26
BAB 3 PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah agar mendapatkan suatu data dengan tujuan tertentu (Sugiyono, 2015). Metode yang digunakan peneliti yaitu quasi experiment atau eksperimen semu
3.2 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas (independent) sebagai variabel x dan variabel terikat (dependent) sebagai variabel y.
1. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa dalam ranah kognitif.
2. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID).
3.3 Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Posttest Only Control Group Design. Dalam desain penelitian ini kelas yang diberi perlakuan hanya kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah perlakuan selesai selanjutnya dilakukan pengukuran untuk kedua kelas tersebut.
Kelas kontrol berfungsi sebagai pembanding dengan kelas eksperimen yang telah diberikan perlakuan selama kurun waktu tertentu. Penggunaan model untuk kelas kontrol yaitu model Direct Instruction (DI). Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Desain Penelitian Posttest Only Control Group Design Tabel
Kelompok
Perlakuan Posttest
KE X O
KK - O
(Sugiyono, 2011) Keterangan:
KE = Kelas Eksperimen
KK = Kelas Kontrol
X = Treatment (perlakuan) yang diberikan kepada kelompok eksperimen dengan menggunakan model Meaningful Instructional Design
O = Posttest (tes akhir yang diberikan kepada kedua kelas tersebut) 3.4 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yaitu keseluruhan subjek penelitian (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian yang akan dilakukan populasinya yaitu seluruh kelas X SMA Negeri 2 Singaparna sebanyak 142 siswa yang tersebar dalam 4 kelas dengan rata-rata hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) tiap kelas tercantum pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
Berdasarkan rata-rata nilai PAS, dilakukan uji homogenitas dengan kesimpulan bahwa ke-4 varians terdistribusi homogen dengan taraf kepercayaan 95% . Perhitungan uji homogenitas Barlett disajikan pada lampiran 9 halaman 106.
2. Sampel
Sampel merupakan wakil atau bagian dari populasi yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan sampel dua kelas X MIPA, yang terdiri dari satu kelas kontrol dan satu untuk kelas eksperimen. Teknik sampling atau teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cluster random sampling atau teknik pengambilan data yang diambil secara acak dan sederhana dalam setiap unit yang dipilih dari bentuk kelompok/kelas (cluster). Penggunaan teknik sampling berdasarkan pada sampel homogen, sampel yang homogen tersebut dilihat dari hasil ulangan harian pada kelas X yang memiliki nilai yang relatif sama.
No Kelas Jumlah Siswa Rerata PAS Semester Gasal Tahun ajaran 2022-2023
1 X MIPA 1 36 39
2 X MIPA 2 34 39
3 X MIPA 3 36 39
4 X MIPA 4 36 39
Total 142 39
Penentuan sampel dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Langkah pengambilan sampel
1) Membuat gulungan kertas sebanyak 4 butir yang berisi tulisan kelas X MIPA 1 sampai X MIPA 4
2) Memasukan gulungan kertas tersebut ke dalam gelas
3) Mengocok gelas untuk gulungan kertas pertama, gulungan kertas yang keluar yaitu X MIPA 4
4) Masukan kembali gulungan kertas ke dalam gelas tersebut.
5) Kocok kembali gelas untuk gulungan kertas berikutnya, gulungan kertas yang keluar yaitu X MIPA 2
b. Langkah penempatan perlakuan
1) Pada gelas pertama dimasukan dua gulungan kertas yang bertuliskan sampel yang diperoleh dari langkah pengambilan sampel yaitu kelas X MIPA 1 dan X MIPA 4
2) Pada gelas kedua masukan gulungan kertas sebanyak dua butir dengan bertulisan model MID (Meaningful Instructional Design) dan model Direct Instruction
3) Kocok kedua gelas secara bersamaan sebanyak dua kali, kemudian keluarkan gulungan kertas yang ada didalamnya.
4) Pada pengocokan pertama yang dilakukan secara bersamaan keluar kelas untuk sampel yaitu X MIPA 2 dengan perlakuan model MID (Meaningful Instructional Design)
5) Pada pengocokan kedua yang dilakukan secara bersamaan keluar kelas untuk sampel yaitu X MIPA 4 dengan perlakuan model DI (Direct Insctruction).
