• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMIKIRAN MAZHAB MALIKI DAN HAMBALI TENTANG GADAI DAN RELEVANSI PENERAPANNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PEMIKIRAN MAZHAB MALIKI DAN HAMBALI TENTANG GADAI DAN RELEVANSI PENERAPANNYA "

Copied!
93
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana perbandingan pemikiran mazhab Maliki dan Hambali tentang pemanfaatan barang gadai dan relevansi penggunaannya dalam masyarakat?

Tujuan Penelitian

23Rustam, “Pemanfaatan Gadai oleh Pegadaian Dalam Perspektif Hukum Islam”, (Skripsi; Fakultas Syariah dan Hukum: Makassar, 2011) hal.17. 29Farizul Wafa, “Revisi Hukum Islam Penggunaan Pohon Durian dan Cengkih Lapis (Studi Kasus di Desa Gumelem Kecamatan Kulon. Jenis barang gadai (marhun) adalah barang yang dijadikan jaminan oleh pihak pegadaian (ar-rahin) sebagai 'a obligasi atas hutang, dan berada di tangan pegadaian (al-murtahin) sebagai jaminan atas pinjaman yang ada.

37 Rustam, “Pemanfaatan Gadai oleh Para Pemberi Gadai Dalam Perspektif Hukum Islam”, (Skripsi; Fakultas Syariah dan Hukum: Makassar, 2011) hal.28-29. Sebab izin yang diberikan al-murtahin kepada ar-rahin untuk mengambil manfaat dari al-marhun diibaratkan dengan melepaskan hak al-murtahin terhadap al-marhun. Sebab, al-murtahin menggunakan al-marhun berdasarkan akad ijarah (sewa), bukan berdasarkan al-qardhu.

Pelaksanaan gadai oleh masyarakat Samallalangi di atas tidak sesuai dengan mazhab Maliki, dalam hal ini mengenai penggunaan barang gadai (marhun), baik oleh pihak pegadaian (ar-rahin) maupun pemegang gadai (al-murtahin). . Sedangkan menurut pendapat mazhab Hambali, penggunaan barang gadai (marhun) oleh pegadaian (ar-rahin) diperbolehkan asalkan dengan persetujuan atau izin dari penerima gadai (al-murtahin). Pemanfaatan Barang Gadai oleh Penerima Gadai Dalam Perspektif Hukum Islam”, Skripsi; Fakultas Syariah dan Hukum : Makassar.

Tinjauan Hukum Islam Pemanfaatan Pohon Durian dan Cengkih Gadai (Studi Kasus di Desa Gumelem, Kecamatan Kulon.

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah/Pengertian Judul

Adrian Sutedi menyampaikan pengertian gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai hak tagih atas suatu barang bergerak, yang diberikan oleh orang yang mempunyai utang sebagai jaminan atas pinjaman itu. Barang-barang tersebut dapat dipindahtangankan oleh orang yang mempunyai hak tagih apabila orang yang berhutang tidak dapat menunaikan kewajiban-kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Tinjauan Penelitian Relevan

Temuan penelitian ini adalah pelaksanaan praktek gadai tanah pertanian di Desa Indraloka 1, tanah yang seharusnya dikembalikan kepada pegadaian justru diserahkan kepada pegadaian untuk dijual beli, sehingga merugikan pihak pegadaian. pegadaian karena harganya tidak sesuai dengan harga umum di desa. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Kumalasari Hasibuan dan Pani Akhiruddin Siregar dengan judul penelitian “Konsep Burung Merak Syariah Menurut Syafi’i Antonio”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif berdasarkan data primer berupa penelitian kepustakaan.

Hasil dari penelitian ini adalah konsep shari'ah impeding menurut pendapat Syafi'i Antonio lebih dapat diterapkan pada syariah perbankan karena digunakan akad ar-rahn atau gadai. 12. Topik universitas; Fakultas Syariah: Lampung, 2017). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah mekanisme operasional akad rahn di pegadaian syariah adalah masyarakat menyerahkan barang bergerak kemudian pihak pegadaian menyimpan dan mengurus barang tersebut di tempat yang disediakan oleh pihak pegadaian. 13Dewi Kumalasari Hasibuan, Pani Akhiruddin Siregar, “Konsep Ikrar Syari’ah Menurut Syafi’i Antonio”, Medan Religion Research.

Landasan Teori

Imam Taqiyuddin Abu Bakar al-Husaini mengartikan rahn sebagai akad atau perjanjian atas hutang dan debitur dengan menempatkan jaminan sebagai amanah. Jika Anda bepergian dan tidak memiliki registrar, Anda harus menyimpan jaminan. 28Selly Kartika, “Tinjauan Hukum Islam dan KUHPerdata Tentang Praktek Gadai Kebun Coklat (Studi Kasus di Desa Gunung Batu Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran)”.

