• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanggulangan Kenakalan Remaja Melalui Pendidikan Keluarga di Alamanda Jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penanggulangan Kenakalan Remaja Melalui Pendidikan Keluarga di Alamanda Jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan Tambusai 4511

Penanggulangan Kenakalan Remaja Melalui Pendidikan Keluarga di Alamanda Jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman

Barat

Melliza Putri1, Fauzan2, Alimir³, Deswalantri

1,2,3,4

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

e-mail: mellizaputri99@gmail.com1, fauzan@iainbukittinggi.ac.id2, alimir@iainbukittinggi.ac.id3, deswalantri29@gmail.com4

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Di Desa Alamanda Jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat masih banyak remaja yang melakukan tindakan kenakalan remaja seperti bolos sekolah, merokok, mabuk- mabukan dan berkumpul hingga larut malam, serta beberapa remaja juga mengkonsumsi obat terlarang (narkoba), dan untuk perkembangan peredaran narkoba di tempat penulis teliti terdapat satu orang sebagai Bandar, tiga orang sebagai pengedar dan dua pengguna, untuk pengguna belum bisa dipastikan berapa jumlahnya, karena belum ada bukti yang kuat untuk menyatakan mereka pengguna narkoba. Adapun salah satu peran keluarga terutama orang tua dalam menangatasi kenakalan remaja adalah menasehati anak agar tidak terjerumus kedalam pergaulan yang tidak baik. Jadi menurut penulis ketika orang tua sudah melaksanakan perannya sebagai orang tua maka seharusnya anak tidak melakukan tindakan kenakalan remaja. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahi peran keluarga dalam menanggulangi kenakalan remaja di Alamanda jorong Bunuik, kec Kinali, kab Pasaman Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jadi, hasil dari temuan yang penulis dapatkan bahwasannya orang tua dari remaja Alamanda Jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat telah melaksanakan perannya sebagai pendidik di lingkungan keluarga dalam menanggulangi kenakalan remaja diantaranya mendidik anak dengan ketauladanan, adab dan latihan, nasehat dan pengawasan, dan mendidik anak dengan sanksi atau hukuman, namun remaja masih tetap melakukannya, hal ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya: kesibukan orang tua yang membuat anak kurang perhatian sehingga apa yang di ajarkan oleh orang tua tidak melekat kepada diri anak, selain itu rasa ingin tahu anak yang sangat besar membuat anak ingin terus coba-coba, dan faktor lingkungan yang tidak sehat membuat anak tetap melakukan tindakan kenakalan remaja.

Kata Kunci: Penanggulangan, Kenakalan Remaja, Pendidikan Keluarga Abstract

This research is motivated by the fact that in Alamanda Jorong Bunuik Village, Kinali District, West Pasaman Regency, there are still many teenagers who commit juvenile delinquency such as skipping school, smoking, drinking and hanging out late at night, and some teenagers also consume illegal drugs (drugs), and to the development of drug trafficking in the place where the author is researching there is one person as a dealer, three people as dealers and two users, for the number of users it is not certain how many, because there is no strong evidence to say they are drug users. One of the roles of families, especially parents, in dealing with juvenile delinquency is to advise children not to fall into bad associations. So according to the author, when parents have carried out their role as parents, children should not commit juvenile delinquency. The purpose of this study was to determine

(2)

Jurnal Pendidikan Tambusai 4512 the role of the family in tackling juvenile delinquency in Alamanda jorong Bunuik, Kinali sub- district, West Pasaman district. The approach used in this study is a qualitative approach.

So, the results of the findings that the authors get are that the parents of the teenager Alamanda Jorong Bunuik, Kinali District, West Pasaman Regency have carried out their role as educators in the family environment in tackling juvenile delinquency including educating children by example, etiquette and training, advice and supervision, and educating children.

with sanctions or punishments, but teenagers still do it, this is due to several factors including: busy parents who make children less attentive so that what is taught by parents is not attached to the child, besides the child's curiosity is very large makes children want to continue to experiment, and unhealthy environmental factors make children continue to commit juvenile delinquency.