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan tes yaitu dengan memberikan beberapa soal PG terkait konsep gerak lurus. Tes yang diberikan mencakup aspek-aspek kognitif terkait hasil belajar siswa.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan untuk penelitian ini yaitu berupa tes yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut dilaksanakan untuk melihat hasil belajar siswa. Tes yang diberikan yaitu berupa soal Pilihan Ganda (PG) sebanyak 40 soal. Kisi-kisi instrumen soal pada tes hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa pada Materi Gerak Lurus
Sub Materi
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Aspek Kognitif
C1 C2 C3 C4
Besaran- besaran Gerak Lurus
Mengidentifikasi besaran- besaran pada gerak lurus
1,2, 3*,4*
Menghitung besaran- besaran pada gerak lurus
5,6,7 Gerak Lurus
Beraturan (GLB)
Menjelaskan pengertian gerak lurus beraturan (GLB)
8,9,10,11*, 12,13 Menghitung gerak lurus
beraturan (GLB)
31,32*,33 Menerapkan konsep gerak
lurus beraturan (GLB)
14,15*,16 Menganalisis grafik pada
gerak lurus beraturan (GLB)
26*,27*,2 8*
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Menjelaskan pengertian gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
17,18*,19, 20,21*,29, 30
Menghitung gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
34,35 Mengaplikasikan konsep
gerak lurus berubah (GLBB) beraturan dalam gerak vertikal
24,25,36,
37*
Menganalisis grafik pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
38,39,40*
Gerak Jatuh Bebas
Menghitung gerak jatuh bebas
22*,23
Jumlah 7 12 15 6
Ket: *soal tidak valid
3.6.1 Analisis Validasi Ahli
Sebelum soal posttest diberikan kepada kelas yang dijadikan sampel penelitian, dilakukan terlebih dahulu uji validasi ahli untuk mengetahui dan mengukur kelayakan soal hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Uji validasi ahli dilaksanakan dengan menggunakan lembar validasi yang disampaikan menggunakan kesesuaian Ya atau Tidak dengan memuat aspek- aspek yang diamati yaitu, kesesuaian soal dengan indikator yang tepat, kesesuaian soal dengan aspek kognitif yang dinilai, hanya ada satu pilihan jawaban yang tepat dan rumusan soal menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Peneliti menganalisis data kuantitatif dari lembar validasi soal yang diberikan kepada validator ahli, kemudian merata-ratakan ke dalam data kuantitatif skala empat seperti yang dijabarkan oleh Widoyoko (2014) pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kategori Skor Interval Tingkat Pencapaian Kualifikasi
3,25<M<4,00 Sangat Baik (SB) 3,50<M<3,25 Baik (B) 1,75<M<3,50 Kurang Baik (KB) 0,00<M<1,75 Tidak Baik (TB) Ket: M merupakan rata-rata skor
Validasi instumen soal hasil belajar dilakukan oleh dua validator ahli yang merupakan Dosen Pendidikan Fisika Universitas Siliwangi. Data validasi instrumen soal hasil belajar dari kedua ahli dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Validasi Ahli
Butir Soal Ahli 1 Ahli 2 Rata-rata Kualifikasi
1 4 4 4 Sangat Baik
2 4 4 4 Sangat Baik
3 3 4 3,5 Baik
4 4 4 4 Sangat Baik
5 4 4 4 Sangat Baik
6 4 4 4 Sangat Baik
7 4 4 4 Sangat Baik
8 4 4 4 Sangat Baik
9 4 4 4 Sangat Baik
10 4 4 4 Sangat Baik
11 4 4 4 Sangat Baik
12 4 4 4 Sangat Baik
13 4 4 4 Sangat Baik
Butir Soal Ahli 1 Ahli 2 Rata-rata Kualifikasi
14 4 4 4 Sangat Baik
15 4 4 4 Sangat Baik
16 3 4 3,5 Baik
17 4 3 3,5 Baik
18 4 4 4 Sangat Baik
19 2 3 2,5 Baik
20 4 4 4 Sangat Baik
21 4 4 4 Sangat Baik
22 4 3 3,5 Baik
23 4 4 4 Sangat Baik
24 4 3 3,5 Baik
25 4 4 4 Sangat Baik
26 3 3 3 Baik
27 4 4 4 Sangat Baik
28 4 4 4 Sangat Baik
29 4 4 4 Sangat Baik
30 4 4 4 Sangat Baik
31 4 4 4 Sangat Baik
32 4 4 4 Sangat Baik
33 4 4 4 Sangat Baik
34 4 3 3,5 Baik
35 4 4 4 Sangat Baik
36 3 4 3,5 Baik
37 3 4 3,5 Baik
38 4 4 4 Sangat Baik
39 4 4 4 Sangat Baik
40 4 4 4 Sangat Baik
Rata-rata 3,825 3,85 3,84 Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 3.5 diperoleh rata-rata hasil validasi ahli adalah 3, 84. Dengan perolehan rata-rata tersebut maka validasi ahli berada pada kategori sangat baik dan layak untuk di uji cobakan.
