DISKUSI 1
Secara umum Pendidikan khusus/pendidikan luar biasa dapat diartikan sebagai suatu sistem layanan pendidikan yang diperuntukkan bagi anak atau individu yang memerlukan layanan khusus. Menurut Saudara apakah pendidikan khusus di daerah tempat Saudara tinggal telah mengakomodasi peserta didik yang memerlukan layanan spesifik yang sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik itu sendiri?
Jawab :
Di daerah tempat saya tinggal telah mengakomodasi peserta didik yang memerlukan layanan spesifik yang sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik. Di dekat tempat tinggal saya ada SLB Negeri 1 Denpasar, ini berarti siswa yang memiliki kebutuhan khusus sudah mendapatkan pelayanan pendidikan khusus untuk dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki dengan optimal yang dibantu oleh tenaga pendidik yang ada pada bidangnya.
DISKUSI 2
Bentuk dan jenis layanan untuk Anak Berkebutuhan Khusus terbagi menjadi Pelayanan Segresi (Terpisah) dan Pelayanan Integrasi (Terpadu / Inklusi).
Menurut Saudara dari kedua pelayanan ini, mana yang lebih baik diperuntukkan untuk anak berkebutuhan khusus?
Jawab:
Berdasarkan pengertian Pelayanan Segresi (Terpisah) berarti bahwa anak-anak dengan kebutuhan khusus tersebut mendapatkan pendidikan di lingkungan atau kelas yang terpisah atau terpisahkan dari anak-anak tanpa kebutuhan khusus.
Sedangkan berdasarkan pengertian Pelayanan Integrasi (Terpadu / Inklusi) berarti memasukkan anak berkebutuhan khusus ke dalam lingkungan dan kegiatan yang sama dengan anak-anak tanpa kebutuhan khusus.
Menurut saya, antara Pelayanan Segresi (Terpisah) dan Pelayanan Integrasi (Terpadu / Inklusi) sama-sama baik diperuntukkan untuk anak berkebutuhan khusus dan pemberian pelayanan tersebut tergantung dengan kebutuhan anak yang
diperlukan dan jenis kebutuhan khusus yang dimiliki oleh anak tersebut.
Pelayanan terbaik akan memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak berkebutuhan khusus sambil mendorong toleransi, keragaman, dan pemahaman dalam masyarakat.
DISKUSI 3
Salam jumpa mahasiswa UT yang kami banggakan, pada sesi diskusi ini saya ingin bertanya tentang Menurut Saudara bagaimana cara menentukan Jenis layanan pendidikan khusus bagi anak berbakat?
Jawab :
Menentukan jenis layanan pendidikan khusus untuk anak berbakat melibatkan serangkaian langkah untuk mengidentifikasi kebutuhan unik mereka dan menyusun program yang sesuai. Diantaranya:
Melakukan observasi dan evaluasi dengan cara amati perilaku, minat, dan prestasi akademis anak-anak untuk mengidentifikasi potensi bakat mereka.
Melakukan kolaborasi dengan orang tua siswa dengan cara mewawancarai orang tua untuk mendapatkan informasi dari orang tua mengenai minat, kecenderungan, dan perkembangan anak di rumah.
Identifikasi area bakat dengan menentukan bidang-bidang di mana anak menonjol, seperti matematika, sains, seni, musik, atau bahasa.
Penyusunan program pendidikan khusus dengan menyesuaikan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan anak.
Terus pantau kemajuan anak dan evaluasi apakah program yang disediakan masih relevan.
DISKUSI 4
Anak-anak tuna netra memiliki kebutuhan khusus yang memerlukan layanan dan fasilitas khusus agar dapat mengakses pendidikan dan berbagai aktivitas lainnya dengan cara yang sebanding dengan teman sebaya mereka yang berpenglihatan normal. Salah satu masalah yag terkadang ditemukan di lapangan adalah Anak- anak tuna netra sering kali tidak memiliki akses yang sama ke kurikulum
pendidikan reguler karena kurangnya materi yang dapat diakses dan guru yang terlatih dalam pendidikan inklusif. Jika Saudara dihadapi dengan masalah demikian, solusi apa yang Saudara lakukan?
Jawab :
Mengatasi masalah aksesibilitas dan inklusivitas pendidikan untuk anak-anak tuna netra memerlukan pendekatan yang kolaboratif. Berikut beberapa solusi yang mungkin dapat diterapkan:
Melibatkan guru-guru dalam pelatihan khusus tentang pendidikan inklusif dan kebutuhan anak-anak tuna netra.
