• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN TANAMAN KELAPA (Cocos nucifera)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PEMANFAATAN TANAMAN KELAPA (Cocos nucifera)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui varietas kelapa dan pemanfaatan tanaman kelapa oleh masyarakat etnis di Desa Kelambir dan Desa Kubah Sentang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian diperoleh 3 varietas kelapa di Desa Kelambir yaitu varietas kelapa palu, kelapa mapenget dan kelapa kuning bali sedangkan di Desa Kubah Sentang Kubah terdapat 4 varietas kelapa yaitu kelapa palu, kelapa hibrida, kelapa tenga dan kelapa mapenget. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui varietas kelapa dan pemanfaatan tanaman kelapa oleh masyarakat etnis di Desa Kelambir dan Desa Kubah Sentang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Kelambir terdapat 3 varietas kelapa yaitu kelapa martil, kelapa mapeget dan kelapa genja kuning Bali sedangkan di Desa Kubah Sentang terdapat 4 varietas kelapa yaitu kelapa martil, kelapa hibrida. , kelapa Tenga dan kelapa Mapenget. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pemanfaatan Tanaman Kelapa (Cocos Nucifera) Oleh Masyarakat Suku di Desa Kelambir dan Desa Kubah Sentang Kecamatan Pantai Labu Deli Kabupaten Serdang”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Harso Kardhinata, M.Sc selaku pembimbing I dan Ny. Jamilah Nasution, S.Pd, M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Serta terima kasih kepada Bpk. Denny Akbar Tanjung, S.Si, M.Si selaku Sekretaris Komisi yang banyak memberikan saran kepada penulis dan Bapak. Dr. Mufti Sudibyo, M.Si selaku Dekan Fakultas Biologi sekaligus Ketua Komisi yang memberikan saran dan masukan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

Latar Belakang

Khususnya di Desa Kelambir dan Desa Kubah Sentang di Kecamatan Pantai Labu, merupakan desa yang paling banyak ditanami kelapa dan sebagian besar masyarakatnya memanfaatkan tanaman kelapa yang tumbuh disekitarnya. Desa Kelambir terdiri dari 440 kepala keluarga dengan jumlah laki-laki 1.180 orang dan perempuan 2.270 orang. Sedangkan Desa Kubah Sentang berpenduduk 379 KK dengan rincian laki-laki 674 orang dan perempuan 618 orang.

Luas wilayah Desa Kubah Sentang adalah 250 Ha dengan luas kebun kelapa di Desa Kubah Sentang adalah 6 Ha. Suku bangsa yang ada di Desa Kubah Sentang terdiri dari suku Banjar, Jawa, Melayu, Batak, Minang, dan Madura. Masyarakat Desa Kubah Sentang termasuk masyarakat yang sering memanfaatkan buah kelapa sebagai kebutuhan sehari-hari sehingga banyak buah kelapa yang ditanam dan dimanfaatkan.

Pengetahuan masyarakat Desa Kelambir dan Desa Kubah Sentang tentang tanaman kelapa diperoleh dari berbagai sumber, ada yang diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang keluarga, ada juga yang melalui interaksi dengan masyarakat sekitar. Untuk menjawab kebutuhan informasi mengenai data pemanfaatan tanaman kelapa oleh masyarakat etnis di Desa Kelambir dan Kubah Sentang, maka perlu dilakukan survei pemanfaatan tanaman kelapa oleh masyarakat etnis di Desa Kelambir dan Kubah Sentang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. .

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Varietas Kelapa

Terjadi persilangan terutama pada varietas kelapa dalam, variasi dalam satu varietas yang sama cukup banyak. Varietas ini dapat terjadi dalam kaitannya dengan tinggi batang, warna, bentuk dan ukuran buah. Hal yang sama juga terjadi pada varietas masak awal, terutama pada warna buah yang menghasilkan warna hijau, kuning, dan coklat-merah. Kelapa dalam merupakan salah satu jenis kelapa yang mempunyai umur yang cukup tinggi pada saat mulai berbuah yaitu sekitar 6-8 tahun.

