USTAKAAN RSIPAI\
IilA TIMUR t.52
Ut
.4
M*nAHAILMU
Penataan Drainase Perkotaan
H,R. Mulyanto
PENATAAN DRAI NASE PERKOTAAN
Oleh :
H.R. MulYantoEdisi Pertama
Cetakan Pertama, 2013
I{A[A PENGANT&R
Buku ini ditulis dengan maksud untuk
Menyediakan buku ajar bagi para mahasiswa tingkat S-1 Teknik Sipil yang singkat dan mudah dirnengerti tentang penataan systenl drainase perkotaan
Melengkapi buku-buku yang ada yang umumnya
lebih
hanyak memberikan pengetahuan tentang drainase perkotaandari
sisimerencranakan bangunan-bangunan
hidrolik
yang, dipakai ci":ian-rsystem drainase perkotaan yang
telah
lekrih banyak diuraikandalam llmu Hidrolika, llmu
BangurranHidro!ik dan
jr:g,iperhitungan-perhitungan penentuan
dehir
secararationai
vantl banyak diuraikan dalarn llmu Hidrologi"Menrherikan wawasan
tentang
problematika. slistcrn drainascr perkotaandan
penataannya khususnyayang
banyak dihadan;di
perkotaan daerah pantai yang bersentuhan dengarr pengarul, pasang yang sangat dominan berpengaruh pada efektifitas fungsi drainase perkotaan di daerah tersebuiHarapan Fenulis buku kecil ini dapat hcrmanfaat b.rgi para praktisi bidang yang terkait.
Semarang,
)uli
2012Hak Cipta O 2013 Pada Penulis,
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekinis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.
GRAHA ILMU
Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283
Telp. :
0274-889836;0274-889398Fax. :
0274-889057E-mail :
info@grahailmu'co'iddi
Mulyanto, lI.F.
PENATAAN DRAINASE PERKOTAAN/H.R. MUIYANIO
-Edisi
Pertama-
Yogyakarta,' GrahaIlmu'
2013viii +
54 hJ-m,1 Jil. : 23
cm'lSBN:
91 B'91 9-1 56-917-2L.
TeknikI.
JuduIPenulis
DAT'TAR ISI
Fungsi
"!Sistem Drainase
Perkotaaan
10Susunan Sistem Drainase
Kota
'*4Kornbinasi Metode Pembuangan
Air
LewatOutfall
39Kolam
Retensi
4?Kapasitas Dari Sistem
Drainase
,.i,6Saluran Drainase
lnduk
SdBebarapa Gangguan Terhadap Sistem Drainase
Perkotaan
58PEI{ATAAI{ DRAII{ASE PERKOTAAII
ebuah kota yang layak dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal harus mempunyai beberapa prasarana pendukung kehidupan salah satunya adalah prasarana sistem drainase Sistem drainase perkotaan nrenjadi suatu prasarana untuk menciptakan kehidupan yang bersih sehat dan menyenangkan bagi penghuni kota yang dilayaninya.
Bagi tujuan
tersebutsuatu
sistem drainaseharus
memenuhi beberapa fungsinya yang harus dapat dipenuhinya1. Fungsi
F un gs i-fu ngsi si stem d rai nase tersebut adalah
1.1 Membuang air lebih
Fungsi ini berjalan dengan mengalirkan air lebih ke tujuan akhirnya yaitu perairan bebas yang dapat berupa sungai danau maupun laut, ke dalamnya
air lebih ini
dapat dialirkan.Ini
merupakan fungsi utama untuk rnencegah menggenangnyaair
pada lahan perkotaan maupundi
dalam parit-parit (saluran-saluran) yang menjadi bagian dari sistem drainase.I
il
Penataan Drainase Fe rkot san
Air
lebih tersebut dapat berasal dari :Air
hu.ian yangtidak
dapat terserap ke dalam tanah,tidak
mengisi waduk-waduk penyimpan airmaupun
kolam-kolam retensi,yaitu kolam
yang sengajadibuat bagi menyimpan air
sementara,"bulrrn dialirkan ke
perairan bebas'Air
hujandapat berasal dari
a. Hujan yang jatuh
langsungdi atas
lahanperkotaan itu
b.
Air hujan yang meluap ke luar dari saluran yang berasal dari luar lahan perkotaan yang meluap ke dalam daerah perkotaan' Volumeair
hujanini
dapat ditaksir iumlahnyatetapi
sebaiknya dibuat prasarana pencegahannya karena dapatmenimbulkan
kerusakanyang cukup
parahpada kota,
prasarananya, serta harta bahkan .iiwa penghuninya.Air ini
misalnya melimpas dari alur-alur sungai alam maupun buatan yang mengalir melewati pinggiran atau tengah lahan perkotaanc.
Air hujan yang mengalir langsung memasuki la- han perkotaan sebagai runoff (permukaan mau- pun air tanah) dari daerah di sekelilingnya yang sering disebut hujan kiriman' Sebaiknya dibuat sistem drainase terpisah bagi hujan kiriman iniuntuk
menghemat pembuatan'maupun
OP sistem drainase perkotaan'Hujan kiriman
ini akan dapat menambah besar kapasitas rencana sistem drainase perkotaan karena harus mem- pertimbangkan terjadinya hujan serentak pada daerah perkotaan maupun daerah tangkapandi
luarnya.Di
samping itu hujan kiriman dapat membawa masukke dalam
sistem drainaseir
1i
Penataan D rai nase Pe rkotoon
perkotaan sampah
maupun
zat-zat pencemar cukup banyak dari luar daerah perkotaan1.2 Mengangkut limbah dan mencuci polusi dari daerah perkotaan
Di
atas lahan perkotaan tertumpuk bahan po- lutan berupa debu dan sampah organik yang ber-potensi
mencemarilingkungan hidup. Oleh
air hujan yang jatuh, polutan akan terbawa ke dalam sistem drainase dan dialirkan pergi sambil dinetrali- sir secara alami. Secara alami suatu badan air seper-ti
sungai, saluran drainase mempunyai kemampuanuntuk
menetralisasi cemaranyang
memasuki/ter- bawa alirannya dalamjumlah
terbatas/batas-batas teftentu menjadi zat-zat anorganik yangtidak
ber- bahaya/tidak mencemari I ingkungan.AIiran air
akan menangkap/mengikat oksigen dari udara yang akan bermanfaat dalam penguraian zat-zat organik dalam proses oksidasi (proses aero- bik). Tetapi kemampuan ini sangat terbatas, sehing- ga tidak dibenarkan membuang limbah khususnya yang bersifat83
(bahan beracundan
berbahaya) dan atau limbah padat/sampah yang sukar terurai dan mengganggu kelancaran aliran.Ada dua jenis limbah yang memasuki/terbawa aliran yaitu
o .
Limbah padat yang terdiridari
limbah organikyang akan dapat mengalami
dekomposisi/penguraian seperti daun, bangkai binatang
o
Limbah padat anorganik yang sukar/tidak dapat terurai seperti logam, kaca hasil industri seperti plastik.t
4 Penataan Drai nase Perkotoan
Limbah ini dapat berasal dari
a.
Limbah proses industri yang sangat menimbul- kan gangguan terhadap kesehatan masyarakat.berupa
debu dari
asap cerobongpabrik
dari pembakaran bahan bakar fosil dan limbah cair dari hasil produksi hasil pencucian bahan dan lain lainb. Limbah rumah
tangga sertayang
dihasilkan oleh aktivitas kehidupan lainnya seperti limbah pasar, restoran, usaha cuci mobil dan bengkel, usaha pencucian pakaian, limbah padatan asap mesin-mesin kendaraan dan lain-lainc.
Limbah padat berupa sampah-sampah rumahtangga, pasar, guguran daun
pohon-pohon perindang kota sisa bahan baku dan kemasan industri.Kalau jenis-jenis limbah di atas masuk
kedalam
sistem drainase secaraberlebihan
prosesaerobik akan tidak dapat berjalan dengan
baik karena oksigenyang terikat oleh air tidak
akanmencukupi bahkan pengikatan oksigen akan sangat terharnbat. Banyaknya Iimbah yang masuk ke dalam saluran-saluran drainase disebabkan oleh perlakuan masyarakat yang menganggap sistem drainase dan sungai-su ngai sebagai tempat pem buan gan sam pah.
