• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MID (MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK LURUS (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 2 Singaparna Tahun Ajaran 2023/2024) - Repositori Universitas Siliwangi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MID (MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK LURUS (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 2 Singaparna Tahun Ajaran 2023/2024) - Repositori Universitas Siliwangi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

26

BAB 3 PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah agar mendapatkan suatu data dengan tujuan tertentu (Sugiyono, 2015). Metode yang digunakan peneliti yaitu quasi experiment atau eksperimen semu

3.2 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas (independent) sebagai variabel x dan variabel terikat (dependent) sebagai variabel y.

1. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa dalam ranah kognitif.

2. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID).

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Posttest Only Control Group Design. Dalam desain penelitian ini kelas yang diberi perlakuan hanya kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah perlakuan selesai selanjutnya dilakukan pengukuran untuk kedua kelas tersebut.

Kelas kontrol berfungsi sebagai pembanding dengan kelas eksperimen yang telah diberikan perlakuan selama kurun waktu tertentu. Penggunaan model untuk kelas kontrol yaitu model Direct Instruction (DI). Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian Posttest Only Control Group Design Tabel

Kelompok

Perlakuan Posttest

KE X O

KK - O

(Sugiyono, 2011) Keterangan:

KE = Kelas Eksperimen

(2)

KK = Kelas Kontrol

X = Treatment (perlakuan) yang diberikan kepada kelompok eksperimen dengan menggunakan model Meaningful Instructional Design

O = Posttest (tes akhir yang diberikan kepada kedua kelas tersebut) 3.4 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yaitu keseluruhan subjek penelitian (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian yang akan dilakukan populasinya yaitu seluruh kelas X SMA Negeri 2 Singaparna sebanyak 142 siswa yang tersebar dalam 4 kelas dengan rata-rata hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) tiap kelas tercantum pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Berdasarkan rata-rata nilai PAS, dilakukan uji homogenitas dengan kesimpulan bahwa ke-4 varians terdistribusi homogen dengan taraf kepercayaan 95% . Perhitungan uji homogenitas Barlett disajikan pada lampiran 9 halaman 106.

2. Sampel

Sampel merupakan wakil atau bagian dari populasi yang diteliti.

Penelitian ini menggunakan sampel dua kelas X MIPA, yang terdiri dari satu kelas kontrol dan satu untuk kelas eksperimen. Teknik sampling atau teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cluster random sampling atau teknik pengambilan data yang diambil secara acak dan sederhana dalam setiap unit yang dipilih dari bentuk kelompok/kelas (cluster). Penggunaan teknik sampling berdasarkan pada sampel homogen, sampel yang homogen tersebut dilihat dari hasil ulangan harian pada kelas X yang memiliki nilai yang relatif sama.

No Kelas Jumlah Siswa Rerata PAS Semester Gasal Tahun ajaran 2022-2023

1 X MIPA 1 36 39

2 X MIPA 2 34 39

3 X MIPA 3 36 39

4 X MIPA 4 36 39

Total 142 39

(3)

Penentuan sampel dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Langkah pengambilan sampel

1) Membuat gulungan kertas sebanyak 4 butir yang berisi tulisan kelas X MIPA 1 sampai X MIPA 4

2) Memasukan gulungan kertas tersebut ke dalam gelas

3) Mengocok gelas untuk gulungan kertas pertama, gulungan kertas yang keluar yaitu X MIPA 4

4) Masukan kembali gulungan kertas ke dalam gelas tersebut.

5) Kocok kembali gelas untuk gulungan kertas berikutnya, gulungan kertas yang keluar yaitu X MIPA 2

b. Langkah penempatan perlakuan

1) Pada gelas pertama dimasukan dua gulungan kertas yang bertuliskan sampel yang diperoleh dari langkah pengambilan sampel yaitu kelas X MIPA 1 dan X MIPA 4

2) Pada gelas kedua masukan gulungan kertas sebanyak dua butir dengan bertulisan model MID (Meaningful Instructional Design) dan model Direct Instruction

3) Kocok kedua gelas secara bersamaan sebanyak dua kali, kemudian keluarkan gulungan kertas yang ada didalamnya.

4) Pada pengocokan pertama yang dilakukan secara bersamaan keluar kelas untuk sampel yaitu X MIPA 2 dengan perlakuan model MID (Meaningful Instructional Design)

5) Pada pengocokan kedua yang dilakukan secara bersamaan keluar kelas untuk sampel yaitu X MIPA 4 dengan perlakuan model DI (Direct Insctruction).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan tes yaitu dengan memberikan beberapa soal PG terkait konsep gerak lurus. Tes yang diberikan mencakup aspek-aspek kognitif terkait hasil belajar siswa.