Keywords : Prevention, Juvenile Delinquency, Family Education

PENDAHULUAN

Masa remaja adalah masa puber, tepatnya ketika seseorang berada pada masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa permulaan dewasa. Dimana seorang remaja sedang meninggalkan sifat kekanak- kanakannya menuju dewasa. Masa remaja disebut juga masa adolesensi yang berlangsung kira-kira dari umur 12 tahun sampai 18 tahun, kata adolesensi berasal dari kata kerja adolescere yang berarti tumbuh kearah dewasa (M.

Dimyati Mahmud, 2017). Menurut Elizabeth B. Hurlock, masa remaja terbagi menjadi 2, yaitu, remaja awal berusia 13 atau 14 tahun sampai 17 tahun, remaja akhir berusia 17 -21 tahun (Sri Wahyuni, 2021). Pada masa ini remaja sedang mencari identitas dengan mencari pola hidup yang sesuai baginya dengan cara coba- coba, walaupun dalam proses ini mengalami kesalahan-kesalahan yang dapat menimbulkan kesalahan atau kekeliruan bagi lingkungan baik masyarakat maupun keluarga dan hanya menyenangkan teman sebayanya.

Kesalahan- kesalahan ataupun kekeliruan yang dilakukan oleh remaja itu dapat disebut dengan kenakalan remaja, dimana kenakalan remaja adalah perbuatan yang menyimpang atau tidak sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang berlaku dalam masyarakat baik itu dalam norma agama, etika, dan keluarga.

Remaja merupakan asset masa depan bangsa, dimana kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari calon penerusnya, dan calon penerus suatu bangsa adalah remaja.

Mengenai jenis kenakalan remaja yang dikumpulkan oleh pemerintah dalam kutipan Sofyan S. Willis, yaitu: 1). Pencurian, 2). Penipuan, 3). Perkelahian,4). Perusakan, 5).

Penganiayaan, 6). Perampokan, 7). Narkotika, 8). Pelanggaran susila, 9). Pelanggaran, 10).

Pembunuhan, dan 11). Kejahatan lain (Ansharuddin M, 2018). Kenakalan remaja ini merupakan masalah yang dihadapi baik dilingkungan keluarga, sekolah dan maupun masyarakat yang semakin hari semakin marak terjadi. Oleh karena itu masalah kenakalan remaja ini harus mendapatkan perhatian yang serius dan fokus untuk mengarahkan remaja kepada hal yang lebih positif karena remaja merupakan penerus bagi keluarga, masyarakat dan bangsa.

Pendidikan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembanguanan bangsa, melalui pendidikan diharapkan dapat merubah pola-pola pikir yang lebih baik.

Menurut ahli pendidikan Ki Hajar Dewantara pendidikan yaitu daya upaya untuk memajukan budi pekerti, fikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras deng dengan alam dan masyarakat (Amos Neolaka & Grace Amialia A. Neolaka, 2017). Pendidikan merupakan kebutuhan utama untuk kemajuan manusia. Agama islam juga mensyariatkan bahwa pendidikan itu tidak hanya menghasilkan manusia- manusia cerdas akal, tetapi menghasilkan manusia- manusia yang berbudi luhur. Pendidikan itu tidak pernah terlepas dari keluarga, sekolah dan masyarakat.