Limbah terutama limbah padat akan
sangat mengganggu kecepatan aliran bahkan menyumbat alur-alur dan menghambat penyerapan oksigen dan menghhambat proses aerobik. Terjadi dekomposisioleh bakteri-bakteri anaerobik tanpa
bantuanoksigen. Proses anaerobik
ini
akan menimbulkan pencemaranlain yaitu dihasilkannya zal
yangPenotaon Drai nase Perkotaan
beracun bagi kehidupan akuatik dan manusia seperti nitrit, sulfat serta gas-gas berbau busuk yang sangat mengganggu seperti sulfur dioksida, ammoniak.
Kehidupan akuatik di dalam air akan terhambat
dan
bahkan musnah, sumur-sumur tercemar oleh rembesanair kotor
tersebut, serta meningkatnya penyebaran penyakit yang terbawa air (water borne disease seperti kolera, disentri, muntaber, gatal serta malaria dan demam dengue)..Karenanya fungsi kedua (2) mengangkut limbah
harus disikapi dengan bijaksana bahwa
sistem drainase sesungguhnya bukan tempat pembuangan sampah.Limbah cair yang terpaksa dialirkan ke dalam
sistem
drainaseharus terlebih dulu
dilewatkan melalui suatu instalasi pengolahair
limbah (IPAL)untuk
menurunkan kandungan zal-zat pencemar agar dapat mencapai kadardi
bawah ambang batas maksimum sebelum dialirkan/dibuangke
dalam perairan bebas.1.3. Mengatur arah &
kecepatanaliran
Air
buangan berupaair
hujandan
limbah ha- rus diatur alirannya melewati sistem drainase dan diarahkan ke tempat penampungan akhir atau per-airan
bebandi
mana sistem drainase bermuara.Arah aliran akan ditentukan melewati sistem drai- nase sehingga tidak menimbulkan kekumuhan. Di- samping itu kecepatan alirannya dapat diatur sebaik mungkin sehingga
tidak
akanterjadi
penggerusan atau pengendapan pada saluran-saluran drainase.B,
Penatoan Drai nase Pe rkotoan Pada saluran drainase dari tanah dapat ditentukan kecepatan aliran di antara 0.8 m/detik agar tidak ter-
jadi
sedimentasi dan tumbuhnya gulma yang akan mengurangi pemeliharaan, sampai dengan1'5
m/detik
agar alirantidak
menggerus lereng maupun dasar saluran. Aliran dengan kecepatan ini diharap- kan dapat juga membawa kotoran dengan jumlah tidak berlebihan.Untuk menghemat lebar saluran,
apabilatersedia kemiringan lahan yang cukup, dapat dibuat saluran pasangan sehingga luas profil saluran dapat dikurangi. Kecepatan aliran dalam saluran pasangan dapat ditentukan antara
2.5 m/detik bagi
saluran pasangan batu atau bata sampai3-5
m/detik bagi saluran dari beton beftulang.Q:VxF
di
manaQ :
debit saluranV :
kecepatan aliran F:
luas penampang basahV :
C (Rxllo'C disebut koefisien kekasaran Chezy
--
untuk saluran tanah kasar
C :
30 untuk saluran tanah berumPut:
40untuk saluran pasangan/beton nilai C dapat mecapai
:90
R
:
jari-jarihidrolik :
luas/
keliling basah penam- pang aliranMisalnya saluran berbentuk segi empat :
C saluran beton/C saluran tanah
:
90140:
2'25Penataan Drai nose Perkotaon
Maka misalnya dimensi saluran dibuat sama --+ V sal
beton
:
2.25 V sal tarrah.Q sal.beton
:
2.25 Qsal tanah.1.4. Mengatur
elevasi nnukaair
tanahMuka air
tanah yang dangkal dapat meresapke dalam
ruangan-ruangan bangunandan
naikke
tembok secara kapiler atau menggenang pada tempat-tempat rendah. Pada kondisi muka air tanah dangkal, daya serap lahan terhadap hujan kecil dan dapat menambah potensi banjir.Muka air tanah yang dalam akan menyulitkan tetumbuhan penghijauan kota untuk menyerapnya khususnya pada musim kemarau tetapi daya serap terhadap hujan tinggi.
Disamping itu kalau terjadi penurunan muka air tanah akan terjadi pemadatan atau subsidensi yaitu menurunnya muka tanah
di
atas mukaair
tanah.Pemadatan
ini
disebabkan ruang antar butir dalam tanah yang tadinya terisi air akan menjadi kosong sehingga tanah memadat.1.5. Menjadi
sumberdayaair alternatif
Makin bertambahnya kebutuhan akan air makin dibutuhkannya sumberdaya air. Daur ulang air dari sistem drainase dapat menjadi alternatif pemenuhan akan sumberdaya air dengan beberapa syarat
a.
Sistem drainase tidak tercemar limbah 83.b. Sistem drainase tidak tercemar oleh
atau menjadi penyebarbakteri
patogen penyebab penyakit menular"c.
Pencemaranmasih dalam tingkat
ekonomis untuk diolah sebagai sumber daya air.7
8 Pe nataan Drai nase Pe r kotaon
1.6. Di daerah pebukitan sistem
drainasemenjadi salah satu prasarana
mencegaherosi
dan gangguanstabilitas
lereng Runoff permukaan akibat hujan yang jatuh jatuh pada daerah pebukitan akan mengalir dengan ke- cepatan tinggi kalau tidak mengalami hambatan cu- kup dan menimbulkan erosi permukaan. Kecepatan aliran runoff akan melebihi kecepatan kritis tanah permukaan apalagi kalau tanah sudah mengalami penggemburan di musim kemarau sebelumnya atau tidak cukup terlindung dari proses erosi membentuk alur-alur erosi beruparills
(rivulets) maupun galur- galur yang lebih besar (gullies). Runoff yang mem- bawa hasil erosi akan memasuki drainase (alam)di
daerah tersebutyang
mempunyai kelandaian aliran yangjuga
biasanya cukup curam.Aliran
di dalamnya akan mempunyai kecepatan yang deras sehingga menimbulkan erosi terhadap dasar dan kaki tebing sungai. Kikisan pada kaki tebing akan menimbulkan longsoran tebingdi situ.
Longsoran tebing sungaidan
lainnya jugadipicu
oleh tekan- an air pori yang menjadi jenuh pada lereng-lereng yang akan menyebabkan Iiquefaksi yaitu hilangnya tegangan geser antar butir tanah pada lereng yang tersusun dari tanah non kohesif atau dilampauinya limit cair (liquid limit) pada tanah lempung yang ko- hesif.Untuk mengendalikannya diperlukan pembuat- an sistem drainase teknis bagi menata aliran runoff permukaan maupun aliran di dalam saluran.
Penataan Drai nase pe rkotoan
Sistem drainase teknis akan meliputi
i.
mengarahkanrunoff
permukaan semaksimalmungkin ke dalam
saluran drainase (tersier) terdekatii.
membatasi kecepatanaliran dalam
sistem drainase tidak melebihi kecepatan kritis tanah saluran.iii.
Mengusahakan pematusan air dari tanah lereng agar tidak menimbulkan tekananpori
berlebih misalnya dengan pematusanhorizontal
dan lain-lainKalau kecuraman dasar aliran terlalu besar dan menimbulkan kecepatan aliran yang
terlalu
besar dapat dilakukani.
penjenjangan aliran dengan membuat saluran berjenjang (cascade)ii.
membuat bangunan2 pelenyapenerji
(drop structure)iii.
membuat parit deras yang dilapisi pasangan atau beton bertulang agar dapat menahan kecepatan yang besar ( untuk pasangan batu +/_ sld 2.5 m/dt. Lapisan beton bertulang 3.5 m/dt atau lebih) Dengan ditata dan diaturnya arah serta kecepa- tan aliran pada daerah pebukitan serta dipasangnya bangunan-bangunan
revetment pelindung
maka erosi dan longsoran akan dapat terkontrol di situ.10 Penatoan Drai nase Perkataan
2. Sistem Drainase Ferkotaaan
2.X. Sistem drainase perkotaan menurut ke' gunaannya dapat digolongkan meniadi dua
macami.
