• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOS SEKITAR UNISSULA SEMARANG DENGAN METODE COMPLEX PROPORTIONAL ASSESSMENT (COPRAS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOS SEKITAR UNISSULA SEMARANG DENGAN METODE COMPLEX PROPORTIONAL ASSESSMENT (COPRAS)"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOS SEKITAR UNISSULA SEMARANG DENGAN METODE COMPLEX PROPORTIONAL ASSESSMENT

(COPRAS)

LAPORAN TUGAS AKHIR

Laporan Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Teknik Informatika

Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Disusun Oleh :

REYHAN RIFQI BACHARUDDIN 32601601070

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG 2023

(2)

ii

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR SELECTION OF ROOMS AROUND UNISSULA SEMARANG WITH THE COMPLEX PROPORTIONAL ASSESSMENT

(COPRAS) METHOD

Proposed to complete the requirement to obtain a bachelor’s degree (S-

1) at Informatics Engineering Departement of Industrial Technology Faculty Sultan Agung Islamic University

Arranged By :

REYHAN RIFQI BACHARUDDIN 32601601070

MAJORING OF INFORMATICS ENGINEERING INDUSTRIAL TECHNOLOGY FACULTY SULTAN AGUNG ISLAMIC UNIVERSITY

SEMARANG 2023

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Proposal Tugas Akhir dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Sekitar Unissula Semarang Dengan Metode Complex Proportional Assessment (COPRAS)” ini disusun oleh :

Nama : Reyhan Rifqi Bacharuddin

NIM : 32601601070

Program Studi : Teknik Informatika Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing pada :

Hari :

Tanggal :

Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Dedy Kurniadi, ST,M.Kom Moch. Taufik, ST, M.IT NIDN.0622058802 NIDN.0622037502

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung

Ir. Sri Mulyono, M.Eng NIDN. 0626066601

iii 4 September 2023 Senin

(4)

iv

Laporan tugas akhir dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Sekitar Unissula Semarang Dengan Metode Complex Proportional Assessment (COPRAS)” ini telah dipertahankan di depan dosen penguji Tugas Akhir pada:

Hari :

Tanggal :

TIM PENGUJI

Penguji I Penguji II

Bagus Satrio Waluyo Poetra, S.Kom, M.Cs Ghufron, ST, M.Kom

NIDN.210616051 NIDN.0602079005

iv 4 September 2023

Senin

(5)

v

Materai

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Reyhan Rifqi Bacharuddin

NIM : 32601601070

Judul Tugas Akhir : Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Sekitar Unissula Semarang Dengan Metode Complex Proportional Assessment (Copras)

Dengan bahwa ini saya menyatakan bahwa judul dan isi Tugas Akhir yang saya buat dalam rangka menyelesaikan Pendidikan Strata Satu (S1) Teknik Informatika tersebut adalah asli dan belum pernah diangkat, ditulis ataupun dipublikasikan oleh siapapun baik keseluruhan maupun sebagian, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka, dan apabila di kemudian hari ternyata terbukti bahwa judul Tugas Akhir tersebut pernah diangkat, ditulis ataupun dipublikasikan, maka saya bersedia dikenakan sanksi akademis. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sadar dan penuh tanggung jawab.

Semarang, ……….

Yang Menyatakan,

Reyhan Rifqi Bacharuddin

v

4 September 2023

(6)

vi

Materai

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Reyhan Rifqi Bacharuddin

NIM : 32601601070

Program Studi : Teknik Informatika Fakultas : Teknologi Industri

Alamat Asal : Sawahan gang kulit no.12 Rembang

Dengan ini menyatakan Karya Ilmiah berupa Tugas akhir dengan Judul : Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Sekitar Unissula Semarang Dengan Metode Complex Proportional Assessment (Copras). Menyetujui menjadi hak milik Universitas Islam Sultan Agung serta memberikan Hak bebas Royalti Non- Eksklusif untuk disimpan, dialihmediakan, dikelola dan pangkalan data dan dipublikasikan diinternet dan media lain untuk kepentingan akademis selama tetap menyantumkan nama penulis sebagai pemilik hak cipta. Pernyataan ini saya buat dengan sungguh-sungguh. Apabila dikemudian hari terbukti ada pelanggaran Hak Cipta/Plagiarisme dalam karya ilmiah ini, maka segala bentuk tuntutan hukum yang timbul akan saya tanggung secara pribadi tanpa melibatkan Universitas Islam Sultan agung.

Semarang, ……….

Yang menyatakan,

Reyhan Rifqi Bacharuddin

vi

4 September 2023

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Sekitar Unissula Semarang Dengan Metode Complex Proportional Assessment (COPRAS)”.Penyusunan Laporan Tugas Akhir merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) Teknik Informatika Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Dengan selesainya penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Gunarto, SH., M.Hum selaku Rektor Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

2. Ibu Dr. Ir. Novi Marlyana, ST., MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

3. Bapak Ir. Sri Mulyono, M.Eng, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

4. Bapak Dedy Kurniadi, ST, M.Kom selaku dosen pembimbing I.

5. Bapak Moch. Taufik, ST, M.IT selaku dosen pembimbing II.

6. Orang tua dan keluarga yang selalu memberi supportnya kepada penulis.

7. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran dan bimbingan akan sangat membantu bagi pengembangan dan perbaikan tugas akhir ini dimasa yang akan datang. Akhir kata apabila ada uraian dan penjelasan yang kurang berkenan, penulis mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.

Semarang, 4 Semptember 2023 Penulis,

Reyhan Rifqi Bacharuddin NIM. 32601601070

(8)

viii

DAFTAR ISI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOS SEKITAR UNISSULA SEMARANG DENGAN METODE COMPLEX PROPORTIONAL

ASSESSMENT (COPRAS) ... i

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR SELECTION OF ROOMS AROUND UNISSULA SEMARANG WITH THE COMPLEX PROPORTIONAL ASSESSMENT (COPRAS) METHOD ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 1

1.3. Pembatasan Masalah ... 2

1.4. Tujuan ... 2

1.5. Manfaat ... 2

1.6. Sistematika Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... 5

2.1. Tinjauan Pustaka ... 5

2.2. Dasar Teori ... 7

2.2.1. Sistem Pendukung Keputusan ... 7

2.2.2. Metode (Complex Proportional Assessment) COPRAS ... 9

2.2.3. UML (Unified Modelling Language) ... 10 2.2.4. PHP ... Error! Bookmark not defined.

(9)

ix

2.2.5. Mysql ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN... 21

3.1. Metode Penelitian... 21

3.1.1. Metode Pengumpulan Data ... 21

3.1.2. Metode Pengembangan Sistem ... 21

3.2. Identifikasi Masalah ... 22

3.3. Identifikasi Perangkat Keras (Hardware) ... 22

3.4. Identifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ... 22

3.5. Deskripsi Sistem ... 23

3.6. Use Case Diagram ... 24

3.7. Activity Diagram ... 25

3.8. Sequence Diagram ... 28

3.9. Class Diagram ... 32

3.10. Rancangan Database ... 32

3.11. Rancangan Interface... 33

3.12. Metode Pengujian Sistem ... 37

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN ... 39

4.1. Halaman Admin ... 39

4.1.1. Login ... 39

4.1.2. Kos ... 40

4.1.3. Admin ... Error! Bookmark not defined. 4.2. Halaman Pengguna ... 45

4.2.1. Home ... 45

4.2.2. Rekomendasi ... 46

4.2.3. Hasil Rekomendasi... 47

4.3. Perhitungan COPRAS ... 47

4.4. Pengujian ... 53

BAB V PENUTUP ... 56

5.1. Kesimpulan ... 56

5.2. Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKAs

(10)

