Disertasi ini dipresentasikan kepada Almamater Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Berangkat dari hal tersebut penulis memaparkan penelitian ini yaitu konsep pendidikan spiritual yang terdapat dalam kitab Ihya̕'ulum ad-din karya Imam al-Ghazali, serta implementasinya untuk pengembangan karakter. Hasil penelitian ini adalah konsep pendidikan spiritual yang dikemukakan oleh al-Ghazali dan dikonsepkan dalam kitab ihya̕’ulum ad-din, menunjukkan bahwa pendidikan spiritual mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.
Penerapan pendidikan spiritual terhadap pengembangan karakter, yaitu optimalisasi pengolahan jiwa manusia itu sendiri, tentunya sesuai dengan teladan Rasulullah. Nur Rohmah, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam yang memberikan motivasi dan bimbingan selama saya kuliah. Misbah Ulmunir, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Islam yang telah banyak memberikan saya pengalaman berharga selama menempuh pendidikan.
Sibawaihi, M.Ag., MA., selaku pembimbing skripsi saya yang telah mencurahkan seluruh tenaganya, dengan sabar membimbing saya dan menghabiskan banyak waktu dalam penyusunan skripsi saya. Segenap dosen dan pegawai Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman berharga selama ini. Bapak Muhammad Abdul Basir dan Ibu Marodah serta seluruh keluarga yang telah mendukung saya dan selalu mendoakan saya dari awal studi sampai sekarang.
Teman-teman terkasih, mahasiswa Pendidikan Islam angkatan 2010 yang telah memberikan banyak dukungan dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan agama Islam harus mampu mengembangkan potensi keberagaman manusia, dituntut mampu menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu beriman, berilmu dan bertakwa sehingga mampu mengolah, mengembangkan dan menyesuaikan perilaku keagamaan secara alamiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. persyaratan waktu.2. Sikap hidup yang mengutamakan materi. materialistis), mengejar kenikmatan dan kenikmatan nafsu (hedonistik), ingin menguasai segala aspek kehidupan (totaliter), hanya percaya pada rumusan pengetahuan empiris dan paham positivis tentang kehidupan yang bertumpu pada kemampuan pikiran manusia terhadap hal tersebut. didominasi oleh orang-orang yang memegang ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberadaan manusia dalam kehidupan ini adalah untuk melaksanakan tugas khilafah, yaitu pembinaan dan pengelolaan dunia tempat ia hidup sesuai dengan kehendak penciptanya.4 Tujuan pendidikan ruhani ini adalah peralihan dari kehidupan pribadi yang sempit. perspektif ke ilahi.
Konsepsi pendidikan kerohanian Islam al-Ghazālī mempunyai idea yang luas dan menyeluruh yang merangkumi semua aspek kehidupan manusia. Hakikat dan perjuangan manusia di dunia pada pandangan al-Ghazālī tidak lain adalah kesungguhan dan usahanya untuk meninggikan akhlak, menyucikan jiwa dan memperbaiki kehidupan mental-rohani dengan ilmu, akidah, ibadah, adat dan nilai-nilai murni agar mampu. untuk mengenal, mendekati dan bertemu dengan Tuhan serta kembali kepada redha dan syurgaNya. Tujuan umum pendidikan rohani ini adalah untuk menghubungkan semula diri peribadi kita dengan dimensi transpersonal kewujudan kita.
Al-Ghazālī adalah seorang hujjatul Islam dan pemberi hujjah pada agama, yang telah mencapai dar assalam (tempat tinggal yang aman) 7 Seorang pengumpul ilmu yang tersebar yang sangat mampu menjelaskan isu-isu, baik tekstual mahupun konseptual. Imam al-Ghazālī ialah Hujjatul Islam bagi umat Islam, imam imam agama, seorang yang tidak pernah dilihat oleh mata tokoh lain, baik bahasanya, percakapannya, kecerdasannya dan akhlaknya. Dan majoriti umat Islam sehingga hari ini meletakkan al-Ghazālī pada kedudukan yang tinggi dari segi ilmu dan amal.
Berbekal uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pendidikan spiritual dalam pengembangan karakter dari sudut pandang Imam Al-Ghazālī. Pendidikan ruhani merupakan salah satu strategi yang diterapkan oleh Imam al-Ghazālī dalam pelaksanaan pendidikan akhlak dan pembentukan karakter manusia, sebagaimana tertuang dalam buku berjudul ihyā̕ 'ulūm ad-dīn yang akan menjadi sumber utama dalam penulisan penelitian ini. kesempatan. Penulis berpendapat bahwa konsep pendidikan ruhani menurut al-Ghazālī dalam ihyā̕ 'ulūm ad-dīn penting bagi penelitian dan pengembangan ajarannya dari sudut pandang ilmu pedagogi, khususnya dalam pengembangan.
Pendidikan spiritual ini dapat menjadi sumbangan berharga bagi pengembangan karakter dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan model pembentukan manusia taat menurut istilah agama Islam, atau manusia yang berkarakter kuat dan sehat menurut istilah pendidikan-sosial, serta manusia atau manusia seutuhnya. Secara umum konsep pendidikan spiritual al-Ghazālī bertujuan untuk mengatasi krisis yang terjadi di masyarakat dalam bidang moral, etika, mental-spiritual dan intelektual.
