• Tidak ada hasil yang ditemukan

penguatan pendidikan karakter berbasis - Admin Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penguatan pendidikan karakter berbasis - Admin Digital Library"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

Judul Usulan: Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Literasi Budaya Lokal di SMP Negeri 1 Parigi Kabupaten Gowa. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Literasi Budaya Lokal di SMP Negeri 1 Parigi Kabupaten Gowa (dibimbing oleh Hidayah Quraisy dan Muhajir).

Tabel     Halaman
Tabel Halaman

Rumusan Masalah

Berdasarkan analisa di atas dan kenyataan, maka alasan mengangkat judul penelitian ini adalah mengingat pentingnya penanaman (pemberian) penguatan kepada siswa tentang pentingnya budaya lokal untuk menanamkan pendidikan karakter siswa yang berbasis literasi budaya lokal. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk merumuskan kembali dan mengintegrasikan pendidikan karakter dengan nilai-nilai budaya lokal, yang sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan dan agama yang bersifat universal.

Tujuan Penelitian

Pengertian Penguatan

Definisi yang sama juga diberikan oleh Zainal Asril yang mengatakan bahwa penguatan adalah respon terhadap perilaku positif yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya perilaku tersebut. Jika dilihat dari definisi di atas, maka pengertian penguatan adalah suatu apresiasi (respon positif guru) kepada siswa atas perilaku positif yang dilakukan, sehingga mengakibatkan perilaku tersebut diulangi.

Pendidikan Karakter

Harapan kami dengan pendidikan karakter, peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan ilmunya, mengkaji dan menggunakan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia dalam berperilaku sehari-hari. Untuk itu dipandang perlu dibangun wacana dan sistem pendidikan karakter yang sesuai dengan konteks sosial budaya Indonesia, yang memiliki Bhinneka Tunggal Ika dengan nilai-nilai agama dan Pancasila sebagai sumber nilai utama. dan referensi.

Oleh karena itu, kebudayaan dapat diartikan sebagai kebiasaan atau gaya hidup yang menjadi ciri khas suatu kelompok sosial tertentu, dan secara lokal merupakan salah satu tempat di suatu daerah tertentu. Bagi suku Bugis Makassar, budaya assamaturu wajib dijaga karena sebagai salah satu cara untuk menjaga silaturahmi, mempererat tali persaudaraan dan saling mengenal.

ةبَقِعْنا ُدِٚد

ش ُزُُّٕٓطنا

Upaya Pelestarian Budaya Lokal

Rozikan menjelaskan sumber kearifan budaya lokal yaitu potensi manusia, potensi religi, potensi budaya, dan potensi alam. Struktur kepribadian inilah yang dijadikan dasar pengembangan program pendidikan karakter berbasis kearifan budaya lokal.

Penelitian Relevan

Berkenaan dengan penelitian diatas, maka keterkaitan penelitian terkait dengan penelitian ini adalah mengkaji perlunya pendidikan karakter pada anak melalui budaya lokal yang terdapat pada masing-masing daerah. Kaitannya penelitian relevan di atas dengan penelitian ini adalah untuk mengkaji perlunya memberikan pendidikan peningkatan karakter pada siswa di sekolah.

Kerangka Pikir

Saat ini, karena perkembangan yang sangat penting saat ini, masyarakat lebih bersifat konsumtif terhadap produk luar negeri, mudah terbawa arus pembangunan dan mulai mengikuti budaya Barat. Oleh karena itu, kebudayaan yang ada dari dulu hingga sekarang semakin memudar. Bagi suku Bugis Makassar, budaya Mappatabe merupakan budaya yang sangat dijunjung tinggi karena budaya mappatabe merupakan bentuk penghormatan terhadap orang lain terutama orang dewasa.

2) “Kebudayaan Assamauturuk” (kerja sama) yang merupakan salah satu ciri khas masyarakat Kabupaten Gowa yang jarang kita lihat. 3) “Budaya Tangkasak” (peduli terhadap lingkungan) merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena kesehatan suatu kelompok masyarakat ditentukan oleh betapa pentingnya mereka peduli terhadap lingkungan. Berdasarkan uraian di atas, diharapkan dengan pendidikan karakter berbasis budaya lokal mampu menjadi upaya preventif yang mampu melahirkan generasi cerdas, bermartabat, dan berkarakter baik.

Penguatan Pendidikan Karakter

Lokasi Dan Waktu Penelitian

Alasan peneliti memilih sekolah ini karena merupakan salah satu sekolah favorit dan mendapat kepercayaan dari masyarakat sekitar. Selain itu sekolah mempunyai budaya belajar yang cukup baik dan didukung oleh sumber daya yang memadai, baik manusia maupun alam. Pendidikan karakter yang kini berbasis pada literasi budaya lokal diharapkan menjadi salah satu upaya peningkatan karakter peserta didik melalui literasi budaya lokal.

Sumber Data Penelitian

Data sekunder merupakan sumber data yang digunakan untuk menunjang sumber data primer melalui studi literatur dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti dalam penelitian ini seperti majalah, buku dan dokumen sekolah yang relevan dan mendukung dalam pelaksanaan penelitian ini. Sumber data sekunder ini akan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan selama penelitian untuk memperkuat temuan-temuan yang peneliti perlukan.

Informan Penelitian

Instrumen Penelitian

Panduan wawancara berisi lembaran pertanyaan yang berkaitan dengan objek penelitian dan sesuai dengan rumusan masalah untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan peneliti. Wawancara merupakan salah satu bentuk komunikasi antara peneliti dan informan untuk memperoleh informasi atau mengumpulkan data yang berkaitan erat dengan objek penelitian. Lembar observasi berisi catatan yang menggambarkan hasil yang diperoleh dari observasi langsung di lapangan.

Dalam penelitian ini kegiatan observasi peneliti akan memperoleh informasi tentang pendidikan karakter berbasis budaya lokal di SMP Negeri 1 Parigi. Catatan dokumentasi berisi data untuk mendukung dan memperkuat data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dalam bentuk gambar, video dan audio.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik wawancara ini merupakan teknik yang digunakan pada saat melakukan pertemuan tatap muka dengan narasumber atau informan. Dengan teknik wawancara ini, peneliti mencoba memperoleh informasi yang mendalam guna memperoleh informasi lebih lanjut. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti akan terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi dan sumber data yang berkaitan dengan topik penelitian.

Teknik dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data berupa gambar-gambar penting yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan di SMP Negeri 1 Parigi. Gambar yang relevan terdiri dari dokumentasi pada saat wawancara informan, gambar terkait catatan sekolah yang diperlukan untuk penelitian, dan gambar lain yang berkaitan dengan objek penelitian untuk memperkuat hasil penelitian. Metode dokumentasi menurut Gottschalk seperti yang dikutip oleh Djam’an Satori dan Aan Komairah “dokumen dalam pengertian yang lebih luas dapat merupakan suatu proses pembuktian yang didasarkan pada sumber jenis apa pun, baik dalam bentuk tulisan, lisan, grafik, atau arkeologis (Djam’an Satori dan Aan Komairah, Metode Penelitian Kualitatif.

Teknik Analisis Data

  • Pengumpulan Data
  • Reduksi Data
  • Penyajian Data
  • Penarikan Kesimpulan

Sejak didirikan pada tahun 1986 dikenal dengan nama SMP Negeri Majannang, hal ini dikarenakan sekolah tersebut terletak di Desa Majannang Kecamatan Tinggimoncong. Ketika Kuncio Pao menjadi kecamatan, SMP Negeri 3 Tinggimoncong berubah menjadi SMP Negeri 2 Tinggimoncong. Seiring dengan perkembangan pemerintahan sekitar tahun 2004, terbentuklah kabupaten Parigi, oleh karena itu nama sekolah tersebut diubah menjadi SMP Negeri 1 Parigi.

SMP Negeri 1 Parigi berkedudukan di Dusun Sironjong yang secara geografis terletak di Desa Majannang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, Kode Pos 92174. Kepala sekolah yang pernah membina dan mengembangkan SMP Negeri 1 Parigi selama keberadaan sekolahnya adalah sebagai berikut. SMP Negeri 1 Parigi saat ini menjadi salah satu SMP yang unggul dalam berbagai bidang dan juga menjadi sekolah favorit masyarakat setempat.

