• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendampingan UMKM dalam Mempromosikan Produk Pangan Lokal Banten melalui Media Sosial

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pendampingan UMKM dalam Mempromosikan Produk Pangan Lokal Banten melalui Media Sosial"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pendampingan UMKM dalam Mempromosikan Produk Pangan Lokal Banten melalui Media Sosial

Puspita Asri Praceka1, Uliviana Restu H1, Ika Arinia Indriyany2*

1Program Studi Komunikasi, FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2Program Studi Pemerintahan, FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

*Korespondensi Email: ika.arinia@untirta.ac.id

Abstrak

Produk pangan lokal merupakan bagian dari heritage bangsa yang menjadi saksi akan perkembangan peradaban masyarakat dan terikat kuat dengan tradisi budaya bangsa. Pangan lokal tidak hanya perlu untuk dilestarikan tetapi juga ditingkatkan nilainya. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mempromosikan pangan lokal adalah dengan memanfaatkan media sosial.

Penelitian sebelumnya menunjukkan hasil bahwa tagar pangan lokal tidak dimanfaatkan dengan maksimal untuk mempromosikan makanan khas Banten, justru banyak ditemukan kasus promosi untuk makalan di luar makanan lokal dengan menggunakan tagar pangan lokal. Hal ini tentunya tidak meningkatkan awareness masyarakat akan keberadaan pangan lokal Banten sehingga pangan lokal tidak terlalu dikenali keberadaannya dalam jagad raya pangan lokal di Indonesia dan kalah pamor dengan pangan lokal lainnya. Oleh sebab itu, perlu adanya pendampingan kepada UMKM pangan lokal Banten untuk memperkenalkan ragam pangan lokal Banten dengan menggunakan media sosial secara optimal. Upaya ini diharapkan dapat membantu umkm untuk memperkenalkan pangan local kepada masyarakat luas. Dengan menggunakan media sosial diharapkan masyarakat luas mengenali apa saja ragam makanan lokal di provinsi Banten dan sekaligus menyebarluaskan informasi pangan lokal tersebut sehingga informasi mengenai pangan lokal Banten tersebar luas.

Katakunci : pangan lokal, promosi, sosial media, UMKM

Abstract

Local food products are part of the nation's heritage which is a witness to the development of community civilization and is firmly bound to the nation's cultural traditions.

Therefore, local food needs to be preserved and increased in value. We can utilize social media to promote local food. However, research has shown that local food hashtags are not used optimally to promote Banten specialties. There are many cases of promoting food other than local food using local food hashtags. This way certainly does not increase public awareness of the existence of local Banten food so that local food is not too recognized in the local food universe in Indonesia and loses prestige with other local foods. Therefore, it is necessary to assist local food SMEs in Banten by using social media optimally to introduce a variety of local Banten foods. This effort is expected to help MSMEs to introduce local food to the broader community. By using social media, it is hoped that the wider community will recognize the variety of local foods in the province of Banten and, at

(2)

the same time, disseminate information on local food so that information about local food in Banten is widely spread.

Keywords : local food, promote, social media, micro business

Pendahuluan

Provinsi Banten secara historical memiliki warisan budaya yang cukup panjang, dan dapat ditarik mulai dari abad ke-5 saat Provinsi Banten masih merupakan bagian dari kerajaan Tarumanegara dan dikenal dengan nama Bantam (Romli, 2020). Kesultanan Banten terbentuk pada tahun 1527 diawali oleh penguasaan Kota Pelabuhan Banten oleh Maulana Hasanuddin dan dilanjutkan oleh Maulana Yusuf dengan menguasai Pakuan Pajajaran sehingga pemerintahan Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten pada tahun 1957. Sebagai sebuah kota Pelabuhan besar di Asia Tenggara dan pusat perniagaan penting, perekonomian kota Bantam tumbuh pesat dan ramai dikunjungi oleh berbagai pelancong dari seluruh dunia untuk berniaga. Masyarakat Banten mayoritas beragama Islam (BPS Provinsi Banten, 2022) tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai di Bantam. Bantam adalah kota multikultural yang mencerminkan toleransi dan empati.

Potensi dan kekayaan budaya di Banten berasal dari seni, bela diri, dan tradisi yang masih dipegang oleh masyarakatnya (Provinsi Banten, n.d.).

Disamping itu juga terdapat warisan leluhur yang menjadi saksi bisu kebudayaan Banten, salah satu diataranya adalah Kuliner. Kuliner/makanan khas merupakan warisan budaya yang memberikan pengetahuan tentang cara hidup (way of life) yang dilakukan masyarakat pada masa itu. Makanan juga merupakan cultural heritage yang dapat dinyatakan sebagai “an expression of the ways of living developed by a community and passed on from generation to generation” (Peter, 2014). Sebagai cultural heritage, makanan lokal menjadi objek penting untuk dilestarikan bagi generasi mendatang. Dengan demikian beragam kegiatan dilakukan untuk mempertahankan tradisi makanan local tersebut dalam kehidupan sehari-hari masyarakat saat ini.

