• Tidak ada hasil yang ditemukan

penanaman nilai-nilai toleransi dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "penanaman nilai-nilai toleransi dalam"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana pola penanaman nilai-nilai toleransi dalam pendidikan agama islam berbasis multikultural pada interaksi sosial siswa muslim dan non muslim. Menggagas Pendidikan Agama Islam Multikultural Berbasis Al-Quran Jejak Dan Pengembangan Nilai-nilai Multikulturalise Dalam Pendidikan Agama Islam http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/nuansa/article/view/1365.h.75.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Memberikan masukan bagi setiap sekolah agar memperbanyak kegiatan yang dapat meningkatkan solidaritas antar siswa yang beda agama. Memberikan masuskan kepada siswa, agar dapat meningkatkan kerjasama dan toleransi dengan siswa yang berbeda agama dan suku bangsa di sekolah.

Sistematika Penulisan

Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan baru, khususnya bagi peneliti dan mahasiswa lain pada umumnya, selain itu pula dapat diharapkan penelitian inidiharapkan menarik minat peneliti dan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya. Bab ketiga berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik keabsahan data, dan teknik analisis data.

LANDASAN TEORI

Pengertian Pola

PengertianToleransi

Sedang mengartikan tasamuh adalah sifat yang tidak tergesa-gesa menerima dan menolak pendapat orang lain. Webster‟s New American Dictionari mengatakan bahwa toleransi adalah memberikan kebeabasan pendapat orang lain dan berlaku sabar dalam menghadapi orang lain.20.

Interaksi sosial

31Anggun Kusumawardhani “Interaksi Sosial Antara Siswa Muslim Dengan Siswa Non MuslimDi Sma Katolik Yos Soedarso Pati ”, Skripsi, Jurusan Sosiologi Dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2013. 33AnggunKusumawardhani “Interaksi Sosial Antara Siswa Muslim Dengan Siswa Non MuslimDi Sma Katolik Yos Soedarso Pati ”, Skripsi, Jurusan Sosiologi Dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2013.

Interaksi dan toleransi beragama

75Heri Susanto, “Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak (Studi Di Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab. 76Heri Susanto, “Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak (Studi Di Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab. 79Heri Susanto, “Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak (Studi Di Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab.

80Heri Susanto, “Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak (Studi Di Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab. 81Heri Susanto, “Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak (Studi Di Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab. 82Heri Susanto, “Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak (Studi Di Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab.

83Heri Susanto, “Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak (Studi Di Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab. Heri Susanto, “Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak (Studi Di Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab.

Pendidikan Agama Islam Muikultural

Penelitian Terdahulu

Orang tua tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak untuk mandiri dan jarang memberikan pujian. 77Heri Susanto, “Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak (Studi Di Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab. 78Heri Susanto, “Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak (Studi Di Desa Gondoriyo, Kec. Bergas, Kab.

Tipe orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan kontrol sama sekali. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kesibukan kedua orang tua sehingga perhatian yang diberikan kepada anak berkurang.Pola asuh permisif dilakukan dengan memberikan kebebasan terhadap anak. Pola asuh seperti ini bisa menyebabkan anak menjadi egois karena orang tua cenderung memanjakan anak dengan materi.

Di bawah ini akan diuraikan satu persatu dari pola-pola interaksi orang tua dalam mendidik anak-anaknya:84. Pola asuh orang tua dalam menanam kan nilai-nilai toleransi, pola Keteladanan, pola Pembiasaan, pola Nasehat.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Akan tetapi data tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang dimaksud berupa buku dan laporan ilmiah primer atau asli yang terdapat di dalam artikel atau jurnal (tercetak dan/atau non-cetak) berkenaan dengan sejarah matematika dan peletakannya dalam aktivitas pembelajaran. Value (nilai kontributif), yakni apakah argumen penulis meyakinkan, serta memiliki kontribusi terhadap penelitian lain yang signifikan.

Dalam jurnal tersebut, Vassiliki dan Theodorus memaparkan alasan pentingnya memunculkan peristiwa- peristiwa bersejarah dalam aktivitas kelas, inspirasi yang menyebabkan mereka akhirnya melakukan penelitian tersebut, serta data hasil dari penelitian yang dilakukannya.

Metode Pengumpulan Data

Metode Analisis Data

Prosedur Penelitian

Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untukdapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak danmemberikan saran pemecahannya. Behavior melibatkan komunikasi searah, di mana orang tua memberi peran kepada anak tentang bagaimana menyelesaikan suatau tugas. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai ciri antara lain: kaku, tegas, suka menghukum, kurang ada kasih sayang serta simpatik.

