• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBANGAN GALIAN C DARI TINGKAT PENDAPATAN, LAMA KERJA, JENIS PEKERJAAN DAN JUMLAH KELUARGA SECARA PARSIALTERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBER

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENAMBANGAN GALIAN C DARI TINGKAT PENDAPATAN, LAMA KERJA, JENIS PEKERJAAN DAN JUMLAH KELUARGA SECARA PARSIALTERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBER "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENAMBANGAN GALIAN C DARI TINGKAT PENDAPATAN, LAMA KERJA, JENIS PEKERJAAN DAN JUMLAH KELUARGA SECARA PARSIALTERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBER

Farid Wahjudi

STIE Mandala Jember Email: farid@stie-mandala.ac.id

Abstract

This his study aims to determine the socioeconomic level of the population in the district. Kalisat knows the environmental conditions in the district. Kalisat and knowing the impact of class C mining on the socio-economic level of the population and environmental conditions in the district.

Kalisat. The research data were obtained from distributing questionnaires to the object of research with the number of respondents as many as 30 people with the sampling technique using nonprobability sampling, namely saturated sampling method. This type of research is quantitative.

The sample used in this study were 30 people around the C excavation in Kalisat District, Jember Regency. The results of this study indicate that the independent variables, namely the level of income and number of families, have a significant effect either partially or simultaneously on the welfare of the community

Keyword: C-Digging Mining and Community Welfare

PENDAHULUAN

Sumberdaya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasiona l. Oleh karena itu harus di manfaatkan sebesar– besarnya untuk kepentingan rakyat. Sumberdaya alam di Indonesia cukup banyak dan melimpah terutama bahan galian golongan C sehingga terkadang dieskploitasi secara besar-besaran untuk kebutuhan pembangunan. Bahan galian industri sebagian besar termasuk bahan galian golongan Pesatnya pembangunan di Indonesia mempengaruhi kebutuhan bahan baku yang berasal dari bahan galian Golongan C. Bahan ini antara lain dimanfaatkan untuk bahan material bangunan, bahan baku industri dan bahan untuk hiasan.

Pemenuhan akan kebutuhan bahan baku ini semakin meningkatkan aktivitas penambangan bahan galian tersebut. Secara geologi bahan galian terdapat dalam ke tiga jenis batuan yang ada di alam yaitu: batuan sedimen, metamorf, batuan beku. Bahan galian tersebut dapat di gunakan sebagai bahan bangunan dan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

POPULASI DAN SAMPEL Populasi

Menurut Arikunto (2010: 30) populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama walaupun presentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh individu yang akan dijadikan sebagai objek penelitian.

Sedangkan menurut Sugiyono (2013: 117) populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian 23 ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja tambang di Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember.

Sampel

(2)

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis Nonprobability Sampling yaitu dengan metode Sampling Jenuh, menurut Sugiyono (2001:61) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel pada penelitian ada 30 orang masyarakat sekitar galian C di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember.

METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah dengan metode pengumpulan data primer yaitu :

1. Wawancara langsung dengan responden yang dipilih sebagai sampel dengan menggunakan kuesioner untuk memperoleh datanya.

2. Observasi dengan pengamatan secara langsung terhadap pendapatan pengusaha berdasarkan sampel yang dipilih.

3. Angket atau kuisioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh.

ANALISA HASIL PENELITIAN

Uji Instrumen Data 1. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan analisis item yaitu mengkorelasi skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor butir. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidak suatu kuisoner. Butir pernyataan dikatakan valid apabila r hitung> r table

Tabel 1. Uji Validitas Tingkat Pendapatan

Variabel Indikator r Hitung r Tabel Ket

X1 X1.1 0.897 0.2787 Valid

X1 X1.2 0.889 0.2787 Valid

X1 X1.3 0.832 0.2787 Valid

X1 X1.4 0.897 0.2787 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap item-item indikator variabel tingkat pendapatan (X1), diketahui bahwa seluruh indikator dinyatakan valid karena nilai r hitung> r tabel

Tabel 2. Uji Validitas Lama Jam Kerja

Variabel Indikator r Hitung r Tabel Ket

X2 X2.1 0.912 0.2787 Valid

X2 X2.2 0.709 0.2787 Valid

X2 X2.3 0.838 0.2787 Valid

X2 X2.4 0.912 0.2787 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap item-item indikator variabel lama jam kerja (X2), diketahui bahwa seluruh indikator dinyatakan valid karena nilai r hitung> r table.

