• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemetaan resolusi konflik berbasis kearifan lokal indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pemetaan resolusi konflik berbasis kearifan lokal indonesia"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

Tujuan Filsafat Resolusi Konflik

Artinya filosofi penyelesaian konflik secara umum mempunyai tiga pola tujuan, yaitu perdamaian, keamanan, dan kebahagiaan bersama. Kerja sama atau kerja sama merupakan suatu pemikiran yang muncul dari adanya pemahaman antar individu mengenai keinginan dan keprihatinannya dalam penyelesaian konflik yang menyimpang dari kepentingan individu demi kebaikan bersama.

Masyarakat Adat Batak

Tiga kelompok yang mempunyai peranan dalam dalihan natolu terdiri dari: (1) Hula-hula atau semua pihak yang satu suku dengan orang tua perempuan. Selain itu peran Dalihan Natolu (Hula-hula, Dongan tubu dan Boru), juga dibantu oleh Raja Adat dalam menyelesaikan suatu konflik (Elizabeth Nela Sari, dkk., 2022).

Masyarakat Adat Minangkabau

Selain itu menurut Amran (2017) terdapat beberapa bentuk sengketa tanah ulayat dan proses penyelesaiannya melalui lembaga adat di Minangkabau, yaitu sebagai berikut: a) Sengketa tanah bersama antar anggota suku yang terjadi akibat ketidakmerataan pembagian tanah ulayat oleh mamak selaku kepala warisan. Perselisihan ini terjadi karena anggota suku tersebut tidak menjaga tanah adat sukunya, sehingga anggota suku lain merasa memilikinya;

Masyarakat Melayu Riau

Menurut Akbar dan Muallidin (2019), mekanisme yang dilakukan masyarakat adat Melayu dalam penyelesaian konflik adalah dengan pendekatan penyelesaian konflik yang meliputi: integrasi, kompromi dan dominasi (paksaan). Lembaga Adat Melayu Riau (LAM Riau) merupakan lembaga yang berfungsi untuk mengadaptasi dan memberikan pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan serta menjaga nilai-nilai budaya tradisional Melayu.

Masyarakat Adat Melayu Jambi

Landasan dasar hukum adat Jambi inilah yang disebut dengan hukum pokok nan fem. Islam telah menjadi identitas tradisional bagi masyarakat Melayu Jambi secara keseluruhan maupun dalam sistem hukum adat Melayu Jambi.

Masyarakat Adat Palembang “Suku Komering”

Dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti: Pihak yang bersalah memilih utusan yang akan datang kepada pihak yang dirugikan. Upacara ini sebagai bentuk pemberitahuan bahwa pihak-pihak yang bertikai telah berdamai dan perjanjian dalam Upacara Angkanan ini bersifat kekal dan mengikat secara hukum.

Masyarakat Adat Rejang Provinsi Bengkulu

Asas umum dalam sistem hukum adat Rejang mengacu pada “adat istiadat yang benar dan adat istiadat yang telah ditetapkan”. Kemudian ada penyelesaian sengketa adat yang berdasarkan adat Lembang yaitu Kelpeak Ukum Adat Ngen Riyan Ca'o Kutei yang menjadi pedoman dasar masyarakat hukum adat Rejang Lebong.

Masyarakat Adat Lampung “Pepadun”

  • Masyarakat Adat Bangka Belitung

Pertemuan pejabat adat, Jenang Kutei (organisasi perdamaian), aparat desa setempat, keluarga pihak yang bersengketa dan setiap individu yang berkonflik. Selain itu, tokoh adat akan menjadi mediator untuk menciptakan perdamaian antara kedua pihak, meminta pihak yang bersalah untuk meminta maaf dan meminta korban untuk berdamai. Pihak yang bersalah akan dikenakan sanksi biasa berupa mengadakan upacara perdamaian dengan menyembelih hewan (kambing) yang disebut cepalo untuk disajikan dan dinikmati bersama pada saat upacara peresmian perdamaian.

