• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan teori analitis carl g jung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pendekatan teori analitis carl g jung"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN TEORI ANALITIS CARL G JUNG

DR. SITI AISYAH M.PSI

(2)

BIOGRAFI

Masa kecil yang tidak bahagia

Masa kecil Jung yang sulit dan tidak bahagia dikarenakan adanya pendeta yang berjubah hitam, kematian dan pemakaman, orang tua yang mengkonsumsi obat-obatan di antara pernikahan yang gagal, keraguan akan keagamaan, dan konflik, mimpi dan visi yang aneh, dan sebuah boneka kayu untuk pertemanan. Jung lahir di Switzerland dalam sebuah keluarga yang berisikan sembilan pendeta (8 paman dan ayahnya), sejak usia dini Jung telah diperkenalkan dengan agama dan hal klasiknya. Ia dekat dengan ayahnya namun ia dianggap lemah dan tidak memiliki kekuatan. Meskipun ramah dan toleran, ayah Jung mengalami periode moody dan iritabilitas dan gagal menjadi figur yang berotoritas kuat di hadapan anak lelakinya.

Ibu Jung adalah orang tua yang berkuasa, namun emosionalnya sering berubah secara instan sehingga membuatnya menjadi pribadi yang tidak konsisten. Ia dapat berubah secara instan dari pribadi yang awalnya begitu semangat dan berbahagia menjadi pribadi yang menggumam tidak jelas dan menatap kosong pada satu arah tertentu. Sebagai seorang anak lelaki, Jung melihat ibunya sebagai seorang ibu yang memiliki 2 kepribadian berbeda dalam satu tubuh. Sehingga tidak mengejutkan jika kepercayaan tersebut mengganggu dirinya. Seorang biografer berpendapat bahwa “keseluruhan dari sisi maternal sebuah keluarga tampil untuk menjadi ternoda dengan kegilaan

(3)

Hasil dari perilaku ibunya, Jung menjadi seseorang yang waspada terhadap wanita, sebuah kecurigaan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat hilang. Dalam autobiografi Jung, ia menggambarkan ibunya sebagai seseorang yang gemuk dan tidak atraktif, yang menjelaskan mengapa ia menolak teori Freud yang mengatakan bahwa setiap anak lelaki memiliki hasrat seksual terhadap ibu mereka. Karena sudah jelas, hal tersebut tidak ada dalam refleksi dari pengalamannya.

Untuk menghindari orang tuanya dan masalah maternal mereka, Jung menghabiskan waktu

berjam-jam lamanya di atap rumahnya, memahat ukiran pada boneka kayu, sebuah figur yang ia

dapat ia percaya. Jung memiliki seorang saudara perempuan, yang lahir saat ia berusia 9 tahun

dan memiliki sedikit pengaruh dalam perkembangannya, kehadiran saudara perempuannya

tidak menghasilkan apapun terhadap kesendiriannya.

(4)

SISTEM KEPRIBADIAN

 Ego ; pusat kesadaran atau bagian dari psyche yang berkaitan dengan penerimaan, pemikiran, perasaan dan ingatan. Ego bertindak dengan cara selektif . Ego yang diajukan Jung sangat mirip dengan ego yang diajukan Freud yaitu aspek dari kepribadian yang disadari dan menurut Jung identitas ego ini berkembang ketika individu berusia sekitar 4 tahun

 Ketidaksadaran Pribadi (Personal Unconscious) ; meliputi seluruh pengalaman yang terlupakan, ditekan atau dipersepsikan oleh seseorang namun tidak disadari. Ketidaksadaran ini merupakan ingatan dan impuls masa lalu, kejadian yang terlupakan serta berbagai pengalaman yang disimpan dalam alam bawah sadar.

Ketidaksadaran personal dibentuk oleh pengalaman individual. Materi ketidaksadaran ini disebut dengan kompleks (Complexes). Sebuah kompleks merupakan akumulasi dari pikiran yang dipengaruhi oleh perasaan.

Misalkan : pengalaman seseorang yang tidak menyenangkan akan sesuatu hal sehingga ketika dimunculkan seorang individu yang memiliki kemiripan dengan situasi yang pernah dialam namun tidak menyenangkan maka akan menimbulkan respon emosi

(5)

 Ketidaksadaran Kolektif ; Kebalikan dari ketidaksadaran personal yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu maka ketidaksadaran kolektif sudah mengakar dari masa lalu leluhur seluruh spesies. Misalkan manusia tidak pernah diwarisi perasaan takut terhadap ular tetapi manusis diwarisi potensi takut terhadap ular

 Arsetif (Arschetype) ; Arketipe adalah imaji-imaji masa lalu bahkan berasal dari alam bawah sadar kolektif. Arketipe memiliki sebuah basis biologis namun dia berakar melalui pengalaman- pengalaman nenek moyang manusia yang terus diulang-ulang seluruh keturunannya

 Persona ; topeng atau wajah menghadapi publik. Hal ini mencerminkan persepsi masyarakat mengenai peran yang harus dimainkan seseorang dalam hidupnya. Apa yang ditampilkan didepan umum adalah persona bukan diri yang sebenarnya.

 Anima dan Animus ; manusia pada dasarnya biseks. Begitu pula kepribadian, ada arsetif feminim dlm kepribadian pria disebut anima dan arsetif maskulin dalam kepribadian wanita disebut animus. Anima dan animus menyebabkan masing2 jenis menunjukkan ciri lawan jenisnya sekaligus berperan sebagai gambaran kolektif yang memotivasi masing2 jenis untuk tertarik dan memahami lawan jenisnya

(6)

 Shadow ; merupakan arsetif yang mencerminkan insting kebinatangan yang diwarisi manusia dari evolusi makhluk tingkat rendahnya. Menurut Darwin, manusia adalah evolusi dari binatang dan sifat2 kebinatangan tetap ada dalam diri manusia dalam bentuk arsetif shadow

 Self ; adalah arsetif yang memotivasi perjuangan orang menuju keutuhan

(7)

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

 Masa kanak-kanak ke masa dewasa muda ; ego mulai berkembang pada awal masa kanak-kanak yang dimulai dengan cara yang primitif karena anak belum memiliki identitas yang khas. Ego mulai terbentuk ketika anak mulai dapat membedakan dirinya dengan orang lain dan pembentukan kesadaran terjadi ketika anak dapat berkata “aku”

 Masa muda ; periode ini ditandai dari pubertas sampai dengan masa pertengahan. Anak muda mencoba bertahan untuk mencapai kebebasan fisik dan psikis dari orang tuanya, mendapatkan pasangan.

 Usia Tengah Baya ; kepribadian utama berubah saat usia 35 tahun sampai 40 tahun. Usia pertengahan adalah masa transisi. Pada awalnya diduga bahwa kehidupan akan dijalani dengan baik dan mendapatkan perubahan yang menguntungkan. Tetapi yang terjadi ketika orang setengah baya sudah berhasil memenuhi semua kebutuhan hidupnya namun karena masih memiliki persediaan energi maka energi tsb disalurkan dalam kegiatan dan minat yang berbeda

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kajian ilmiah di atas, tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja penyuluh pertanian lapangan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kecamatan Bajo Kabupaten Luwu,