• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBINAAN AKHLAK REMAJA MELALUI KEGIATAN REMAJA MASJID KHAIRUL MUKHTAR DI DUSUN KEROAK DESA LENEK KECAMATAN LENEK KABUPATEN LOMBOK TIMUR

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "PEMBINAAN AKHLAK REMAJA MELALUI KEGIATAN REMAJA MASJID KHAIRUL MUKHTAR DI DUSUN KEROAK DESA LENEK KECAMATAN LENEK KABUPATEN LOMBOK TIMUR"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Judul Penelitian: PEMBINAAN AKHLAK REMAJA MELALUI KEGIATAN REMAJA MASJID KHAIRUL MUKHTAR DI DUSUN

Latar Belakang Masalah

Pendampingan terhadap remaja di masyarakat dilakukan melalui remaja masjid yang pusat kegiatannya bertempat di masjid. Pemuda Masjid adalah nama sebuah organisasi kepemudaan informal khususnya pemuda muslim yang berlatar belakang masjid. Salah satu remaja masjid yang menarik untuk dicermati adalah Remaja Masjid Khairul Mukhtar yang terletak di Dusun Keroak, Desa Lene, Kecamatan Lene, Kabupaten Lombok Timur, merupakan salah satu lembaga informal yang membantu pengembangan akhlak masyarakat.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 7 Juli 2020 di Masjid Remaja Khairul Mukhtar Dusun Keroak Dessa Lene Kecamatan Lene Kabupaten Lombok Timur. Peneliti melihat terdapat beberapa program di Masjid Remaja Khairul Mukhtar untuk meningkatkan akhlak remaja, seperti bimbingan sholat dan kegiatan membaca Alquran. “Pembangunan akhlak remaja melalui kegiatan remaja di Masjid Khairul Mukhtar di Dusun Kerok, Desa Lenek, Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur.”

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan

Manfaat

Menambah pengetahuan tentang pembinaan akhlak remaja serta memberikan gambaran dan informasi tentang peran remaja di Masjid Khairul Mukhtar Dusun Keroak Desa Lenek Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur dalam pembinaan akhlak remaja.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian

Pembinaan akhlak disini adalah mengembangkan akhlak remaja agar lebih mempunyai akhlak mulia dan berperilaku baik. Sedangkan remaja yang dimaksud adalah remaja di Dusun Keroak, Desa Lenek, Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur. Alasan peneliti memilih tempat ini didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain karena letaknya yang tidak jauh dari tempat tinggal peneliti dan juga pembinaan akhlak yang dilakukan remaja di Masjid Khairul Mukhtar melalui berbagai kegiatan.

Telaah Pustaka

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, bukan angka-angka, hanya digunakan sebagai pendukung saja. Penelitian yang dilakukan oleh Rismawati dengan judul Peran Pemuda Masjid Al-Falah Dalam Membangun Syi'ar Islam di Kota Langsa (Kajian Tenang Memperingati Hari Besar Islam, di Gampang Gabung Aceh Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa) Tahun 2015. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian Metode ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, bukan angka-angka, hanya digunakan sebagai pendukung saja.

Zulfikri Akabar dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, perbedaannya terletak pada fokus penelitian yaitu pengurangan kriminalitas. Nismawati dan penelitian yang akan dilakukan peneliti, perbedaannya terletak pada fokus penelitian yaitu peningkatan kualitas salat berjamaah yang menjadi fokus penelitian. Rismawati dan penelitian yang akan dilakukan peneliti, perbedaannya terletak pada fokus penelitian yaitu konstruksi syi’ar Islam.

Kerangka Teori

Pembinaan Akhlak

Jadi jika ada seseorang yang melakukan sesuatu perbuatan, tetapi perbuatan itu dilakukan kerana paksaan, tekanan dan ancaman dari luar, maka perbuatan itu tidak berada dalam watak orang yang melakukannya. Tidak boleh dikatakan seseorang yang melakukan sesuatu perbuatan itu tidak berakhlak atas dasar Allah SWT. Daripada pemahaman di atas, dapat disimpulkan bahawa pembinaan akhlak ialah perbuatan yang berakhlak, perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas, bukan untuk main-main, apalagi berpura-pura, perbuatan akhlak juga dilakukan dengan ikhlas semata-mata kerana Allah SWT tidak memuji tidak boleh mencari daripadanya. orang lain, supaya nampak amal soleh daripada mereka.