Buah yang dihasilkan bisa berwarna hijau, coklat, merah, dan lain-lain, dengan ukuran besar (2 kg – 2,5 kg), daging buah 0,5 kg, dan air 0,5 liter. Ukuran batang tanaman kelapa cukup tinggi, sekitar 30-35 m, tumbuh lurus ke atas seperti tiang dan agak membesar pada bagian pangkalnya. Tanaman kelapa yang termasuk dalam kelompok kelapa tinggi antara lain kelapa hijau (C, veridis), kelapa merah (C, rubesoens), kelapa Bali (macrocarya), kelapa manis (sakarina), kelapa Nias.

Kelapa genjah merupakan kelompok kelapa yang mempunyai umur mulai berbunga relatif muda, sekitar 3-4 tahun. Umur tanamannya bisa mencapai 50 tahun dengan masa produktif mencapai 25 tahun, namun hasil buah per tahunnya tidak. Tinggi tanaman dapat mencapai 15-20 m, dengan batang lurus ke atas, kecuali kelapa genjah yang batang bawahnya membesar.Tanaman kelapa yang termasuk dalam kelompok kelapa genjah adalah Genjah Raja, Genjah Hijau atau Kelapa Puyuh, Genjah Kuning atau Kelapa Gading , Nias Genjag dan Salak yang berkembang pesat.

Varietas kelapa hibrida atau sering disebut hibrida merupakan hasil persilangan antara varietas awal (sebagai induk) dengan varietas dalam (sebagai bapak), dari persilangan itulah terkumpul sifat-sifat baik dari kedua tetuanya, bahkan terjadi efek heterosis (hibrida) vigor. Tujuan dari kelapa hibrida adalah menghasilkan kelapa yang cepat berbuah, hasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit tertentu, spesifik lokasi, dan memenuhi kebutuhan (pabrik). Ciri-ciri unggul kelapa hibrida adalah : Lebih cepat berbuah, sekitar 3-4 tahun setelah tanam, Hasil kopra tinggi, sekitar 6-7 ton/ha/tahun pada umur 10 tahun, Produktivitas sekitar 140 tahun/pohon/tahun, Dagingnya tebal dan keras. dan kandungan minyaknya tinggi.Produktivitas tandan buah sekitar 12 tandan berisi 10-20 butir kelapa.

Berdasarkan Warna Buah

Kelapa ini tergolong kelapa, mempunyai batang yang tinggi dan besar serta buah yang besar. Biasanya buah kelapa hijau dijadikan sesaji dalam upacara adat, atau diambil airnya untuk dijadikan penawar racun, mengobati muntah-muntah, dan lain sebagainya. Jenis ini tergolong kelapa genjah, berbuah pada umur tiga tahun, saat tinggi tanaman 1 m - 1,5 m.

Ukuran pohonnya tidak terlalu besar dan tinggi, namun buahnya berbentuk bulat dan kecil, biasanya banyak digunakan untuk upacara adat.

Pemanenan dan Pengolahan Kelapa

Waktu yang dibutuhkan untuk terbentuknya buah kelapa yaitu sejak bunga jantan mekar hingga buah matang dan hasilnya dipanen adalah sekitar 15-16 bulan. Untuk minuman, di daerah dekat kota besar, warga umumnya menggunakan buah yang masih muda dan dijual dengan harga lebih mahal dibandingkan buah yang sudah tua. Beberapa minuman segar berbahan dasar kelapa muda sangat digemari terutama di daerah beriklim panas dan kota besar.

Untuk kopra tandanya buah sudah cukup matang adalah kulit mulai mengering, kulit menghitam, sari buah berkurang, bila dikocok berbunyi, berat buah rata-rata berkurang 2 kg pada buah kelapa, sedangkan untuk kelapa hibrida sebanyak 1,5 kg dan pada kelapa genjah rata-rata 1 kg. Untuk bibit buah yang sudah matang sempurna dan gugur dengan sendirinya diperkirakan sekitar umur bulan ke 16. Untuk pengambilan bibit buah adalah buah yang sudah matang sempurna namun belum gugur dengan sendirinya.

Dengan menggunakan sebatang bambu yang cukup panjang, yang ujungnya dilengkapi dengan benda tajam (pisau atau sabit).

Manfaatan Kelapa Berdasarkan Bagian yang Digunakan

Sabut kelapa (Mesocarp, Coco fiber) digunakan sebagai bahan bakar, anyaman tali, keset pintu, vas bunga anggrek, dll. Dalam dunia pertanian, sabut kelapa cocok digunakan sebagai cangkok tanaman dan sebagai media tanam tanaman anggrek epifit. Beberapa senyawa berbahan sabut kelapa dapat digunakan sebagai obat wasir dan pendarahan berlebihan saat menstruasi.

Tempurung atau sabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar berupa arang dan bahan baku kerajinan tangan. Selain digunakan sebagai minyak goreng, minyak kelapa juga digunakan sebagai obat tradisional dan produk kecantikan. Air kelapa (Coconut water) merupakan air alami yang steril dan mengandung kadar potasium, klorin dan kalori yang tinggi.

Di Filipina, air kelapa digunakan untuk membuat minuman, jeli, alkohol, cuka, dan nata de coco. Batang kelapa terdiri dari jaringan pembuluh darah yang dikelilingi jaringan parenkim sehingga kayu kelapa mempunyai nilai seni.

Nutrisi Daging Kelapa dan Manfaatnya

Kelapa tua mempunyai banyak sekali manfaat, salah satunya adalah diolah menjadi minyak dan diolah menjadi masakan. Berbeda dengan kelapa tua, menurut hasil analisa kimia daging kelapa muda memiliki kandungan air yang cukup tinggi yaitu di atas 80% dan kandungan lemak di atas 5%. Dibandingkan dengan produk hortikultura, kandungan air, lemak, dan protein daging kelapa muda mendekati kandungan buah alpukat, yakni kadar air 84,3%, lemak 6,5%, dan protein 0,9%.

Kelapa muda dicampur pisang, dilunakkan dan ditambah santan merupakan makanan yang berkhasiat obat bagi penderita penyakit pencernaan, sakit maag, diare dan penyakit kuning (Direktorat Gizi Departemen Kesehatan, 2008).

Waktu dan Tempat Penelitian

Bahan dan Alat Penelitian

Metode Penelitian

19 masyarakat lebih sering memanfaatkan tanaman kelapa, seperti pengrajin kelapa, petani kelapa, toko masyarakat, toko tradisional dan masyarakat suku yang sering memanfaatkan kelapa.

Prosedur Penelitian 1.Survey Awal 1.Survey Awal

Pelaksanaan Penelitian 1.Teknik Pengumpulan Data 1.Teknik Pengumpulan Data

Dokumentasi sampel

Varietas kelapa dan kegunaannya yang terdapat di Desa Kelambir dan Desa Kubah Sentang difoto dan dikelompokkan berdasarkan kegunaannya kemudian dicatat permasalahan yang disampaikan responden mengenai informasi cara pemanfaatan tanaman kelapa termasuk cara mengolah, memanfaatkan dan memanfaatkannya.

Analisis Data

Simpulan

Saran

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kết luận: kiến thức về phòng và xử trí phản vệ của SV khá tốt tuy nhiên vẫn còn những thiếu hụt kiến thức đặc biệt ở các nội dung mới được cập nhật theo thông tư 51/2017 TT-BYT,

Our Sustainability Journey 2010: Global Certification - Obtained PEFC Chain of Custody certification 2014: Sustainability Policy Leadership - Launched Sustainable Forest Management