(4)

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan untuk penelitian ini yaitu berupa tes yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut dilaksanakan untuk melihat hasil belajar siswa. Tes yang diberikan yaitu berupa soal Pilihan Ganda (PG) sebanyak 40 soal. Kisi-kisi instrumen soal pada tes hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa pada Materi Gerak Lurus

Sub Materi

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Aspek Kognitif

C1 C2 C3 C4

Besaran- besaran Gerak Lurus

Mengidentifikasi besaran- besaran pada gerak lurus

1,2, 3*,4*

Menghitung besaran- besaran pada gerak lurus

5,6,7 Gerak Lurus

Beraturan (GLB)

Menjelaskan pengertian gerak lurus beraturan (GLB)

8,9,10,11*, 12,13 Menghitung gerak lurus

beraturan (GLB)

31,32*,33 Menerapkan konsep gerak

lurus beraturan (GLB)

14,15*,16 Menganalisis grafik pada

gerak lurus beraturan (GLB)

26*,27*,2 8*

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Menjelaskan pengertian gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

17,18*,19, 20,21*,29, 30

Menghitung gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

34,35 Mengaplikasikan konsep

gerak lurus berubah (GLBB) beraturan dalam gerak vertikal

24,25,36,

37*

Menganalisis grafik pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

38,39,40*

Gerak Jatuh Bebas

Menghitung gerak jatuh bebas

22*,23

Jumlah 7 12 15 6

Ket: *soal tidak valid

(5)

3.6.1 Analisis Validasi Ahli

Sebelum soal posttest diberikan kepada kelas yang dijadikan sampel penelitian, dilakukan terlebih dahulu uji validasi ahli untuk mengetahui dan mengukur kelayakan soal hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Uji validasi ahli dilaksanakan dengan menggunakan lembar validasi yang disampaikan menggunakan kesesuaian Ya atau Tidak dengan memuat aspek- aspek yang diamati yaitu, kesesuaian soal dengan indikator yang tepat, kesesuaian soal dengan aspek kognitif yang dinilai, hanya ada satu pilihan jawaban yang tepat dan rumusan soal menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Peneliti menganalisis data kuantitatif dari lembar validasi soal yang diberikan kepada validator ahli, kemudian merata-ratakan ke dalam data kuantitatif skala empat seperti yang dijabarkan oleh Widoyoko (2014) pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kategori Skor Interval Tingkat Pencapaian Kualifikasi

3,25<M<4,00 Sangat Baik (SB) 3,50<M<3,25 Baik (B) 1,75<M<3,50 Kurang Baik (KB) 0,00<M<1,75 Tidak Baik (TB) Ket: M merupakan rata-rata skor

Validasi instumen soal hasil belajar dilakukan oleh dua validator ahli yang merupakan Dosen Pendidikan Fisika Universitas Siliwangi. Data validasi instrumen soal hasil belajar dari kedua ahli dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Hasil Validasi Ahli

Butir Soal Ahli 1 Ahli 2 Rata-rata Kualifikasi

1 4 4 4 Sangat Baik

2 4 4 4 Sangat Baik

3 3 4 3,5 Baik

4 4 4 4 Sangat Baik

5 4 4 4 Sangat Baik

6 4 4 4 Sangat Baik

7 4 4 4 Sangat Baik

8 4 4 4 Sangat Baik

9 4 4 4 Sangat Baik

10 4 4 4 Sangat Baik

11 4 4 4 Sangat Baik

12 4 4 4 Sangat Baik

13 4 4 4 Sangat Baik

(6)

Butir Soal Ahli 1 Ahli 2 Rata-rata Kualifikasi

14 4 4 4 Sangat Baik

15 4 4 4 Sangat Baik

16 3 4 3,5 Baik

17 4 3 3,5 Baik

18 4 4 4 Sangat Baik

19 2 3 2,5 Baik

20 4 4 4 Sangat Baik

21 4 4 4 Sangat Baik

22 4 3 3,5 Baik

23 4 4 4 Sangat Baik

24 4 3 3,5 Baik

25 4 4 4 Sangat Baik

26 3 3 3 Baik

27 4 4 4 Sangat Baik

28 4 4 4 Sangat Baik

29 4 4 4 Sangat Baik

30 4 4 4 Sangat Baik

31 4 4 4 Sangat Baik

32 4 4 4 Sangat Baik

33 4 4 4 Sangat Baik

34 4 3 3,5 Baik

35 4 4 4 Sangat Baik

36 3 4 3,5 Baik

37 3 4 3,5 Baik

38 4 4 4 Sangat Baik

39 4 4 4 Sangat Baik

40 4 4 4 Sangat Baik

Rata-rata 3,825 3,85 3,84 Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 3.5 diperoleh rata-rata hasil validasi ahli adalah 3, 84. Dengan perolehan rata-rata tersebut maka validasi ahli berada pada kategori sangat baik dan layak untuk di uji cobakan.