Mendorong guru untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman tentang cara mendukung belajar anak-anak dengan berbagai kebutuhan.
Mengadaptasi materi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan anak-anak tuna netra. Ini bisa berupa buku audio, braille, atau materi aksesibel secara digital.
Mendorong penggunaan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas, seperti perangkat lunak pembaca layar, aplikasi pendidikan khusus, dan perangkat keras yang mendukung kebutuhan khusus anak-anak tersebut.
Berkolaborasi dengan organisasi atau ahli kesehatan yang memiliki keahlian dalam mendukung anak-anak tuna netra untuk memberikan saran dan bimbingan.
DISKUSI 5
Anak dengan tuna grahita adalah individu yang memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan intelektual. Dalam konteks pendidikan khusus, strategi pembelajaran harus dirancang dengan cermat untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka.
Uraikanlah beberapa strategi pembelajaran yang bisa diterapkan untuk melayani anak tuna grahita!
Jawab :
Berikut beberapa strategi yang dapat digunakan dalam mengajar anak tunagrahita:
Strategi pembelajaran yang diindividualisasikan
Strategi pembelajaran yang diindividualisasikan berbeda maknanya dengan pengajaran individual. Pengajaran individual adalah pengajaran yang diberikan kepada seorang demi seorang dalam waktu tertentu dan ruang tertentu pula, sedangkan pengajaran yang diindividualisasikan diberikan kepada tiap murid meskipun mereka belajar bersama dengan bidang studi yang sama, tetapi kedalaman dan keluasan materi pelajaran disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan tiap anak.
Strategi Kooperatif
Strategi ini merupakan strategi yang paling efektif diterapkan pada kelompok murid yang memiliki kemampuan heterogen, misalnya dalam pendidikan yang mengintegrasikan anak tunagrahita belajar bersama dengan anak normal.
Keunggulan dari strategi kooperatif adalah meningkatkan sosialisasi antara anak tunagrahita dengan anak normal, menumbuhkan penghargaan dan sikap positif anak normal terhadap prestasi belajar anak tunagrahita sehingga memungkinkan harga diri anak tunagrahita meningkat, dan memberikan kesempatan pada anak tunagrahita untuk mengembangkan potensinya seoptimal mungkin.
Strategi Modifikasi Tingkah Laku
Strategi ini digunakan apabila menghadapi anak tunagrahita sedang ke bawah atau anak tunagrahita dengan gangguan lain. Tujuan strategi ini adalah mengubah, menghilangkan atau mengurangi tingkah laku yang tidak baik ke tingkah laku yang baik.
Guru haru terampil dalam melaksanakan strategi ini. Teknik khusus untuk melakukan strategi ini adalah dengan Reinforcement yang merupakan hadiah untuk mendorong anak agar berperilaku baik. Reinforcement dapat berupa pujian, hadiah atau elusan namun pemberian Reinforsement ini makin hari makin dikurangi agar tidak terjadi ketergantungan.
DISKUSI 6
Tunalaras merupakan anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku sehingga anak yang mengalami kesulitan dlm penyesuaian diri. Perilaku anak tidak sesuai dgn norma-norma yg berlaku dlm lingkungan kelompok usia maupun
masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain.
Menurut Saudara, bagaimana cara yang tepat menghadapi anak-nak tuna laras?
Jawab :
Menghadapi anak dengan gangguan emosi dan perilaku, seperti anak tuna laras, memerlukan pendekatan yang hati-hati dan mendukung. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu dalam menghadapi anak yang mengalami kesulitan penyesuaian diri :
Usahakan untuk memahami dan mengidentifikasi akar permasalahan yang mendasari perilaku anak.
Cari tahu apakah ada faktor lingkungan, keluarga, atau personal yang dapat menjadi penyebab masalah.
Dapatkan bantuan dari ahli kesehatan mental, psikolog, atau konselor yang berpengalaman dalam bekerja dengan anak-anak dengan gangguan emosi dan perilaku.
Ciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak, baik di rumah maupun di lingkungan sosialnya.
Fokus pada penguatan perilaku positif. Berikan pujian dan reward untuk perilaku yang diinginkan dan hindari hukuman yang bersifat merendahkan atau memperparah kecemasan anak.