• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Nilai dalam Cerpen Robohnya Surau Kami dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pendidikan Nilai dalam Cerpen Robohnya Surau Kami dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka artikel ini fokus pada pendidikan nilai dalam cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A Navis dan relevansinya dengan tujuan pendidikan Islam. Apa relevansi pendidikan nilai dalam cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A Navis dengan tujuan pendidikan Islam? Relevansi nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A Navis untuk tujuan pendidikan Islam.

METODE PENELITIAN

  • PENDEKATAN PENELITIAN
  • SUMBER DATA
  • PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
  • TEKNIK ANALISIS DATA

Sumber data yang dijadikan bahan dalam penelitian ini diambil dari berbagai literatur yang berkaitan dengan pendidikan nilai dalam cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A Navis. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah dari: Kumpulan cerpen Runtuhnya Surau Kita karya A.A. Untuk memperoleh data terkait pendidikan nilai, penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan.

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Metode ini juga bertujuan untuk mencari koherensi (keterhubungan) dan kesesuaian orientasi nilai dalam pendidikan nilai (agama, teoritis, ekonomi, estetika, sosial dan politik) dengan tujuan pendidikan Islam. penulisan cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A Navis dan 3) ringkasan cerpen Robohnya Surau Kami. Kemudian bab IV berisi tentang orientasi nilai dalam pendidikan nilai (religius, teoritis, ekonomi, estetika, politik dan sosial) dalam cerpen Robohnya Surau Kami dan relevansinya dengan tujuan pendidikan Islam. Pada bab ini kami mencoba menjelaskan 1) pendidikan nilai yang terfokus pada nilai-nilai [religius, teoritis, ekonomi, estetika, politik dan sosial] dalam cerpen Robohnya Surau Kami, dan 2) Relevansi pendidikan nilai dalam cerpen Robohnya Surau Kami dengan tujuan pendidikan Islam.

KAJIAN TEORI

Tujuan Pendidikan Islam

Oleh karena itu, tujuan pendidikan Islam adalah tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang mengamalkan pendidikan Islam.54. Tujuan pendidikan Islam dirumuskan dari nilai-nilai filosofis yang kerangka dasarnya terkandung dalam filsafat pendidikan Islam. Sama seperti landasan pendidikan, tujuan pendidikan Islam juga identik dengan tujuan Islam itu sendiri.

20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan Islam termasuk dalam tujuan pendidikan nasional pada umumnya, “pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan keterampilan dan keterampilan. Seperti yang diungkapkan Jalaludiin dalam buku Ilmu Pendidikan Islam Jilid I, jelas Umar al-Taoumy al-Syaibani menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah untuk memperkuat nilai-nilai moral.56 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Peraturan Perundang-undangan Pemerintah Indonesia di Bidang Pendidikan, 8-9 .untuk mencapai tingkat akhlak al-Karimah.

Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah membentuk akhlak peserta didik dalam akhlak al-Kerimeh. Oleh karena itu, untuk mewujudkan manusia yang berakhlak mulia, berakhlak mulia, bertakwa, dan seimbang antara dunia dan akhirat, maka tujuan pendidikan Islam dilihat dari kebutuhannya ada dua, yaitu dimensi individu. dan dimensi sosial yang akan diuraikan sebagai berikut: 66 1. Dimensi individu. Tujuan individu adalah tujuan yang bertujuan untuk membekali individu dengan kemampuan mengamalkan nilai-nilai batiniah dalam diri seseorang berupa moral, intelektual, dan keterampilan. 67 Tujuan umum pendidikan Islam dimensi individu adalah sebagai berikut: 68 a) Terbinanya individu atau warga negara yang beriman kepada Tuhannya, kepada para nabi dan rasul, kitab-kitab yang diturunkan kepadanya dan risalah atau ajaran yang diturunkan kepadanya. diwahyukan kepada mereka, . 65 Ibid., 59.

68 Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hari akhir dan apa yang terkandung di dalamnya berupa himpunan, hisab dan balasan, serta Qaza dan Qadar.

Biografi A Navis

Navis mengawali pendidikan formalnya dengan bersekolah di Indonesesch Nederiandsch School (INS) di kawasan Kayutaman selama lima belas tahun. Selama kuliah di INS, selain mendapat pelajaran utama, Navis juga mendapat pelajaran seni dan berbagai keterampilan. Namun kegemarannya membaca buku (tidak hanya buku sastra tetapi juga berbagai ilmu pengetahuan lainnya) memungkinkannya berkembang secara intelektual.

Saat menulis cerpennya sendiri, ia mencoba membetulkan kelemahan cerpen Indonesia dengan memadukannya dengan kelebihan cerpen luar negeri. Namun kepengarangannya baru diketahui sekitar tahun 1955 ketika cerita pendeknya dimuat di majalah seperti Stories, Mimbar Indonesia, Budaya dan Roman. Selain cerpen, Navis juga menulis naskah lakon untuk berbagai stasiun RRI seperti RRI Bukit Tinggi, Padang, Palembang, dan Makasar.