x

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1. Flowchart User ... 24

Gambar 3. 2. Use Case Diagram ... 25

Gambar 3. 3. Activity Diagram Login ... 25

Gambar 3. 4. Activity Diagram Kelola Kos ... 26

Gambar 3. 5. Activity Diagram Kelola Admin ... 27

Gambar 3. 6. Activity Diagram Logout ... 27

Gambar 3. 7. Activity Diagram Pilih Kriteria Kos ... 28

Gambar 3. 8. Activity Diagram Daftar Rekomendasi ... 28

Gambar 3. 9. Sequence Diagram Login ... 29

Gambar 3. 10. Sequence Diagram Kelola Kos ... 29

Gambar 3. 11. Sequence Diagram Kelola Admin ... 30

Gambar 3. 12. Sequence Diagram Logout ... 30

Gambar 3. 13. Sequence Diagram Pilih Kriteria Kos ... 31

Gambar 3. 14. Sequence Diagram Daftar Rekomendasi ... 31

Gambar 3. 15. Class Diagram... 32

Gambar 3. 16. Rancangan Login ... 34

Gambar 3. 17. Rancangan Kos ... 34

Gambar 3. 18. Rancangan Admin ... 35

Gambar 3. 19. Rancangan Home... 35

Gambar 3. 20. Rancangan Detail Kos ... 36

Gambar 3. 21. Rancangan Rekomendasi ... 36

Gambar 3. 22. Rancangan Hasil Rekomendasi ... 37

Gambar 4. 1. Login ... 39

Gambar 4. 2. Pesan Username atau Password Harus Diisi ... 40

Gambar 4. 3. Pesan Username atau Password Salah ... 40

Gambar 4. 4. Kos ... 41

Gambar 4. 5. Pesan Data Kos Harus Diisi ... 41

Gambar 4. 6. Pesan Data Kos Sudah Dimasukkan ... 42

(12)

xi

Gambar 4. 7. Pesan Data Kos Telah Tersimpan ... 42

Gambar 4. 8. Pesan Data Kos Telah Diubah ... 42

Gambar 4. 9. Pesan Data Kos Telah Terhapus... 43

Gambar 4. 10. Admin ... 43

Gambar 4. 11. Pesan Data Admin Harus Diisi ... 43

Gambar 4. 12. Pesan Data Admin Sudah Dimasukkan ... 44

Gambar 4. 13. Pesan Data Admin Telah Tersimpan ... 44

Gambar 4. 14. Pesan Data Admin Telah Diubah ... 44

Gambar 4. 15. Pesan Data Admin Telah Terhapus... 45

Gambar 4. 16. Home ... 45

Gambar 4. 17. Detail Kos ... 46

Gambar 4. 18. Rekomendasi ... 46

Gambar 4. 19. Hasil Rekomendasi ... 47

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Simbol Use Case ... 12

Tabel 2.2. Simbol Class Diagram ... 13

Tabel 2.3. Simbol Activity Diagram ... 15

Tabel 2.4. Simbol Sequence Diagram... 16

Tabel 3.1. Tabel Merk ... 32

Tabel 3. 2. Tabel Hasil ... 33

Tabel 3.3. Tabel Kos ... 33

Tabel 4.1. Bobot Kriteria ... 47

Tabel 4.2. Bobot Kriteria ... 48

Tabel 4.3. Hasil Rekomendasi ... 52

Tabel 4. 4. Tabel Pengujian... 53

(14)

xiii

ABSTRAK

Keberadaan pondok pesantren di dekat lembaga pendidikan sangat diinginkan dan menguntungkan bagi pendatang baru di daerah baru. Salah satu lembaga pendidikan yang biasanya mempunyai pesantren adalah perguruan tinggi. Banyak faktor yang perlu diperhatikan oleh santri dalam memilih pesantren pilihannya, sehingga menyulitkan dalam memilih pesantren sesuai keinginannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan santri terhadap pesantren antara lain biaya sewa pesantren per bulan atau per tahun, fasilitas yang tersedia di pesantren, jarak dari pesantren, dan luas kelas. Penelitian ini bertujuan untuk memilih motel di sekitar Unissula Semarang yang terletak di Kecamatan Genuk, Semarang dengan menggunakan Metode Complex Proportional Pricing (COPRAS) dengan kriteria tipe, biaya, jarak, material fasilitas dan ukuran kamar. Rekomendasi tersebut merupakan hasil seleksi pensiun dengan kriteria kategori anak perempuan dengan bobot biaya 40%, bobot ukuran ruangan 30%, bobot jarak 20% dan bobot bahan dasar 10%, kami mendapat rekomendasi hostel yaitu Marijah Hostel

Kata Kunci : COPRAS, Kos, Sistem Pendukung Keputusan

ABSTRACT

The existence of boarding schools near educational institutions is highly desirable and profitable for newcomers to a new area. One of the educational institutions that usually have a boarding school is a college. There are many factors that students need to consider when choosing a boarding school of their choice, which makes it difficult to choose a boarding school according to their wishes. Factors that influence student choice of boarding school include boarding school rent per month or per year, available facilities in the boarding school, distance from the boarding school, and classroom size. This study aimed to select motels around Unissula Semarang located in Genuk Sub-Region, Semarang using Complex Proportional Pricing Method (COPRAS) with criteria of type, cost, distance, facility facilities and room size. The recommendation is the result of a pension selection with princess type criteria with a cost weight of 40%, a weight of 30% for the surface of the room, a weight for the distance of 20%, and a weight for the body. facilities is 10%

obtained. a proposal for an inn, namely Marijah . Inn Keywords : COPRAS, Kos, Decision Support System

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan teknologi dikala ini terus menjadi maju serta kilat spesialnya di bidang teknologi data meluasnya penggunaannya dalam bermacam bidang kehidupan membuat manusia berupaya buat memperlancar seluruh aktivitasnya.

Perihal ini mengaitkan pemakaian perlengkapan pc program aplikasi, perlengkapan komunikasi, serta Internet selaku fasilitas pengelolaan data Salah satu lembaga pembelajaran yang kerap mempunyai pesantren merupakan lembaga pembelajaran besar semacam kampus Unissula Semarang. Mahasiswa yang kuliah di Unissula Semarang tidak cuma berasal dari dalam kota namun pula dari luar wilayah Tidak tidak sering para pensiunan mengalami dana pensiun tidak cocok dengan keinginannya (Ratnasari & Apriani, 2018).

Banyak aspek yang jadi pertimbangan santri dalam memilah pesantren bersumber pada keinginannya, sehingga menyulitkan dalam memilah pesantren bersumber pada keinginannya. Faktor-faktor yang pengaruhi opsi santri terhadap pondok pesantren antara lain harga sewa pondok pesantren per bulan ataupun per tahun, sarana yang ada di pondok pesantren, jarak dari pondok pesantren, serta luas kamar. (Makhesana, 2015).