36Selly Kartika, “Tinjauan Hukum Islam dan KUHPerdata Tentang Praktek Ikrar Kebun Coklat (Studi Kasus di Desa Gunung Batu Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran)”. Sebagian besar ulama fiqih kecuali ulama Hanabilah berpendapat bahwa pemegang jaminan tidak boleh memanfaatkan benda tersebut karena benda tersebut bukan miliknya. Dalam hadis di atas mayoritas menetapkan bahwa pemberi gadai berhak atas hasil dan kerugian atas barang jaminan.

Walaupun cagaran boleh didorong, jika tidak dibenarkan oleh penggadai, maka jumhur ulamak tunduk. Selain itu, perjanjian gadaian boleh dikatakan terbatal apabila terdapat syarat tidak boleh menjual cagaran untuk menyelesaikan pinjaman sedia ada.

Metodologi Penelitian

Gadai yang tidak memenuhi salah satu syarat yang berkaitan dengan asal mula akad dikatakan batal. Dalam hal ini seolah-olah para pihak dalam akad tidak cakap dan berhak mengadakan akad seperti orang yang tidak sehat. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh pihak lain, tidak diperoleh langsung peneliti dari subjek penelitiannya.

Diantaranya adalah buku, jurnal, tesis dan sumber data lain yang mendukung penelitian ini. Cara pengumpulan data dalam penelitian harus diketahui agar data yang dikumpulkan valid dan data yang diperoleh dapat mendukung validitas suatu konsep tertentu. Proses editing merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan untuk melihat apakah data tersebut cukup, baik dan relevan untuk diolah dan diolah lebih lanjut.

Dalam proses ini peneliti juga akan melihat materi yang dikumpulkan dengan cara memisahkan hal-hal yang tidak berhubungan dengan penelitian. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deduktif, yaitu berdasarkan pada hal-hal umum yang mengarah pada hal-hal khusus.

PEMIKIRAN MAZHAB MALIKI TERHADAP KONSEP GADAI

  • Karya-Karya
  • Dasar Ijtihad Mazhab Maliki
  • Metode Istinbath Mazhab Maliki
  • Pemikiran Mazhab Maliki terhadap Konsep Gadai

Imam Malik mempunyai beberapa orang guru antaranya Yahya ibn Said, Rabiah, Nafi dan Ibnu Shihab Az-Zahri. Kerana banyaknya hadis yang ditulis dan dihafalnya, Imam Malik dianggap sebagai ahli hadis pada zamannya. 52Dinasril Amir, 'Profil Imam Malik Sebagai Muhadith dan Faqih Dalam Sejarah Pendidikan Islam dan Sains Islam', At-Tafkir, XII.1 (2019).

Harmelah berkata: "As-Syafi'i tidak pernah meletakkan sesiapa pun di atas Imam Malik dalam masalah hadith." Imam Ahmad bin Hambel dan Ibnu Mein telah berkata: “Imam Malik adalah murid Az-Zuhri yang paling dipercayai”.55. 57 Dinasril Amir, 'Profil Imam Malik sebagai Muhaddith dan Fakih dalam Sejarah Pendidikan Islam dan Sains Islam', At-Tafkir, XII.1 (2019).

Penggunaan metode penetapan hukum yang dilakukan Imam Malik yang tidak ada teksnya dalam Al-Qur'an dan Sunnah, merupakan praktik para ulama Madinah karena lebih shahih dibandingkan hadis Ahad. Imam Malik menjadi seorang ulama terkenal yang menguasai ilmu dan metode istinbath.

PEMIKIRAN MAZHAB HAMBALI TERHADAP KONSEP GADAI

Dasar Ijtihad Mazhab Hambali

Metode Istinbath Mazhab Hambali

Apabila ketiga hal tersebut tidak ditemukan, maka ia menetapkan hukumnya dengan menggunakan hadis mursal dan hadis dha'if. Kelompok hadis menurut Imam Ahmad bin Hambal ada dua, yaitu hadis shahih dan hadis dha'if. Namun bagian kecil ini bisa menyelesaikan berbagai persoalan, betapapun banyaknya, jika hukumnya tidak terdapat dalam nash (Al-Quran dan Sunnah).

Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan qiyas akan memegang peranan penting di kemudian hari ketika terjadi berbagai peristiwa yang hukumnya tidak dapat ditemukan pada sumber hukum selain qiyas itu sendiri.73.

Pemikiran Mazhab Hambali terhadap Konsep Gadai

Para ulama Malikiyyah berpendapat tidak boleh ar-rahin menyalahgunakan al-marhun. Selanjutnya ditentukan juga bahwa jika al-murtahin memberikan persetujuannya kepada ar-rahin untuk mengambil manfaat dari al-marhun, maka mengakibatkan batalnya akad ar-rahn. Namun ar-rahin diperbolehkan menjadikan al-murtahin sebagai wakilnya ketika menggunakan al-marhun untuk dirinya sendiri (ar-rahin), agar berbagai manfaat al-marhun tidak hilang.