3.6.2 Analisis Uji Instrumen Penelitian

Uji validitas dilakukan dengan cara menggunakan uji coba instrumen soal yang dilakukan pada hari Selasa 26 September 2023 di kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 2 Singaparna tahun ajaran 2023/2024. Uji coba instrumen ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen penelitian yang akan digunakan.

Teknik analisis instrumen yang digunakan yaitu sebagai berikut:

(7)

1. Uji Validitas

Validitas memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya (Azwar, 1986). Uji validitas berkaitan dengan data yang akan dianalisis. Uji validitas digunakan untuk menyatakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono, 2017). Data yang telah didapat dari penelitian akan diukur menggunakan uji validitas dengan tujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya data tersebut.

Pengujian validitas untuk instrumen penelitian ini dilakukan dengan menggunakan korelasi point biserial, persamaan yang digunakan yaitu sebagai berikut:

π‘Ÿπ‘π‘π‘–π‘  =π‘€π‘βˆ’π‘€π‘‘

𝑆𝑑𝑑 βˆšπ‘π‘ž (15)

(Sugiyono, 2017) Keterangan:

π‘Ÿπ‘π‘π‘–π‘  : koefisien korelasi point biserial

𝑀𝑝 : skor rata-rata hitung untuk butir yang dijawab betul 𝑀𝑑 : skor rata-rata dari skor total

𝑆𝑑𝑑 : standar deviasi skor total

𝑝 : proposi siswa yang menjawab betul pada butir yang diuji validitasnya π‘ž : proposi siswa yang menjawab salah pada butir yang diuji validitasnya

Penentuan kevalidan dari item soal ditentukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai pada taraf signifikan rtabel dengan kriteria:

β€’ Jika rhitung β‰₯rtabel maka soal dinyatakan valid

β€’ Jika rhitung <rtabel maka soal dinyatakan tidak valid

Data validasi soal hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.6 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Tes Pilihan Ganda

No Soal Rpbis Rtabel Keterangan

1 0,393 0,300 Valid

2 0,524 0,300 Valid

3 -0,116 0,300 Tidak Valid

4 0,256 0,300 Tidak Valid

(8)

No Soal Rpbis Rtabel Keterangan

5 0,666 0,300 Valid

6 0,678 0,300 Valid

7 0,610 0,300 Valid

8 0,703 0,300 Valid

9 0,377 0,300 Valid

10 0,550 0,300 Valid

11 -0,021 0,300 Tidak Valid

12 0,481 0,300 Valid

13 0,394 0,300 Valid

14 0,720 0,300 Valid

15 0,225 0,300 Tidak Valid

16 0,515 0,300 Valid

17 0,489 0,300 Valid

18 -0,090 0,300 Tidak Valid

19 0,693 0,300 Valid

20 0,760 0,300 Valid

21 0,147 0,300 Tidak Valid

22 0,083 0,300 Tidak Valid

23 0,538 0,300 Valid

24 0,304 0,300 Valid

25 0,575 0,300 Valid

26 0,148 0,300 Tidak Valid

27 -0,022 0,300 Tidak Valid

28 -0,043 0,300 Tidak Valid

29 0,731 0,300 Valid

30 0,683 0,300 Valid

31 0,774 0,300 Valid

32 0,119 0,300 Tidak Valid

33 0,618 0,300 Valid

34 0,563 0,300 Valid

35 0,586 0,300 Valid

36 0,727 0,300 Valid

37 0,207 0,300 Tidak Valid

38 0,492 0,300 Valid

39 0,730 0,300 Valid

40 -0,146 0,300 Tidak Valid

Berdasarkan Tabel 3.6 instumen yang telah diujicobakan kepada 33 siswa, didapat dari 40 soal instrumen pilihan ganda 27 diantaranya valid dengan nilai π‘Ÿπ‘π‘π‘–π‘  β‰₯ π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (0,30). Jenjang kognitif C1 sebanyak 6 soal, jenjang kognitif C2