3.6.2 Analisis Uji Instrumen Penelitian
Uji validitas dilakukan dengan cara menggunakan uji coba instrumen soal yang dilakukan pada hari Selasa 26 September 2023 di kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 2 Singaparna tahun ajaran 2023/2024. Uji coba instrumen ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen penelitian yang akan digunakan.
Teknik analisis instrumen yang digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Validitas memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya (Azwar, 1986). Uji validitas berkaitan dengan data yang akan dianalisis. Uji validitas digunakan untuk menyatakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono, 2017). Data yang telah didapat dari penelitian akan diukur menggunakan uji validitas dengan tujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya data tersebut.
Pengujian validitas untuk instrumen penelitian ini dilakukan dengan menggunakan korelasi point biserial, persamaan yang digunakan yaitu sebagai berikut:
πππππ =ππβππ‘
πππ‘ βππ (15)
(Sugiyono, 2017) Keterangan:
πππππ : koefisien korelasi point biserial
ππ : skor rata-rata hitung untuk butir yang dijawab betul ππ‘ : skor rata-rata dari skor total
πππ‘ : standar deviasi skor total
π : proposi siswa yang menjawab betul pada butir yang diuji validitasnya π : proposi siswa yang menjawab salah pada butir yang diuji validitasnya
Penentuan kevalidan dari item soal ditentukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai pada taraf signifikan rtabel dengan kriteria:
β’ Jika rhitung β₯rtabel maka soal dinyatakan valid
β’ Jika rhitung <rtabel maka soal dinyatakan tidak valid
Data validasi soal hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.6 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Tes Pilihan Ganda
No Soal Rpbis Rtabel Keterangan
1 0,393 0,300 Valid
2 0,524 0,300 Valid
3 -0,116 0,300 Tidak Valid
4 0,256 0,300 Tidak Valid
No Soal Rpbis Rtabel Keterangan
5 0,666 0,300 Valid
6 0,678 0,300 Valid
7 0,610 0,300 Valid
8 0,703 0,300 Valid
9 0,377 0,300 Valid
10 0,550 0,300 Valid
11 -0,021 0,300 Tidak Valid
12 0,481 0,300 Valid
13 0,394 0,300 Valid
14 0,720 0,300 Valid
15 0,225 0,300 Tidak Valid
16 0,515 0,300 Valid
17 0,489 0,300 Valid
18 -0,090 0,300 Tidak Valid
19 0,693 0,300 Valid
20 0,760 0,300 Valid
21 0,147 0,300 Tidak Valid
22 0,083 0,300 Tidak Valid
23 0,538 0,300 Valid
24 0,304 0,300 Valid
25 0,575 0,300 Valid
26 0,148 0,300 Tidak Valid
27 -0,022 0,300 Tidak Valid
28 -0,043 0,300 Tidak Valid
29 0,731 0,300 Valid
30 0,683 0,300 Valid
31 0,774 0,300 Valid
32 0,119 0,300 Tidak Valid
33 0,618 0,300 Valid
34 0,563 0,300 Valid
35 0,586 0,300 Valid
36 0,727 0,300 Valid
37 0,207 0,300 Tidak Valid
38 0,492 0,300 Valid
39 0,730 0,300 Valid
40 -0,146 0,300 Tidak Valid
Berdasarkan Tabel 3.6 instumen yang telah diujicobakan kepada 33 siswa, didapat dari 40 soal instrumen pilihan ganda 27 diantaranya valid dengan nilai πππππ β₯ ππ‘ππππ (0,30). Jenjang kognitif C1 sebanyak 6 soal, jenjang kognitif C2