Dengan memakai tata cara COPRAS yang nantinya hendak diimplementasikan pada sistem yang hendak dibentuk ini sanggup buat pemilihan tempat kos cocok dengan kriteria bersumber pada bayaran jarak, sarana serta luas kamar. Sistem ini dibentuk berbasis web sehingga kala sukses diimplementasikan khasiat yang bisa digunakan oleh pengguna ialah mempermudah dalam pemilihan kos (Makhesana, 2015). Bersumber pada kasus diatas, riset ini mengambil judul

“Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Dekat Unissula Semarang Dengan Tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS)”.

(16)

1.2. Perumusan Masalah

Bersumber pada penjelasan latar balik yang terdapat hingga diformulasikan pokok permasalahannya merupakan gimana merancang sistem pendukung keputusan yang bisa digunakan buat melaksanakan pemilihan kos di dekat kampus Unissula Semarang memakai tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS).

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, agar tidak menyimpang dari maksud dan tujuan penelitian ini, perlu diingat juga bahwa waktu penelitian terbatas, sehingga penelitian ini hanya menghindari permasalahan sebagai berikut:

1. Pencarian ini hanya digunakan untuk memilih motel di sekitar Unissula Semarang yang terletak di Kecamatan Genuk, Semarang.

2. Keistimewaan memilih akomodasi di dekat kampus Unissula Semarang antara lain: jenis pembayaran jarak jauh, fasilitas dan ukuran kamar dengan proses Complex Proportional Assessment (COPRAS).

1.4. Tujuan

Tujuan riset ini merupakan membangun sistem pendukung keputusan yang bisa digunakan buat pemilihan kos di dekat kampus Unissula Semarang memakai tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS).

1.5. Manfaat

Manfaat yang mana didapat di dalam riset sistem pendukung keputusan pemilihan kos dekat Unissula merupakan

1. Untuk Pengguna

Berikan kemudahan dalam pemilihan kos di dekat kampus Unissula yang di idamkan serta diperlukan sebab banyaknya kriteria pemilihan kos di dekat kampus Unissula yang ditawarkan.

2. Untuk Akademik

Bisa digunakan selaku bahan data rujukan postingan serta arsip serta selaku tolak ukur keberhasilan dalam membimbing mahasiswa.

(17)

3

3. Untuk Periset

Menaikkan pengetahuan pengetahuan serta pengalaman penulis menimpa pembuatan sistem pendukung keputusan memakai tata cara COPRAS dan mempraktikkan ilmu yang sudah didapat sepanjang kuliah.

1.6. Sistematika Penulisan

Buat mempermudah dalam melaksanakan uraian atas penyusunan laporan tugas akhir ini, pembahasannya hendak dipecah jadi sebagian pokok bab ialah BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar balik rumusan permasalahan batas permasalahan tujuan, khasiat serta sistem penyusunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA SERTA BAWAH TEORI

Berisi uraian ataupun ulasan dari teori-teori riset terpaut topik yang diseleksi serta hendak jadi bawah pada penyusunan tugas akhir. Teori- teori ini sudah dilansir dalam banyak postingan

BAB III TATA CARA RISET

Berisi pelaksanaan dalam rancangan teori bawah selaku pendekatan buat memperoleh jalur keluar permasalahan dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Dekat Unissula Semarang Dengan Tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS)

BAB IV HASIL SERTA ANALISIS RISET

Meliputi hasil pengujian dari pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Dekat Unissula Semarang Dengan Tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS), menguji fitur serta menciptakan pemicu bila nyatanya tidak tidak berubah-ubah ataupun berbeda dari pemikiran ataupun hasil pengujian yang terdapat

BAB V KESIMPULAN SERTA ANJURAN

(18)

Bab ini membagikan kesimpulan serta anjuran dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Dekat Unissula Semarang Dengan Tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS).

(19)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini mengusulkan bentuk pengembangan ruang terbuka hijau di kota Pontianak dari hasil perhitungan menggunakan proses AHP-COPRAS.

Penelitian ini menggunakan informasi sekunder yaitu informasi dari kuesioner yang diujikan kepada 30 orang dari 6 kelompok berbeda yaitu akademisi, swasta, pemerhati pemerintah kota, tokoh masyarakat dan legislator, untuk menentukan bentuk pengembangan ruang terbuka hijau di kota. dari Pontianak (Midyanti dkk., 2018).

Berdasarkan hasil perhitungan AHP-COPRAS, alternatif ruang terbuka hijau di kota Pontianak yang terbaik adalah daerah resapan air hujan. Terdapat 7 usulan alternatif berdasarkan proses COPRAS, yaitu kawasan resapan air hujan, kawasan inovasi dan produktivitas, kawasan paru-paru perkotaan, jalur paru-paru perkotaan, jalan resapan air hujan, sarana olah raga, kawasan studi serta jalur percantik dan tamasya perkotaan (Midyanti dkk., 2018).

Perkembangan bisnis santapan baru tidak dibarengi dengan akumulasi toko sehingga ketersediaan toko menyusut. Aspek lain semacam bayaran sewa tempat serta perbandingan sarana di tempat penjualan pula pengaruhi pemilihan posisi sehingga pemilihan posisi usaha wajib banyak dipertimbangkan (Ridhwan dkk, 2019).

Riset memakai tata cara COPRAS buat memilah sarana di bidang pangan dengan memakai 11 kriteria ialah kapasitas pembuangan sampah, jumlah sarana universal volume kemudian lintas, parkir, luas tempat. , jumlah sarana wisatawan jumlah pejalan kaki, kemudahan penindakan limbah, jarak antara pasar serta posisi pembedahan tingkatan persaingan serta bayaran sewa (Ridhwan dkk, 2019).

Hasil pemeringkatan bagi berdasarkan tata cara COPRAS dalam pemilihan posisi usaha santapan merupakan B > A > C > D > E. Opsi B

(20)

menemukan nilai paling tinggi buat pemilihan posisi usaha, dalam perihal penjual beras bersumber pada tata cara komputasi. Diringi oleh Opsi A, Opsi C, Opsi D, serta Opsi E. (Ridhwan dkk, 2019).

PT Alfa Scorpii kotapinang hendak memastikan ataupun memilah metode pemasaran bisnis yang terbaik apabila penuhi kriteria yang disusun oleh pimpinan industri PT Alfa Scorpii kotapinang sebanyak 6 bagian ialah kemampuan mutu kerja, disiplin, intensitas penjualan serta kejujuran. Penilaian dicoba oleh business manager, dimana sales marketer yang penuhi kriteria di atas hendak memperoleh tunjangan bulanan berbentuk reward dari industri penumpukan sepanjang 1 tahun penjualan hendak memperoleh keuntungan tour togel luar negara serta sales marketing hendak pula dikontrak serta menerima pendapatan pokok bulanan cocok UMK (Siregar dkk, 2020).

Service des Affaires Maritimes et de la Pêche merupakan lembaga pemerintah yang menyelenggarakan aktivitas di bidang kelautan serta perikanan.Salah satu aktivitas Kementerian Kelautan serta Perikanan merupakan memilah kelompok nelayan terbaik yang diseleksi langsung oleh Direktur, tetapi senantiasa memakai sistem yang memerlukan banyak waktu serta tenaga buat memandang hasilnya. kelompok pemancing terbaik (Siregar dkk, 2020).

Dalam proses penentuan font industri terbaik, tiap font industri wajib mempunyai banyak kriteria buat jadi yang terbaik. Sebagian kriteria yang digunakan buat memastikan polda terbaik merupakan Pelayanan Polsek, Penyelesaian Kejahatan, Jumlah Staf, Kebersihan Polsek, serta Jumlah Kejahatan.

