• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MA NURUL AKHLAQ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MA NURUL AKHLAQ "

Copied!
136
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Apa hasil penanaman nilai multikultural melalui pendidikan agama Islam di MA Nurul Akhlaq Biaro Baru Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara?

Penelitian yang Relevan

Tesis Ifa Afida mengangkat tema “Strategi Guru dalam Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural di SMA Negeri Yosowilangun Kabupaten Lumajang”. 17 Ifa Afida, “Strategi Guru dalam Implementasi Nilai Pendidikan Multikultural di SMA Negeri Yosowilangun Kabupaten Lumajang” skripsi (Yogyakarta: PPs UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012). publik.

Sistematika Penulisan

Dari berbagai penelitian di atas terlihat bahwa penelitian dengan konteks multikultural di MA belum pernah dilakukan dengan mengkaji nilai-nilai dan aktualisasinya dalam pembelajaran di MA itu sendiri. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mendalami proses pembelajaran PAI multikultural di SMA Islam Nurul Akhlaq Biaro Baru Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musirawas Utara dan bagaimana aktualisasi yang dilakukan guru dalam pembelajaran PAI bersifat multikultural dalam muatan atau multikultural di MA Nurul Akhlaq Biaro Kecamatan Baru Biaro Baru, Karang Dapo, Kabupaten Musirawas Utara.

LANDASAN TEORI

Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural

Padahal, tujuan pendidikan adalah mengantarkan peserta didik menjadi individu yang matang, matang dan mapan. Pendidikan moral dilaksanakan sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat belajar mengatasi situasi problematis yang dialaminya.

Pendekatan Pendidikan Multikultural

Keberhasilan pendidikan multikultural terlihat jika penyelenggaraan pendidikan ini berhasil membentuk sikap peserta didik atau peserta didik yang saling toleran, tidak bermusuhan dan tidak berkonflik yang disebabkan oleh perbedaan budaya, suku, bahasa, adat istiadat atau yang lainnya. Jika sikap siswa menjadi tidak toleran, bermusuhan dan mudah terprovokasi konflik, maka pendidikan multikultural tidak dapat dikatakan berhasil. Ada empat pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan multikultural, yaitu: kontributor, aditif, transformatif, dan aksi sosial. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang keberagaman kelompok, sehingga dapat dikembangkan dengan menawarkan muatan khas yang dapat segera dikenali dalam ragam pendidikan multikultural yang berbeda, misalnya dengan menggabungkan peringatan hari besar keagamaan dengan hari kepahlawanan nasional.

Dengan kata lain, pendekatan ini berarti bahwa sastra oleh dan tentang orang-orang dari budaya yang berbeda dimasukkan dalam kurikulum reguler. Penerapan pendekatan ini berimplikasi pada terciptanya kurikulum yang mengakomodasi kelompok dari latar belakang budaya yang berbeda. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk membuka perspektif kelompok (luar) yang berbeda budaya dan memberikan komentar dan penjelasan terhadap materi yang dibahas.

Pendekatan ini bertujuan untuk memperkaya keterampilan siswa dalam melakukan tindakan sosial seperti resolusi konflik, rekonsiliasi keberagaman dan perbedaan budaya. Penerapan pendekatan ini tidak hanya mengandung makna agar siswa memahami dan mempertanyakan isu-isu sosial, namun sekaligus terlibat dalam melakukan sesuatu yang penting berkaitan dengan isu-isu tersebut.

Pendidikan Agama Islam

  • Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam
  • Asas-asas Pendidikan Agama Islam

Dalam pendidikan formal, sebagaimana tercantum dalam PUSKUR Kementerian Pendidikan Nasional, Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan dengan memberikan dan memperkaya pengetahuan, penghayatan, pengamalan dan pengalaman siswa tentang Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus menerus berkarya. berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan, berbangsa dan bernegara. , serta untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pada pasal 1 ayat 4 menjelaskan bahwa pelajar adalah anggota masyarakat yang berusaha. Sedangkan kaitannya dengan pendidikan agama dijelaskan pada pasal 12 ayat 1 huruf a, bahwa peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan belajar dari pendidik yang seagama.