Dalam al-Qur’an juga dijelaskan bahwa keluarga memiliki peran yang penting dalam membentuk dan membangun akhlak keluarga. QS. At-Tahrim ayat 6:

(3)

Jurnal Pendidikan Tambusai 4513 َٰٓ َلَم اَهۡيَلَع ُة َراَج ِحۡلٱ َو ُساَّنلٱ اَهُدوُق َو ا ٗراَن ۡمُكيِل ۡهَأ َو ۡمُكَسُفنَأ ْا َٰٓوُق ْاوُنَماَء َنيِذَّلٱ اَهُّيَأَٰٓ َي ۡمُه َرَمَأ َٰٓاَم َ َّللَّٱ َنوُصۡعَي َّلَّ ٞداَدِش ٞظ َلَِغ ٌةَكِئ

َنو ُرَمؤُي اَم َنوُلَعۡفَي َو

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Al-Qur’an dan Terjemah).

ree rarh te rhrn iiurekr areun iakrera ra rakkahr iiurekraar idrtr arira ihrrhra idrtr aiira ekh tiakra krer i me meak irkr rra idrtr rakkahr iiurekr

hieuhr r idrtr rar -

ra r aarg aaatene iiurekr arak hetr are aaena rhrudua aerak hur

arak hetr i miee ra rnea nrarak arak uhua iakr emrh ra rar i uerakra diearhera aunun tree aerak huraara miiu irke iei r miehi ra tiakra hi ra nimrar arak uerak iakarekre aeire -

aeire rkr rg gri eae trdrh iae mui ra tr dr arak uerak mre g

eiaeakkr rar r ra tiakra utra hiemrkr reun iar rira ei rara nidiehe iea a a eau ra ierna miemaaaak idrtr aerak hura iak aanu ne amrh -

amrh hieirerak tra

ireaaarg eimrkre rar artehn arnuiui ra nariiriirau erireae kr nriir iaaiirn ra hiahrak

diera tra tr dr niaerak hi ra trir nrmtr miieru :

َكَيِذْحُي ْنَأ اَّمِإ ِكْسِمْلا ُل ِماَحَف ، ِريِكْلا ِخِفاَن َو ِكْسِمْلا ِلِماَحَك ِء ْوَّسلا َو ِحِلاَّصلا ِسيِلَجْلا ُلَثَم َعاَتْبَت ْنَأ اَّمِإ َو ،

َد ِجَت ْنَأ اَّمِإ َو ، ُهْنِم

ثيِبَخ اًحي ِر َد ِجَت ْنَأ اَّمِإ َو ، َكَباَيِث َق ِرْحُي ْنَأ اَّمِإ ِريِكْلا ُخِفاَن َو ، ًةَبِّيَط اًحي ِر ُهْنِم raae iruaaid kareain hrerme ueum kara ar ih art erm kara ar ih arirne eiP“

krake tra niaerak dratre mineg Pi aauri eaar krake uak ea r ra i miee u eaar

krakea rhru iak ru menr i miie eaar krake treeaara tra rirudua hetr a iak ru hihrd iatrdrh ra mru areu treeaarg eitrak ra dratre minea menr arte adieke ra rdeaare iakiare dr rera ua tra rirudua hetr iak ru hihrd iatrdrh ra mru rnrdaar arak hr

nitrdgi agag au aree rrah tra Runie edes a

Berdasarkan profil Desa Alamanda jorong Bunuik bahwasannya data penduduk terdiri 3102 jiwa atau 841 KK yang terdiri dari laki- laki 1588 jiwa, perempuan 1514 jiwa, usia 0-15 bulan 1172 jiwa, usia 15- 65 1870 jiwa dan usia 65 keatas 60 jiwa. Mengenai tingkat pendidikan mayarakat yaitu lulusan pendidikan umum yang terdiri dari taman kanak kanak sebnyak 120 jiwa, SD 980 jiwa, SMP 650 jiwa, SMA/ SMU 410 jiwa, akademi D1-D3 120 jiwa dan sarjana 115 jiwa. Sedangkan lulusan pendidikan khusus terdiri dari pondok pesantren sebanyak 85 jiwa. Dapat dilihat dari data penduduk di atas mayorits masyarakat Alamanda Jorong bunuik itu berpendidikan, dan untuk latar belakang pekerjaan orang tua remaja Alamanda jorong Bunuik terdiri dari guru, petani, buruh PT dan pedagang. Dalam Penelitian ini penulis hanya memfokuskan kepada keluarga yang memiliki anak yang melakukan kenakalan remaja.

