasar baru. Misal selain pulen, juga diinginkan lebih aromatik.
• Pelajari peta kompetitor. Misal preferensi produk pulen, aromatik, organik, dengan harga besaing.
• Peningkatan produksi, mutu dan daya saing. Misal perlu umur lebih pendek agar biaya dan kebutuhan tenaga kerja dan air turun.
• Pelaksanaan riset melalui kerjasama. Misal perbaikan VUL dengan kultur in vitro untuk pemendekan umur, menambah karakter aromatik dengan marker assisted backcross.
34
PENUTUP
• INDONESIA MERUPAKAN NEGARA MEGA BIODIVERSITY.
• KEKAYAAN SDG PANGAN LOKAL DAPAT DIMANFAATKAN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN.
• PEMANFAATAN SDG PANGAN LOKAL BISA DILAKUKAN SECARA LANGSUNG, MAUPUN MELALUI PEMULIAAN DAN APLIKASI BIOTEKNOLOGI DAN BIOPROSPEKSI.
• SDG LOKAL DAPAT DIKEMBANGKAN UNTUK PERAKITAN VARIETAS HASIL TINGGI, PREMIUM, FUNGSIONAL, BIOFORTIFIKASI, MAUPUN KETAHANAN TERHADAP CEKAMAN BIOTIK DAN ABIOTIK
MENDUKUNG KETAHAN PANGAN.
• SDG LOKAL PERLU DIKELOLA SECARA SPESIFIK LOKASI AGAR SECARA OPTIMAL DAPAT MENDUKUNG PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN MAUPUN BIOEKONOMI.
35
36
Terima kasih