MAKALAH PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS
“Pengertian Indikator, Rumusan Indikator Dan Langka-langkah Pengembangan Indikator untuk Pembelajaran Al-Qur’an Hadist Tiangkat dasar, Menengah Dan
Atas”
Dosen Pengampuh : A’yunina Mahanani, Lc., MH.
Disusun Oleh :
1. Indra gosal (222071000021
)
2. Mujahid Fillah (222071000089)
3. Naufal Yazid Nurrochman (222071000091)
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan banyak kenikmatan, di antaranya yaitu nikmat kesehatan, jasmani maupun rohani, kemampuan dalam melakukan sesuatu, dan kepemahaman dalam berfikir. Sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Temuan Standar Kompetensi Mata Pelajaran Al-qur’an Hadis”
tepat pada waktunya tanpa halangan apapun. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah pembelajaran Al-Qur’an Hadis.
Selanjutnya sholawat besertakan salam marilah senantiasa kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw, keluarga beserta para sahabatnya. Mudah - mudahan kita tergolong umat terbaiknya dengan selalu bersholawat dan mengikuti ajaran serta sunahnya dan mengimplementasikan nilai-nilai kebaikan yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw, dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada pihak – pihak yang telah membantu khususnya kepada dosen pengampuh, karena berkat bimbingannya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Sidoarjo, 1 April 2024
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Masalah...1
1.2 Rumusan Masalah...2
1.3 Tujuan...2
BAB II PEMBAHASAN...3
2.1 Pengertian indikator...3
2.2 Rumusan indikator...3
2.3 Temuan standar kompetensi tingkat dasar...4
2.4 Temuan standar kompetensi tingkat menengah...5
2.5 Temuan standar kompetensi tingkat atas...7
BAB III PENUTUP...9
3.1 Kesimpulan...9
DAFTAR PUSTAKA...10
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakangMasalah
Al-Qur’an Hadis adalah salah satu dari mata pelajaranpendidikan agamaIslam, yang keberadaannya sangat penting bagi kemajuan pendidikan Islam di Indonesia khususnya. Al-Qur’an dan Hadis adalah dua pedoman yang ditinggalkan Rasulullah SAW untuk umat manusia di dunia.
Al-Qur’an amat dicintai oleh kaum muslimin, karena fashahah serta balaqhahnya dan sebagai sumber petunjuk kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Hal ini terbukti dengan perhatian yang amat besar terhadap pemeliharaannya semenjak turunnya di masa Rasulullah SAW sampai tersusunnya mushhaf sampai akhir zaman.
Ayat Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan mengandung perintah untuk membaca yang disampaikan malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW, pengulangan atas perintah tersebut menunjukan betapa pentingnya kemampuan membaca, karena dengan membaca dapat diperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dan selanjutnya dengan perantara baca tulislah Allah SWT mengajarkan manusia.
Ayat yang pertama kali turun ialah surat Al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:
أأَرأقِا
ِمأساِب
َكّبَر أيِذّلا ( َۚقَلَخ
َقَلَخ 1
َناَسأنِ ألا ( ٍۚقَلَع أنِم
أأَرأقِا 2
َكّبَرَو ( ُۙمَرأكَ ألا 3
أيِذّلا
َمّلَع ( ِۙمَلَقألاِب
َمّلَع 4
َناَسأنِ ألا اَم
( ۗأمَلأعَي أمَل 5
Artinya:”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmuyang Menciptakan,Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al-Alaq: 1-5).
Ayat di atas mengandung makna bahwa membaca Al-Qur’an merupakan dasar yang harus diberikan sebelum lebih jauh melangkah dalam mempelajari ilmu keagamaan lainnya dan menjadi salah satu aktivitas yang bernilai ibadah dan sebaik-baik bacaan dari orang mukmin.
Al-Qur’an Hadis adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang diberikan untuk memahami dan mengamalkan AlQur’an sehingga mampu membaca dengan fasih, menerjemahkan, menyimpulkan isi kandungan, menyalin dan menghafal ayat-ayat yang terpilih serta memahami dan mengamalkan hadis-hadis pilihan sebagaipendalaman dan perluasan kajian dari pelajaran Al-Qur’an Hadis dari Madrasah Ibtidaiyah dan sebagai bekal untuk mengikuti jenjang pendidikan berikutnya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana indikator hasil belajar Al-Qur’an Hadis pada siswa?
2. Bagaimana kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa?
3. Adakah hubungan antara hasil belajar Al-Qur’an Hadis dengan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa?
1.3. Tujuan
Pada penelitian ini kami dapat untuk memahami dan mengetahui dari : 1. Untuk mengetahui indikator hasil belajar Al-Qur’an Hadis pada siswa.
2. Untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara hasil belajar Al- Qur’an Hadis dengan kemampuan mambaca Al-Qur’an pada siswa
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Indikator
Indikator adalah sesuatu yang dapat di gunakan sebagai petunjuk atau srandar dasar sebagai acuan dalam mengukur adanya perubahan pada suatu kegiatan atau kejadian. Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang di tandai oleh prilaku yang dapat di ukur yang mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan. Indikator juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.