System yang hanya melayani pembuangan bagi air hujan saia (storm drainage)System
ini
direncanakan dengan kapasitas cu-kup untuk
rnengevakr:asiair huian
dengan frekuensi yang direncanakan- Penentuan frekue- nsidi
bawahini
tergantungdari
kondisi lokal setempatdan pada
keyakinan perencananya tetapi juga dipertimbangkan biaya pembuatan sistem drainase-a. Daerah penrukiman curah huian
yangharus dievakuasi dari frekuensi
makimum
5 tahunan
b.
Bagi daerah komersialdiambil
frekuensi curah hujan maksimum '10 tahunan yang harus daPat dievakuasic. Untuk
daerahindustri diambil
frekuensicurah hujan maksimum '10 tahunan yang harus daPat dievakuasi
Pada daerah dengan
dua
musim yang sangat berbeda, musim huian dan kemarau keberadaan sistem drainaseini
nampak seperti suatu pem- borosan karena akankering
pada musim ke- marau. tetapi dengan systemini
pencemaranke
dalamair
tanah dapat sangat dibatasi-Air
tanah masih men.iadi sumber daya air yang sa- ngat penting di daerah perkotaan dan pedesaandi
lndonesia.Untuk
memberikannilai
lebih,Penotaan Drai nase Perkotaan
system
ini
dapatdi beri
fungsi tambahan se- bagai system pengisian ulang air tanah apabila terdapat sumberdaya air yang dapat dimanfaat- kan untuk keperluan tersebut rnisalnya dengan mengalirkanair
sungaidi
dekat perkotaan ke daerah perkotaan untuk nnengisi air tanah.Keuntungar) sistem drainase air hujan ini mudah dibuat dan dibersihkan
Kerugiannya adalah memerlukan lahan dengan luasan yang cukup besar, mudah kemasukan dan dimasuki limbah khususnya sampah perkotaan
ii"
Sistem drainase untuk air limbah (sewerage) Systemini
melayani penampungandan
pem- buangan air limbah perkotaan untuk kemudiandialirkan ke
dalam sebuah instalasi pengolahair limbah
(IPAL).Di
dalam |PALair
limbah akan diprosesuntuk
diturunkantingkat
kan- dungan bahan pencemarnya agar memenuhi ketentuan tentang baku mutu air agar kemudian dapat dialirkan ke dalam perairan bebas. Sistem drainase untukair
limbahini
biasanya dibuat tertutup/tertanamdi
bawah permukaan tanah.Keuntungannya:
r
tidak menimbulkan pencemaran,.
tidak mengganggu estetikao
dibuat kedap air agar air di dalamnya tidak meresap ke luar dan mencemari air tanah.Kerugiannya adalah:
o
Lebih mahal biaya pembuatannya.o
Sukar dibersihkan dan dipelihara. Di dalam saluran tertutup lebih banyak terjadi prosesit
12 Penataan Droi nase Pe rkotaan pembusukan anaerobik
yang
menimbul- kan gas-gas beracun yang berbahaya bagi para pemelihara saluran yang memasukin-ya.
Cas-gasini
bersifat mudah terbakar, sehinggabila terjadi
konsentrasi pekat di dalam saluran akan dapat menimbulkan le- dakan apabila tePercik aPi.Untuk
memudahkannya,pada
interval panjangtertentu (20-25m) dari
panjangsaluran
dibuat
lubang masuk (man hole)bagi jalan
akses masuknyapara
pekerjapemelihara sistem
drainaseserta
untuk secara periodik dibuka untuk melepaskan gas-gasvolatile
(mudah terbakar) sepertimetan, yang terbentuk karena
prosesanaerobik agar tidak menimbulkan bahaya peledakan mauPun Peracunan'
Saluran-saluran
tertutup dapat
menjadisarang dan tempat berbiaknya
tikus
yang membahayakan kesehatandan
dapat me- nimbulkan kerusakan.Pemisahan sistem drainase menjadi dua macam tersebut mempunyai konsekuensi menjadi ma- halnya pembuatan, operasi dan pemeliharaan- nya. Keuntungannya adalah kota menjadi lebih sehat nampak lebih bersih dan rapi'
Optimalisasi dari keuntungan dan kerugian dua system terpisah,
yaitu
membuat sistem drain- ase gabungan seperti yang adadi
lndonesia' Systemini
dibuat terbuka untuk memudahkan pembersihannya tetapi efek sampingnya malah merangsang masyarakat memanfaatkannya se-1il.
Penotoan Droi nase Pe rkotoan
bagai tempat rnembuang limbah baik cair mau- pun padat yang menimbulkan gangguan terha- dap kinerjanya. Disamping itu air buangan dari system gabungan
ini
ketika dibuang memasukiperairan
bebasmasih
mengandung limbah/pencemar dengan kadar yang tinggi dan mem- bahayakan keseimbangan lingkungan hidup.
Untuk buku
ini
hanya system gabungan yang akan dipelajari karena masih lazim dipakai di Indonesia.2.2. Menurut letaknya sistem drainase dapat digolongkan meniadi
1-
Sistem drainase terbuka yangdibuat
dengan permukaan aimya tidak ditutupi dan dibuat di atas permukaan tanah- System ini mudah dima- sukisampah perkotaan dan pencemar lain. Sys- tem terbuka dibuat bagi drainase air hujan mau- pun pada (sebagian) sistem drainase gabungan.Keuntungannya adalah mudahnya pembuatan dan operasi serta pemeliharaannya.
2.
Sistem drainase tertutup yang dibuat terpendam dibawah permukaan tanah. Systeminideterap
kan pada sistem drainaseair
limbah yang ter- pisah dan sebagian terpisah (system gabungan) terutama pada saluran tersier dan sekondernya.Keuntungannya:
.
Lebih sedikit memerlukan luasan lahan yang mahal harganyao
l-ahandi
atasnya dapat dimanfaatkan misalnya sebagaikaki lima, lahan parkir bahkan
di atasnya dapat didirikan bangunan,3
E
14 Petwtsan Drainose Pe r kotoan
.
Pada sistenr drainase tertutup dapat dihemat peman- faatan lahannya, karena di atasnya lahan dapat di- manfaatkan bagi keperluan lain misalnya kaki lima (pede$rian) dan tempat parkir kendaraan.3" Susunan Sistern Drainase Kota
3.1.
Sebuahsistem drainase perkotaan
yang lengkap akanterdiri dari:
1.
Saluran/parit drainasetersier yang
berfungsi sebagai parit-parit pengumpulyang
langsungdari
runoff lahan perkotaan serta saluran/pipabuang dari
penghasillimbah
(rumah-rumah dan sebagainya). Setiap saluran/parit melayani areal seluas 5O sampai dengan maksimum 100 hektar saia Pemeliharaan parit tersier menjadi tanggung jawab konrulnitas desa/kampung yangdilayaninya. Apabila daerah layanan
terlalu luas akansulit
mereka melakukan kerjasama untuk memel ihara saluran tersebut"Penataon Drai nase Pe rkotoan
2.
Saluran sekonderSaluran sekonder menampung air dari beberapa saluran tersier di dekatnya untuk dialirkan lebih jauh ke
hilir
(saluran induk drainase).Sebuah saluran sekonder direncanakan untuk melayani tidak
lebih
(maksimum) seluas 5000hektar dan lebih baik kurang dari
luasantersebut. Dengan alasan sulitnya mendapatkan tanah
di
perkotaan serta padatnya perumahandan
infrastrukturdi
dalamnya maka denganmembatasi luas areal yang dilayani,
akan dapat dibatasi luas tampang aliran dan panjang saluran. Dengandemikian biaya
pembuatan, operasidan
pemeliharaan dapat disesuaikan dengan dana tersedia.3.