Di luar menulis, Navis bekerja sebagai pemimpin redaksi harian Selamat (angkatan bersenjata edisi Padang). Selain itu, Navis juga sering mengikuti berbagai seminar mengenai isu sosial dan budaya sebagai pembicara atau peserta.

Karya-karya A.A Navis

Selain itu, A.A Navis juga memperoleh berbagai penghargaan dan hadiah antara lain 74: 1) Juara II lomba cerpen majalah Berita (1955) untuk cerita “Robohnya Surau Kami”; 2) penghargaan dari UNESCO (1967) atas kumpulan cerita “Saraswati dalam Keheningan”;

Sinopsis Cerpen Robohnya Surau Kami

Cerpen ini lahir dari mendengarkan cerita orang lain yaitu cerita Pak. M. Syaefi tentang orang Indonesia yang masuk neraka karena malas. Dalam cerpen Robohnya Surau Kami, permasalahan yang diangkat Navis adalah persoalan tanggung jawab sosial terhadap keturunan yang kelak tetap miskin.75. Cerpen Jatuhnya Surah Kita menceritakan tentang sebuah surah yang roboh karena penjaganya meninggal dunia dan masyarakat sekitar desa tidak peduli untuk merawat surah tersebut.

Dari cerpen ini dapat dipetik dua hal yang mendasari musnahnya surah tersebut: 1) ketakwaan dan 2) hilangnya keimanan. Berbicara tentang ketakwaan dalam cerpen ini terlihat dari tokoh Babagjish, seorang penjaga surah yang berprofesi sebagai garin, yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk beribadah dan beribadah kepada Allah hingga melupakan urusan keluarga dan anak-anaknya. 75 Riana Puspita Sari, NIM Tanggapan Pembaca Remaja Terhadap Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A.A Navis dan Implikasinya Bagi Pengajaran Sastra (Jakarta: Skripsi UIN Jakarta, 2013).

Namun dalam cerpen Robohnya Surau Kami, bualan Ajo Sid dimaksudkan sebagai media untuk mengkritik dan mengingatkan orang lain atas kesalahan yang telah dilakukan. Kutipan ini menceritakan tentang runtuhnya sebuah surah yang disebabkan oleh masyarakat sekitar yang tidak peduli menjaga tempat ibadahnya. Sebagaimana seharusnya bagi seseorang yang mempunyai keimanan yang kuat, jika mendapati ada suatu surah yang sudah tidak terpelihara lagi, maka secara tidak sadar mereka akan menjaganya dan memanfaatkan surah tersebut dengan baik.

Dari uraian di atas dapat ditarik benang merah cerita dalam novel Robohnya Surau Kami, yaitu bahwa secara umum cerpen tersebut menceritakan tentang runtuhnya surau yang disebabkan oleh ketidakpedulian masyarakat setempat terhadap pemeliharaan. dan pengoperasian surau. sebagai tempat ibadah setelah ditinggalkan oleh walinya.

Pendidikan Nilai dalam Cerpen Robohnya Surau Kami

Tokoh Haji Saleh dalam cerpen Robohnya Surau Kami Haji Saleh merupakan tokoh tambahan yang berperan sebagai pelengkap cerita. Tokoh Haji Saleh dalam cerpen Robohnya Surau Kami adalah seorang yang bertakwa, rajin beribadah ketika masih hidup, namun dimasukkan ke dalam neraka. Kalian semua harus masuk neraka.85 Tokoh Tuan, Dalam cerpen Robohnya Surau Kami, tokoh Tuan berperan sebagai tambahan yang melengkapi cerita.

Dalam cerpen ini tokoh Tuan berperan sebagai lawan bicara tokoh Aku di awal cerpen Robohnya Surau Kami. Selain keikhlasan, sifat yang muncul dari tokoh Kakek dalam cerpen Robohnya Surau Kami adalah kesabaran dan kepercayaan. Dalam cerpen Robohnya Surau Kami, sikap dan sifat yang muncul sebagai cerminan penerapan nilai-nilai agama adalah keikhlasan, kesabaran, amanah, menjaga perkataan dan menjaga keimanan.

Berdasarkan teori dan data, hasil temuan peneliti menunjukkan bahwa dalam cerpen Robohnya Surau Kami nilai teoritis merupakan salah satu nilai yang tersirat dalam cerpen tersebut. Dalam cerpen Robohnya Surau Kami, penerapan orientasi nilai ekonomi ditunjukkan pada kutipan, “Dan surah tetap tanpa. Berdasarkan teori dan pemaparan temuan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa nilai ekonomi itu ada. secara eksplisit dan jelas terlihat dalam cerpen Robohnya Surau Kami.

Dalam cerpen Robohnya Surau Kami, nilai estetis tampak pada pandangan gambar surau setelah ditinggalkan oleh pemiliknya. Dalam cerpen Robohnya Surau Kami, nilai-nilai sosial ditunjukkan pada pernyataan tokoh Aku dalam “dan aku melihat mata kakek berlinang air mata. Seperti dalam cerpen Robohnya Surau Kami, strategi yang dilakukan oleh Haji Saleh agar Tuhan bukankah neraka tidak akan terjadi.