2.2. Rumusan indikator
Rumusan indikator adalah suatu pernyataan yang dapat diukur dan diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian suatu tujuan atau kompetensi.
Indikator merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan atau kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator.
2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.
3. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.
4. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat kompetensi dan materi pembelajaran.
5. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
6. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik.
2.3. Langkah-langkah pengembangan indikator mata pembelajaran Al- Quran hadist tingkat dasar
Langkah yang perlu dilakukan adalah dengan mengembangkan terlebih dahulu standar kompetensi mata pelajaran berdasarkan pemetaan standar.
Selanjutnya berdasarkan standar kompetensi mata pelajaran Al-Quran Hadits dikembangkan kompetensi dasar dan indikatornya. Untuk mekanisme pengembangan indikator dapat dikembangkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Langkah awal adalah menyelami SKKD mata pelajaran Al-Qur'an Hadits tingkat dasar yang tertuang dalam kurikulum nasional. SKKD ini memuat gambaran menyeluruh mengenai kemampuan yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Lakukan analisis mendalam terhadap SKKD untuk memahami cakupan materi, tingkat kompleksitas, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Mengidentifikasi Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah Memahami karakteristik mata pelajaran Al-Qur'an Hadits menjadi fondasi penting dalam merancang indikator yang tepat. Perhatikan materi pembelajaran, metode pengajaran, dan sistem penilaian yang diterapkan. Di samping itu, pelajari pula karakteristik peserta didik di tingkat dasar, seperti tingkat kemampuan,
minat, dan latar belakang mereka. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi indikator yang perlu dikembangkan.
3. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi
Langkah selanjutnya adalah menyelami kebutuhan dan potensi peserta didik di tingkat dasar dalam mempelajari Al-Qur'an Hadits. Analisis ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti observasi, wawancara, tes, dan studi literatur. Hasil analisis ini akan membantu dalam menentukan jenis dan tingkat indikator yang perlu dikembangkan.
4. Merumuskan Indikator
Setelah menganalisis semua faktor yang relevan, tiba saatnya merumuskan indikator yang jelas, terukur, dan relevan dengan SKKD. Indikator harus dapat diukur dengan alat ukur yang objektif dan valid. Pastikan indikator yang dirumuskan sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan peserta didik di tingkat dasar.
5. Mengembangkan Indikator
Indikator penilaian merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai pencapaian indikator. Indikator penilaian harus bervariasi dan sesuai dengan jenis kompetensi yang ingin diukur. Pertimbangkan berbagai metode penilaian, seperti hafalan, praktik ibadah, dan proyek sederhana, untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kemampuan peserta didik di tingkat dasar.
2.4. Langkah-langkah pengembangan indikator mata pembelajaran Al- Quran hadist tingkat menengah
Pengembangan indikator mata pelajaran Al-Qur'an Hadits tingkat menengah merupakan langkah krusial dalam memastikan tercapainya tujuan pembelajaran dan kompetensi yang telah ditetapkan. Indikator yang dirancang dengan baik
berfungsi sebagai acuan untuk mengukur dan menilai pencapaian peserta didik dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Di tingkat menengah, fokus pengembangan indikator terletak pada pemahaman dasar Al-Qur'an Hadits, hafalan ayat-ayat suci, dan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari- hari.
Indikator dirancang untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur'an Hadits, serta menerapkan nilai- nilainya dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah panduan lengkap yang menguraikan langkah-langkah pengembangan indikator Al-Qur'an Hadits di tingkat menengah:
1. Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD)
Langkah pertama adalah memahami SKKD mata pelajaran Al-Qur'an Hadits tingkat menengah yang tertuang dalam kurikulum nasional. SKKD ini memuat gambaran umum mengenai kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.
2. Mengidentifikasi Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah Memahami karakteristik mata pelajaran Al-Qur'an Hadits, termasuk materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaiannya, sangat penting dalam pengembangan indikator. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan karakteristik peserta didik, seperti tingkat kemampuan, minat, dan latar belakang mereka.
Faktor-faktor ini dapat memengaruhi indikator yang perlu dikembangkan.
3. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi
Langkah selanjutnya adalah menganalisis kebutuhan dan potensi peserta didik dalam mempelajari Al-Qur'an Hadits. Analisis ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti observasi, wawancara, dan tes. Hasil analisis ini akan membantu dalam menentukan jenis dan tingkat indikator yang perlu dikembangkan.
4. Merumuskan Indikator
Setelah menganalisis semua faktor yang relevan, langkah selanjutnya adalah merumuskan indikator yang jelas, terukur, dan relevan dengan SKKD. Indikator harus dapat diukur dengan alat ukur yang objektif dan valid.
5. Mengembangkan Indikator Penilaian
Indikator penilaian adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai pencapaian indikator. Indikator penilaian harus bervariasi dan sesuai dengan jenis kompetensi yang ingin diukur.
