• Tidak ada hasil yang ditemukan

pencegahan dan penanggulangan korosi pada lambung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pencegahan dan penanggulangan korosi pada lambung"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

BATASAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

  • Manfaat teoritis
  • Manfaat praktis

TINJAUAN PUSTAKA

REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA

2012 Korosi merupakan fenomena alam yang biasa terjadi pada kapal akibat interaksi dengan lingkungan sekitar. Analisis pengaruh salinitas dan temperatur air laut terhadap laju korosi baja A36 pada pengelasan SMAW. Korosi merupakan masalah serius yang terjadi pada logam, karena dapat menurunkan nilai ekonomis logam tersebut.

Tulisan ini membahas tentang hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh salinitas dan temperatur air laut terhadap laju korosi baja.

LANDASAN TEORI

  • Korosi
  • Baja
  • Sebab terjadinya korosi
  • Faktor-faktor yang mempercepat korosi
  • Jenis-jenis Korosi
  • Pencegahan Korosi dengan metode Coating (Pengecatan)
  • Dampak korosi
  • Regulasi korosi ........................................................ Error! Bookmark not defined

Pada setiap persamaan, logam paling kiri adalah logam yang kurang mulia dan akan larut. Logam yang berbeda, seperti baja, membentuk anoda dan lapisan timah bertindak sebagai katoda. Baja merupakan salah satu jenis logam yang banyak digunakan dengan unsur karbon sebagai salah satu senyawa dasarnya.

Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terbentuknya kutub muatan yang pada akhirnya akan bertindak sebagai anoda dan katoda. Permukaan logam yang halus dan bersih akan mempersulit terjadinya korosi karena kutub-kutubnya sulit berperan sebagai anoda dan katoda. Permukaan logam yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan cenderung menjadi anoda berkarat.

Apabila dua logam yang berbeda potensialnya bersentuhan dan berada pada lingkungan berair atau lembab, maka dapat terjadi sel elektrokimia secara langsung, sehingga logam yang potensialnya rendah akan segera melepaskan elektron (oksidasi) bila bersentuhan dengan logam yang potensial lebih tinggi. dan akan mengalami oksidasi oleh O2 dari udara. Pada jenis korosi korosi umum, seluruh permukaan logam yang bersentuhan dengan lingkungan akan terkorosi secara merata. Mekanisme korosi secara keseluruhan adalah melalui distribusi seragam reaktan katodik ke seluruh permukaan kontak logam. Dalam lingkungan asam (pH < 7) terjadi reduksi ion hidrogen dan dalam lingkungan basa (pH > 7) atau netral (pH = 7), reduksi terjadi. oksigen terjadi.

Korosi galvanik atau bimetalik adalah jenis korosi yang terjadi ketika dua logam berbeda bersentuhan langsung dalam lingkungan korosif. Jika terjadi korosi galvanik, logam yang kurang mulia akan menjadi anoda karbon. Mekanisme korosi selektif adalah bahwa logam dan paduan yang berbeda memiliki potensi (atau potensi korosi) yang berbeda dalam elektrolit yang sama.

Suatu logam baja tahan karat direndam dalam air laut dalam waktu yang lama, sehingga pada permukaan logam yang semula rata dan bersih tidak timbul karat, permukaannya beriak dan berkarat, hal ini mencerminkan adanya perbedaan konsentrasi. asam antara logam dan air laut. Korosi lubang adalah korosi lokal pada permukaan logam yang terbatas pada satu titik atau area kecil dan membentuk rongga. Korosi Erosi mengacu pada tindakan gabungan erosi dan korosi dengan adanya cairan korosif yang bergerak atau komponen logam yang bergerak melalui cairan korosif, menyebabkan percepatan kerusakan pada logam.

Pada lapisan kedua, jenis cat yang digunakan adalah cat Anti Korosi (AC) yang berfungsi sebagai bahan pengental sehingga serangan dari luar (berlebihan) dapat dicegah dan mencegah terjadinya korosi. 3) Lapisan ketiga. Selama pengecatan perbaikan kapal, pengecatan kapal...hanya pada bagian tertentu saja sesuai ketentuan harus dilakukan pengecatan ulang setelah beberapa waktu.