.(Sihite, 2020)

Hasil yang diperoleh Polsek Tanjung Morawa ialah yang paling tinggi sehingga Polsek Tanjung Morawa ialah Polsek yang terbaik diantara banyak Polsek yang lain (Ginting dkk, 2020).

Riset berikutnya hendak dicoba riset tentang pemilihan kos. Kriteria pemilihan kos memakai kriteria tipe bayaran, jarak, sarana serta luas kamar memakai tata cara COPRAS.

(21)

7

2.2. Dasar Teori

2.2.1. Sistem Pendukung Keputusan

Keputusan berdasarkan asumsi mengenai beberapa alternatif dibuat secara sadar dengan menganalisis kemungkinan munculnya alternatif tersebut dan konsekuensinya. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan melakukan pendekatan terhadap permasalahan secara sistematis melalui proses pengumpulan informasi berupa data dan mengembangkan faktor- faktor yang perlu dipertimbangkan ketika mengambil keputusan. Konsep sistem pendukung keputusan ditandai dengan sistem komputer interaktif yang mendukung pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi dan model untuk menyelesaikan masalah tidak terstruktur.

Pada dasarnya, sistem pendukung keputusan dirancang untuk mendukung semua tahapan proses pengambilan keputusan, mulai dari pendefinisian masalah, pemilihan informasi yang relevan, penentuan metode mana yang akan berhasil digunakan dalam proses pengambilan keputusan, hingga evaluasi alternatif.

Sistem pendukung keputusan adalah sistem data spesifik yang dimaksudkan untuk membantu manajemen mengambil keputusan mengenai pertanyaan-pertanyaan umum (Kusumadewi, 2015):

1. Terstruktur, menangani permasalahan yang diketahui dengan melakukan standarisasi peraturan yang telah ditetapkan

2. Semi terstruktur, menangani hal-hal yang tidak diketahui dengan parameter yang ditemukan

3. Tidak terstruktur, melibatkan hal-hal baru, cukup aneh karena banyak informasi yang belum diketahui

Sebuah sistem pendukung keputusan terdiri dari tiga komponen atau subsistem utama (Kusumadwi, 2015): Subsistem informasi (database)

Subsistem informasi ialah komponen sistem pendukung keputusan yang sediakan informasi kepada sistem. Informasi yang diartikan ditaruh dalam sesuatu

(22)

basis informasi yang diselenggarakan oleh sesuatu sistem yang diucap sistem manajemen basis informasi Basis informasi sistem pendukung keputusan diperoleh dari 2 sumber ialah sumber internal serta sumber eksternal. Informasi eksternal ini sangat bermanfaat buat pengambilan keputusan manajemen. .

1. Subsistem model (basis model)

Kendala umum dalam merancang suatu model adalah model yang disusun tidak dapat mencerminkan semua variabel alami yang sebenarnya. Oleh karena itu, keputusan yang diambil berdasarkan model ini salah dan tidak memenuhi kebutuhan. Jadi, ketika menyimpan model yang berbeda dalam sistem basis model, fleksibilitas harus dilindungi agar memiliki alat yang dapat membantu pengguna memodifikasi atau meningkatkan model seiring dengan perubahan kebutuhan.

2. Subsistem Obrolan (Antarmuka Sistem Pengguna)

Ciri khas lain dari sistem pendukung keputusan adalah tersedianya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang diinstal dengan pengguna secara interaktif. Fasilitas atau subsistem ini disebut subsistem obrolan, yang diartikulasikan dan diimplementasikan sedemikian rupa sehingga pengguna dapat berbicara dengan sistem yang dirancang.

Sistem pendukung keputusan berbeda dengan sistem data. Beberapa ciri yang membedakannya adalah (Kusumadewi, 2015):

1. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk membantu pengambilan keputusan ketika menghadapi masalah semi terstruktur maupun tidak terstruktur.

2. Selama pemrosesan, sistem pendukung keputusan menggabungkan penggunaan model atau teknik analisis dengan metode pengambilan dan pengumpulan informasi konvensional atau fungsi integrasi data.

3. Sistem pendukung keputusan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah digunakan oleh orang-orang yang tidak memiliki banyak

(23)

9

keterampilan komputer. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan biasanya adalah model interaksi.

4. Sistem pendukung keputusan dirancang dengan mempertimbangkan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang tinggi agar mudah beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang terjadi di lapangan dan kebutuhan pengguna. .

2.2.2. Metode (Complex Proportional Assessment) COPRAS

Tata cara COPRAS mengasumsikan ketergantungan langsung serta sepadan pada berartinya serta khasiat alternatif yang terdapat bila ada kriteria yang berlawanan Ini memperhitungkan kinerja alternatif terhadap kriteria yang berbeda serta pula menghargai kriteria masing-masing.

Tata cara COPRAS yang digunakan di mari buat pengambilan keputusan dalam area penciptaan mempraktikkan pemeringkatan proses multi-langkah serta mengevaluasi alternatif dalam perihal kepentingan serta khasiatnya Fitur terutama yang membuat tata cara COPRAS lebih unggul dibanding tata cara lain merupakan kalau tata cara ini bisa digunakan buat menghitung khasiat alternatif, yang menampilkan sepanjang mana alternatif tersebut dipertimbangkan.

(Limbong dkk, 2020).

Langkah-langkah metode COPRAS adalah sebagai berikut:

1. Membuat matriks keputusan

D = [

𝑋11 𝑋12 𝑋13 𝑋1𝑛

𝑋21 𝑋22 𝑋23 𝑋2𝑛

𝑋31 𝑋32 𝑋33 𝑋3𝑛

𝑋41 𝑋42 𝑋43 𝑋4𝑛

𝑋𝑚1 𝑋𝑚2 𝑋𝑚3 𝑋𝑚𝑛]

... (1)

2. Normalisasi matrik dengan persamaan 𝑋𝑖𝑗 = 𝑋𝑖𝑗

𝑚 𝑋𝑖𝑗 𝑖=1

... (2) 3. Menentukan matriks keputusan berbobot yang ternormalisasi dengan

persamaan 𝐷= 𝑑𝑖𝑗 = 𝑋𝑖𝑗 x 𝑊𝑗 ... (3) 4. Perhitungan memaksimalkan dan meminimalkan indeks untuk masing-masing

alternatif dengan persamaan

(24)

𝑆+𝑖 = ∑𝑛𝑗=1𝑑+𝑖𝑗 ... (4) 𝑆−𝑖 = ∑𝑛𝑗=1𝑑−𝑖𝑗 ... (5) Dimana 𝑑+𝑖𝑗 dan 𝑑−𝑖𝑗 adalah nilai ternormalisasi tertimbang untuk atribut yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. Semakin tinggi 𝑆+𝑖, semakin baik alternatifnya. Semakin rendah nilai 𝑆−𝑖, semakin baik alternatifnya. Nilai 𝑆+𝑖 dan 𝑆−𝑖 mengungkapkan tingkat tujuan yang dicapai oleh masing-masing alternatif. Bagaimana pun, jumlah 'plus' 𝑆+𝑖, dan 'minus' 𝑆−𝑖 dari alternatif selalu sama dengan jumlah bobot atribut yang disukai dan tidak disukai.

