• Tidak ada hasil yang ditemukan

penanaman nilai-nilai keagamaan di raudhatul athfal

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penanaman nilai-nilai keagamaan di raudhatul athfal"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

Zainal Abidin, M.Ag Pembimbing II: Dr. Margareta Dwi Widayanti, 2020, Penanaman Nilai Keagamaan di Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Disertasi Program Pascasarjana IAIN Metro. Kepala Banjar Negeri Raudhatul Athfal Darusalam Kecamatan Natar Lampung Selatan beserta seluruh staf yang membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

Latar Belakang Masalah

Realitas permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian tentang penanaman nilai-nilai agama pada anak usia dini di Raudhatul Athfal. Oleh karena itu, peneliti berinisiatif untuk mengadakan penelitian terkait “Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan di Raudhatul Athfal Darusalam Banjar Negeri Kecamatan Natar Lampung Selatan”.

Pertanyaan Penelitian

Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam penanaman nilai-nilai agama di Raudhatul Athfal Darusalam Banjar Negeri Kecamatan Natar Lampung Selatan. Untuk mengetahui faktor apa saja (pendukung dan penghambat) yang mempengaruhi pengamalan nilai-nilai agama di Raudhatul Athfal Darusalam Banjar Negeri Kecamatan Natar Lampung Selatan.

Penelitian yang Relevan

Pengertian Nilai

Nilai adalah suatu jenis keyakinan yang termasuk dalam ruang lingkup suatu sistem kepercayaan pada diri seseorang untuk bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau tentang sesuatu yang pantas atau tidak pantas untuk dilakukan.10 Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa nilai adalah suatu kualitas. yang mengiringi sesuatu (sistem kepercayaan) yang terkait dengan subjek yang memberi makna. Nilai dapat diklasifikasikan menjadi tujuh jenis, yaitu: 1) nilai ilmiah, 2) nilai ekonomi, 3) nilai estetika, 4) nilai politik, 5) nilai religi, 6) nilai kekeluargaan dan 7) nilai fisik tanpa merendahkan nilai-nilai lain, dalam penelitian ini nilai-nilai agama menjadi bahasan utama dalam tema penelitian ini. Dengan nilai-nilai religius, diharapkan siswa tidak hanya menjadi manusia yang memiliki intelektual, tetapi juga spiritual.

Nilai-Nilai Keagamaan

Peran orang tua tidak hanya berupa pengajaran, tetapi berupa peran perilaku, teladan dan pola sikap terhadap anak yang dijiwai dan didorong oleh nilai-nilai agama secara umum. Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai-nilai agama adalah iman, sikap batin penuh tawakal kepada Allah, Islam, sikap tunduk kepada-Nya Ihsan, sikap keimanan yang mendalam kepada Allah Taqwa, sikap kesadaran penuh. bahwa Allah itu ikhlas, sikap yang bersih dalam perilaku dan perbuatan Syukur, sikap yang penuh syukur Sabar, sikap yang tak tergoyahkan dalam menghadapi segala kepahitan hidup besar maupun kecil, fisik maupun mental.

Sifat-sifat Agama pada Anak

Kesabaran, sikap yang tak tergoyahkan dalam menghadapi segala kepahitan hidup, besar atau kecil, fisik atau mental, karena keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa kita semua berasal dari Aiiah dan akan kembali kepada-Nya. Berdasarkan uraian di atas, ciri keagamaan pada anak adalah tidak reflektif (tidak mendalam), memiliki asumsi atau menerima ajaran agama tanpa kritik, egosentris, anak memiliki kesadaran diri, antropomorfik, konsep ketuhanan pada anak menggambarkan aspek kemanusiaan, verbalis dan ritualis. , kehidupan verbal dimulai secara verbal ( pengucapan)., Imitatif, tindakan keagamaan yang dilakukan atas dasar, Perasaan kagum dan kagum, merupakan tanda dan ciri terakhir dari agama anak.

Raudhatul Athfal

  • Pengertian Raudhatul Athfal
  • Tahapan Perkembangan Anak Raudhatul Athfal
  • Rancangan Kurikulum Raudhatul Athfal
  • Macam-Macam Nilaidalam Pendidikan Keagamaan
  • Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Nilai-Nilai Keagamaan
  • Metode Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan

Nilai-nilai religius diinternalisasikan melalui pendidikan agama sehingga outputnya dapat mengembangkan kepribadian muslim yang memiliki integritas pribadi yang tinggi. Menanamkan nilai-nilai agama sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Rancangan Penelitian

Sesuai dengan judul dan fokus masalah yang diambil, sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu pembahasan tentang situasi dan peristiwa, sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sifat penelitian ini adalah deskriptif.”Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang ada, baik fenomena alam maupun fenomena yang dibantu manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan pola kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok.55.