Tabel 3. Uji Validitas Jenis Pekerjaan

Variabel Indikator r Hitung r Tabel Ket

X3 X3.1 0.848 0.2787 Valid

(3)

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap item-item indikator variabel jenis pekerjaan (X3), diketahui bahwa seluruh indikator dinyatakan valid karena nilai r hitung> r table

Tabel 4 Uji Validitas Jumlah Pekerjaan

Variabel Indikator r Hitung r Tabel Ket

X4 X4.1 0.615 0.2787 Valid

X4 X4.2 0.918 0.2787 Valid

X4 X4.3 0.935 0.2787 Valid

X4 X4.4 0.821 0.2787 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap item-item indikator variabel jumlah keluarga (X4), diketahui bahwa seluruh indikator dinyatakan valid karena nilai r hitung> r table

Tabel 5. Uji Validitas Kesejahteraan Masyarakat

Variabel Indikator r Hitung r Tabel Ket

Y Y1 0.860 0.2787 Valid

Y Y2 0.695 0.2787 Valid

Y Y3 0.860 0.2787 Valid

Y Y4 0.389 0.2787 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap item-item indikator variabel kesejahteraan masyarakat (Y), diketahui bahwa seluruh indikator dinyatakan valid karena nilai r hitung> r table

2. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2012). Uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini mengukur dengan uji statistik Cronbach Alpha (α).Kemudian masing-masing kelompok skor tiap itemnya dijumlahkan sehinga menghasilkan skor total. Apabila korelasi 0,6 maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat reliabel yang cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,6 maka dikatakan item tersebut kurang reliabel.

Tabel 6. Nilai Alpha Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach’s Alpha

1 Tingkat pendapatan 0.833

2 Lama jam kerja 0.827

3 Jenis pekerjaan 0.840

4 Jumlah keluarga 0.822

5 Kesejahteraan masyarakat 0.780

Berdasarkan hasil pengolahan uji reliabilitas menunjukkan menunjukan bahwa variable dalam penelitian ini mempunyai koefisien Cronbach’s Alpha (α) lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukuran masing-masing variabel dari kuisioner tersebut dapat dinyatakan reliabel.

Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel penganggu atau residul mempunyai distribusi normal (Ghozali, 2014).Untuk Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan statistik Non-Parametrik Kolmogrov Smirnov merupakan uji normalitas menggunakan fungsi distribusi kumulatif. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansinya lebih besar dari 5% atau 0,05

(4)

Tabel 7. Uji Normallitas

kolmogrof-smirnov mempunyai nilai lebih besar 0.05, maka berdistribusi normal.Hal ini berarti Ha ditolak Ho diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Varibel x1, x2, x3, x4 menunjukan nilai signifikansi 0,000, yang berarti nilai signifikan uji normalitas > 0.05.

berdasarkan penilain uji normalitas dengan metode statistic adalah apabila nilai signifikan > 0,05 maka model regresi dinyatakan normal. Data tersebut menujukan bahwa data yang dignakan dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas merupakan uji asumsi didalam regresi berganda yang bertujuan untuk melihat atau tidaknya korelasi yang tinggi antar varaibel i ndependen (Ghozali, 2014). Uji multikolinieritas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance.

Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10. Jika nilai VIF tidak ada yang melebihi 10, maka dapat dikatakan bahwa multikolinieritas yang terjadi tidak berbahaya (lolos uji multikolinieritas). Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 8. Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Hasil

X1 0.535 1.870 Non multikolinieritas

X2 0.491 2.035 Non multikolinieritas

X3 0.627 1.595 Non multikolinieritas

X4 0.670 1.491 Non multikolinieritas

Nilai VIF menunjukkan bahwa variabel X1, X2, X3, dan X4 < 10. Untuk variabel X1 memiliki nilai VIF sebesar 1.870< 10, Untuk variabel X2 memiliki nilai VIF sebesar 2.035< 10, Untuk variabel X3 memiliki nilai VIF sebesar 1.595< 10, Untuk variabel X4 memiliki nilai VIF sebesar 1.491< 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model tersebut tidak mengandung multikulinieritas. Dengan demikian ke empat variabel independen tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi.

