• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Discovery

N/A
N/A
Irsam

Academic year: 2024

Membagikan "Pembelajaran Discovery"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pengertian discovery learning

Discovery learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri pengetahuan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran. Penjelasan tersebut senada dengan pendapat Hanafiah (2012, hlm.77) yang menyatakan bahwa model pembelajaran discovery learning adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.

discovery learning atau pembelajaran penemuan lebih berpusat pada peserta didik, bukan guru. Pengalaman langsung dan proses pembelajaran menjadi patokan utama dalam pelaksanaannya.

B. Model pembelajaran discovery learning

Ada beberapa ciri khusus yang membedakan discovery learning dengan model pembelajaran lainnya, yaitu:

- Pembelajaran dilakukan melalui proses eksplorasi dan pemecahan masalah untuk menciptakan, menggabungkan, dan menggeneralisasi pengetahuan.

- Kegiatan pembelajaran berfokus pada siswa.

- Proses belajar menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.

Terlihat jelas bahwa pembelajaran penemuan fokusnya pada proses penemuan dan pengidentifikasian yang dilakukan siswa sendiri.

C. Langkah langkah penerapan discovery learning

Langkah atau tahapan dan prosedur pelaksanaan Discovery learning adalah : - Stimulation (stimulus),

memulai kegiatan proses mengajar belajar dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan

pemecahan masalah;

- Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah),

yakni memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah);

- Data collection (pengumpulan data),

memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak- banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaaknya hipotesis;

- Data processing (pengolahan data),

mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan;

(2)

- Verification (pembuktian),

yakni melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi, dihubungkan dengan hasil data processing;

- Generalization (generalisasi),

menarik sebuah simpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

D. Implementasi dari pembelajaran discovery learning

Contoh implementasi sintak model pembelajaran discovery learning yang dapat dilampirkan sebagai berikut

No. Fase Kegiatan

1. Stimulasi

Pembelajaran dimulai dengan guru mengajukan pertanyaan, contoh- contoh atau referensi lainnya, dan penjelasan singkat yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Tahap ini berfungsi untuk menyiapkan kondisi belajar yang dapat membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan ajar. Siswa dihadapkan dengan pertanyaan atau persoalan relevan untuk menumbuhkan keinginan untuk menyelidiki dan mencari tahu sendiri jawabannya.

2. Identifikasi masalah

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat atau jawaban sementara terkait dengan topik pembahasan.

3. Pengumpulan data

Siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi relevan sebanyak-banyaknya untuk membuktikan apakah jawaban sementara yang mereka berikan sudah tepat atau belum. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca buku atau sumber daring, mengamati objek,

eksperimen, dll.

4. Pengolahan data

Siswa mengolah informasi yang telah didapatkan baik melalui pengumpulan data, kemudian menafsirkannya.

5. Pembuktian

Siswa mempresentasikan hasil pengolahan informasi kelompoknya di depan kelas. Siswa yang lain diberikan kesempatan untuk

memberikan tanggapan, kritik dan saran, serta pertanyaan.

6. Generalisasi

Guru menuntun siswa untuk menarik kesimpulan dari temuan, tafsiran, dan pembuktian yang telah dipresentasikan untuk mendapatkan suatu gambaran umum atau jawaban atas persoalan yang dihadapi dan disetujui oleh setiap kelompok.

(3)

No. Fase Kegiatan

7. Penutup

Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari bersama-sama oleh siswa dan memberikan koreksi jika diperlukan serta rekomendasi dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membandingkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang telah memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran Guided Discovery Learning berbasis Multiple

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan

Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Discovery Learning berbantuan Media Gambar akan membantu siswa untuk menemukan pengetahuannya sendiri terhadap masalah yang

Pengembangan perangkat pembelajaran pada penelitian ini menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, perangkat yang dikembangkan merupakan lembar kerja peserta didik

Penerapan kombinasi model pembelajaran discovery learning dan TPS memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik serta dapat melatih peserta

Penelitian mengenai Discovery Learning menemukan bahwa model pembelajaran Discovery Learning menemukan bahwa model Discovery Learning dan pemberian motivasi oleh guru secara bersama-

Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ali 2018, model pembelajaran model discovery learning ada pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik, karena model pembelajaran

Model pembelajaran discovery learning, merupakan model pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik secara penuh dalam proses pembelajaran dan memudahkan peserta didik dalam