sebanyak 6 soal, jenjang kognitif C3 sebanyak 12 soal, dan jenjang kognitif C4 sebanyak 3 soal. Hasil perhitungan uji validitas secara lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 108.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ketetapan dari hasil tes apabila diberikan kepada subyek yang sama. Reliabilitas digunakan sebagai konsistensi pengamatan yang diperoleh dari pencatatan yang dilakukan berulang baik pada satu subjek maupun sejumlah subjek (Anwar, 2012). Untuk mengetahui uji reliabilitas dapat dilihat dari kesejajaran hasil. Rumus yang digunakan dalam mencari reliabilitas soal digunakan rumus Kuder-Richardson 20 sebagai berikut:
π11= π
πβ1{π2βπ΄ππ
π2 } (16)
(Iskandar, 2012) Penghitungan varians untuk menghitung reliabilitas yaitu:
π2 =β π₯
2β(β π₯)2π
π (17)
Keterangan:
N = jumlah peserta
π11 = reliabilitas instrumen
k = jumlah item soal
p = proporsi jawaban benar pada butir tertentu
q = proporsi jawaban salah pada butir tertentu (π = 1 β π) π2 = varians skor total
Penentuan klasifikasi koefisien reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas Butir Soal Rentang Interpretasi
0,00 < π11 β€ 0,20 Sangat Rendah 0,20 < π11 β€ 0,40 Rendah
0,40 < π11 β€ 0,70 Sedang 0,70 < π11 β€ 0,80 Tinggi
0,80 < π11 β€ 1,00 Sangat Tinggi
(Arikunto, 2016) Data reliabilitas butir soal dari hasil uji coba instrumen berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach,
diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,774 terdapat rentang 0,60 < π11<
0,80. Oleh karena itu, instrumen soal pilihan ganda dalam penelitian ini memiliki interpretasi yang tinggi atau reliabel. Hasil perhitungan uji relibialitas secara lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 109.
Adapun cara untuk menghitung persentase hasil belajar pada setiap indikator ranah kognitif yaitu menggunakan persamaan:
P (%) = xi
xmaksΓ 100 (18)
(Mustafa dan Rusdiana, 2016) Keterangan:
P = Persentase (%)
xi = Skor yang diperoleh pada satu indikator xmaks= Skor maksimal pada satu indikator
Hasil perhitungan persentase hasil belajar secara jelas disajikan pada lampiran 13 halaman 112.
Kategori persentase setiap indikator hasil belajar pada ranah kognitif dapat diinterpretasikan dengan menggunakan tabel kriteria hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kriteria Persentase Hasil Belajar Persentase (%) Kategori
81-100 Baik Sekali
61-80 Baik
41-60 Cukup
21-40 Kurang
<20 Kurang Sekali
Arikunto & Cepi (2014) 3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan sebelum uji hipotesis. Hal tersebut untuk mengetahui terlebih dahulu apakah sampel data penelitian terdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas sampel digunakan menggunakan rumus Chi- Kuadrat yaitu sebagai berikut:
π₯2 = β (ππβππΈ)2
ππΈ
ππ=1 (19)
Keterangan:
π₯2 = koefisien Chi-Kuadrat ππ = frekuensi observasi ππΈ = frekuensi ekspektasi
Kriteria untuk menentukan uji normalitas menurut Sugiyono (2021) yaitu:
π»0 diterima: Jika π₯βππ‘π’ππ2 < π₯π‘ππππ2 maka data terdistribusi normal π»π diterima: Jika π₯βππ‘π’ππ2 β₯ π₯π‘ππππ2 maka data terdistribusi tidak normal 2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kondisi sampel yang diperoleh merupakan sampel yang berasal dari populasi bervarian homogen atau tidak homogen, sehingga uji ini sering disebut juga sebagai uji kesamaan varians.
Pengujian homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini yaitu uji Fisher.