Saluran induk drainaseSaluran
induk
menampungair dari
saluran-sal u ran sekonder dalam system yan g selanj utnya dibuang ke dalam perairan bebas.
Sebuah sistem drainase kota melayani kira-kira 20.000 ha luasan kota agar mudah pembuatan jaringan & pengelolaannya.
Di
samping itu pe- nyediaan lahan bagi sistem drainase perkotaan sangat terbatas.4.
Subsystem drainaseUntuk melayani daerah perkotaan
seluas20.000 ha atau lebih dapat dibagi
menjadi beberapa system lain sesuai kebutuhan kondisitopografinya. Masing masing system
akan menjadi subsystem drainase kota tersebut.15
Perairan bebss
1I
outfallt
1+
Tssicr Selonder Bangunan drain.
+
la tl.l.!to DiDl HE
Gambar I
Penataan Droi nose Perkotaon
c.
Perlunya suatu tingkat keamanan yang baik dari areal perkotaan yang dilaya- ninya. Dengan membaginYa ke dalam unit-unit seluas kira-kira 20000 hektardengan
masing-masing memPunYai sistem drainasenya sendiri, akan men- jamin bila terjadi suatu kegagalan atau gangguanpada
sistem drainase dari satu subsystem, tidak akan mempenga- ruhi subsystem lainnYa.d.
Walaupun lahan perkotaanitu
relatipdatar, tetapi pada luas Yang
besarakan terdapat Perbedaan
elevasitanah yang
cukup
berarti yang dapat mempengaruhi penentuanmuka
airnormal untuk
masing-masing bagian lahan lahan perkotaan.Muka air
normal adalah elevasiair
padasuatu daerah (subsystem) drainase yang di- pertahankan/direncanakan agar subsistem drainase
dapat
berfungsioptimal
dalam memenuhi fungsi-fungsi nya.Misalkan areal perkotaan
dibagi
menjadi dua bagian dengan elevasi muka air yang berbeda cukup besar, perlu ditentukan ele- vasi mukaair
normal masing-masing yang berbeda :Misalkan elevasi subsystem
I lebih
tinggi dari elevasi subsystem Il.Pada kondisi ini penyelesaian dapat dilaku-
17 16 P e nataan D r ai nase P e r kotaan
Luas subsystem yang satu dengan lainnya tidak perlu
sama
Batas masing-masing subsystem satu cle_
ngan lainnya ditentukan
secara praktis'Uut
un
berdasarkan batasan luasan daerah layanan. Sebagai batasantar
subsystemdipakai
prasarana-prasaranakota
sepertijalur-jalan, tanggul, alur
drainase alam'punggungan topografis
dan
lain-lain fitur topografisiii. Untuk
perkotaan dengan tata ruang yangrapi
penentuan subsystem dapat didasar- kan pada peruntukan areal misalnya sub- system daerah industri, subsystem daerah komersial, subsystem daerah pemukiman tertentu, subsystem daerah terbuka hiiausebagai daerah resapan dan lain lain'
iv.
SetiaP subsYstem daPat dibuata. berdiri
bebas denganmemiliki
pintupembuanganioutfall
masing-masing sehingga setiap subsystem akan mem- punyai kebebasan beroperasi tidak ter- Pengaruh satu dengan lainnYa;b.
Dapat iuga dua ataulebih
subsystem tergabung dengan hanYa memPunYaisebuah outfall bersama'
Pemisahan
satu
subsYstem dengan subsYstemlain
berPedoman bahwa luas daerah layanan setiap subsystem mencakup pating besar 20000 hektar' Alasan dari Pembatasan ini adalah : ll.i
,t'r: . I- ii
.H". ,....,;rtJ.",..:l.r,T
kan sebagai
berikut:
18 Penatoon D roi nase Per kotaan
aI I t a I aa a a t I aa I a aa I aI at a Ia a
ii a^".t 4^,t.-^-a
"aaa'';s:;=:; :;:;'
:!
Subsist.IIl!
outfallA.
Gambar
ll
Bila
subsYstemI hamPir sama
luasdengan subsystem
ll,
masing-masing akan mempunyai sistem drainase sendiri yang lengkap dan bebas sehingga keamanan satu samalain tidak
saling tergantunS' Systemini
mahal karena akan memerlukan beaya pembuatan, operasi dan pemeliharaan dua buah system dengan bangunan pembuang atau outfall masing-masing'System
ini baik
dilaksanakanbila
luassubsystem
I jauh lebih sempit
daripada subsystem ll.Pada system ini air lebihan dari subsystem I akan dialirkan secara gravitasi ke subsystem
ll
untuk kemudian bersama sama denganair
lebihandari
subsystemll
dibuang keluar.
B.
Penataon Droi nase Perkotaan
t9
lr. ltlcll*ito tIll.llf, Rtkkmti ld[rn R(nd.h
Gambar
lll
C.
Gambar
lV
System ini dibuat apabila subsystem
ll
lebih sempit dari subsystem IPada system ini air lebihan dari subsystem ll diangkat dengan pompa untuk dimasukkan ke dalam subsystem I. Kemudian air lebihan
dari kedua
bagianitu dibuang
bersama sama melewati satu outfall.Penataan Drainase Perkotaan
5.
Bangunan-bangunan drainaseBangunan
pembuang dari satu
saluranke
dalam saluran yangleblh
besar misal- nyadari
saluran tersierke
dalam saluran sekonder,dari
saluran sekonder ke dalam saluran induk drainase. Bangunanini
um-umnya berupa
bukaandi ujung
saluran saja dengan kapasitasaliran yang
diten-tukan yang
diperkuatdi tepinya
dengan penguatdinding
dan dasar' Bangunan ini<lapat difungsikan
juga
sebagai bangunan pembatasdebit'
Bangunan pembatas debit direncanakan mempunyai kapasitas rnaksi- rnum tertentu dalam meneruskan aliran kehilir.
tujuannya a<lalah agartidak
seiuruh aliran air buangan dapat langsung menujuke
bagianhilir dan
menimbulkan genan- gan tinggi di tempat terendah sedangkan di hulunya tidaktirnbul
genangan' Jadi gena- ngan akan diratakan ke seluruh bagian la- han yang dilayani sistem drainase, khusus- nya daerah rendah dan datar'ii.
Bangunan Pencegah arus balikSeri ng terjadi muka ai r dalam sebuah sal uran sekonder akan lebih rendah daripada muka air dalam saluran induk drainasenya karena terjadi huian lebat pada suatu bagian lain dari daerah layanan saluran induk drainase' Air akan mengalur balik memasuki saluran sekonder
tersebut. Untuk
mencegahnyaperlu dibuat
sebuah bangunan berpintu paclauiung
saluran sekonder yang dapat 20 21Salurrn Sekondcr $
Tersicr r
+
Bila debit saluran tersier beslr, air mclu*p karena dibattrsi alirannya oleh bangunan penrbatas debif ke dalam sal. sekondrr
Pot. A
Bangunan pembatas deblt
lr. Mulvrnto Dipl. HSi
-"r're
::i --'tr,a: ::::'j j{{.1 .: J i) a
----_--+nr' /'{.r-,.'.,*.'.r--Jl\- rcvelmenl
ilt.