Rumusan Masalah
Mengetahui pentingnya pendidikan spiritual sehingga dapat dijadikan sebagai alat untuk mengantisipasi kemunduran karakter dan krisis spiritual yang muncul di masyarakat.
Telaah Pustaka
10 Kasiono, Pendidikan Spiritual dalam Tradisi Mujahadah Santri Pondok Pesantren Luqmaniyah, Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2010, hal. 11 Budi Rohdiyanana Rahmat, Mendidik Kerohanian Anak (Resensi Buku 10 Prinsip Pola Asuh Spiritual, Menumbuhkan dan Merawat Cinta Kasih Anak Karya Mimi Doe dan Relevansinya dengan Pendidikan Keluarga dalam Islam), Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Guru Pelatihan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, hal. Ketiga, Tesis Konipah, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul, Pendidikan Spiritual Anak dalam Buku 10 Prinsip Spiritual Parenting: Perspektif Pendidikan Islam, 2014.
Keempat, tesis Muhammad Edy Waluyo, Program Studi Pendidikan Islam, Konsentrasi Pemikiran Pendidikan Islam, Program Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul Pendidikan Spiritual Sa'id Hawwa, 2008. Tesis ini membahas tentang sumber dan prinsip pendidikan spiritual dalam Sudut Pandang Sa'id Hawwa dan lebih menekankan pada kajian spiritual dalam peta konsep ilmu jiwa (psikologi).13. Perspektif Pendidikan Islam, Tesis, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, hal.
13 Muhammad Edy Waluyo, Pendidikan Spiritual Sa'id Hawwa, Tesis, Program Studi Pendidikan Islam Fokus pada Program Pascasarjana Pendidikan dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008, hal. Kelima, Disertasi Suramt, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbia dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul Pengembangan Moral Mahasiswa Berprestasi Melalui Bimbingan Mental Spiritual (BMS) di Yasr Klaten, 2008. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga bertajuk Mengembangkan Karakter Religius Siswa di Madrasah Negeri Tsanawiyah Gubukrubuh Playen Gunungkidul.
14 Suramto, Pembinaan Akhlak Siswa Berprestasi Melalui Bimbingan Kerohanian (BMS) Yasr Klaten, Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008, ha. Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012, hal. Demikian pula terdapat perbedaan dan persamaan dengan tulisan ini, namun secara keseluruhan penulis harus menegaskan kembali bahwa skripsi ini berfokus pada pentingnya pendidikan spiritual dan perannya dalam pengembangan karakter manusia.
Spiritual artinya kejiwaan, kerohanian, batin, kejiwaan atau akhlak 17 Pendidikan kerohanian dalam kajian agama pada hakikatnya adalah upaya pelestarian ajaran agama untuk memajukan keimanan dan keyakinan, yang dilakukan secara pribadi (individu) atau umat beragama yang bersangkutan. Pendidikan kerohanian merupakan upaya umat beriman menyikapi ajaran agamanya atau pendapat di luar agama yang dianutnya. Pendidikan spiritual merupakan transmisi ajaran agama dari generasi ke generasi, oleh karena itu tidak hanya mencakup aspek kognitif (pengetahuan tentang ajaran agama), tetapi aspek aktif dan psikomotorik (sikap dan pengamalan ajaran Islam) juga menjadi hal yang utama.
Pendidikan Karakter dalam Perspektif Pendidikan Islam (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga 2013), hal. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara menulis, mengedit, mengklarifikasi, mereduksi dan menyajikan data yang diperoleh dari berbagai sumber tertulis 33 Pendidikan ruhani dan penerapannya terhadap pengembangan karakter dengan berpedoman pada kitab ihyā' 'ulūm ad-dīn karya Imam al - Ghazālī. sumber utama.
Sistematika Pembahasan
PENUTUP
Saran-saran
Penutup
Al-Ghazali, Mendisiplinkan Jiwa: Mematahkan Dua Nafsu (Rahmani Astuti. Terjemahan) Bandung: Mizan Media Utama, 2001. Tahdzib Al-Akhlāq we Mu'alajat Amrādh Al-Qulūb (Muhammad Al-Baqir. Kharismablisung: Terjemahan), 1999 . Al-Habib Umar, Qabasu Al-Nūr Al-Mubīn min Ihya' 'Ulūm ad-Dīn (Nurkaib. Trans.), Jakarta: PT Mizan Publica, 2000.
Budi Rohdiyanana Rahmat, Mendidik Kerohanian Anak (Review buku 10 Prinsip Pola Asuh Spiritual, Menumbuhkan dan Membina Cinta Kasih Anak Karya Mimi Doe dan Relevansinya dengan Pendidikan Keluarga dalam Islam), Tesis, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Hasan Asari, Petikan Pemikiran Islam Klasik: Gagasan Pendidikan Al-Ghazali, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1999. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Pendidikan Islam Yogyacherbiah Dosen dan Guru. UIN Sunan Kalijaga 2013.
Kasiono, Pendidikan Spiritual dalam Tradisi Mujahadah Santri Pondok Pesantren Luqmaniyah, Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010. Perspektif Pendidikan Islam, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Yogyakarta, skripsi, Institut Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.
Muhammad Edy Waluyo, Pendidikan Spiritual Sa'id Hawwa, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. Siti Nurhayati, Pengembangan Nilai Karakter Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita (Studi Kasus di Pembina TK, Kecamatan Sanden), Tesis, Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.