Gambar 2. 1 Korosi menyeluruh  Sumber :corrosion-doctors.org
Gambar 2. 1 Korosi menyeluruh Sumber :corrosion-doctors.org

METODE PENELITIAN

  • JENIS PENELITIAN
  • WAKTU PENELITIAN
  • TEMPAT PENELITIAN
  • JENIS DAN SUMBER DATA
    • Data Primer
    • Data sekunder
  • METODE PENGUMPULAN DATA
  • PEMILIHAN INFORMAN
  • TEKNIK PENGUMPULAN DATA
    • Pengumpulan Data
    • Penyajian Data

Metode verifikasi adalah menguji seberapa baik tujuan yang dijelaskan tercapai atau konsisten dengan harapan atau teori standar. Tujuan penelitian konfirmatori adalah untuk menguji teori-teori yang sudah ada guna membangun teori-teori baru dan menghasilkan pengetahuan baru. Dalam penerapannya, metode ini dapat diwujudkan dengan bentuk kajian komparatif-historis, hukum, dan bibliografi.

Adapun penelitian ini dilakukan penulis saat melakukan pelayaran selama 12 bulan (1 tahun) di atas kapal MV. Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penyusunan proposal ini adalah data yang merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui observasi langsung dan wawancara. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung, yang biasanya berupa data dokumenter dan arsip resmi, yang coba dikumpulkan oleh penulis sendiri, di luar sumber yang diteliti.

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi disertai dengan rekaman keadaan atau tingkah laku objek sasaran. Metode ini dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap obyeknya, yaitu pengamatan bagaimana menghindari mempelajari permasalahan yang ada di atas kapal. Tujuan penulis melakukan observasi adalah untuk memahami dan mengetahui cara pencegahan korosi pada kapal (Suryana, 2010).

Yaitu cara pengumpulan informasi dan data dengan menggunakan wawancara atau dialog dengan narasumber yang ada yaitu para petugas di kapal mulai dari nakhoda dan juga kepala ruang mesin sehubungan dengan tata cara yang digunakan untuk mencegah dan mengendalikan korosi pada kapal, dimana penulis melaksanakan latihan berlayar nantinya (Suryana, 2010). Cara tersebut dilakukan dengan mengambil gambar-gambar yang dilakukan pada saat penulis sedang membuat PRALA sehingga penulis dapat mengetahui cara mencegah terjadinya korosi yang terjadi pada kapal. Metode ini digunakan untuk menjelaskan secara rinci dan jelas dengan tujuan memberikan informasi mengenai permasalahan yang muncul dan berkaitan dengan materi yang dibahas dalam proposal ini.

Kegiatan pengolahan dan analisis data meliputi pengumpulan data (data collection), penyajian data (data display), penarikan kesimpulan (conclusion). Instrumen pengumpulan data adalah alat yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data sehingga kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah dilakukannya. Instrumen sebagai alat dalam menggunakan metode pengumpulan data adalah alat-alat yang dapat diwujudkan dalam objek, misalnya angket, perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebagainya (Patilima, 1999).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

  • Tempat penelitian
  • Awak Kapal

HASIL PENELITIAN

  • Penyajian Data
  • Analisis Data
  • Hasil wawancara

PEMBAHASAN

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Gambar

Tabel 2. 1 Review Penelitian Sebelumnya
Gambar 2. 1 Korosi menyeluruh  Sumber :corrosion-doctors.org
Gambar 2. 2 Korosi Galvanik  Sumber :corrosion-doctors.org
Gambar 2. 3 Korosi Selektif  Sumber :corrosion-doctors.org
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, variabel yang di analisis adalah penentuan nilai densitas arus J dan waktu penumbuhan t yang diterapkan pada sistem sel elektrokimia dalam proses deposisi logam