Secara bertahap orang tua memberikan tanggung jawab bagi anak- anaknya terhadap segala segala sesuatu yang diperbuatnya sampai mereka menjadi dewasa. Orang tua sangat memelihara dan memperlakukan anak-anak mereka dengan kebaikan rasa hormat dan kasih sayang.81. Berdasarkan uraian teori yang di atas, dapat disimpulkan bahwa orang tua dengan pola asuh demokratis akan menghasilkan anak yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, cenderung terbuka untuk berinteraksi hal apapun dengan orang tua, dan berani mengambil resiko serta mampu bertanggung jawab.

Jika orang tua tidak memiliki ilmu pengetahuan, apalagi tentang kaidah-kaidah asasi dalam pendidikan Islam, maka anak akan dilanda kemelut spiritual dan moral. Oleh karena itu hendaklah para orang tua berusaha dan membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan yang berpijak pada ajaran Islam.Menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban.. 86Rianawati, Peran Ibu Dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Menurut Pandangan.

PEMBAHASAN

Pola Asuh Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai-Nilai

Supportive melibatkan komunikasi dua arah, di mana orang tua mendengarkan anak, memberikan dorongan, mengarahkan prilaku anak, dan memberikanteguran positif. Orang tua memaksa anak-anak untuk patuh pada nilainilai mereka, serta mencoba membentuk tingkah laku sesuai dengan tingkah lakunya serta cenderung mengekang keinginan anak.76. Menurut Kaisa pola asuh otoriter adalah gaya pengasuhan yang membatasi dan menghukum serta menuntut anak untuk patuh terhadap perintah-perintah orang tua dan menghormati pekerjaan dan usaha.

Orang tua yang otoriter amat berkuasa terhadap anak, memegang kekuasaan tertinggi serta mengharuskan anak patuh pada perintahperintahnya. Menurut Stewart dan Koch Menyatakan bahwa orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak antara orang tua dan anak. Menurut Greenwood bahwa orang tua tipe pola asuh demokratis menetapkan ekspektasi yang jelas dan standar yang tinggi serta memonitoring perilaku anak-anak, menggunakan disiplin penalaran.

Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepada anak-anaknya dalam hal memilih dan melakukan sesuatu tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat. Pola asuh demokratis memberikan kebebasan anak untuk melakukan hal-hal baru, namun orang tua tetap melakukan pengawasan terhadap kegiatan sehari-hari anak sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang orang tua.

Pola interaksi sosial siswa muslim dan non-muslim

Menurut Soekanto “ bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). 90Suryadi, Amrazi Zakso, Rustiyarso, “Analisis Interaksi Sosial Asosiatif Pimpinan Dengan Karyawan Dalam Memotivasi Kerja Di Hotel Dangau Kabupaten Kubu Raya”diakses pada 14 juli dari file:///C:/Users/User-PC/Downloads PB.pdf. Dari uraian pendapat para ahli dapat di simpulkan terjadinya interaksi sosial antara siswa bisa terjadi apabila adanya kerjasama antar siswa.

91Suryadi, Amrazi Zakso, Rustiyarso, “Analisis Interaksi Sosial Asosiatif Pimpinan Dengan Karyawan Dalam Memotivasi Kerja Di Hotel Dangau Kabupaten Kubu Raya”diakses pada 14 juli dari file:///C:/Users/User-PC/Downloads PB.pdf. Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian kontraversi merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu.. 92Suryadi, Amrazi Zakso, Rustiyarso, “Analisis Interaksi Sosial Asosiatif Pimpinan Dengan Karyawan Dalam Memotivasi Kerja Di Hotel Dangau Kabupaten Kubu Raya”diakses pada 14 juli dari file:///C:/Users/User-PC/Downloads PB.pdf. 93Suryadi, Amrazi Zakso, Rustiyarso, “Analisis Interaksi Sosial Asosiatif Pimpinan Dengan Karyawan Dalam Memotivasi Kerja Di Hotel Dangau Kabupaten Kubu Raya”diakses pada 14 juli dari file:///C:/Users/User-PC/Downloads PB.pdf.

94Suryadi, Amrazi Zakso, Rustiyarso, “Analisis Interaksi Sosial Asosiatif Pimpinan Dengan Karyawan Dalam Memotivasi Kerja Di Hotel Dangau Kabupaten Kubu Raya”diakses pada 14 juli dari file:///C:/Users/User-PC/Downloads PB.pdf. Dari uraian di atas dapat di sinpulkan bahwa pola interaksi disosiatif adalah interaksi sosial yang timbul akibat adanya persaingan dan pertentangan.yang di timbulkan dari interaksi sosial bukan saja sesuatu yang positif tapi juga timbulnya pertentangan karna siswa memiliki sifat dan pemikiran yang berbeda-beda.

