• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMASARAN DAN KUALITAS PRODUK PADA USAHA KERUPUK JANGEK SEMANGAT BARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PEMASARAN DAN KUALITAS PRODUK PADA USAHA KERUPUK JANGEK SEMANGAT BARU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMASARAN DAN KUALITAS PRODUK PADA USAHA KERUPUK JANGEK SEMANGAT BARU

Fitriliana1, Ulfia 2*, Putri Mauliza3, Sufitrayati4, Asnariza5

2*,4,5Program Studi Akuntansi, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh

1,3Program Studi Manajemen, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh

*Email Korespondensi : [email protected]

ABSTRAK

Kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki kedudukan besar dalam pembangunan ekonomi nasional, selain berperan dalam perkembangan ekonomi nasional dan penyerapan tenaga kerja. UMKM juga terbukti menyerap tenaga kerja yang lebih besar dalam perekonomian nasional. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman makanan khas. Mulai dari yang berserat hingga tidak berserat ringan, seperti kerupuk. Salah satu kerupuk yang terkenal yaitu kerupuk yang berasalkan dari bahan baku kulit sapi atau sering kita sebut dengan kerupuk jangek. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Jl. Imum Geh, Gampong Bitai Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh. Mitra pada kegiatan usaha ini yaitu “Semangat Baru” yang di pimpin oleh Bapak Muhammad Abdurrahman. Kerupuk ini merupakan salah satu hasil olahan makanan yang berasalkan dari bahan baku kulit sapi dengan melalui tahapan-tahapan pengolahan sehingga dapat menghasilkan kerupuk kulit sapi atau jangek yang banyak digemari oleh masyarakat, hal ini dikarenakan kerupuk kulit atau jangek juga merupakan salah satu jenis kerupuk hasil olahan makanan asli khas Indonesia. Usaha ini dalam melaksanakan dan memproduksikan hasil usaha nya sangat memperhatikan produk yang di hasilkan baik itu dari segi kualitas maupun dari pemasarannya sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli dan memesan produk-produk yang telah dihasilkan tersebut. Usaha kerupuk ini juga memiliki keuntungan yang bagus setiap tahunnya.

Kerupuk Jangek Semangat Baru ini dalam menjalankan usahanya memiliki peluang yang bagus dilihat dengan tingginya permintaan terhadap produk yang ditawarkan oleh usaha ini.

Kata Kunci : pemasaran, kualitas, produk, usaha, jangek.

ABSTRACT

Micro, small and medium enterprises (MSMEs) have a large position in national economic development, apart from playing a role in national economic development and employment.

MSMEs are also proven to absorb a larger workforce in the national economy. Indonesia is a country that is rich in a variety of special foods. Ranging from fibrous to light non-fibrous, like crackers. One of the well-known crackers is crackers made from raw cowhide or what we often call jangek crackers. The implementation of this community service is carried out on Jl. Imum Geh, Gampong Bitai Jaya Baru District, Banda Aceh. The partner in this business activity is

"Semangat Baru" led by Mr. Muhammad Abdurrahman. This cracker is one of the processed food products derived from the raw material of cowhide by going through the stages of processing so that it can produce cowhide or jangek crackers which are much loved by the public, this is because skin crackers or jangek are also a type of processed cracker. authentic

(2)

Indonesian food. This business, in carrying out and producing its business results, pays great attention to the products it produces, both in terms of quality and marketing so that it can attract consumers to buy and order the products that have been produced. This cracker business also has a good profit every year. This “Semangat Baru” of Jangek crackers in running its business has a good opportunity as seen by the high demand for the products offered by this business.

Keywords : marketing, quality, product, effort, jangek.

PENDAHULUAN

Kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki kedudukan besar dalam pembangunan ekonomi nasional, selain berperan dalam perkembangan ekonomi nasional dan penyerapan tenaga kerja. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang selanjutnya disingkat UMKM adalah usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, menciptakan dan meningkatkan lapangan kerja dengan memberikan kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan terhadap koperasi dan UMK-M serta industri dan perdagangan nasional sebagai upaya untuk dapat menyerap tenaga kerja Indonesia yang seluas-luasnya dengan tetap memperhatikan keseimbangan dan kemajuan antardaerah dalam kesatuan ekonomi nasional (Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja, 2020).