(9)

sebanyak 6 soal, jenjang kognitif C3 sebanyak 12 soal, dan jenjang kognitif C4 sebanyak 3 soal. Hasil perhitungan uji validitas secara lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 108.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ketetapan dari hasil tes apabila diberikan kepada subyek yang sama. Reliabilitas digunakan sebagai konsistensi pengamatan yang diperoleh dari pencatatan yang dilakukan berulang baik pada satu subjek maupun sejumlah subjek (Anwar, 2012). Untuk mengetahui uji reliabilitas dapat dilihat dari kesejajaran hasil. Rumus yang digunakan dalam mencari reliabilitas soal digunakan rumus Kuder-Richardson 20 sebagai berikut:

π‘Ÿ11= π‘˜

π‘˜βˆ’1{𝑆2βˆ’π›΄π‘π‘ž

𝑆2 } (16)

(Iskandar, 2012) Penghitungan varians untuk menghitung reliabilitas yaitu:

𝑆2 =βˆ‘ π‘₯

2βˆ’(βˆ‘ π‘₯)2𝑁

𝑁 (17)

Keterangan:

N = jumlah peserta

π‘Ÿ11 = reliabilitas instrumen

k = jumlah item soal

p = proporsi jawaban benar pada butir tertentu

q = proporsi jawaban salah pada butir tertentu (π‘ž = 1 βˆ’ 𝑝) 𝑆2 = varians skor total

Penentuan klasifikasi koefisien reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas Butir Soal Rentang Interpretasi

0,00 < π‘Ÿ11 ≀ 0,20 Sangat Rendah 0,20 < π‘Ÿ11 ≀ 0,40 Rendah

0,40 < π‘Ÿ11 ≀ 0,70 Sedang 0,70 < π‘Ÿ11 ≀ 0,80 Tinggi

0,80 < π‘Ÿ11 ≀ 1,00 Sangat Tinggi

(Arikunto, 2016) Data reliabilitas butir soal dari hasil uji coba instrumen berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach,

(10)

diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,774 terdapat rentang 0,60 < π‘Ÿ11<

0,80. Oleh karena itu, instrumen soal pilihan ganda dalam penelitian ini memiliki interpretasi yang tinggi atau reliabel. Hasil perhitungan uji relibialitas secara lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 109.

Adapun cara untuk menghitung persentase hasil belajar pada setiap indikator ranah kognitif yaitu menggunakan persamaan:

P (%) = xi

xmaksΓ— 100 (18)

(Mustafa dan Rusdiana, 2016) Keterangan:

P = Persentase (%)

xi = Skor yang diperoleh pada satu indikator xmaks= Skor maksimal pada satu indikator

Hasil perhitungan persentase hasil belajar secara jelas disajikan pada lampiran 13 halaman 112.

Kategori persentase setiap indikator hasil belajar pada ranah kognitif dapat diinterpretasikan dengan menggunakan tabel kriteria hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kriteria Persentase Hasil Belajar Persentase (%) Kategori

81-100 Baik Sekali

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

<20 Kurang Sekali

Arikunto & Cepi (2014) 3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan sebelum uji hipotesis. Hal tersebut untuk mengetahui terlebih dahulu apakah sampel data penelitian terdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas sampel digunakan menggunakan rumus Chi- Kuadrat yaitu sebagai berikut:

(11)

π‘₯2 = βˆ‘ (π‘“π‘œβˆ’π‘“πΈ)2

𝑓𝐸

π‘˜π‘–=1 (19)

Keterangan:

π‘₯2 = koefisien Chi-Kuadrat π‘“π‘œ = frekuensi observasi 𝑓𝐸 = frekuensi ekspektasi

Kriteria untuk menentukan uji normalitas menurut Sugiyono (2021) yaitu:

𝐻0 diterima: Jika π‘₯β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 < π‘₯π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™2 maka data terdistribusi normal π»π‘Ž diterima: Jika π‘₯β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 β‰₯ π‘₯π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™2 maka data terdistribusi tidak normal 2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kondisi sampel yang diperoleh merupakan sampel yang berasal dari populasi bervarian homogen atau tidak homogen, sehingga uji ini sering disebut juga sebagai uji kesamaan varians.

Pengujian homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini yaitu uji Fisher.