Gambar V
Bangunan penguat tebing atau
dasar (revetment) saluran drainaseBangunan penguat
tebing
atau dasar (re- vetment) merupakan pelapisan permukaan tanah tebing dan dasar alur drainase beru- pa konstruksi dinding dari pasangan batu, pasanganbata,
pasanganbeton
maupun beton bertulang. Khusus bagi pasangan be-ton
dan beton bertulang biasanya berupa pelat-pelat pracetak (precast) dengan lebar antara 1.00 sampai dengan2.00 m
untuk Penotaan Drai nase Pe rkotaanmembuka
dan
menutup secara otomatis (klep). Sebagai contoh letaknya lihat a pada gambar Vl.A
t_
22 Penatoon Droi nase Pe
rkotaan
lebih mempercepat pelaksanaan dan stabi- litas terhadap muai susut. Revetment dapatdilakukuan dengan sekalian
membentuk tampang lintang dengan membuat seluruhalur
dengan beton bertulang pracetak de- ngan penampangU
dengan panjang ma- sing-masingprofil
1.00m agar tidak terlaluberat dan
memudahkan pemasangannya' Disampinguntuk
memperkuat dasar dantebing terhadap erosi aliran,
revetmentdapat digunakan memperkecil
tampangaliran dengan membuat
kecepatan yangdiijinkan
menjadi lebih besar. (lihat I'3)Penataan D rai nase Pe rkotaan
jalan
rnasuk ke jalan/gang serta halaman- halamandi
sepanjang alur tersebut. perlu dibuatkan jalan masuk untuk menghubung- kan halaman-halaman dan gang-gang terse- but dengan jalan di depannya yang menyi- lang alur drainase tersebut.Pembuatan konstruksi penyambung jalan masuk
itu
disyaratkantidak
mengurangi penampanglintang alur drainase
mau-pun
kecepatan alirannya, sehingga tidak dibenarkan memasang gorong-gorong dan jembatanberpilar atau
kepala jembatan yang mempersempit lebar penampang alir- an alur drainase.Kalau ini tidak diindahkan akan terjadi ke- hilangan
enerji aliran waktu
mengalir di bawah tampang yang menyempit sehingga mengganggukinerja
drainasedan
dapat menimbulkan penyumbatanakibat
sedi- mentasi dan sampah yang tersangkut.v.
Pelenyap enerjiPada 1.6. disebutkan,
salah satu
fungsi sistem drainase adalah menjadi salah satu prasarana mencegah erosidan
gangguan stabilitas lerengpada
daerah perbukitan dengan membuat sistem drainase teknis dengan syarat tertentu yang akan mampue
menghindari terjadinya runoff permu-kaan semaksimal mungkin
dengan mengarahkannyake dalam
saluran drainase (tersier) terdekat23
Sal. induk drainase I
il
A
+
t*
iiit ii
i
a
,i
tertutuP terbuka KleP Sal. sekondcr
drainase
Pot' ACarnbar VI
iv.
Penyambung jalan masukAlur
drainase yang dibuatdi
sepanjang sisikiri dan
kananialan umum
menggangguGorong 2
Cbr.VI
?4 Penataan Droi nose Per kot oan
. membatasi
kecepatanaliran
dalam sistem drainase tidak melebihi kecepat- an kritis tanah saluran.Kalau dasar aliran terlalu curam
dan menimbulkan kecepatan aliran yang terlalu besardapat dilakukan
tindakan-tindakan sebagai berikuta.
penjenjangan aliran dengan membuat saluran berjenjang (cascade) :Aliran akan dibuat melewati alur drain-
ase menuruni
lerengcuram
dengan dibuat berjenjang sehingga kecepatan alirannya menjadi cukup kecil dan ti- dak menimbulkan erosi pada dasar dan lereng saluran.Penatoon Droinose perkotaan
b. membuat
bangunan_bangunan terjun dan kolam penenang sebagaipul"ny"p
enerji (drop structure).Apabila
jenjang_jenjangcukup
tinggikarena tajamnya lereng aliran, ii
bawah
masing_masing jenjang/anaktangga aliran dibuat terjunan
dankolam
penenang(drop
structure) un_tuk
melenyapkanenerji
gerus karena jatuhnya/terjunnyaair
misalnya mern_buat kolam
denganlebar
(L)dan
ke dalaman yangcukup di
bawah terju_nan dengan revetment untuk meredam enerji terju nan tersebut.
25
PPilTISDi\I
Cambar
Vll
CascadeCambar
ylll drop
structurePenotaan Drainase Pe rkotoan
c.
Membuat Parit deras (chute)Parit deras dibuat sebagai alternatif saluran cascade
pada
lereng sangatcuram'
Parit derasdilapisi
pasanganbatu atau
beton bertulang agar dapat menahan kecepatan yang besar ( untuk pasangan batu +/-sld2'5
m/di. lapisan beton bertulang 3'5 m/dt atau lebih) Bagi parit deras dengan lereng yang sangatcuram, untuk
memperkecil enerji dan kecepatan aliran serta daya Serusnya' pada dasar parit deras dipasangi blok-blokkontrol (baffle blocks)
sebagai peredam enerii tersebut (energy disssipator)'Penataan Drai nase Perkotaan
PPMISDM
Gambar X Parit deras dengan baffle block
v.
Pintu pembuang utama (outfall)Outfall atau
bangunan pembuang utama ini dapat berupa :a.
Bangunan outfall terbukaOutfall
terbuka hanya berupa bukaandi
ujung saluran drainase utama yang menghubungkannya dengan perairan bebas.Bukaan ini diberi
revetment pada keduatebing
maupun dasarnyauntuk menjaga stabilitas
bentukdan
dimensinya terhadaperosi
dan pengendapan.26 27
PPMISDM
Gambar
lX
Parit deras28 Penataan Drai nase Pe r kotaon Penataan Drai nase Pe rkotaan
(rnaksimum) permukaan air
di
dalanr per- airan bebas oleh efek pembendungan yang terjadi.Hal ini akan berakibat :
. Terjadi
luapanke luar alur
drairrase primer dan sekonder yang dapat meng- akibatkanbanjir di
sekitarnya (banjir rob).o
Terjadi penyusupanair
laut ke dalam sistem drainase danair
tanahdi
seki-tarnya sehingga menimbulkan
pen- cemaran terhadap air tanah yang masih banyak dimanfaatkan sebagai sumber air.Untuk mencegah backwater seperti diurai- kan di atas, pada bukaan outfall dapat dipa- sang konstruksi
pintu.
Pada daerah pantai konstruksi demikian disebut konstruksi pe- nahan pasang (pintu penahan pasang atau arus balik).Konstruksi penahan pasang dan arus balik sebaiknya harus
dapat bekerja
otomatik maupun dioperasikan secara man ual dalam membuang air ke hilir.Alasannya adalah ;
o
Dengan kemungkinan pengoperasianmanual akan ada
petugas operator yang selalu bekerja setiap saat, khusus- nya pada waktu-waktu terjadi backwa- ter dan pada musim banjir. Petugas ini akan selalu siaga untuk mengoperasi-29
l0
o
b. Outfall berpintu
Apabila muka air di dalam
Perairan bebas dapat berfluktuasi merrjadi lebihtinggi daripada muka air di
dalamsaluran induk karena
o
Terjadi banjir (pada perairan bebas berupa sungai dan danau)Terjadi pasang naik Yang menyu-
sup ke
dalam saluran Pembuang primer (pada Peairan bebas beruPa muara sungai/tide reach/alur Pa- sang surutdan
laut) Yang disebut rob.Pembuangan
air dari
saluraninduk
drai-nase
ke dalam
perairan bebas dapat ter- hambat karena terjadi arus balik/backwater dari perairan bebas ke dalam saluran drai- naseprimer
pada saatterjadi
peninggiantrr, Muh'snto Dipl tlE
Gambar
Xl
Out/et terbukail
30 Penataon Drainase Perkotaan
kannya
jika terjadi
kegagatan tenagalistrik
dan atau mesin penggerak oto- rnatiknya.Di
sampingitu
dengan ke- hadiran mereka akan selalu terdeteksi kebutuhan pemeliharaan, kerusakan, gangguanteknis dan
lain-lainnya se-hingga dapat segera diatasi.