3. Uji Hesteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berebeda disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunkan uji statistik Scatter Plot. Metode yang digunakan untuk menentukan ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah melalui grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). (Imam Ghoali, 2014).

Tabel 9. Uji Hesteroskedastisitas

(5)

Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabe l dependen (Imam Ghozali, 2016).

Tabel 10. Uji Regresi Linier Berganda

Y = −4.789 + (0.375)X1 + (0.168)X2 + (0.046)X3 + (0.664)X4

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. a = -4.789 artinya jika nilai variabel independent tingkat pendapatan, lama jam kerja, jenis pekerjaan dan jumlah kelurga nilainya tetap, maka kesejahteraan masyarakat memiliki nilai sebesar -4.789.

2. X1 = 0.375 artinya meningkatnya tingkat pendapatan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebesar 0.375 satuan apabila lama jam kerja, jenis pekerjaan dan jumlah keluarga sama dengan nol. Hal ini juga mengindikasikan bahwa tingkat pendapatam berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat yang berarti semakin tinggi tingkat pendapatan akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

3. X2 = 0.168 artinya meningkatnya lama jam kerja akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebesar 0.168 satuan apabila tingkat pendapatan, jenis pekerjaan dan jumlah keluarga sama dengan nol. Hal ini juga mengindikasikan bahwa lama jam kerja berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat yang berarti semakin tinggi lama jam kerja akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarkat.

4. X3 = 0.046 artinya meningkatnya jenis pekerjaan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebesar 0.046 satuan apabila tingkat pendapatan, lama jam kerja dan jumlah kelurga sama dengan nol. Hal ini juga mengindikasikan bahwa jenis pekerjaan berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat yang berarti semakin tinggi jenis pekerjaan akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

5. X4 = 0.664 artinya meningkatnya jumlah keluarga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebesar 0.664 satuan apabila tingkat pendapatan, lama jam kerja dan jenis pekerjaan sama dengan nol. Hal ini juga mengindikasikan bahwa jumlah keluarga berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat yang berarti semakin tinggi jumlah keluarga akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan 1.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2014). Hasil uji R2 dapat dilhat dibawah ini :

Tabel 11. Uji R2

Model R R square Adj R Square

1 0.857 0.735 0.693

Berdasarkan pada hasil analisa diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.693 artinya 69.3% variasi dalam variabel dependent (Kesejahteraan Masyarakat) dipengaruhi Oleh variabel independent (tingkat pendapatan, lama jam kerja, jenis pekerjaan dan jumlah keluarga), sedangkan

(6)

sisanya 30.7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar tingkat pendapatan, lama jam kerja, jenis pekerjaan dan jumlah keluarga.

2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel indenpenden terhadap variabel dependen secara terpisah atau parsial (Imam Ghozali, 2014).Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi adalah sebesar 0,05 (α=5%). Keputusan penerimaan hipotesis atau penolakannya adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha (koefisien regresi tidak signifikan). Hal ini membuktikan bahwa secara parsial variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima (koefisien regresi signifikan). Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 12 Uji t (Parsial)

Variabel Koefisien Regresi Nilai t hitung Sig. Hasil

X1 0.375 3.958 0.001 Ho ditolak

X2 0.168 1.241 0.226 Ho diterima

X3 0.046 0.613 0.545 Ho diterima

X4 0.664 5.628 0.000 Ho ditolak

c. Variabel Tingkat Pendapatan (X1)

Nilai t hitung = 3.958 dengan sig. 0.001 < 0.05 yang menunjukkan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendapatan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Koefisien regresi variabel menunjukkan arah positif sebesar 0.375 yang menunjukkan bahwa tingkat pendapatan mempunyai pengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat.