Tentukan signifikansi alternatif berdasarkan penentuan alternatif positif 𝑆+𝑖 dan alternatif negatif 𝑆−𝑖 perhitungan bobot relatif setiap alternatif.

5. Tentukan signifikansi relatif atau prioritas relatif (𝑄𝑖) dari setiap alternatifnya dengan persamaan

𝑄𝑖 = 𝑆+𝑖 +

𝑆−𝑖 min ∑ 𝑚 𝑆−𝑖 𝑖=1 𝑆−𝑖 min ∑ (𝑆−𝑚𝑖𝑛

𝑆−𝑖 ) 𝑚𝑖=1

= 𝑆+𝑖 + 𝑆−𝑖

𝑚𝑖=1 𝑆−𝑖 min ∑

(1 𝑆−𝑖 ) 𝑚𝑖=1

(i=1,2,..,m) ... (6) Dimana 𝑆−𝑚𝑖𝑛 adalah nilai minimum 𝑆−𝑖. Semakin besar nilai 𝑄𝑖, semakin tinggi prioritas alternatif. Nilai signifikansi relatif suatu alternatif menunjukkan tingkat kepuasan yang dicapai oleh alternatif itu. Alternatif dengan nilai signifikansi relatif tertinggi (𝑄𝑚𝑎𝑥) adalah pilihan terbaik di antara alternatif kandidat.

6. Hitung utilitas kuantitatif (𝑈𝑖) untuk setiap alternatif dengan persamaan 𝑈𝑖 = [ 𝑄𝑖

𝑄𝑚𝑎𝑥] x 100 %. Dimana 𝑄𝑚𝑎𝑥 adalah nilai signifikansi relatif maksimum.

Nilai utilitas ini berkisar antara 0% sampai 100%. Alternatif dengan nilai utilitas tertinggi (U_max) adalah pilihan terbaik di antara alternatif kandidat.

2.2.3. UML (Unified Modelling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standar industri untuk memvisualisasikan, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. UML menyediakan standar untuk pemodelan sistem.

UML memungkinkan kita untuk memodelkan semua jenis program, aplikasi ini dapat berjalan pada perangkat keras apa pun, sistem operasi apa pun, jaringan apa pun, dan ditulis dalam bahasa pemrograman apa pun.

(25)

11

Namun karena UML juga menggunakan kelas dan operasi dalam konsep dasarnya, maka UML lebih cocok untuk menulis perangkat lunak dalam bahasa berorientasi objek seperti C, Java, C# atau VB.NET. Namun, UML masih dapat digunakan untuk memodelkan aplikasi proses dalam VB atau C. Seperti bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi, sintaksis, atau semantik. Notasi UML adalah sekumpulan format khusus untuk mendeskripsikan berbagai diagram perangkat lunak.

Setiap bentuk memiliki arti tertentu, dan sintaksis UML menentukan bagaimana bentuk tersebut digabungkan. Notasi UML untuk ketiga simbol tersebut adalah Grady Booch OOD, Jim Rumbaugh OMT, dan Ivar Jacobson OOSE. Sejarah UML cukup panjang (Muslihudin, 2017)

1. Use Case Diagram

Diagram use case menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sistem. Mari kita tekankan “apa” yang dilakukan sistem, bukan bagaimana caranya. Kasus penggunaan mewakili interaksi antara operator dan sistem. Kasus penggunaan adalah tugas spesifik, seperti masuk ke sistem, membuat catatan koneksi pembelian, dll. Aktor/aktor adalah entitas manusia atau mesin yang terhubung ke suatu sistem. , untuk melakukan tugas tertentu (Munawar, 2018).

Use case mewakili interaksi antara operator dan sistem. Diagram use case bisa sangat berguna saat membuat persyaratan, mengkomunikasikan rencana dengan pelanggan, dan merancang masalah pengujian untuk fitur apa pun. Sebuah use case dapat berisi fungsionalitas dari use case lain sebagai bagian dari prosesnya sendiri.

Secara umum, diasumsikan bahwa use case yang dikemas akan dirancang kapan pun use case yang dikemas tersebut masuk akal untuk dijalankan. Sebuah use case dapat disertakan dalam banyak use case lainnya untuk menghindari duplikasi fungsional saat mengekstraksi fungsionalitas universal. Sebuah use case juga dapat memperluas use case lainnya. Gunakan kasus dengan perilakunya

(26)

sendiri. Sebaliknya, generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari use case yang lain.

Tabel 2.1. Simbol Use Case

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Actor

Mendefinisikan serangkaian peran yang dimainkan oleh pengguna saat berinteraksi dengan use case.

Dependency

Hubungan yang

perubahannya terhadap suatu unsur yang berdiri sendiri (independent) mempengaruhi unsur-unsur yang bergantung pada unsur-unsur yang tidak berdiri sendiri (independent).

Generalization

Suatu hubungan di mana objek anak (keturunan) berbagi perilaku dan struktur data objek di atas objek induk (leluhur).

Include

Secara eksplisit

mendefinisikan kasus penggunaan sumber.

Extend

Menunjukkan bahwa kasus

penggunaan target

memperluas perilaku kasus penggunaan sumber pada titik tertentu.

Association Apa yang menghubungkan satu objek dengan objek

(27)

13

SIMBOL NAMA KETERANGAN

lainnya.

System Menentukan paket yang berisi sistem terbatas.

Use Case

Deskripsi urutan tindakan yang ditunjukkan oleh sistem yang memberikan hasil terukur bagi operator

Collaboration

Interaksi aturan-aturan dan unsur-unsur lain yang bekerja sama menghasilkan perilaku yang lebih besar dari jumlah unsur-unsurnya (sinergi).

Note

Elemen fisik yang ada ketika aplikasi sedang berjalan dan mewakili sumber daya komputasi

2. Class Diagram

Kelas adalah spesifikasi yang, bila digunakan, menghasilkan suatu objek dan merupakan pusat desain dan pengembangan berorientasi objek. Diagram kelas menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, paket, dan objek, serta hubungan timbal baliknya, seperti perlindungan, pewarisan, asosiasi, dll. Suatu class bisa jadi implementasi dari suatu antarmuka, ialah class abstrak yang cuma mempunyai tata cara Antarmuka tidak bisa dipakai secara langsung namun wajib diimplementasikan terlebih dulu selaku suatu class . (Munawar, 2018) :

a. Asosiasi

(28)

Ikatan statis antar kelas. Biasanya mendeskripsikan suatu kelas yang mempunyai atribut berupa kelas lain, atau kelas yang diperlukan untuk mendeteksi keberadaan kelas lain. Panah navigasi menunjukkan arah pertanyaan antar kategori.

b. Akumulasi

Bagian pelaporan wajib (“terdiri dari…”).

c. Warisan

Ikatan hierarki antar kelas. Kelas dapat diturunkan dari kelas lain dan mewarisi semua atribut dan metode kelas asli serta menambahkan fungsionalitas baru.

Dalam hal ini dikatakan sebagai anak dari kelas yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. D. Pengikatan Dinamis Serangkaian pesan disampaikan dari kelas ke kelas.

Tabel 2.2. Simbol Class Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Generalization

Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

Nary Association Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.

Class

Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

Collaboration

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

Realization Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Dependency Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri

(29)

15

(independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri

Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya

1. Activity Diagram

Diagram kegiatan menggambarkan bermacam aliran kegiatan dalam sistem yang dirancang, gimana tiap aliran diawali keputusan yang bisa terbuat serta gimana aliran tersebut berakhir. Diagram kegiatan pula bisa menggambarkan proses paralel yang bisa terjalin dalam sebagian eksekusi.

