Jurnal Mardika, Masyarakat Berdikari dan Berkarya
https://ejurnalunsam.id/index.php/mardika Volume 1 | Nomor 3 | Desember |2023
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx DOI: xxxxx/xxxxx/xxxxx
Pendampingan Pembuatan dan Pengelolaan Learning Management System di SMA Negeri 4 Kota Langsa
Rizalul Akram*1, Munawir2, Novianda3, Banta Cut4
Kata Kunci:
Learning management System;
lended Learning;
E-learning;
Moodle.
Corespondensi Author Program Studi Informatika
Fakultas Teknik, Universitas Samudra Email: [email protected]
History Artikel
Received: 15-09-2023;
Reviewed: 01-10-2023 Revised: 25-10-2023 Accepted: 12-11-2023 Published: 30-12-2023
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
4.0 International License
Abstrak. Learning Management System (LMS) sebagai pendukung penting keberlangsungan proses belajar mengajar secara online dan juga memudahkan siswa untuk mengakses konten pembelajaran dari mana saja dan kapan saja, LMS ini selain untuk memudahkan siswa mengakses materi pembelajaran adalah untuk siswa dapat dengan mudah mengakses tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan analisis situasi dari beberapa sekolah yang ada di kota langsa maka dipilih Sekolah SMA Negeri 4 Kota Langsa karena belum memiliki LMS, oleh karena itu tim PKM memilih SMA Negeri 4 sebagai mitra PKM hal ini. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap operator dan guru sekolah. Diharapkan nantinya LMS ini bisa dimanfaatkan oleh SMA Negeri 4 untuk proses pembelajaran blended learning dan manjadi contoh penerapan penggunaaan bagi sekolah-sekolah lain nantinya.
Abstract. Learning Management System (LMS) is an important supporter of the continuity of the online teaching and learning process and also makes it easier for students to access learning content from anywhere and at any time. Apart from making it easier for students to access learning materials, this LMS also makes it easier for students to access assignments. given by the teacher. Based on an analysis of the situation of several schools in Langsa City, SMA Negeri 4 Langsa City was chosen because it did not have an LMS, therefore the PKM team chose SMA Negeri 4 as the PKM partner for this matter. This activity is carried out by providing training and assistance to operators and school teachers. It is hoped that in the future this LMS can be used by SMA Negeri 4 for the blended learning learning process and become an example of application for other schools in the future.
Pendahuluan
Sejak pandemi merebak dan pembelajaran secara daring semakin marak, banyak sekolah memanfaatkan Learning Management System (LMS) sebagai pendukung penting keberlangsungan proses belajar mengajar. Learning Management System (LMS) merupakan suatu aplikasi atau software yang digunakan untuk mengelola pembelajaran online yang meliputi beberapa aspek yaitu materi, penempatan, pengelolaan, dan penilaian (Mahnegar, 2012). LMS adalah sebuah sistem yang membantu para guru merencanakan membuat silabus, mengelola bahan pembelajaran, mengelola aktivitas belajar para siswa, mengelola nilai, merekapitulasi absensi para siswa, hingga menampilkan transkrip nilai. Dengan demikian protokol kesehatan seperti tidak berkerumun dan selalu menjaga jarak dapat dilakukan tanpa menghentikan proses belajar mengajar. Fungsi LMS selain untuk memudahkan siswa mengakses materi pembelajaran adalah untuk siswa dapat dengan mudah mengakses tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan dari hasil survey lokasi yang dilakukan oleh tim dosen Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Samudra dan berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra bahwa Sekolah SMA Negeri 4 Kota Langsa yang terletak di bagian Barat kota Langsa dengan alamat Jl. Prof. A. Majid Ibrahim Gampong simpang Lhee kecamatan Langsa Barat. Sekolah yang berada di lintas jalan Medan - Banda Aceh ini di apit oleh dua desa, Lhok Bani dan desa Seuriget memerlukan penerapan Learning Management System (LMS) untuk mendukung pembelajaran di sekolah. Sekolah SMA Negeri 4 Memiliki alat pendukung berupa komputer dan jaringan internet yang guna penerapan LMS di sekolah tersebut, LMS yang dibuat akan memberi kemudahan bagi setiap penggunanya. Dalam virtual online ini, guru dapat menyajikan beragam materi pembelajaran digital, berupa video atau animasi pembelajaran, rekaman suara guru mengenai materi pembelajaran, dan dokumen materi pembelajaran (artikel atau buku elektronik) untuk dipelajari secara mandiri oleh para siswa. Contoh platform LMS antara lain adalah Canvas, Moodle, Edmodo,dan lain-lain.(D. Yana and A. Adam, 2019).