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 11 Mei 2021 di Alamanda, Jorong Bunuik, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, masih banyak remaja yang melakukan tindakan kenakalan remaja seperti bolos sekolah, merokok, mabuk- mabukan dan berkumpul hingga larut malam. Dan Berdasarkan wawancara awal pada tanggal 29 Agustus 2021 bersama kepala jorong Alamanda jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat ada beberapa orang remaja juga mengkonsumsi obat terlarang (narkoba), dan untuk perkembangan peredaran narkoba di tempat penulis teliti terdapat satu orang sebagai Bandar, tiga orang sebagai pengedar dan dua pengguna, untuk pengguna belum bisa dipastikan berapa jumlahnya, karena belum ada bukti yang kuat untuk menyatakan mereka pengguna narkoba.

Hal ini sangat disayangkan karena diusia remaja yang seharusnya diisi dengan melakukan hal-hal yang positif dan menambah ilmu pengetahuan, mereka malah menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain seperti bolos sekolah, merokok, mabuk- mabukan dan berkumpul hingga larut malam. Adapun salah satu peran keluarga terutama orang tua dalam menangatasi kenakalan remaja adalah menasehati anak agar tidak terjerumus kedalam pergaulan yang

(4)

Jurnal Pendidikan Tambusai 4514 tidak baik. Jadi menurut penulis ketika orang tua sudah melaksanakan perannya sebagai orang tua maka seharusnya anak tidak melakukan tindakan kenakalan remaja.

Dari permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang peran orang tua dalam menanggulangi kenakalan remaja melalui pendidikan keluarga. Sehingga dapat diketahui apa saja faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja serta bagaimana keluarga (orang tua) menanggulangi kenakalan remaja tersebut.

Dari latar belakang masalah di atas, serta keinginan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam menanggulangi kenakalan remaja. Maka penulis memfokuskan penelitian dengan judul “Penanggulangan Kenakalan Remaja Melalui Pendidikan Keluarga Di Jorong Bunuik Kec Kinali Kab Pasaman Barat”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Faktor yang menyebabkan kenakalan remaja dan apa saja upaya menanggulangi kenakalan remaja melalui Pendidikan keluarga oleh orang tua di jorong Bunuik.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Deswalantri dkk, 2019).

Lokasi penelitian adalah tempat dimana dilaksanakannya penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di desa Alamanda jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Alasan memilih lokasi ini karena di temukan berbagai masalah tentang menanggulangi kenakalan remaja.

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam penelitian peneliti menjadikan informan sebagai obyek penelitian kualitatif yang menjadi informan adalah informan kunci dan informan pendukung (Khosiah, Hajrah & Syafril, 2017). Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah orang tua remaja Alamanda Jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat yang memiliki masalah kenakalan remaja. Sedangkan yang menjadi informan pendukung adalah remaja Alamanda Jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis melakukan observasi jenis non participant observation (Sugiyono, 2015), di Alamanda Jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, dengan tujuan agar data yang dibutuhkan dapat dikumpulkan dengan baik, cermat dan menyeluruh. Adapun yang penulis amati yaitu tentang “upaya penanggulangan kenakalan remaja melalui pendidikan dalam keluarga di jorong Bunuik, Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat”. Teknik wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara terbuka, yaitu, wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.

Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2015).

Dalam teknis analisis data penulis menggunakan analisis data kualitatif, analisis data yang berkaitan dengan data berupa kata atau kalimat yang dihasilkan dari objek penelitian dan berkaitan dengan kejadian yang melingkupi sebuah objek penelitian (Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, 2015). Adapun proses analisis tersebut sebagai berikut:

1. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga

(5)

Jurnal Pendidikan Tambusai 4515 dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan (Sugiyono, 2015).