Relevansi Pendidikan Nilai dalam Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A.A Navis dengan Tujuan Pendidikan Islam

Berdasarkan penjelasan teori dan data di atas, nilai politik berkaitan dengan pandangan seseorang dalam mengambil strategi dan taktik untuk mencapai sesuatu yang menguntungkan. Nilai-nilai politik tersebut diharapkan dapat menghasilkan manusia yang memahami politik, kekuasaan, dan pemerintahan serta mampu menjalankan ketiganya dengan baik. Menurut teori orientasi nilai menurut Spranger, dalam pendidikan nilai diperlukan tidak hanya satu atau dua nilai saja dalam proses pendidikannya, melainkan harus ada 6 orientasi nilai, hal ini sesuai dengan pendidikan nilai yang terkandung dalam cerpen. Robohnya Surau Kami yang mencakup enam orientasi yaitu nilai-nilai fungsional keagamaan. Bentuklah manusia yang bermoral, nilai-nilai teoretis menjadikan manusia berilmu atau berteori, nilai-nilai ekonomi menjadikan manusia berekonomi, nilai-nilai estetika menjadikan manusia estetis, nilai-nilai sosial menjadikan manusia berjiwa sosial, dan nilai-nilai politik menjadikan manusia berkuasa.

Sedangkan pendidikan Islam adalah suatu sistem pendidikan yang mendorong, mengembangkan, membimbing dan mengubah sikap, bakat, keterampilan dan perilaku peserta didik berdasarkan nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip Islam yang terkandung dalam proses pendidikan dan pengajaran, sehingga kelak dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan. sebuah sistem pendidikan. pedoman dalam kehidupan pribadi dan pribadi mereka. Dengan demikian, tujuan pendidikan Islam merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pendidikan Islam dengan bantuan berbagai media dan fasilitas pendukung. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, nilai merupakan suatu objek dalam pendidikan, maka pendidikan nilai sangat diperlukan dalam proses pendidikan sebagai upaya mewujudkan nilai pada diri peserta didik dan membentuk perilaku berdasarkan nilai, sehingga pendidikan nilai mempunyai relevansi dengan pendidikan. tujuan pendidikan Islam.

Pembentukan nilai dalam cerpen Robohnya Surau Kami mengandung orientasi pendidikan nilai yaitu orientasi nilai keagamaan yang berfungsi membentuk pribadi yang bermoral berdasarkan agama yang menjadi pedoman hidupnya, orientasi nilai teoritis membentuk seorang ilmuwan atau pribadi teoritis. , orientasi nilai ekonomi membentuk manusia ekonomi, orientasi nilai estetika membentuk manusia estetis, orientasi nilai sosial membentuk manusia bermasyarakat, dan orientasi nilai politik membentuk manusia berkuasa. Relevansi pendidikan nilai yang terkandung dalam cerpen Robohnya Surau Kami dengan tujuan pendidikan Islam berdasarkan kebutuhan dalam dimensi individu dan sosial adalah sebagai berikut. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan nilai dalam cerpen Robohnya Surau Kami mempunyai relevansi dengan tujuan pendidikan Islam.

Pada dasarnya pendidikan nilai dalam cerpen merupakan aktualisasi dari tujuan pendidikan Islam yang disampaikan kepada seluruh pembaca melalui tulisan pengarang.

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Spiritual dalam Muhammad Assad Qatar Jilid 2 dan Pentingnya Terhadap Tujuan Pendidikan Islam. Pesan moral yang terkandung dalam novel Bidadari-Bidadari karya Surga Tere Liye dan relevansinya dengan materi moral di Madrasah Aliyah.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tataran praktis hendaknya semangat hukum progresif di Indonesia tidak hanya berhenti pada tataran diskursus saja melainkan juga harus dijiwai oleh para

Faiza Anisa Hanum. Nilai Keshalehan Sosial dalam Serat Kalatidha dan Relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Nilai-nilai pendidikan moral spiritual yang terkandung di dalam buku Notes From Qatar 2 ini semuanya relevan dengan dengan tujuan pendidikan Islam, sehingga dalam

Nilai- nilai ‘ubudiyah dalam kitab Minh a < J Al- ‘Ab < id i > n dan Tujuan Pendidikan Islam memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan,

Sekali lagi, perlu ditekankan di sini bahwa pengintegrasian pendidikan akhlak ke dalam kurikulum pendidikan Islam sudah sangat mendesak, karena dengan akhlak yang mulia

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Chairul Tanjung Si Anak Singkong dan bagaimana

Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam Novel Api Tauhid Karya Habiburrahman El-Shirazy Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam Relevansi nilai-nilai pendidikan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam film Ajari Aku Islam, yaitu nilai akidah yang meliputi enam rukun iman, nilai akhlak