UMKM juga terbukti menyerap tenaga kerja yang lebih besar dalam perekonomian nasional. Dengan banyaknya pekerja yang terserap, sektor UMKM mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan demikian UMKM dianggap memiliki peran strategis dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Untuk kontribusi dan peran UMKM, penting bagi pemerintah untuk terus mendukung UMKM melalui penguatan sehingga peran mereka sebagai pilar dalam membangun ekonomi bangsa dapat berjalan optimal (Salim, 2018). Peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99%

dari keseluruhan unit usaha. Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional (PEREKONOMIAN & INDONESIA, 2022).

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman makanan khas. Mulai dari yang berserat hingga tidak berserat ringan, seperti kerupuk. Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang dan ikan. Ada dua jenis kerupuk yang dikenal dimasyarakat, yaitu kerupuk dengan bahan baku nabati (seperti kerupuk singkong, kerupuk bawang, kerupuk puli, rempeyek, rengginang, kerupuk gendar, kerupuk aci, kemplang, rengginang, emping melinjo (Gnetum gnemon) dan karak) dan kerupuk dengan tambahan bahan pangan hewani (seperti kerupuk udang, kerupuk ikan dan kerupuk rambak kulit. Sedangkan kerupuk kulit atau yang dikenal dengan nama kerupuk rambak atau juga jangek adalah kerupuk yang tidak dibuat dari adonan tepung tapioka, melainkan dari kulit sapi, kerbau, kelinci, ayam atau kulit ikan yang dikeringkan (Amertaningtyas, 2011).

Umumnya pengolahan hasil ternak merupakan industri rumah tangga. Rambak atau kerupuk jangek yang dipasarkan ada dua macam yaitu yang digunakan untuk sayur atau dicampur dalam masakan dan yang langsung dimakan berupa kerupuk (MAKANAN, 2017).

Pembuatan kerupuk jangek sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan bahan yang mahal.

Pembuatan kerupuk kulit sapi ini melalui proses pengeringan. Pengeringan sering dilakukan dengan cara tradisional, yakni menggunakan sinar matahari. Hal ini merupakan proses utama dalam pembuatan kerupuk kulit sapi (Lilir, Palar, & Lontaan, 2021).

(3)

Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui dan melihat prospek pemasaran dna kualitas produk usaha kerupuk Jangek Semangat Baru yang ditinjau dari segi financial benefit dan social benefit. Dan juga guna memberdayakan mahasiswa Universitas Serambi Mekkah dengan program kampus mengajar untuk menjadi bagian dari mitra usaha kerupuk Jangek Semangat Baru ini. Hal ini membuat mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana cara usaha ini berjalan baik dilihat dari segi produksi dan pemasarannya.

METODE PELAKSANAAN

Pengabdian pada masyarakat pada usaha kerupuk jangek Semangat Baru ini menggunakan metode observasi dan deskriptif. Melihat bagaimana prosesnya dilaksanakan, memperhatikan setiap kegiatan yang dilakukan saat melakukan usaha, mengamati, meninjau dan mengawasi dengan teliti pada saat proses kegiatan berlangsung. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Jl. Imum Geh, Gampong Bitai Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh. Mitra pada kegiatan usaha ini yaitu “Semangat Baru” yang di pimpin oleh Bapak Muhammad Abdurrahman. Usaha ini juga memliki para pekerja yang beranggotakan 5 orang dengan usia di atas 20 tahun ke atas, yang terdiri atas bagian penyetak, bagian penjemur, bagian penggoreng dan bagian pengepak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki posisi peran yang penting dan strategis. Alasan lainnya adalah usaha mikro dan kecil memiliki keunggulan dalam bidang yang memanfaatkan sumber daya alam dan padat karya, utamanya pada sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan, dan rumah makan/restoran.

Pengertian UMKM merupakan implikasi dari pembagian/kriteria usaha dalam konteks di Indonesia.

Hal ini sangat penting mengingat kriteria tersebut akan memberikan dampak pada penentuan kebijakan usaha yang terkait. UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Sofyan, 2017).

Usaha industri (home industry) adalah suatu kegiatan usaha yang berskala kecil yang memproduksi barang atau produk yang dihasilkan dari proses kegiatan produksi. Home industry dapat dikatakan usaha kecil dikarenakan kegiatan ekonomi usaha berpusat dirumah dengan kata lain home industry dapat diartikan sebagai industri rumah tangga dikarenakan dikelolah baik dengan keluarga maupun tetangga yang berada disekitar rumah (Suryadi, 2017).

Salah satu kerupuk yang terkenal yaitu kerupuk yang berasalkan dari bahan baku kulit sapi atau sering kita sebut dengan kerupuk jangek. Kerupuk ini merupakan salah satu hasil olahan makanan yang berasalkan dari bahan baku kulit sapi dengan melalui tahapan-tahapan pengolahan sehingga dapat menghasilkan kerupuk kulit sapi atau jangek yang banyak digemari oleh masyarakat, hal ini dikarenakan kerupuk kulit atau jangek juga merupakan salah satu jenis kerupuk hasil olahan makanan asli khas Indonesia (Sari, ., & Willis, 2018).

1. Proses Produksi dan Kualitas Produk

Usaha kerupuk jangek Semangat Baru ini memproduksi kerupuk jangek dan beberapa jenis kerupuk lainnya yang berhubungan dengan olahan dasar dari tepung. Usaha ini berdiri dari tahun 2009 hingga sekarang, yang beralamatkan di Jl. Imum Geh, Gampong Bitai Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.

Awal didirikan usaha ini hanya sebatas kerupuk jangek saja, namun seiring berjalannya usaha ini mengembangkan jenis produksi kerupuk lain. Selama melaksanakan usaha ini, hasil produk ini terus mengalami perkembangan yang bagus baik dari jenis produk maupun

(4)

produksinya. Bahan baku utama untuk kerupuk jangek sendiri yaitu kulit sapi yang sudah dikeringkan, sedangkan bahan baku untuk beberapa jenis kerupuk lainnya itu dari tepung.

Bahan baku untuk pembuatan kerupuk jangek ini perlu perhatian khusus, dimana jika usaha terlalu banyak melakukan pembelian bahan baku maka akan dapat mempengaruhi kualitas dan mutu dikarenakan disimpan terlalu lama. Bahan baku yang disimpan terlalu lama juga akan mempengaruhi beban biaya persediaan sehingga total biaya persediaan menjadi lebih besar. Dalam hal tersebut terjadinya penumpukan bahan baku yang akan mempengaruhi kerusakan bahan baku pada kerupuk jangek (Cahyani, Irnad, & Reswita, 2021).

Tepung yang sudah diolah tadi kemudian di kukus selanjutnya di dinginkan dan di iris tipis sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Kemudian tahap selanjutnya di keringkan di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Setelah itu kerupuk di goreng dengan minyak sedikit panas baru selanjutnya dengan minyak panas supaya kerupuk tersebut kembang dengan sempurna dan menghasilkan kerupuk yang garing dan masak merata. Kerupuk yang terdiri dari tepung dan bermacam jenis lainnya di kemas dalam berbagai bentuk ukuran. Usaha kerupuk jangek Semangat Baru ini beroperasi selama 9 (sembilan) jam yaitu dari jam 8.30 – 17.30 dengan hari kerja dari senin hingga sabtu.

Usaha Kerupuk jangek ini pada umumnya merupakan industri berskala rumah tangga yang cukup besar keuntungan yang dapat diperoleh, akan tetapi kelayakan usaha kerupuk ini belum diketahui sehingga harus mengetahui harga pokok produksi dan harga penjualan yang tepat untuk produk yang dihasilkan (Cahyani et al., 2021). Usaha ini dalam melaksanakan dan memproduksikan hasil usaha nya sangat memperhatikan produk yang di hasilkan baik itu dari segi kualitas maupun dari pemasarannya sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli dan memesan produk-produk yang telah dihasilkan tersebut. Untuk mendapatkan kerupuk yang berkualitas maka harus di perhatikan beberapa komponen utama dalam pemilihan bahan baku utama, seperti tepung dan beberapa bahan baku lainnya.

2. Pemasaran Produk

Usaha kerupuk Jangek Semangat Baru memasarkan usahanya ke beberapa pasar tradisional yang ada di dalam wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Usaha ini juga mengekspor kerupuk ke beberapa daerah lainnya yang ada di luar kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar tadi. Usaha Semangat Baru ini biasanya menghasilkan produk ± 200 bungkus per hari dan harga yang ditawarkan biasanya sebesar Rp. 15.000 per bungkusnya. Usaha kerupuk ini memperkerjakan karyawan sekitar 5 orang yang berkisar antara umur 20 tahun ke atas.

Untuk pendidikannya tidak terlalu diprioritaskan akan tetapi lebih ditekankan pada keterampilan, kejujuran, keuletan dan juga pengalaman serta kerja keras dalam bekerja menjalankan tugas mereka masing-masing atau bekerja sama dalam tim.

3. Aspek Keuangan

Usaha kerupuk jangek Semangat Baru ini sudah berjalan lebih dari 5 (lima) tahun dengan investasi awal diperoleh dari modal sendiri, sehingga usaha ini tidak memiliki keterikatan, perjanjian dan tanggung jawab dengan pihak lain dalam hal keuangan. Usaha ini beroperasi setiap hari kecuali hari minggu. Pendapatan bersih yang di dapat dari usaha ini pertahunnya ± 80 juta setelah dipotong biaya-biaya yang harus di keluarkan, sehingga usaha ini cukup menjanjikan dan layak untuk dijalankan dan dikembangkan seterusnya.

KESIMPULAN

Kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini maka kesimpulan yang didapatkan yaitu usaha kerupuk Jangek Semangat Baru ini dalam menjalankan usahanya memiliki peluang

(5)

ini. Usaha kerupuk ini juga memiliki keuntungan yang bagus setiap tahunnya sehingga dapat menutup biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan layak dipertahankan dan dijalankan. Besar pengharapan untuk usaha ini agar bisa di rangkul oleh pemerintah untuk tetap terus bertahan dan dapat memperluas target pasar yang tidak hanya di Banda Aceh dan Aceh Besar saja. Dan juga dapat membantu perekonomian usaha kecil dan menengah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Amertaningtyas, D. (2011). Pengolahan Kerupuk “Rampak” Kulit di Indonesia. Jurnal Ilmu- Ilmu Peternakan, 21(3), 18–29.

Cahyani, N., Irnad, & Reswita. (2021). Analisis Persediaan Bahan Baku dan Usaha Industri Kerupuk Kulit (Studi Kasus Home Industry “Kerupuk Jangek Asli Khas Malalo”) di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(9), 1–14.

Lilir, F. B., Palar, C. K. M., & Lontaan, N. N. (2021). Pengaruh lama pengeringan terhadap proses Pengolahan kerupuk kulit sapi. Zootec, 41(1), 214.

https://doi.org/10.35792/zot.41.1.2021.32667

MAKANAN, B. P. O. D. (2017). Produksi Pangan Untuk Industri Rumah Tangga : Kerupuk Kulit. (M. Ir. Sutrisno Koswara, M. K. Dra. Mauizzati Purba, M. S. Dra. Dyah Sulistyorini, Apt., M. S. Anita Nur Aini, S.Si., Apt., S. M. E. Yanti Kamayanti Latifa, M.

S. Nur Allimah Yunita, STP., … S. Puji Lestari, Eds.). Jakarta: DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN.

PEREKONOMIAN, K. K. B., & INDONESIA, R. (2022). Perkembangan UMKM sebagai Critical Engine Perekonomian Nasional Terus Mendapatkan Dukungan Pemerintah.

Retrieved October 1, 2022, from SIARAN PERS website:

https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4593/perkembangan-umkm-sebagai-critical- engine-perekonomian-nasional-terus-mendapat-kan-dukungan-

pemerintah#:~:text=Peran UMKM sangat besar untuk,total penyerapan tenaga kerja nasional.

Salim, A. (2018). PERANAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL. Economica Sharia, Vol 3 No 2(Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Ekonomica Sharia : Jurnal Pemikiran dan

Pengembangan Ekonomi Syariah-Februari 2018).

https://doi.org/https://doi.org/10.36908/esha.v3i2

Sari, M., . E., & Willis, R. (2018). Studi Produksi Industri Kerupuk Kulit di Jorong Kapalo Koto Nagari Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Buana, 2(1), 167. https://doi.org/10.24036/student.v2i1.61

Sofyan, S. (2017). Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia. Jurnal Bilancia, 11(1), 33–

59. Retrieved from https://jurnal.iainpalu.ac.id/index.php/blc/article/view/298/216

(6)

Suryadi, S. (2017). ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA HOME INDUSTRY TAHU DI DESA RAMAN AJI KECAMATAN RAMAN UTARA. Jurnal DINAMIKA, 3(2), 1–13. Retrieved from https://stielampungtimur.files.wordpress.com/2018/01/7- analisis-persediaan-bahan-baku-pada-home-industry-tahu-di-desa-raman-aji-kecamatan- raman-utara-suryadi.pdf

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. , Peraturan.Bpk.Go.Id § (2020).

Referensi

Dokumen terkait

Kegunaan dari mesin press itu sendiri adalah untuk memberi tekanan pada kulit sapi kering yang akan di pergunakan untuk membuat kerupuk kulit sapi agar bentuk yang