2. Penyajian data (data display)

Langkah ini dilakukan dengan menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Hal ini dilakukan dengan alasan data-data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif biasanya berbentuk naratif, sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa mengurangi isinya.

3. Kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/ verification)

Kesimpulan atau verifikasi adalah tahapan terahir dalam proses analisa data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedan. Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut (Sandu Siyoto dan M.

Ali Sodik, 2015).

Untuk mendapatkan nilai terpercaya tersebut,perlu dilakukan uji keabsahan data selama proses penelitian berlangsung. Atau perlu di lihat validitas hasil penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah data nya. Maka dari itu, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidakada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Julia, 2018). Untuk memperoleh keabsahan data, maka penulis menggunakan teknik triangulasi data, merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Fitrah & Luthfiyah, 2017). Hal ini dapat dicapai dengan jalan: membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, membandingkan keadaan dan perspektif informan, dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Lexy J Maleong, 1995).

HASIL DAN PEMBAHASAN Mendidik dengan Keteladanan

Mendidik anak dengan keteladanan yang baik orang tua harus memberikan contoh- contoh yang baik setiap harinya kepada anaknya dalam semua tindakannya. Ini berarti kalau orang tua ingin memiliki anak yang sholeh maka yang sholeh terlebih dahulu adalah dirinya sendiri.

1. Memberi tauladan tentang beribadah 2. Memberi teladan berprilaku baik

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan selama penelitian, peneliti melihat orang tua sudah ada memberi contoh kepada anak baik itu dalam bentuk beribadah maupun dalam bentuk bertingkah laku baik, contohnya orang tua mengajak dan mencontohkan kepada anak untuk melaksanakan sholat lima waktu, orang tua, membaca Al-Qura’an setelah sholat, mengikuti pengajian atau wiritan mingguan. Namun karena pengaruh lingkungan membuat keteladanan yang di berikan oleh orang tua tidak melekat kepada anak seperti anak berbohong kepada orang tua, melaksanakan sholat masih bolong-bolong bahkan anak tidak melaksanakan sholat. Berkaitan dengan usaha orang tua dalam memberi pencegahan dan membimbing remaja melalui pendidikan keluarga di Alamanda jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, melakukan beberapa wawancara dengan beberapa sumber baik orang tua maupun remaja.

Dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan bersama orang tua dan remaja Alamanda Jorongan Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat mengenai pendidikan keluarga melalui keteladanan dapat disimpulkan bahwa orang tua sudah ada memberikan teladan atau contoh yang baik kepada remaja seperti, mencontohkan dan membimbing remaja untuk melaksanakan sholat tepat waktu, membaca Al-Qur’an dan mengarahkan remaja untuk mengikuti organisasi yang bermanfaat dan mengisi waktu luang

(6)

Jurnal Pendidikan Tambusai 4516 remaja dengan hal-hal yang positif seperti membantu orang tua. Namun karena remaja tidak ada kemauan didalam hatinya untuk mencontoh apa yang dicontohkan oleh orang tua membuat remaja tidak melakukannya. Ditambah lagi dengan lingkungan yang kurang sehat membuat remaja ikut- ikutan teman sebayanya dan rasa ingin tahu remaja yang begitu besar membuat remaja ingin mencobanya dan teladan yang diberikan oleh orang tua tidak melekat kepada diri remaja.

Mendidik dengan Adab dan Latihan

Mendidik anak dengan pembiasaan-pembiasaan yang baik, berarti segala hal yang baik didalam islam yang dilaksanakan seperti pembiasaan anak sholat dimesjid.

1. Mendidik anak dengan pembiasaan- pembiasaan yang baik 2. Mendorng dan memotivasi untuk bertingkah laku baik

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan selama penelitian, peneliti melihat orang tua ada mendidik anak dengan pembiasaan-pembiasaan yang baik seperti mengucapkan salam ketika masuk rumah, adab berbicara kepada orang tua, serta memberi dorongan dan motivasi kepada anak agar tidak melakukan tindakan kenakalan remaja seperti memberi masukan dan arahan dalam bergaul. Berkaitan dengan usaha orang tua dalam memberi pencegahan dan membimbing remaja melalui pendidikan keluarga di Alamanda jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, melakukan beberapa wawancara dengan beberapa sumber baik orang tua maupun remaja.

Dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dengan orang tua dan remaja Alamanda Jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat mengenai mendidik melalui adab dan latihan dapat di simpulkan bahwa orang tua sudah ada memberikan latihan dan teladan yang baik kepada anak seperti mengucap salam sebelum masuk rumah, sholat di masjid, dan membiasakan anak disiplin. Selain itu yang membuat remaja melakukan tindakan kenakalan remaja adalah karena pengaruh lingkungan yang tidak sehat dan rasa ingin tahu yang besar sihingga mencoba dan menjadi candu.

Mendidik Anak dengan Nasehat dan Pengawasan

Diantara mendidik yang efektif didalam usaha membentuk keimanan anak, mempersiapkan moral, psikis, dan sosial adalah dengan nasehat. Orang tua harus mengawasi atau mengonrol aktifitas anaknya. Jika ia jumpai anaknya melakukan hal yang kurang baik maka tugas orang tua untuk memberi nasehat-nasehat dengan cara yang baik dan penuh kasih sayang.

1. Menasehati dan memberi teguran

2. Orang tua memberi arahan dengan siapa dan dikomunitas mana remaja harus bergaul Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan selama penelitian, orang tua sudah memberi nasehat sebelum anak melakukan tindakan kenakalan remaja, dan setelah orang tua mengetahui anaknya melakukan tindakan kenakalan remaja orang tua ada menasehati dan memberi teguran kepada anak agar tidak melakukan perbuatan itu lagi serta memberi pengawasan kepada anak dengan siapa anaknya bergaul seperti mengawasi kegiatannya sehari-hari melarang anaknya bergaul dengan orang yang sudah dicap tidak baik dan terkenal di lingkungan masyarakat dia melakukan tindakan kenakalan remaja seperti merokok, minuman keras, judi, bahkan mengkonsumsi obat terlarang. Namun ketika orang tua menesehati anak agar tidak merokok sebagian ayah dari anak itu merokok hal itu membuat anak susah di nasehati padahal orang tua ingin anaknya tidak merokok seperti ayahnya. Berkaitan dengan usaha orang tua dalam memberi pencegahan dan membimbing remaja melalui pendidikan keluarga di Alamanda jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, melakukan beberapa wawancara dengan beberapa sumber baik orang tua maupun remaja.

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bersama orang tua dan remaja Alamanda Jorong Bunuik Kecmatan Kinali mengenai mendidik mendidik anak dengan nasehat dan pengawasan diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua ada memberi nasehat ketika anak melakukan tindakan kenakalan remaja, agar anak tidak lagi melakukan tindakan

(7)

Jurnal Pendidikan Tambusai 4517 tersebut orang tua juga ada memberi pengawasan terhadap pergaulan remaja seperti tidak mengizinkan anak bergaul dengan orang yang di cap tidak baik karena sering melakukan tindakan yang tidak baik seperti mencuri, merokok, mengkonsumsi minuman keras, bahkan mengkonsumsi obat terlarang. Orang tua juga melarang anak sering keluar rumah dan lebih mengizinkan anaknya membawa teman kerumah agar orang tua bisa mengawasi apa saja yang anak lakukan. Adapun usaha orang tua agar anak tidak melakukan tindakan kenakalan remaja seperti orang tua memberi kebebasan kepada anak untuk sekolah dan mengambil jurusan dan organisasi yang ia minati. Selain itu orang tua juga mengizinkan anaknya untuk berternak agar anak menggunakan waktunya dengan hal yang bermanfaat.