2.5. Langkah-langkah pengembangan indikator mata pembelajaran Al- Quran hadist tingkat atas
Sementara di tingkat atas, pengembangan indikator bergeser ke arah yang lebih kompleks dan mendalam. Indikator di tingkat ini dirancang untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menganalisis dan menginterpretasikan ayat-ayat Al-Qur'an Hadits secara kritis dan komprehensif.
Selain itu, indikator di tingkat atas juga menekankan pada aplikasi nilai-nilai Al- Qur'an Hadits dalam kehidupan sehari-hari, mendorong peserta didik untuk menjadi individu yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Perbedaan indikator antara tingkat menengah dan atas mencerminkan kompleksitas materi pembelajaran dan tingkat kemampuan yang diharapkan dimiliki peserta didik. Pengembangan indikator yang tepat di kedua tingkatan ini menjadi kunci untuk memastikan tercapainya tujuan pembelajaran Al-Qur'an Hadits yang optimal dan menghasilkan generasi muda yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
1. Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD)
Langkah pertama adalah memahami SKKD mata pelajaran Al-Qur'an Hadits tingkat atas yang tertuang dalam kurikulum nasional. SKKD ini memuat
gambaran umum mengenai kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.
2. Mengidentifikasi Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah Memahami karakteristik mata pelajaran Al-Qur'an Hadits, termasuk materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaiannya, sangat penting dalam pengembangan indikator. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan karakteristik peserta didik, seperti tingkat kemampuan, minat, dan latar belakang mereka.
Faktor-faktor ini dapat memengaruhi indikator yang perlu dikembangkan.
3. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi
Langkah selanjutnya adalah menganalisis kebutuhan dan potensi peserta didik dalam mempelajari Al-Qur'an Hadits. Analisis ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti observasi, wawancara, dan tes. Hasil analisis ini akan membantu dalam menentukan jenis dan tingkat indikator yang perlu dikembangkan.
4. Merumuskan Indikator
Setelah menganalisis semua faktor yang relevan, langkah selanjutnya adalah merumuskan indikator yang jelas, terukur, dan relevan dengan SKKD. Indikator harus dapat diukur dengan alat ukur yang objektif dan valid.
5. Mengembangkan Indikator Penilaian
Indikator penilaian adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai pencapaian indikator. Indikator penilaian harus bervariasi dan sesuai dengan jenis kompetensi yang ingin diukur.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Qur'an Hadits merupakan mata pelajaran penting yang harus dipahami dengan benar oleh peserta didik. Untuk memastikan pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan pengembangan indikator mata pelajaran yang menjadi standar dasar untuk mengukur perubahan dalam pembelajaran.
Indikator tersebut dirumuskan berdasarkan analisis kompetensi, karakteristik mata pelajaran dan peserta didik, serta analisis kebutuhan dan potensi.
Pengembangan indikator ini juga penting untuk menunjang model pembelajaran yang menarik, integratif, dan inklusif agar peserta didik tidak salah paham dalam memahami Qur'an Hadits dalam konteks masyarakat Indonesia yang modern, inklusif, toleran, dan saling menghargai.
pengembangan indikator mata pelajaran Al-Quran dan Hadits pada berbagai tingkatan pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Dasar (SD dan SMP):
- Indikator harus fokus pada pemahaman dasar tentang ajaran Islam, seperti pemahaman tentang Allah, rasul, nabi, dan ajaran-ajaran dasar moral.
- Penekanan pada pembelajaran metode membaca Al-Quran dan memahami ayat-ayat sederhana serta cerita-cerita dalam hadits yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
2. Tingkat Menengah (SMP dan SMA):
- Indikator harus memperluas pemahaman tentang ajaran Islam yang lebih mendalam, termasuk memahami konteks sejarah dan budaya dari Al- Quran dan Hadits.
- Pembelajaran harus mencakup pengenalan terhadap kaidah-kaidah tafsir dan hadits yang sederhana serta penerapannya dalam kehidupan sehari- hari.
3. Tingkat Lanjutan (SMA dan Perguruan Tinggi):
- Indikator harus menekankan pada pemahaman yang lebih mendalam tentang tafsir Al-Quran dan ilmu hadits, termasuk memahami interpretasi kontemporer dan relevansinya dengan masalah-masalah modern.
- Pembelajaran harus mengajarkan keterampilan-keterampilan analisis tekstual dan kritis yang memungkinkan siswa untuk mengidentifikasi konteks dan makna teks Al-Quran dan Hadits.
DAFTAR PUSTAKA
Hartini, S. (2013). Pengembangan Indikator dalam Upaya Mencapai Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.
Dwiyanti, G. (2011). RPP, Pengembangan Indikator, dan Tujuan Pembelajaran.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Mahmud, B., & Hamzah, H. (2020). Pembelajaran Efektif dalam Pengajaran Bahasa Arab Tingkat Menengah. Loghat Arabi: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab, 1(1), 23-36.
Widiana, E. W. (2023). Pengembangan Dan Pengelolaan Sumber Belajar Oleh Guru Pendidikan Agama Islam. Jurnal Generasi Tarbiyah: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 151-158.