• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Sosial Emosional: 02.01.3-T1-2a Mulai dari diri (LK 1.1)

N/A
N/A
FARIDA subaidi

Academic year: 2024

Membagikan " Pembelajaran Sosial Emosional: 02.01.3-T1-2a Mulai dari diri (LK 1.1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Farida

NIM : 236101140127

Mata Kuliah : Pembelajaran Sosial Emosional

Topik : 1

Alur : Mulai dari diri

Tugas : 02.01.3-T1-2a Mulai dari diri (LK 1.1)

Pertanyaan Refleksi

1. Apakah Anda menyadari emosi Anda pada kondisi atau situasi tertentu?

Jawaban: Saat saya merasakan emosi baik itu emosi yang positif ataupun negatif dalam sebuah peristiwa terkadang saya menyadari bahwa diri ini sedang terbawa emosi, namun apabila peristiwa tersebut sangat larut dalam emosi membuat saya sendiri tidak sadar bahkan diluar kendali saat mengekspresikan emosi tersebut.

Sehingga keasadaran saya saat emosi bergantung situasi atau peristiwa yang sedang saya hadapi, apabila situasi atau peristiwa tersebut bermakna dan sangat membuat saya terlarut maka saya tidak bisa mengendalikan dan menyadari peluapan emosi. Oleh karena itu saat saya merasakan emosi positif seperti bahagia dan senang karena suatu hal maka saya bisa merasakannya dan menyadari bahwa situasi tersebut membuat saya merasa senang dan bahagia, namun sebalikny aapabila saya sedang dihadapkan pada suatu peristiwa atau situasi yang membuat saya marah dan kesal sering kali saya terlepas, terbawa suasana sehingga saat saya marah saya tidak bisa menyadari bahwa saat itu saya sedang marah ataupun kesal karena terbawa suasana

2. Apakah Anda mengalami kesulitan mengelola emosi tersebut?

Jawaban: Saat saya merasakan emosi negatif seperti marah, kesal, ngambek, dan lainnya saya menyadari bahwa saya tidak bisa mengontrol perasaan saya kala mengekspresikan emosi tersebut. Hal ini saya sadari dari respon orang-orang di sekitar saya yang menyaksikan ataupun terlibat dalam situasi yang sama saat saya sedang marah, kesal, ngambek, mereka yang beradu dalam satu situasi dengan saya mengatakan bahwa saya keterlaluan dalam berbicara saat marah sehingga menyakiti hati orang-orang terdekat. Sehingga saya menyadari bahwa saya tidak mampu mengontrol emosi ketika sedang marah, kesal, ataupun ngambek, yang saya rasakan hanya saya harus mengeluarkan perasaan atau unek-unek yang ada dalam hati saya tanpa memikirkan dampaknya.

3. Pada situasi seperti apa Anda sulit mengelola/mengontrol emosi?

Jawaban: Saya sulit mengelola atau mengontrol emosi saat saya sedang marah, kesal, ngambek, dan saat sedang sedih. saya mengekspresikan perasaan marah saya kepada orang yang sedang saya benci sangat kejam, bahkan sampai melontarkan kata-kata yang menyakiti hati mereka, kemudian saat saya sedang merasa sedih, entah itu sedih karena kehilangan, takut ditinggalkan, merasa dirugikan, semua kondisi yang membuat saya sedih maka saya

(2)

akan menangis dengan durasi yang lama disertai rasa khawatir yang berlebihan sehingga terkadang saya merasa pusing dan sakit setelah menangis.

4. Apa saja yang Anda rasakan saat berada di dalam situasi tersebut?

Jawaban: Ketika saya sedang berada disituasi kehilangan ataupun akan ditinggalkan orang yang saya cintai dan sayangi maka perasaan yang muncul adalah kegelisahan yang berlebihan, merasa sendirian, merasa tidak sanggup menjalani dunia tanpa orang tersebut, muncul segala kenangan yang telah dilakukan bersama orang tersebut, merasa kebingungan bagaimana melanjutkan hidup tanpa orang yang saya cintai, sehingga membuat saya menangis tanpa henti, tidak jarang saya sampai lemas dan pusing sampai sakit.