Penanaman Nilai-Nilai Toleransi Pada Siswa Di Sekolah

Kompetensi guru PAI dalam mengimplementasikan ayat- ayat Al- Qur‟an yang mengandung nilai-nilai toleransi beragama pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 99Syahraini Tambak, “Metode Ceramah: Konsep Dan Aplikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam” Jurnal Tarbiyah, Vol. Dengan latar belakang yang berbeda maka menghasilkan pemikiran yang berbeda, dari sinilah penanaman nilai toleransi dan multikultural dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam diterapkan.102.

100Syahraini Tambak, “Metode Ceramah: Konsep Dan Aplikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam” Jurnal Tarbiyah, Vol. 101Muhammad hasbi, “Metode Ceramah: Konsep Dan Aplikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam” Jurnal Tarbiyah, Vol. Penerapan nilai Toleransi yang dilaksanakan oleh guru pendidikan agama Islam dalam proses pembelajaran melalui sikap yang mampu memahami perbedaan dengan menempatkan pada posisi setiap siswa, mampu melahirkan sikap saling menghargai antara satu dengan yang lain.

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pola penanaman nilai-nilai toleransi dalam pendidikan agama islam berbasis multikultural pada in- teraksi sosial siswa muslim dan non-muslim dapat di simpulkan bahwa. Menggagas Pendidikan Agama Islam Multikultural Berbasis Al- Quran Jejak Dan Pengembangan Nilai-nilai Multikulturalise Dalam PendidikanAgamaIslam.

PENUTUP

Saran

Ali Mustofa, Metode Keteladanan Perspektif Pendidikan Islam, Jurnal Stit Al- Urwatul Wutsqo Jombang Di Akses Pada 15 Juli 2020 Dari Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/291595-M. Hasan,Muhammad “metodeologi penelitian library research “diakses pada 17 juli dari http://digilib.uinsby.ac.id/10386/6/bab%203.pdf Harizal Anhar, “Interaksi Edukatif Menurut Pemikiran Al- Ghazali”, Artikel. Lianti P Lontoh, filosofi bhineka tunggal ika dalam membangun peradapan masyarakat diakses tanggal 21.41 13.februari.2020 dari https://www.kompasiana.com/liantiplontoh/561f09917fafbd05127a7 901/bhineka-tunggal-ika-filosofi-dalam-membangun-peradaban- masyarakat,.

Muhammad Farid Taufiqurrohman, “pembelajaran akidah akhlaq bebasis multikultural do MTS 2 Tulung Agung”, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung,2019. Rendy Adrikni Sadikin Salib Dipotong hingga Tolak Sedekah Laut, 4 Kasus Intoleransi di Yogyakarta diakses tanggal 21.41 13.februari.2020 https://www.suara.com/news salib-dipotong- hingga-tolak-sedekah-laut-4-kasus-intoleransi-di-yogyakarta,. Siti Nur Masruhani, “Pola Interaksi Guru Dan Siswa Pada Pendidikan Islam Klasik”, artikel di akses Pada 13 Juli Dari.

Lailanew, “Pola Interaksi Guru Dan Siswa Pada Pendidikan Islam ”, Artikel Di Akses Pada 13 Juli Dari. Rianawati, Peran Ibu Dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Menurut Pandangan Islam, Di Akses Pada 13 Juli Dari.

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikulturalisme dalam pengembangan nilai toleransi di SMA Negeri 3 Palu... Mengetahui solusi dalam menghadapi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi internalisasi nilai-nilai pendidikan agama islam berbasis toleransi antar umat beragama di SMAN 1 Kraksaan adalah : 1 Faktor Pendukung

Dalam hal ini pendidik khususnya guru pendidikan agama Islam memiliki strategi yang sangat penting dalam upaya memelihara toleransi antar umat beragama berbasis

Ketepatan Pengembangan Nilai-Nilai Multikultural Dengan Komponen Pengembangan Buku Teks Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI Kelas VII SMP Berbasis Multikultural Pada

Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut ; (1) Implementasi Toleransi Beragama melalui Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di Sekolah

Internalisasi Nilai Multikultural Dalam Mengembangkan Sikap Toleransi (Studi di Pesantren Mahasiswa Universitas Islam Malang. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam. Konsep

(3) Pelaksanaan penanaman nilai-nilai toleransi diselipkan pada pembelajaran di kelas, kemudian diterapkan dalam sikap menghargai dan menghormati adanya perbedaan

Fokus penelitian adalah Penanaman Nilai-Nilai Multikultural Studi Kasus pada Pesantren Nabil Husein Samarinda”, dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui media penanaman