Blended learning merupakan salah satu tren dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini (Hubackova
& Semradova, 2016). Blended learning menggabungkan antara proses pembelajaran tatap muka dan media pembelajaran online. Media pembelajaran online tidak hanya digunakan untuk mendistribusikan materi oleh guru namun juga digunakan untuk melaksanakan evaluasi, presensi dan komunikasi. Dengan demikian, siswa dapat dengan mudah mendapatkan materi ajar dari guru dan guru menjadi mudah untuk mendistribusikan materi serta melakukan evaluasi hasil belajar siswa.
E-learning yang mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa adalah e-learning yang mempunyai tingkat interaktifitas pengguna tinggi, yang selain menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk file baik itu dalam format words, powerpoint, html atau PDF tapi e-learning tersebut juga mempunyai nilai lebih menu yang lebih bersifat interaktif, baik itu dalam bentuk evaluasi online yang lebih bervariasi, konsultasi online maupun fasilitas chatting. (Agung Tri DKK, 2014). E-learning merupakan suatu inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, tidak hanya dalam penyampaian materi tetapi juga perubahan dalam kemampuan berbagai kompetensi peserta didik. Melalui e-learning peserta didik tidak hanya mendengarkan materi dari pengajar saja tetapi juga aktif dalam mengamati, mendemonstrasikan, dan sebagainya (R. Pakpahan and Y. Fitrian, 2020).
Metode
Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dilakukan dengan mengadakan pelatihan wokshop dan pengelolaan e-learning yang dilaksanakan di Aula SMA Negeri 4 Langsa. Lokasi mitra berjarak sekitar 4 KM dari Lokasi tim PKM Universitas Samudra. Adapun peserta pelatihan yang hadir terdiri atas guru dan operator sekolah. Untuk menyukseskan kegiatan dan tercapainya tujuan PkM, tim melakukan pendekatan-pendekatan dengan mitra yaitu pendekatan partisipasi aktif mitra,
mitra diminta untuk berpartisipasi aktif selama kegiatan pelatihan dan pendampingan berlangsung, adapun pendekatan orientasi kegiatan lebih kepada target luaran PkM yang sudah direncanakan, pendekatan progam yaitu berupa pendampingan dan pelatihan kepada mitra dalam pengelolaan LMS.
Adapun pendekatan mandiri berupa evaluasi hasil dari pendampingan dan pelatihan yang sudah dilakukan sehingga diharapkan pengelolaanya bisa dilakukan secara mandiri oleh guru dan juga operator sekolah
Persiapa n
Pelaksanaan Keg ia tan
Pendampingan Mitra Analisis Kebutuhan
Gambar 1. Tahapan Kegiatan PkM
Hasil Dan Pembahasan
Hasil pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk e-learning sudah dibuat dalam bentuk learning management system (LMS) dan sudah dilakukan pelatihan dan pendampingan kepada guru dan operator SMAN4 Kota Langsa, Aceh pada tanggal . Selama ini SMAN 4 Kota Langsa belum menggunakan LMS sehingga dengan adanya kegiatan PkM ini sangat disambut dengan baik oleh para guru karena pengelolaan kelas dapat dikelola dengan baik seperti memberikan materi kepada siswa, pemberian tugas, presensi, ujian, dan juga administrasi pengajaran dapat terdokumentasi dengan baik secara online.
Gambar 2: Tampilan LMS SMAN 4 Kota Langsa
Selama ini sekolah belum mempunyai sistem LMS atau elearning sendiri padahal sistem elearning sangat membantu siswa dan guru dalam pembelajaran di sekolah apalagi saat ini sekolah harus mengikuti tren teknologi informasi sehingga tidak ketinggalan dengan sekolah-sekolah maju seperti di kota-kota besar, LMS moodle iyang digunakan ni sangat cocok digunakan untuk pembelajan baik tatap muka, pembelajaran jarak jauh, maupun blended learning. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan sendiri Berdasarkan diskusi dan tanya jawab dengan peserta kegiatan, peserta sangat menyambut baik jika LMS dapat diterapkan di sekolahnya karena tentunya ada kelebihan dan ada inovasi baru apalagi sistem ini sudah diterapkan secara nasional baik di sekolah maupun di kemdikbudristek.