Mendidik dengan Hukuman atau Sanksi

Setiap perbuatan yang melanggar suatu peraturan pasti ada sanksi atau hukumannya. Begitu juga dengan remaja yang melakukan tindakan kenakalan remaja pasti ada sanksinya. Tindakan ini menekan, mengekang, dan menahan sehingga diharapkan dengan tindakan ini remaja berfikir dua kali untuk melakukan perbuatan- perbuatan yang tidak baik.

1. Orang tua memberi teguran

2. Orang tua membuat peraturan- peraturan di lingkungan keluarga

Bersasarkan observasi yang peneliti lakukan selama penelitian di Alamanda Jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat orang tua ada memberi sanksi atau hukuman kepada anak yang melakukan tindakan kenakalan remaja dengan cara tidak memberi uang jajan untuk sementara waktu, serta membuat peraaturan-peraturan dalam keluarga seperti anak tidak boleh keluar rumah sampai larut malam, dan tidak mengizinkan remaja main kerumah temannya.

Dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dengan orang tua dan remaja Alamanda Jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat mengenai mendidik dengan hukuman atau sanksi dapat di simpulkan bahwa orang tua sudah ada memberi sanksi kepada anak ketika anak melakukan tindakan kenakalan remaja seperti orang tua meberi teguran kepada anak, memotong uang ajajan anak, menyita fasilitas anak dan membuat peraturan-peraturan agar anak tidak melakukan tindakan kenakalan remaja.

Namun karena ada faktor yang membuat anak tetap melakukan tindakan kenakalan remaja seperti, sebagian orang tua sibuk membuat anak merasa kurang perhatian, coba-coba dan lingkungan yang kurang sehat membuat remaja tetap melakukan tindakan kenakalan remaja.

Jadi, hasil dari observasi dan wawancara pada tanggal 17-25 November 2021 yang penulis dapatkan bahwasannya orang tua dari remaja Alamanda Jorong Bunuik Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat telah melaksanakan perannya sebagai pendidik di lingkungan keluarga. Hal ini dapat dilihat dari orang tua sudah ada memberikan teladan atau contoh yang baik kepada remaja seperti, mencontohkan dan membimbing remaja untuk melaksanakan sholat tepat waktu, membaca Al-Qur’an dan mengarahkan remaja untuk mengikuti organisasi yang bermanfaat dan mengisi waktu luang remaja dengan hal-hal yang positif seperti membantu orang tua. Namun karena remaja tidak ada kemauan didalam hatinya untuk mencontoh apa yang dicontohkan oleh orang tua membuat remaja tidak melakukannya. Ditambah lagi dengan lingkungan yang kurang sehat membuat remaja ikut- ikutan teman sebayanya dan rasa ingin tahu remaja yang begitu besar membuat remaja ingin mencobanya dan teladan yang diberikan oleh orang tua tidak melekat kepada diri remaja.

Orang tua juga sudah mendidik anak dengan adab dan latihan. Hal ini dapat dilihat orang tua sudah ada memberikan latihan dan teladan yang baik kepada anak seperti mengucap salam sebelum masuk rumah, sholat di masjid, dan membiasakan anak disiplin.

Adapun yang membuat remaja tetap melakukan tindakan kenakalan remaja adalah karena pengaruh lingkungan yang tidak sehat dan rasa ingin tahu yang besar sihingga mencoba dan menjadi candu. Selain itu orang tua juga sudah memberi nasehat dan pengawasan seperti orang tua melarang anak bergaul dengan sembarang orang, melarang anak sering

(8)

Jurnal Pendidikan Tambusai 4518 keluar rumah, melarang anak bergaul dengan sembarang teman dan usaha orang tua agar anak tidak melakukan tindakan kenakalan remaja seperti orang tua memberi kebebasan kepada anak untuk sekolah dan mengambil jurusan dan organisasi yang anak minati. Selain itu orang tua juga mengikuti keinginan anaknya untuk mengurus ternak agar anak menggunakan waktunya dengan hal yang bermanfaat.