Hal ini tentunya akan membantu pihak-pihak yang berkonflik untuk menemukan solusi positif dalam menyelesaikan konflik tersebut (Amelia Dwi A, Bayu Setiawan, 2021).

Masyarakat Adat Sunda

Kemudian nilai “Bentik curuk balas menunjuk, capétang balas miwarang” (penunjuk memutar karena menunjuk, nah berbicara karena memerintahkan). Kalimat tersebut mencerminkan nilai kearifan Sunda yang mengajarkan untuk selalu saling menjaga dan mengingat satu sama lain, karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Sunda harus mempunyai hati yang baik dan tidak pernah mempunyai niat buruk terhadap siapapun.

Rasa peduli berpusat pada rasa saling peduli, hendaknya masyarakat saling menjaga rasa persaudaraan dengan kelompok masyarakat.

Masyarakat Adat Jawa “Suku Tengger”

Masyarakat Jawa berusaha untuk mematuhi peraturan yang diyakini boleh menjadikan hidup harmoni dan seimbang. Kemudian ada juga prinsip merendah diri, yang menuntut masyarakat Jawa mempunyai budi pekerti yang merendah diri. Hal ini sesuai dengan prinsip masyarakat Jawa “urip tulung tinulung” (orang yang hidup hendaklah saling membantu).

Contone, ing urip sosial wong Jawa nggunakake prinsip duwe ati segara (gadhah ati jembar kaya segara).

Masyarakat Adat Yogyakarta

Di bawah ini akan kami tampilkan nilai-nilai yang ditanamkan masyarakat adat Yogyakarta dalam kehidupannya, baik secara individu maupun sosial, yang dikenal dengan “Trilogi Filsafat Istimewa Yogyakarta” (Suharsono, 2019). Selain itu juga mengajarkan manusia untuk bersikap dan berperilaku yang selalu mengutamakan keselarasan dan keseimbangan dalam hubungan antar manusia dengan manusia dan tentunya yang terpenting adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan agar suatu daerah dapat lestari. tertib, tenteram, menjadi teladan bagi banyak daerah lain, berbudi luhur, bermartabat, dan segala tanaman disana subur subur" panjang punjung pasir wukir loh jinawi gemah ripah karta raharja, ikhlas Kang Sarwa. Usai belajar tentang "Trilogi Yogyakarta Filsafat Khusus”, selanjutnya kita akan membahas ruang lingkup nilai-nilai Yogyakarta sebagai sarana untuk menjauhkan diri dari konflik dan mencapai kehidupan yang mulia sebagai makhluk Tuhan di dunia dan di akhirat. a) Nilai-nilai spiritual.

Oleh karena itu, setiap orang harus mempunyai tekad yang teguh dalam setiap usaha yang dilakukan (cancut taliwanda). . g) Nilai-nilai spiritual.

Masyarakat Adat Madura

Karena menurut masyarakat Madura, perempuan adalah tumpuan kematian atau 'bantal la pate', sehingga jika ada pihak yang merusak hubungan laki-laki-perempuan diselesaikan dengan carok. Bagi masyarakat Madura, harga diri sangat dihargai, meliputi kehormatan pribadi, keluarga, masyarakat, dan agama. Pada prinsipnya masyarakat Madura tidak mau dianggap remeh, namun sikap arogan tidak bisa dibenarkan, seperti yang dikatakan masyarakat Madura.

Bagi orang Madura, maka Kiai mempunyai manfaat dalam banyak hal, baik urusan dunia maupun akhirat.