Gambar 3: Tampilan halaman admin untuk kelola LMS
Tim PkM juga menyampaikan kelebihan sistem LMS ini dibandingkan penggunaan aplikasi lainnya yang mungkin sering digunakan di sekolah pada masa covid-19 seperti google classroom, whatapps, maupun aplikasi video conference seperti zoom meeting dan google meet. Setelah kegiatan sosialisasi dan tanya jawab peserta sudah mengetahui tentang LMS yang digunakan , fitur-fitur dan memahami cara mendaftar maupun pengelolaan kelas. Adapun kendala dilapangan jika LMS ini diterapkan disekolah berdasarkan hasil diskusi dengan peserta adalah ketersediaan internet di sekolah yang masih terbatas baik untuk guru maupun siswa, selain itu tidak semua siswa memiliki labtop maupun smartphone sehingga hal ini akan menjadi kendala di lapangan nantinya bagi sebagian siswa atau guru.
Namun menurut tim PkM semua itu bisa akali ataupun bisa disesuaikan oleh guru dengan melihat kondisi siswanya karena pembelajaran sekarang sudah tatap muka, tidak lagi seperti masa pandemic covid-19 sehingga bisa diterapkan blended learning yang bisa mengabungkan pembelajaran tatap muka langsung dan meenggunakan media online.
Gambar 4: Tim PkM memberikan penjelasan terkait LMS
Pada sistem LMS ini ada 3 pihak yang terlibat didalamnya yaitu admin / operator sekolah, guru dan siswa, yang mana masing-masing pihak memiliki akses yang berbeda dalam pengelolaan LMS.
Gambar 5: Foto
Bersama tim PkM dan Guru SMAN4 Kota Langsa
Kesimpulan
Beberapa kesimpulan dari hasil kegiatan PkM di SMAN4 Kota Langsa adalah sebagai berikut:
1. Selama ini guru dan siswa belum pernah menggunakan Learning Management System di sekolah khususnya di SMAN4 Langsa.
2. Dengan adanya PkM ini menambah pengetahuan guru tentang media pembelajaran menggunakan LMS moodle ini sehingga ada keinginan guru untuk dapat diterapkan di sekolah khususnya dalam pembelajaran blended learning.
3. Berdasarkan evaluasi Operator dan sebagaian besar guru dapat mengerti serta sudah dapat mengelola elearning dengan baik secara mandiri.
4. Dengan adanya LMS sistem pembelajaran disekolah dapat terkelola, terkontrol dan terdokumentasi dengan baik sehingga bisa menjadi arsip sekolah jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Ucapan Terimakasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Samudra yang telah memberi dukungan pendanaan terhadap pengabdian ini.
Daftar Rujukan
Agung Tri Dkk. (2014) Pengembangan LMS (Learning Management System) Berbasis Web untuk Mengukur Pemahaman Konsep dan Karakter Siswa. Scientific Journal of Informatics, Vol. 1, No.
2.
Mahnegar, F. 2012. Learning Management System. International Journal of Business and Social Science, 3(12), 144-150.
Anugerah, R. P., & Kusuma, W. A. (2021). Keefektivitasan Penggunaan Platform LMS Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh. Jurnal Komputer Dan Informatika, 9(2), 127– 132.
https://doi.org/10.35508/jicon.v9i2.4319 3.
D. Yana and A. Adam, “Efektivitas Penggunaan Platform Lms Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa,” J. Dimens., vol. 8, no. 1, pp. 1–12, 2019.
R. Pakpahan and Y. Fitriani, “Analisa Pemafaatan Teknologi Informasi Dalam Pemeblajaran Jarak Jauh Di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19,” JISAMAR (Journal Inf. Syst. Applied, Manag.
Account. Researh), vol. 4, no. 2, pp. 30–36, 2020.
Prasetyo, T., Marini, A., & Sumantri, M. S. (2021). Kepercayaan Dan Kepuasan Penggunaan LMS Mahasiswa Selama Pembelajaran Daring. Jurnal Basicedu, 5(4), 2330– 2338.
Kasmad. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Melalui Kolaborasi Anti Galau Dan Cooperative Learning Tipe STAD Materi Sosialisasi Kepribadian Pada Siswa kelas X-1 di SMA Negeri 1 Sumber Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017. 6.
Jamal, S. (2020). Analisis Kesiapan Pembelajaran E-Learning Saat Pandemi Covid-19 Di SMK Negeri 1 Tambelangan. Jurnal Nalar Pendidikan, 8(1), 16. https://doi.org/10.26858/jnp.v8i1.13561 7 Yuliana, Y. (2020). Analisis Keefektivitasan Pemanfaatan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemi Corona (Covid-19). SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(10), 875–894.
U.S. Census Bureau. (2000). State and Country QuickFacts. Washington, D.C.: United States Bureau of the Census. Retrieved November 7, 2008,