SITOTEKNOLOGI
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Jakarta, 2023
1
RUANG LINGKUP
SENTRA DIAGNOSTIK PATOLOGI
LABORATORIUM SITOPATOLOGI LABORATORIUM HISTOPATOLOGI LABORATORIUM HISTOKIMIA
LABORATORIUM IMUNOPATOLOGI
LABORATORIUM PATOLOGI MOLEKULER
OTOPSI KLINIK
Ø
PATOLOGI : Ilmu yang mempelajari penyakit dengan
memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi di tingkat fisik, organ, jaringan, sel dan molekul.
• Patologi Klinik
• Analisis cairan tubuh
• Patologi Anatomi
• Pemeriksaan jaringan, organ dan cairan tubuh Laboratorium Klinis dibagi menjadi dua bagian utama:
3
§ SITOPATOLOGI : Ilmu yang mempelajari penyakit dengan memperhatikan perubahan- perubahan yang terjadi, berasal dari sel yang dilepaskan oleh tubuh atau yang sengaja diambil.
§ HISTOPATOLOGI : Ilmu yang mempelajari penyakit dengan memperhatikan perubahan- perubahan yang terjadi, berasal dari jaringan yang diambil.
§ HISTOKIMIA : Metode pemeriksaan dengan mempelajari kondisi kimiawi suatu jaringan, melalui perlakuan khusus mempergunakan reagen khusus.
§ IMUNOPATOLOGI : Metode pemeriksaan dengan mempelajari substansi yang dikandung suatu jaringan atau sel, melalui perlakuan khusus mempergunakan teknik reaksi antigen – antibodi.
PENGAMBIL SAMPEL : Dokter umum, Dokter spesialis, Bidan, Paramedis
PROCESSING SAMPEL : ATLM
DIAGNOSA : Dokter
Spesialis Patologi Anatomik
5
SITOPATOLOGI
CAIRAN TUBUH :
Sputum, Bronchial washing / brushing Cairan lambung /
pleura / ascites / sendi Urine,LCS
PAP SMEAR (Konvensional &
Liquid Based Cytology/LBC)
FNAB /AJH
/BAJAH
§ SitoPatologi adalah Ilmu yang mempelajari penyakit dengan memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi, berasal dari sel yang dilepaskan oleh tubuh atau yang sengaja diambil.
§ Tiap sel mencerminkan normal atau abnormalnya morfologi dari jaringan tersebut berasal.
7
§ Semua makhluk hidup berasal dari satu atau banyak sel
§ Sel merupakan unit dasar dari struktur dan fungsi makhluk hidup.
§ Semua sel berasal dari sel-sel yang sudah
ada
§ Protein
§ Asam Nukleat
§ Karbohidrat
§ Lemak
§ lainnya
9
Sebagian besar oleh Air dan molekul lainnya spt:
9
§ Deteksi dini dari penyakit tak terduga ( ganas atau lesi pre-malignant ).
§ Konfirmasi dugaan penyakit tanpa bedah trauma.
§ Diagnosis ketidakseimbangan hormonal.
§ Berguna dalam monitoring penyakit dan terapi nya.
§ Diagnosis Cepat, Murah, Mudah
§ Lebih baik dalam mengevaluasi penyakit menular.
§ Pendukung atau pengganti Frozen section atau biopsi
§ Tanpa merusak jaringan dan memungkinkan pengulangan sampel.
§ Lebih baik dalam pemeriksaan hormonal.
11
§ Interpretasi perubahan morfologi seluler di dasarkan hasil observasi tiap sel.
§ Tidak selalu menjadi final diagnosis. Pada beberapa kasus
harus di konfirmasi dengan histopatologi nya.
§ Teknik sampling yang di gunakan.
§ Tingkat kematangan sel pada saat di ambil.
§ Jenis asal sel pembentuknya; soft Tissue, cyst, or solid organ.
§ Lokasi tempat sel tersebut terlepas.
§ Interval waktu antara saat sel terpulas dan saat sampel diambil.
§ Jenis fiksasi, pewarnaan dan teknik prosessing yang di gunakan.
13
1. Sitologi Exfoliative
2. Sitologi Abrasive
3. Sitologi Aspiration
§ Berasal dari lepasan spontan/alamiah sel pada lapisan dinding organ
§ Isi sampel yang berasal dari beberapa sumber.
§ Contoh: vaginal smear, sputum, urine, CSF, and body effusions.
§ Sampel diambil secara spontan atau menggunakan Syringe atau cotton swab.
15
§ Sel diperoleh langsung dari permukaan area target yang di inginkan.
§ Sampel di ambil melalui teknik scraping, brushing, or washing.
§ Contoh: cervical scraper, endoscopy, and gastric lavage.
§ Sampel dapat berasal dari lesi yang berada di permukaan
atau lesi dibagian dalam.
§ Sampel berasal dari jaringan padat .
§ Menggunakan jarum dengan atau tanpa syringe.
§ Sederhana, aman, cepat dan murah.
17
§ Ethyl alcohol (95%): It is the most commonly used fixative. Ethanol causes dehydration of the cell and mild shrinkage.
§ Methanol (100%): Not cost-effective.
§ Denatured alcohol: This is unsuitable for human consumption and so less chance of misuse.
§ 95% ethyl alcohol
§ 100% methanol
§ Denatured alcohol
§ ThinPrep system: Methanol-based preservative
§ SurePath system: Ethanol-based preservative
Waktu Fiksasi
• 15–30 min.
• Jika perlu, apusan dapat disimpan dalam fiksatif untuk waktu yang lama dalam botol atau toples tertutup
19
§ Haemorrhagic Fluid
Carnoy’s Fixative Acetic acid in the solution lyses the RBCs.
Morfologi sel terpelihara dengan baik dalam fiksatif Carnoy
Kerugian utama dari fiksatif ini adalah a) penyusutan sel dan
b) pewarnaan inti sel yang berlebihan
New Red Blood Cell Lysing Fixative for Use in Fine Needle Aspiration and Fluid Cytology | Semantic Scholar
21
§ ThinPrep system: Methanol-based preservative SurePath: Ethanol-based preservative
§ Fixatives for cell block: 10% NBF is the best fixative for cell block materials.
§ Fixatives for immunocytochemistry:
Cell block section should be used for immunocytochemistry.
§ Routine fixative such as 95% ethanol can be used for
immunocytochemistry.
§ Fixatives for electron microscopy:
Glutaraldehyde solution (2.5%)
§ Proses spesimen segera.
§ Jika sampel tidak memungkinkan untuk segera diproses, maka dapat disimpan tergantung pada:
– Mucus content – Protein content – Sugar content – pH of the sample
§ Spesimen tanpa gula atau protein, dengan pH ekstrem, harus segera diproses
23
Pemrosesan sampel laboratorium meliputi langkah-langkah berikut:
v Receiving v Preparing smear v Staining
v Mounting and final submission of the slide
25
§ Teknik pengolahan yang umum digunakan antara lain:
1) Direct smear 2) Centrifuge 3) Cytocentrifuge
4) Liquid-based preparation 5) Millipore technique 6) Cell block
27
Terima Kasih
29