Pada perkembangan sosial dan ekonomi saat ini, mempertahankan cultural heritage membutuhkan dorongan dari berbagai aspek, mulai dari kebijakan pemerintah daerah, program pariwisata, tradisi masyarakat pada hari-hari

(3)

peringatan agama dan nasional, dan mendorong tumbuhnya UMKM yang bergerak di bidang makanan lokal dan sebagainya. Tujuannya jelas untuk memperkenalkan ragam makanan lokal kepada masyarakat seluas mungkin sebanyak mungkin.

Tujuan tersebut dapat dilakukan dengan lebih efektif dengan melibatkan penggunaan media sosial sebagai sarana informasi dan promosi. Dengan melihat banyaknya pengguna media sosial di Indonesia dan jumlah platform media sosial yang umum digunakan oleh masyarakat Indonesia maka kegiatan promosi tersebut dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan lebih jauh melewati batas-batas geografis dan budaya yang sebelumnya dihadapi oleh media konvensional.

Penelitian (Setianto et al., 2019) menunjukkan hasil bahwa tagar #localfood banyak digunakan untuk semua jenis makanan tidak hanya local food, dan setiap hari terdapat ribuan postingan tentang makanan di media sosial instagram. Pada satu sisi hal ini menunjukkan minat masyarakat yang tinggi terhadap makanan tetapi pada sisi lain, penggunaan yang tidak spesifik untuk tagar local food membuat makanan tradisional tidak terlihat utuh.

Dari hasil penelitian tersebut, maka dibutuhkan kegiatan lanjutan yang mendorong penggunaan media sosial secara khusus untuk mempopulerkan makanan tradisional/local food sebagai salah satu daya tarik budaya dan warisan budaya (cultural heritage).

Metode

Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan bertahap mulai dari tahap analisis penggunaan media sosial yang telah dilakukan oleh UMKM sehingga dapat diketahui apa yang menjadi hambatan dan apa yang perlu untuk ditingkatkan dari penggunaan sosial media tersebut. Tahap berikutnya adalah membuat strategi development yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan kegiatan promosi yang akan dilakukan. Tahap selanjutnya adalah tahap pendampingan yang dimulai dari pelatihan content planning, dilanjutkan dengan pelatihan social media copywriting, dan berlanjut ke tahap pelatihan membuat social media ads campaign. Tahap terakhir adalah reporting dan analysis oleh tim untuk mengevaluasi ouput dan outcome kegiatan dan

(4)

melaksanakan perbaikan jika diperlukan. Alur kegiatan secara jelas dapat dilihat pada bagan berikut:

Dengan melihat alur tersebut di atas, tahap audit social media merupakan tahap penting yang dilakukan oleh tim untuk memperoleh data awal tentang kondisi yang dialami oleh mitra pada khususnya dan UMKM di Banten secara umum. Data awal ini akan memberikan gambaran tentang apa saja yang telah mereka lakukan untuk mempromosikan produk makanannya dan apa hasilnya.

Dengan demikian tim dapat memetakan apa yang menjadi masalah Ketika hasil yang diperoleh dari kegiatan promosi yang sudah pernah mereka lakukan tidak mencapai maksimal atau tidak memperoleh hasil signifikan. Tim akan melakukan pengumpulan data langsung dengan observasi dan juga pengumpulan data digital dengan menarik data secara digital di internet menggunakan teknik analisis jaringan. Data yang sudah diperoleh akan kami analisis untuk membuat perencanaan strategis kegiatan promosi apa saja yang tepat untuk menjawab permasalahan tersebut. perencanaan strategi adalah tahap penting berikutnya sebelum kami memasuki tahap pelatihan.

Tahap berikutnya yaitu tahap pelatihan yang meliputi; pembuatan konten promosi, copywriting dan pembuatan ads campaign di media sosial. Kegiatan ini dilakukan dengan metode praktek sehingga hasilnya dapat terlihat secara langsung. Kegiatan ini juga dilakukan sesuai dengan perencanaan strategis yang sebelumnya sudah disusun oleh tim.

(5)

Tahap terakhir adalah tahap reporting dan analysis yang dilakukan oleh tim untuk mengevaluasi hasil kegiatan. Evaluasi hasil kegiatan akan memberikan gambaran apakah perencanaan strategis ini mencapai sasaran atau tidak dan apakah tujuan kegiatan telah tercapai atau tidak. Tahapan evaluasi memberikan gambaran akhir tentang apa saja yang sudah tercapai oleh kegiatan ini.

Hasil dan Diskusi

Langkah pertama dalam program ini adalah menganalisis kondisi mitra saat ini. Sate bandeng Ratu Toety sudah memiliki akun instagram dengan alamat

@satebandengratutoety.

