• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Manara Pendingin Bab I

N/A
N/A
Adventia M Arruan

Academic year: 2024

Membagikan " Pembuatan Manara Pendingin Bab I"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan penting dalam proses produksi dan kegiatan lain dalam suatu industri. Penggunaan air industri dapat memanfaatkan air permukaan, air sebagai sumber air. Penggunaan air permukaan dan air tanah mengharuskan untuk mengolah air. Untuk itu diperlukan penyediaan air bersih yang secara kualitas memenuhi standar yang berlaku dan secara kuantitas dan kontinuitas harus memenuhi kebutuhan industri sehingga proses produksi tersebut dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya standar baku mutu untuk air bersih industri, setiap industri memiliki pengolahan air sendiri-sendiri sesuai kebutuhan industri (Hardayanti, 2006)

Laboratorium Satuan Operasi Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang dilengkapi dengan heat exchanger double pipe yang digunakan dalam praktikum. Alat tersebut memiliki cooling tower sehingga dalam pelaksanaannya pada sistem pendinginan air, air yang telah dipakai tidak dibuang melainkan disirkulasikan agar dapat dipakai lagi, yaitu dengan mendinginkan air tersebut dengan udara luar yang temperaturnya lebih rendah. Cooling tower bekerja dengan cara mengontakkan air dengan udara sehingga terjadi pertukaran kalor yang kemudian udara dikeluarkan dari saluran atas. Akan tetapi, cooling tower tersebut mengalami kerusakan sehingga sistem pendinginan air tersebut hanya mengandalkan wadah air sementara yang diberi es batu untuk menurunkan suhu air sebelum disirkulasikan lagi. Akibat dari pertukaran kalor antara air hangat

(2)

2

dengan es batu, membuat es batu cepat mencair. Dengan metode ini penurunan suhu yang terjadi kurang efektif dikarenakan pertukaran kalor yang tidak merata dan membutuhkan tenaga yang lebih banyak untuk mengambil es batu dan penunukarnya dengan yang telah mencair.

Berdasarkan permasalahan di atas perlu dilakukan pembuatan cooling tower untuk mempermudah kegiatan praktikum. Cara kerja pada sistem pendingin cooling tower yang dibuat air yang disemprotkan ke bawah oleh pipa sprinkler untuk membasahi bahan isian terjadi pertukaran kalor dengan udara, kemudian udara dihisap/ atau dikeluarkan oleh fan yang ada di bagian atas pada cooling tower. Air yang telah melalui bahan isian akan jatuh ke bawah karena adanya gaya gravitasi bumi sehinga terjadi pertukaran kalor lagi dengan udara sebelum ditampung oleh wadah air sementara. Air yang telah ditampung tidak dibuang melainkan disirkulasikan kembali sehingga penggunaan air menjadi lebih hemat. Faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja cooling tower antara lain tipe menara pendingin, jumlah dan tipe packing yang dipakai, temperatur udara luar, rasio laju aliran udara dan air, range pendinginan, dan cooling approach.

1.2 Rumusan Masalah

a) Bagaimana proses pendinginan air dalam cooling tower lebih maksimal?

b) Berapa efektivitas penurunan suhu cooling tower terhadap laju alir masuk?

(3)

3 1.3 Batasan Masalah

Masalah dalam penilitian ini dibatasi pembuatan menara pendingin, mengganti flowmeter ke dalam skala pilot, menghitung range, approch, dan efektivitas penurunan suhu tanpa memperhatikan faktor kelembaban udara dan faktor perpindahan massa.

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan

a) Membuat unit contoh cooling tower skala pilot di labolatorium.

b) Menentukan efektifitas penurunan suhu cooling tower terhadap laju alir masuk.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi mengenai Menara pendingin dan sebagai salah satu alat praktikum untuk mahasiswa dalam Labortorium Satuan Operasi Teknik Kimia sehingga memberikan pengetahuan mengenai prinsip kerja menara pendingin kepada mahasiswa yang dapat diimplementasikan di dunia industri nantinya.

Referensi

Dokumen terkait

Proses Cooling water system merupakan sistem air pendingin PLTA Maninjau berdasarkan level air di Head Tank kemudian Floating Switch akan memerintahkan Main Water Pump

Cooling tower tanpa bahan isian dan pemecah aliran air mempunyai efektivitas sebesar 22,7 % dengan jumlah kalor yang berhasil dibuang sebesar 972,96 kalori. Sedangkan

Sistem pendingin yaitu untuk mensirkulasikan air dimana air yang telah dikondensasikan dari condenser di alirkan menuju ke cooling tower untuk di dinginkan.Dalam

Tabel 3 adalah perolehan hasil perhitungan desain untuk temperatur air pendingin yang menggunakan dua asumsi yaitu sistem once-through dan sistem cooling tower

Sistem Cooling Water merupakan suatu sistem pendingin tipe terbuka yang terdiri dari 2 buah Cooling Tower, 2 buah Pompa distribusi dan 1 buah alat penukar panas

Siklus kerja pendinginan mesin Injection Mold diawali dari air panas yang telah melakukan pendinginan mesin di tampung di bak dan di pompa naik ke Cooling Tower dan di dalam

Range adalah perbedaan suhu antara tingkat suhu air masuk cooling tower dengan tingkat suhu air yang keluar cooling tower atau selisih antara suhu air panas dan suhu air

dingin ditampung di kolam yang selanjutnya disirkulasikan untuk proses pendinginan. Dengan cara ini peningkatan suhu kolam berkisar 1-2 o C sehingga air baru