Sedangkan ketika saya berada disituasi yang dirugikan, dicela, dihina, tidak diadili, maka perasaan yang muncul adalah kesal dan marah, ingin mengalahkan orang tersebut, ingin selalu unggul dari orang tersebut, sehingga saat saya merasa marah dan kesal saya akan berusaha untuk memperbaiki diri mengalahkan orang tersebut, namun apabila sedang berada di situasi yang bertengkar secara langsung maka kata-kata kasar akan keluar dari mulut saya, sedangkan apabila berselisih paham maka sikap saya akan dingin dan menghiraukan orang tersebut.

5. Usaha apa sajakah yang Anda lakukan untuk mengelola emosi Anda?

Jawaban: Usaha yang saya lakukan untuk mengendalikan emosi saya yang berlebihan ketika marah, dan kesal, maka saya tidak segan-segan meminta maaf kepada orang yang bertengkar ataupun berselisih paham dengan saya, karena setelah saya meluapkan emosi saya langsung merasa bersalah dan angkuh yang awalnya memuncak langsung berubah menjadi ketakutan akan menyakiti hato orang lain, sehingga saat selesai bertengkar saya meminta maaf dan menanyakan apakah dia sakit hati dengan sikap dan perkataan saya, dan meminta saran sebaiknya bagaimana kedepannya.

Selain itu usaha yang saya lakukan untuk mengendalikan emosi sedih saya yaitu setelah menangis biasanya saya akan beristirahat, kemudian melihat tayangan-tayangan yang menghibur, baru setelah itu saya bisa berpikir apa gunanya saya menangisi seseorang yang pergi? karena apabila mereka meninggalkan kita maka itu sudah takdir, sehingga cara saya mengendalikan emosi sedih saya akan mengembalikan semuanya pada takdir Tuhan.

6. Apakah usaha yang sudah Anda terapkan tersebut efektif? Jelaskan!

Jawaban: Usaha yang saya katakan di atas sudah sering saya lakukan, namun seperti halnya kodrat manusia yang tidak lepas dari karakter bawaan dari lahir yaitu dari sifat genetik, sehingga usaha yang saya lakukan efektif ketika saya langsung melakukannya setelah situasi atau peristiwa itu terjadi. Namun hal tersebut masih belum bisa merubah kebiasaan saya dalam mengekspresikan emosi marah, kesal dan sedih. Sehingga menurut saya perlu bimbingan khusus dengan ahli psikologis agar saya bisa merubah kebiasaan buruk tersebut.

(3)

7. Menurut Anda, mengapa kita perlu mengelola emosi khususnya dalam pergaulan sehari-hari?

Jawaban: Menurut saya pengelolaan atau pengendalian emosi sangat perlu dilakukan karena berdampak pada kesehatan mental kita sendiri dan juga hubungan dengan orang lain. adapun kesehatan mental kita akan terganggu dengan guncangan emosi yang tidak stabil membuat kita lebih mudah depresi dan terserang penyakit hati maupun fisik karena tekanan jiwa.

sedangkan dampak terhadap hubungan dengan orang lain yang semakin memperburuk bahkan mnurangi hubungan silaturrahmi, kemudian kita akan dikucilkan oleh orang-orang disekeliling kita karena kita dianggap merugikan dan pembuat onar, bahkan sampai merusak pertemanan.

Oleh karena itu kita perlu mengelola emosi agar hubungan silaturrahmi dengan lingkungan berjalan dengan baik, komunikasi dengan teman lancar, apabila kita ada kesulitan maka orang lain akan membantu karena sikap kita tidak menunjukkan emosi yang negatif, sehingga segala urusan dalam pergaulan sehari-hari baik itu dilingkup pekerjaan, karir akan berjalan dengan lancar, sedangkan untuk kesehatan kita akan lebih stabil, meningkatkan kecerdasan emosional, membuat kita lebih semangat beraktivitas dan lebih produktif.

Referensi

Dokumen terkait