Masyarakat Adat Suku Baduy Banten

Kesederhanaan dan toleransi inilah yang membuat masyarakat suku Baduy menjaga perdamaian dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Struktur pemerintahan penyelesaian konflik suku Baduy Dalam dikenal dengan dua sistem pemerintahan yaitu; sistem nasional yang mengikuti peraturan pemerintahan Negara Republik Indonesia, dan sistem adat yang mengikuti adat istiadat kepercayaannya. Dapat dipahami bahwa mekanisme penyelesaian perselisihan suku Baduy adalah dengan menggunakan dua sistem, yaitu hukum nasional dan adat istiadat suku Baduy sendiri yang mengacu pada pemegang atau pengurus adat tertinggi dalam masyarakat adat.

Penyelesaian sengketa pertanahan hak ulayat suku Baduy dilakukan melalui tiga cara yaitu melalui proses sosialisasi dan rekonsiliasi yang difasilitasi oleh pihak camat, BPN, Babinsa.

Masyarakat Adat Kalimantan Barat

Dahulu penari Maniamas merupakan kerabat yang mempunyai ikatan keluarga dengan headhunter, namun kini mereka bisa berasal dari kalangan mana pun tanpa ikatan keluarga (Linyang et al., 2021; Riri et al., 2018). Mekanisme penyelesaian konflik adat di Provinsi Kalimantan Barat biasanya melalui musyawarah adat yang dilakukan atas prakarsa lembaga/pemimpin adat (kepala desa, tokoh adat, tetua, tokoh masyarakat, dan tokoh agama). Musyawarah adat dipimpin oleh kepala desa, tokoh adat, sesepuh, tokoh masyarakat, dan tokoh agama (ustadz/habib).

Pihak-pihak yang bertanggung jawab sebagaimana dalam pertimbangan adat adalah kepala desa, tokoh adat, tetua, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.

Suku Dayak Kalimantan Tengah

Penyelesaian konflik budaya antar kelompok lain dilakukan melalui dialog terbuka. Prinsip nilai-nilai kearifan lokal merupakan hal yang mendasar dan selalu digunakan untuk mengetahui kemana arah penyelesaian konflik. Penyelesaian konflik-konflik seperti ini biasanya dikaitkan dengan penyelesaian permasalahan dan permasalahan yang memiliki kompleksitas tinggi (Achmadi, 2020).

Pertama, hadirkan saksi; Kedua, buatlah daftar asal muasal permasalahan tradisional yang ingin Anda pecahkan; Ketiga, penyelesaian konflik dikemas dalam bentuk kebiasaan.

Masyarakat Adat “Suku Samawa” Sumbawa NTB

Masyarakat Adat Kupang Nusa Tenggara Timur

Misalnya dalam tradisi yang sering dilakukan di masyarakat yaitu ketika seorang Nasrani meninggal maka umat Islam akan ikut berdiskusi/musyawarah tentang segala kebutuhan yang diperlukan, begitu pula sebaliknya. Seperti halnya kegiatan peringatan adat agama Kristen dalam rangka HUT AGAPE, umat Islam dilibatkan dalam penyelenggaraan acara ini sebagai implementasi tanggung jawab moral, solidaritas dan nilai-nilai yang diyakini masyarakat setempat harus dijunjung tinggi. Sebab dalam setiap pencegahan konflik dan penyelesaian konflik/penyelesaian kasus, tokoh-tokoh tersebut (adat dan agama) memberikan rangsangan kepada masyarakat untuk menerapkan falsafah hidup di tengah-tengah masyarakat agar dapat hidup rukun dan damai.

Kemudian, jika timbul konflik dan masing-masing pihak yang berkonflik ingin melakukan mediasi, maka akan dibuat kesepakatan berdasarkan filosofi dan nilai-nilai yang ada di hadapan para tokoh adat dan agama.

Adat Badamai Kalimantan Selatan

Mekanisme penyelesaian konflik ini dimulai dengan sebuah pertemuan, dimana masyarakat Banjarmasin berusaha mengadakan pertemuan antara kedua pihak yang berkepentingan dengan cara yang bersahabat. Setelah mencapai mufakat mengenai solusi masalah tersebut, kedua pihak yang bersengketa terus meminta maaf. Kesepakatan merupakan bagian dari penyelesaian konflik untuk mencegah terulangnya konflik antara dua pihak yang bersengketa. e) Upacara.

Dalam menyelesaikan konflik adat Badunia pada masyarakat Banjarmasin, ada beberapa pihak yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan konflik tersebut, yaitu: a.

Masyarakat Adat Kalimantan Timur

Konflik yang timbul dalam adat Dayak Kenyah di Desa Pampang selalu dapat diselesaikan di tingkat adat. Nilai-nilai yang dianut masyarakat Dayak Kenyah Desa Pampang dalam kesehariannya berkaitan dengan nilai kebersamaan yang mereka sebut dengan ketiganya. Keharmonisan lingkungan sosial Dayak Kenyah di Desa Pampang selalu didukung oleh sikap ramah tamah (Inayah, 2013).

Oleh karena itu, masyarakat Dayak Kenyah di Desa Pampang selalu melakukan musyawarah, baik itu musyawarah terbatas dalam keluarga sendiri maupun musyawarah mufakat untuk mencari solusi damai.

Budaya Ngata Toro Sulawesi Tengah

Dalam proses peradilan adat ini, sanksi terhadap pelaku konflik akan dihadirkan dan diberikan sesuai dengan aturan hukum adat yang berlaku. Dimana penegakan aturan adat tersebut dilakukan oleh Totua Ngata (Dewan Tetua Adat), badan pemerintah daerah serta berbagai badan pemerintahan inti yaitu maradika, totua ngata dan tina ngata yang dalam peraturan peradilan dan hukum adat harus mengendalikan segala tingkah laku dan menjamin Nilai-nilai itu didukung oleh seluruh anggota masyarakat. Masyarakat hukum adat Ngata Toro menjunjung tinggi hukum adat dan menjadikan keputusan-keputusan hukum adat sebagai pedoman dalam melakukan segala hal, baik hubungan manusia maupun hubungan manusia dengan alam, sehingga penyelesaian konflik dapat dilakukan oleh masyarakat hukum adat Ngata Toro hingga saat ini.

Perlindungan hukum terhadap masyarakat hukum adat hendaknya menjadi perhatian pemerintah daerah untuk melindungi hak-hak masyarakat dengan menyusun peraturan daerah bagi masyarakat adat Ngata Toro agar tidak terjadi konflik antara masyarakat dan pemerintah di daerah tersebut (Mahfud & Toheke, 2013) . ; Wiratraman, 2015).

Masyarakat Adat Suku Bugis

Ada falsafah Bugis berupa “Narekko degaga siri'mu, inrengko siri”, yang artinya kalau kita tidak punya rasa malu, maka pinjamlah pada orang yang masih punya rasa malu (siri'). Menurut masyarakat Bugis-Makassar, orang yang pasangan siri'nya dikenal dengan sebutan mayat hidup berarti orang yang sudah tidak mempunyai rasa malu (iman) sedikit pun. Dalam melengkapi keempat struktur siri' tersebut, pacce atau pesse menempati suatu tempat yang membentuk suatu budaya (karakter) sebagai siri' na pacce.

Seluruh kombinasi kata “Siri” terangkum dalam “Panggaderreng” yang dinyatakan dalam “Ade” sebagai pemakaian dalam bahasa Bugis (Rahmatiar dkk., 2021).

Gorontalo

  • Masyarakat Adat Sulawesi Tenggara

Ketika perangkat desa atau kepala desa menerima laporan dan permintaan penyelesaian melalui mediasi, dalam hal ini pelaku dan korban dengan bantuan kepala desa menyepakati jalan keluar dari permasalahan tersebut. Kepala desa sebagai kepala desa adat mempunyai peranan penting dalam penyelesaian konflik adat. Terlebih lagi, dalam penyelesaian perselisihan biasa melalui mediasi pidana/di luar pengadilan, kepala desa berperan sebagai orang yang melakukan persidangan (hakim).