Persamaan uji homogenitas menggunakan uji Fisher sebagai berikut:
πΉβππ‘π’ππ = ππ
2
ππ2 (20)
Keterangan:
ππ2 = varians terbesar ππ2 = varians terkecil
Kriteria hipotesis dari uji homogenitas menggunakan uji Fisher yaitu sebagai berikut:
π»0 = ππ2 = ππ2 βvarians populasi homogen π»π = ππ2 β ππ2 β varians populasi tidak homogen
Hasil dari perhitungan nilai F akan dibandingkan dengan F yang tertera pada tabel dengan menggunakan derajat kebebasan pembilang dan penyebut yaitu ππ1dan ππ2 jika πΉβππ‘π’ππ < πΉπ‘ππππ maka variansnya sama atau dengan kata lain homogen.
3.7.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh dari model pembelajaran Meaningful Instructional Design terhadap hasil belajar siswa.
Uji hipotesis untuk penelitian ini yaitu:
π»π βΆ Tidak ada pengaruh model Meaningful Instructional Design (MID) terhadap hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di Kelas X MIPA SMA Negeri 2 Singaparna tahun 2023/2024.
π»π : Ada pengaruh model Meaningful Instructional Design (MID) terhadap hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di kelas X MIPA SMA Negeri 2 Singaparna tahun 2023/2024.
Pengujian dalam uji hipotesis apabila data terdistribusi normal dan homogen maka pengujian hipotesis yang dilakukan yaitu dengan menggunakan rumus uji-t.
Persamaan untuk mengetahui uji-t yang digunakan sebagai berikut:
π‘
βππ‘π’ππ=
π1βπ2ππ·πΊβ1 π1+1
π2
(21) (Arikunto, 2012) Nilai dari SDG (Simpangan Deviasi Gabungan) dicari dengan menggunakan persamaan berikut:
ππ·πΊ = β(π1β1)π1+(π2β1)π2
π1+π2β2 (22)
(Arikunto, 2012) Keterangan:
π1 = nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen π2 = nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol π1 = jumlah siswa kelas eksperimen
π2 = jumlah siswa kelas kontrol π‘hitung = nilai yang dihitung
V1 = nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen V2 = nilai rata-rata siswa didik pada kelas kontrol
Statistik untuk uji-t yaitu Jika π‘π‘ππππ < π‘βππ‘π’ππ maka π»π diterima dan π»π ditolak, sebaliknya jika π‘π‘ππππ > π‘βππ‘π’ππ maka π»π ditolak dan π»π diterima. Taraf kepercayaan yang digunakan yaitu 95 %.
3.8 Langkah-langkah Penelitian 1. Tahap Awal
Pada tahap awal meliputi:
a) Studi pendahuluan terhadap permasalahan yang ada di sekolah dengan melakukan observasi secara langsung dan wawancara terhadap guru mengenai model, metode, materi dan lain-lain.
b) Merumuskan permasalahan yang terjadi setelah melakukan observasi dan wawancara.
c) Menyusun instrumen tes.
d) Menguji kelayakan instrumen tes.
e) Membuat jadwal kegiatan pembelajaran serta pembuatan perangkat pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan meliputi:
a) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Meaningful Instructional Design pada kelas eksperimen dan model Direct Instructional pada kelas kontrol.
b) Melaksanakan Posttest.
3. Tahap akhir
Pada tahap akhir meliputi:
a) Menganalisis data yang telah didapatkan terhadap kelas yang diberi perlakuan untuk menentukan apakah adanya pengaruh model Meaningful Instructional Desig.
b) Membuat kesimpulan berdasarkan hasil dari pengolahaan data yang telah dilaksanakan.
3.9 Waktu dan Tempat Penelitian 3.9.1 Waktu penelitian
Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti dimulai pada bulan Desember 2022 sampai Januari 2024. Matriks kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Waktu Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Des Jan- Maret April- Juni July Agt Sept-Nov Des Jan 1 Observasi Masalah
dan Pengajuan Judul 2
Penyusunan Proposal dan Instrumen
Penelitian 3 Revisi Proposal
Penelitian
4 Seminar Proposal 5 Revisi Seminar
Proposal
6 Validasi dan Uji Coba Instrumen 7
Pelaksanaan Penelitian dan Pengolahan Data Penelitian 8 Seminar Hasil 9 Sidang Skripsi
3.10 Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Singaparna yang berlokasikan di Jl.Kp.Pameungpeuk RT/RW 03/06, Desa Cikunir, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
Gambar 3.1 SMA Negeri 2 Singaparna