Petu-gas-petugas
tersebut dapat
tersebut melakukan pencatatandata
hidrologi seperticurah hujan
ketinggian nnuka air sungai dan debit banjir secara ber- kesinambungan, gangguan teknis yangterjadi dan melakukan
pembersihan sampah-sampah yang mengganggu ali- ran dan operasi pintu.Pintu penahan pasang dan arus balik dapat bekerja secara
otomatik,
rnem- Lrukauntuk
mengalirkanair
buangan ke hilir dan menutup jika elevasi muka air dihilir
lehrih tinggi daripada di hulu- nya. Dengan sensor pemindai muka air ditentukan prosedur buka tutup secara otomatik dengan mesin-mesin listrik.Debit saluran primer terutama ditentu- kan oleh curah hujan yang fluktuatif be- sarnya. Demikian juga sungai sebagai perairan bebas mempunyai debit yang sangat fluktuatif. Terjad i nya debit-debit di atas tidak berinterval teratur. Walau- pun dalam hal perairan bebasnya laut dengan interval kejadian pasang naik teratur (12
jam
atau 24 jam sekali) teta-Penataan Drai nase pe r kotaan
pi
tetap saja fluktuasi mukaair
dalarn salurantidak
menentu kapan terjadi dan besarnya. Otomatisasi operasi pin_tu-pintu
penahan pasang dapat men- gakomodasi ketidak teraturan tersebut dan bereaksi dengan cepat..3.2. Konstruksi penahan pasang dan
arusbalik
Tipe-tipe konstruksi ini yang banyak dijumpai :
'1. Bangunan dengan hendung
karet/kemhrang kempis (inflatable rubber dam)Panjang bendung karet dapat dibuat mencapai bentang '100m, bahkan dapat
dibuat
sampai dengan 200m dengan memakao membran yang khususdibuat.
Ketinggian bendung biasanya kurang dari 5.00m walaupun clapat juga dibuat dengan ketinggian sampai 10.00m31
Brndrtrt Lrr!t
!I - 5hr-- +
Bendung maupun mengalir
Gambar
XII
Bendurig t;:rr,:tkaret dapat diatur
secar;l otornaiikmanual untuk
mengempisagar
airke hilir
bersama sedimen pacja saat32 Penotaon Drainase Perkotaon debit besar dari hulu dan elevasi air
hulu
lebihtinggi dari elevasi air hilir. Bendung
akan mengembang kembali apabila elevasiair hilir lebih
tinggidari
elevasiair hulu
--+tidak
ada debit limpasan yang harus dialirkannya ke hilir.Kelebihan dari tipe ini
i.
pada saat mengempis sedimen dan sampah dapat terbawa kehilir.
Sampah dapat me- limpas di atasnya bersama air kalau elevasi air hulu terus meninggi dan dapat melimpas kehilir
apabila tinggi jagaan (freeboard) di atas bendung cukup dapat mengakomodasi kenaikan elevasiair hulu
tanpa melimpas ke luar a[ur.Biasanya limpasan kecil dapat
diijinkan
di atas bendungyang
mengembang. Tetapi limpasandi
atas20%
akan menimbulkan vibrasi/getaranyang dapat
mengganggu stabilitas karena interaksi air dan bendungdan menimbulkan
kerusakan membrane karet dan pondasi bendungnya. Pada prak- tiknya sebuah sirip sebagai deflektor dibr-ratdi
permukaanhilir
bendung untuk menga- rahkan limpasan kehilir
sebagai pencegah vibrasi.5irip ini
ciapat mencegah terben-tuknya
tekanan negatifdi hilir
bendung karet ketika terjadi lirnpasan air.Karena
itu untuk
meneruskandebit
besardari hulu bendung dikempiskan
rneng- hindari getaran yang merusak tadi.Penotaan Drai nose perkotaon
ii.
Lebih cepat dibuat dan relatif lebihbiayanya murah
iii. Cukup efektif
mengempang susupan air asinUntuk
mencegah susupanair asin
dari bawah konstruksi bendung gerak maupunbendung
karet,tinggi
pengempangan didalam
forebay harus dlperiahankan agar memenuhi syarat minimum sbb :Pada suatu
titik p
pada dasar sungai dibawah konstruksi akan terjadi
suatu keseimbangan tekanan air tawaidengan air asin-*
p (h +6h)
:
h (p+&)p :
berat jenisair :
1h :
selisih berat jenis air dengan air asin:
0,031 (h+6h)
:
h(r +
0,03) __+6h :
0,03h.iv.
Pengisian bendung karetBendung karet dapat digelembungkan/di isi dengan
air,
udara atau keduany"d"ngrn
tekanan rendah biasanya 4 sampai dengan 10 psi (0.3-
0.7 atm)a.
Pengisian dengankolom air
dengansetinggi 30 40 di atas
puncakbendung cukup
menggelembungkan bendung karet. Setelah penuh bendung akan berbentuk seperti tetesair
mata (Cbr.X,) karena berat airdi
dalamnya.33
b
Bendung karet diisi air courtesy Wikipedia Penataan Droi nase Pe r kotaan Karenanya
dibuturkan landas
betotiyang lebih lebar (Cbr'X b')
Keuntungan:
. Karena beratnYa air
Pengisibendung lebih lembam'
tahanterhadaP Setaran'
r Seluruh
PanjangPuncak
mercu bergerak naik turun bersama'.
Dapat berfungsi kalau aliran Iistrik terganggu.Kelemahan:
o BiaYa Pembuatan lebih
mahalkarena butuh PomPa air Yang lebih
mahal, landas beton (sill)
Yang lebih lebar'r
Pengisiandan
PengemPisan me- merlukan waktu lebih lama. Di
negara dengan musirn dingin keutuhan bendung terancarn olel'l Pembekuan air di dalarn bendung- nya..
Dapat mengalami vandalisme (Pe- rusakan).Penatoan Drai nose Perkotaan
b.
Pengisian dengan udaraPengisian udarakedalam bendungkaret dilakukan dengan blower. penampang bendung yang,mengembang berbentuk lingkaran sehingga landas beton (sill)
nya lebih
sempitdari
bendung yang diisi dengan air, demikian juga bentuk membran juga lebih pendekTipe
ini
lebih disukai karenao
dapat dikembang kempiskan lebih cepat dano
tidak terpengaruh pembekuan Keuntungan:o
Lebih cepat dikembang kempiskano
Pembuatan lebih muraho
Memerlukan enerji lebih sedikit.
Enerji dapat menggunakan tenaga suryaKelemahan:
.
Timbul vibrasio
Pemasangandeflector
dimaksud- kanuntuk
memecah arusair
dan pembentukan tekanan negatif di bawah arus air limpasan yang me- nimbulkan vibrasi.o Pada pengempisan
penurunanpuncak bendung tidak
merata (tengah-tengah nya men urun)o
Vandalisme34 35
a Gambar
Xlll
36 Pe nataan Dr ainase Pe r kotoon
Gambar XIV Bendun
g
karet diisi udara Courtesy Wikipedia2.
Bendung penahan pasang dan arus balik berupa bendung gerakBendung gerak dengan limpasan undersluice
dan merupakan upsteam control
structureuntuk mempertahankan elevasi air huluforebay water surface pada ketinggian tetap karena : Angkutan sedimen akan dapatditeruskan ke
hilir b"rrum air
sehingga akan sangat mengurangi terjadinya agradasi sungaidi
hulu bendung'i.
Pemasanganpompa sebagai intake
dihulunya akan efisien karena
ketinggianhisap pompa akan dapat diatur tetap'
ii.
Susupanair asin dapat
dicegah agar ti-dak
mencapai intake pada bendung yang dilengkapi denganpintu
pengambilan (in- take).iii.
Dapat terbentuk (rangkaian) pembendung- an yang akan menjadikanalur
sungai itu (bagian dari) waduk panjang atau long stor' age yang dapat menyimpanair
tawar didalamnYa'
Penataan Drainase Perkotaan
Kecil kemungkinan
terjadi
luapanke
luaralur sungai oleh efek
backwater akibat pengempanganoleh
bangunan bendungdan
dengandemikian
menghemat pem- buatan tanggul banjir.SodurB g(rLi pjnts d.tgrn : P6iii hnrrtrp
h+6lt h+6ht o
S.diH lartrrr lilllkl] olaf, ditu lnHL lr U{ly[to DlF alL nd.bfrril Ldr: R.rd$
37
Gambar XY Bendung radial
Untuk
mengalirkanair ke hilir
pada saatterjadi debit
besardari hulu,
pintu-pintudapat diatur secara otomatik
maupunmanual untuk membuka dan
mengatur besarnya bukaan sesuaidebit
yang harusdilewatkan, dan kemudian
menutup kembali apabila tidak ada debit limpasan.Tipe pintu
yang dapat dipakai tergantung pada tinggi pembendungan, lebar bentangdan lain.