Selain itu, kehadiran tokoh masyarakat dapat membantu kepala desa dalam menarik kesimpulan dan mencari solusi atas konflik yang muncul.

Masyarakat Adat Sulawesi Utara

Permasalahan bisa datang dari pihak-pihak yang berkonflik atau dari pihak-pihak yang merasa kenyamanannya terganggu oleh konflik yang terjadi. Setelah keterangan dan bukti yang terkumpul mencukupi, Du'a Moan Watu Pitu akan menggelar pemungutan suara untuk menentukan pihak yang bersalah. Bura dame merupakan ritual dimana kedua pihak yang berkonflik masing-masing membawa sebotol tuak (arak) yang kemudian dituangkan ke dalam gelas.

Hal ini menyatakan bahwa nilai-nilai yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang berkonflik dan dilaksanakan secara bersama-sama akan menciptakan perdamaian (Nasa & Nuwa, 2022).

Masyarakat Adat Sulawesi Barat

Sumpah tersebut berbunyi: “Raik ganu hai ata le campur dapar wawa unu uben, meran lema reta unu arun, ia te odi tua go’o bun” yang artinya jika di kemudian hari salah satu dari kedua pihak yang bertikai mengenai permasalahan yang sedang dihadapi bawa, maka tuak (arak) yang mabuk itu akan membunuhnya. Mediasi, permasalahan antarwarga yang tidak bisa diselesaikan sendiri, akan dibawa ke tokoh adat, Yakin Dalam (Stepanus et al., 2020). Pihak yang dianggap bersalah memimpin rombongan orang tua dengan tujuan agar pihak yang merasa dirugikan melihat kerbau tersebut dan membuka hati untuk menerima keluarga yang datang dengan ikhlas.

Musyawarah Keluarga merupakan tahapan perundingan damai yang dilakukan oleh tokoh adat, tokoh agama, pemerintah, keluarga dan pihak-pihak yang berkonflik.

Masyarakat Adat “Papua Barat”

Asas Kesatuan Masyarakat Hukum Adat Kalosara Hukum Adat Suku Tolaki Sebagai Alternatif Dasar Penyelesaian Sengketa. Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal pada Komunitas Minoritas (Studi Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Banten). KEBERADAAN HUKUM ADAT DALAM MENJAGA KEHARMONISAN MASYARAKAT BALI (Implementasi Pararem di Desa Pakraman Jumpai Kecamatan Klungkung Kabupaten Klungkung).

PERAN HUKUM KEBENARAN DALAM PENYELESAIAN KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DI KUPANG, ATAMBUA DAN WAINGAPU Sepuluh.

Referensi

Dokumen terkait

Berendah hati banyak manfaat Dalam bergaul orang kan hormat Saudara suka sahabat mendekat Hidup beramai semakin erat Manfaatnya dapat dunia akhirat Tunjuk Ajar Melayu mengajarkan agar

Dari uraian di atas maka pertanyaan penelitian yang diajukan adalah ”apakah ada peningkatan karakter-karakter positif (menghargai orang lain, kejujuran, kerjasama dan

Berdasarkan pada urgensi tersebut di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah, (1) Bagaimana anggota Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan

Komunikasi antar budaya tidak hanya diperuntukkan dalam memahami budaya dari negara atau tempat orang lain, akan tetapi juga dapat digunakan oleh pemimpin dalam

orang lain maka tidak dibenarkan lagi untuk dibuka oleh orang lain, artinya tanah tersebut sudah menjadi hak milik orang lain. Serta tumbuhan atau tanaman apapun yang berada di

Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain

Terciptanya sebuah proses komunikasi dalam media sosial akan sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena dapat menggunakan kelima alat indra untuk mempertinggi

GLOSARIUM Evaluasi: penilaian, proses mencari tahu sudah tercapai atau belum maksud pembelajaran biasanya digunakan untuk melihat perkembangan pembelajaran, kinerja guru, dll