Kebanyakan dari mereka hanya menerima, mempergunakan dan menerima segala bentuk perkembangan dan kemajuan yang terjadi tanpa mempertimbangkan baik buruknya serta dampak yang akan diterima nantinya. Dampak dari semua itu adalah mereka menampilkan akhlak yang tidak relevan dengan konsep akhlak menurut budaya masyarakat Indonesia yang kental dengan sopan santun dan budi pekerti, seperti anak yang suka berkata kotor, tidak ada rasa gotong royong. tolong-menolong, tidak ada inisiatif untuk saling membantu, bahkan ada yang saling menghina dan menyakiti yang lemah, menegakkan hukum rimba, tidak ada lagi rasa hormat kepada yang lebih tua dan kasih sayang kepada yang lebih kecil. Fakta di atas semakin menguatkan keyakinan kita bahwa pembinaan akhlak merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dalam kehidupan ini, sebab jika permasalahan di atas tidak terjadi.

Secara umum akhlak dibedakan menjadi dua, yaitu akhlak mulia (al-akhlaq al-mahmudah/al-karimah) dan akhlak hina (al-akhlaq al-madzmumah/al-qobihah). Akhlak mulia terhadap diri sendiri adalah menjaga kesucian diri, baik lahir maupun batin, dengan cara menjaga diri dengan baik dan menghiasi jiwa dengan berbagai macam tingkah laku. Akhlak mulia dalam lingkungan keluarga meliputi sikap seseorang terhadap orang tua termasuk guru, sikap terhadap orang yang lebih tua atau lebih muda, sikap terhadap teman sebaya, terhadap lawan jenis.

Untuk dapat melaksanakan tugas atau kewajiban secara benar dan rutin terhadap anak/siswa diperlukan pembiasaan. Misalnya, agar anak/siswa dapat melaksanakan shalat dengan benar dan teratur, maka perlu dibiasakan untuk shalat dari waktu ke waktu sejak kecil. Dalam menerapkan metode ini diperlukan pengertian, kesabaran dan ketekunan dari orang tua, pendidik dan dai terhadap anak/siswanya.

Dalam metode pemberian nasehat ini, pendidik mempunyai kesempatan yang luas untuk mengarahkan peserta didik pada berbagai kebaikan dan kemaslahatan umat.

الَِّإ نيِذالٱ

ق حۡلٱ

Remaja

Papalia dan Old mengatakan bahwa pengertian remaja bersifat implisit, menurut Papalia Old, masa remaja adalah masa peralihan perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang biasanya dimulai pada usia 12 sampai 13 tahun dan berakhir pada masa remaja atau awal dua puluhan. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena mereka bukan anak-anak tetapi juga bukan orang dewasa atau orang tua.Demikian pula dalam Al-Qur'an, istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam. Masa ini merupakan suatu proses perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan tanda-tanda kematangan seksual dan perubahan perkembangan fisiologis dan psikologis, serta situasi peralihan dan pencarian identitas diri.

Masa remaja terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu: masa pertama, masa remaja pertama, kira-kira pada usia 13 tahun sampai dengan usia 16 tahun, dimana pada masa tersebut pertumbuhan fisik dan intelektual berlangsung sangat cepat. Dan yang kedua, pada masa remaja, masa yang kedua adalah masa remaja akhir, yaitu sekitar usia 17-21 tahun, yaitu masa pertumbuhan. Pertumbuhan fisik berubah dengan cepat, lebih cepat dibandingkan pada masa kanak-kanak dan dewasa.

Kenakalan remaja adalah tingkah laku buruk, atau kejahatan atau kenakalan remaja, yang merupakan gejala penyakit sosial (patologi) pada anak dan remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pelayanan sosial, sehingga berkembanglah bentuk-bentuk perilaku menyimpang. Menurut yang diungkapkan oleh Sudarsono, pengertian “kenakalan remaja adalah suatu perbuatan atau kejahatan/pelanggaran yang dilakukan oleh seorang remaja yang bersifat melawan hukum, antisosial, antimoral dan melanggar norma agama”. Demikian pula pengertian yang diungkapkan oleh Willis adalah bahwa kenakalan remaja adalah perbuatan sebagian remaja yang bertentangan dengan hukum, agama, dan norma sosial sehingga berakibat merugikan orang lain, mengganggu ketentraman masyarakat dan juga merugikan diri sendiri serta orang lain.