Orang tua juga sudah ada mendidik anak dengan sanksi atau hukuman seperti orang tua memberi teguran kepada anak, memotong uang jajan anak, menyita fasilitas anak, dan membuat peraturan-peraturan agar anak tidak melakukan tindakan kenakalan remaja.

Namun remaja masih tetap melakukan kenakalan remaja, hal ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya: kesibukan orang tua yang membuat anak kurang perhatian sehingga apa yang di ajarkan oleh orang tua tidak melekat kepada diri anak, selain itu rasa ingin tahu anak yang sangat besar membuat anak ingin terus coba-coba, dan faktor lingkungan yang tidak sehat membuat anak tetap melakukan tindakan kenakalan remaja.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis temukan dapat disimpulkan bahwasannya usaha yang di lakukan orang tua remaja Bunuik Kecamatan kinali Kabupaten Pasaman Barat dalam mananggulangi kenakalan remaja diantaranya mendidik anak dengan mendidik anak dengan keteladanan contohnya orang tua mencontohkan dan membimbing anak untuk melaksanakan sholat lima waktu dan membaca al-qur’an, mendidik anak dengan adab dan latihan contohnya orang tua mengajarkan membaca salam ketika masuk rumah, mendidik anak dengan nasehat dan pengawasan seperti orang tua melarang anak bergaul dengan sembarang orang, melarang anak sering keluar rumah dan usaha orang tua agar anak tidak melakukan tindakan kenakalan remaja seperti orang tua memberi kebebasan kepada anak untuk sekolah dan mengambil jurusan dan organisasi yang anak minati. Selain itu orang tua juga memberi kebebasan kepada anaknya untuk berternak agar anak dapat menggunakan waktunya dengan hal yang bermanfaat. Dan mendidik anak dengan sanksi atau hukuman seperti orang tua memberi teguran kepada anak, memotong uang jajan anak, menyita fasilitas anak, dan membuat peraturan-peraturan agar anak tidak melakukan tindakan kenakalan remaja. Namun remaja masih tetap melakukan kenakalan remaja, hal ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya: kesibukan orang tua yang membuat anak kurang perhatian sehingga apa yang di ajarkan oleh orang tua tidak melekat kepada diri anak, selain itu rasa ingin tahu anak yang sangat besar membuat anak ingin terus coba- coba, dan faktor lingkungan yang tidak sehat membuat anak tetap melakukan tindakan kenakalan remaja.

DAFTAR PUSTAKA

Deswalantri dkk (2019), Metode Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qu’an Hadis Pada Man 2 Bukittinggi, ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies.

Khosiah Dkk (2017), Presepsi Masyarakat Terhadap Rencana Pemerintah Membuka Area Pertambangan Emas Di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan

Luthfiyah & Fitrah (2017) Metode Penelitian: penelitian kualitatif, timdakan kelas & studi kasus, Jawa Barat: CV Jejak

M Ansaruddin (2018), Upaya Pendidikan Keluarga dalam Menanggulangi Kenkalan RemajaDi Desa Daun Sangkapura Bawen Gersik. CENDEKIA: Jurnal Studi Keislaman

Mahmud M. Dimyati, (2017), Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: ANDI dengan BPFE

Neolaka Amos dan grace Amialia A. Neolaka (2017), Landasan Pendidikan Dasar Pengalaman Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup, Depok: Kencana

J Maleong Lexy, (1995) Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung : PT Remaja Rosda Karya, Cet ke 5

Julia (2018), Orientasi Estetik Gaya Piringan Kacapi Indan, Sumedang : Sumedang Press

(9)

Jurnal Pendidikan Tambusai 4519 Siyoto Sandu dan M. Ali Sodik (2015), dasar metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi

Media Publishing

Sugiono (2015), Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, cetakan ke- 22(Bandung: Alfabeta CV

Wahyuni Sri (2021), Psikologi Remaj: Peanggulangan Kenakalan Remaja, Luwuk Banggai:

Pustaka Star’s Lup

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Rata-Rata Sekolah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri