Di Indonesia pengertian anak usia dini ditujukan kepada anak yang berusia 0-6 tahun, seperti dalam Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 ayat 14 yang menyatakan pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang diperuntukkan bagi anak sejak lahir sampai usia 6 tahun
Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association
EducationalYoung Children)merupakan sosok individu yang sedang
menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental
bagikehidupan selanjutnya, berada pada rentang usia 0-8 tahun
JENIS-JENIS PROGRAM PAUD LANDASAN HUKUM
UU-RI nomor : 20 Tahun 2003
Bentuk:
Diselenggarakan sebelum jenjang dikdas
melalui :
Jalur Pendidikan Formal
atau Jalur Pendidikan
Non Formal
Jalur Pendidikan Informal
dan/atau
PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI (PAUD)
Raudhatul Atfhal, atau (RA) Bentuk lain yang sederajat
Taman Penitipan Anak (TPA) Bentuk lain yang sederajat Kelompok Bermain (KB)
Pendidikan Keluarga
Pendidikan yang diselenggarakan oleh Lingkungan
Taman Kanank-kanak (TK)
Program pendidikan anak usia dini (0-6/0-8 tahun) memiliki beberapa bentuk organisasi. Tiap bentuk tersebut memiliki kekhasan masing-
masing. Secara rinci bentuk-bentuk program pendidikan anak usia dini dapat diuraikan sebagai berikut :
- Pendidikan Keluarga (0-3 tahun)
Pada tahap ini pendidikan anak masih berada pada lingkup
terkecil,yakni keluarga. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama bagi anak,sebab pendidikan keluarga merupakan pondasi bagi anak untuk membangun struktur kepribadian selanjutnya.
Dalam hal ini orang tua memegang peran utama.
- Taman Penitipan Anak (Day Care)
Taman Penitipan Anak (TPA) adalahlembaga
kesejahteraan social yang memberikan pelayanan
pengganti berupa asuhan, perawatan dan pendidikan bagi anak balita selama anak tersebut ditinggal kerja oleh
orang tuanya..
 Kelompok Bermain (Play Group)
Playgroup adalah sesi informal dimana
orang tua, pengasuh, dan anak-anak yang berusia mulai dari hitungan bulan sampai dengan usia sekolah berkumpul dalam
suasana yang sangat menyenangkan dalam rangka memfasilitasi anak-anak ini untuk belajar dan bermain bersama teman
sebayanya
 Taman Kanak-kanak (TK)
Taman Kanak-kanak merupakan jenjang pendidikan setelah play group sebelum anak masuk sekolah dasar. Walaupun TK bukan jenjang
pendidikan yang wajib diikuti, namun memberikan banyak manfaat bagi penyiapan anak untuk masuk ke Sekolah Dasar (SD).
Taman Kanak-kanak tidaklah mengambil alih pendidikan dalam
keluarga melaikan membantu orang tua untuk mengembangkan potensi anak. Begitu juga karena faktor waktu di sekolah yang lebih sedikit dari pada dirumah,sekolah juga tidak mungkin berbuat maksimal
tanpa kerjasama dengan orang tua anak.
- Bertujuan mengembangkan seluruh aspek fisik,mental,emosi dan social anak.
- Isi program merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan masing-masing.
- Tenaga pendidik umumnya lulusan
SPG,SGTK, dan SMU.
Sedangkan perbedaannya adalah:
- Frekuensi kehadiran, Taman Kanak-kanak masuk setiap hari, sedangkan Kelompok Bermain hanya beberapa hari, misalnya tiga hari.
- Taman Kanak-kanak memiliki kurikulum yang baku,
sedangkan Kelompok Bermain tidak. Kalaupun memiliki kurikulum maka penerapannya akan lebih fleksibel.
- Kelompok Bermain menampung anak usia 3-4 tahun, sedangkan taman kanak-kanak menampung anak usia 4-6 tahun.
Ada beberapa persamaan dan perbedaan antara Kelompok Bermain dan Taman
Kanak-kanak, Persamaannya adalah :
 Taman Kanak-kanank Al-Quran (TKA)
TKA adalah program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun yang materinya lebih
menekankan pada materi Al-Quran ataupun materi-materi yang berkaitan dengan nilai agama lainnya. Seperti belajar cara membaca Al-Quran,cara sholat,wudhu dan yang lainnya.
 TPA
TPA merupakan program pendidikan bagi anak yang berusia 7-12 tahun. Yang
materinya lebih menekankan pada materi Al-Quran, seperti halnya pada TKA (Taman
Kanak-kanak Al-Quran) di TPA juga diajarkan sesuatu yang berkaitan dengan agama,
perbedaannya hanya di umurnya saja.