Oleh sebab itu, diagram kegiatan tidak menggambarkan secara akurat sikap internal sistem, namun menggambarkan proses serta jalan operasional dari tingkatan atas secara universal Kegiatan menggambarkan proses yang lagi berlangsung, sebaliknya use case menggambarkan gimana aktor memakai sistem buat melaksanakan pembedahan mereka.

Semacam halnya negeri bagian, standar UML memakai persegi panjang dengan sudut membulat buat mewakili pembedahan Keputusan digunakan buat menggambarkan sikap dalam keadaan tertentu. Diagram kegiatan bisa dipecah jadi kumpulan objek buat mengilustrasikan objek mana yang bertanggung jawab atas kegiatan tertentu.

Tabel 2.3. Simbol Activity Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

State Kondisi yang mungkin dialami oleh suatu obyek.

Note Note digunakan untuk memberikan keterangan ataukomentar

(30)

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Aktivitas Perilaku obyek yang dilakukan saat obyek berada dalam state tertentu.

Start State Start state digunakan untuk memulai diagram statechart.

End State End start digunakan untuk mengakhiri diagram.

Decision

Decision digunakan sebagai pilihan untuk pengambilan keputusan.

Penggabungan / Join

digunakan untuk split dan join.pada saat diagram akan membagi 2, bar ini akan ditambahkan. dan sebelum diagram digabung menjadi satu, sebagai join.

Asosiasi (association)

Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek yang lainnya.

2. Sequence Diagram

Diagram urutan menggambarkan interaksi dalam sistem dan antara objek di dekatnya (termasuk pengguna, layar, dll.) dalam bentuk pesan yang diinterpretasikan dari waktu ke waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek terkait), proses dan perubahan yang terjadi secara internal, serta hasil yang dihasilkan (Munawar, 2018).

Setiap objek, termasuk aktor, mempunyai keadaan hidup vertikal. Pesan- pesan tersebut diinterpretasikan sebagai garis panah dari satu objek ke objek lainnya dan pada tahap desain berikutnya pesan-pesan tersebut dipetakan ke fungsi/metode kelas. Bilah aktivasi menunjukkan durasi proses, yang biasanya dimulai saat pesan diterima . Tabel sequence diagram diperlihatkan semacam pada Tabel 2.4.

(31)

17

Tabel 2.4. Simbol Sequence Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

LifeLine Menggambarkan objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi.

Message Menggambarkan pengiriman pesan

Actor Menggambarkan orang yang sedang berinteraksi dengan sistem

Entity Class Menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan

Boundary Class Menggambarkan sebuah penggambaran dari form

Control Class Menggambarkan penghubung antara boundary dengan table

Tabel 2.4 merupakan simbol yang dipakai dalam pembuatan sequence diagram yang terdiri dari 6 simbol.

2.2.4. PHP

PHP/FI adalah singkatan dari Personal Home Page/Forms Interpreter. Pada awalnya, PHP/FI memiliki fungsionalitas yang lebih sedikit dibandingkan PHP saat ini karena PHP/FI, ketika dibangun dengan Perl, juga memiliki lapisan dan fungsi pemrograman yang sama dengan Perl. PHP/FI adalah singkatan dari Personal Home Page/Forms Interpreter (Abdullah, 2018). Pada awalnya, PHP/FI memiliki fungsionalitas yang lebih sedikit dibandingkan PHP saat ini karena PHP/FI, ketika dibangun dengan Perl, juga memiliki lapisan dan fungsi

(32)

pemrograman yang sama dengan Perl. Apa saja kelebihan PHP dibandingkan bahasa pemrograman web lainnya, antara lain (Setiawan, 2018):

1. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa scripting yang tidak dikompilasi pada saat digunakan.

2. Server yang mendukung PHP dapat ditemukan di mana saja mulai dari Apache, IIS, Lighttpd hingga Xitam dan relatif mudah untuk dikonfigurasi 3. Dari segi pengembangan lebih mudah karena banyak milis dan developer yang

bersedia membantu pengembangan.

4. Dari segi deskripsi, PHP merupakan bahasa scripting yang sangat sederhana karena banyak referensinya.

5. PHP merupakan bahasa open source yang dapat digunakan di beberapa komputer (Linux, Unix, Macintosh, Windows), dapat dijalankan dari konsol dan juga dapat menjalankan perintah sistem

2.2.5. Mysql

Mysql merupakan program database server yang dapat menerima dan mengirim data dengan sangat cepat dengan beberapa user dan menggunakan perintah SQL (Structured Query Language). Mysql merupakan database gratis yang artinya bebas digunakan untuk keperluan pribadi atau bisnis tanpa harus membeli atau membayar lisensi. Mysql pertama kali didirikan oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. Mysql bukan hanya sekedar server database, tetapi juga sebuah program yang dapat mengakses database Mysql yang dihosting sebagai server. Jadi Mysql merupakan database yang dapat digunakan baik sebagai client maupun sebagai server. Selain itu Mysql mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan database lainnya yaitu (Nugroho, 2015):

1. Mysql sebagai sistem manajemen basis data (DBMS).

2. Mysql sebagai sistem manajemen basis data relasional (RDBMS).

(33)

19

3. Mysql merupakan aplikasi database open source yang artinya program ini gratis atau tersedia secara cuma-cuma bagi semua orang tanpa harus membeli lisensi dan membayar kepada produsennya.

4. Mysql merupakan database server sehingga dapat terhubung dengan media online yang dapat diakses dari jarak jauh.

5. Mysql adalah klien basis data. Mysql dapat menjalankan query yang mengakses database server.

6. Mysql dapat menerima query yang ditumpuk dalam satu permintaan atau disebut multi-threaded queries.

7. Mysql merupakan database yang dapat menyimpan data dengan kapasitas yang sangat besar, bahkan gigabyte.

8. Driver ODBC mendukung Mysql dan oleh karena itu dapat digunakan oleh aplikasi apa pun, termasuk aplikasi visual seperti Delphi atau Visual Basic.

9. Mysql adalah database yang menggunakan enkripsi password.

10. Mysql merupakan database server multi-tujuan yang artinya dapat digunakan oleh banyak orang, tidak hanya satu orang.

11. Mysql dapat menghasilkan lebih dari 16 kunci per tabel dan memungkinkan satu kunci memuat lusinan bidang (kolom).

12. Mysql mendukung bidang yang digunakan sebagai kunci utama dan kunci unik.

13. Mysql didukung dengan komponen C atau Perl API sehingga dapat diakses oleh program aplikasi yang berjalan di bawah Internet Protocol dalam bentuk website.

14. Mysql cepat dalam membuat atau memperbarui tabel.

15. Mysql menggunakan bahasa query standar yaitu SQL, bahasa query yang distandarisasi untuk banyak server database seperti Oracle, PostGreSQL dan lain-lain.

(34)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Tata cara riset ialah sesuatu metode ataupun prosedur yang digunakan buat mengumpulkan informasi dengan perantara metode tertentu. Dalam riset ini, hendak memakai sebagian tata cara riset ialah :

3.1.1. Metode Pengumpulan Data

Tata cara yang digunakan dalam proses pengumpulan informasi merupakan a. Survei

Pengumpulan informasi lewat survei dicoba lewat tanya jawab kepada owner kos yang terdapat di wilayah kecamatan genuk Semarang tentang bayaran jarak, sarana serta luas kamar yang ada di kos tersebut.

b. Studi Literatur

Riset literatur ialah metode pencarian dengan melaksanakan pencarian informasi melalui literature-literatur yang terpaut tentang permasalahan sistem pendukung keputusan dengan tata cara COPRAS.

3.1.2. Metode Pengembangan Sistem

Tata cara yang digunakan buat pengembangan sistem merupakan prototype.

Tahap-tahap pengembangannya merupakan (Pressman, 2012):

1. Komunikasi

Sesi ini melaksanakan identifikasi permasalahan-permasalahan dalam pemilihan kos dan informasi-informasi lain yang dibutuhkan buat membangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Dekat Unissula Semarang Dengan Tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS).

2. Perencanaan

Sesi ini mengidentifikasikan kebutuhan sistem ialah kebutuhan fitur lunak aplikasi kebutuhan fitur keras (hardware) serta kriteria pemilihan kos.

3. Pemodelan

(35)

22

Sesi ini dicoba perancangan sistem dengan memakai UML, perancangan database serta terbuat sesuatu desain antar muka sistem.

4. Kontruksi

Sesi ini membangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Dekat Unissula Semarang Dengan Tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS) memakai PHP serta Mysql.

5. Penyerahan

Tahapan ini diperlukan buat memperoleh feedback dari pengguna, selaku hasil penilaian dari tahapan lebih dahulu serta implementasi dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Dekat Unissula Semarang Dengan Tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS).

3.2. Identifikasi Masalah

Keberadaan kos di dekat tempat sarana pembelajaran sangat diharapkan serta menguntungkan untuk pendatang di sesuatu wilayah baru. Kasus yang terjalin pada proses pemilihan kos ialah

1. Kebanyakan dari mahasiswa luar wilayah kesusahan dalam memilah kos ataupun kontrakan disebabkan keterbatasan data

2. Pencari kos memperoleh tempat kos tidak cocok kemauan

3. Banyaknya aspek pertimbangan dalam memilah tempat kos antara lain harga sewa, sarana yang ada jarak dari rumah kos serta luas kamar.

Buat menolong mempermudah dalam pemilihan kos yang pas serta cocok dengan kemauan buat itu diperlukan suatu sistem buat pengambilan keputusan dalam menuntaskan permasalahan buat memilah tempat kos yang sama dengan kriteria yang diseleksi memakai tata cara COPRAS.

3.3. Identifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Fitur keras yang digunakan dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Dekat Unissula Semarang Dengan Tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS) ialah laptop dengan spesifikasi selaku berikut:

(36)

1. Processor Intel (R) Pentium IV Core I3 2. Memori 4 GB DDR3

3. HDD 500 Gb 4. LCD 14”

3.4. Identifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Fitur lunak yang digunakan dalam pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Dekat Unissula Semarang Dengan Tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS) ialah :

1. Sistem Operasi : Microsoft Windows 10 2. Editor Website : Visual Studio Code 3. HTTP Server : Apache + PHP 4. Database : Mysql

5. Browser : Mozilla Firefox

3.5. Deskripsi Sistem

Riset ini hendak melaksanakan perangkingan pemilihan motel di dekat Unissula Semarang dengan memakai tata cara COPRAS. Tata cara COPRAS digunakan selaku tata cara analisis alternatif serta selaku bawah buat memprediksi alternatif bersumber pada nilai utilitas dari tiap alternatif, nilai kualitatif yang tercantum dalam atribut yang digunakan buat tingkatkan akurasi proses pengambilan keputusan. .

Pemilihan kost di dekat Unissula Semarang memakai kriteria antara lain tipe dimensi kamar, bayaran serta jarak. Tiap kriteria menemukan bobot subjektif yang mencerminkan betapa berartinya kriteria tersebut dalam hasil pemeringkatan. Bila penuhi tingkatan konsistensi serta validitas hingga hendak diperoleh nilai bobot kriteria serta hendak diterapkan dalam sistem evaluasi ini. Kriteria tersebut hendak dikelompokkan jadi 2 jenis ialah kriteria bayaran serta kriteria khasiat selaku bawah pembuatan tabel serta kriteria penggantian.

(37)

24

Tabel substitusi serta kriteria membutuhkan proses normalisasi buat menciptakan matriks keputusan yang ternormalisasi. Campuran matriks keputusan yang dinormalisasi serta kriteria tertimbang hendak membentuk matriks keputusan tertimbang. Langkah-langkah user bisa nampak pada foto 3.1.

.

Gambar 3. 1. Flowchart user

3.6. Use Case Diagram

Gambar 3.2 menarangkan admin melaksanakan Login dengan mengisi username serta password, bila informasi valid hingga admin bisa mengelola informasi kos serta informasi admin sistem. Pengguna melaksanakan pemilihan kos dengan memilah range kriteria yang disediakan oleh sistem ialah kriteria tipe luas kamar, bayaran serta jarak. Proses berikutnya ialah hendak dicoba

Rekomendasi

Rekomendasi Kos Pilih kritera kos Buka browser dan ketik

localhost/koscopras

Pilih kos

Tampil detail kos

Pilih menu Mulai

Tampil halaman home

Home

Y T T

Y

Selesai

(38)

perhitungan COPRAS serta sistem hendak membagikan catatan gabung saran kos cocok dengan kriteria yang diseleksi

Gambar 3. 2. Use Case Diagram

3.7. Activity Diagram 1. Login

Gambar 3. 3. Activity Diagram Login

uc Use Case Model

ADMIN

Kelola kos Pengguna

Terima Rekomendasi Pilih kriteria kos Login

Kelola admin

Lihat kos

Pilih range kriteria

«extend»

«include»

«include»

«include»

act activ ity Model

Sistem Admin

Start

Isi username dan passw ord

Submit username dan

passw ord

Verifikasi username dan

passw ord

Valid Gagal login

Tampil halaman admin

Finish Ya T idak

(39)

26

Gambar 3.3 menarangkan admin mengisi username serta password ke sistem. Sistem melaksanakan verifikasi username serta password yang dimasukkan oleh admin, bila tidak valid hingga admin mengulang proses pengisian username serta password, bila valid hingga hendak ditampilkan taman admin

2. Kelola Kos

Gambar 3. 4. Activity Diagram Kelola Kos

Gambar 3.4 menarangkan admin mengisi kos ke sistem. Sistem melaksanakan verifikasi informasi kos yang dimasukkan, bila informasi tidak valid hingga informasi tidak bisa ditaruh serta admin wajib mengulang pengisian informasi bila valid hingga informasi hendak tersimpan di tabel kos serta sistem hendak menunjukkan informasi kos.

3. Kelola Admin

Gambar 3.5 menarangkan admin mengisi informasi pengguna admin ke sistem. Sistem melaksanakan verifikasi informasi admin yang dimasukkan, bila informasi admin tidak valid hingga informasi tidak bisa ditaruh serta admin wajib mengulang pengisian informasi admin, bila valid hingga informasi admin hendak tersimpan di tabel admin serta sistem hendak menunjukkan informasi admin.

act activ ity Model

Sistem Admin

Start

Isi data kos

Submit data kos

Verifikasi data kos

Valid Gagal Disimpan

Data kos tersimpan di tabel kos dan tampil

data

Finish T idak

Ya

(40)

Gambar 3. 5. Activity Diagram Kelola Admin

4. Logout

Gambar 3. 6. Activity Diagram Logout

Gambar 3.6 menjelaskan tentang admin memilih Logout dan keluar dari sistem.

5. Pilih Kriteria Kos

Gambar 3.7 menarangkan pengguna melaksanakan pemilihan kos dengan memilah range kriteria yang disediakan oleh sistem ialah kriteria tipe luas kamar, bayaran serta jarak. Proses berikutnya ialah hendak dicoba perhitungan COPRAS serta sistem hendak membagikan catatan gabung saran kos cocok dengan kriteria yang diseleksi dari nilai terbanyak .

act activ ity Model

Sistem Admin

Start

Isi data admin

Submit data admin

Verifikasi data admin

Valid Gagal Disimpan

Data admin tersimpan di tabel admin dan

tampil data admin

Finish T idak

Ya

act activ ity Model

Sistem Admin

Start

Logout sistem Keluar dari sistem

Finish

(41)

28

Gambar 3. 7. Activity Diagram Pilih Kriteria Kos

6. Daftar Rekomendasi

Gambar 3. 8. Activity Diagram Daftar Rekomendasi

Gambar 3.8 menarangkan pengguna memilah kos setelah itu sistem hendak menunjukkan perinci penjelasan serta gambar kos yang diseleksi oleh pengguna.

3.8. Sequence Diagram 1. Login

Gambar 3.9 menarangkan admin mengisi username serta password ke sistem. Sistem melaksanakan verifikasi username serta password yang dimasukkan oleh admin, bila tidak valid hingga admin mengulang proses

act activ ity Model

Pilih range kriteria j enis, luas kamar, biaya dan j arak dan submit data

pemilihan

Sistem Pengguna

Start

Tampil rekomendasi

kos

Finish

Proses perhitungan COPRAS

normalisasi matrik

Matriks keputusan berbobot yang ternormalisasi

Perhitungan indeks

hitung utilitas kuantitatif () Pilih kriteria

kos

act activ ity Model

Sistem Pengguna

Start

Pilih kos Tampil detail, keterangan dan

foto kos

Finish

(42)

pengisian username serta password, bila valid hingga hendak ditampilkan taman admin.

Gambar 3. 9. Sequence Diagram Login

2. Kelola Kos

Gambar 3. 10. Sequence Diagram Kelola Kos

Gambar 3.10 menarangkan admin mengisi informasi kos ke sistem. Sistem melaksanakan verifikasi informasi kos yang dimasukkan, bila informasi kos tidak valid hingga informasi tidak bisa ditaruh serta admin wajib mengulang pengisian informasi kos, bila valid hingga informasi kos hendak tersimpan di tabel kos serta sistem hendak menunjukkan informasi kos.

sd sequence Model

Admi n

Login Interface Login Process AdminDB Isi username dan password()

Val i dasi l ogi n()

Sel ect l ogi n() Pesan username dan password sal ah()

sd sequence Model

Admin

Kos Interface Kos Process KosDB

Isi data kos()

Verifikasi data kos()

insert kos() Tampil data

kos()

(43)

30

3. Kelola Admin

Gambar 3.11 menarangkan admin mengisi informasi pengguna admin ke sistem. Sistem melaksanakan verifikasi informasi admin yang dimasukkan, bila informasi admin tidak valid hingga informasi tidak bisa ditaruh serta admin wajib mengulang pengisian informasi admin, bila valid hingga informasi admin hendak tersimpan di tabel admin serta sistem hendak menunjukkan informasi admin.

Gambar 3. 11. Sequence Diagram Kelola Admin

4. Logout

Gambar 3.12 menjelaskan tentang admin memilih Logout kemudian sistem akan menghapus session Login dan menampilkan halaman Login admin.

Gambar 3. 12. Sequence Diagram Logout

sd sequence Model

Admin

Admin Interface Admin Process AdminDB Isi data

admin()

Verifikasi data admin()

insert admin() Tampil data

admin()

sd sequence Model

Admin

Form Logout Control Logout open logout()

hapus session() Tampil halaman login()

(44)

5. Pilih Kriteria Kos

Gambar 3. 13. Sequence Diagram Pilih Kriteria Kos

Gambar 3.13 menarangkan pengguna melaksanakan pemilihan kos dengan memilah kriteria yang disediakan oleh sistem ialah kriteria tipe luas kamar, bayaran serta jarak. Proses berikutnya ialah hendak dicoba perhitungan COPRAS serta sistem hendak membagikan catatan gabung saran kos

6. Daftar Rekomendasi

Gambar 3.14 menerangkan pengguna memilah kos setelah itu sistem hendak menunjukkan perinci penjelasan serta gambar kos yang diseleksi oleh pengguna.

Gambar 3. 14. Sequence Diagram Daftar Rekomendasi

sd sequence Model

Pengguna

Rekomendasi Interface

Rekomendasi Process

KosDB HasilDB

Pilih range kriteria jenis, luas kamar, biaya dan jarak dan submit data pemilihan ()

Proses perhitungan COPRAS()

insert hasil() select kos() Tampil

rekomendasi kos()

sd sequence Model

Pengguna

Hasil Interface Hasil Process KosDB

Pilih kos()

cari kos()

select kos() T ampil detail,

keterangan dan foto kos()

(45)

32

3.9. Class Diagram

Gambar 3. 15. Class Diagram

Class diagram sistem pendukung keputusan pemilihan kos diperlihatkan semacam foto 3.1 terdiri dari 3 class ialah class admin serta class kos yang berasosiasi dengan class hasil.

3.10. Rancangan Database

Rancangan database dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Dekat Unissula Semarang Dengan Tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS) terdiri dari 3 tabel ialah tabel admin, tabel kos serta tabel hasil.

1. Tabel Admin

Tabel admin pada tabel 3.1 digunakan buat menaruh informasi admin Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kos Dekat Unissula Semarang Dengan Tata cara Complex Proportional Assessment (COPRAS) dengan primary key username.

Tabel 3.1. Tabel Merk

Field Name Type Size K Keterangan Username Varchar 30 * Username Password Varchar 20 Password

class class

Kos

# kdkos: varchar + nama: varchar + telepon: varchar + alamat: varchar + jenis: varchar + biaya: int + jarak: int + fasilitas: int + luaskamar: int + keterangan: text + username: varchar

+ simpan() : void + hapus() : void + ubah() : void Admin

# username: varchar + password: varchar

+ hapus() : void + ubah() : void + simpan() : void

Hasil

# kdkos: varchar + nilai: decimal

+ hapus() : void + hitung() : void + simpan() : void

1..* 1..*

Gambar

Tabel 2.1. Simbol Use Case
Tabel 2.2. Simbol Class Diagram
Diagram kegiatan menggambarkan bermacam  aliran kegiatan dalam sistem  yang  dirancang,  gimana  tiap  aliran  diawali  keputusan  yang  bisa  terbuat  serta  gimana  aliran  tersebut  berakhir
Diagram urutan menggambarkan interaksi dalam sistem dan antara objek di  dekatnya  (termasuk  pengguna,  layar,  dll.)  dalam  bentuk  pesan  yang  diinterpretasikan  dari  waktu  ke  waktu
+7

Referensi

Dokumen terkait