Pada gambardi
bawah contohbendung gerak dari tipe radial
(tainter gates).PGiii tcrbukr utraut D.l{Glrr drhit dsn .rdin.n
Penotaon Droi nose Perkotaan Penataan Drai nase Perkotoan
Kombinasi Metode Pembuangan Air
Lewat Outfall
Menghalangi susupan
air
asin atau aliran/arusbalik ke hulu
dengan sebuah konstruksi penahan pasang/pintu penahan pasang atau arusbalik
ini akan menimbulkan suatu konsekuensiyaitu
pada waktu pintu penahan pasang atau arus balik tertutup, yaitu pada waktuair
pasang naik maksimum akanterjadi
pengempangandebit dari hulu
sungai.Pada waktu debit tidak terlalu besar, volume yang akan terempang akan cukup tersimpan sementara
di
dalamalur
sungai sendiri,dan
sebagian akan meresap mengisiair
tanah,tidak
akan meluap ke luar alur sungai (Vide Cbr Xll. tinggi pembendungan maksimum).Pada
waktu terjadi aliran debit besar
darihulu,
kapasitas simpanalur
sungai mungkin tidak akancukup, walaupun
sudah diperbesar dengan penyediaan bantaranbanjir di
sepanjang sungai, yang diamankan dengan tanggul pencegah luapan(vide Cbr. XV). Untuk membantu
menampungvolume dan
menurunkan elevasi permukaan air yang terempang, dapat dilakukan tindakan-tindakan seperti diuraikandi
bawahini
:1.
Pembuangan air dengan pompa :i.
Pompa dapat dipasang dengan kapasitastertentu untuk menurunkan volume
airyang
terempang, dengandemikian
juga menurunkanelevasi
permukaannya agartidak
melimpaske luar alur,
pada waktu konstruksi penahan pasang tertutup.38 39
4.
3.
Pencegahan susupanair asin dengan
pintu penahan pasang(tidal/salt
barrier)ini
dapatmembantu mencegah tercemarnya sumberdaya air tawar baik air permukaan maupun air tanah yang khususnya di daerah lahan rendah dataran pantai yang sangat kurang jumlahnya terutama pada musim kemarau'
Dengan membuat konstruksi pencegah susup-
an air asin
pada muara sebuah sungai akan terbentuk suatu genanganair
tawardi
dalam alur drainase induk dan muara.
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber- daya air tambahan atau alternatif untuk me- masok kebutuhan air Perkotaan'.
berfungsi mengisi ulang (recharge) air tanahdi
sekitarnYa.Courtesy WikiPedia
Gambar XVI Bendung Radial
40
Penataon Drainose Perkotoanii. Pompa dapat pula dipasang
untukmenambah kapasitas limpasan bangunan Penahan Pasang, aPabila :
' l":ftJi111,,:::-,"::[::,:li::
yang cukup
besar kapasitasnya, atau terbatasnya lahandi
sepanjang sungai untuk bantaran banfir'
.
Padawaktu terjadi
curah hujan yang besarnya melebihi presipitasi rencana (P*n*n,) yang menyebabkan Q*ne",)
Q*n."n''
Kombinasi Pembuangan air
a.
Padasaat
pasangsurut atau tidak
adaaliran arus
balik
dan debitdari hulu
kecil(< Q
pintu penahan pasang) pompa tidak bekerja.O. Debit limpesar kecil, pornpa tidak bekerjr
Pintu penahan lasan8
dibuka +
Penatoan Drainase
perkotaan 4l
b.
Ketika kapasitas tampung alurdi
hulu pintu penahan pasangbelum dilampaui
(tidakada
bahaya limpasan)walaupun
pasang naikdi hilir,
pempa belum bekerja.pintu pe.lsh{n p{ssng ditutup tr. Volume empang{n keci!, pompa belunr bekerja It
In ltlutynro Dipt, HE
Prinsip &ekal,rse Pcngentlselirn ;Uut n d.tr p.nari
Gambar
XVlll
/nsta/asi pompac.
Apabila kapasitas tampung alur hulu sudah kritis, mendekati penuh dan ada ancaman terjadi peluapan, walaupunairdi
hilirmasihsurut dan pintu-pintu penahan
pasangdibuka pompa akan mulai
dioperasikan pada kapasitas sebagian atau penuh.Prinrip Rekeyrm Pcngmdslirn Murn drn Pantri
Gambar
XVll
/nsta/asi PomPa43
42 Penotaan Droinose Perkotaan
Ptntu Pcnahan P6salr8
I c. Vohme enlnrSrn baer. 1renF b*:rir +
Penataan Drai nase perkotaon
atau
peninggianmuka air hilir melebihi
mercu pelimpasdi
bawah pintu-pintu :1.
Padawaktu
pasangnaik: air
tawardari
hulu dialirkan kehilir
dengan pompaAda
kemungkinan bahwa padawaktu
hujan Iebatvolume alur
(dan bantaranbanjir
yang tersedia) tidak cukup besar untuk menampung akumulasi debit selama pintu penahan pasang atau arus balik ditutup sedang kapasitas pompa terpasangtidak
mampu langsung membuang kelebihannya ke hilir.Dalam situasi demikian, akan diperlukan pem_
buatan suatu kolam retensi yang bersama sama
dengan
kapasitasalur (dan
bantaran banjir)akan menyimpan
sementaraakumulasi
sisadebit yang tidak dapat langsung dialirkan oleh pompa ke hilir.
Volume yang tersimpan sementara di dalamnya
akan dibuang oleh pompa dan
pintu_pintu penahan pasangke hilir
pada saatair
pasangtelah mulai surut.
Kolam retensi dapat dilengkapi dengan sebuah limpasanloverflow
spillway untuk
menambah kapasitas pompa pada kondisi darurat. Mercu spillway dibuat sama tinggi dengan elevasi airhilir
maksimum/pasang sehinggatidak
dapatterjadi
limpasanair
pasang kehulu.
Kalau airhulu makin
meninggi, dapat dilimpaskan di atasspillway
sehingga menambah kapasitas pembuangan pompa.d.
Gambar XIX
Apabila kapasitas tampung alur hulu sudah kritis, mendekati penuh dan ada ancaman
terjadi peluapan,
sedangkan ketinggianpasang maksimum, sehingga pintu-pontu harus
ditutup,
pompa dioperasikan pada kapasitas Penuh.Pint[ penrhrn pNrf,8 ditutuP
l
Volume cmPengrn lerlalu besar' prsong naik PomPe bckerja
Ir. Mulyanto DiPl. HE Prinsip RekaYasa Murm d!r: P'ntai
lnstalasi PomPa
Gambar XX
5. Kolam Retensi
PenutuPan
Pintu
Penahan balik akan berlangsung selamapasang
atau
arus terjadi pasang naik;lnstdestPmPe --'--'-'+
ln M.trE Dlol' llf,
fri-fp **tv* n i-ttf-r illrrrdx littri
44 Penatoan Drai nase Pe rkotaan
Pintu pcnahan paslrng
lr. ltrllanto Dipl. llE
Prinsip RckaYasa !lusm drs Paotsi
Gambar XXI Ko/am retensi
2.
Padawaktu
surutnyaair
pasangdi hilir
telahcukup rendah, pintu penahan pasang atau arus balik akan dibuka agar air hulu mengalir' Untuk mempercepat pembuangan
air jika
kondisimenghendaki misalnya akan jatuh huian lebat' pembuangan dapat dibantu dipercepat dengan pompa.
Penataon Drai nose Perkotoan
3.