Sekolah Lanjutan:
SD ( Sekolah Dasar)
Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan formal setelah Taman Kanak-kanak. Sekolah Dasar menampung anak usia dini lebih dari 7-13 tahun. Dalam hal ini termasuk dalam kategori anak usia dini adalah sampai dengan usai 8 tahun, yakni Sekolah Dasar kelas 1 dan 2 ataupun kelas 3.
Sehingga pada kelas tersebut idealnya pola pendidikan yang diterapkan tidak jauh berbeda dengan pola
pendidikan yang digunakan di Taman Kanak-kanak. Maka dari itu SD (Sekolah Dasar) masih mendapat perlakuan seperti anak PAUD, karena di usia ini adalah masa
peralihan dari Taman Kanak-kanak ke jenjang yang lebih
konkrit lagi.
Selain beberapa bentuk program pendidikan tersebut, ada juga program yang dikembangkan dinegara- negara lain seperti :
1. Pusat Pengambangan Anak Terintegrasi
Pusat ini biasanya memberikan berbagai pelayanan yang dibutuhkan anak dengan cara mengkombinasikan sarana pendidikan prasekolah dengan pemberian gizi,kesehatan dan kadang-kadang dengan sarana lain.
Program tersebut diselenggarakan guna mendukung perkembangan fisik,kecerdasan, social dan emosi anak.
Program tersebut telah dilaksanakan di beberapa Negara di dunia, diantaranya adalah Amerika,India,Brazilia dan yang lainnya.di Indonesia hal itu juga telah dilaksanakan dalam bentuk yang khas, yakni dikenal dengan istilah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu). Sarana yang diberikan di pos tersebut selain makanan bergizi dan imunisasi,penimbangan,pemeriksaan kesehatan dan ada juga yang dilengkapi dengan kegiatan stimulasi mental.
Petugasnya adalah para relawan yang telah mendapatkan pelatihan sesuai dengan tugas yang dijalankan,
disebut sebagai kader.
2. Pusat Kesehatan dan Gizi
Bentuk lain dari pelayanan untuk anak-anak khususnya balita adalah pelayanan yang lebih menekankan pada kesehatan. Palayanan ini meliputi pelayanan untuk kesehatan ibu yang mengandung beserta janinnya, dan anak-anak. Salah satu bentuk pelayanan tersebut adalah penyelenggaraan dapur masyarakat.
Guna kelancaran layanan tersebut para wanita secara suka rela melaksanakan kegiatan memasak bersama. Makanan yang dimasak memiliki kadar gizi yang baik karena diarahkan oleh seorang ahli. Selanjutnya makanan tersebut dinikmati oleh anggota dengan cuma-cuma atau membeli denga harga murah. Hal itu dapat
dilakuakan karena bahan yang digunakan diperoleh dari pemanfaatan tanaman sekitar
atau membeli secara bersama-bersama.
3. Pendidikan Ibu dan Anak
Layanan ini diperuntukkan bagi ibu yang memiliki balita. Para ibu yang memiliki balita mendapatkan penyuluhan sehingga pengetahuan dan keterampilan ibu dalam
mengasuh anak akan meningkat.
Ada beberapa bentuk layanan pendidikan ini, antara lain “kunjungan rumah”.
Kunjungan ini dilakukan oleh pelatih. Pelatih melakukan pendekatan secara fleksibel kepada orang tua dan anak,bahkan dengan seluruh anggota keluarga. Dalam
pertemuan tersebut pelatih memeberikan penyuluhan,dorongan atau motivasi bagi keluarga untuk lebih dan lebih bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya.
Salah satu bentuk program tersebut adalah HIPPY ( The Home Instruction
Programme for Preschool Youngster). Program tersebut dilakukan dengan kunjungan rumah dua minggu sekali. Setiap hari ibu mendidik anak dengan menggunakan paket panduan yangdiberikan dalam program.kelompok peserta membayar 10% dari biaya operasional,selebihnya ditanggung oleh pemerintah atau penyandang dana.
Bentuk lain adalah pendidikan orang dewasa dengan pendekatan kelompok. Layanan ini juga telah dikembangkan di beberapa Negara, termasuk di Indonesia. Di
Indonesia program ini dikenal dengan istilah Bina Keluarga Balita. Pendekatannya adalah melalui pendidikan orang tua khususnya ibu dan anggota keluarga yang lainnya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mengasuh dan mendidik putra-putrinya.
Alat bantu yang digunakan dalam program ini berupa alat-alat permainan edukatif,buku-buku,dongeng,lagu dan sebagainya yang diperoleh dari daerah setempat. Peralatan tersebut untuk dimainkan dirumah beserta anak mereka.