PEMBELAJARAN DENGAN METODE SNOWBALL THROWING MAKALAH
Mata Kuliah Model – Model Pembelajaran Di Sekolah Kecil.
Yang diampu oleh Dr. H. Slamet Winaryo, Msi
Di susun oleh :
Nama : YESSY KRISTIANTI NIM : 222521521154
Program Pascasarjana
Program Studi Magister Pendidikan Dasar Universitas Palangkaraya
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena ia senantiasa memberikan nikmatnya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “PEMBELAJARAN DENGAN METODE SNOWBALL THROWING” dapat diselesaikan dengan baik. Walaupun mungkin dalam penulisan masih ada kesalahan dan kekeliruan namun penulis yakin bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna, mudah-mudahan melalui kelemahan itulah yang akan membawa kesadaran kita akan kebesaran Tuhan yang Maha Esa. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan usaha yang telah membantu saya dalam membuat makalah ini niscaya tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak penyusunan makalah ini tidak akan terwujud. Penyelesaian makalah ini hanya dapat terlaksana karena bantuan pikiran,tenaga dan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya menyampaikan terima kasih. Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Palangka Raya, November 2022
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……… i
BAB I PENDAHULUAN ……….. ii
A. Latar Belakang ……….…….. 1
B. Tujuan Penulisan ……….………. 1
C. Rumusan Masalah ……….….. 1
BAB II PEMBAHASAN METODE SNOWBALL THROWING ……….…….. 2
A. Pengertian model pembelajaran ……….…….. 2
B. Pengertian Model pembelajaran Snowball Throwing ……….…… 2
C. Metode Snowball Throwing ……….……. 3
D. Langkah – langkah Metode Snowball Throwing ……….…… 3
E. Kerangka pembelajaran dengan Metode Snowball Throwing ……….…… 3
F. Kelebihan dan Kelemahan pembelajaran Snowball Throwing ……….……… 5
BAB III PENUTUP ……….……. 6
KESIMPULAN ……….……. 6
DAFTAR PUSTAKA ………..……. 7
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia yang sangat pesat dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi membuat persaingan antar negara semakin ketat. Oleh karena itu sumber daya manusia yang handal dan professional sangat diperlukan serta didukung oleh lembaga pendidikan yang handal pula. Lembaga pendidikan yang handal harus bisa menciptakan suasana belajar yang aktif, efektif dan komunikatif.Kewajiban pendidik sebagai pelaku pendidikan adalah mencari solusi yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Masalah ini tentu harus ada juga faktorlain yang bisa mendukung terciptanya kualitas pembelajaran yang baik, baik itu external maupun internal. Pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja bertujuan dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relative menetap pada diri orang lain. Usaha ini dilakukan oleh seseorang atau suatu tim yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam merancang dan atau mengembangkan sumber belajar yang diperlukan (Yusufhadi Miarso, 2005).Dalam hal ini untuk menunjang kegiatan pembelajaran dibutuhkan pula sarana prasarana yang memadai, kalaupun tidak terpenuhi para pendidik harus bisa mencari solusi sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif; aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pendekatan dengan metode
sowball Throwing.
Model Pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.
Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat seperti model pembelajaran Talking Stik akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka
dan menjawab pertanyaannya.
Jadi diharapkan dengan keberhasilan penggunaan model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik.
B. TUJUAN
1. Untuk megetahui pengertian model belajar Snowball Throwing terlebih dahulu.
2. Untuk menggambarkan langkah-langkah pelaksanaan Snowball Throwing.
3. Untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan model pembelajaran Snowball throwing.
C. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud Snowball Throwing ?
2. Bagaimana langkah pelaksanaan model pembelajaran Snowball Throwing ? 3. Apa keuntungan dan kelemahan dalam model pembelajaran Snowball Throwing ?
2 BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian model pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Senada dengan Pendapatnya kemp, dick and carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu perangkat materi dan produser pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar peserta didik atau siswa.Begitupula strategi menurut kemp adalah suatu kegatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
B. Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing
Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing merupakan pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut.
Pada model pembelajaran Snowball Throwing siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh . Model Pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.
Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat seperti model pembelajaran Talking Stik akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaannya.
C. Metode Snowball Throwing
Pembelajaran dengan metode snowball throwing, menggunakan tiga penerapan pembelajaran antara lain: pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui pengalaman nyata (constructivism), pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta- fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri (inquiry), pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari “bertanya” (questioning) dari bertanya siswa dapat menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Di dalam metode pembelajaran snowball throwing strategi memperoleh dan pendalaman pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan tersebut.
3
D. Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing
Adapun Langkah-langkah model pembelajaran Snowball Throwing menurut Jamal Ma’mur Amali, (2010 : 47-48) adalah sebagi berikut :
1. Guru menyajikan materi yang akan di sajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
4. Kemudian, masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan (apa saja) yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5. Kertas yang berisi pertanyaan tersebut kemudian dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama + 15 menit.
6. Setelah waktu melempar habis, setiap siswa akan mendapatkan satu bola kertas yang berisi pertanyaan. Siswa tersebut diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian
7. Guru mengadakan evaluasi tentang materi yang baru saja dijelaskan.
8. Guru menutup pembelajaran.
Menurut Yatim Rianto (2010 : 47-48) langkah-langkah Snowball Throwing adalah sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama + 15 menit.