Pengertian kenakalan remaja menurut Santrock kemudian dirinci lagi menjadi “berbagai perilaku, mulai dari perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial (seperti menimbulkan masalah di sekolah), status. Beberapa pandangan tersebut menunjukkan bahwa kenakalan remaja adalah perilaku yang menyimpang dari hukum dan norma yang dianut oleh masyarakat. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja adalah perilaku yang menyimpang dari aturan dan norma yang dianut remaja dan tidak dapat diterima secara sosial karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa upaya penanggulangan kenakalan remaja merupakan suatu motivasi dan kepedulian agar masa depan mereka lebih baik dan mampu berintegrasi ke dalam masyarakat.

Remaja Masjid

Kegiatan pelatihan kader merupakan kegiatan yang menghasilkan kader penerus di masa depan dan penerus yang mempunyai keahlian. Dalam kegiatan pengkaderan ini para pemuda masjid mengadakan berbagai pelatihan yaitu: workshop, pelatihan adzan, pelatihan pengajian tartil, pelatihan kepemimpinan, buletin dan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Umumnya jenis kegiatan sosial ini adalah zakat, qurban, bakti sosial membantu fakir miskin, anak yatim, khitanan massal, membantu anak terlantar dan lain sebagainya.

Dalam kegiatan kesenian ini umumnya mereka menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bersifat kesenian, antara lain: pelatihan seni membaca Al-Quran, latihan banjari, melaksanakan salat ba', pembentukan kelompok salat keliling, kelompok nasyid, rhemas. suara (suara). 5) Kegiatan Syariah dan Dakwah. Kegiatan syariah dan dakwah merupakan kegiatan yang paling penting atau mendasar karena kegiatan tersebut menyangkut peringatan setiap hari besar Islam dan hari libur nasional.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Validitas Data
  • Sistematika Pembahasan

Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah subjek atau informan penelitian, atau subjek dari siapa data itu diperoleh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan purposive sampling yang artinya data diperoleh dari sumber data yang mampu memberikan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sumber data yang menjadi sasaran utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Observasi merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki. Dalam penelitian ini metode observasi yang digunakan peneliti adalah observasi partisipan untuk memperoleh data deskriptif langsung mengenai beberapa permasalahan yang menjadi subjek penelitian yaitu, Apa Saja Program Remaja Masjid Khairul Mukhtar Dusun Keroak Desa Lenek Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2020. Analisis data dalam penelitian merupakan kegiatan yang sangat penting dan memerlukan ketelitian serta kritik dari para peneliti.

Analisis data adalah kegiatan bagaimana data yang terkumpul diolah, diklasifikasi, dibedakan dan kemudian. Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih terfokus pada proses lapangan beserta pengumpulan datanya. Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa teks naratif paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif.”

Triangulasi merupakan suatu teknik dalam pengumpulan data untuk memperoleh temuan dan interpretasi data yang lebih akurat dan kredibel. Triangulasi sumber berarti perbandingan dan pengecekan silang terhadap derajat keandalan informasi yang diperoleh melalui waktu dan instrumen yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti melakukan triangulasi dengan cara membandingkan sumber dan teori, mengecek data yang diperoleh dari observasi yang ada dan wawancara yaitu.

Sistematika pembahasan yang diberikan dalam penelitian ini adalah penelitian ini terdiri dari empat bab diantaranya :.

PENDAHULUAN

Penggunaan berbagai sumber untuk triangulasi dapat dicapai dengan menemukan banyak sumber dan berbeda untuk informasi yang sama. Triangulasi sumber berarti memperoleh data dari sumber yang berbeda dengan menggunakan teknik yang sama. Bab ini merupakan pendahuluan yang memuat permasalahan yang ada untuk diteliti, yang dari situlah judul penelitian diambil.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

PEMBAHASAN

PENUTUP

Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Based on the above knowledge, as well as knowing that academic language is gaining more and more importance among English learners Nagy & Townsend, 2012, my choice to use the complex