Peserta didik merupakan bahan mentah (raw material) dalam proses transformasi pendidikan yang mempunyai sifat berbeda-beda, sering disebut dengan kecerdasan, kemampuan atau kepemimpinan. Upaya ini bertujuan untuk menolak segala prasangka atau anggapan bahwa semua siswa itu mirip. Pendidikan harus berpusat pada siswa dan terbuka terhadap keinginan dan pengalaman siswa.

Ini memperlakukan siswa sebagai individu yang unik, yang masing-masing memiliki kontribusi unik untuk diberikan. Selain itu, model pembelajaran ini akan membentuk siswa untuk terbiasa dengan perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka.

METODE PENELITIAN

  • Lokasi Penelitian
  • Subjek dan Informan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Bentuk Nilai-Nilai Pendidikan Islam Multikultural di MA Nurul Akhlaq Biaro Baru Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara. Mengenai hasil wawancara Bentuk Nilai-Nilai Pendidikan Islam Multikultural di MA Nurul Akhlaq Biaro Baru Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara dapat penulis uraikan sebagai berikut :. Model pembelajaran PAI di MA Nurul Akhlak Biaro Baru untuk menanamkan nilai-nilai multikultural (toleransi dan kesetaraan) menggunakan model pembelajaran aktif dan kolaboratif dengan metode sebagai berikut: a). metode diskusi dan b). metode tanya jawab.98.

Dalam proses penanaman nilai multikultural melalui PAI di MA Nurul Akhlak Biaro Baru, sumber pengajaran masih menggunakan sistem klasikal yang masih berpusat pada guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai multikultural di MA Nurul Akhlak Biaro Baru tidak hanya melalui proses belajar mengajar di kelas. Implementasi penanaman nilai multikultural melalui pendidikan agama Islam di MA Nurul Akhlaq Biaro Baru.

Dalam proses penanaman nilai-nilai multikultural melalui PAI di MA Nurul Akhlak Biaro Baru masih digunakan proses pembelajaran. Nilai-nilai multikultural yang mendapat perhatian di MA Nurul Akhlak Biaro Baru adalah nilai toleransi, nilai demokrasi, nilai kesetaraan dan nilai keadilan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Implementasi penanaman nilai-nilai multikultural melalui
  • Hasil Penanaman Nilai-Nilai Multicultural Melalui Pendidikan

Berdasarkan keyakinan dan kesadaran akan perbedaan kehidupan siswa baik di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat, MA Nurul Akhlak Biaro Baru berpendapat bahwa sangat perlu memberikan pemahaman multikulturalisme kepada siswanya dengan cara menanamkan nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran. proses di dalam kelas.. Pendidikan Islam dianggap sebagai objek dan . cocok untuk menjamin pemahaman dan penanaman nilai-nilai multikultural pada peserta didik. Dengan demikian terlihat bahwa dalam rangka penanaman nilai-nilai multikultural di MA Nurul Akhlak Biaro Bar, dilakukan kegiatan yang bersifat religi dan keakraban agar para siswa saling mengenal.

Siswa di MA Nurul Akhlaq Biaro Baru Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara berasal dari latar belakang yang beragam. Dengan diterapkannya pendidikan agama Islam multikultural, MA Nurul Akhlak Biaro Baru berharap siswa dan seluruh warga sekolah dapat menghargai, menghormati dan hidup berdampingan secara rukun dan harmonis. Nilai toleransi yang ditunjukkan guru dan siswa MA Nurul Akhlak Biaro Baru terlihat dalam kesehariannya dimana mereka saling menghormati.

Pernyataan siswa di atas sesuai dengan apa yang penulis lihat dan saksikan selama observasi. Berdasarkan ungkapan siswa di atas dapat dipahami bahwa siswa telah memahami dan menerapkan nilai-nilai demokrasi di MA Nurul Akhlak Biaro Baru. Nilai kesetaraan yang terlihat di MA Nurul Akhlak Biaro Baru sesuai dengan kutipan wawancara di atas adalah adanya hubungan yang harmonis antar siswa.