Kolam retensi disediakan dengan :a.
rnembuatsuatu kolam baru pada
suatuluasan lahan khusus di dekat
saluran drainase utama agar pemasukanair
dari dan pembuangan kembali ke dalam saluran drainase utama tidak menempuh jarak yang panjang (Cbr. XXI)b. membuat sebagian luasan rawa
pantai yang ada dengan memisahkannya dengan keseluruhan bentang rawa dan dilengkapi dengan prasarana pemasukanair
dari dan pembuanganke luar seperti
dijelaskan pada gambar Cbr. XXIl.a dan b.Gambar XXll
membuat suatu saluran penangkap/inter- ceptor channe yang akan menangkap alir- an dari (beberapa) saluran induk drainase sejajar garis pantai untuk menamlttrng de-
45
lr lrlullilto DiPi. tle Primip ll&]rH ltlrtn drn f'tr|{i
Sal, drain induk
Gambar XXll E/evasi min. m.a.
di
dalam kolam retensiC.
Pe nataan Drai nase Pe r kotaan
birdebit
dari saluran-saluran tersebut'Kolam retensi ini dapat
membentuk di bawahnya tirai bagi susupan air asin mele- wati aliran air tanah (Cbr'XVll'
b)6. Kapasitas Dari Sistem Drainase
Dalam menghitung kapasitas dari sistem drain- ase perkotaan memerlukan penentuan fefaktor;
. Tingkat
keamanan terhadapterjadinya
peng- g"n"ngun oteh huian, rembesan air tanah dan kegagalan Prasarana.o
Luas areal yang dilaYaninYa'o
Koefisien reduksioleh
serapan lahan dan lain lain yang biasa diterapkan dalam penggunaanrumus rational
dsarankandiabaikan
karenakapasitas ditentukan pada saat lahan perkotaan sudah jenuh,
jadi
hasil perhitungan lebih kon- servatif.r
Koefisien reduksi yang dipertimbangkan hanya karena faktor konsentrasi aliran yang berbedadari
setiap saluran terhadapjalan
keluarnya (outlet).o
Sistem drainase perkotaan/pemukiman hanya dihitung/dimaksudkanuntuk
menanggulangi genangandari
curahhujan
saja (storm drain) karenadari
segi kuantitas,air limbah
kota ti- dak akan banyak membebani sistem drainaseini
seperti terlihat pada contoh perhitungan di bawah;Misalkan sebuah kota dengan populasi seban- yak 1 .000.000 orang menghuni daerah seluas 10'10 km2 atau 10.000 ha.
Penataan Drainose Perkotaan
Pada kondisi sekarang diperkirakan per orang akan memproduksi limbah cair sebanyak 200 l/hari.
Ini akan menghasilkan debit :
200. 1 .000.000/1 0.000
:
20.000 llha/hariSebuah saluran drainase tersier kota yang mi- salnya melayani 200 ha, akan mendapatkan beban Iimbah ini sebesar: (20.000.200)/(60.60.24)
:
46.3l/dt. atau : 0.23
lldtlha. Suatujumlah
yang tidak akan berpengaruh banyak tetapi efek pencemaran- nya yang perlu diwaspadai.Kapasitas
sistem drainase harus
dihitung berdasarkan fungsinya sebagaistorm drain
sajadengan
besarcurah hujan yang
harus dilayani system ini dialirkan pergi dalam waktu 24 jam saia.Pembuangan keseluruhannya adalah sebagai runoff permukaan. Pada daerah perkotaan yang datar dan rendah misalnya daerah Pantura (pantai utara)Jawa dianggap tidak
terjadi
penyerapan hujan (infiltrasidan
perkolasi)karena tingginya air tanah
dan kejenuhannya di saat musim hujan.Persoalannya
adalah
menentukan kelebatancurah hujan
yang akandipakai
sebagai kriterion perhitungan kapasitas sistem drainase ini.R. Linsley dan J. B. Franzini dalam Water Re-
sources Engineering menyarankan nilai yang dipak-
ai
sebagai dasar menentukanmodulus
drainase kota/pemukiman ditentukan sama dengan 1 persen dari besar curah hujan rata-rata tahunan. Bila angkaini
yang dipakai makadi
pulau Jawa akan bernilai kira-kira 30 mml24 jam.46 47
48 Penataan Drainase Perkotaan
Modulus
drainaseyaitu debit air yang
di-hasilkan per ha. daerah
layananakan
bernilai:(0,03.1000.10.000)/(60.60.24)
l/dt/ha : 3,47
Vdtlha.
yang akanterlalu kecil dan
sering dilampaui pada musim hujan.Penulis menyarankan untuk memakai kriteria di bawah:
Hujan yang jatuh harus dapat dibuang
dalam maksimim 24 iam.Hujan lebat yang dipakai dalam
menghitungbesarnya kapasitas drainase adalah
hujan
selama24
jam hari berturutan.pada frekuensi/masa ulang tertentu1.
Untuk daerah pemukiman dipakai curah hu.ian harian maksimum yang dapatterjadi
dengan masa ulang 5 tahun sekali.2. Untuk
daerah komersial dipakai curah hujan maksimumyang dapat terjadi
dengan masa ulang 10 tahun sekali.3. Untuk daerah industri dipakai curah
hujanmaksimum dengan masa ulang 25 tahun sekali.
Bagi daerah komersial
diperlukan
keamanan yanglebih
besar daripada daerah pemukiman se-hingga ditentukan kriterion curah hujan maksimum yang
lebih
besar mengingat resiko yang akan di- timbulkan apabila terjadi Senangan akibat air kele-bihan
terhadap kelancaranekonomi
akan cukup besar. Demikian juga bagi daerah industri dipakai curah hujan maksimum yang lebih besar daripada yang ditentukan bagi daerah komersial dengan per- timbangan yang sama.Penatoon Droinase perkotoan
Misalkan untuk suatu daerah komersial, besar curah hujan harian maksimum dengan masa ulang 10 tahun sekali
:
90 mm, modulus drainasenya:
(A,O9.1000. 1 0.000)/ (60.60.24)
l/d{ha :
1 O,42 Vdtl ha.Bila sebuah saluran drainase tersier pemukiman/
kota melayani areal seluas 100 ha, debitnya akan menjadi
: 100.10.42!/dr:
1o4.21ldt:
r.04 mydt.Penentuan kriterion tentang besarnya curah hu_
jan
dan modulus drainaseini
sepenuhnya tergan_tung pada keyakinan dari masing-masing perencana sistem drainase
itu sendiri,
dengan mempertim- bangkan kondisi-kondisi setempat, misalnya topo_grafi, areal layanan, daya resap tanah
di
situ, kepa_datan bangunan, serta jenis dan kelebatan penutup vegetasi di atasnya.
Penentuan
elevasi air normal pada
daerah pemukiman yang terpenting adalah bahwa tidakterjadi
kelembabantinggi
pada permukaan tanahagar tidak
mengganggu kenyamanan kehidupan dan cukup dalam pula bagi memudahkan infiltrasi dan perkolasiair
limbah septik. Kedalaman dapat ditentukanpaling tinggi
diantara.l,50 _ 1,00
dibawah permukaan lahan pada musim hujan.
1.
Kapasitas saluran drainase tersier :Misalnya hujan 24 jam
berturutan terbesar untuk masa ulang 5 tahun besarnya:
50 mm.Pada waktu curah hujan sebesar itu turun, pada
t ha
lahan akan tercurah sebanyak 1.10.000.50.10-r m3
:
500 mj air.49
J o 7 f 9 i{ ll ll ll l'l 15 16 ll 16 l9 iu rt ;
Gambar XXlll Diagra m hidrograf
Apabila luas sebuah petak tersier
:
A --+Kapasitas drainase
tersier - A'q (*) ini
iuga akan mampu mengeringkan genangan dalam waktu 24 iam.2.
Kapasitas saluran drainase sekonderPenotaan D rai nase Perkotaan
Untuk
menentukan kapasitas saluran drainase sekonder i n i, penting d i h itu ngld itentukan waktu konsentrasidari setiap
salurantersier
yaitu waktu yang dibutuhkan oleh debit maksimum dari sebu