Meningkatnya tingkat masyarakat akan diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat

d. Variabel Lama Jam Kerja (X2)

Nilai t hitung = 1.241 dengan sig. 0.226 < 0.05 yang menunjukkan Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel lama jam kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Koefisien regresi variabel menunjukkan arah positif sebesar 0.168 yang menunjukkan bahwa lama jam kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Meningkatnya lama jam kerja tidak akan diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat

e. Variabel Jenis Pekerjaan (X3)

Nilai t hitung = 0.613 dengan sig. 0.545 > 0.05 yang menunjukkan Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel jenis pekerjaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Koefisien regresi variabel menunjukkan arah positif sebesar 0.046 yang menunjukkan bahwa jenis pekerjaan mempunyai pengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Meningkatnya jenis pekerjaan tidak akan diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

f. Variabel Jumlah Keluarga (X4)

Nilai t hitung = 5.628 dengan sig. 0.000 < 0.05 yang menunjukkan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah keluarga berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Koefisien regresi variabel menunjukkan arah positif sebesar 0.664 yang menunjukkan bahwa jumlah keluarga mempunyai pengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Meningkatnya jum lah keluarga akan diikuti dengan

(7)

3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2014). Kriteria :

a. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Tabel 13. Uji F (Simultan)

F Sig. Keterangan

17.349 0.000 Signifikan

Berdasarkan hasil regresi penelitian ini, nilai F hitung = 17.349 dengan sig yaitu sebesar 0.000 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama atau simultan variabel independent secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan berikut :

1. Hasil uji secara parsial atau uji t menunjukkan variabel tingkat pendapatan dan jumlah keluarga berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat sedangkan variabel lama jam kerja dan jenis pekerjaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat 2. Hasil uji secara simultan atau bersama-sama menunjukkan variabel tingkat pendapatan, lama

jam kerja, jenis pekerjaan dan jumlah keluarga berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.

IMPLIKASI

Hasil penelitian ini menjukkan bahwa variabel independen yaitu tingkat pendapatan dan jumlah keluarga berpengaruh signifikan baik secara parsial ataupun simultan pada kesejahteraan masyarakat. hal ini dibuktikan bahwa variabel tingkat pendapatan dan jumlah keluarga menjadi hal terpenting dalam mempengaruhi kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember.

SARAN

1. Bagi peneliti selanjutnya menambahkan atau mengganti variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.

2. Bagi pihak lembaga diharapkan skripsi ini dapat dijadikan sebagai sumber bacaan dan referensi untuk penelitian selanjutnya yang akan meneliti hal serupa.

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2013. Metode Penelitian Manajemen : Disertai Contoh Judul Penelitian dan Proposal, edisi pertama. Penerbit Bayumedia Publishing, Malang

Anas Malik. 2017. Dampak Eksploitasi SDA Terhadap Kesejahteraan Masyarakat dalam Pandangan Etika Bisnis Islam. NISHAM, Vol.05, No.02 Juli-Desember 2017

Ardiani, Nova. 2019. Dampak Penambangan Batu Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pekon Tambahrejo Barat Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

Universitas Lampung.

Asril.2014. Dampak Pertambangan Galian C Terhadap Kehidupa Masyarakat Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar. Menara Riau.

Ghozali, Imam. 2014. Ekonomitrika. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

(8)

I Wayan Gede, I Made Nurdja, I Ketut Dunia. 2014. Analisis Sosial-Ekonomi penambangan galian c di Desa Sebudi Kecamatan Selat Kabupaten Karangaem. Vol.04, No.01, Tahun:

2017.

Mahasiswa, SI Geografi. 2016. Dampak Penambangan Galian C (pasir) di Pinggiran Sungai Brantas Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Universitas Negeri Surabaya.

Nurdiyanti, Maya. 2016. Dampak Penambangan Bahan Galian Golongan C Terhadap Sosial Ekonomi Dan Lingkungan di Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten Tahun 2015. Universitas Widya Dharma Klaten.

Rahmawati, Nofi. Nursalam La Ode. 2019. Dampak Penambangan Batu Bata Terhadap Kondisi Fisik Lingkungan Masyarakat Desa Kontumere Kecamatan Kabawo. FKIP UTTO.

Riyanto. 2015. Pengaruh Penambangan Pasir dan Batu Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Penambangan di Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Universitas Gajah Mada.

Siti Fatonah. 2018. Dampak Penambangan Pasir Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat : Studi di Desa Sendangsari Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : PT Alfabed.

Sukirno, Sadono. 2000. Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan Pembangunan.UI-Press. Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2006. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wijaksara, I Putu Agung. 2013. Dampak Pengelolaan Galian C Terhadap Kehidupan Ekonomi Dan Sosial Masyarakat di desa Tibubiu Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.

Universitas Pendidikan Ganesha.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterima .Variabel Brand awarness secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Keputusan pembelian..