Sumber Data

Oleh karena itu, analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan selanjutnya dapat dibangun hipotesis atau teori dan suatu bentuk penelitian yang ditunjukan untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai agama yang ditanamkan di Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri. Kecamatan Natar. Data yang terkumpul dalam penelitian ini merupakan data yang sejalan dengan fokus penelitian yaitu tentang penegakan nilai-nilai agama di Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri. Sumber data penelitian ini adalah sumber data yang diperoleh penulis langsung dari kepala sekolah dan dewan guru di Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri Kecamatan Natar Lampung Selatan.

Metode Pengumpulan Data

Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap gejala yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan terencana dari pengamatan dan pencatatan gejala yang diteliti. Observasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dari suatu pengamatan dan juga pencatatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana.

Wawancara

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi partisipan, yang dilakukan dengan melibatkan peneliti sendiri atau berinteraksi dengan kegiatan yang dilakukan subjek penelitian di lingkungannya, selain itu data juga dikumpulkan secara sistematis dalam bentuk catatan lapangan. Sedangkan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung dan tidak partisipatif dalam situasi nyata. Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data penanaman nilai-nilai agama di Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri Kecamatan Natar Lampung Selatan.

Dokumentasi

Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu dan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan pewawancara (yang memberikan jawaban atas pertanyaan.68 Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara bebas terbimbing, yaitu wawancara dimana pewawancara membuat gambaran tentang hal-hal Uraian di atas dapat dijelaskan bahwa dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari data tentang hal-hal yang variabelnya berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat , legger, agenda, dll. Metode ini digunakan untuk memperoleh data struktur organisasi, tenaga pengajar, jumlah peserta pengajian dan data lain yang diperlukan dalam penelitian, letak geografis Raudhatul Athfal Darussalam.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Dalam laporan penelitian sebaiknya data yang disajikan dilengkapi dengan foto atau dokumen otentik, sehingga lebih terpercaya.'73 Hal ini dilakukan terhadap guru kemudian dianalisis secara keseluruhan dengan kajian teori yang digunakan agar untuk mendapatkan data yang valid. Artinya analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan data (kualitatif) hasil observasi dan wawancara mendalam, dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan dan pemahaman yang lebih luas dari hasil data yang terkumpul. Berdasarkan pemaparan di atas dapat dianalisis bahwa data yang telah berhasil dikumpulkan sebagai bahan penelitian sudah tidak ada lagi, tidak terjadi penolakan dan penjenuhan, sehingga data tersebut juga dianggap valid sebagai bahan penelitian, sehingga peneliti tidak perlu lagi mempertimbangkan informan sebagai penanggung jawab menghadirkan pelaku/subyek secara langsung dalam laporan analisis data karena dianggap sah dengan dibuktikan dengan foto atau dokumen otentik sehingga lebih terpercaya.

Teknik Analisis Data

  • Analisis Sebelum di Lapangan
  • Analisis Selama di Lapangan
  • Reduksi data
  • Penyajian data
  • Penarikan kesimpulan / pembuktian

Struktur Organisasi Raudhatul Athfal Darussalam Struktur Organisasi Raudhatul Athfal Darussalam Struktur Organisasi Raudhatul Athfal Darussalam. Jumlah santri Raudhatul Athfal Darussalam yang menuntut ilmu pada tahun 2019 sebanyak 68 santri. Untuk meningkatkan kualitas guru di Raudhatul Athfal Darussalam Lampung Selatan dilakukan pembinaan oleh yayasan dan ketua Raudhatul Athfal Darussalam.

Paparan Data dan Hasil Temuan Penelitian

Penanaman Nilai-nilai keagamaan Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri Kecamatan Natar

101Resultater af interview med Mother AO som lærer på Raudhatul Athfal Darussalam (Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri, 25. maj 2019, Tid: 08:00 WIB). 103Observation af læringsaktiviteter på Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri (Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri, 27. maj 2019, Tid: 07:00 WIB). 106Resultater af interview med Mother AO som lærer på Raudhatul Athfal Darussalam (Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri, 27. maj 2019, Tid: 08:45 WIB).

112 Hasil wawancara dengan Ibu AO selaku guru di Raudhatul Athfal Darussalam (Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri, 27 Mei 2019, Pukul: 08:50 WIB). 122 Observasi Kegiatan Pembelajaran di Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri (Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri, 17 Juni 2019, Waktu: 07:15 WIB).

Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan pada Raudhatul Athfal Darussalam Keagamaan pada Raudhatul Athfal Darussalam

Mengingat kendala yang mereka hadapi, mereka selalu berusaha meraih hasil terbaik dan tetap konsisten dalam mengabdi kepada Raudhatul Athfal Darussalam. Lokasi di Raudhatul Athfal Darussalam dekat dengan Pondok Pesantren Darussalam dan jauh dari pasar atau kota yang ramai. Raudhatul Athfal Darussalam belum secara khusus menentukan buku teks mana yang akan menjadi bacaan standar bagi anak.

Sistem Evaluasi Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan pada Raudhatul Athfal Darussalam

Evaluasi pendidikan di Raudhatul Athfal bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan layanan program stimulasi dan pencapaian hasil setiap anak. Seperti sekolah RA lainnya, evaluasi proses kegiatan dan hasil belajar (termasuk penerapan nilai-nilai agama) di Raudhatul Athfal Darussalam bersifat kualitatif dan dilakukan selama atau setelah kegiatan/program dilaksanakan. selesai. Ijazah diberikan kepada anak yang memiliki ijazah golongan B, telah menyelesaikan semua program pembelajaran dan lulus ujian Raudhatul Athfal, serta telah lulus ujian pada semua bidang perkembangan, minimal poin pada setiap bidang perkembangan.

Penanaman Nilai-nilai keagamaan di Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri Kecamatan Natar Lampung Selatan. Banjar Negeri Kecamatan Natar Lampung Selatan

Namun siswa yang tergabung dalam Play Group ini dalam kegiatan pembukaan ini dimanfaatkan dengan menyanyikan lagu religi, berdoa, membaca dan menulis petunjuk qirua. Untuk kegiatan sewa membaca dan menulis yang dilakukan sebelum kelas sambil menunggu temannya untuk berpartisipasi, siswa diwajibkan mengikuti kegiatan ini setiap pagi kecuali hari jumat, empat hari dalam seminggu. Langkah ini menandakan bahwa waktu kegiatan bermain di RA telah selesai dan pendidik menginstruksikan siswa untuk mengembalikan alat bermain yang telah dimainkan.

Metode Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan Di Raudhatul Athfal Darussalam Darussalam

Berdasarkan hasil observasi peneliti, guru mengatur siswa membentuk lingkaran dan meminta salah satu anak untuk memimpin doa penutup. Dengan demikian, dari hasil kegiatan kelompok bermain di Raudhatul Athfal Darussalam yang telah dipaparkan sebelumnya, ditemukan tiga tingkat pencapaian perkembangan tentang penanaman nilai-nilai agama Islam, yang meliputi tingkat pencapaian perkembangan akidah, tingkat pencapaian akhlak. perkembangan dan tingkat pencapaian perkembangan ibadah. Metode yang digunakan untuk menanamkan nilai-nilai religi di Raudhatul Athfal Darussalam meliputi tujuh metode diantaranya metode field trip, metode narasi, metode permainan, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode modelling, metode pembiasaan.

Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan Di Raudhatul Athfal Darussalam

Raudhatul Athfal Darussalam hanya memiliki tiga ruangan, dua ruangan untuk kegiatan belajar mengajar dan satu ruangan untuk perkantoran.

Sistem Evaluasi Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan Di Raudhatul Athfal Darussalam

Selain itu, sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran masih sangat terbatas, seperti alat peraga yang kurang memadai, pemutaran media untuk anak, dan lain-lain.

Kesimpulan

Apalagi sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran masih sangat terbatas.

Saran

Lembaga diharapkan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dalam pelaksanaan pembelajaran penanaman nilai-nilai agama. Abu Hasan agus R, dengan judul disertasi “Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini Melalui Metode Mendongeng di TK Bina Anaprasa Nurul Jadid Paiton Probolinggo”. Ika Wahyu Wulandari, dengan judul skripsi “Implementasi Pembelajaran Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di Bustanul Atfal Kemiling Bandar Lampung” (Universitas Islam Negeri Bandar Lampung, 2016).

Pedoman Wawancara

Bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penanaman nilai-nilai agama pada peserta didik di Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri.

PedomanWawancara

Metode apa yang digunakan untuk membangun nilai-nilai agama di Raudhatul Athfal Darussalam Banjar Negeri.

Pedoman Dokumentasi

Referensi

Dokumen terkait

The next activity began with increasing the literacy of BKM management and the surrounding community related to productive waqf literacy in accordance with Islamic law and