(6)

Analisis konten Instagram Ratu Toety dengan menggunakan Social Blade, dengan hasil sebagai berikut

Melalui Social Blade, ternyata hasilnya tidak bisa dianalisis. Hal ini karena akun @satebandengratutoety tidak meng-upload konten dalam rentang satu minggu saat analisis ini dilakukan. Saat dilakukan analisis konten mana yang memiliki engagement tinggi dari akun @satebandengratutoety dengan menggunakan Analisa.io. Hasilnya sebagai berikut

(7)

Engagement paling tinggi ada di konten yang menunjukkan lokasi toko Sate Bandeng Ratu Toety. Namun angka likes dan comment masih terbilang kecil.

Sedangkan mitra 2, Dapur Mimih, belum memiliki akun Instagram namun sudah masuk ke e-commerce Gofood.

Langkah kedua adalah melakukan pelatihan bagi trainer (ToT) mengenai pengelolaan media sosial. Tujuannya agar banyak tenaga ahli yang bisa mendampingi para pengusaha UMKM ini. Sebelum melakukan pelatihan, dilakukan penyusunan materi sosialisasi agar sesuai dengan kebutuhan peserta. Workshop penyusunan materi ini diikuti oleh pelaksana pengabdian (3 orang), sekertariat peneliti (1 orang) dan asisten peneliti (3 orang).

(8)

Setelah materi sosialisasi selesai, barulah dilakukan pelatihan bagi trainer, jumlah trainer tambahan adalah 3 orang. Dengan asumsi, jika dilakukan workshop dalam julah yang lebih besar, trainer yang tersedia bisa mendampingi 1-2 UMKM, sehingga lebih fokus.

(9)

Langkah ketiga, setelah dilakukan training untuk trainer, langkah selajutnya adalah membuat lingkungan sosial media yang bisa mendukung penyebaran informasi mengenai makanan lokal Banten dengan membuat Instagram @bantenkuliner

(10)
(11)
(12)
(13)

Tahap keempat, melakukan pelatihan pengelolaan sosial media kepada para pemilik UMKM yang memiliki usaha di bidang kuliner lokal.

(14)

Pelatihan secara bersama-sama dilakukan sebanyak satu kali. Selanjutnya, peserta pelatihan kemudian didampingi oleh trainer yang sudah dilatih sebelumnya. Pendampingan ini akan berlangsung selama dua bulan, untuk melihat bagaimana efektivitas pelatihan dan pendampingan pengelolaan sosial media.

Berikut materi pelatihan bagi pemilik UMKM

Kesimpulan

Kegiatan pendampingan pengelolaan media sosial sebagai sarana promosi makanan lokal/ tradisional dilakukan untuk mempromosikan ragam makanan tradisional/ local food Banten kepada masyarakat luas dengan menggunakan media sosial secara tepat dan tagar #localfood di media sosial secara efektif. Oleh karena itu telah dilakukan beberapa kegiatan seperti pertama pengembangkan konten-konten promosi melalui media sosial dengan tujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai ragam makanan tradisional/ local food di provinsi Banten. Kedua, produksi ads campaign dengan

(15)

tujuan untuk memperkenalkan makanan tradisional sebagai salah satu aset dalam cultural heritage yang memperlihatkan way of life masyarakat Banten. Ketiga, menstimulus partisipasi UMKM Banten menggunakan media sosial untuk mempromosikan ragam makanan tradisional yang diproduksinya.

Ucapan Terimakasih

Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat berterimakasih pada seluruh pihak yang telah berkontribusi sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan maksimal

Daftar Pustaka

Budiman, A. (1996). Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Gramedia Pustaka Utama.

BPS Provinsi Banten. (2022). Provinsi Banten Dalam Angka 2022 (B. I. P. dan D. Statistik (ed.)). CV Dharmaputra.

DRPM. (2018). Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi XIII.

Direktorat Jenderal Penguatan Risetdan Pengembangan Kemenristekdikti.Salim, A.

(2004). Ilmu Sosial Budaya Dasar Suatu Pendekatan Multi Disiplin. Anugerah Mandiri.

Peter, N. (2014). Culture and Sustainable Development.

https://doi.org/10.13140/2.1.2692.9928

Provinsi Banten. (n.d.). Sejarah Dan Kebudayaan Provinsi Banten. Retrieved September 3, 2022, from https://satpolpp.bantenprov.go.id/upload/photos/untitled folder/April/Sejarah Dan Kebudayaan Provinsi Banten.pdf

Riduwan, A. (2016). Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh Perguruan Tinggi. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 3(2), 95.

https://doi.org/10.24034/j25485024.y1999.v3.i2.1886

Romli, L. (2020). Banten dalam Ragam Perspektif. Bungan Rampai Pemikiran Kritis ICMI Orwil Banten. ICMI Orwil Banten.

Septiani, P. E. (2019). Jurnal Pengabdian Masyarakat. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 105–111. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v3i1.2729 Setianto, Y. P., Praceka, P. A., & Handaningtias, U. R. (2019). The Perk of Promoting Local

Food through Social Media: Instagrammatics of #kulinerlokal in Indonesia.

Sugiyono. 2009. Metode Pengabdian pada masyarakat Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

В работе обучающегося наблюда­ ется отсутствие понимания основных положений при создании приложения 0 Обучающийся не полностью освоил тему, не умеет работать с платформой для создания