Tabel 1 Daftar nama-nama Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Parigi
Tabel 1 Daftar nama-nama Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Parigi

Deskripsi Informan Penelitian

Informan III berinisial IR diwawancarai di ruang guru SMP Negeri 1 Parigi pada 15 Juni 2021. Informan VI berinisial MG diwawancara di aula SMP Negeri 1 Parigi pada 15 Juni 2021. IK merupakan salah satu siswa pindahan dan saat ini menjadi siswa kelas VII.2 sekitar setahun terakhir.

Informan keempat belas dalam penelitian ini adalah seorang wanita berusia 14 tahun dan merupakan siswa kelas VII.1. 15. Informan dalam penelitian ini adalah seorang gadis berusia 13 tahun yang merupakan salah satu siswa kelas VII.3.

Hasil Penelitian

  • Pendidikan Karakter di SMP Negeri 1 Parigi Kabupaten Gowa

Seperti yang disampaikan oleh informan berinisial S di atas, penulis dapat memahami bahwa implementasi pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Parigi telah terlaksana dengan baik walaupun masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Kami menerapkan pendidikan karakter melalui organisasi yang kami tawarkan di sekolah, antara lain Pramuka dan Spiritualis. Dari hasil wawancara dengan informan S terlihat bahwa implementasi pendidikan karakter sudah terlaksana dengan baik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di atas, penulis dapat memahami bahwa implementasi pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Parigi sudah berjalan dengan baik. Penerapan budaya literasi tentunya menjadi salah satu alternatif solusi penerapan pendidikan karakter yang baik dan benar. Dari penjelasan informan I diatas, selaku wali kelas kelas VII.2 dan guru PPKn kelas VII membenarkan adanya implementasi pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Parigi.

Pembahasan

Selain itu, mengajarkan pendidikan karakter kepada siswa dengan memperkenalkan literasi budaya lokal kepada siswa. Jadi, upaya pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Parigi sudah berjalan dengan baik, meski belum maksimal karena terkendala pembelajaran yang masih online. Selain itu, dalam upaya penerapan pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Parigi telah diterapkan budaya literasi.

Berdasarkan hasil temuan penelitian, maka fokus pembahasan masalah adalah penelitian tentang “Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Sastra Budaya Lokal di SMP Negeri 1 Parigi”. Kesimpulan berikut dapat diambil. Upaya penerapan pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Parigi dilakukan melalui organisasi intramural dan program literasi sekolah. Implementasi literasi budaya lokal dalam penguatan pendidikan karakter dilakukan melalui program yang diinisiasi sekolah.

Saran

Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah Melalui Program Literasi Dasar di SD Negeri Pontianak.JPSD VOL.3 No. Judul Penelitian: Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Literasi Budaya Lokal di SMP Negeri 1 Parigi Kabupaten Gowa. Bagaimana peran dan strategi kepala sekolah dalam mengupayakan pendidikan karakter di sekolah ini?

Menurut Anda apa saja hambatan penerapan pendidikan karakter dan budaya literasi di sekolah? Jawaban: Hambatan penerapan pendidikan karakter di sekolah ini antara lain: kurangnya minat membaca siswa dan membaca buku-buku yang mendukung literasi. Jawaban: Dalam mewujudkan pendidikan karakter, peran kami adalah melalui organisasi yang ada di sekolah. Strategi kami adalah memaksimalkan seluruh organisasi yang ada agar tersebar di kalangan mahasiswa sesuai minat dan bakat masing-masing mahasiswa.

Jawaban: Peran dan strategi kami dalam penyelenggaraan pendidikan karakter adalah dengan memberikan wadah kepada siswa dalam bentuk organisasi yang dapat membentuk karakter siswa, misalnya disiplin, budi pekerti yang baik dan lain sebagainya. Jawab: Contoh pendidikan karakter adalah guru telah menetapkan waktu dalam pembelajaran (sikap disiplin), sedangkan siswa tidak.

Gambar

Tabel     Halaman
Tabel 1 Daftar nama-nama Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Parigi
Gambar 4.1 Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 Parigi

Referensi

Dokumen terkait

Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Bertokoh Dahlan Iskan … 8Kementerian Pendidikan Nasional, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Jakarta: Pusat Kurikulum, 2010