6. Setelah siswa dapat satu bola diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7. Evaluasi.
8. Penutup.
E. Kerangka Pembelajaran Dengan Metode Snowball Throwing
Metode snowball throwing diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu melalui kegiatan investigation (penyelidikan), inquiry (menemukan), questioning (bertanya), dan constructivism (membangun konsep). Kelompok tersebut menyusun konsep perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari – hari secara bersama- bersama kemudian mempresentasikan.Pembelajaran dengan metode snowball throwing ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh siswa maupun guru (peneliti) pada saat
4
pembelajaran berlangsung. Kerangka pembelajaran tersebut disajikan dalam bentuk tabel 2.1 berikut:
Kerangka pembelajaran dengan metode Snowball Throwing pada materi perubahan wujud benda (padat, cair dan gas)
Tujuan Pembelajaran Bentuk Pembelajaran Snowball Throwing Keterangan
1. Siswa dapat menyebutkan perubahan wujud benda (mencair, membeku, menguap, mengembun dan mencair).
2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis dan sifat – sifat benda serta bagian- bagiannya siswa diarahkan untuk membentuk kelompok menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota.
Investigation dan inquiry: setiap kelompok mendapatkan tugas megidentifikasi wujud benda dengan mengamati media yang telah disediakan guru/peneliti serta memberikan
pernyataan terhadap tugas tersebut.
Questioning:. menyusun pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain Constructivism: siswa melempar kertas yang sudah dibentuk menyerupai bola ke kelompok lain, satu siswa mendapat satu pertanyaan/bola.Siswa menjawab pertanyaan, dan dari pertanyaan yang dikemukakan temannya tersusun bentuk benda dan wujud benda Guru (dalam hal ini peneliti) pada awal kegiatan pembelajaran memotivasi siswa
sesuai dengan pokok bahasan dan
menanyakan jenis benda serta mengarahkan siswa untuk mengetahui ciri-ciri benda tersebut.
Guru/peneliti memanggil ketua kelompok untuk diberikan penjelasan tentang pengertian benda dan wujud benda yang nantinya akan mereka jelaskan kepada teman satu kelompoknya.
Masing-masing kelompok diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan dari materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok, guru/peneliti sebagai fasilitator.
Guru/peneliti sebagai fasilitator dan evaluator yaitu memberikan kesimpulan terhadap apa yang telah disampaikan oleh masing-masing kelompok yaitu mengenai pengertian dan wujud benda
3. Siswa dapat mengidentifikasi perubahan wujud benda
4. Siswa dapat membuat perubahan wujud benda Cooperative learning: siswa diarahkan untuk membentuk kelompok menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 - 6 anggota.
Investigation dan inquiry: setiap kelompok mendapatkan tugas mengidentifikasi jenis benda dan perubahan wujud benda mengamati media yang telah disediakan guru/peneliti serta memberikan pernyataan terhadap tugas tersebut.
5. Questioning: Menyusun pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain Constructivism: Siswa melempar kertas yang sudah dibentuk menyerupai bola ke kelompok lain, satu siswa mendapat satu pertanyaan/bola.Siswa menjawab pertanyaan,
5
dan dari pertanyaan yang dikemukakan temannya tersusun jenis – jenis benda Guru (dalam hal ini peneliti) pada awal kegiatan review pertemuan sebelumnya untuk
mengingat perubahan wujud benda.
Guru/peneliti memanggil ketua kelompok untuk diberikan penjelasan tentang jenis benda dan perubahan wujud benda yang nantinya akan mereka jelaskan kepada teman
satu kelompoknya.
Masing-masing kelompok diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan dari materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok, guru/peneliti sebagai fasilitator.
Guru/peneliti sebagai fasilitator dan evaluator yaitu memberikan kesimpulan terhadap apa yang telah disampaikan oleh masing-masing kelompok yaitu mengenai jenis benda dan perubahan wujud benda.
F. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran dengan metode snowball throwing a. Kelebihan pembelajaran dengan metode snowball throwing
 Melatih kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan.
 Siswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena siswa mendapat penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengerahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok.
 Dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru.
 Melatih siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik.
 Merangsang siswa mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut.
 Dapat mengurangi rasa takut siswa dalam bertanya kepada teman maupun guru.
 Siswa akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah.
 Siswa akan memahami makna tanggung jawab.
 Siswa akan lebih bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku, sosial, budaya, bakat dan intelegensia.
 Siswa akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya.
b. Kelemahan pembelajaran dengan metode snowball throwing
 Terciptanya suasana kelas yang kurang kondusif
 Adanya siswa yang bergantung pada siswa lain.
6
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode snowball throwing adalah metode pembelajaran koopratif yang dimaksudkan agar siswa lebih tanggap terhadap pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada teman satu kelompoknya.Metode ini merupakan cara belajar mengajar yang lebih menekankan pada pemahaman materi yang diajarkan guru. Dalam aplikasinya metode pembelajran snowball throwing tidak hanya mengingiksn siswa untuk belajar keterampilan dan isi akademik, tetapi juga melatih siswa untuk mencapai tujuan – tujuan hubungan sosial yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi akademik siswa.
7
DAFTAR PUSTAKA
Kencana Prenada Media Grup www. Wordpress
http://www.wordpress.com/2009/11/09model-pembelajaran-18- snowballthrowing/html. diunduh tanggal 6 Desember pukul 19:30wib
Asmani, jamal Ma’mur.2010.7 Tips Aplikasi Pakem .Pati : Diva Press
http://www.sriudin.com/2012/07/modelpembelajaransnowballthr owing.html. Di unduh tanggal 6 Desember 2012 pukul 1945 wib