Keberhasilan penanaman nilai-nilai multikultural tersebut di atas dibuktikan dengan kecerdasan sosial peserta didik yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pengendalian diri maupun dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Pembahasan

Berdasarkan analisis terhadap buku pendidikan agama Islam kelas X dan XI terdapat beberapa materi yang mengandung nilai multikultural, dan terdapat beberapa materi yang berkaitan dengan nilai multikultural. Mengambil hikmah dari perjalanan hijrah Nabi di Madinah dan Piagam Madinah yang banyak mengandung nilai multikultural. Muatan nilai-nilai multikultural pada bahan ajar agama Islam kelas XI Tidak ada materi nilai-nilai pendidikan.

Menurut penulis, penjelasan hasil observasi dan wawancara kepada guru PAI bahwa pembelajaran nilai-nilai multikultural dalam pendidikan agama Islam di MA Nurul Akhlak Biaro baru dapat dikatakan berhasil, hal ini terlihat dengan terciptanya keharmonisan dan keharmonisan di luar dan di dalam kelas serta sikap toleransi yang tinggi terdapat pada diri siswa dan warga sekolah lainnya. Nilai-nilai pendidikan Islam multikultural di MA Nurul Akhlaq Biaro Baru Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara yaitu nilai toleransi, nilai kesetaraan/kesetaraan, nilai persatuan, nilai kekeluargaan. /persaudaraan dan nilai-nilai keadilan. Implementasi pengenalan nilai-nilai multikultural melalui pendidikan agama Islam di MA Nurul Akhlaq Biaro Baru Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara dilakukan dengan 2 cara, pertama di kelas melalui PAI dengan menggunakan model pengajaran aktif dan komunikatif dengan diskusi dan tanya jawab. dan metode respons.

Hasil penanaman nilai-nilai multikultural melalui pendidikan agama Islam di SMA Nurul Akhlaq Biaro Baru Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara terlihat dari kebiasaan siswa dalam menyikapi nilai-nilai multikultural seperti nilai toleransi, nilai demokrasi, nilai kesetaraan/kesetaraan dan nilai keadilan dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam maupun di luar kelas. Memanfaatkan kelebihan dan peluang yang ada di MA Nurul Akhlak Biaro Baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan proses penanaman nilai-nilai multikultural pada peserta didik sehingga menghasilkan lulusan unggul yang mampu bersaing dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

PENUTUP

Saran

Diharapkan dapat meningkatkan kerjasama seluruh warga Madrasah dalam penanaman nilai-nilai multikultural, karena penanaman nilai-nilai multikultural bukan hanya tugas guru PAI saja, melainkan tugas dan tanggung jawab seluruh warga Madrasah. Terdapat upaya peningkatan pembinaan dan pendampingan dalam kegiatan kesiswaan baik di lingkungan Madrasah maupun di luar lingkungan Madrasah sehingga dapat memotivasi siswa untuk selalu menjaga nilai-nilai persatuan/kesetaraan, toleransi, keadilan dan demokrasi. Novan Ardy Wiyani, Konsep, Praktek dan Strategi Pendidikan Karakter Dasar di Bumi, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

Yaya Suryana og Rusdiana, Pendidikan Multikultural Sebagai Upaya Memperkuat Jati Diri Bangsa, Bandung: CV Pustaka Setia, 2015. Abdullah, “Pendidikan Multikultural di Pondok Pesantren: Kajian Kurikulum Pondok Pesantren Modern Assalam Surakarta Yogyakarta Spesialis: PPs UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008, Clarry Sada, Multikulturel Uddannelse i Vest Kalimantan; dan pengawasan, i Jurnal Pendidikan Multikultural di Indonesia dan Asia Tenggara, udgave I, 2004.

Ifa Afida, “Strategi Guru Penerapan Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural di SMA Negeri Yosowilangun Kabupaten Lumajang”. Kamanto Sunarto, Pendidikan Multikultural di Sekolah, Tantangan Implementasinya, dalam Jurnal Pendidikan Multikultural di Indonesia dan.

Referensi

Dokumen terkait

then” sẽ ảnh hưởng đến độ phức tạp thuật toán, qua đó chỉ ra rằng sự phức tạp thời gian của các thuật toán không lấp đầy khoảng trống là ít hơn các thuật toán lấp đầy khoảng trống; hay