PEMECAHAN
PERMASALAHAN DALAM SISTEM EKONOMI
SRI HILMI PUJIHARTATI
 Penanganan masalah-masalah ekonmi di atas dalam masing masing sistem ekonomi yg ada berbeda satu sama lian. Dalam perekonomian bebas, masalah pengalokasian sumber daya ekonomi, pilihan diantara berbagai macam ragam teknologi, distribusi pendapatan dan pilihan antara penggunaan sumber daya ekonomi untuk saat ini atau masa yg akan datang, dipecahkan mell sebuah mesin otomatis yg dalam lietaratur lebih dikenal dg istilah mekanisme harga dan mekanisme pasar.
 Dasar pemikiran yg melatar belakangi mekanisme harga dan mekanisme pasar adl bhw apabila keadaan perekonomian hanya dipengaruhi oleh meknaisme harga, maka keadaan akan sell berada pada titik keseimbangan. Sebaliknya dalam sebuah perekonomian komunis karena mekanisme harga dan mekanisme pasar dihapuskan, tugas pemecahan masalah tersebut dilaksanakan oleh suatu badan yg umumnya dikenal sbg Badan perencanaan Pusat.
 Apabila kita berbicara tentang persoalan pengalokasian sumber- sumber ekonomi, maka perlu juga dinyatakan bahwa pada setiap sistem ekonomi bukan saja terjadi pengalokasian tersebut, tetapi adakaklanya terjadi proses pengalokasian kembali/konservasi sumber- sumber daya ekonomi. Proses pengalokasian dan pengalokasian kembali sumber daya ekonomi tersebut silih berganti karena fase-fase perkembangan/pertumbuhan ekonomi setiap sistem ekonomi mengalami perubahan dengan berjalannya waktu.
 Masalah pilihan antara bermacam teknologi yg akan digunakan terutama dihadapi oleh sistem ekonomi di negara berkembang.
 Negara berkembang sesungguhnya berada dlm posisi yg menguntungkan karena mereka tanpa banyak kesulitan dpt mencapai hasil teknologi dan memakai teknologi mutakhir dari luar negri.
 Tetapi sekalipun demikian, ada hambatan hambatan yang dihadapi mereka, misalnya berupa kekurangan skill utk menerapkan teknologi tersebut dengan sempurna.
 Pada masa yg lampau pernah terjadi diskusi di berbagai kalangan di Indonesia tentang teknologi mana yg tepat diterapkan di Indonesia sebagai negara berkembang.
 Perdebatan berkisar pada penerapan teknologi madya. Secara umum, teknologi madya terletak antara dua macam teknologi yakni teknologi tradisional dan teknologi mutakhir.
 Sebenarnya apa yg dinamakan teknologi madya itu berbeda pengertiannya, antara negara satu dengan lainnya. Bagi kita mungkin merupakan teknologi mutakhir, ttp bagi negara industri maju mungkin sdh dinyatakan usang. Pada hakekatnya penggunaan teknologi madya di Indonesia lebih ditekankan pada metode yg bersifat padat karya dlm rangka usaha mengurangi pengangguran.
 Masalah distribusi pendapatan sejak dahulu hingga sekarang merupakan masalah yg memusingkan setiap pemerintah. Setiap pemerintah yg bijaksana tentu mendambakan adanya distribusi pendapatan yg layak. Tetapi pada sistem perekonomian bebas, pendapatan bukan saja dicapai tanpa kerja.
 Distribusi pendapatn yg merata 100% tidak pernah dicapai dlm kenyataan mengingat bahwa :
 1. pendapatn yg dicapai merupakan salah satu diantara banyak faktor yg memotivasi org utk bekerja keras.
 2. pendapatn yg dicapai juga mencerminkan faktor kelangkaan. Contoh para ahli bedah dimana mana mencapai pendapatan tinggi bukan karena mereka membantu penyelamatan jiwa pasien, ttp oleh karena jumlah ahli bedah yg masih sangat sedikit.
 Dengan demikian, hal yg terpenting adl bukan pada mengusahakan distribusi pendapatan yg merata seratus persen, ttp mengusahakan agar mereka yg berada pd batas pendapatan terendah dapt hidup layak sesuai dengan harkat mrk sbg manusia.
 G.L Bach mengemukakan sejumlah sosio kriteria sebagai berikut :
 1. apakah sist ekonomi yg bersangkutan memungkinkan perekonomian ybs dpt mencapai standar penghidupan yg progresif lebih tinggi, dan apakah memungkinkan terjadinya sesuatu pertumbuhan yg stabil ?
 2. apakah sist ekonomi tsb menciptakan kebebasan ekonomi bagi para individu ?
 3. apakah perekonomian ybs memperlihatkan adanya kepastian ekonomi utk semua anggt masyarakat ?
 4. apakah sist ekonomi tsb menyebabkan dihasilkannya barang barang dan jasa sesuai dg keinginan para konsumen ?
 5. apakah sist tersebut memperlihatkan suatu distribusi pendapatan yg agak layak
?
 Sudah tentu kriteria yg digunakan dengan kriteria yg kita inginkan sendiri sesuai dg keperluan kita. Ttp walaupun demikian, jawaban atas pertanyaan yg diajukan Bach sedikit banyak dpt membantu kita untuk mengevaluasi bekerjanya sist ekonomi ybs dan hal yg terpenting adl utk menoreksinya apabila terjadi penyimpangan yg tdk dikehendaki. Usaha manusia mrpk reaksi atas apa yg dihadapinya, yg ingin diubahnya ke arah yg menurut anggapannya akan lbh baik.
 C Webstrate mengemukakan sejumlah keuntungan yg dpt dicapai dari :
 1. kemakmuran 2. kesempatan kerja 3. kepstian hidup 4. keadilan 5. susunan penduduk secara harmonis 6. kedamaian sosial 7. kesehatan rakyat dlm arti badaniah 8. kesehatan rakyat dalalm arti rohaniah 9. cukupnya waktu luang 10.
kepuasan yg dicapai dari pekerjaan 11. ketahanan nasional 12. kebebasan (terutama kebebasan rohaniah).
 Apabila aktiva keuntungan tersebut dpt dicapai maka persoalan dlm pelaksanaan sist ekonomi dpt diatasi dan sist tsb dianggap baik, krn sesuai dg pola yg dikehendaki.
SISTEM EKONOMI KAPITALISME DAN KOMUNISME
 Sistem ekonnomi kapitalisme berangkat dari pham kapitalisme yg berpijak pada pemikiran bahwa kemakmuran masyarakat akan dpt dicapai bila individu diberikan kebebasan untuk melakukan tindakan- tindakan ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah. Masing- masing anggota masyarakat akan terlibat dalam persaingan secara bebas guna mencapai kemakmuran.
 Dlm perkembangannya kemudian ternyata campur tangan pemerintah dlm bidang ekonomi tidak dpt dielakkan, terutama pada sektor-sektor yg tidak mampu ditangani swasta. Bertitik tolak dari pemikiran
tersebut sistem kapitalisme terbagi dua, yaitu sistem kapitalisme murni dan neo kapitalisme.
 Sistem ekonomi komunisme didasarkan pada ajaran komunisme yg dipelopori oleh Karl Marx. Ajaran ini berorientasi pada kebendaan (marerialisme). Dan sebagai akibatnya persoalan keagamaan dan kemerdekaan seseorang yg juga merupakan hal yg sangat esensial kurang diperhatikan. Dalam perkembangan selanjutnya sistem ekonomi komunis mengalami penyempurnaan menjadi sistem ekonomi sosisalisme liberal.