Namun ada pula yang berpendapat bahwa al-murtahin tidak menanggung hukuman tersebut karena ia tidak wajib menggunakan al-marhun untuk keperluan ar-rahin. Para ulama Hanabilah berpendapat bahwa tidak boleh ar-rahin menyalahgunakan al-marhun kecuali dengan izin atau persetujuan al-murtahin. Kemaslahatan al-marhun belum dimanfaatkan dan ditinggalkan jika ar-rahin dan al-murtahin tidak sepakat apakah arrahin sebaiknya menggunakan al-marhun.

Ulama Hanabil mendapati sekiranya ar-rahin memberi kebenaran kepada al-murtahin untuk menerima faedah al-marhun tanpa pampasan (percuma) manakala al-marhun bih berbentuk pinjaman al-kardh (hutang pinjaman. ), ini tidak boleh, kerana ia termasuk dalam pinjaman hutang yang menarik faedah dan itu adalah sesuatu yang dilarang (haram). Adapun ulama Hanebilah, tidak boleh ar-Rahin mendapat manfaat daripada al-Marhun melainkan dengan mendapat keizinan al-Murtahin.

PERBANDINGAN PEMIKIRAN MAZHAB MALIKI DAN

Pemikiran Mazhab Hambali terhadap Pemanfaatan Barang Gadai . 57

Jika al-murtahin mendapat manfaat dari al-marhun sebagai imbalannya, yaitu berupa ajlu mitsli (patokan biaya sewa), maka hal ini diperbolehkan, baik al-marhun itu bih al-qardhu atau bentuk tanggung jawab lainnya. Ulama Hanabilah mengatakan, jika al-marhun adalah hewan, maka al-murtahin diperbolehkan menggunakannya jika hewan tersebut adalah hewan perah atau dapat ditunggangi. Salah satu contohnya adalah masyarakat di Desa Samalalangi, Kabupaten Sidrap, yang memanfaatkan lahan sawahnya sebagai jaminan (marhun).

Warga Desa Samalalangi menerima barang gadai yang ditandai dengan surat pelaksanaan kontrak gadai yang ditandatangani kedua belah pihak. Dalam hal ini, apabila sawah itu digadaikan (marhun bih), maka diadakan suatu perjanjian mengenai sawah itu. Dengan demikian, jika debitur sudah melunasinya, maka sawah yang digadaikan akan dikembalikan kepada pegadaian (ar-rahin).

Jika al-murtahin menggunakan barang gadai, maka hal tersebut hanya diperbolehkan pada hewan yang dapat ditunggangi dan diperah. “Pemanfaatan Barang Gadai Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Lubuk Jale Kecamatan Kerkap Kabupaten Benggala Utara Ditinjau dari Ekonomi Islam.”

PENUTUP

Saran

Amir, Dinasril, 'Profil Imam Malik Sebagai Muhaddith dan Faqih dalam Sejarah Pendidikan Islam dan Ilmu Pengetahuan Islam', At-Tafkir, XII.1 (2019). Asiyah, Nur dan Abdul Ghofur, 'Sumbangan Metode Maslahah Mursale Imam Malik Terhadap Perkembangan Hukum Ekonomi Syariah Modern', Al-Ahkam. Effendi, Arif, 'Ikrar Syariah dalam Perspektif Ekonomi Islam. Kajian Pelayanan Rahn Syariah pada PT Pegadaian Persero', Wahana Akademika.

Lubaba, Abu, 'Implementasi Akad Rahn Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pegadaian Syariah Cabang Tukmudal-Sumber-Cirebon)', Ecopreneur. Tinjauan Hukum Islam Tentang Ikrar Sawah Di Desa Klemunan Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar” Tesis Sarjana; Tinjauan Hukum Islam dan KUHPerdata Tentang Praktek Ikrar Kebun Coklat (Studi Kasus di Desa Gunung Batu Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran)" Tesis Sarjana ; Fakultas Syariah : Lampung.

“Tinjauan Hukum Islam tentang Praktik Piutang dan Tagihan dengan Sistem Cabang (Studi Kasus Kelompok Kajian Fatayat NU di Desa Kepuk Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara)”. Implementasi Hak Tanggungan Tanah dalam Perspektif Ekonomi Islam di Desa Bajiminasa Bulukumba” Skripsi; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam : Makassar.

Referensi

Dokumen terkait

Operating lease adalah proses penyewaan suatu objek untuk memperoleh manfaat hanya dari objek yang 5Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal 1313 “Perjanjian adalah suatu perbuatan