Persamaan uji homogenitas menggunakan uji Fisher sebagai berikut:

πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 𝑆𝑏

2

π‘†π‘˜2 (20)

Keterangan:

𝑆𝑏2 = varians terbesar π‘†π‘˜2 = varians terkecil

Kriteria hipotesis dari uji homogenitas menggunakan uji Fisher yaitu sebagai berikut:

𝐻0 = 𝑆𝑏2 = π‘†π‘˜2 β†’varians populasi homogen π»π‘Ž = 𝑆𝑏2 β‰  π‘†π‘˜2 β†’ varians populasi tidak homogen

Hasil dari perhitungan nilai F akan dibandingkan dengan F yang tertera pada tabel dengan menggunakan derajat kebebasan pembilang dan penyebut yaitu π‘‘π‘˜1dan π‘‘π‘˜2 jika πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ maka variansnya sama atau dengan kata lain homogen.

3.7.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh dari model pembelajaran Meaningful Instructional Design terhadap hasil belajar siswa.

(12)

Uji hipotesis untuk penelitian ini yaitu:

π»π‘œ ∢ Tidak ada pengaruh model Meaningful Instructional Design (MID) terhadap hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di Kelas X MIPA SMA Negeri 2 Singaparna tahun 2023/2024.

π»π‘Ž : Ada pengaruh model Meaningful Instructional Design (MID) terhadap hasil belajar siswa pada materi gerak lurus di kelas X MIPA SMA Negeri 2 Singaparna tahun 2023/2024.

Pengujian dalam uji hipotesis apabila data terdistribusi normal dan homogen maka pengujian hipotesis yang dilakukan yaitu dengan menggunakan rumus uji-t.

Persamaan untuk mengetahui uji-t yang digunakan sebagai berikut:

𝑑

β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”

=

𝑋1βˆ’π‘‹2

π‘†π·πΊβˆš1 𝑛1+1

𝑛2

(21) (Arikunto, 2012) Nilai dari SDG (Simpangan Deviasi Gabungan) dicari dengan menggunakan persamaan berikut:

𝑆𝐷𝐺 = √(𝑛1βˆ’1)𝑉1+(𝑛2βˆ’1)𝑉2

𝑛1+𝑛2βˆ’2 (22)

(Arikunto, 2012) Keterangan:

𝑋1 = nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen 𝑋2 = nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol 𝑛1 = jumlah siswa kelas eksperimen

𝑛2 = jumlah siswa kelas kontrol 𝑑hitung = nilai yang dihitung

V1 = nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen V2 = nilai rata-rata siswa didik pada kelas kontrol

Statistik untuk uji-t yaitu Jika π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ < π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” maka π»π‘œ diterima dan π»π‘Ž ditolak, sebaliknya jika π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ > π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” maka π»π‘œ ditolak dan π»π‘Ž diterima. Taraf kepercayaan yang digunakan yaitu 95 %.

(13)

3.8 Langkah-langkah Penelitian 1. Tahap Awal

Pada tahap awal meliputi:

a) Studi pendahuluan terhadap permasalahan yang ada di sekolah dengan melakukan observasi secara langsung dan wawancara terhadap guru mengenai model, metode, materi dan lain-lain.

b) Merumuskan permasalahan yang terjadi setelah melakukan observasi dan wawancara.

c) Menyusun instrumen tes.

d) Menguji kelayakan instrumen tes.

e) Membuat jadwal kegiatan pembelajaran serta pembuatan perangkat pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan meliputi:

a) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Meaningful Instructional Design pada kelas eksperimen dan model Direct Instructional pada kelas kontrol.

b) Melaksanakan Posttest.

3. Tahap akhir

Pada tahap akhir meliputi:

a) Menganalisis data yang telah didapatkan terhadap kelas yang diberi perlakuan untuk menentukan apakah adanya pengaruh model Meaningful Instructional Desig.

b) Membuat kesimpulan berdasarkan hasil dari pengolahaan data yang telah dilaksanakan.

3.9 Waktu dan Tempat Penelitian 3.9.1 Waktu penelitian

Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti dimulai pada bulan Desember 2022 sampai Januari 2024. Matriks kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.8.

(14)

Tabel 3.8 Waktu Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Des Jan- Maret April- Juni July Agt Sept-Nov Des Jan 1 Observasi Masalah

dan Pengajuan Judul 2

Penyusunan Proposal dan Instrumen

Penelitian 3 Revisi Proposal

Penelitian

4 Seminar Proposal 5 Revisi Seminar

Proposal

6 Validasi dan Uji Coba Instrumen 7

Pelaksanaan Penelitian dan Pengolahan Data Penelitian 8 Seminar Hasil 9 Sidang Skripsi

3.10 Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Singaparna yang berlokasikan di Jl.Kp.Pameungpeuk RT/RW 03/06, Desa Cikunir, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Gambar 3.1 SMA Negeri 2 Singaparna

Referensi

Dokumen terkait